DEVELOPMENT
Disusun Oleh :
1. Alfarabi NPM 163210814
2. Alfi Fahrizal NPM 163210228
3. Fadilul Fadly NPM 163210308
4. M. Hanif Abshar NPM 163210260
5. Rizky Fauzy NPM 163210195
6. Prayoga Afreza NPM 163210171
7. Putra Akbar Syah NPM 163210264
Kelas VII B
FAKULTAS TEKNIK
2019/2020
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
C. Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ................................................................................................. 3
PENUTUP ........................................................................................................ 15
A. Simpulan ................................................................................................ 15
B. Saran....................................................................................................... 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rangkaian kegiatan hulu minyak dan gas bumi diawali dengan kegiatan
eksplorasi yang penuh ketidak pastian dan membutuhkan biaya yang besar.
Oleh karena itu, perencanaan dalam melaksanakan kegiatan industri hulu
migas harus direncanakan dan dengan perhitungan yang tepat, supaya terhindar
dari kerugian baik bagi perusahaan, investor serta masyarakat yang terkena
dampak.
Plan of development mencakup beberapa bagian penting dalam industry
hulu migas. Seperti, Kajian Geologis dan Geofisik, Reservoir, Produksi serta
Skenario Pengembangan. Poin-poin tersebut perlu dikaji untuk keberhasilan
dari operasi hulu migas yang akan dilaksanakan.
Lokasi lapangan, Sejarah lapangan, jenis formasi dan reservoir, serta
jumlah cadangan merupakan pendahuluan dalam Plan of development. Plan of
development juga merupakan syarat untuk mendapatkan izin dari pemerintah
suatu wilayah untuk mendirikan perindustrian daerah tersebut.
B. Rumusan Masalah
1
2
C. Tujuan
3
4
4. Put on production
POP adalah rencana atau usaha untuk memproduksikan minyak dan/atau
gas dari sumur temuan eksplorasi pada Wilayah Kerja Produksi dengan
tie-in kepada fasilitas produksi yang sudah ada di sekitarnya (existing
facilities). Jika dikemudian hari perkembangan kegiatan dari POP
meningkat (memerlukan tambahan sumur, pembangunan fasilitas
produksi permanen, dll), maka POP semula dapat diusulkan menjadi
POD.
1. Geological finding
Penjelasan tentang temuan geologis hydrocarbon menggunakan
data geologi terbaru berdasarkan analisa log dan cutting yang digunakan
untuk revisi peta geologi, yaitu: stratigrafi, struktur, korelasi, peta,
karakteristik reservoir (property batuan dan fluida), dan reserves (proved,
probable dan possible).
5
2. Keekonomian lapangan
Perhitungan dan analisa keekonomian merujuk pada data terakhir
dari: cadangan yang tersertifikasi, harga minyak dan gas, production
forecast, dan biaya pengembangan. Biaya pengembangan terdiri dari biaya
investasi dan biaya operasi. Biaya investasi yaitu: biaya pemboran sumur,
biaya pembangunan fasilitas produksi, biaya instalasi pipa,
platform/anjungan, dan peralatan penunjang fasilitas produksi. Biaya
operasi, yang terdiri dari: direct production cost, work over/stimulation,
maintenance, administrasi & umum. Biaya pengembangan tersebut
diperkirakan mulai dari awal proyek hingga berakhirnya wilayah kerja
migas.
Hasil analisa keekonomian akan ditunjukkan dalam indicator
keekonomian, yaitu dari perspektif penerimaan negara (government):
income yang jadi bagian dari pemerintah (GOI) dan % GOI terhadap Gross
Revenue, dan dari indicator perusahaan minyak (contractor): Net Cashflow
(NCF), Internal Rate of Return (IRR), Net Present Value (NPV), Profit to
Investment Ratio (PIR), Pay out Time (POT). Rencana pengembangan
akan dilanjutkan ke tahap eksekusi proyek jika analisa keekonomian dinilai
layak/feasible sesuai dengan indicator yang ditetapkan perusahaan. Sebagai
contoh: perusahaan minyak Alfa menetapkan indicator untuk
pengembangan lapangan Delta, NPV senilai 1,2 milyar USD, IRR 27% dan
POT 7 tahun. Setelah dilakukan kajian berdasarkan parameter terkait:
cadangan, profil Produksi, harga minyak dan gas, biaya investasi, dan biaya
operasi, didapatkan NPV senilai 700 juta USD, IRR 14% dan POT 15
tahun. Maka perusahaan minyak Alfa akan melakukan kajian ulang dan
memperbaiki skenario pengembangan, atau menyusun strategi baru,
termasuk meminta insentif fiscal, penundaan first tranche petroleum (FTP),
domestic market obligation (DMO), dll kepada pemerintah, sehingga
indicator keekonomian sesuai dengan yang ditetapkan.
6
3. Skenario pengembangan
Terdiri dari strategi pengembangan dan strategi pemboran &
produksi. Strategi pengembangan terdiri dari: phasing development, full
development, development strategy dan production optimization. Strategi
pemboran pengembangan, terdiri dari: platform/cluster/well location
(onshore/offshore), well design (vertical/directional/horizontal), jadwal
pemboran, well completion.
d. Material Balance
Persamaan material balance merupakan persamaan yang dibuat
berdasarkan konsep kesetimbangan massa. Jika volume pori dalam
sebuah reservoir tetap maka perubahan volume minyak, gas dan air
dalam pori reservoir tersebut adalah sama dengan nol, atau dengan kata
lain tidak ada perubahan massa di dalam pori tersebut.
e. Perhitungan OOIP/OGIP
Original Oil In Place (OOIP)/Original Gas In Place (OGIP)
dilakukan untuk tujuan analisis volume atau cadangan akumulasi
hidrokarbon.
3. Production Engineering
Production Engineering meliputi :
11
D. Skenario Pengembangan
2. Pemboran/Drilling
13
a. Desain Sumur
b. Tipe Rig
c. Jadwal Pemboran
d. Komplesi
e. Cluster atau plat form
3. Fasilitas Produksi
a. Surface Standart Facilities
Segala sesuatu yang dilakukan terhadap reservoir memerlukan
fasilitas termasuk operasi pemboran, komplesi, pemompaan, injeksi,
pemrosesan dan penyimpanan. Desain yang sesuai dan perawatan
fasilitas akan mempengaruhi perolehan keuntungan. Fasilitas harus
mampu mendukung rencana manajemen reservoir. Peramalan biaya
dan operasi didasarkan pada kebutuhan berbagai fasilitas yang akan
digunakan.
b. Problem Produksi
Problem Produksi Hal-hal yang harus diatasi pada problem
produksi antara lain berupa produksi air dan gas yang dihasilkan dari
sumur.
c. Transportasi
Transportasi : untuk mentransfer produksi minyak dari sumur
sampai ke market, maka diperlukan production transportation system.
d. Aspek Lingkungan
Dalam mengembangkan dan mengoperasikan suatu lapangan,
maka pertimbangan-pertimbangan lingkungan hidup dan ekologi
harus diikutsertakan. Batasan-batasan yang diatur harus dipenuhi.
Hal-hal ini adalah aspek yang sangat penting dan sensitif dalam suatu
proses manajemen reservoir, maka persiapan studi dampak
lingkungan (AMDAL) perlu dilakukan.
14
E. Analisi Keekonomian
A. Simpulan
B. Saran
15
DAFTAR RUJUKAN
https://biz.kompas.com/read/2015/09/22/092430728/Merencanakan.Pengembanga
n.Lapangan.Migas.
16