PROMOSI KEPERAWATAN
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 3
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1
Ketiga, Tantangan global sebagai akibat dari kebijakan perdagangan bebas,
revolusi informasi, telekomunikasi dan transportasi. Keempat, Perubahan
lingkungan .Kelima, Demokratisasi.
Paradigma pembangunan kesehatan yang baru yaitu Paradigma Sehat
merupakan upaya untuk lebih meningkatkan kesehatan masyarakat yang
bersifat proaktif. Paradigma sehat sebagai model pembangunan kesehatan
yang dalam jangka panjang diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk
mandiri dalam menjaga kesehatan melalui kesadaran yang lebih tinggi pada
pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.
Dalam Piagam Ottawa disebutkan bahwa promosi kesehatan adalah proses
yang memungkinkan orang-orang untuk mengontrol dan meningkatkan
kesehatan mereka (Health promotion is the process of enabling people to
increase control over, and to improve, their health, WHO, 1986).
Penyelenggaraan promosi kesehatan dilakukan dengan mengombinasikan
berbagai strategi yang tidak hanya melibatkan sektor kesehatan belaka,
melainkan lewat kerjasama dan koordinasi segenap unsur dalam masyarakat.
Hal ini didasari pemikiran bahwa promosi kesehatan adalah suatu filosofi
umum yang menitikberatkan pada gagasan bahwa kesehatan yang baik
merupakan usaha individu sekaligus kolektif (Taylor, 2003 dalam
notoatmodjo).
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
pendekatan ini terlalu sempit karena pendidikan kesehatan hanya berpusat
pada gaya hidup perorangan, sedangkan promosi kesehatan mencakup
perorangan maupun kelompok . Berdasarkan beberapa hasil penelitian,
didapatkan bahwa pendidikan tidaklah cukup untuk mencapai derajat
kesehatan yang lebih baik, tetapi seharusnya dipandang sebagai bagian
program promosi kesehatan yang lebih luas. Penulis sependapat menggu
nakan istilah promosi kesehatan sebagai "payung untuk mencakup serangkaian
aneka kegiatan".
Istilah promosi selama ini selalu dihubungkan dengan penjualan (sales),
periklanan (advertising), dan dipandang sebagai pendekatan propaganda yang
didomonasi oleh penggunaan media massa. Dalam konteks kesehatan,
promosi merupakan upaya memperbaiki kesehatan dengan cara memajukan,
mendukung, dan menempatkan kesehatan lebih tinggi dari agenda, baik secara
perorangan maupun secara kelompok. Determinan pokok kesehatan adalah
aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan yang sering kali berada di luar kontrol
perorangan atau masyarakat secara kolektif. Oleh karena itu, aspek promosi
kesehatan yang mendasar adalah melakukan pemberdayaan sehingga individu
lebih mampu mengendalikan aspek-aspek kehidupan mereka yang
memengaruhi kesehatan (Ewles dan Simnett, 1994). Menurut pengertian
terebut, ada dua unsur tujuan dan proses kegiatan promosi ke sehatan, yaitu
memperbaiki kesehatan dan memiliki kontrol yang lebih besar terhadapnya
(aspek-aspek kehidupan yang memenga- ruhi kesehatan). Definisi WHO,
berdasarkan piagam Ottawa / Ottawa charter (1986) mengenai promosi
kesehatan sebagai hasil konferensi internasional promosi kesehatan di ottawa
kanada adalah sebagai berikut :
"Health promotion is the process of enabling people to control over and
improve their health. To Reach a state of complete physical, mental, and
social well-being, an individual or group must be able to identify and realize
aspiration, to satisfy needs, and to change or cope with the environment.
4
Berdasarkan definisi di atas, WHO menekankan bahwa promosi kesehatan
merupakan suatu proses yang bertujuan memung- kan individu meningkatkan
kontrol terhadap kesehatan dan meningkatkan kesehatannya berbasis filosofi
yang jelas mengenai pemberdayaan diri sendiri (self empowerment). Proses
pemberda- yaan tersebut dilakukan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat
serta sesuai dengan sosial budaya setempat. Promosi kesehatan tidak hanya
meningkatkan "kesadaran" dan "kemauan" seperti yang dikonotasikan dalam
pendidikan kesehatan. Demi mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik
dari fisik, mental maupun sosial, masyarakat harus mampu mengenal dan
mewujudkan aspirasi dan kebutuhannya, mampu mengubah atau mengatasi
lingkungannya. Lingkungan disini mencakup lingkungan fisik, sosial budaya
dan ekonomi, termasuk kebijakan pemerintah.
5
kesehatan bukan hanya mengubah perilaku. Akan tetapi Promosi kesehatan
juga mengupayakan perubahan lingkungan, sistem, dan kebijakan kesehatan.
6
kesehatan yang dilakukan sudah baik akan sangat berpengaruh pada
perubahan perilaku pada masing – masing anggota keluarga tersebut,
dan nantinya perilaku itu akan terbawa kelingkungan diluarnya.
c. Setiap keluarga tentu memiliki nilai dan aturan tersendiri dalam
lingkungannya, yang masing – masing anggota keluarga sudah anut
sejak lama, biasanya berupa kebiasaan – kebiasaan tertentu. Dalam hal
ini maka memberi promosi kesehatan harus mampu menyesuaikan diri
dengan aturan tersebut agar keluarga tersebut bisa lebih terbuka dalam
menerima segala bentuk promosi yang dilakukan.
D. PRINSIP PROMOSI KESEHATAN DI PELAYANAN KESEHATAN
Dalam mengembangkan promosi kesehatan di pelayanan kesehatan, beberapa
prinsip dasar yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
a. Promosi kesehatan di pelayanan kesehatan dikhususkan untuk individu
– individu yang sedang memerlukan pengobatan dan/atau perawatan
dipelayanan kesehatan. Disamping itu, promosi kesehatan di pelayan
kesehatan juga ditujukan kepada pengunjung, baik pasien rawat jalan
maupun keluarga pasien yang mengantar atau menemani pasien di
pelayanan kesehatan.
b. Promosi kesehatan di pelayanan kesehatan pada prinsipnya adalah
pengembangan pengertian atau pemahaman pasien dan keluarganya
terhadap masalah kesehatan atau penyakit yang dideritanya.
c. Promosi kesehatan di pelayanan kesehatan juga mempunyai prinsip
pemberdayaan pasien dan keluarganya dalam kesehatan.
d. Promosi kesehatan di pelayanan kesehatan pada prinsipnya adalah
penerapan proses belajar kesehatan di rumah sakit.
7
serta berkesinambungan. Dalam ruang lingkup tempat kerja, promosi
kesehatan juga mempunyai prinsip – prinsip, diantaranya :
a. Komprehensif.
Promosi kesehatan ditempat kerja merupakan kegiatan yang
melibatkan beberapa disiplin ilmu guna memaksimalkan tujuan yang
ingin dicapai yaitu berkembangnya tempat kerja yang sehat, aman dan
nyaman sehingga dengan lingkungan kerja yang mendukung tersebut
diharapkan terjadi perubahan perilaku individu dan kelompok kearah
yang positif sehingga dapat menjaga lingkungan agar tetap sehat.
b. Partisipasi
Para peserta atau sasaran promosi kesehatan hendaknya terlibat secara
aktif mengidentifikasi masalah kesehatan yang dibutuhkan untuk
pemecahannya dan meningkatkan kondisi lingkungan kerja yang sehat.
Partisipasi para pengambil keputusan ditempat kerja merupakan hal
yang sangat mendukung bagi para pekerja untuk lebih percaya diri
dalam meningkatkan kemampuan mereka dalam mengubah gaya hidup
dan mengembangkan kemampuan pencegahan dan peningkatan
terhadap penyakit.
c. Keterlibatan berbagai sektor terkait
Kesehatan yang baik adalah hasil dari berbagai faktor yanag
mendukung. Berbagai upaya untuk meningkatkan kesehatan pekerja
hendaknya harus melalui pendekatan yang integrasi yang mana
penekanannya pada berbagai faktor tersebut bila memungkinkan.
d. Kelompok organisasi masyarakat
Progran pencegahan dan peningkatan kesehatan hendaknya melibatkan
semua anggota pekerja, termasuk kelompok organisasi wanita dan laki
– laki yang ada, termasuk juga tenaga honorer dan tenaga kontrak.
Kebutuhan melibatkan dengan berbagai organisasi masyarakat yang
mempunyai pengalaman atau tenaga ahli dalam membantu
mengembangkan promosi kesehatan di tempat kerja hendaknya
diperhitungkan dalam mengembangkan program sebelumnya.
8
e. Berkesinambungan atau berkelanjutan
Promosi kesehatan ditempat kerja yang berhubungan erat dengan
kesehatan dan keselamatan kerja mempunyai arti penting bagi
lingkungan tempat kerja dan aktifitas manajemen sehari – hari.
Program promosi kesehatan dan pencegahan hendaknya terus –
menerus dilakukan dan tujuannya jangka panjang. Apabila
pelaksanaan promosi keshatan ditempat kerja ingin lebih mantap,
program hendaknya sesuai dan responsif terhadap kebeutuhan pekerja
dan masalah yang berhubungan dengan kondisi lingkungan kerja.
9
Menurut departemen kesehatan, tujuan promosi kesehatan di tempat kerja
adalah :
10
pekerja.contoh sasaran tersier adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/kota
dan perusahaan-perusahaan asuransi kesehatan.
11
Referensi
12