Anda di halaman 1dari 12

Meteorology and Climatology

By Noor Husna Khairisa M.Sc.

Faculty of Technology and Earth Science


Halu Oleo University
Sumber air atmosferik secara langsung adalah lautan
yang mencakup 70% luas permukaan bumi dan bahwa
temperatur udara atas di dalam troposfer sangat dingin
sehingga air tidak dapat mempertahankan wujudnya
dalam bentuk gas.

Air di atmosfer dapat berada dalam ketiga wujud (fasa).


Perubahan fasa cair (air) menjadi gas (uap air) disebut
penguapan (evaporasi) dan sebaliknya disebut
pengembunan (kondensasi). Perubahan fasa cair menjadi
fasa padat (es) disebut pembekuan dan sebaliknya
disebut pencairan. Perubahan fasa es menjadi fasa uap
disebut sublimasi dan sebaliknya disebut deposisi
Bila uap air yaitu bagian dari udara natural (alam) berubah menjadi
cair atau padat (partikel air atau es) maka partikel-partikel ini menjadi
benda asing dalam atmosfer, dan menyebabkan awan, kabut, hujan,
saiju, embun atau batu es (hailstone). Perubahan wujud (fasa) uap air
di udara sangat penting dalam menentukan kondisi cuaca.
The Layer of the Atmosphere
Troposfer
Secara harfiah troposfer (tropo : berubah,
dan sphaira : bulatan atau lapisan) adalah
lapisan yang berubah-ubah.

Gejala cuaca, seperti awan, hujan, badai


guruh, dan sebagainya terjadi pada lapisan
troposfer. Akibat adanya percampuran
vertikal yang kuat dan curah hujan maka
waktu tinggal rerata aerosol dalam
troposfer agak pendek, berkisar dari
beberapa hari sampai minggu.
Troposfer adalah lapisan atmosfer paling
bawah dengan ketebalan lapisan rerata 10
km. Di atas ekuator puncak troposfer
(tropopause) mencapai sekitar 18 km (paling
tinggi) sedangkan di atas kutub hanya
mencapai 6 km (paling rendah).

Troposfer sangat sedikit menyerap radiasi


matahari, sebaliknya permukaan bumi
banyak memberi panas pada troposfer
melalui konduksi, konveksi, dan panas
laten kondensasi atau sublimasi yang
dilepaskan ketika uap air berubah wujud
menjadi tetes air atau kristal es.
Stratosfer

Stratosfer (strata : lapisan, dan sphaira : bulatan) artinya


bulatan (lapisan) yang berlapis, karena pada lapisan
stratosfer terdapat juga lapisan ozon (ozonosfer).
Stratosfer terletak di atas troposfer pada ketinggian antara
10 dan 60 km. Karena tropopause lebih tinggi di ekuator
daripada di kutub, maka stratosfer lebih tipis di ekuator
daripada di kutub, Di ekuator, tropopause mempunyai
ketinggian 18 km dengan temperatur sekitar 80 C,
sedangkan di kutub tropopause hanya mencapai
ketinggian 6 km dengan temperatur 40o C.

Lapisan troposfer dan stratosfer yang dibatasi oleh tropopause


Stratosfer ditandai oleh susut temperatur negatif atau
kenaikan temperatur terhadap ketinggian (inversi
temperatur), disebabkan oleh ozonosfer yang
menyerap radiasi ultra violet berenergi tinggi dari
matahari.

Pertukaran antara gas troposfer dan stratosfer sangat


kecil karena stratosfer adalah lapisan yang stabil atau
inversi temperatur. Bagian atas stratosfer dibatasi oleh
permukaan diskontinuitas temperatur kedua (yang
pertama adalah puncak troposfer), disebut stratopause
yang terletak pada ketinggian sekitar 60 km dengan
temperatur berorde 0C. Stratosfer mempunyai
percampuran vertikal yang sangat lemah.
Mesosfer
Mesosfer (meso: tengah, dan sphaira: bulatan) artinya
lapisan gas bagian tengah yang menyelubungi bulatan
bumi. Mesosfer terletak di atas stratopause dari
ketinggian 60 sampai 85 km yang ditandai dengan
susut temperatur positif dengan gradien temperatur
berorde 0,4C per 100 meter.

Penurunan temperatur ini disebabkan mesosfer


mempunyai keseimbangan radiatif negatif. Puncak
mesosfer dibatasi oleh mesopause yaitu permukaan
yang mempunyai temperatur paling rendah di
atmosfer, sekitar -100C. Lapisan mesosfer
tumpang tindih (overlaps) bersamaan dengan
ionosfer bawah.
Termosfer
Termosfer (termo: panas, dan sphaira: bulatan)
artinya lapisan panas yang menyelubungi
bulatan bumi pada ketinggian 85 km sampai
300 km. Termosfer ditandai oleh susut
temperatur negatif atau kenaikan temperatur
dari -100°C sampai ratusan bahkan ribuan
derajat.

Bagian atas mesosfer disebut termopause


yang meluas dari ketinggian 300 km sampai
pada rumbai-rumbai bumi (fringe of the earth)
sekitar 1000 km. Termosfer masih dipengaruhi
gravitasi bumi
Temperetur di lapisan Termopause
relative konstan temperatur konstan
terhadap ketinggian tetapi bervariasi
terhadap aktivitas matahari. Temperatur
malam berosilasi antara 300 dan
1200°C atau antara 600 dan 1500 K,
sedangkan pada siang hari temperatur
berosilasi antara 700°C dan 1700°C
atau antara 1000 dan 2000 K. Kenaikan
temperatur disebabkan termosfer
menyerap radiasi EUV (extreme
ultraviolet). Karena makin ke atas
konsentrasi (densitas) atmosfer makin
kecil maka perpindahan panas menjadi
sulit, sehingga temperatur konstan.

Anda mungkin juga menyukai