PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Didalam profesi keperwatan etika merupakan kesadaran dan pedoman yang
mengatur nilai-nilai moral di dalam melaksanakan kegiatan profesi keperawatan,
sehingga mutu dan kualitas profesi keperawatan tetap terjaga dengan cara terhormati
(Hariadi,1998)
Pemahaman tentang etika profesi sangat penting dihayati oleh perawat, oleh
karena itu kemampuan akademi dan professional akan lebih baik bilamana didukung
oleh pelaksanaan etika keperawatan. Di dalam etika keperawatan terdapat beberapa
unsur yang terkandung didalamnya diantaranya; pengorbanan, dedikasi, pengabdian dan
hubungan antara perawat dengan pasien, dokter, sejawat maupun untuk diri sendiri, oleh
karena itu dalam prakteknya etika keperawatan dapat berorientasi pada kewajiban dan
larangan, selanjutnya dapat diatur dalam kode etik keperawatan.
Dalam perubahan kehidupan masyarakat landasan etik sangat diperlukan, lebih-
lebih dalam bidang kesehatan khususnya dalam keperawatan yang selalu berhubungan
dengan klien maka sejak zaman Hipocrates selalu mengatakan “kesehatan penderita
selalu saya utamakan” hal ini merupakan salah satu azas yang tidak pernah akan berubah
dan azas tersebut dalam prakteknya dapat dijabarkan menjadi 6 azas. Dimana azas-azas
tersebut harus digunakan dalam praktik keperawatan dalam hal ini pelayanan kesehatan
di rumah sakit, puskesmas, dan sebagainya.
Namun dalam praktiknya keenam azas tersebut tidak semuanya digunakan, ada
asas tertentu yang dilanggar sesuai kebutuhan pasien dan pada waktu tertentu, namun
tetap mementingkan azas satu dan meninggalkan azas yang lain. Disinliah kami akan
mencari tahu waktu-waktu seperti apakah kita harus melanggar satu azas dan
mementingkan azas lainnya.
Oleh karena itu, perlu kita memperhatikan kasus yang ada dalam melaksanakan
tugas sehari-hari sebagai perawat sehingga nantinya kita tidak salah waktu dalam
mempraktikkan 6 azas etik keperawatan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1
1. Apa saja 6 azas etik keperawatan
2. Apa saja teori dalam pengambilan keputuasan dan model pemecahan masalah
3. Contoh nyata yang ada dalam pelayanan kesehatan
4. Cara penyelesaian masalah keperawatan melalui teori
C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami 6 azas etik keperawatan
2. Mengetahui teori dalam pengambilan keputusan dan model pemecahan masalah
3. Mengetahui contoh nyata praktik azas etik keperawatan dalam pelayanan kesehatan
4. Mengetahui penyelesaian masalah melalui teori yang diambil sesuai keadaan dan
pertimbangan yang tepat
BAB II
2
PEMBAHASAN
Etika adalah penerapan dari proses dan teori filsafat moral pada situasi nyata.
Etika berpusat pada prinsip dasar dan konsep bahwa manusia dalam berfikir dan
tindakannya didasari nilai-nilai (Wahyuningsih, 2006).
3
a. Meningkatkan pengertian tentang hubungan antar profesi kesehatan lain dan
mengerti tentang perandan fungsi anggota tim kesehatan tersebut.
5
biasanya diperlukan untuk tindakan medis yang bersifat non-invasif dan
tidak mengandung resiko tinggi
b. Penjelasan yang disampaikan secara tertulis
tindakan medis yang mengandung resiko besar, sebagaimana ditegaskan
dalam PerMenKes No. 585/Men.Kes/Per/IX/1989 Pasal 3 ayat(1) dan
SK PB-IDI No. 319/PB/A.4/88 butir 3
c. Pihak Yang Berhak Menyatakan Persetujuan adalah penderita
dengan syarat :
1. Berada dalam kondisi yang layak untuk mengambil keputusan
2. Penderita tidak sadar, gangguan mental, belum dewasa diwakilkan
oleh pihak ketiga
3. Dalam keadaan darurat maka boleh tanpa persetujuan
Perawat harus berlaku adil, dan tidak berat sebelah pada waktu merawat pasien
10
Contoh Kasus
Penderitaan klien dengan kanker servik yang sudah mengalami metastase mengeluh nyeri
yang tidak berkurang dengan dosis morphin yang telah ditetapkan. Keluarga meminta
penambahan dosis pemberian morphin untuk mengurangi keluhan nyerinya dan memutuskan
untuk tidak memberikan alat bantu apapun termasuk oksigen, Keluarga mendukung keinginan
klien agar terbebas dari keluhan nyeri. Keluarga meminta kepada dokter dan perawat untuk tidak
memberi tahu kondisi pasien yang sebenarnya, ketika pasien bertanya kepada perawat tentang
kondisinya saat ini perawat hanya memberi tahu kondisi pasien saat ini baik,,tekanan darah baik..
setelah itu ada seorang wanita menanyakan kondisi pasien kepada perawat dan perawat
menjelaskan kondisi pasien tanpa menanyakan terlebih dahulu wanita itu siapa, dimana dokter
hanya memberikan penjelasan yang berulang hanya untuk pasien yang dirawat di raungan VIP
sementara pasien dirawat di kelas 3 bpjs dan dokter hanya memberikan penjelasan 1x. Konflik
yang terjadi adalah:
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemahaman tentang etika profesi sangat penting dihayati oleh perawat, oleh
karena itu kemampuan akademi dan professional akan lebih baik bilamana didukung
oleh pelaksanaan etika keperawatan. Di dalam etika keperawatan terdapat beberapa
unsur yang terkandung didalamnya diantaranya; pengorbanan, dedikasi, pengabdian dan
hubungan antara perawat dengan pasien, dokter, sejawat maupun untuk diri sendiri, oleh
karena itu dalam prakteknya etika keperawatan dapat berorientasi pada kewajiban dan
larangan, selanjutnya dapat diatur dalam kode etik keperawatan.
Etika Keperawatan adalah Etika (Yunani kuno: “ethikos“, berarti “timbul dari
kebiasaan”) adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang
menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan
penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai
pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan. Asas-Asas
Etika Keperawatan ada 6 yaitu : Azas Menghormati Otonomi Pasien (Principle of
Respect to the Patient’s Autonomy), Azas Kejujuran (Principle of Veracity), Azas Tidak
Merugikan (Principle of Non Maleficence), Azas Manfaat (Principle of Beneficence),
Azas Kerahasiaan (Principle of Confidentiality), Azas Keadilan (Principle of Justice).
B. Saran
Sebaiknya penggunaan prinsip etik keperawatan perlu memperhatikan waktu
yang benar-benar tepat dibutuhkan pasien tertentu sehingga tidak sampai timbul
masalah kemudian hari misalnya ada pasien yang protes dan lain sebagainya.
12
Para pembaca dapat lebih memahami lagi dengan mencari buktinya dengan
datang ketempat pelayanan kesehatan agar mengetahui langsung seperti apa penerapan
prinsip etik keparawatan.
13