Dosen Pengampu:
Prof. Dr. H.Mohammad Anton Athoillah
RAMADANI IRMA TRIPALUPI, S.E, M.M
Disusun Oleh :
Panji Novianto
Nim: 1189220069
EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2019
Kata Pengantar
Bismillahirrahmanirrahim...
Puji dan syukur kami panjatkan akan kehadirat Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya
sehingga makalah yang berjudul “PENGARUH KEBIJAKAN EKONOMI
PEMERINTAH TERHADAP INDUSTRI KREATIF” dapat terselesaikan. Shalawat serta
salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW beserta
keluarga dan para sahabat-Nya.
Makalah ini dibuat dan disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Teori
Ekonomi Makro. Dalam penyusunan makalah ini, saya banyak mendapati tantangan dan
cobaan baru, karena saya harus melawan rasa malas saya sendiri, akan tetapi dengan tekad yg
bulat dan kuat alhamdulillah saya dapat menyelesaikan tugas ini. Dan apabila ada kesalahan
semata-mata datangnya dari diri saya akan tetapi apabila ada kelebihan itu semata-mata
datangnya dari Allah SWT.
Wassalamu’alaikum wr.wb
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………….. i
Daftar Isi …………………………………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………….. . 1
A. Latar Belakang …………………………………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………………….. 2
C. Tujuan Penulisan ……………………………………………………………………….... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA…………………………………………………....……………… . 3
A. Pengertian Dan Ciri-Ciri ekonomi pemerintah…………………...………………. ........... 3
B. Fungsi ekonomi…………………………………………………………………………… 3
C. Prinsip-Prinsip ekonomi pemerintah…………………………………………………… 4
BAB III PEMBAHASAN ……………………………………………………………………….... 6
A. Bagaimanakah kebijakan pengaturan ekonomi pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi
krearif ?........................................................................................................................ 6
B. Apakah faktor penghambat ekonomi pemerintah terhadap
Pertambahan Nilai ekonomi kreatif?............................................................................... 7
Ekonomi merupakan salah satu bidang utama yang memberikan dampakterhadap peningkatan
kualitas wilayah. Hal tersebut penting karena sektor ekonomiyang dikembangkan di
tiap wilayah dapat berfungsi sebagai penghubung antar sektoryang berasosiasi. Faktor
ekonomi yang ada di suatu wilayah juga dapat digunakansebagai pengontrol kegiatan di
wilayah tersebut. Sehingga, faktor ekonomimemberikan dampak terhadap perkembangan
wilayah.
Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana individu dan masyarakat menentukan
pilihan penggunaan sumber daya yang langka yang telah disediakanoleh alam dan generasi sebelumnya
(Case, 2007:13). Studi ekonomi tersebut lebihmenekankan pada proses pengalokasian
berbagai kebutuhan sehingga konsumendapat menentukan skala prioritas dalam menentukan
kebutuhan. Ilmu ekonomi inikemudian dapat dikembangkan dalam konteks pembangunan
ekonomi danpertumbuhan ekonomi.
Hubungan antara SDA, SDM, dan KreativitasPengembangan bidang ekonomi yang dapat
dilakukan untuk meningkatkankualitas perkembangan wilayah salah satunya dilakukan dengan
pengembanganekonomi kreatif. Ekonomi kreatif dapat didefinisikan sebagai kegiatan
yangmenekankan pada kreativitas, skill, maupun potensi seseorang/kelompok yangkemudian
menghasilkan gagasan, produk, ataupun jasa (Dreszeen, 2007). Ekonomikreatif dinilai
memberikan peluang besar bagi wilayah agar dapat mengembangkanpotensi wilayahnya. Hal
tersebut ditunjang oleh faktor yang saling terkait. Faktorkeberadaan Sumber Daya
Alam (SDA), kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), dan tingkat kreativitas seseorang dalam
mengembangkan bidang usaha dinilai menjadifaktor penting untuk menggerakkan ekonomi
kreatif.
Saat ini Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi kiblat dalampengembangan
ekonomi kreatif di tingkat nasional. Hal ini dapat dilihat dariberkembangnya industri digital
(Jogja Digital Valley) maupun industri kreatif lain.Berpotensinya pengembangan ekonomi
kreatif ini dapat dilihat dari banyaknyapotensi yang dapat dikembangkan. Kondisi ini
membuat Provinsi DIY berpotensibesar dalam pengembangan bidang ekonomi kreatif, salah
satu bidang yang dapat dikembangkan menjadi bagian dari ekonomikreatif yakni industri di
bidang kuliner. Hal tersebut memiliki peluang yang cukupbesar karena kuliner khas Provinsi
DIY memberikan kesan tersendiri bagimasyarakat yang datang ke daerah tersebut. Selain itu,
kuliner DIY yang memilikikualitas yang cukup tinggi membuat pengembangan kuliner di
DIY dinilai dapatmemberikan proporsi tersendiri terhadap peningkatan ekonomi regional di
ProvinsiDIY. Seiring dengan berjalannya waktu perkembangan ekonomi kreatif juga
mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama dalam hal promosi dengan media yg
ada sekarang ataupun juga teknis lain yg berdampak terhadap kualitasnya itu sendiri.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulisan
Pengertian Ekonomi adalah suatu ilmu sosial yang mempelajari tentang kegiatan manusia
yang berkaitan dengan aktivitas produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa.
Ada juga yang menyebutkan definisi ekonomi adalah semua yang berhubungan dengan upaya
dan daya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya untuk mencapai suatu tingkatan
kemakmuran.
Sedangkan ekonomi pemerintah adalah sistem ekonomi yanng mampu menjawab masalah
pembangunan, dengan kata lain pemerintah diharapkan mampu memainkan perandalam
menjalankan fungsi-fungsi utama dalam dalam fungsi ekonomi pemerintah
2. Fungsi stabilisasi : Sesuai dengan nama stabilisasi maka fungsi stabilisasi inidimaksudkan
untuk menciptakan stabilitas ekonomi suatu negara. Fungsi stabilisasi iniberkaitan erat
dengan fungsi mengatur variabel ekonomi makro dengan instrumenkebijakan moneter dan
kebijakan fiskal.
3. Fungsi distribusi : pada fungsi ini dapat diketahui pula di samping pendistribusianuntuk
kepentingan umum, distribusi juga perlu untuk dana subsidi, pensiun, danbantuan langsung
dll. d e n g a n k a t a l a i n , p e m e r i n t a h d a l a m h a l i n i b e r t i n d a k s e b a g a i
p e m e r a t a a n kesejahteraan masyarakat dalam arti proporsial tetap menjadi perhatian
dalam rangkamendorong tercapainya pertumbuhan yang matang optimal.
B. Fungsi ekonomi
Membuka tempat usaha dekat dengan lokasi bahan baku, tenaga kerja atau daerah
pemasaran
Menentukan harga jual yang menguntungkan
Memakai bahan baku yang berkualitas bagus, namun dengan harga paling murah
Memakai sumber daya dengan efisien
Menggunakan tenaga kerja yang ahli dan terampil
Memakai alat dan mesin dengan produktivitas yang tinggi namun dengan biaya yang
reltif rendah
Menentukan barang dan jasa yang nantinya akan dihasilkan
2. Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Distribusi
Prinsip ekonomi dalam kegiatan distribusi adalah sistem dan kegiatan penyaluran barang dan
jasa dari produsen ke konsumen.
Prinsip ekonomi dalam kegiatan konsumsi adalah upaya dalam memperoleh kepuasaan
sebesar-besarnya dari sautu barang atau jasa dengan pengorbanan dan penggunaan anggaran
tertentu.
Bab 3 Pembahasan
Keberadaan ekonomi kreatif saat ini menjadi salah satu topik yangdikembangkan
pemerintah. Hal tersebut karena ekonomi kreatif dinilai memberikansumbangan yang cukup
besar terhadap peningkatan ekonomi di suatu wilayah. Hal tersebut dapat dilihat pada “Laporan
Akuntabilitas Kinerja Kementrian Pariwisatadan Industri Kreatif tahun 2013” bahwa proporsi
nilai PDB yang disumbang dariekonomi kreatif di tahun 2013 mencapai Rp 641,82 triliun
atau sekitar 7,05 %. Inimenjadikan industri kreatif memiliki peluang cukup besar dalam
meningkatkanperekonomian nasional. Ekonomi kreatif yang akan dikembangkan tersebut
juga harus melihat berbagaifaktor ataupun indikator yang menopang kegiatan pengembangan
industri kreatiftersebut. Hal tersebut harus diperhatikan mengingat indikator yang
dikembangkanmemberikan dampak terhadap proses ataupun hasil yang didapatkan di
masamendatang. Berbagai indikator yang dapat dikembangkan sebagai industri kreatif seperti
yang dikutp dari “Pengembangan Industri Kreatif Menuju Visi EkonomiKreatif 2025”
menyatakan bahwa terdapat 14 topik yang dapat dikembangkan sebagai ekonomi kreatif.
Salah satu contoh kuliner tradisional yang sering dijajakan oleh wisatawan yangdatang ke DIY
adalah gudeg. Gudeg merupakan olahan nangka muda yang dimasakdengan berbagai rempah.
Penyajiannya yang dapat disajikan dalam bentuk keringdan basah membuat masyarakat
sering mencari olahan tersebut. Namun, masakadaluarsa gudeg ini relatif cepat. Hal ini
karena sifat makanan yang mudahmembusuk membuat jangka waktu konsumsi gudeg
relatif singkat.Selain itu, olahan kuliner tradisional yang merupakan salah satu kuliner
khasdari DIY adalah gatot dan tiwul. Gatot dan tiwul merupakan salah satu olahan khasyang
berasal dari fisiografi selatan Pulau Jawa, terutama di Kabupaten Gunungkidul.Olahan yang
berbahan dasar singkong ini sering menjadi makanan favorit bagiwisatawan yang berkunjung
ke DIY. Namun, pengolahan gatot dan tiwul yangmemiliki karakteristik untuk langsung
disajikan membuat keawetan gatot dan tiwultersebut cenderung singkat. Hal ini membuat
wisatawan lebih mengonsumsi gatotdan tiwul di tempat tersebut dan jarang
untuk membawanya sebagai bahan oleh-oleh,terutama ke daerah yang jauh dari DIY.Tingkat
keawetan kedua jenis makanan yang relatif singkat membuat penggerakusaha kuliner perlu
melakukan modernisasi produk makanan. Modernisasi tadi perlu dilakukan agar produk
makanan yang dihasilkan memiliki jangka waktu konsumsiyang cukup lama. Ini akan berdampak
terhadap luasnya pasar dari penjualanmakanan tersebut. Selain itu, modernisasi juga diperlukan
mengingat pola perilakumasyarakat yang cenderung mencari makanan secara praktis dan
efisien. Peran ekonomi kreatif memiliki porsi cukup besar dalam pengembangan keduaolahan
pangan tersebut. Hal ini diperlukan karena pengembangan jangka waktukeawetan konsumsi
pangan yang ada memiliki hubungan dengan tingkat jangkauanpasar dari produk olahan
tersebut. Peran pelaku usaha kuliner untuk dapatmengembangkan usahanya secara kreatif
berdampak terhadap tingkat pendapatanpelaku usaha tersebut. Ini memiliki dampak terhadap
tingkat pertumbuhan ekonomiDIY yang memiliki pengaruh terhadap nilai PDRB Provinsi
DIY.
Hubungan antara tingkat keawetan makanan dengan jangkauan pasarModernisasi produk olahan
kuliner tradisional salah satunya dapat dilakukandengan pengembangan kemasan yang lebih
modern. Hal ini dilakukan agar tingkatkeawetan makanan memiliki jangka waktu yang cukup
panjang. Selain itu, adanyapengemasan makanan tradisional yang lebih modern juga memiliki
jaminankebersihan kemasan yang baik. Hal ini memiliki pengaruh bagi masyarakat untukdapat
membeli olahan makanan tradisional dengan kemasan yang lebih modern. Pengemasan olahan
makanan tradional yang mulai dikemas secara modern salahsatunya pada proses pengemasan
gudeg. Gudeg yang biasanya dikemas denganmenggunakan Kendil ataupun plastik, saat ini dapat
dikemas dengan menggunakankaleng. Model pengemasan yang dilakukan mengadopsi pada model
pengemasanikan sarden. Adanya model pengemasan yang lebih modern tersebut membuat Tingkat
keawetan Makanan(satuan waktu
J a n gk a u a nP a s a r ( S a t u a n j a r a k ) Pertumbuhan Ekonomi wisatawan dapat
membawa kemasan dari gudeg tersebut yang kemudian dapatdikonsumsi dalam jangka waktu
yang cukup lama. Model pengembangan olahan makanan yang dibuat dalam kemasan
modern tadimerupakan salah satu implementasi ekonomi kreatif di bidang
kuliner. Pengemasanyang modern membuka peluang pasar untuk dapat mengembangkan
peluang pasarsecara lebih luas. Hal tersebut dapat terjadi mengingat pasar yang disasar
setelahadanya pengemasan makanan tradisional secara modern dapat berkembang sampaike
luar negeri. Ini membuat peluang dalam proses produksi makanan tradisional yangdikemas
secara modern tersebut dapat berkembang dengan baik. Berbagai hal juga harus dilihat agar
pengembangan makanan tradisional tadidapat semakin berkembang. Peningkatan kualitas
olahan yang harus dipantaumenjadi faktor teknis penting yang perlu diperhatikan. Kualitas
olahan ini dapatdilihat dari produk olahan tersebut ataupun kemasan dari makanan yang
diproduksitadi. Sehingga, makanan tradisional yang diproduksi tadi dapat dikonsumsi dan
tidakmemiliki efek bagi konsumen.
Bab 4 Penutupan
A. Kesimpulan
2. Korelasi antara sistem ekonomi pemerintah dan ekonomi kreatif dengan contoh kasus
usaha kulinr tradisional di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
B. Saran
1. Pemerintah seharusnya lebih sering mengadakan edukasi kesetiap desa /kelurahan tentang
industri kreatif ini terlebih dalam segi pemanfaatan bisnis-bisnis/usaha-usaha kecil rumahan.
2. Pemerintah harus punya wadah /asosiasi untuk setiap rakyatnya yg mau memulai atau
mempelajari tentang industri kreatif, terleih industri kreatif yang ada di negara kita.
C. Glosarium
2. PDRB : adalah jumlah keseluruhan nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dari
semua kegiatan perekonomian diseluruh wilayah dalam periode tahun tertentu yang pada
umumnya dalam waktu satu tahun.
5. Akuntabilitas : sebuah konsep etika yang dekat dengan administrasi publik pemerintahan
6. SDA : adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia.
7. SDM : adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari
sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang
menentukan perkembangan perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kratif Tahun 2013
Laporan Pengembangan Industri Kreatif Menuju Visi Ekonomi Kreatif Indonesia 2025dalam Rencana
Pengembangan 14 Subsektor Industri Kreatif Indonesia (2009-2015)
Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2012 TentangRencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Daerah Provinsi Daerah IstimewaYogyakarta Tahun 2012-2025
https://www.academia.edu/33050133/IDENTIFIKASI_PENGARUH_KEBIJAKAN_EKONOMI_KREATIF_D
I_PROVINSI_DAERAH_ISTIMEWA_YOGYAKARTA_DIY_