Anda di halaman 1dari 47

Fakultas Teknik

Jurusan teknik Perminyakan


Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Hendri/082331317678 Hendri anur #Hendri_anur


GAS LIFT (f)

Contoh soal :
dari The Technology of Artificial Lift Methods – Tekanan operasi = 900 psi
Vol 2A Kermit E. brown % Bracketing envelope = 10 %
Diketahaui : API gravity = 40 o.
Kedalaman sumur = 8000 ft Temperatur dasar sumur = 200 oF
Laju produksi yang diinginkan = 1000 STB/h Temperatur di permukaan = 120 oF
Kadar air =0
Ukuran tubing = 2 3/8” OD
Tekanan kepala tubing = 100 psi
Tekanan statik = 2650 psi
Indeks produktivitas = 2 (dianggap konstan)
Perbandingan gas-minyak dari formasi = 200
SCF/STB
SG gas yang diinjeksikan = 0.7
Tekanan “kick off” = 1000 psi
GAS LIFT (g)

Langkah kerja :
A. Penentuan titik injeksi 7. Tentukan kedalaman ekivalen Pwf = 2150 psi, Lihat
1. Buat sumbu kartesian pada kertas transparan (lihat Gambar 6.
gambar 5) yang sesuai dengan skala 8. Tempatkan titik (2150, 8000) di atas kertas
pressure traverse gambar 6. transparan di atas titik kedalaman ekivalen
2. Anggap aliran satu fasa : untuk qL = 1000 STB/hari Pwf = 2150 psi.
maka : 9. Jiplak kurva gradien aliran pada GLR = 200
Pwf = 2650 – (1000/2) = 2150 psi SCF/STB
3. Tarik garis datar pada kedalaman 8000 ft.
4. Plot titik (2150, 8000)
5.Gambar 6 adalah pressure traverse yang sesuai
dengan kondisi yang diminta yaitu :
qL = 1000 STB/hari, kadar air = 0 dan dt = 2 “
6. Pilih garis gradien aliran untuk GLR = 200
SCF/STB, sesuai dengan GLR dari formasi.
Gambar 5. Penentuan Titik Jepit
GAS LIFT (h)

Langkah kerja :
A. Penentuan titik injeksi 12. Plot titik (1085.45, 8000)
10. Untuk SGgi = 0,70 dan Pso = 900 psi, gunakan
Gambar 1 untuk menentukan gradien 13. Hubungan titik (900,0) dengan titik (1085.45 ,
tekanan gas, darimana diperoleh harga 23,6 8000) Garis ini memotong kurva gradien
psi/1000 ft. aliran di titik. (1010, 5000)
Temperatur rata-rata = (120+200)/2+460=620oR
= [100+{70+(1,6*(8000/100))}]/2+460 = 14. Telusuri garis gradien terdekat pada kedalaman
609oR 4800 ft. Koordinat titik injeksi adalah
Gradien tekanan gas setelah dikoreksi = (920, 4800)
23,6*609/620 = 23,18 psi / 1000 ft

11. Pada kedalaman 8000 ft, tekanan gas dalam annulus


adalah :
P8000 = 900 + 8000(23,18)/1000 = 1085,45 psi
Gambar 1. Hubungan Tekanan dan Gradien Tekanan Gas
untuk berbagai harga Gas Gravity (OTIS)
GAS LIFT (i)

Langkah kerja :
B. Penentuan jumlah Gas injeksi 5. qgi pada temperatur titik injeksi adalah :
1. Plot titik (100,0), dimana Pwh = 100 psi Tpot = (120+((200-120)/8000)*4800)+ 460 =
628oR
2. Dengan menggeser kertas transparan ke atas / ke Corr = 0,0544 (0,70*628)^0,5 = 1,141
bawah diperoleh garis gradien qgi Corr = 400.000(1,141) = 456234,09 SCF/hari
alirann dengan GLR = 600 SCF/STB tersebut
(Lihat Gamber 5).

3. Jiplak kurva gradien aliran dengan GLR = 600


SCF/STB tersebut (Lihat Gambar 5).

4. Gas injeksi yang diperoleh adalah :


qgi = 1000 (600-200) = 400.000 SCF (0.4 MM
SCF)
GAS LIFT (j)

Langkah kerja :
C. Penentuan Kedalaman Katup-Katup Sembur Dari Gambar 1, diperoleh : Gradien tekanan gas =
Buatan. 26,2 psi/1000 ft
1. Penentuan Kedalaman Katup Sembur Buatan [Gradien tekanan gas setelah dikoreksi] =
dikerjakan di Gambar 7. 26,2*609/620 = 25,74 psi/1000 ft
2. Jarak maksimum antara katup disekitar titik 5. Pada kedalaman 10.000 ft, tekanan gas :
injeksi. P10000 = 1000 + 25,74(10.000/1000) = 1257,4 psi.
ΔDv = 100/0,40 = 250 ft 6. Plot titik (900,0) dan buat garis sejajar dengan
3. Gambar desain tubing line sebagai berikut : garis dari Pko
P1 = Pwh + 0,20 Pso = 100 + 0,20(900) = 280 psi
P2 = Pwh + 200 = 100+200 = 300 psi
P2>P1, maka P2 dipilih untuk membuat garis
tersebut.
Hubungkan titik-titik (300,0) dan (920,4720).
4. Specific Gravity gas injeksi = 0,70
Pko = Pso + ∆Pd = 900 + 100 = 1000 psi
Gambar 1. Hubungan Tekanan dan Gradien Tekanan Gas
untuk berbagai harga Gas Gravity (OTIS)
GAS LIFT (k)

Langkah kerja :
C. Penentuan Kedalaman Katup-Katup Sembur 9. Sesuai dengan langkah kerja, diperoleh
Buatan. kedalaman katup-katup berikutnya :
7. Gradien statik = 0,40 psi/ft Dv1 = 2150 ft
Pada kedalaman 1000 ft, tekanan statik dalam Dv2 = 3100 ft
tubing = 100 + 0,40 (1000) =500 psi. Dv3 = 3780 ft
Dv4 = 4300 ft
8. Hubungkan titik (100,0) dan (500,1000) sampai Dv5 = 4620 ft
memotong garis gradien tekanan gas Dv6 = 4720 ft (titik injeksi)
dari Pko.
Mulai dari titik potong ini telusuri garis tersebut
ke atas sejajar 50 psi dan diperoleh
kedalam katup 1, sebesar 2150 ft.
Gambar 7. Menentukan Kedalaman Katub
GAS LIFT (l)

Langkah kerja :
C. Penentuan Kedalaman Katup-Katup Sembur d. Pa = (1+0,10)(100) = 110 psi
Buatan. Pb = (1-0,10)(100) = 90 psi
10. Penentuan letak Katup di daerah “bracketing
envelope” e. Hubungkan titik-titik (110,0) dengan (1001,
a. Plot titik (900-100,0) atau (800,0) dan buat 4680); garis ini memotong garis
garis sejajar dengan garis gradien gas gradien tekanan gas dari langkah 10.b di 4080
dari Pso = 900 psi. ft. Titik ini adalah batas atas dari
b. Perpanjang garis tersebut hingga memotong pada brackting envelope.Hubungkan titik-titik
garis gradien tekanan aliran dalam (90,0) dengan (819,4680) dan
tubing, Perpotongan tersebut di titik. (910, diperoleh batas bawah bracketing envelope di
4480) 5375 ft.
c. Untuk % bracketing envelope = 10 % f. Katup-katup di bracketing envelope dapat
Paa = (1+0,10)(910) = 1001 psi dipasang pada kedalaman-kedalaman :
Pbb = (1-0,10)(910) = 819 psi 4080, 4330, 4580, 4830, 5080, dan 5330 ft.
Gambar 8. Menentukan Bracketing Envelope
GAS LIFT (l2)
D. Penentuan Ukuran Port dan Tekanan Buka Katup-Katup di Bengkel

Kedlman Tek. Injeksi Tek. Tubing Temperatur Luas port Luas Tek. dome tek.dome Tek. Buka

katub bellow bengkel katup

No Dv Pvo Pt Tv Ukuran Ap Ab
R Pd@Dv Ct Pd@60o. Pro

katup port (d)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

grs grad
grs grad gas grs perenc. tub grafik (22/7*d^2)/4 (size 1 (Ap/Ab) Pvo(1-R)+Pt R Tabel
temp (10)*(11) (12)/(1 - R)

Pko / Pso or 1,5 in)

1 2150 1000 580 141,5 0,171875 0,0232 0,0301


0,77 987,34 0,85 839,24 865,32

2 0,0432 0,0561
3100 920 710 151 15/64 0,77 908,23 0,836 759,28 804,37

3 0,0432 0,0561
3780 990 800 157,8 15/64 0,77 979,35 0,826 808,94 856,98

4 0,0491 0,0638
4300 1000 870 163 16/64 0,77 991,71 0,819 812,21 867,54

5 0,0622 0,0807
4620 1010 910 166,2 18/64 0,77 1001,93 0,814 815,57 887,18

6 0,0622 0,0807
4720 1020 920 167,2 18/64 0,77 1011,93 0,813 822,70 894,93
GAS LIFT (m)

Contoh Soal Metode Analitis


Spasi untuk valve balanced
Kedalaman = 8000 ft
Laju produksi yang diinginkan = 1000 B/d
Kada air = 95%
Ukuran tubing = 2 3/8 in OD
Tekanan kepala sumur, Pwh = 100 psi
Temperatur dasar sumur = 210oF
Temperatur alir kepala sumur = 150oF
Kemampuan Pso = 900 psi
Tekanan kick off (pko) = 950 psi
Gradient tekanan kill fluid = 0,5 psi/ft

Penyelesaian
1. Valve (1)
Dv1 = {(Pko - 50) – Pwh}/Gs
dimana Pwh = 0 untuk valve (1)

Dv1 = {(950 - 50) - 0}/0,5 = 1800 ft


GAS LIFT (n)

Contoh Soal Metode Analitis


Penyelesaian :
2. Berdasarkan Gambar A.4 untuk tubing 2 in dan 1000 {850 – 0,16(3470)- 100}/0,5 = 3860 ft
b/d gradient tekanan unloading 0,16 Dv5 = Dv4 + {Pso4 - Gu(Dv4)- Pwh}/0,5 = 3860 +
psi/ft (digunakan laju produksi yang lebih tinggi dari {825 – 0,16(3860)-100}/0,5 = 4070 ft
produksi yang diinginkan)
Karena spasi kurang dari 300 ft, maka valve berikutnya
Maka Spasi valve adalah
Dv1 = {(pko– 50)-Pwh}/Gs = {(950 - 50)- 0}/0,50 = Dv6 = Dv5 + {Pso5 - Gu(Dv5)- Pwh}/0,5 = 4070 +
1800 ft {800 – 0,16(4070)-100}/0,5 = 4160 ft
Dv2 = Dv1 + {Pso1 – Gu(Dv1)- Pwh}/0,5 = 1800 + Valve berikutnya dipasang pada kedalaman 4460 ft
{900 – 0,16(1800)- 100}/0,5 = 2824 ft
Dv3 = Dv2 + {Pso2 - Gu(Dv2)- Pwh}/0,5 = 2824 +
{875 – 0,16(2824)- 100}/0,5 = 3470 ft
Dv4 = Dv3 + {Pso3 - Gu(Dv3)- Pwh}/0,5 = 3470 +
Gambar A4
Gradien unloading
GAS LIFT (n2)

Contoh Soal Metode Analitis


Penyelesaian :
Hasil dengan metode analitis mendekati dari metode grafis. Tabel berikut
diperlihatkan hasil akhir perhitungan.

Valve Kedlman Temp Tek operasi Setting (gas charge)

permukaan (Pso) (psi)

No (ft) (oF) (psi) 80oF 60oF

1 1800 163 900 775 735

2 2824 171 875 760 725

3 3470 176 850 745 710

4 3860 179 825 725 690

5 4070 181 800 710 675

6 4460 183 775 690 655


GAS LIFT (d)

Analisa Kerusakan :
1. Kerusakan tekanan kepala sumur menunjukkan meningkatnya hambatan di hilir
(penjepit, parafin, scale, tekanan di pipa salur di permukaan, manifold ataupun di
separator).
2. Penurunan tekanan injeksi gas menunjukkan penurunan tekanan di pipa injeksi
suplai gas atau volumenya, kebocoran di pipa dan perubahan fasilitas produksi.
3. Perubahan tekanan produksi menunjukkan berubahnya kedalaman titik injeksi
atau berubahnya kadar air atau permasalahan kepasiran.
4. Masalah lain adalah kebocoran di katup atau tubing atau pemakaian gas yang
berlebihan maupun penurunan produksi.

© Beberapa hal yang bisa dilihat dari 2-pen recoder (atau 4-pen) adalah :
1. Tekanan kepala sumur terlalu besar.
2. Adanya parafin/scale di pipa permukaan.
3. Hambatan di silang sembur.
4. Gas membeku (freezing) di titik hambatan.
5. Hambatan di pipa injeksi.
6. Selisih tekanan kepala sumur tak cukup terhadap tekanan injeksi.
7. Pengerjaan injeksi gas yang tidak cukup baik.
GAS LIFT (e)

Analisa yang lain :


1. Pengukuran gas yang diinjeksikan.
2. Temperatur permukaan.
3. Pandangan mata atas apa yang terlihat di permukaan.
4. Pengukuran air dan minyak.
5. Survai tekanan atau temperatur dalam pipa sembur.
6. Penentuan atas cairan di pipa sembur.

Contoh-contoh problem :
Fakultas Teknik
Jurusan teknik Perminyakan
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Hendri/082331317678 Hendri anur #Hendri_anur

Anda mungkin juga menyukai