Anda di halaman 1dari 3

SIMPOSIUM NASIONAL IATMI 2004

Judul makalah : Penggunaan Teknologi Casing Drilling Sebagai Alternatif


Dalam Efisiensi Pemboran

Klasifikasi makalah : Teknik Pemboran


Penulis Utama : Aris Buntoro Penulis kedua : -
Instansi/Perusahaan : UPN “Veteran” Yogyakarta
Alamat surat : Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta
Jln. SWK 104 (Lingkar Utara) Condongcatur
Yogyakarta 55283
Tel. (0274)486188, 486733, 486802 Fax. (0274)486400
HP : 0811 25 66 25
E-mail Penulis ke-1 : aris_buntoro@yahoo.com
Apakah bersedia dimasukkan kedalam poster session ? YA
Apakah makalah ini pernah dipublikasikan sebelumnya ? TIDAK

ABSTRAK

Beberapa teknologi dikembangkan untuk meningkatkan kinerja operasi pemboran


guna mencapai tujuan dasar operasi, yaitu : aman, hemat biaya, dan memenuhi fungsi
(eksplorasi/eksploitasi). Casing drilling adalah merupakan salah satu teknologi yang mulai
diuji-coba pada beberapa operasi pemboran di Indonesia yang bertujuan untuk mencapai
efisiensi pemboran, baik secara teknis maupun ekonomis.

Sampai saat ini dikenal ada tiga metode untuk teknologi casing drilling,
yaitu : Retractable Bit, Liner Drilling, dan Drilling With Casing, dimana masing-masing
teknologi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat diterapkan sesuai
dengan kondisi operasi serta tujuan efisiensi yang diharapkan. Beberapa penerapan
teknologi casing drilling membuktikan efisiensi yang signifikan, baik dari segi teknis dan
pembiayaan, terutama pada kondisi formasi yang cukup sulit ditembus dengan teknologi
pemboran konvensional, misalnya :
 Pemboran zona abnormal/subnormal
 Pemboran zona loss
 Pemboran riserless pada formasi bagian atas untuk offshore drilling

Secara umum efisiensi tersebut dapat dirumuskan berdasarkan trend statistik dari
beberapa penerapan dalam operasi di lapangan. Dengan perumusan efisiensi teknis tersebut
maka dimungkinkan untuk pengembangan teknologi casing drilling menurut konsep yang
lebih terencana dengan baik, sehingga pelaksanaan operasi benar-benar dapat
membuktikan tingkat efisiensi yang lebih baik.

SIMPOSIUM NASIONAL IATMI 2004


Judul makalah : Studi Mineralogi Deposit Bentonit Kulon Progo dan
Alternatif Sebagai Bahan Dasar Lumpur Pemboran

Klasifikasi makalah : Teknik Pemboran


Penulis Utama : Aris Buntoro Penulis kedua : Teddy Mandala Raya
Penulis ketiga : Windaru Setyo Purnomo
Instansi/Perusahaan : UPN “Veteran” Yogyakarta
Alamat surat : Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta
Jln. SWK 104 (Lingkar Utara) Condongcatur
Yogyakarta 55283
Tel. (0274)486188, 486733, 486802 Fax. (0274)486400
HP : 0811 25 66 25
E-mail Penulis ke-1 : aris_buntoro@yahoo.com
E-mail Penulis ke-2 : mr_teddyz@yahoo.com
E-mail Penulis ke-3 : windaru_setyo@yahoo.com
Apakah bersedia dimasukkan kedalam poster session ? YA
Apakah makalah ini pernah dipublikasikan sebelumnya ? TIDAK

ABSTRAK

Bentonit dikenal ada dua macam, yaitu : Ca-bentonite dan Na-bentonite Endapan
bentonit cukup banyak di Indonesia, salah satunya berada di wilayah Kabupaten Kulon
Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dimana bentonit ini belum diteliti sebagai
bahan dasar lumpur pemboran secara tuntas. Untuk itu perlu dilakukan studi mineralogi
terhadap deposit bentonit tersebut, dan usaha peningkatan kualitas agar dapat dijadikan
bahan dasar lumpur pemboran.

Studi penelitian yang pertama dilakukan adalah usaha identifikasi awal terhadap
jenis mineral dengan menggunakan X-Ray Diffraction (XRD), dan untuk mengetahui
kandungan calsium (Ca) dan natrium (Na) digunakan Flame Photometer. Selanjutnya
dilakukan pengujian sifat fisik sampel lumpur dengan bahan bentonit Kulon Progo, baik
yang belum dilakukan aktivasi maupun yang sudah dilakukan aktivasi. Metode aktivasi
dilakukan dengan memvariasikan konsentrasi NaOH 1N dan Na2CO3 terhadap waktu
perendaman selama 1 sampai 3 hari. Setelah aktivasi tersebut, dilakukan pengukuran atau
evaluasi terhadap sampel bentonit, yaitu meliputi : ukuran butir, spesific gravity (SG), dan
kapasitas tukar kation (KTK).

Dari hasil studi tersebut dapat disimpulkan bahwa analisa kandungan mineral
sampel bentonit Kulon Progo merupakan bentuk peralihan dari jenis mineral smectite ke
chlorite, yang didalamnya didominasi oleh mineral silika, maka deposit bentonit Kulon
Progo tidak dapat disebut sebagai bentonit, tetapi lebih tepat disebut sebagai chlorite. Hasil
ini diperkuat dari uji rheology (viskositas plastik, yield point, dan gelstrength), dan
filtration loss yang tidak memenuhi standar API Spec, sehingga tidak dapat digunakan
sebagai bahan dasar lumpur pemboran.

Anda mungkin juga menyukai