Fondasi jalan harus tetap stabil, karena merupakan dasar penopang seluruh
beban yang bekerja pada jalan. Konstruksi jalan (perkerasan) secara umum terdiri
atas 3 lapisan untama yakni lapisan fondasi bawah (subbase course), lapisan
fondasi atas (base course) dan lapisan permukaan (surface course). Sehingga,
jenis kerusakan yang terjadi pada suatu jalan dapat dikaji berdasarkan lapisan-
lapisan konstruksi perkerasan jalan ini.
1. Lalu lintas, yang dapat berupa peningkatan beban dan repetisi beban.
2. Air, yang dapat berasal dari air hujan, system drainase jalan yang tidak
baik, naiknya air dengan sifat kapilaritas.
3. Material konstruksi perkerasan. Dalam hal ini dapat disebabkan oleh sifat
material itu sendiri atau dapat pula disebabkan oleh sistem pengelolaan
yang tidak baik
4. Iklim Indonesia beriklim tropis, dimana suhu udara dan curah hujan
umumnya tinggi, yang dapat merupakan salah satu penyebab kerusakan
jalan.
5. Kondisi tanah dasar yang tidak stabil. Kemungkinan disebabkan oleh
sistem pelaksanaan yang kurang baik, atau dapat juga disebabkan oleh
sifat tanah dasar yang memang jelek.
6. Proses pemadatan di atas lapisan tanah dasar yang kurang baik.
1. Retak (Cracking)
2. Distorsi (Distortion)
3. Cacat Permukaan (Disintegration)
4. Pengausan (Bleeding)
5. Kegemukan (Bleeding)
6. Penurunan pada bekas penanaman utilitas (Utility cut deprestion)