Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian KB

KB adalah tindakan yang membenatu individu atau pasangan suami istri untuk
mendapatkan objek-obejek tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan ,
mendapatka kelahiran yang diinginkan, megatur interval diantara kehamilan, mengontrol
waktu saat kehamilan dalam hubungan dengan umur dan suami istri , dan menentukan jumlah
anak dalam keluarga (BKKBN,2017)
B. Akseptor KB
Menurut BKKBN (2017) Akseptor KB dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu :
1. Akseptor aktif adalah akseptor yang ada pada saat ini menggunakan salah satu cara/ alat
kontrasepsi untuk menjarangkan kehamilan atau mengakhiri kesuburan.
2. Akseptor aktif kembali adalah pasangan usia subur yang telah mengunakan kontrasepsi
selama 3 ( tiga ) bulan atau lebih yang tidak diselingi suatu kehamilan, dan kembali
menggunakan cara alat kontrasepsi baik dengan cara yang sama atau maupun dengan
berganti cara setelah berhenti/istirahat kurang lebih 3 (tiga) bulan berturut-turut dan bukan
karena hamil.
3. Akseptor KB adalah akseptor yang baru pertama kali mengunakan alat/obat kontrasespsi
atau pasangan usia subur yang kembali mengunakan alat kotrasepsi setelah melahirkan
atau abortus.
4. Akseptor KB dini adalah para ibu yang menerima salah satu cara kontrasepsi dalam waktu
2 mingu setelah melahirkan atau abortus.
5. Akseptor langsung adalah para istri yang memakai salah satu cara kontrasepsi dalam waktu
40 hari setelah melahirkan atau abortus.
6. Akseptor drop out adalah akseptor yang menghentikan pemakaian kontrasepsi lebih dari 3
bulan.
C. Kontrasepsi
1. Definisi Kontrasepsi
Kontrasespsi adalah alat yang digunakan untuk menunda, menjarangkan
kehamilan, serta menghentikan kesuburan. Kontrasespsi berasal adari kata kontra berate
mencegah atau melawan, sedangakan konsespsi artinya pembuahan jadi kontrasepsi bertai
mencegah bertemunya sperma dengan ovum, sehingga tidak terjadi pembuahan yang
mengakibatkan kematian. (Irianto,2014)
Kontrasepsi adalah suatu upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan sebagai
akibat pertemuan antara sel telur dengan sperma, upaya inu dapat bersifat sementara
maupun bersifat permanen dan upaya ini dapat dilakukan dengan menggunakan cara, alat
atau obat-obatan (Marmi,2016)
2. Macam-macam kontrasepsi
Macam-macam Kontrasespsi menurut Kemenkes RI(2012) meliputi :
a. Kontrasespsi Non Hormonal
1) Metode Amenorrhea Laktasi (MAL)
2) Kondom
3) Intra Uterine Device (IUD)
4) Tubektomi ( Metode Operasi pada Wanita /MOW)
b. Vasektomi ( Metode Operasi pada Pria / MOP )
Kontrasepsi hormonal
1) Pil
2) Injeksi/suntikan
3) Implan

D. Kontrasepsi IUD
1. Pengertian IUD
IUD adalah suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim yang

bentuknya bermacam-macam, terdiri dari plastik (polythyline), ada yang dililit tembaga

(Cu) ada pula yang tidak, tetapi ada pula yang dililit dengan tembaga bercampur perak

(Ag). Selain itu ada pula yang batangnya berisi hormon progesterone. (Kusmarjati,

2011).

IUD adalah alat kontrasepsi yang dipasang dalam Rahim dengan menjepit kedua

saluran yang menghasilkan indung telur sehingga tidak terjadi pembuahan, tediri dari
bahan plastic polietilena, ada yang dililit oleh tembaga dan ada yang tidak (Kemenkes

RI,2012)

2. Cara kerja IUD

a. Mencegah terjadinya fertilisasi, tembaga pada IUD menyebabkan reaksi inflamasi

steril,toksik buat sperma sehingga tidak mampu untuk fertilisasi (Kemenkes

RI,2012)

b. Menhambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii

c. Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri

d. AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR

membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi

kemampuan sperma untuk fertilisasi.

e. Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.

3. Indikasi IUD

Yang dapat menggunakan IUD (Prof.Dr.dr.Biran Affandi, dr.George Adriaansz,

SpOG(K), MPH, and dr.Eka Rusdianto Gunardi 2011)

a. Usia reproduktif

b. Keadaaan nullipara

c. Mengingikan kontrasespsi jangka panjang

d. Menyususi yang menginginkan menggunakan kontrasepsi

e. Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya

f. Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi

g. Resiko rendah dari IMS

h.

Anda mungkin juga menyukai