Anda di halaman 1dari 83

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama alloh swt yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Penulis
panjatkan puji dan syukur kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang metode metode
pembelajaran efektif di sekolah dasar.

Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu saya menyadari sepenuhmya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini

Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang metode metode pembelajaran
efektif di sekolah dasar ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi pembaca.

Sukahening, 15 Mei 2016

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……….……………………………………..………………………………………………………. 1
DAFTAR ISI…………………….……………………………………………………………………………………………. 2
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang…………..…………………………………………………… 3
I.2. Rumusan masalah……………..…………………………………………… . 3
I.3 Tujuan……………………...……………………………..………………… 3
BAB II
PEMBAHASAN
II.1.Pengertian Metode Pembelajaraa ......... ……………………………. 4
II,2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi metode Pembelajaran……………… 4
II.2. Tujuan Metode pembelajaran ………………………………………... 5
II.3.Fugsi Metode Pembelajaran …………………………….…………….... 5
II.4. Macam-Macam Metode Pembelajaran ……………………………….. 5
BAB III
PENUTUP …………………………………………………………………...
III.1 Kesimpulan………………….. ………………………………………… 20
III.2 Saran…………………………………………………………………….. 21
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Dalam meningkatkan mutu pendidikan seakan tidak akan surut. Banyak agenda reformasi
yang telah dilaksanakan. Beragam program inovatif ikut serta memeriahakan reformasi
pendidikan.Belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan yang wajib
kitalakukan dan kita berikan kepada anak-anak kita. Karena ia merupakan kunci sukses untuk
menggapai masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu
pengetahuan yang tinggi. Dan pada akhirnya diharapkan akan berguna bagi bangsa, negara,dan
agama. Melihat peran pendidikan yang begitu vital, maka menerapkan metode yangefektif dan
efisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses belajar mengajar akan berjalan
menyenangkan dan tidak membosankan. Beragam metode pembelajaran efektif dapat menjadi
pilihan untuk bisa kita persiapkan dalam sebuah kegiatan pembelajaran.Setiap metode
pembelajaran akan
Untuk memperjelas pertimbangan-pertimbangan metode yang melibatkan beragam
metode,berikut ini diketengahkan uraian tentang pengertian metode ,fungsi, tujuan faktor dan
macam-macam metodepembelajaran.
I.2. Rumusan Masalah
• Apa definisi dari Metode pembelajaran ?
• Apa tujuan yang hendak di capai dari metode pembelajaran ?
• Apa fungsi metode pembelajaran ?
• Apa saja macam-macam metode pembelajaran ?
I.2. Tujuan
Penulisan makalah ini memiliki tujuan :
• Memahami definisi metode pembelajaran
• Memahami tujuan metode pembelajaran
• Memahami fungsi metode pembelajaran
• Memahami macam-macam pembelajaran
BAB II
PEMBAHASANAN
II.1. Pengertian Metode pembelajaran
Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang
ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara
kerjauntuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi
metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan.Pengetahuan tentang metode-metode
mengajar sangat diperlukan oleh para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar
sangat bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh guru. Jadi
Metode Pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitasyang
tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling
berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik
dalam arti tujuan pengajaran tercapai.Tidak ada satu metode pun yang dianggap paling baik
diantara metode-metode yanglain karena setiap metode mempunyai karakteristik tertentu
dengan segala kelebihan dankelemahan masing -masing. .
II.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Metode pembelajaran
1. Pengajar ( Pengetahuan yang dikuasai, pengalaman mengajar, dan personalitas ).
2. Siswa ( Tingkat kemampuan,latar belakang, umur, dan pengalaman lingkungan sosial
budaya ).
3. Tujuan yang akan dicapai ( bila tujuan yang akan dicapai lebih dari satu maka
dapatditentukan dengan kombinsi berbagai macam metode. ).
4. Materi ( bahan ajar ) dengan karakteristik yang berbeda.
5. Waktu ( Persiapan mengajar ).
6. Keadaan dan fasilitas yang tersedia di kelas atau sekolah.
7. Jumlah subyek belajar.
Sedangkan kesadaran menurut kamuas bahasa indonesia sadar yang artinya insaf, tau dan
mengerti. Menurut kurt Bair menafsirkan nilai dari sudut pandangnya sendiri
tentangkeinginan,kebutuhan,kesenangan, seseorang sampai pada snksi dan tekanan
darimasyarakat.
II.2. Tujuan Metode pembelajaran
Menurut Frank(1985) menunjukan bahwa nilai berada di dalam benak orang (people’s
mind). Pendapat ini diperkuat oleh smith dan jones (1993) dalam buku philosopy of mind yang
menyatakan bahwa keyakinan,keehendak,perasaan atau pengindraan dan pemikiran berada
pada setuktur kerja benak. Sementara itu Newcomb menafsirkan bahawa nilai merupakan
tujuan tujuan terpisah yang terjadi secara luar biasadan di sekelilingnya terdapat tingkah laku
yang di organisasi.
Sementara UNESCO (1993) menunjukan tempat nilai secara pragmatis dipersepsi sebagai
kualitas tingkah laku,pemikiran,perasaan, dan sikap manusia yang diterima dan dihargai
masyarakatn.
Selanjutnya atas dasr pemikiran itu UNESCO memandang bahwa nilai bukan merupakan
realitas tertutup dan berada sendiri.Nilai terikat bersama-sama dalam ikatan logis dan
membentuk satu kesatuan.
II.3. Fungsi Metode Pembelajaran
Ketika kemampuan manusia dibicarakakan pemikikiran klasik dan psikologi sampai pada
pertanyaan tentang manakah yang berpengaruh pada proses belajar seseorang ,faktor bawaan
atau faktor lingkungan karna faktor ini sebenarnya sangat terikat erat dengan perolehan nilai
seseorang dalam kehidupannya.Cara perolehan nilai pada diri seseorang yang berlangsung pada
kedua titik kutub diakui dalam pandangan ini,namun sebenarnya persoalan utama bukan
terletak pada pengakuan atas dua pandangan yang berbedan ,melainkan terletak pada kualitsa
pengaruh faktor ba
11.4. Macam-Macam Metode Pembelajaran Kelebihan Dan Kekurangannya
A. Metode ceramah
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasidan
pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.
Muhibbin Syah, ( 2000 ). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunyametode yang
paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalammengatasi
kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.
a. Kelebihan Metode Ceramah
1. Dapat menampung kelasa besar,tiap siswa mempunyai kesempatan yang sama
mendengarakan,
dan karenanya biaya relatif murah
2. Konsep yang disajikan secara hiarki akan memberikan fasilitas belajar siswa
3. Guru dapat memberi tekanan terhadap hal-hal yang penting hingga waktu dan energi dapat
digunakab sebaik mungkin
4. Tidak daanya buku pelajaran dan alat bantu peljaran, tidak menghambat terlaksananya
pelajaran dengan ceramah
5. Guru mudah menguasai kelas
6. Mudah menggorganisaikan tempat duduk kelas
7. Dapat diikuuti oleh jumlah siswa yang besar
8. Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya
9. Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik
10. Lebih ekonomis dalam hal waktu
11. Memberi kesempatan pada guru untuk menggunakan pengalaman,pengetahuan dan
kearifan
12. Dapat menggunakan bahan pelajaran
13. Membantu siswa untuk mendengar secara akurat,kritis dan penuh perhatian
14. Jika digunakan dengan tepat maka akan dapat menstimulasi dan meningkatkan keinginan
belajar
siswa dalam bidang akademik.
15. Dapat menguatkan bacaan dan belajar siswa dari beberapa sumberlain
b. Kekurangan Metode Ceramah
1. Pelajaran berjalan membosankan dan siswa-siswa menjadi pasif, karena tidak
berkesempatan untuk menemukan sendiri oleh konsep yang diajarkan. Sisawa hanya aktif
membuat catatan saja.
2. Kepadatan konsep-konsep yang diberikan dapat berakibat siswa tidak mampu menguasai
bahan yang diajarkan.
3. Pengetahuan yang diperoleh melaui ceramah lebih cepat terlupakan.
4. Ceramah menyebabkan belajar siswa menjadi “Belajar Menghafal” yang tidak
mengakibatkan timbulnya pengertian.
5. Mudah menjadi verbalisme.
6. Yang visual menjadi rugi, dan yang auditif (mendengarkan) yang benar-benar
menerimanya.
7. Bila selalu digunakan dan terlalu digunakan dapat membuat bosan.
8. Keberhasilan metode ini sangat bergantung pada siapa yang menggunakannya.
9. Cenderung membuat siswa pasif
B. Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah suatu cara untuk menyajikan bahan pelajarandalam bentuk
pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya baik secara lisan atau
tertulis. Melalui Tanya jawab akan memperluas danmemperdalam pelajaran tersebu
a. Kelebihan Metode Tanya Jawab
1. Peserta didik dapat mengembangkan keberanian dan ketrampilan dalam menjawab dan
mengemukakan pendapat.
2. Pertanyaan yang dilontarkan dapat menarik dan memusatkan perhatian peserta didik,
sekalipun ketika itu peserta didik sedang rebut.
3. Merangsang peserta didik untuk berlatih mengembangkan daya pikir, termasuk daya
ingatan.
4. pertanyaan yang jelas lebih mudah dipahami peserta didik.
5. Situasi kelas menjadi hidup/dinamis, karena siswa aktif berpikir dan memberikan jawaban
ataspertanyaan yang diajukan.
6. Melatih siswa agarberani mengemukakan pendapat secara argumentatif dan bertanggung
jawab.
7. Mengetahui perbedaan pendapat antar siswa dan guru yang dapat membawa ke arah
diskusi yangpositif.
8. Membangkitkan semangat belajar dan daya saing yang sehat diantara siswa.
9. Dapat mengukur batas kemampuan dan penguasaan siswa terhadap pelajaran yang telah
diberikan.
b. Kekurangan Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah suatu cara untuk menyajikan bahan pelajarandalam bentuk
pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya baik secara lisan atau
tertulis. Melalui Tanya jawab akan memperluas danmemperdalam pelajaran tersebu
1. Banyak waktu terbuang,
2. Apabila peserta didik tidak siap, maka peserta didik merasa takut, dan apalagi bila guru
kurangdapat mendorong peserta didik, maka peserta didik juga menjadi tidak berani
untuk bertanya.
3. Terbatasnya jumlah waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap peserta didik.
4. Bila terjadi perbedaan pendapat, akan banyak menyita waktu untuk menyelesaikannya.
Bahkan perbedaan pendapat antar guru dan siswa dapat menjurus kepada negatif, dimana
siswamenyalahkan guru, dan ini besar risikonya.
5. Tanya jawab dapat menimbulkan penyimpangan dari pokok persoalan/materi pelaharan,
hal ini terjadi jika guru tidak dapat mengendalikan jawaban atas segala pertanyaan
siswanya.
6. Tidak cepat merangkum bahan pelajaran
7. Tanya jawab akan dapat membosankan jika yang ditanyakan tidak ada variasi
C. Metode Diskusi
Metode diskusi merupakan salah satu cara mendidik yanng berupayamemecahkan masalah
yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masingmengajukan argumentasinya
untuk memperkuat pendapatnya. Metode ini lazim jugadisebut sebagai diskusi kelompok (
group discussion) dan resitasi bersama ( socializedrecitation
a. Kebaikan Metode Diskusi
1. Dapat memperluas wawasan peserta didik.
2. Dapat merangsang kreativitas peserta didik dalam memunculkan ide dalam memecahkan
suatu masalah,
3. Dapat mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain,
4. Dapat menumbuhkan partisipasi peserta didik menjadi lebih aktif.s
5. Suasana elas lebih hidup, sebab siswa mengarahkan perhatian ataupikirannya kepada
masalah yang sedang didiskusikan.
6. Dapat menaikan prestasi kepribadian individu, seperti: sikap toleransi,demokrasi, berpikir
kritis ,sistematis, sabar dan sebagainya.
7. Kesimpulan hasil diskusi mudah dipahami siswa, karena mereka mengikutiproses berpikir
sebelum sampai kepada suatu kesimpulan.
8. Siswa dilatih belajar untuk mematuhi peraturan-peraturan dan tata tertiblayaknya dalam
suatu musyawarah.
9. Membantu murid untuk mengambil keputusan yang lebih baik.
10. Tidak terjebak kedalam pikiran individu yang kadang-kadang salah, penuhprasangka dan
sempit. Dengan diskusi seseorang dapat mempertimbangkanalasan-alasan/pikiran-pikiran
orang lain
b. Kekurangan Metode Diskusi
1. Kemungkin besar diskusi akan dikuasai oleh peserta didik yang suka berbicara atau ingin
menonjolkan diri,
2. Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar,
3. Peserta mendapat informasi yang terbatas,
4. Menyerap waktu yang cukup banyak,
5. Tidak semua guru memahami cara peserta didik melakukan diskusi.
6. Kadang-kadang bisa terjadi adanya pandangan dari berbagai sudut bagimasalah yang
dipecahkan, bahkan mungkin pembicaraan menjadimenyimpang, sehingga memerlukan
waktu yang panjang.
7. Dalam diskusi menghendaki pembuktian logis, yang tidak terlepas dari fakta-fakta; dan
tidak merupakan jawaban yang hanya dugaan atau coba-coba saja.
8. Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar.
9. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal.
D. Metode resitasi/pembagian tugas
Metode resitasi adalah suatu metode mengajar dimana siswa diharuskanmembuat resume
dengan kalimat sendiri.
a. Kelebihan Metode Resitasi
1. Pengetahuan siswa akan lebih luas dan sifat verbalismenya akan semakin berkurang.
2. Siswa lebih mendalami dan menglami sediri pengetahuan yang di carinya, sehingga
pengetahuan itu
akan tinggal lama dalam ingatan jiwanya.
3. Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktifitas belajar individu atau kelompok.
4. Dapat mengembangkan kemandirian siswa diluar pengawasan guru.
5. Dapat menumbuhkan kreatifitas, usaha, tanggung jawab, dan sikap mandiri siswa, serta
memperkaya pengetahuan dan pengalaman siswa.
6. Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat diingatkan lebih
lama.
7. Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberaniaan mengambil inisiatif,
bertanggung jawab, dan berdiri sendiri
b. Kelemahan Metode Resitasi (tugas),
1. Siswa sulit dikontrol, apakah benar ia mengerjakan tugas atau orang lain yang mengerjakan.
2. Sulit memerikan tugas yang sesuai dengan masing-masing individu.
3. Khusus untuk tugas kelompok tidak jarang yang aktif mengerjkan dan menjelasakan
hanyalah anggota tertentu saja, sedangkan anggota yang lain tidak ikut berpartisipasi
dengan baik.
4. Sering memberikan tugas yang monoton, dan menimbulkan kebosanan.
5. Penggunaan metode resitasi (tugas) dalam meningkatkan kesiapan dan hasil mata
pelajaran Sosiologi.
6. Terkadang anak didik melakukan penipuan di mana anak didik hanya meniru hasil
pekerjaan temannya tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
7. Terkadang tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
8. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual
E. Metode Demonstrasi /Eksperimen
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian,
aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsungmaupun melalui
penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasanatau materi yang sedang
disajikan. Muhibbin Syah ( 2000 ). Contoh metodedemonstrasi adalah seorang guru yang
sedang mempraktekan nyala logam natriumdan beberapa logam alkali lainnya di depan kelas
dan siswa memperhatikannyadengan sesksama.
a. Kelebihannya
1. Perhatian anak didik dapat di pusatkan, dan titik berat yang di anggap penting oleh guru
dapat di amati
2. Perhatian anak didik akan lebih terpusat pada apa yang di Demonstrasikan, jadi proses
anak didik akan lebih terarah dan akan mengurangi perhatian anak didik kepada masalah
lain
3. Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses belajar
4. Dapat menambah pengalaman anak didik
5. Bisa membantu siswa ingat lebih lama tentang materi yang di sampaikan
6. Dapat mengurangi kesalah pahaman karna pengajaran lebih jelas dan kongkrit
7. Dapat menjawab semua masalah yang timbul di dalam pikiran setiap siswa karna ikut serta
berperan secara langsung.
8. Menambah keaktifan untuk berbuat dan memecahkan sendiri sebuah permasalahan
9. Dapat melaksanakan metode ilmiah dengan baik
b. Kekurangannya
1. Memerlukan waktu yang cukup banyak
2. Apabila terjadi kekurangan media, metode demonstrasi menjadi kurang efesien
3. Memerlukan biaya yang cukup mahal, terutama untuk membeli bahan-bahannya
4. Memerlukan tenaga yang tidak sedikit
5. Apabila siswa tidak aktif maka metode demonstran menjadi tidak efektif.
6. Tidak semua mata pelajaran dapat menggunakan metode ini
7. Murid yang kurang mempunyai daya intelektual yang kuat kurang baik hasilnya.
F. Metode Kerja Kelompok
a. Kelebihannya :
1. Dapat memupuk nasa kenjasama.
2. Suatu tugas yang luas dapat segera diselesaikan.
3. Adanya persaingan yang sebat.
4. Ditinjau dari segi pedagogis, kegiatan kelompok akan dapat meningkatkan kualitas
kepribadiansiswa, seperti adanya kerjasama, toleransi, berpikir kritis, dan disiplin.
5. Ditinjau dari segi psikologis, timbul persaingan yang positif antar kelompok karena mereka
bekerja pada masing-masing kelompok.
6. Ditinjau dari segi sosial, anak yang pandai dalam kelompok tersebut dapat membantu anak
yang kurang pandai dalam menyelesaikan tugas.
b. Kelemahannya :
1. Adanya sifat-sifat pribadi yang ingin menonjolkan diri atau sebaliknya yang lemah merasa
rendahdiri dan selalu tergantung kepada orang lain.
2. Bila kecakapan tiap anggota tidak seimbang, akan rnenghambat kelancaran tugas, atau
didominasi oleh seseorang.
3. Terlalu banyak persiapan-persiapan dan pengaturan yang kompleks dibanding dengan
metode lain.
4. Bilamana guru (di sekolah) dan orang tua (di rumah) kurang mengontrol maka akan terjadi
persaingan yang negatif antar kelompok.
5. Tugas-tugas yang diberikan kadang-kadang hanya dikerjakan oleh segelintir siswa yang
cakap dan rajin, sedangkan siswa yang malas akan menyerahkan tugas-tugasnya kepada
temannya dalam
kelompok tersebut.
G. Sosiodarma dan bermain peran / prmainan
a. Kelebihan Metode Sosiodrama
1. Melatih peserta didik untuk berkreaktif dan berinisiatif.
2. Melatih peserta didik untuk memahami sesuatu dan mencoba melakukannya.
3. Memupuk bakat peserta didik yang memiliki bibit seni dengan baik melalui sosio drama
yang sering dilakukannya dalam metode ini.
4. Memupuk kerja sama antar teman dengan lebih baik pula.
5. Membuat peserta didik merasa senang, karena dapat terhibur oleh fragmen teman-
temannya.
6. Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa. Disamping merupakan
pengaman yang menyenangkan yang saling untuk dilupakan
7. Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan kelas menjadi dinamis dan penuh
antusias.
8. Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa serta menumbuhkan
rasa kebersamaan dan kesetiakawanan sosial yang tinggi
9. Dapat menghayati peristiwa yang berlangsung dengan mudah, dand apat memetik butir-
butir hikmah yang terkandung di dalamnya dengan penghayatan siswa sendiri.
10. Dimungkinkan dapat meningkatkan kemampuan profesional siswa, dan dapat
menumbuhkan / membuka kesempatan bagi lapangan kerja
b. Kekurangan Metode Sosiodrama
1. Pada umumnya yang aktif hanya yang berperan saja.
2. Cenderung dominan unsur rekreasinya daripada kerjanya, karena untuk berlatih
sosiodrama memerlukan banyak waktu dan tenaga.
3. Membutuhkan ruang yang cukup luas.
4. Sering mengganggu kelas di sebelahnya.
5. Sosiodrama dan bermain peranan memelrukan waktu yang relatif panjang/banyak
6. Memerlukan kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru maupun murid. Dan ini
tidak semua guru memilikinya
7. Kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa malu untuk memerlukan suatu
adegantertentu
8. Apabila pelaksanaan sosiodrama dan bermain pemeran mengalami kegagalan, bukan saja
dapat memberi kesan kurang baik, tetapi sekaligus berarti tujuan pengajaran tidak tercapai
9. Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan melalui metode ini
10. Pada pelajaran agama masalah keimanan, sulit disajikan melalui metode sosiodrama dan
bermain peranan ini.
H. Metode Wisata
Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang terlebih dahulu oleh
pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta
didik yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan.
a. Kelebihan
1. Siswa dapat mengamati dan mempelajari objek secara langsung, misal jikalau berkunjung
ke hutan lindung mereka bisa melihat sendiri dan merasakan sendiri seperti apa hutan
lindung itu untuk mata pelajaran IPA, berkunjung ke museum mereka dapat melihat secara
langsung benda-benda peninggalan sejarah untuk mata pelajaran sejarah atau IPS
2. Siswa dapat menjawab dan memecahkan masalah-masalah dengan cara melihat, mencoba
serta membuktikan secara langsung suatu obyek yang dipelajari.
3. Siswa dapat pula memperoleh informasi langsung dari pengelola hutan lindung atau
museum terkait dengan bidang mereka masing-masing tempat siswa ber karya wisata
sehingga siswa lebih
peka dalam memahami objek yang mereka amati dan pelajari.
b. Kekurangan
1. Dalam karya wisata perlu persiapan yang memerlukan perizinan serta banyak pihak yang
ikut ambil bagian di dalamnya.
2. Perlu dana yang cukup agar terlaksananya karya wisata.
3. Perlu pengawasan dan bimbingan dari pihak Guru..
H. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan
atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses di mana siswa melakukan suatu
percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya sertamenuliskan hasil percobaannya,
kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelasdan dievaluasi oleh guru.Metode
Eksperimen ( Praktikum ) dapat digunakan apabila :
a. Kelebihan
1. Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya dan dapat membuktikankonsep-
konsep yang telah diterima atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya
sendiri daripada hanyamenerima kata guru atau buku.
2. Anak didik dapat mengembangkan sikap ilmiah untuk mengadakan studieksplorasi (
menjelajahi )tentang ilmu dan teknologi.
3.Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru
denganpenemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkandapat bermanfaat bagi
kesejahteraan hidup manusia.
4.Siswa terampil melakukan percobaan sendiri.
b. Kekurangan
1. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan
mengadakan ekperimen.
2. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harusmenanti untuk
melanjutkanpelajaran.
3. Metode ini lebih sesuai untuk bidang-bidang sains dan teknologi.
4. Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah
diperoleh dan kadangkala mahal.
5. Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan.
6. Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karenamungkin ada
faktor-faktortertentu yang berada di luar jangkauan kemampuanatau pengendalian.
7. Diperlukan alat evaluasi khusus.
8. Waktu yang diperlukan terbata
I. Metode Latihan Keterampilan
Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar , dimana siswa diajak ke tempat
latihan keterampilan untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara
menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya dansebagainya. Contoh latihan
keterampilan membuat tas dari mute atau pernak-pernik.
a. Kelebihan
1. Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf,membuat
danmenggunakan alat-alat.
2. Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan,
pengurangan, pembagian, tanda-tanda atau simbol, dan sebagainya.
3. Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
b. Kekurangan
1. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
2. Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan halyang
monoton dan mudah membosanka
I. Metode Discovery
Menurut Suryosubroto (2002:193) mengutip pendapat Sund (1975) bahwa discoveryadalah
proses mental dimana siswa mengasimilasi sesuatu konsep atau sesuatu prinsip tanpa harus
didampingi oleh pendidik dan dapat menjadi penemuan yang baru bagi siswa maupun gurunya.
Proses mental tersebut misalnya mengamati,menggolong-golongkan, membuat dugaan,
menjelaskan, mengukur, membuatkesimpulan, dan sebagainya. Dan merupakan metode yang
lebih menekankan pada pengalaman langsung. Pembelajaran dengan metode penemuan lebih
mengutamakan proses daripada hasil belajar.
a. Kelebihan
1. Dianggap membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak persediaan dan
penguasaan ketrampilan dan proses kognitif siswa, seandainya siswa itudilibatkan terus
dalam penemuan terpimpin.
2. Pengetahuan diperoleh dari strategi ini sangat pribadi sifatnya dan mungkinmerupakan
suatupengetahuan yang sangat kukuh, dalam arti pendalaman dari pengertian retensi dan
transfer.
3. Strategi penemuan membangkitkan gairah pada siswa, misalnya siswa merasakan jerih
payah penyelidikannya, menemukan keberhasilan maupun terkadangkegagalan.
4. Metode ini memberi kesempatan kepada siswa untuk bergerak maju sesuaidengan
kemampuannya sendiri.
5. Metode ini menyebabkan siswa mengarahkan sendiri cara belajarnya sehingga ialebih
merasaterlibat dan bermotivasi sendiri untuk belajar, paling sedikit padasuatu proyek
penemuan khusus.
6. Metode discovery dapat membantu memperkuat pribadi siswa dengan bertambahnya
kepercayaan pada diri sendiri melalui proses-proses penemuan.
7. Strategi ini berpusat pada anak, misalnya memberi kesempatan pada siswa danguru
berpartisispasi dengan sesama dalam situasi penemuan yang jawabannya belum diketahui
sebelumnya
8. Membantu perkembangan siswa menuju skeptisisme yang sehat untuk menemukan
kebenaran akhir dan mutlak.
b. Kekurangan
1. Dipersyaratkan keharusan adanya persiapan mental untuk cara belajar ini.Misalnya siswa
yang lamban mungkin bingung dalam usahanya mengembangkan pikirannya jika
berhadapan dengan hal-hal yang abstrak, atau menemukan salingketergantungan antara \
pengertian dalam suatu subyek, atau dalam usahanyamenyusun suatu hasil penemuan
dalam bentuk tertulis. Siswa yang lebih pandaimungkin akan memonopoli penemuan dan
akan menimbulkan frustasi pada siswayang lain.
2. Metode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas besar. Misalnya sebagian besar waktu
dapat hilang karena membantu seorang siswa menemukan teori-teori, ataumenemukan
bagaimana ejaan dari bentuk kata-kata tertentu.
3. Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewakan guru karenasiswa
yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran secara tradisional.
4. Mengajar dengan penemuan mungkin akan dipandang sebagai terlalumementingkan
memperoleh pengertian dan kurang memperhatikan diperolehnyasikap dan ketrampilan.
Sedangkan sikap dan ketrampilan diperlukan untuk memperoleh pengertian atau sebagai
perkembangan emosional sosial
secarakeseluruhan.
5. Dalam beberapa ilmu, fasilitas yang dibutuhkan untuk mencoba ide-ide, mungkintidak ada.
6. Strategi ini mungkin tidak akan memberi kesempatan untuk berpikir kreatif, kalau
pengertian-pengertian yang akan ditemukan telah diseleksi terlebih dahulu olehguru,
demikian pula proses-proses di bawah pembinaannya. Tidak semua pemecahan masalah
menjamin penemuan yang penuh arti
I. Metode Inkuiri
Metode Inkuiri adalah suatu kegiatan yang menelaah sesuatu dengan cara mencarikesimpulan.
Keyakinan tertentu melalui proses berpikir atau penalaran secara teratur,runtut serta bisa diterima
oleh akal dan didampingi oleh pendidik. Metode inkuiri ini merupakan kegiatan pembelajaran
dimana siswa dihadapkan pada suatu keadaan atau masalah untuk kemudian dicari jawaban atau
kesimpulannya.Jawaban atau kesimpulan tersebut belum tentu merupakan pemecahan atas
masalah atau keadaanyang dihadapi.Dapat juga jawaban tersebut hanya sampai pada tingkat
menemukanhal-hal yang menyebabkan timbulnya keadaan atau masalah tersebut.Dan hal
inilahyang membedakan antara metode inkuiri dengan metode pemecahan masalah yanglebih
menitik beratkan pada pemecahan masalah yang dihadapi siswa.
a. Kelebihan metode inkuiri
1. Siswa aktif dalam kegiatan belajar.
2. Pengetahuan yang diperoleh lebih dipahami dan lebih lama diingat.
3. Siswa mendapatkan kepuasan dalam proses pembelajaran.
4. Pengetahuan yang diperoleh lebih mudah ditransfer ke berbagai konteks.
5. Melatih siswa untuk belajar mandiri
b. Kekurangan Metode Inkuiri
1. Membutuhkan waktu yang cukup lama
2. Apabila kurang terarah dan terpimpin dapat menjurus padakekacauan
I. Metode Simulasi
Metode simulasi adalah cara penyajian pengalaman belajar denganmenggunakan situasi tiruan
untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu.
a. Kelebihan Metode Simulasi :
1. Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi
yangsebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupunmenghadapi
dunia kerja.
2. Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui simulasi siswadiberi
kesempatanuntuk memainkan peranan sesuai dengan topik yangdisimulasikan.
3. Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa.
4. Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalammenghadapi
berbagai situasi sosial yang problematis.
5. Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses permbelajaran.
b. Kekuranganan Metode Simulasi :
1. Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengankenyataan
dilapangan.
2. Pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan,sehingga
tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.
3. Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi siswa dalammelakukan
simulasi
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa nilai di pandang sebagai sesuatu hal yang
aktif yang di pengaruhi cara pertimbangan nilai, oleh karena itu ,wacana perolehan nilai akan
terkait dengan pengaruh lingkungn dan bawaan atau cara orang menetapkan posisinya dalam
mempertimbangkan nilai, dimana letak nilai, cara manusia memperoleh nilai, dan proses
lahirnya nilai.
Metodemengajar merupakan salah satu komponen yang harus digunakan dalam kegiatan
pembelajaran karena untuk mencapai tujuan pembelajaran maupun dalam upaya membentuk
kemampuan siswa diperlukan adanya suatu metode atau cara mengajar yang efektif.
Penggunaan metode mengajar harus dapat menciptakan terjadinya interaksi antara siswa dengan
siswa maupun antara siswa dengan guru sehingga proses pembelajaran dapat dilakukan secara
maksimal. Oleh karena itu dalam memilih dan menerapkan metode mengajar guru harus
mengutamakan untuk melakukan tindakan bagaimana caranya membelajarkan siswa supaya
efektif dan maksimal dalam melakukan proses pembelajaran maupun memperoleh hasil belajar.
Metode pembelajaran adalah cara, model, atau serangkaian bentuk kegiatan belajar yang
diterapkan pendidik pada anak didiknya, guna meningkatkan motivasi belajar peserta didik
supaya tercapai tujuan pengajaran.
Pendidikan merupakan kegiatan membimbing, pengajaran dan atau latihan yang
dilakukan guru atau pendidik kepada peserta didik secara berencana dan sadar dengan tujuan
agar peserta didik bisa menumbuh kembangkan pimikirannya melalui pemberian, pemupukan,
dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan serta pengalaman
peserta didik sehingga menjadi insan yang mulia.
Metode pembelajaran memiliki manfaat bagi pendidik dan peserta didik, baik dalam
proses belajar dan pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-hari bahkan untuk hari esok.
2.6 Saran
Karena keterbatasan ilmu, waktu dan kemampuan dalam menyusun makalah ini,
sehingga penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan belum lengkap sebagaimana
yang diharapkan, masih banyak kekurangannya, untuk itu kepada rekan rekan saya
menyarankan untuk mencari referensi tambahan melalui media, baik dari media cetak maupun
dari media elektronik.
DAFTAR PUSTAKA
Rahman, Nazarudin (2009). Manajemen Pembelajaran
Implementasi Konsep, Karakteristik dan Metodologi Pendidikan di sekolah ,Cetakan I
Yogyakarta. Pustaka Felicha’
Ramayulis (2001.Metodologi Pengajaran cetakan ketiga. Jakarta. Kalam Mulia.
Omar Mohammad Al-thoumy Al-Syaibany (1979) . Falsafah Pendidikan. Alih Bahasa Hasan
Langgulung Cetakan pertama.Jakarta. Bulan Bintang.
Anita Lie (2002). Cooperative Learning. Mempraktikan pada ruang kelas. Jakarta. Grasindo
Burden PR` & Byrd DM. (1999). Methods For Effective Teaching. Boston : Allyn and Bacon.
Dimyati dan Mudjiono. (1994) Belajar dan Pembelajaran. Dirjen Dikti Depdikbud.
MODUL 3
MAKANAN
Judul Percobaan : Jenis Zat dalam Makanan
Sub Judul Percobaan : Pengelompokan Bahan Makanan

A. Tujuan Percobaan
Dapat mengelompokan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya.

B. Alat dan Bahan


Alat : Tempat plastik
Bahan : 10 macam bahan makanan

C. Prosedur Percobaan
1. Mengumpulkan 20 macam bahan makanan
2. Mengelompokan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok
karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin.
3. Memcatat semua data masing-masing kelompok
4. Membuat kesimpulan dari hasil percobaan

D. Hasil Pengamatan

No Jenis Bahan Makanan Karbohidrat Protein Lemak Vitamin

1 Wortel √ √
2 Kentang √
3 Susu √ √
4 Daging √ √
5 Ikan √ √
6 Telur √ √
7 Beras √
8 Kacang hijau √ √
9 Jagung √ √
10 Ubi jalar √ √
E. Pembahasan
1. Karbohidrat disebut juga hidrat arang atau zat tepung merupakan makanan pokok
yang berguna sebagai sumber zat tenaga.
Karbohidrat terdapat pada padi-padian atau umbi-umbian misal kentang, ubi jalar,
jagung, beras.
2. Protein sebagai zat pembangun terdiri dari dua hal :
a. Protein nabati bersumber dari tumbuhan
Contoh : kacang.
b. Protein hewani bersumber dari hewan
Contoh : susu, telur, ikan, daging
3. Lemak berfungsi sebagai sumber energi dan cadangan energi terdapat pada wortel.
4. Vitamin berguna sebagai zat pembangun
Contoh : wortel, kacang, telur, ikan, daging, susu.

F. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan pengelompokan bahan makanan dan gizi ,terbagi menjadi
empat jenis :
1. Karbohidrat sebagai sumber tenaga
2. Protein sebagai zat pembangun
3. Lemak sebagai sumber energi dan sebagai cadangan energi
4. Vitamin sebagai zat pembangun

G. Jawaban Pertanyaan
1. Zat makanan atau zat gizi yang dibutuhkan oleh balita adalah
a. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin dan air
b. Zat pengatur : protein dan air
2. Zat makanan atau zat gizi yang dibutuhkan oleh seorang pekerja adalah
a. Zat tenaga : karbohidrat
b. Zat pembangun : Protein, mineral, air dan vitamin
3. Zat makanan atau zat gizi yang dibutuhkan oleh orang usia lanjut adalah
a. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin dan air
b. Zat pengatur : protein dan air
MODUL 1
MAKHLUK HIDUP
Judul Percobaan : Ciri-ciri makhluk hidup
Sub Judul Percobaan : Respirasi pada makhluk hidup
A. Tujuan Percobaan
1. Mempelajari proses pernafasan hewan
2. Mengetahui pengaruh berat serangga yaitu jangkrik terhadap laju respirasi
3. Melihat faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan oksigen pada hewan
saat bernafas.
B. Alat dan bahan
Alat : - Respirometer
- Pipet
- Gelas kimia
Bahan : - Jangkrik
-Methyl orange
-Plastisin
-Vaselin

C. Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan jangkrik
2. Memasukan kristal KOH dan kapas kedalam respirometer
3. Memasukan dua tetes eosin kedalam pipa
4. Menghubungkan pipa dengan tabung respirometer
5. Mengamati pipa dan mencatat perubahan skala larutan eosin setiap menit
6. Menentukan laju respirasi jangkrik dalam satuan mm

D. Hasil pengamatan
waktu
Nama hewan
1 2 3 4 5
Jangkrik besar 0,03 0,09 0,12 0,15 0,18
Jangkrik kecil 0,09 0,11 0,13 0,16 0,19
Dua jangkrik 0,32 0,38 0,45 0,49 0,55
E. Pembahasan

Respirometer berfungsi untuk mengukur laju respirasi serangga yaitu jangkrik. Berat
jangkrik merupakan faktor utama dalam percobaan ini sehingga sebelum percobaan jangkrik
harus ditimbang terlebih dahulu. Pernafasan pada serangga di lakukan dengan sistem trakea.
Udara keluar dan masuk tidak melalui mulut melainkan melalui lubang-lubang sepanjang kedua
sisi tubuhnya yang disebut stigma. Pada masing-masing ruas tubuh terdapat sepasang stigma
di sebelah kanan dan di sbelah kiri. Stigma selalu terbuka dan merupakan lubang menuju ke
pembuluh trakrea.

Proses pernafasan serangga terjadi karena otot-otot yang bergerak secara teratur. Kontraksi
otot-otot tubuh mengakibatkan pembuluh trakea mengembang dan mengempis sehingga udara
keluar dan masuk melalui stigma pada saat trakea mengembang udara masuk melalui stigma
selanjutnya masuk kedalam trakea lalu kedalam trakeolus dan akhirnya masuk kedalam sel-el
tubuh. O2 berdifusi kedalam sel-sel tubuh. CO2 hasil pernapasan dikeluarkan melalui sistim
trakea yang akhirnya di keluarkan melalui stigma pada waktu trakea mengempis.

F. Kesimpulan

1. Semua organisme membutuhkan oksigen untuk berespirasi


2. Kebutuhan oksigen setiap organisme di pengaruhi oleh jenis organisme ukuran berat
Tubuh serta aktivitas organisme tersebut.
3. Tidak semua jenis hewan memiliki sistim respirasi yang sama, alat-alat pernapasan
yang sama pula.
4. Habitat yang mereka tempati mempengaruhi sistem respirasi walaupun pada jenis
serangga.

G. Jawaban pertanyaan
1. Pernapasan pada serangga dilakukan dengan menggunakan trakea, keluar masuk
udara tidak melalui mulut tetapi melalui stigma.

2. Otot-otot yang bergerak secara teratur yang mengakibatkan pembuluh trakea


mengembang dan mengempis.
MODUL 2
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGAN
Judul Percobaan : Pencemaran lingkungan
Sub Judul Percobaab : Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan

A. Tujuan Percobaan
Untuk mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan
.
B. Alat dan Bahan
Alat : a. botol air mineral
b. Tisu
c . Ember
d. Gelas ukur plastik
e. Corong kecil plstik
f. Kertas timah
g. Baskom Kecil
h. Sendok makan
Bahan : a .Air sumur
b. Deterjen
c .Kacang hijau

C. Prosedur Percobaan
1. Menyediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,1% dan larutan
kontrol berupa air sumur dengan cara :
a. Melarutkan 1 gr deterjen serbuk ke dalam air sumur hingga 100 ml dengan
menggunakan botol air mineral 1500 ml dan memasukan ke dalam botol air
mineral 600 ml berlebel 100%
b. Menambahkan air 500 ml ke dalam botol air mineral 1500 ml kemudian
mengambil 500 ml dan memasukan ke dalam botol air mineral 600 ml yang
berlebel 50%.
c. Menambah air 500 ml ke dalam botol air mineral 1500 ml kemudian mengambil
500 ml dan memasukan ke dalam botol air mineral 600 ml yang berebel 25%.
d. Menambah air 500 ml ke dalam botol air mineral 1500 ml kemudian mengambil
500 ml dan memasukan ke dalam botol air mineral 600 ml yang berebel 12,5%.
e. Menambah air 500 ml ke dalam botol air mineral 1500 ml kemudian mengambil
500 ml dan memasukan ke dalam botol air mineral 600 ml yang berebel 6,25%.
f. Menambah air 500 ml ke dalam botol air mineral 1500 ml kemudian mengambil
500 ml dan memasukan ke dalam botol air mineral 600 ml yang berebel 3,1%.
2. Menyediakan 7 gelas air mineral 240ml dan memberi label
I 100%
II 50%
III 25%
IV 12,5%
V 6,25%
VI 3,1%

3. Memberi lingkaran kertas tisu kedalam masing-masing gelas


4. Merendam selama kurang lebih 5 menit kacang hijau didalam baskom yang terisi air
5. Membuang kacang hijau yang mengapung dan menggunakan kacang hijau yang
tenggelam untuk percobaab
6. Mengambil kacang hijau yang tenggelam dan memasukan kedalam gelas air mineral
240ml sebanyak 10 biji pada masing-masing gelas.
7. Mengisi gelas yang sudah terisi kacang hijau dengan larutan di dalam botol air
mineral 600ml sesuai dengan label yang sama
8. Menutup gelas dengan kertas timah agar jangan ada cahaya yang masuk
9. Melakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam
10. Mencatat hasil pengamatan

D. Hasil Pengamatan

Konsentrasi larutan deterjen hari ke 1


No 100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontro
l
1 3 3 4 6 3 4 0
2 2 0 4 5 3 0 2
3 1 3 4 0 3 0 0
4 1 2 2 0 3 0 4
5 2 3 2 2 2 2 3
6 1 3 2 2 4 3 0
7 1 3 3 2 4 3 0
8 1 4 2 2 3 4 3
9 1 2 3 3 2 3 5
10 0 2 2 3 4 4 5
Jml 14 25 28 25 31 26 26
Rata 1,5 2,7 2,8 3,1 3,1 3,25 3,7
-rata
Konsentrasi larutan deterjen hari ke 2
No 100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontro
l
1 4 5 7 8 4 6 6
2 3 0 6 7 4 6 4
3 2 5 4 0 6 0 6
4 2 3 4 0 5 0 7
5 3 3 3 4 6 5 8
6 3 4 5 4 6 4 5
7 2 5 3 3 5 5 0
8 2 5 6 4 4 4 6
9 1 4 5 5 4 5 6
10 0 5 4 5 5 6 8
Jlh 22 41 46 40 49 49 44
Rata- 2,4 4,3 4,0 4,9 4,9 5,12 6,3
rata

E. Pembahasan

Setelah 24 jam larutan deterjen dengan konsentrasi 100 % rata-rata panjang akar
kecambah 1,5mm dan ada biji yang tidak mengalami perkecambahan. Larutan 50% rata-rata
panjangnya 2,7mm, larutan 25% panjangnya 2,8mm. Sementara pada larutan kontrol dengan
menggunakan air sumur sebagai pembanding panjang akar mencapai 3,7mm.

Dihari kedua setelah 48 jam semua kacang hijau mengalami pertumbuhan panjang pada
akarnya dari semua jenis larutan. Dimulai dari larutan 100%, yang hari pertama 1,5mm menjadi
2,4mm, larutan 50% dari 2,7mm menjadi 4,3mm, dan pada larutan 25% panjangnya 4,6mm,
larutan 12,5% 6,25%.Sedangkan laretan 3,1% panjangnya 5,12mm menjadi3,25mm dan untuk
larutan kontrol menjadi 6,3mm

F. .Kesimpulan

Semakin rendah persentase dengan dalam air perkecambahan akan berlangsung


dengan baik. Tapi sebaliknya persentase deterjen yang semakin tinggi perkecambahan akan
terhambat.

G. Jawaban Pertanyaan
1. Fungsi larutan kontrol adalah sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan
deterjen dan sebagai bukti bahwa larutan kontrol merupakan yang paling baik untuk
perkecambahan.
2. Jika pada larutan kontrol ada kacang hijau yang mati, menandakan bahwa biji
kacang hiaju tersebut bukan merupakan bibit yang unggul.
MODUL 1
MAKHLUK HIDUP
Judul Percobaab : Simbiosis
Sub Judul Percobaab : Simbiosis Parasitisme

A. Tujuan Percobaan
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar

B. Alat dan Bahan


a. Alat tulis
b. Lembar Pengamatan
c. Lingkungan sekitar

C. Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan
2. Pergi dan melakukan pengamatan ke lingkungan yang ada di sekitar (kebun/hutan)
3. Mengidentifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan dengan
hewan, atau tumbuhan dengan tumbuhan.
4. Mencoba mencari untuk menemukan paling tidak ada lima hubungan ang terjadi
5. Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja
6. Menganalisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan diuntungkan

D. Hasil Pengamatan

Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan


Jenis Hubungan Jenis Jenis
No Jenis Jenis
parasitisme Makhluk Makhluk
Kerugian Keuntungan
hidup Hidup
1. Manusia dengan Dapat
jamur panu Manusia Gatal-gatal Jamur panu melangsungkan
hidup
2 Manusia dengan kutu Diambil
Mendapatkan
rambut Manusia darahnya Kutu rambut
makanan
gatal-gatal
3 Lalat pada sapi Gatal Menghisap
sapi lalat
penyakit darah
4 Benalu pada pohon Asupan
Pohon Mendapatkan
mangga makanan benalu
mangga makanan
berkurang
5 Nyamuk pada Gatal-
Mendapatkan
manusia manusia gatal,darah nyamuk
darah
dihisap
E. Pembahasan
Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda spesies yang yang hanya
menguntungkan sepihak saja dan pihak yang lainnya dirugikan.
1. Jamur panu merugikan manusia karena panu menimbulkan gatal-gatal dan termasuk
salah satu jenis penyakit kulit yang dapat menular.
2. Kutu rambut pada manusia menghisap darah manusia sehingga manusia dirugikan,
selain dirugikan, manusia juga akan merasa gatal.
3. Lalat menempel mengganggu dan menggigit (menghisap darah sapi) sehingga sapi
merasa gatal (dirugikan) darahnya berkurang.
4. Benalu pada pohon mangga merugikan pohon mangga karena asupan makanan
pohon mangga yang seharusnya untuk pertumbuhan dan perkembangan pohon
mangga diambil oleh benalu sehingga asupan zat-zat unsur hara yang diperoleh
pohon mangga berkurang.
5. Nyamuk merugikan manusia karena nyamuk menghisap darah manusia. Manusia
dirugikan karena nyamuk menyebabkan gatal dan menyebabkan penyakit yang
berbahaya yang mengancam kehidupan manusia (nyamukaides aygepty dan
nyamuk cikungunya.

F. Kesimpulan
Segala jenis hubungan dua individu berbeda spesies yang membuat satu pihak untung
dan pihak lain dirugikaan yang disebut simbiosis parasitisme.

G. Jawaban Pertanyaan
1. Hubungan antara kutu anjing merupakan hubungan parasitisme, karena kutu
diuntungkan dengan menghisap darah anjing. Sedangkan anjing dirugikan karena
darahnya berkurang dan menderita gatal-gatal (penyakit kulit).
2. Pada hubungan tersebut di atas ada hubungan yang dapat mengakibatkan
kematianmisalnya hubungan antara nyamuk, sel kanker dan manusia. Nyamuk
aydes aygepty dapat menyebabkan penyakit demam berdarah . Jika terlambat
mendapat pertolongan maka dapat mengakibatkan kematian, nyamuk cikungunya
dapat mengakibatkan kelumpuhan pada manusia, begitu juga sel kanker, jika
mencapai stsdium akhir dapat menyebabkan kematian.
MODUL 3
MAKANAN
Judul Percobaan : Uji Makanan
Sub Judul Percobaan : Uji Karbohitrat

A. Tujuan Percobaan
Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat

B. Alat dan Bahan


1. Piring plastik 1 buah
2. Pipet 1 buah
3. Pisang 1 iris kecil
4. Apel 1 iris kecil
5. Nasi 2-3 butir
6. Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil
7. Margarin seujung sendok
8. Tahu putih 1 iris kecil
9. Biskuit 1 potong kecil
10. Tepung Terigu 1 sendok kecil
11. Gula pasir 1 sendok kecil
12. Kentang 1 iris kecil
13. Kalium iodida 0,1 M 10 ml.

C. Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan catatan berupa lembar kerja untuk mencatat semua pengamatan dalam
percobaan.
2. Menyusun bahan makanan dan memberi nama bahan-bahan makanan yang akan
diuji di atas piring plastik.
3. Menetesi satu per satu bahan makan dengan dua atau tiga tetes larutan yodium
dalam KL/Lugol.
4. Mencatat perubahan warna pada bagian makanan yang telah ditetesi larutan
yodium, bahan makanan apa saja setelah diuji yang menunjukanwarna ungu-
biru,setelah ditetesi larutan yodium,
5. Mencatat hasil pengamatan di lembar kerja dan membuat kesimpulan tentang bahan
makanan apa saja yang mengandung karbohidrat.
D. Hasil Pengamatan
Warna
No Bahan Makanan Sebelum diberi Sesudah diberi Keterangan
Yodium Ydium
1 Pisang kuning biru Karbohidrat
2 Apel Putih Putih Bukan
3 Nasi Putih Biru Karbohidrat
4 Telur rebus Putih Putih Bukan
5 Tahu putih Putih Putih Bukan
6 Margarin Kuning Kuning Bukan
7 Biskuit Coklat Biru Karbohidrat
8 Tepung Terigu Putih Biru Karbohidrat
9 Gula pasir Putih Ungu Karbohidrat
10 Kentang Kuning Biru Karbohidrat

E. Pembahasan
Karbohidrat atau amilum merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen,
dan oksigen. Untuk mengetahui amilum di dalam bahan makanan dapat diuji dengan
pemberian larutan iodium dalam KI. Amilum yang ditetesi larutan iodium memperlihat-
Kan perubahan warna menjadi warna biru tua. Jadi bahan makanan yang mengandung
amilum juka ditetesi larutan iodium dalam KI akan berubah warnanya biru-ungu atau
biru. Untuk membantu agar warna itu dapat diidentifikasi secara jelas, maka usahakan
memilih bahan makanan yang berwarna putih. Selain itu demi keamanan dalam
penggunaan larutan iodium, maka yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya
adalah bahwa jangan terlalu dalam mencampur larutan, karena larutan iodium beracun
dan dapat membuat iritasi pada kulit.

F. Kesimpulan
Setelah diuji dengan ditetesi larutan iodium bahan makanan yang berubah warnanya
menjadi biru-ungu adalah pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, kentang dan gula pasir,
jadi banan makanan tersebut mengandung karbohidrat atau amilum.
Sedangkan bahan makan yang lainnya yaitu telur rebus, tahu putih, apel, margarin tidak
berubah warna setelah ditetesi iodium, artinya bahan makanan tersebut tidak mengan-
Dung karbohidrat.

G. Jawaban Pertanyaan
1. Berubah warna biru, karena bahan makanan tersebut mengandung karbohidrat
2. Karena tidak semua bahan makanan mengandung karbohidrat.
3. Nasi, pisang, epung terigu, kentang, gula pasir.
4. Setelah diuji dengan ditetesi larutan iodium, tidak semua bahan makanan
mengandung karbohidrat.
MODUL I
MAKHLUK HIDUP
Judul Percobaan : Pertumbuhan, Perkembangan, dan Perkembangbiakan makhluk hidup.
Sub Judul Percobaan : Perkembangbiakan tumbuhan

A. Tujuan percobaan
Untuk mempelajari struktur bunga kembang sepatu

B. Alat dan bahan


1. Bunga kembang sepatu
2. Lup (kaca pembesar) 1 buah
3. Pinset 1 buah
4. Pisau/silet 1 buah

C. Prosedur percobaan
1. Mengamati bagian-bagian bunga dengan memperhatikan bagian kelopak, mahkota,
benang sari, putik, dan dasar bunga
2. Menggambar bunga
3. Mengamati bagian kelopak bunga, mencatat bentuk dan warna kelopak bunga yang
diamati
4. Mengamati mahkota bunga serta mencatat bentuk dan warnanya
5. Mengamati benang sari dengan menyingkirkan bagian mahkota bunga nya.
Menghitung jumlah benang sari. Mengamati bagian kepala sari dengan
menggunakan kaca pembesar untuk melihat bentuk serbuk sari.
6. Mengamati bagian putik yang terletak di bagian bawah bunga serta mencatat bentuk
putik bunga dan memperhatikan bagian ovarium tangkai putik dan kepala putik nya
7. Menggambar struktur putik yang terdiri dari ovarium, tangkai putik, dan kepala putik.

D. Hasil pengamatan
Bagian-bagian
No Bentuk Warna Jumlah
bunga
1 Kelopak bunga lonjong hijau 5 buah
2 Mahkota melebar merah serangkai
3 Benang sari serbuk Kemerahmerahan 6 buah
4 Putik panjang kemerahan sebuah
5 Dasar bunga Agak bulat kehitaman sebuah

E. Pembahasan
Perkembangbiakan merupakan salah satu ciri mahluk hidup untuk kelangsungan jenis
nya. Perkembangbiakan tumbuhan di lakukan dengan alat khusus yang di sebut bunga.
Bunga pada umum nya terdiri atas tangkai bunga, kelopak bunga, mahkota bunga,
benang sari, putik,dan dasar bunga. Bagian yang terpenting pada bunga adalah benang
sari, sebagai alat kelamin jantan dan putik sebagai alat kelamin betina. Bunga terdiri dari
dua golongan yaitu bunga lengkap dan bunga tidak lengkap. Disebut bunga lengkap jika
bunga mengandung seluruh komponen bunga seperti kelopak, mahkota bunga, benang
sari, dan putik, apabila salah satu dari komponen bunga tersebut tidak ada disebut
bunga tidak lengkap.
Beberapa bunga memilik warna yang cerah yang berfungsi sebagi pemikat hewan,
pembantu penyerbukan. Beberapa bunga menghasilkan aroma yang khas juga untuk
memikat hewan untuk membantu penyerbukan. Penyerbukan adalah proses
perpindahan serbuk sari atau kepala sari ke kepala putik bila perpindahan terjadi pada
satu bunga atau bunga lain pada satu tanaman disebut penyerbukan sendiri bila serbuk
sari berasal dari bunga tanaman lain disebut penyerbukan silang.

F. Kesimpulan
Bagian-bagian bunga terdiri dari : kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, putik
dan dasar bunga. Mahkota bunga merupakan bagian terindah dari bunga. Benang sari
merupakan alat kelamin jantan yang memiliki serbuk sari di kepala sari untuk penyerbu-
Kan ke kepala putik sebagai alat kelamin betina, sehingga akan terjadi pembuahan.

G. Jawaban Pertanyaan
1. Jumlah benang sari pada bunga kembang sepatu adalah buah
2. Benang sari berfungsi sebagai alat kelamin jantan, sedangkan putik berfungsi
sebagai alat kelamin betina.
MODUL 3
MAKANAN
Judul Percobaan : Pencernaan Makanan
Sub Judul Percobaan : Struktur sistem pencernaan

A. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui dan dapat mengurutkan bagian dari sistm percernaan makanan.

B. Alat dan Bahan


1. Gambar sistem pencernaan
2. Alat tulis

C. Prosedur Percobaan
1. Mengamati gambar sistem pencernaan
2. Mengurutkan sistem pencernaan tersebut mulai dari mulut
3. Menulis bagian-bagian sistem pencernaan di lembar kerja
4. Membuat kesimpulan yang dapat diambil dari hasil percobaan tersebut

D. Hasil Pengamatan
Urutan dari bagian sistem pencernaan adalah :
Rongga mulut → Kerongkongan → Lambung → Usus halus → Usus besar → Anus

E. Pembahasan
Proses pencernaan makanan terjadi dengan dua cara yaitu : secara mekanik dan
kimiawi. Pencernaan makanan secara mekanik adalah cara menghaluskan makanan
yang berlangsung di rongga mulut yang dibantu oleh gigi dan lidah. Ada tiga macam gigi
yaitu gigi geraham yang berfungsi untuk mengunyah makanan, gigi seri berfungsi untuk
memotong makanan, dan gigi taring berfungsi untuk mengoyak atau merobek makanan,
Sedangkan lidah berfungsi untuk mengatur letak makanan kemudian ludah sebagai zat
pelarut dan pelumas berfungsi sebagai pengaduk makanan agar mudah ditelan.
Proses kimiawi yang disebut enjimatis , makanan yang telah dilumatkan oleh pencerna-
An mekanik kemudian masuk ke lambung melalui kerongkongan, di kerongkongan ter-
Jadi gerakan peristaltik yaitu meremas, menekan sehingga makanan dapat terdorong
masuk ke lambung yang terjadi selama 6 detik. Kemudian makanan masuk ke usus ha-
Lus, di usus halus akan terjadi penyerapan sari-sari makanan yang kemudian diedarkan
ke seluruh tubuh bersama darah, sedangkan sisa makanan atau ampas makanan
masuk ke usus besar, di usus besar akan terjadi pembusukan yang dibantu oleh bakteri
Kemudian masuk ke lubang anus sebagai tinja atau feses.

F. Kesimpulan
Proses pencernaan ada dua cara yaitu secara mekanik dan secara kimiawi.
Urutan bagian sistem pencernaan terdiri dari : Rongga mulut – kerongkongan – lambung
-usus halus – usus besar – anus.
G. Jawaban Pertanyaan

1. Rongga mulut , lambung, dan usus halus


2. Enzim amilase, enzim pepsin, enzim renin, enzim lipase dan tripsin
3. Enzim amilase dapat mengubah zat tepung menjadi zat gula
Enzim pepsin dapat mengubah protein menjadi pepton
Enzim renin dapat mengendapkan protein susu menjadi kasein
Enzim tripsin berfungsi untuk menghancurkan protein.
MODUL 2
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGAN
Judul Percobaan : Ekosistem
Sub Judul Percobaan : Ekosistem Darat

A. Tujuan Percobaan
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan
buatan.

B. Alat dan Bahan


1. Alat Tulis
2. Loup/kaca pembesar
3. Barometer
4. Lingkungan

C. Prosedur Percobaan
1. Menentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat
mengajar untuk diamati
2. Mengamati komponen-komponen abiotik yang meliputi suhu udara, pencahayaan,
angin, jenis tanah/warna tanah
3. Mengukur suhu udara dengan menggunakan barometer, dan untuk mengetahui
keaadan pencahayaan, angin atau tanah dapat diamati dengan memperkirakan nya.
4. Mencatat semua data hasil pengamatan pada lembar kerja
5. Mengamati komponen biotik dan mencatat semua makhluk hidup yang ada pada
ekosistem yang diamati
6. Mencatat semua jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada di sekitar tempat
pengamatan
7. Mencatat semua jenis hewan sebagai konsumen yang ditemui di ekosistem tersebut
8. Selanjutnya mengamati hewan-hewan kecil yang terdapat dalam tanah atau di
permukaan nya, atau yang ada pada sela-sela daun/batang dengan menggunakan
kaca pembesar
9. Menentukan ekosistem darat buatan yang terdapat di sekitar tempat tinggal atau
sekolah sebagai pembandingnya
10. Membuat kesimpulan dari hasil pengamatan tersebut

D. Hasil pengamatan
Komponen abiotik ekosistem darat alami
No Komponen abiotik Kondisi/keadaan
1 Tanah Kering
2 Udara 32° C
3 Cahaya Redu, tidak panas
4 Angin Semilir, perlahan
5 Air Keruh, tidak jernih
Komponen biotik ekosistem darat alami
No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai
1 Rumput Semut Jamur
2 Pohon jati Katak bakteri
3 Pohon akasia Belalang
4 pisang ular

Komponen abiotik ekosistem darat buatan


No Komponen abiotik Kondisi/keadaan
1 Tanah Kering
2 Udara 32° C
3 Cahaya Redup
4 Angin Semilir
5 Air Keruh

Komponen biotik ekosistem darat buatan


No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai
1 Padi Burung Jamur
2 Rumput Capung Bakteri
3 Pohon pisang Tikus
4 Ulat

E. Pembahasan
Ekosistem adalah suatu kawasan/tempat atau lingkungan yang di dalam nya tedapat
unsur biotik ( hidup ) dan abiotik (tak hidup) terjadi hubungan timbal balik antara unsur-
unsur tersebut membentuk sistem ekologi. Jadi ekosistem merupakan suatu satuan
fungsional dasar yang menyangkut proses interaksi dari organisme dengan lingkungan
nya meliputi aliran energi, rantai/jaring makan, siklus biogeokimiawi, perkembangan dan
pengendalian ekosistem berdasarkan terjadinya dapat secara alami atau buatan.
Secara struktural dalam suatu ekosistem terdapat komponen biotik yang terdiri dari
produsen (tumbuhan), konsumen (hewan),dan dekomposer (pengurai), serta komponen
abiotik yang terdiri dari bahan anorganik, bahan organik, dan kondisi iklim dengan
demikian setiap ekosistem mempunyai keenam jenis komponen pembemtuknya yang
saling berinteraksi.
Ditinjau dari cara terbentuk nya terdapat dua jenis ekosistem yaitu ekosistem alami
seperti hutan, padang rumput, laut danau padang pasir dan pantai, dan ekosistim
buatan seperti kolam ikan, sawah, ladang/kebun dan akuarium.
Aliran energi dalam ekosistem dari tumbuhan sebagai produsen menuju ke berbagai
organisme sebagai konsumen terjadi melalui proses berurutan memakan dan dimakan
yang disebut rantaimakanan, yang urutan nya sebagai berikut :
Produsen (tumbuhan)→konsumen 1 (herbivora)→konsumen 2 (karnivora)→konsumen 3
(karnivora)…
F. Kesimpulan
Ekosistem adalah suatu kawasan/tempat atau lingkungan yang di dalam nya tedapat
unsur biotik ( hidup ) dan abiotik (tak hidup) terjadi hubungan timbal balik antara unsur-
unsur tersebut membentuk sistem ekologi. Ekosistem alami terdiri dari hutan, padang
rumput, laut, danau, padang pasir, pantai, dan ekosistem buatan terdiri dari : kolam ikan,
sawah, ladang/kebun dan akuarium.

G. Jawaban Pertanyaan
Di dalam ekosistem mempunyai jenis komponen yang bermacam-macam, namun
ekosistem yang memounyai komponen biotik dengan jumlah yang banyak adalah
ekosistem darat alami. Ditinjau dari data yang diperoleh, jumlah yang lebih banyak
adalah ekosistem darat alami. Hal ini dapat di contohkan pada ekosistem hutan. Hutan
mempunyai komponen biotik yang banyak dan hewan nya mempunyai berbagai jenis
dan bermacam spesies.
MODUL 1
Makhluk hidup
Judul Percobaan : Pertumbuhan, Perkembangan dan Perkembangbiakan makhluk hidup
Sub Judul Percobaan : Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

A. Tujuan Percobaan
Mengamati pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan kacang merah

B. Alat dan Bahan


1. Biji Kacang merah 6 buah
2. Botol jam (selai) 2 buah
3. Kertas saring secukupnya
4. Kertas label secukupnya
5. Gunting 1 buah

C. Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan alat dan perlengkapan praktikum
2. Merendam biji kacang merah dalam air semalam
3. Melipat kertas saring lebarnya setinggi dasar sampai botol selai.
4. Menggulung kertas saring dan memasukan ke dalam botol, sehingga menempel
pada dinding botol bagian dalam.
5. Memasukan biji kacang merah ke dalam botol tersebut.
6. Menyimpan satu botol di tempat yang terang tapi tidak terkena cahaya matahari
langsung selama 2 minggu.
7. Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan. Mencatat kapan
biji kacang merah mulai berkecambah, serta mengamati akar, batang, dan daun
tumbuh dan mencatatnya di lembar kerja.

D. Hasil Pengamatan
Panjang Pertambahan Jumlah Warna Tipe
Ket
Batang panjang akar Daun Daun perkecambahan
Hari
- - - - -
1
Hari Batangpucat,diame
2 0,5 cm 0,2 cm - - terbatangberukura
n kecil
Hari Batang menguning
1,3 cm 0,4 cm - -
3
Hari Epigeal Batang menguning
1,3 cm 0,4 cm - --
4
Hari Diameter mengerut
1,3 cm 0,4 cm - -
5
Hari Tanaman layu
1,3 cm 0,4 cm - -
6
Hari
1,3 cm 0,4 cm - - Tanaman layu
7
Panjang Pertambahan Jumlah Warna Tipe Ket
Batang panjang akar Daun Daun perkecambahan
Hari - - - - -
1
Hari 0,2 cm - - - Batangputih,diamet
2 er besar
Hari 0,6 cm 0,2 cm - - Batang putih
3
Hari 0,6 cm 0,2 cm - -- Batang kuning
4 Epigeal
Hari 0,6 cm 0,2 cm - - Diameter
5 menyusuut
Hari 0,6 cm 0,2 cm - - Tanaman layu
6
Hari 0,6 cm 0,2 cm - - Tanaman layu
7

E. Pembahasan
Setiap makhluk hidup melakukan pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan
merupakan proses yang ditandai oleh adanya pertambahan ukuran, volume, dan berat
suatu organisme.
Sedangkan perkembangan secara umum merupakan suatu proses menuju keadaan
yang lebih sempurna. Pda proses perkembangan ini terjadi proses-proses diferensiasi
sel.
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selain ditentukan oleh faktor genetik,
juga sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan, seperti cahaya, air, makanan dan
temperatur.

F. Kesimpulan
Pertumbuhan kacang merah yang disimpan ditempat yang gelam pertumbuhannya
cepat karena peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin.
Pertumbuhan kacang merah yang disimpam ditempat terang pertumbuhannya lambat
karena hormon auksinnya terurai terkena cahaya matahari.

G. Jawaban Pertanyaan
1. Akar kecambah kacang merah mulai tumbuh pada hari ke dua, sudah mulai
kelihatan.
2. Pertumbuhan akar setiap kecambah kacang merah berbeda-beda arah
pertumbuhannya sesuai dengan keadaan posisi kacang merah tersebuh selama
berada di tempatnya.
MODUL 4
MEKANIKA
Judul Percobaan : Gaya
Sub Judul Percobaan : Gaya Magnet

A. Tujuan Percobaan
Untuk Mengamati gaya magnet

B. Alat dab Bahan


1. Magnet batang
2. Jarum jahit
3. Alumunium
4. Seng
5. Seutas benang jahit
6. Potongan plastik
7. Potongan kertas
8. Statif
9. Isolasi plastik

C. Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan dalam percobaan
2. Mengikat magnet dengan seutas tali kemudian digantungkan
3. Semua bahan atau benda yang ada satu persatu didekatkan dengan magnet, tanpa
menyentuh magnet memakai jarak atau antara
4. Mengamati dengan cermat dan teliti benda apa saja yang dapat tertarik oleh magnet
5. Mencatat semua data hasil pengamatan ke tabel pengamatan

D. Hasil Pengamatan
E. Hasil Pengamatan gaya magnet
Tertarik / Tidak
Magnet Bahan
Tertarik
1 Magnet Jarum jahit Tertarik
2 Magnet Aluminium Tidak tertarik
3 Magnet Seng Tertarik
4 Magnet Benang jahit Tidak tertarik
5 Magnet Plastik Tidak tertarik
6 Magnet Kertas Tidak tertarik

E. Pembahasan
Gaya magnet adalah gaya yang bekerja pada magnet. Magnet menarik benda-benda
tertentu. Gaya tarik magnet hanya mampu menarik benda-benda tertentu, benda yang
dapat ditarik magnet harus benda atau bahan yang terbuat dari tiga bahan yaitu : besi,
nikel, kobalt. Jika mengandung salah satu logam ditas dan dapat ditarik magnet, berarti
benda tersebut disebut benda magnetis. Tapi, jika suatu benda tidak mengandung salah
satu logam diatas, dan tidak dapat ditarik magnet, benda itu disebut benda non
magnetis.Begitu juga dengan gaya magnet merupakan suatu tarikan dari magnet
terhadap benda-benda tertentu. Magnet merupakan benda yang dapat menarik benda-
benda yang terbuat dari besi atau baja. Tidak semua benda dapat ditarik oleh gaya
magnet. Benda yang dapat ditarik oleh gaya magnet misalnya : peniti, jarum jahit, paku,
seng ( magnetis). Kertas, plastik, kayu dan kaca merupakan benda yang tidak bisa
ditarik oleh gaya magnet (non magnetis)

F. Kesimpulan
Tidak semua benda dapat ditarik oleh magnet. Benda yang dapat ditarik oleh
magnet adalah benda magnetis seperti jarum jahit, paku, peniti dan lain-lain.
Benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet disebut benda nonmagnetis, seperti
kertas, plastik, kayu.

G. Jawaban Pertanyaan
1. Benda-benda logam yang kecil dapat ditarik oleh magnet batang karena benda-
benda-benda tersebut terbuat dari besi atau baja, nikel dan kobalt.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
MODUL 4
MEKANIKA
Judul Percobaan : Gerak
Sub Judul : Gerak Lurus Beraturan ( GLB )

A. Tujuan Percobaan
Untuk mengamati gerak lurus beraturan ( GLB )

B. Alat dan Bahan


1. Katrol gantung tunggal
2. Stop watch
3. Penggaris
4. Beban gantung 100 gr ( 2 buah )
5. Statif dan klem
6. Benang kasur
7. Plastisin
8. Beban tambahan

C. Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan dalam percobaan ini
2. Merakit alat dan bahan sesuai dengan yang diperlukan
3. Mengusahakan agar beban tambahan tertinggal di ring pembatas bila beban 1 turun
dan beban 2 naik.
4. Memberi tanda pada ketinggian beban tambahan, yang pada mulanya sama tinggi
5. Mengukur panjang antara plat pembatas dengan ring pembatas
6. Membiarkan sistem turun naik sambil mengamati dan mencatat waktu yang
diperlukan untuk bergerak dari ring pembatas menuju plat pembatas.
7. Mengulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak antara ring pembatas dengan plat
pembatas yang berbeda-beda.
8. Mencatat semua data pada tabel pengamatan.

D. Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan GLB

No Jarak BC s (m) Waktu t (sek)


1 0,22 0.70
2 0,20 0.60
3 0,18 0.50
4 0,16 0.40
5 0,14 0.30
E. Pembahasan
Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus
dengan kecepatan tetap. Kecepatan suatu benda yang bergerak lurus adalah tetap, bila
dalam selang waktu, jarak tempuh, dan arahnya sama. Kecepatannya dapat ditulis dengan
persamaan :
s
V= ─
t
Keterangan :
V = Kecepatan benda
S = Jarak yang ditempuh benda
t = Waktu yang diperlukan ( detik atau skon )
Setelah melakukan percobaan dan dilihat dari data, pengamatan tersebut dapat dike-
Tahui bahwa pada gerak lurus beraturan ( GLB ) suatu benda, semakin jauh jaraknya
Maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bergerak.

F. Kesimpulan
Dengan beban yang sama beratnya, makin dekat jaraknya maka cepat pula waktu yang
diperlukan. Perbandingan antara jarak dan waktu suatu benda untuk bergerak lurus
tersebut adalah berbanding lurus. Sedangkan kecepatan yang digunakan adalah
konstan.

G. Jawaban Pertanyaan

1. T

S
2. Berdasarkan grafik di atas kecepatannya adalah konstan/tetap yaitu V = S / t atau
kecepatan = jarak tempuh : waktu yang diperlukan
LAMPIRAN – LAMPIRAN
MODUL 4
MEKANIKA
Judul Percobaan : Pesawat Sederhana
Sub Judul Percobaan : Tuas

A. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui manfaat dari tuas serta dapat menentukan keuntungan mekanik (
KM ) pada tuas.

B. Alat dan Bahan


1. Penggaris ukuran panjang
2. Statif/ penyangga untuk menggantung penggaris
3. Benang secukupnya
4. Beban antara 10 gram sampai dengan 200 gram masing-masing satu buah
5. Klip kertas sebagai pengganti beban.

C. Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan
2. Menyusun penggaris danstatif/penyangga
3. Menggantungkan penggaris dengan lengan-lengan yang panjang, sehingga dalam
keadaan seimbang
4. Menggantungkan beban 100 gram pada lengan kiri dan 20 gram pada lengan
kanan,serta mengatur kedududkan penggaris supaya tetap dalam keadaan
seimbang.
5. Mencatat semua data di lembar pengamatan
6. Mengulang percobaan

D. Hasil Pengamatan

Hasil Pengamatan
No Lengan Beban Jarak OR Jarak OE Beban Kuasa
1 100 gram 3 cm 25,5 cm 20 gram
2 50 gram 6 cm 14,5 cm 20 gram
3 20 gram 7 cm 14 cm 10 gram

E. Pembahasan
Tuas merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang memiliki lengan kuasa dan
lengan beban sehingga dapat digunakan untuk mengangkat beban yang berat sehingga
terasa lebih ringan. Pada prinsipnya tuas terdiri dari :
1. Titik beban yaitu titik dimana sebuah beban diletakan
2. Titik kuasa adalah tempat dilakukannya sebuah gaya
3. Lengan beban adalah jarak antara titik beban dengan titik tumpu
4. Lengan kuasa adalah jarak antara titik kuasa dengan titik tumpu
5. Beban adalah benda yang akan kita angkat
6. Kuasa adalah gaya yang kita lakukan
Kami menyatel alat seperti tuas pada KIT IPA SD agar dalam keadaan setimbang. Mula-
mula kami menggantungkan beban seberat 100 gram pada lengan A (sebelah kiri) dan
pada lengan B seberat 20 gram. Kemudian digeser-geser posisinya agar dalam keadaan
setimbang, lalu kami mengukur jarak OR (antara lengan beban kanan / B ketitik O / titik
tumpu). Jarak OE (antara lengan beban kanan / B ketitik O / titik tumpu). Kegiatan ini
diulangi hingga 3 kali seperti terlihat pada tabel diatas

F. Kesimpulan
Keseimbangan antara masa A dengan masa B, bergantung pada masing-masing
lengan, makin panjang lengan masa bebas akan semakin kecil, dan makin pendek
lengan maka masa beban makin besar.

G. Jawaban Pertanyaan
1. Panjang OR dibandingkan dengan panjang OE akan lebih pendek, karena masa
beban A lebih besar, karena jika panjang OE lebih panjang karema masa bebannya
kecil.
2. Beban x lengan beban = 100 gram x 3 cm
3. Contoh pesawat sederhana adalah gunting, jungkat-jungkit, linggis.
MODUL 5
KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT DAN PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT
Judul Percobaan : Perubahan Wujud Zat
Sub Judul Percobaan : Perubahan Wujud cair Menjadi Gas

A. Tujuan Percobaan
1. Menguji perubahan zat cair menjadi wujud gas
2. Menguji perubahan zat gas menjadi wujud cair

B. Alat dan Bahan


1. Tabung reaksi 2 buah
2. Gabus penutup 2 buah
3. Pipa plastik kecil ½ inci 1 meter
4. Termometer 1 buah
5. Bunsen/lampu spiritus 1 buah
6. Bejana 1 buah
7. Ketel uap 1 buah
8. Tripot 1 buah

C. Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan
2. Mengambil air secukupnya ke dalam ketel uap atau teko, kemudian menutupnya
dengan rapat dengan gabus yang telah dilengkapi pipa plastik dan termometer.
3. Menghubungkan pipa plastik dengan tabung reaksi sebagai penampung uap air.
4. Memasukan tabung reaksi ke dalam bejana yang telah diisi dengan air dingin.
5. Memanaskan air dalam ketel uap sampai mendidih
6. Mengamati pergerakan uap air melalui pipa yang mengalir ke tabung reaksi.
7. Mencatat semua data pada tabel pengamatan

D. Hasil Pengamatan
Setelah air dipanaskan beberapa menit kemudian nampak uap air yang dapat dilihat
dalam selang. Uap tersebut semakin memenuhi selang sampai ke ujung yang lainnya (
mengalir ).

E. Pembahasan
Benda cair akan menjadi gas bila dipanaskan sampai mencapai lebih dari titik didih.
Sebaliknya, gas akan menjadi cair apabila didinginkan. Untuk memahami perubahan
wujud cair menjadi gas atau sebaliknya dengan melakukan percobaan penguapan dan
pendinginan.
Air yang dididihkan lama kelamaan akan mendidih, dan uap airnya mengalir melalui
selang atau pipa kecil. Terdapat kenaikan suhu air sebelum munculnya uap air yang
mengalir. Uap air yang mengalir tersebut berubah menjadi air kembali setelah
mengalami pendinginan. Ini dapat dilihat pada tabung reaksi di bawah pada percobaan.
F. Kesimpulan
Benda cair yang dipanaskan akan berubah menjadi gas sampai lebih dari titik didih dan
benda akan berubah menjadi cair jika didinginkan.

G. Jawaban Pertanyaan
1. Pada suhu kurang lebih 40 ketel, mulai mengeluarkan uap air
2. Uap atau gas yang mengalir melalui pipa dan masuk ke tabung reaksi berubah
menjadi air karena terjadi perubahan suhu. Suhu di ketel lebih panas dibanding suhu
pipa plastik ( terjadi proses pengembunan ).
MODUL 5
KALOR, PERUBAHAN WUJUD ZAT DAN PERPINDAHANNYA PADASUATU ZAT
Judul Percobaan : Perpindahan dan pertukaran panas pada suatu zat
Sub Judul Percobaan : Konduksi

A. Tujuan Percobaan
1. Membuktikan bahwa kalor/panas dapat berpindah melalui cara konduksi
2. Mengetahui beberapa bahan sebagai konduktor panas yang baik

B. Alat dan Bahan


1. Tripot 1 buah
2. Bunsen/lampu spiritus 1 buah
3. Cakram konduksi 1 buah
4. Lilin warna secukupnya

C. Prosedur Percobaan
1. Menyediakan peralatan dan bahan yang diperlukan dalam percobaan
2. Mengambil empat bagian lilin/malam dan meletakannya masing-masing di ujung
logam pada cakram konduksi
3. Meletakan cakram konduksi di atas tripot
4. Memanasi cakram konduksi tepat diantara sambungan keempat logam
5. Memperhatikan atau mengamati susunan alat dan bahan

D. Hasil Pengamatan
Pengamatan terhadap lilin
No Jenis bahan Lilin mencair Lilin mencair Lilin mencair Lilin mencair
pertama kedua ketiga keempat
1 Besi √
2 Tembaga √
3 Kuningan √
4 Aluminium √

E. Pembahasan
Dari hasil percobaan ternyata tembaga lebih cepat menghantarkan panas, sehingga lilin
cepat meleleh. Disusul kemudian kuningan, alumunium dan yang terakhir besi.
Lilin mudah meleleh karena terkena panas yang dihantarkan oleh logam-logam
tersebut. Peristiwa ini disebut konduksi yaitu perpindahan panas melalui zat perantara 9
Konduktor ).
F. Kesimpulan
Lilin lebih cepat meleleh pada tembaga, karena tembaga lebih cepat menghantarkan
panas, sedangkan yang paling lambat melelehnya lilin pada besi.
Logam-logam dapat menghantarkan panas sehingga lilin akan mudah meleleh.

G. Jawaban Pertanyaan
1. Dari keempat bahan logam atau konduktor, yang paling baik menghantarkan panas
adalah tembaga, sebab tembaga yang paling cepat melelehkan lilin tersebut, dan
sifat tembaga yang mudah terurai jika dipanaskan.
2. Antara tembaga dan kayu yang paling baik, sehingga konduktor adalah tembaga, sebab
tembaga lebih cepat terurai bila dipanaskan sehingga lebih cepat pula menghantarkan
panas, Sedangkan kayu sangat lambat terurainya dan lebih bersifat isolator dari pada
konduktor.
3. Logam-logam dalam percobaan ini dapat menghantarkan panas karena sifatnya yang
mudah terurai bila terkena panas dan menyerap panas yang mengenainya, sehingga
logam lebih mudah menghantarkan kalor atau panas.
MODUL 5
KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT DAN PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT
Judul Percobaan : Perubahan Panas pada suatu Zat
Sub Judul Percobaan : Perubahan Panjang ( muai panjang )

A. Tujuan Percobaan
Menguji pemuaian suatu logam dan perubahan pertambahan panjang logam
karena pengaruh panas.

B. Alat dan Bahan


1. Kawat tembaga 1 mm 50 cm
2. Kawat nikelin 1 mm 50 cm
3. Statis 1 buah
4. Spiritus secukupnya
5. Pemberat/anak timbangan 50 gram dan 100 gram 1 buah
6. Kapas secukupnya
7. Penggaris 1 buah

C. Prosedur Percobaan
1. Menyediakan semua peralatan dan bahan yang diperlukan untuk percobaan
2. Menggantungkan kawat tembaga pada statis sedemikian rupa
3. Mengikatkan beban 50 gram atau 100 gram pada salah satu ujung kawat yang
lain
4. Diantara panjang kawat mengikatkan kapas sebanyak tiga buah
5. Memberi batasan pada kawat dengan dasar lantai kurang lebih 10 cm
6. Membasahi kapas dengan spiritus, kemudian membakar kapas tersebut
7. Mengulangi percobaan dengan menggunakan jenis kawat yang lain
8. Mengukur beberapa perubahan panjang dari masing-masing kawat saat
dibaar/dipanaskan
9. Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.

D. Hasil pengamatan
No Jenis Logam Perubahan Panjang Keterangan
1. Tembaga 0,2 cm Beban 100 gram
2. Nikelin 0,4 cm Beban 100 gram
3. Kawat 0,1 cm Beban 100 gram
4.

E. Pembahasan
Kalor atau panas mempengaruhi semua jenis benda (zat). Semua jenis benda yang
terkena panas akan memuai. Pemiaian yang terjadi pada benda ada yang
menguntungkan dan ada yang merugikan. Contoh yang merugikan adalah
pemasangan rel kereta api harus diberi antara untuk mengatasi pemuaian,
sedangkan yang menguntungkan banyak digunakan dalam teknologi seperti : stop
kontak, termometer bimetal, dan lan-lain.

F. Kesimpulan
Berdasarkan data percobaan, dapat disimpulkan bahwa makin elastis jenis logam,
makin panjang pertambahannya ( pemuaiannya ) adalah nikelin.

G. Jawaban Pertanyaan
1. Kawat nikelin mengalami pertambahan panjang lebih besar dibanding tembaga
karena bahan nikelin lebih elastis dari pada tembaga sehingga lebih cepat
memuai.
2. Dari logam-logam tersebut yang mengalami pertambahan panjang lebih besar
adalah nikelin, karena nikelin terbuat dari bahan yang paling elastis diantaranya
tembaga dan kawat.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Modul 6
GELOMBANG
Judul Percobaan : Jenis dan Bentuk Gelombang
Sub Judul Percobaan : Sifat Pemantulan Gelombang

A. Tujuan Percobaan
Untuk mengamati sifat pemantulan gelombang.

B. Alat dan Bahan


1. Slinki
2. Benang
3. Kerikil

C. Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan sifat pemantulan
gelombang.
2. Menjatuhkan kerikil diatas permukaan air yang ada di dalam bak cucian. Kemudian
mengamati gelombang yang terjadi dipermukaan air. Bagaimana bentuk
gelombangnya, kemudian memperhatikan sisi bak yang dikenai gelombang, dan
menentukan apakah ada gelombang yang dipantulkan.
3. Mengikat ujung slinki pada tiang dimana ujung tidak boleh bergeser
4. Kemudian memegang dan menggetarkan ujung slinki yang lain cukup satu kali
sampai membentuk ½ gelombang. Setelah itu mengamati perambatan ½
gelombang sampai gelombang hilang. Apakah gelombang dapat di pantulkan?
Mengamati bagaimana fase gelombang pantul dan gelombang asal nya.
5. Mengikat ujung slinki yang sebelumnya terikat pada tiang dengan benang yang
panjangnya 150cm sehingga ujung slinki dapat bergerak bebas
6. Memegang ujung slinki yang lain dengan tangan, kemudian menggetarkannya
sampai membentuk setengah gelombang, setelah itu mengamati perambatan
setengah panjang gelombang, bagaimana fase gelombang pantul di banding
gelombang asal nya.

D. Hasil Pengamatan
Pada saat kerikil dijatuhkan ke atas air, yang berada di dalam bak, gelombang yang
dihasilkan mirip gelombang transversal, dimana arah gelombang tegak lurus dengan
arah rambatannya.
Dan di bagian sisi/pinggir bak yang dikenai gelombang, gelombang dipantulkan kembali.
Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan ujung lainnya
dengan tangan sampai membentuk setengah gelombang, ternyata gelombang dapat
dipantulkan dan pase gelombang berlawanan arah dengan gelombang asalnya.
Sementara pada slinki yang salah satu ujungnya diikat dengan longgar/tali panjangnya
150 cm, sehingga slinki dapat bergerak bebas ternyata pase gelombang pantul dan
gelombang asalnya sama.
E. Pembahasan
Jika gelombang melalui suatu hambatan/rintangan misalnya benda padat, maka
gelombang tersebut akan dipantulkan. Pemantulan gelombang pada ujung tetap akan
mengalami perubahan bentuk/fase. Akan tetapi pemantulan gelombang pada ujung
bebas tidak mengubah bentuk/fase.
Bak air diisi air hampir penuh lalu dijatuhkan kerikil pada permukaan air,ternyata terjadi
gelombang dipermukaan yang bentuknya searah dengan arah rambatannya.Jika
diperhatikan gelombang yang mengenai sisi bak air maka dipantulkan kearah datangnya
gelombang.
Diamati perambatan setengah gelombang sampai gelombang tersebut menghilang. Jika
belum dapat diamati, getarkan lagi ujung slinki. Ternyata yang terjadi adalah
gelombang tersebut dipantulkan kembali. Dan fase gelombang pantul sama dengan
gelombang asalnya.

F. Kesimpulan
1. Gelombang yang terjadi di air dapat dipantulkan kembali
2. Ujung slinki yang terikat kuat, gelombang datang dan gelombang pantulnya fase
gelombang yang berlawanan arah.
3. Ujung slinki yang terikat bebas, gelombang datang sama dengan gelombang
pantulnya.

G. Jawaban Pertanyaan
1. Batu yang dilemparkan ke kolam akan terjadi gelombang yang menyerupai mirip
gelombang transversal, dimana arah gelombang tegak lurus dengan arah
rambatannya.
2. Seutas tali yang diikatkan pada garputala, dan ujung lainnya diikatkan pada tiang,
jika garputala digetarkan akan terjadi/ membentuk setengah gelombang, ternyata
gelombang dapat dipantulkan dan pase gelombang berlawanan arah dengan
gelombang asalnya.
MODUL 6
GELOMBANG
Judul Percobaan : Getaran dan bunyi
Sub Judul Percobaan : Benda Bergetar sebagai Sumber Bunyi

A. Tujuan Percobaan
1. Menjelaskan penyebab timbulnya bunyi
2. Menjelaskan cara perambatan bunyi

B. Alat dan Bahan


1. Balon karet 1 buah
2. Karet gelang 1 buah
3. Kaleng bekas/kaleng susu 1 buah
4. Serbuk besi
5. Mistar plastik

C. Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan dalam praktikum percobaan
benda bergetar sebagai sumber bunyi.
2. Letakan mistar pelastik diatas meja, dengan salah satu tepinya menonjol
15cm.menggetarkan ujungnya dengan cara menarik keatas, kemudian
melepaskannya
3. Mengulangi percobaan tersebut dengan panjang mistar 10cm, mengamati getaran
mistar apakah menimbulkan bunyi?, kemudian melakukan untuk panjang mistar
yang menonjol 5cm, 20cm, dan 25cm. kemudian mengamati yang mana yang lebih
cepat getarannya, serta mengamati apakah benda yang bergetat dapat
menimbulkan bunyi

D. Hasil pengamatan

No. Panjang mistar yang Menimbulkan bunyi Keterangan


menonjol (cm) Ya Tidak
1. 25 √ Bunyi terdengar keras
2. 20 √ Bunyi agak keras
3. 15 √ Bunyi lemah
4. 10 √ Bunyi sangat lemah
5. 5 √ Hampir tak terdengar

E. Pembahasan
Bunyi ditimbukan oleh benda yang bergetar. Sebuah mistar yang salah satu ujungnya
dijepit dan ujung lainnya ditarik ke samping kemidian dilepaskan ujungnya maka akan
melakukan gerakan bolak balik yang kita kenal dengan istilah getaran. Getaran juga
dapat diperoleh dengan menggantungkan sebuah beban dengan sebuah tali ( bandul ),
beban itu kemudian ditarik ke samping lalu dilepaskan, maka bandul akan berayun-ayun
(melakukan gerak bolak-balik) yang juga merupakan getaran
Mistar plastik yang diletakan diatas meja dan salah satu tepinya ditonjolkan melebihi
bibir meja, kemudian ujung mistar digetarkan dandilakukan sebanyak 5 kali dengan
panjang tonjolan yang berbeda. Mistar yang lebih pendek (tonjolannya) lebih cepat
getarannya, sedangkan yang lebih panjang lebih lambat sehingga mempengaruhi bunyi
yang dihasilkan.

F. Kesimpulan
1.Getaran dapat menimbulkan bunyi.
2.Bunyi merambat melalui udara.

G. Jawaban Pertanyaan
1. Benda yang dapat menimbulkan bunyi adalah benda yang bergetar
2. Medium yang bisa menyampaikan bunyi ke telinga pendengar adalah melalui
perambatan udara.
MODUL 6
GELOMBANG
Judul Percobaan : Telinga
Sub Judul Percobaan : Kepekaan Indera Pendengar Manusia

A. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui kepekaan indera pendengar manusia

B. Alat dan Bahan


1. Dua sendok makan
2. Dua mangkok
3. Saputangan dan kapas

C. Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan dalam percobaan kepekaan
indera pendengar manusia.
2. Menutup mata dengan sapu tangan
3. Kemudian dua orang teman masing-masing memegang sendok dan mangkok.
Menentukan jarak antara teman yang ditutup matanya dengan kita yang memegang
sendok dan mangkok , misalnya 1m, kemudian 2 m dan seterusnya.
4. Kemudian memberi aba-aba dan menyuruh agar teman yang memegang sendok
mengetukkan sendok pada mangkok secara bergantian. Untuk mengetahui apakah
kita dapat mendengar bunyi ? dan apakah kita dapat memperkirakan posisi teman
kita berada di sebelah mana ?
5. Kemudian menyumbat telinga kanan dan kiri secara bergantian dengan kapas.
Apakah kita dapat mendengar suaru dengan jelas atau tidak ? Dan apakh kita tahu
telingan yang mana yang dapat mendengar dengan baik ?
6. Selanjutnya bergantian dengan teman , untuk mengulangi kegiatan seperti yang
dilakukan tadi, sampai empat kali pengulangan.
7. Mencatat hasil pengamatan ke tabel.

D. Hasil Pengamatan

No. Jarak Telinga sebelum Telinga setelah ditutup Keterangan


ditutup Telinga kiri Telinga
kanan
1. 1m Terdengar keras Jelas Jelas
sekali
2. 3m Terdengar keras Agak jelas Jelas
3. 6m Terdengar kurang Agak jelas Masih jelas
keras
4. 9m Terdengar lirih Kurang Masih jelas
jelas
5. 12 m Terdengar makin lirih Kurang Kurang
jelas jelas
E. Pembahasan
Telinga merupakan indera pendengar. Telinga terdiri dari tiga bagian yaitu : telinga luar
yang berguna sebagai penangkap gataran suara. Telinga luar terdiri dari daun telinga,
lubang telinga, kelenjar minyak dan selaput yang disebut gendang telinga. Telinga
tengah berupa rongga yang berisi udara, yang terdiri dari selaput pendengaran (
gendang telinga ), tulang-tulang pendengaran dan saluran Eustachius. Telinga dalam
berawal dari tingkap oval dan terowongan yang disebut labirin. Bagian utama labirin
adalah saluran gelung yang berhubungan dengan organ keseimbangan dan rumah siput
yang merupakan saluran yang berlekuk-lekuk.
Cara kerja telinga yaitu sumber bunyi menghasilkan gelombang suara di udara dan
ditangkap oleh daun telinga, kemudian masuk ke lubang telinga, selanjutnya tingkap
oval dan rumah siput ikut bergetar, juga cairan limfa.yang merangsang ujung-ujung saraf
yang kemudian menyampaikan rangsang bunyi ke otak., maka kita akan mendengar
bunyi.
Kemampuan setiap orang untuk mendengar bunyi tidak sama. Keras lemahnya bunyi
tergantung pada banyaknya sel penerima yang mengirim impuls ke otak. Semakin kuat
gelombang bunyi, semakin banyak sel reseptor yang bergetar.Untuk menguji
kemampuan indera pendengar kita dengan melakukan percobaanberikut :
Salah satu teman ditutup matanya hingga telinga ikut tertutup mengunakan sapu tangan.
Dua orang lainnya memegang sendok dan mangkuk berjalan 1 m,3 m,6 m,9 m dan 12 m
dikanan dan kiri teman yang ditutup telinganya. Lalu kedua orang yang memegang
sendok dan mangkuk memukulkan benda tersebut secara bergiliran sesuai jarak
tersebut. Hasil percobaannya tertuang dalam tabel diatas.

F. Kesimpulan
Kemampuan setiap orang untuk mendengar bunyi tidak sama. Keras lemahnya bunyi
tergantung pada banyaknya sel penerima yang mengirim impuls ke otak. Semakin kuat
gelombang bunyi, semakin banyak sel reseptor yang bergetar.

G. Jawaban Pertanyaan
1. Daun telinga berfungsi untuk menangkap getaran suara.
2. Fungsi eustachius adalah untuk memasukan udara ke telinga bagian tengah dan
menjadikan tekanan udara di gendang telinga sama dengan tekanan udara luar.
3. Sumber bunyi menghasilkan gelombang suara di udara dan ditangkap oleh daun
telinga. kemudian masuk ke lubang telinga, selanjutnya tingkap oval dan rumah siput
ikut bergetar, juga cairan limfa.yang merangsang ujung-ujung saraf yang kemudian
menyampaikan rangsang bunyi ke otak., maka kita akan mendengar bunyi.
4. Kemampuan setiap orang untuk mendengar bunyi tidak sama. Keras lemahnya
bunyi tergantung pada banyaknya sel penerima yang mengirim impuls ke otak.
Semakin kuat gelombang bunyi, semakin banyak sel reseptor yang bergetar
MODUL 7
OPTIK
Judul Percobaan : Sifat cahaya
Sub Judul Percobaan : Pemantulan cahaya

A. Tujuan Percobaan
1. Dapat menjelaskan sifat-sifat cahaya
2. Dapat menjelaskan sifst-sifst bayangan yang dihasilkan oleh cermin
3. Dapat menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa
4. Dapat menentukan fokus cermin cekung
5. Dapat menentukan fokus lensa cembung

B. Alat dan Bahan


a. Cermin datar 3 x 6 cm²
b. Cermin cembung
c. Cermin cekung
d. Lampu senter
e. Busur derajat
f. Kertas putih
g. Lilin
h. Layar (tabir kertas)
i. Celah cahaya

C. Prosedur Percobaan
a. Percobaan pemantulan pada cermin datar.
1. Menyusun Lampu senter dan celah cahaya di depan cermin datar
2. Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan seksama jalannya berkas cahaya
pada saat sebelem dan sesudah mengenai cermin datar.
3. Menggambar jalannya berkas sinar pada langkah 2, sehingga tampak sudut datang
dan sudut pantulnya.
4. Mengukur besar sudut datang dan besar sudut pantul tersebut.
5. Meletakkan sebuah benda ( lilin ) di depan cermin datar dan mengamati
bayangannya selama benda itu digeser-geserkan di depan cermin datar.
6. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar tersebut.

b. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung


1. Menyusun semua alat yang diperlukan
2. Menyalakan lilin dan mengamati dengan bai jalannya berkas cahaya pada saat sebelum
dan sesudah mengamati cemin cembung
3. Menggambar jalannya berkas sinar pada langkah 2 sehingga nampak sudut datang dan
sudut pantulnya, serta bayangan yang terbentuk
4. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cenbung tersebut.
D. Hasil Pengamatan
a. Pemantulan cahaya pada cermin datar
3. Besar sudut datang (i) dan sudut pantul ®
No i (derajat) r (derajat)
1 45 60
2 50 60
3 55 60
4 60 60

4. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar.


1. Tinggi benda sama dengan tinggi bayangan
2. Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin
3. Tegak
4. Maya
5. Sama besar
b. Pemantulan cahaya pada cermin cembung
4. Sifat bayangan
5. yang dibentuk cermin cembung
1. Maya
2. Sama tegak
3. Bayangan lebih kecil dari pada bendanya

No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)


1 5 -8
2 8 -5
3 10 -4
4 20 -2

c. Pemantulan Cahaya pada cermin cekung


1. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung
a. Maya
b. Sama banyak
c. Bayangan dua kali atau lebih besar dari pada bendanya

No Jarak benda (cm) Jarak Bayangan (cm)

1 5 8
2 8 5
3 10 4
4 20 2
E. Pembahasan
1. Pemantulan cahaya pada cermin datar
Pembentukan bayangan oleh cermin datar adalah dibentuk oleh perpotongan
perpanjangan dari sinar-sinar pantul.
Proses pembentukan bayangan :
a. Benda di depan cermin datar
b. Berlaku hukum pemantulan
c. Sinar datang pertama melalui ujung benda dan mengenai cermin , akan
dipantulkan oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus.
d. Sinar datang kedua melalui ujung benda dan mengenai cermin, akan
dipantulkan oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus.
e. Perpotongan perpanjangan sinar pantul pertama dan kedua berpotongan, dan itu
merupakan bayangan ujung benda.
f. Sinar ketiga melalui pangkal benda dan mengenai cermin, akan dipantulkan oleh
cermin sinar pantul diperpanjang putus-putus merupakan bayangan pangkal
benda.
g. Terbentuknya bayangan benda oleh cermin datar.

Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah


1. Jarak bayangan ke cermin (s) = jarak benda ke cermin (s)
2. Tinggi bayangan = tinggi benda
3. Sama besar dan berlawanan arah
4. Bayangan bersifat maya. Untuk mendapatkan seluruh bayangan benda pada cermin
datar, kita harus menggunakan cermin yang panjangnya minimal ½ dari tinggi
bendanya.
Sifat pemantulan pada cermin cekung
1. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan nyata atau maya
2. Memantulkan berkas cahaya (kovergen)
Sinar – sinar istimewa pada cermin cekung
Ada 3 sinar istimewa yang dapat digunakan untuk menentukan letak bayangan
sebuahbenda yang berada di depan cermin cekung yaitu:
1. Sina datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik focus
2. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali
Sedangkan cermin cembung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya yang
berbentuk cembung, biasa digunakan untuk kaca spion kendaraan
Sifat pemantulan pada cermin cembung :
1. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan maya yang diperkecil
2. Menyebarkan berkas cahaya (divergen)
Peristiwa pemantulan pada cermin cembung mempunyai 3 sinar istimewa yaitu:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama, akan dipantulkan seolah-olah dari titik fokusnya
2. Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang seolah-olah menuju pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan
seolah-olah sinar datang dari titik tersebut.
M : perbesaran bayangan
h’ : tinggi bayangan benda
h : tinggi benda
s’ : jarak bayangan benda ke cermin
s : jarak benda ke cermin

F. Kesimpulan
Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah
1. Jarak bayangan ke cermin (s) = jarak benda ke cermin (s)
2. Tinggi bayangan = tinggi benda
3. Sama besar dan berlawanan arah
Bayangan bersifat maya. Untuk mendapatkan seluruh bayangan benda pada cermin
datar, kita harus menggunakan cermin yang panjangnya minimal ½ dari tinggi
bendanya
Sifat pemantulan pada cermin cekung
1. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan nyata atau maya
2. Memantulkan berkas cahaya (kovergen)
Sifat pemantulan pada cermin cembung :
1. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan maya yang diperkecil
2. Menyebarkan berkas cahaya (divergen)
G. Jawaban Pertanyaan
1. Dengan menggunakan persamaan pada cermin cekung dalam menentukan jarak
fokus, sebuah benda berdiri tegak di depan cermin cekung pada jarak 15 cm,
2. Jika jarak bayangan yang dibuat oleh cermin cekung 10 kali jarak fokusnya, pada
jarak tak terhingga, maka bayangan benda akan tepat berada pada titik fokus.
LAMPIRAN - LAMPIRAN
MODUL 7
OPTIK
Judul Percobaan : Lensa Cembung dan Cermin Cekung
Sub Judul Percobaan : Lensa Cembung

A. Tujuan Percobaan
1. Dapat menentukan jarak titik api (f) lensa cembung
2. Dapat menentukan kekuatan lensa cembung (p)
3. Dapat menentukan jarak titik api (f) cermin cekung

B. Alat dan Bahan


1. Meja optik lengkap
2. Lensa Cembung
3. Cermin Cekung
4. Layar
5. Sumber cahaya (lilin atau lampu)

C. Prosedur Percobaan
a. Percobaan Lensa Cembung
1. Menyusun lensa pada dudukannya dan meletakkan diantara layar dan sumber
cahaya.
2. Menyalakan sumber cahaya, kemudian mengatur posisi benda dan lensa agar
pada layar terbentuk bayangan yang paling tajam.
3. Mengukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
4. Mengulangi percobaan sampai beberapa kali dengan kedudukan benda yang
berbeda.
2. Percobaan Cermin Cekung
1. Menyusun semua alat dan bahan yang sudah tersedia
2. Menyalakan sumber cahaya, kemudian mengatur posisi benda dan lensa agar
pada layar terbentuk bayangan yang paling tajam.
3. Mengukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
4. Mengulangi percobaan sampai beberapa kali dengan kedudukan benda yang
berbeda.

D. Hasil Pengamatan

a. Pengukuran pada lensa cembung


Jarak Benda (lilin
Jarak Bayangan Sifat Bayangan
ke lensa)
2 cm - Nyata , Terbalik, Diperbesar
10 cm 35 cm Nyata, Terbalik, Diperbesar
20 cm 20 cm Nyata, Terbalik, Diperbesar
25 cm 16 cm Nyata, Terbalik, Diperbesar
b. Pengukuran Pada Lensa Cekung
Jarak Benda (lilin Jarak Bayangan Sifat Bayangan
ke lensa)
5 cm 3 cm Maya, Tegak, dan
10 cm 2 cm Diperkecil
20 cm 1 cm

E. Pembahasan
Pembiasan cahaya pada lensa cekung menghasilkan bayangan yang maya, tegak,
diperkecil dengan masing-masing titik fokus yang dihasilkan yaitu :

1. Jarak benda 5 cm dan jarak bayangan 3 cm

1 = 1 + 1

-f s s

1 = 1 + 1

-f 5 cm 3 cm

1 = 3 + 5

-f 15cm 15cm

1 = 8

-f 15 cm

-8f = 15 cm

F = 15 cm

-8
= 1,875
2. Jarak benda 10 cm dan jarak bayangan 2 cm

1 = 1 + 1

-f s s

1 = 1
-f 10cm 2cm

1 = 1 + 5

-f 10 cm 10 cm

1 = 6

-f 10 cm

-6f = 10cm

-f = 10 cm

F = -1,66 cm
3. Jarak benda 20 cm dan jarak bayangan 1 cm

1 = 1 + 1

-f s s

1 = 1 + 1

-f 20 cm 1 cm

1 = 1 + 20

-f 20cm 20cm

1 = 20 cm

-21
= - 95
Percobaan pada lensa cembung
Bayangan yang dihasilkan pada jarak 2 cm adalah maya, tegak, diperbesar karena
bayangan berada pada ruang 1, sedangkan pada jarak yang lain, bayangan yang
dihasilkan adalah nyata, terbalik, diperbesar. Dengan masing-masing titik fokus
yang dihasilkan yaitu :

1. Jarak benda 10 cm dan jarak bayangan 35 cm

1 = 1 + 1
F s s’

1 = 1 + !

F 1/c0 35c0

+
1 = 7 2

F 70cm 70cm

1 = 8

F 70cm

8f = 70cm

F = 70cm

= 0,75cm
2. Jarak benda 20 cm danm jarak bayangan 20 cm

1 = 1 + !

F s

1 = 1 + !

F 20 cm 20cm

1 = 2

F 20

2f = 20 cm

F = 20 cm

20

= 1 cm
3. Jarak benda 25 cm dan jarak bayangan 16 cm

1 = 1 + 1

F s s

1 = 1 + 1

F 25cm 16cm

1 16 + 25

F 400cm 4oocm

1 = 41

F 400cm

41f = 400cm

F = 400cm

41

= 9,75cm
F. Kesimpulan
Hubungan antara jarak benda, jarak bayangan dan titik fokus adalah :

1 = 1 + 1
F s s
Dengan f pada lensa cekung dalam perhitungannya selalu negative karena sifat
bayangan yang ditimbulkan yaitu maya, sedangkan pada lensa cembung f positif
karena sifat bayangan yang ditimbulkan adalah nyata.
Pada lensa cembung semakin jauh jarak benda semakin dekat jarak bayangan, maka
fokus semakin besar, dan pada lensa cekung semakin jauh jarak benda semakin dekat
jarak bayangan, dan titik fokus semakin rendah.
G. Jawaban Pertanyaan
1. Jarak fokusnya (f) adalah 10 cm dan 20 cm
2. Kekuatan lensa P =1/f
P1 = 1/f =1/10 = 0,1 D
P2 = 1/f = 1/20 =0,05 D
3. Fokus 3 cm
MODUL 7
OPTIK
Judul Percobaan : Mata
Sub Judul Percobaan : Bintik Buta

A. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui bagaimana bayangan benda jika mengenai bintik buta
2. Menentukan jarak benda yang kita lihat yang bayangannya tepat mengenai bintik
buta.

B. Alat dan Bahan


1. Gambar
2. Tabel pengamatan
3. Alat tulis dan penggaris

C. Prosedur Percobaan
1. Bintik Buta (1)
a. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, tabel pengamatan dan alat tulis
b. Menyediakan kertas manila berukuran lebar 3 cm dan panjang 14 cm.
c. Membuat tanda silang (x) dan tanda (y) pada kertas tersebut dengan jarak
antara ( x ) dan ( y ) sejauh 10 cm.
d. Memegang kertas dengan tangan kiri sejauh 50 cm di depan mata, tanda (y)
dipasang sebelah dalam

3 cm
xxx
yy

e. Memusatkan pandangan mata kiri pada tanda (y), dekatkan kertas perlahan-
lahan hingga tanda silang (x) hilang dan kemudian tampak kembali.
f. Mengukur dan mencatat dalam tabel pada jarak berapa tanda silang (x) hilang
dan dan pada jarak berapa tanda silang (x) muncul kembali.
g. Membalikkan letak tanda (y) dan mengulangi percobaan tersebut dengan mata
kanan sebanak 3 kali.
D. Hasil Pengamatan
Dengan menutup mata kanan

NO NAMA X HILANG X MUNCUL


1 Ahmad Bukhori 41 cm 30 cm
2 Irham Fardian 39 cm 33 cm
3 Rudiansyah 44 cm 28 cm
4 Ridho Tsania noor 40 cm 31 cm
5 Wildan Ansyori 40 cm 34 cm
6 Firman 43 cm 29 cm
7 Silvi Handayani 41 cm 30 cm
8 Vina Nur Hikmah 47 cm 35 cm
9 Vani Nurjanah 46 cm 30 cm
10 N.Jihan 36 cm 27 cm
Rata-rata 41,7 cm 30,7 cm

Dengan menutup mata kiri


NO NAMA X HILANG X MUNCUL
1 Candra Permana 41 cm 30 cm
2 Wahyu 39 cm 33 cm
3 Muhamad Ishak 44 cm 28 cm
4 Parel Pratama 40 cm 31 cm
5 Angga Nur Sidik 40 cm 34 cm
6 Nuraeni 43 cm 29 cm
7 Eem Lestari 41 cm 30 cm
8 Elsa nuraeni 47 cm 35 cm
9 Sintia Nur Arisni 46 cm 30 cm
10 Rika Rahmawati 36 cm 27 cm
Rata - rata 41,7 cm 30,7 cm

E. Pembahasan
Benda yang terkena cahaya akan membiaskan cahayanya melalui kornea dan
diteruskan ke akeus humor,pupil, lensa mata, vitrous humor, kemudian retina. Cahaya
yang masuk ke bagian bintik kuning retina akan mengenai sel-sel batang dan kerucut.
Sel kerucut sebagai potoreseptor yang peka cahaya akan menangkap rangsang dan
mengubahnya menjadi influs yang dihantarkan ke saraf optik ke otak besar bagian
belakang ( lobus eksipitalis ). Pada lobus eksipitalis ini terjadi asosiasi berupa kesan
melihat benda.Pembiasan cahaya dari suatu benda akan membentuk bayangan benda
jika cahaya tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, karena cahaya yang jatuh
pada bagian ini akan mengenai sel-sel batang dan kerucut yang meneruskannya ke
saraf optik dan saraf optik meneruskannya ke otak sehingga terjadi kesan melihat.
Sebaliknya , bayangan suatu benda akan tidak nampak jika pembiasan cahaya dari
suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retina.
Mata kita dapat melihat dengan melalui beberapa proses diantaranya :
1. Cahaya ( bayangan benda ) akan masuk ke dalam mata melalui kornea, aqueous
humor, dan pupil mata.
2. Lensa mata yang bersifat transparan dan elastis akan melakukan akomodasi
(berubah kecembungannya)
a. Lensa mata akan berbentuk cembung jika kita melihat objek yang dekat.
b. Berbentuk pipih jika kita melihat objek yang jaraknya jauh dari mata kita.
3. Retina mempunyai sel-sel yang sensitif terhadap cahaya.
a. Sel batang, peka terhadap rangsang cahaya rendah (redup)
b. Sel kerucut, peka terhadap cahaya terang.

Sel-sel ini selanjutnya akan mengkonversi bayangan benda ke dalam bentuk energi
listrik, dalam bentuk inpuls saraf, yang selanjutnya disampaikan ke otak, melalui
saraf optik.

4. Otak menerjemahkan inpuls syaraf tersebut dalam bentuk penglihatan terhadap


suatu objek.

F. Kesimpulan
Pada retina terdapat lokasi dimana sel kerucut jauh lebih banyak dari pada sel
batang yang disebut sebagai fovea ( bintik Kuning ).Selain itu terdapat suatu titik
dimana retina tersebut tidak mempunyai sel batang maupun sel batang maupun sel
kerucut , dan jika bayangan benda mengenainya, maka mata kita tidak akan melihat
benda tersebut. Lokasi demikian pada retina disebut dengan istilah blin spot (bintik
buta).
G. Jawaban Pertanyaan
1. Tanda titik menghilang karena fokus mata kita ke tanda (+) semakin dekat jarak
fokus maka tanda titik akan hilang.
2. Antara garis panjang dan garis pendek tampak menyatu karena fokus benda sangat
dekat dengan mata kita, kira-kira pada jarak 5 cm kedua garis tersebut akan
menyatu.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai