Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MANAGEMENT MIGAS

DEVELOPMENT

Disusun Oleh :
1. Alfarabi NPM 163210814
2. Alfi Fahrizal NPM 163210228
3. Fadilul Fadly NPM 163210308
4. M. Hanif Abshar NPM 163210260
5. Rizky Fauzy NPM 163210195
6. Prayoga Afreza NPM 163210171
7. Putra Akbar Syah NPM 163210264

Kelas VII B

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERMINYAKAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala, karena


berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang membahas materi
tentang Development. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Migas.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi untuk pengembangan wawasan
dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Pekanbaru, Oktober 2019

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I .................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1

C. Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB II ................................................................................................................ 3

PEMBAHASAN ................................................................................................. 3

A. Pengertian Plan of Development ................................................................ 3

B. Langkah dan Tujuan POD ......................................................................... 4

C. Kajian dan Ruang Lingkup POD ............................................................... 6

D. Skenario Pengembangan ......................................................................... 12

E. Analisi Keekonomian .............................................................................. 14

BAB III ............................................................................................................. 15

PENUTUP ........................................................................................................ 15

A. Simpulan ................................................................................................ 15

B. Saran....................................................................................................... 15

DAFTAR RUJUKAN ...................................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rangkaian kegiatan hulu minyak dan gas bumi diawali dengan kegiatan
eksplorasi yang penuh ketidak pastian dan membutuhkan biaya yang besar.
Oleh karena itu, perencanaan dalam melaksanakan kegiatan industri hulu
migas harus direncanakan dan dengan perhitungan yang tepat, supaya terhindar
dari kerugian baik bagi perusahaan, investor serta masyarakat yang terkena
dampak.
Plan of development mencakup beberapa bagian penting dalam industry
hulu migas. Seperti, Kajian Geologis dan Geofisik, Reservoir, Produksi serta
Skenario Pengembangan. Poin-poin tersebut perlu dikaji untuk keberhasilan
dari operasi hulu migas yang akan dilaksanakan.
Lokasi lapangan, Sejarah lapangan, jenis formasi dan reservoir, serta
jumlah cadangan merupakan pendahuluan dalam Plan of development. Plan of
development juga merupakan syarat untuk mendapatkan izin dari pemerintah
suatu wilayah untuk mendirikan perindustrian daerah tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas rumusan maslah sebagai berikut:


1. Apa Pengertian development dalam dunia migas?
2. Apa Tujuan development dalam dunia migas?
3. Apa saja langkah-langkah dalam development migas?

1
2

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan makalah ini


adalah,
1. Menjelaskan pengertian development dalam dunia migas
2. Menjelaskan tujuan dari development migas
3. Menjelaskan langkah – langkah development migas
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Plan of Development

Studi perencanaan pengembangan lapangan (Plan of Development –


POD) di suatu lapangan yang diperkirakan mengandung minyak/gas bumi
adalah suatu skenario mengambil minyak/gas bumi dari lapangan tersebut
yang ekonomis dan ramah lingkungan. POD dapat dilakukan pada suatu
lapangan yang baru ditemukan dan akan dikembangkan namun dapat juga
dilakukan pada lapangan yang telah diproduksikan.
Pendahuluan memberikan keterangan mengenai lapangan yang distudi
meliputi sejarah singkat lapangan, lokasi lapangan, jenis formasi dan
reservoir, cadangan reservoir, skenario pengembangan, dan tujuan dari
dilakukannya POD serta metodologi studi yang dilakukan, kajian geologi dan
geofisika, potensi reservoir dan produksi, skenario pengembangan dan
analisis keekonomian.
Jenis-jenis Plan of development ada empat jenis :

1. Plan of development pertama ( POD I )


POD I merupakan rencana pengembangan lapangan yang pertama kali
dalam suatu wilayah kerja. POD I diajukan kontraktor KKS ke Satuan
Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
(SKK Migas) untuk dievaluasi. Dari hasil evaluasi terhadap POD I, SKK
Migas memberikan rekomendasi ke Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM).

2. Plan of development II ( POD II )


POD Kedua dan seterusnya adalah rencana pengembangan lapangan
berikutnya, yaitu setelah suatu KKKS mendapat persetujuan POD I dalam
suatu Wilayah Kerja. Rencana pengembangan lapangan tersebut meliputi

3
4

lapangan yang sudah dalam periode pengembangan. POD Kedua dan


seterusnya disetujui oleh Kepala BPMIGAS.

3. Plan of further development


POFD adalah rencana pengembangan lanjut suatu lapangan yang sudah
pernah berproduksi pada struktur yang sama, dimana semua kegiatan
pembangunan fasilitas produksi dan pemboran dalam POD yang sudah
disetujui sebelumnya telah dilaksanakan. Skenario pengembangan yang
diusulkan dalam POFD tidak berbeda dari POD sebelumnya hanya
penambahan kegiatan yang tidak tercakup dalam POD sebelumnya.
Sedangkan untuk lapangan -lapangan lama yang sudah berproduksi dan
tidak ada POD nya, rencana pengembangan selanjutnya diajukan dalam
bentuk POFD.

4. Put on production
POP adalah rencana atau usaha untuk memproduksikan minyak dan/atau
gas dari sumur temuan eksplorasi pada Wilayah Kerja Produksi dengan
tie-in kepada fasilitas produksi yang sudah ada di sekitarnya (existing
facilities). Jika dikemudian hari perkembangan kegiatan dari POP
meningkat (memerlukan tambahan sumur, pembangunan fasilitas
produksi permanen, dll), maka POP semula dapat diusulkan menjadi
POD.

B. Langkah dan Tujuan POD

1. Geological finding
Penjelasan tentang temuan geologis hydrocarbon menggunakan
data geologi terbaru berdasarkan analisa log dan cutting yang digunakan
untuk revisi peta geologi, yaitu: stratigrafi, struktur, korelasi, peta,
karakteristik reservoir (property batuan dan fluida), dan reserves (proved,
probable dan possible).
5

2. Keekonomian lapangan
Perhitungan dan analisa keekonomian merujuk pada data terakhir
dari: cadangan yang tersertifikasi, harga minyak dan gas, production
forecast, dan biaya pengembangan. Biaya pengembangan terdiri dari biaya
investasi dan biaya operasi. Biaya investasi yaitu: biaya pemboran sumur,
biaya pembangunan fasilitas produksi, biaya instalasi pipa,
platform/anjungan, dan peralatan penunjang fasilitas produksi. Biaya
operasi, yang terdiri dari: direct production cost, work over/stimulation,
maintenance, administrasi & umum. Biaya pengembangan tersebut
diperkirakan mulai dari awal proyek hingga berakhirnya wilayah kerja
migas.
Hasil analisa keekonomian akan ditunjukkan dalam indicator
keekonomian, yaitu dari perspektif penerimaan negara (government):
income yang jadi bagian dari pemerintah (GOI) dan % GOI terhadap Gross
Revenue, dan dari indicator perusahaan minyak (contractor): Net Cashflow
(NCF), Internal Rate of Return (IRR), Net Present Value (NPV), Profit to
Investment Ratio (PIR), Pay out Time (POT). Rencana pengembangan
akan dilanjutkan ke tahap eksekusi proyek jika analisa keekonomian dinilai
layak/feasible sesuai dengan indicator yang ditetapkan perusahaan. Sebagai
contoh: perusahaan minyak Alfa menetapkan indicator untuk
pengembangan lapangan Delta, NPV senilai 1,2 milyar USD, IRR 27% dan
POT 7 tahun. Setelah dilakukan kajian berdasarkan parameter terkait:
cadangan, profil Produksi, harga minyak dan gas, biaya investasi, dan biaya
operasi, didapatkan NPV senilai 700 juta USD, IRR 14% dan POT 15
tahun. Maka perusahaan minyak Alfa akan melakukan kajian ulang dan
memperbaiki skenario pengembangan, atau menyusun strategi baru,
termasuk meminta insentif fiscal, penundaan first tranche petroleum (FTP),
domestic market obligation (DMO), dll kepada pemerintah, sehingga
indicator keekonomian sesuai dengan yang ditetapkan.
6

3. Skenario pengembangan
Terdiri dari strategi pengembangan dan strategi pemboran &
produksi. Strategi pengembangan terdiri dari: phasing development, full
development, development strategy dan production optimization. Strategi
pemboran pengembangan, terdiri dari: platform/cluster/well location
(onshore/offshore), well design (vertical/directional/horizontal), jadwal
pemboran, well completion.

4. Fasilitas pengembangan lapangan


Terdiri dari primary recovery facilities (fasilitas produksi onshore
dan offshore serta artificial lift equipment) dan rencana enhanced oil
recovery (EOR) facilities.
5. Abandonment & site restoration
Merupakan kajian teknis penutupan lapangan, setelah cadangan
migas habis sehingga lapangan tersebut tidak berproduksi lagi.

C. Kajian dan Ruang Lingkup POD

1. Kajian Geologi dan Geofisik


a. Geologi regional
- Kerangka Tektonik
Kerangka Tektonik merupakan penjelasan tentang gambaran
singkat letak geologi dari lapangan, posisi dalam cekungan dan
sejarah evolusi cekungan.
- Stratigrafi Regional
Stratigrafi Regional berisi tentang deskripsi singkatnya urutan
stratigrafi dari cekungan dimana lapanan minyak tersebut
ditemukan juga informasi mengenai formasi penghasil
hidrokarbon.
- Sistem Petroleum
7

- Sistem Petroleum adalah penjelasan tentang batuan induk,


kematangan, daerah dapur, pola migrasi, reservoir, tipe geometri
dan kualitas, dan jenis perangkap.
- Rekonstruksi Geologi
Rekonstruksi geologi menggambarkan konstruksi ulang kondisi
geologi di masa yang lalu.

b. Interpretasi Data Sumur


Intepretasi data sumur dibagi lagi menjadi beberapa bagian, antara
lain:
- Identifikasi lapisan reservoir
Identifikasi lapisan reservoir untuk menjelaskan secara rinci
mengenai lapisan-lapisan yang ada dalam reservoir seperti :
lapisan sandstone, limestone dan sebagainya beserta dengan
kedalaman masing- masing lapisan.
- Analisa petrofisik
Analisa Petrofisik adalah untuk mendapatkan Gross Reservoir,
Porositas, Net To Gross (NTG), Saturasi Air (Sw), Identifikasi
Zona Hidrokarbon (Pay), dan batas kontak hidrokarbon air
(OWC, GOC,dll).
- Korelasi lapisan pembawa hidrokarbon
Korelasi lapisan pembawa hidrokarbon menjelaskan mengenai
struktur perlapisan dan stratigrafi lapisan yang mengandung
hidrokarbon
- Interpretasi Data Seismik (2D/3D)
1) Pengikatan data seismik dan data sumur untuk lapisan
hidrokarbon.
Pengikatan data seismik dan data sumur untuk lapisan
pembawa hidrokarbon : untuk mendapatkan korelasi lapisan
antara data sumur dan data seismik, sebab data sumur terdapat
8

dalam domain kedalaman dan data seismik dalam domain


waktu.
2) Horizon picking
Horizon picking : untuk mengikuti kemenerusan lapisan
penghasil hidrokarbon. Software yang digunakan diataranya
IESX dan Seiswork.
3) Pembuatan peta struktur kedalaman (Depth Structure Map)
Pembuatan peta struktur kedalaman : membuat pola struktur
kedalaman lapisan penghasil hidrokarbon. Perlu dijelaskan
proses dan metode yang digunakan untuk mendapatkan peta
kedalaman. Software yang bias digunakan diantaranya CPS-
3, Z-Map, dan In-Depth.
4) Pembuatan peta impedansi akustik (untuk 3D)
Pembuatan peta impedansi : peta impedansi akustik
disarankan untuk dibuat khususnya untuk data seismik 3D.
Gunanya untuk melihat sebaran heterogenitas reservoir.
Didalamnya dijelaskan juga metoda yang digunakan dalam
perhitungan nilai impedansi akustik.
5) Pembuatan peta atribut seismik (untuk 3D)
Peta atribut seismik : disarankan untuk dibuat khususnya
untuk data seismik 3D. Didalamnya juga dijelaskan jenis
atribut yang dipakai. Atribut seismik ini dengan integrasi data
sumur digunakan untuk membantu dalam pembuatan peta
sebaran iso porositas, sebaran ketebalan gross reservoir, iso
saturasi, dll. Software yang digunakan adalah Geoframe dan
Jason Hampson Russel.

c. Integrasi Data Sumur dan Seismik


- Pembuatan peta sebaran isoporosita
- Pembuatan peta sebaran ketebalan gross reservoir.
- Pembuatan peta isopermeabilitas.
9

- Pembuatan peta isosaturasi.


- Pembuatan batas polygon.
- Perhitungan volumetric.
- Perhitungan volume bulk reservoir dari peta gross reservoir.
- Pemetaan dan perhitungan volume net reservoir.
- Pemetaan dan perhitungan hidrokarbon pore volume

2. Kajian Potensi Reservoir dan Produksi


a. Sifat fisik fluida menyangkut data PVT dari lapangan tersebut di
dalamnya terdapat :
- Densitas (d) : Densitas merupakan sifat fisik fluida reservoir
mendiskripsikan berat suatu fluida per-satuan volume. Umumnya
diukur pada kondisi 60 oF dan14.7 psi.
- Viskositas (m) : Viskositas besaran yang menunjukan hambatan
fluida untuk mengalir. Untuk viskositas minyak biasanya memiliki
satuan centipoises. Seperti sifat fisik fluida yang lain, viskositas
dipengaruhi oleh tekanan dan temperatur. Umumnya semakin
tinggi temperatur menyebabkan viskositas semakin kecil.
- Faktor Volume Formasi : menunjukkan perbandingan volume
fluida pada kondisi reservoir dengan kondisi permukaan.
- Rasio kelarutan gas (Rs) : Banyaknya SCF gas yang terlarut dalam
satu STB minyak pada kondisi standar 14,7 psi dan 60 o F, ketika
minyak dan gas masih berada dalam tekanan dan temperature
reservoir.
- Faktor Deviasi Gas (z) : Faktor Deviasi Gas merupakan
perbandingan volume gas pada kondisi aktual dengan kondisi
ideal.
- Kelakuan Fasa Fluida : Kelakuan fasa fluida adalah perubahan fasa
fluida karena adanya perubahan tekanan dan temperatur serta
perubahan gaya tarik antar molekul.
10

b. Sifat Fisik Fluida


Sifat Fisik Batuan dalam program ini terdiri atas :
- Basic Core Analysis
Basic Core Analysis adalah analisa core di laboratorium untuk
menentukan parameter seperti permeabilitas absolut dan porositas,
serta saturasi air.
- Special Core Analysis
Special core analysis adalah menganalisa core di laboratorium
untuk menentukan parameter seperti permeabilitas absolut,
porositas, saturasi air, dan permeabilitas relatif.

c. Well Test Analysis


Welltest Analysis merupakan analisa kelakuan tekanan di
reservoir akibat adanya perubahan laju alir. Software yang digunakan
diantaranya PanSystem, Welltest 2000, Saphire.

d. Material Balance
Persamaan material balance merupakan persamaan yang dibuat
berdasarkan konsep kesetimbangan massa. Jika volume pori dalam
sebuah reservoir tetap maka perubahan volume minyak, gas dan air
dalam pori reservoir tersebut adalah sama dengan nol, atau dengan kata
lain tidak ada perubahan massa di dalam pori tersebut.

e. Perhitungan OOIP/OGIP
Original Oil In Place (OOIP)/Original Gas In Place (OGIP)
dilakukan untuk tujuan analisis volume atau cadangan akumulasi
hidrokarbon.

3. Production Engineering
Production Engineering meliputi :
11

- Inflow Performance Relationship


Inflow Performance Relationship merupakan grafik yang
menggambarkan kemampuan suatu sumur dalam memproduksi fluida
hidrokarbon. Software yang digunakan misalnya Perform dan
Pipesim.
- Tubing wellbore outflow
Tubing wellbore outflow menunjukkan menunjukan kemampuan
dan kinerja dari tubing dalam mengalirkan fluida sesuai dengan
ukuran diameter yang dipakai.
- Nodal Analysis
Nodal Analysis adalah prosedur untuk menentukan pada laju alir
berapa minyak atau gas diproduksikan yang dievaluasi dengan
melakukan perubahan beberapa parameter seperti ukuran tubing,
ukuran flowline, tekanan separator, ukuran choke, dll. Juga dengan
memperhitungkan adanya parameter komplesi sumur seperti
gravelpack, dan perforasi.Software yang digunakan misalnya Pipesim
dan Perform.
- Well Diagram
Well Diagram merupakan diagram yang memberikan informasi
mengenai jenis sumur, dan peralatan yang ada dibawahnya.
- Well Completion
Well Completion menggambarkan bentuk komplesi sumur
dimana komplesi ini akan mempengaruhi analisa nodal. Contoh
komplesi misalnya gravelpack, desain perforasi, setting packer.
- Sejarah Produksi dan Komplesi
Sejarah Produksi dan Komplesi memberikan keterangan
mengenai sejarah sumur dari segi produksi serta komplesi yang
pernah diaplikasikan pada sumur tersebut.
- Splitting Produksi
- Metode Pengangkatan
- Peramalan Produksi/Decline Curve Decline Curve
12

Peramalan Produksi/Decline Curve Decline Curve metoda yang


digunakan menentukan cadangan dari suatu reservoir dengan
menggunakan data sejarah produksi.

4. Simulasi Reservoir ( Optional )


- Pengumpulan Data
Mengumpulkan data-data yang akan digunakan untuk melakukan
simulasi reservoir. Data yang dikupulkan meliputi peta-peta geologi,
hasil analisa core di lab, analisa fluida dan sejarah produksi dan
tekanan.
- Pembuatan Model
Tahapan dalam simulasi reservoir yang dilakukan untuk
menggambarkan bentuk reservoir, batas reservoir, distribusi sifat fluida
dan fisik reservoir kedalam sebuah model numerik, serta penentuan
grid.
- Inisiasi
OOIP/OGIP Matching, OOIP/IGIP Matching penyelarasan hasil
OOIP/IGIP dari simulasi berdasarkan model yang dibuat dengan
OOIP/IGIP dari data geologi.
- History Matching
Proses penyelarasan kinerja reservoir dari hasil simulasi dengan
kondisi aktual.
- Forecast
Proses peramalan kinerja reservoir dengan menggunakan
skenario yang ada.

D. Skenario Pengembangan

1. Jadwal Pengeboran Sumur – Sumur

2. Pemboran/Drilling
13

a. Desain Sumur
b. Tipe Rig
c. Jadwal Pemboran
d. Komplesi
e. Cluster atau plat form

3. Fasilitas Produksi
a. Surface Standart Facilities
Segala sesuatu yang dilakukan terhadap reservoir memerlukan
fasilitas termasuk operasi pemboran, komplesi, pemompaan, injeksi,
pemrosesan dan penyimpanan. Desain yang sesuai dan perawatan
fasilitas akan mempengaruhi perolehan keuntungan. Fasilitas harus
mampu mendukung rencana manajemen reservoir. Peramalan biaya
dan operasi didasarkan pada kebutuhan berbagai fasilitas yang akan
digunakan.
b. Problem Produksi
Problem Produksi Hal-hal yang harus diatasi pada problem
produksi antara lain berupa produksi air dan gas yang dihasilkan dari
sumur.
c. Transportasi
Transportasi : untuk mentransfer produksi minyak dari sumur
sampai ke market, maka diperlukan production transportation system.
d. Aspek Lingkungan
Dalam mengembangkan dan mengoperasikan suatu lapangan,
maka pertimbangan-pertimbangan lingkungan hidup dan ekologi
harus diikutsertakan. Batasan-batasan yang diatur harus dipenuhi.
Hal-hal ini adalah aspek yang sangat penting dan sensitif dalam suatu
proses manajemen reservoir, maka persiapan studi dampak
lingkungan (AMDAL) perlu dilakukan.
14

E. Analisi Keekonomian

Analisis keekonomian dilakukan untuk mengevaluasi kelayakan POD


secara ekonomi. Untuk mengevaluasi kelayakan POD digunakan indikator-
indikator, diantaranya sebagai berikut :
1. Rate of Return (ROR)
Rate of Return adalah tingkat pengembalian atau tingkat bunga
yang diterima investor atas investasi yang tidak di amortisasikan.
2. Pay Out Time (POT)
Pay Back Period (PBP) atau Pay Out Time (POT) adalah lama
waktu yang dibutuhkan pabrik sejak dari mulai beroperasi untuk
melunasi investasi awal dari pendapatan yang diperoleh.
3. Profit to Investment Ratio (PIR)
Adalah rasio present value dari cash flow setelah investasi awal
pada tahun ke-0 dengan jumlah investasi awal tahun ke-0.
Aturan pengambilan keputusan terhadap rasio PI: Proyek investasi
akan diterima bila nilai PI lebih besar daripada 1 sedangkan bila nilai
PI lebih kecil dari 1 maka proyek tersebut akan ditolak.
4. Net Present Value
Merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang
telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of
capital sebagai diskon faktor, atau dengan kata lain merupakan arus
kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang
didiskonkan pada saat ini.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

 Plan of Development dalam dunia migas adalah suatu skenario mengambil


minyak/gas bumi dari lapangan tersebut yang ekonomis dan ramah
lingkungan.
 Plan of Development ini bertujuan untuk menyusun rencana pembukaan
lapangan industri hulu migas dengan perencanaan untuk meraih
keuntungan baik untuk perusahaan, pemerintah dan masyarakat.
 Langkah-langkah Plan of Development terdiri dari, Geological finding,
Keekonomian lapangan, Skenario Pengembangan, Fasilitas
pengembangan lapangan, Abandonment & Site Restoration.

B. Saran

Hendaknya Perhitungan pada Plan of Development harus tepat dan sesuai


dengan apa yang direncanakan, agar tidak menimbulkan kerugian bagi
perusahaan, Negara dan masyarakat sekitar.

15
DAFTAR RUJUKAN

Zulfikar, 2011, “Plan Of Development dalam dunia Migas”, Plan of Development


Jakarta.

https://biz.kompas.com/read/2015/09/22/092430728/Merencanakan.Pengembanga
n.Lapangan.Migas.

16

Anda mungkin juga menyukai