MODEL ANTRIAN
Beberapa contoh berikut ini menunjukkan bahwa penggunaan sistem
antrian sangat membantu dalam melancarkan pelayanan kepada pelanggan atau
konsumen seperti:
o Pelanggan menunggu pelayanan di depan kasir.
o Mahasiswa menunggu untuk konsultasi dengan dosen pembimbing
akademik.
o Mahasiswa menunggu untuk registrasi dan pembayaran uang kuliah.
o Para penumpang kereta api menunggu pelayanan loket penjualan karcis.
o Para pengendara kendaraan menunggu untuk mendapatkan pelayanan
pengisian bahan bakar.
o Pelanggan menunggu pelayanan di Kentucky Fried Chicken.
o Pesawat terbang menunggu pelayanan menara pengawas untuk melakukan
landing maupun take up.
o
Angka tersebut menunjukkan bahwa John akan sibuk melayani mobil
selama 80% dari waktunya. Sedangkan 20% dari waktunya atau (1 - p) atau
(1 - 0,80) yang sering disebut idle time akan digunakan John untuk istirahat,
membersihkan pompa dan lain-lain.
Angka 4 menunjukkan bahwa John dapat mengharapkan 4 mobil yang
berada dalam sistem.
Contoh Soal :
PT, “X” ingin melakukan ekspansi pabrik dengan beberapa alternatif lokasi:
Alternatif lokasi 1 = Sidoarjo
Alternatif lokasi 2 = Pasuruan
Alternatif lokasi 3 = Krian
Terdapat 3 faktor penentu yaitu Ketersedian bahan baku, Tenaga Kerja dan
Transportasi,
Contoh Soal:
Dalam suatu analisa kelayakan pendirian pabrik “Y” terdapat permasalahan
dalam penentuan lokasi pabrik dengan beberapa alternatif lokasi seperti
gambar dibawah ini.
Out put
Single factor productivity = -------------
Input
Out put
Multiple factor productivity = --------------------------------------------------------
Labor + Material Cost + Overhead Cost
Contoh Soal 1:
Diketahui data-data sebagai berikut :
Output yang dihasilkan = 600 unit/minggu
Jumlah Pekerja 3 orang masing-masing bekerja selama 8 jam kerja perhari
dan 5 hari per minggu.
600
Maka Produktifitas tenaga kerja = ------------- = 5 unit/jam
3x8x5
600 x Rp 10.000
Multifaktor produktifitas = --------------------------------------------------------- = 3
(3 x 8 x 5 x Rp 5000)+Rp500.000 + Rp 900.000
Contoh Soal 2:
Jika output yang dihasilkan meningkat sebesar 50 % dengan kenaikan semua
biaya dan harga masing-masing sebesar 25 % , maka Kondisi yang baru menjadi:
600 x 1,5
Produktifitas tenaga kerja = -------------------= 7,5 unit/jam
(3 x 8 x 5) berarti ada peningkatan
F
BEP x = --------
P–V
F F F
BEP rp = BEPx. P = -------- P = ------------- = ------------
P–V (P – V) / P 1 – (V/P)
Laba = TR – TC
= Px – ( F + Vx) = Px – F – Vx
= ( P – V )x – F
Contoh Soal:
Contoh: PT X memiliki biaya tetap = Rp 1.000.000,- Biaya tenaga kerja
Rp 12.500,- per unit Biaya Bahan Baku Rp 7.500,- per unit , Harga jual Rp
40.000,- per unit.
Maka :
Rp 1.000.000,-
BEP x = ------------------------------------------------- = 50 unit
Rp 40.000,- - (Rp 12.500,- + Rp 7.500,-)
Rp 1.000.000,-
BEP rp = --------------------------------------- = Rp 2.000.000 ,-
(Rp 12.500,- +Rp 7.500,-)
1 - -------------------------------
Rp 40.000,-
Contoh Soal:
Biaya tetap sebuah rumah makan adalah Rp 35.000.000,- per bulan
Produk Harga/unit Biaya variabel Perkiraan penjualan
tahunan (unit)
A Rp 29.500,- Rp 12.500,- 7.000
B 8.000,- 3.000,- 7.000
C 15.000,- 4.700,- 5.000
D 7.500,- 2.500,- 5.000
E 28.500,- 10.000,- 3.000
Produk Pi Vi Vi/Pi 1-Vi/Pi Penjualan Wi (1-Vi/Pi) Wi
Tahunan
A 29.500 12.500 0,42 0,58 206.500.000 0,446 0,259
B 8.000 3.000 0,38 0,62 56.000.000 0,121 0,075
C 15.000 4.700 0,30 0,70 77.500.000 0,167 0,117
D 7.500 2.500 0,33 0,67 37.500.000 0,081 0,054
E 28.500 10.000 0,35 0,65 85.500.000 0,185 0,120
---------------- --------
Total 463.300.000 0,625
Rp 35.000.000,- x 12
BEP rp = ----------------------------- = Rp 672.000.000,- per tahun
0,625
Jika 1 tahun = 52 minggu, 1 minggu = 6 hari, maka 1 tahun = 312 hari
Rp 672.000.000,-
Jadi BEP rp = ---------------------- = Rp 2.153.846,20
312