Anda di halaman 1dari 5

Evidence Based Practiced

NPWT (Negative Pressure Wound Therapy) dan Wound Healing Nutrition


(Disusun untuk memenuhi tugas EBP mata kuliah Stase Keperawatan Anak)

Disusun oleh:

Tita Syiami Qodriani


220110150055

Fakultas Keperawatan
Universitas Padjadjaran
2019
1. Cara Mencari Jurnal

Pengambilan jurnal ilmiah ini diambil dari database, yaitu googlescholar dengan kata

kunci di kolom pencarian “Wound Care” dan “Wound Healing”

2. Pembahasan

Negative Pressure Wound Therapy (NPWT) atau dikenal sebagai perawatan luka

tekanan negatif adalah pemberian tekanan negatif pada luka sebesar 50-175 mmHg

baik secara kontinu maupun secara intermitten (Kirby, 2007). Ada 4 mekanisme kerja

NPWT yang diduga (Soo, et al., 2013), yaitu mengurangi cairan eksudat dan bahan

infeksius seperti bakteri dengan cara menghisapnya secara terus menerus, sehingga

menurunkan kelembapan lingkungan luka, menurunkan infiltrasi makrofag jaringan

dan menggunakan ekspresi IL-1B dan TNFa yang berakibat pada menurunnya

inflamasi dan edema insterstisial, meningkatkan aliran darah (perfusi) ke jaringan

luka, menyebabkan kontraksi luka atau dikenal dengan makrodeformasi, yaitu

pengecilan ukuran luka sehinga mempercepat penutupan luka NPWT bermanfaat

untuk menjaga kelembapan luka dengan penggunaan granufoam. Selain itu juga

bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan jaringan dan menyerap cairan eksudat

yang berlebihan. Sistem perawatan luka tekanan negatif/NPWT terdiri atas sebuah

pompa, dressing steril (granufoam), selang suction, dan botol penampung cairan

(canister). Pompa NPWT mempertahankan perawatan luka tekanan negatif pada -125

mmHg (nominal) di permukaan luka. Eksudat dikendalikan oleh dressing melalui

kombinasi absorpsi dan kelembapan. NPWT ditujukan untuk penggunaan pada luka

berukuran sangat lebar dan menghasilkan eksudat sedang sampai berat. Saat ini di

Indonesia telah beredar beberapa merk profuksi NPWT. NPWT diindikasikan untuk

pasien yang mendapat manfaat dari alat hisap karena dapat merangsang penyembuhan

luka melalui pembuangan eksudat ringan hingga sedang dan bahan infeksius. Contoh
kondisi luka yang sesuai, yaitu luka kronik, akut, traumatik, luka subakut dan

dehisens, luka bakar partial-thickness, ulkus (misalnya diabetikum atau dekubitus),

flap dan cangkok kulit, dan luka insisi bedah tertutup. NPWT dikontraindikasikan

pada pasien dengan keganasan di dasar luka atau tepi luk (kecuali perawatan paliatif),

osteomielitis yang sebelumnya dikonfirmasi dan tidak diterapi, fistula non-enterik dan

belum tereksplorasi, jaringan nekrotik dengan eskar, arteri, vena, saraf, atau organ

yang terpajan, lokasi anstomosis, aspirasi jalan napas darurat, drainase pleural,

mediastinal atau chest tube, suction bedah. Dalam studi kasus, NPWT telah terbukti

mempercepat waktu penyembuhan sampai 3x lipat atau lebih (Kartika, 2018).

Dalam mendukung penyembuhan luka diperlukan nutrisi yang adekuat guna

mempercepat proses penyembuhan luka. Adapun proses penyembuhan luka mulai

dari inflamasi, dimana terjadi vasokontriksi, koagulasi, fagositosis makrofag, pada

proses ini diperlukan nutrisi yang adekuat seperti protein, karbohidrat, vitamin A,

vitamin C, vitamin E, vitamin K. Proses proliferasi terjadi angiogenesis diperlukan

nutrisi protein, vitamin A, vitamin C, dan iron. Proses pematangan atau maturasi

terjadi penutupan luka dan konstriksi serta pematangan jaringan yang luka, maka dari

itu diperlukan nutrisi seperti vitamin c, iron, protein, karbohidrat, dan zat besi

(Todorovic, 2002).

3. Intervensi

Terapi NPWT berfungsi untuk menghilangkan cairan interstisial dengan cara

mempercepat proliferasi sel dengan mengurangi sitokin dan memperbaiki aliran darah

kapiler. Selain itu berfungsi sebagai mechanical stress dengan cara pembentukan

granulasi jaringan melalui merangsang angiogenesis dan merangsang pertumbuhan

sel. Terapi NPWT juga menyediakan lingkungan lembab dengan cara merangsang

angiogenesis, mengurangi koloni bakteri, dan perbaikan jaringan luka. Fungsi-fungsi


tersebut akan mempercepat proses penyembuhan luka (Kartika, 2018). Proses

penyembuhan luka perlu didukung dengan nutrisi yang adekuat seperti protein, lemak

dan karbohidrat, vitamin A, vitamin C, vitamin E, vitamin K, iron, dan zat besi

(Todorovic, 2002).

4. Kesimpulan

Terapi NPWT baik untuk perawatan luka yang kronik, akut, traumatik, luka subakut

dan dehisens, luka bakar partial-thickness, ulkus (misalnya diabetikum atau

dekubitus), flap dan cangkok kulit, dan luka insisi bedah tertutup. Perawatan luka ini

dapat mempercepat proses penyembuhan luka hingga 3x lipat atau lebih. Proses

penyembuhan luka tersebut perlu didukung dengan nutrisi yang adekuat seperti

protein, lemak dan karbohidrat, vitamin A, vitamin C, vitamin E, vitamin K, iron, dan

zat besi (Todorovic, 2002).

5. Implikasi Keperawatan

Bagi perawat, penting untuk mengetahui jenis-jenis perawatan luka dengan berbagai

kondisi luka yang berbeda-beda karena untuk mendukung intervensi keperawatan

yang dilakukannya, serta mempercepat proses penyembuhan luka pasien itu sendiri.

Selain itu, dalam melakukan perawatan luka, perawat berkolaborasi dengan dokter

dan tenaga kesehatan lain, perlu untuk memastikan, mengobservasi, dan tetap

memonitor kondisi luka dan kondisi pasien sebelum dilakukan perawatan luka dan

setelah dilakukan perawatan luka. Selain itu, perawat juga perlu mengedukasi pasien

dan keluarga mengenai asupan nutrisi yang dibutuhan untuk mendukung proses

penyembuhan lukanya.
DAFTAR PUSTAKA

Kartika, Ronald Winardi. Terapi ulkus kaki diabetes dengan NPWT (Negative
Pressure Wound Therapy). CDK-268. 2018; 45 (9).
Kirby M. Negative pressure wound therapy. British Journal of Diabetes and Vascular
Disease. 2007;7(5):230-4.
Seo SG, Yeo JH, Kim JH, Kim JB, Cho TJ, Lee DY. Negative-pressure wound
therapy induces endothelial progenitor cell mobilization in diabetic patients with
foot infection or skin defects. Exp Mol Med. 2013;45(11):62.
Todorovic, V., 2002. Food and wounds: nutritional factors in wound formation and
healing. WoundCare 2002, 43–54.

Anda mungkin juga menyukai