LAPORAN LABORATORIUM
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
03
RESISTANSI DIODA
DAFTAR ISI
Contents
JUDUL ................................................................................................................... 1
B. Pengukuran arus dan tegangan diode pada titik operasi, cutoff, dan
saturasi .............................................................. Error! Bookmark not defined.
X. LAMPIRAN ................................................................................................. 20
3
I. TUJUAN PERCOBAAN
Membandingkan resistansi dioda pada saat dibias maju dan dibias balik.
Membandingkan resistansi dioda Si dengan dioda Ge.
Memperlihatkan bahwa resistansi balik berubah sesuai dengan
perubahan temperatur.
Karena pada ujung anoda (A) yang berupa bahan tipe p diberi
tegangan negatip, maka hole-hole (pembawa mayoritas) akan tertarik
ke kutup negatip baterai menjauhi persambun- gan. Demikian juga
karena pada ujung katoda (K) yang berupa bahan tipe n diberi tegangan
positip, maka elektron-elektron (pembawa mayoritas) akan tertarik ke
kutup positip baterai menjauhi persambungan. Sehingga daerah
pengosongan semakin lebar, dan arus yang dis- ebabkan oleh pembawa
mayoritas tidak ada yang mengalir.
Sedangkan pembawa minoritas yang berupa elektron (pada bahan
tipe p) dan hole (pada bahan tipe n) akan berkombinasi sehingga
mengalir arus jenuh mundur (reverse satura- tion current) atau Is. Arus
ini dikatakan jenuh karena dengan cepat mencapai harga maksi- mum
tanpa dipengaruhi besarnya tegangan baterai. Besarnya arus ini
4
+ -
0.000 V
+ -
D1
0.000 A
+
DC_SUPPLY
0.000
RL
V
-
GAMBAR 1
𝑉𝑟 = 𝑉𝑠 − 𝑉𝑑
𝑉𝑠 − 𝑉𝑑
𝐼𝑑 =
𝑅
𝑉𝑑
𝑅𝑑 =
𝐼𝑑
DIODA SILIKON
1. Bias Maju
Vs = +5V
𝑉𝑟 = 5 − 0.7 = 4.3𝑉
5−0.7
𝐼𝑑 = 2𝑘
= 43 µA
0.7
𝑅𝑑 = 43 µA
= 16,2791 kΩ
Vs= +8V
𝑉𝑟 = 8 − 0.7 = 7.3𝑉
8−0.7
𝐼𝑑 = 2𝑘
= 73 µA
0.7
𝑅𝑑 = = 9,589 kΩ
73 µ𝐴
8
Vs = +10V
𝑉𝑟 = 10 − 0.7 = 9.3𝑉
10 −0.7
𝐼𝑑 = 2𝑘
= 93 µA
0.7
𝑅𝑑 = = 7,5269 kΩ
93 µ𝐴
2. Bias Mundur
Vs = -5V
𝐼𝑑 = 0
𝑉𝑠 = 𝑉𝑑 = −5𝑉
𝑉𝑟 = −5 − (−5) = 0
5
𝑅𝑑 = 0
=∞
Vs = -8V
𝐼𝑑 = 0
𝑉𝑠 = 𝑉𝑑 = −8𝑉
𝑉𝑟 = −8 − (−8) = 0
8
𝑅𝑑 = 0
=∞
Vs = -10V
𝐼𝑑 = 0
𝑉𝑠 = 𝑉𝑑 = −10𝑉
𝑉𝑟 = −10 − (−10) = 0
10
𝑅𝑑 = 0
=∞
Vs = -10V
𝐼𝑑 = 0
𝑉𝑠 = 𝑉𝑑 = −10𝑉
9
𝑉𝑟 = −10 − (−10) = 0
10
𝑅𝑑 = 0
=∞
Vs = -10V
𝐼𝑑 = 0
𝑉𝑠 = 𝑉𝑑 = −10𝑉
𝑉𝑟 = −10 − (−10) = 0
10
𝑅𝑑 = 0
=∞
DIODA GERMANIUM
1. Bias Maju
Vs = +5V
𝑉𝑟 = 5 − 0.3 = 4.7𝑉
5−0.3
𝐼𝑑 = 2𝑘
= 47 µA
0.3
𝑅𝑑 = = 6,383 kΩ
47 µA
Vs= +8V
𝑉𝑟 = 8 − 0.3 = 7.7𝑉
8−0.3
𝐼𝑑 = = 77 µA
2𝑘
0.3
𝑅𝑑 = 77 µ𝐴
= 3,8961 kΩ
Vs = +10V
𝑉𝑟 = 10 − 0.3 = 9.7𝑉
10 −0.3
𝐼𝑑 = 2𝑘
= 97 µA
0.3
𝑅𝑑 = 97 µ𝐴
= 3,0928 kΩ
10
2. Bias Mundur
Vs = -5V
𝐼𝑑 = 0
𝑉𝑠 = 𝑉𝑑 = −5𝑉
𝑉𝑟 = −5 − (−5) = 0
5
𝑅𝑑 = 0
=∞
Vs = -8V
𝐼𝑑 = 0
𝑉𝑠 = 𝑉𝑑 = −8𝑉
𝑉𝑟 = −8 − (−8) = 0
8
𝑅𝑑 = =∞
0
Vs = -10V
𝐼𝑑 = 0
𝑉𝑠 = 𝑉𝑑 = −10𝑉
𝑉𝑟 = −10 − (−10) = 0
10
𝑅𝑑 = 0
=∞
Vs = -10V
𝐼𝑑 = 0
𝑉𝑠 = 𝑉𝑑 = −10𝑉
𝑉𝑟 = −10 − (−10) = 0
10
𝑅𝑑 = 0
=∞
Vs = -10V
11
𝐼𝑑 = 0
𝑉𝑠 = 𝑉𝑑 = −10𝑉
𝑉𝑟 = −10 − (−10) = 0
10
𝑅𝑑 = 0
=∞
Pengukuran RD
1. Bias Maju
Vs = +5V
0.4338
𝑅𝑑 = = 9,4613 kΩ
45.85 µA
Vs= +8V
0.4555
𝑅𝑑 = 75.45 µ𝐴
= 6,0371 kΩ
Vs = +10V
0.4658
𝑅𝑑 = 95.44 µ𝐴
= 4,8806 kΩ
2. Bias Mundur
Vs = -5V
4.9469
𝑅𝑑 = 0
=∞
Vs = -8V
7.917
𝑅𝑑 = 0.01µA
= 791,7 MΩ
Vs = -10V
9.899
𝑅𝑑 = 0.02µA
= 494,95 MΩ
12
Vs = -10V
9.927
𝑅𝑑 = 0.37µA
= 26,8216 MΩ
DIODA GERMANIUM
1. Bias Maju
Vs = +5V
0.1069
𝑅𝑑 = = 2,1816 kΩ
49 µA
Vs= +8V
0.1279
𝑅𝑑 = = 1,6215 kΩ
78.88 µ𝐴
Vs = +10V
0.1392
𝑅𝑑 = = 1,4089 kΩ
98.8 µ𝐴
2. Bias Mundur
Vs = -5V
4.5629
𝑅𝑑 = 4.05µA
= 1,1266 M
Vs = -8V
7.444
𝑅𝑑 = 4.89µA
= 1,5223 MΩ
Vs = -10V
13
9.357
𝑅𝑑 = 5.51µA
= 1,6982 MΩ
Vs = -10V
9.282
𝑅𝑑 = 6.81µA
= 1,363 MΩ
2. Analisa 1
Pada saat dioda dibias maju, maka dioda bekerja dan mempunyai arus sebesar ID.
Sehingga dioda mempunyai tahanan dalam sebesar RD dan dapat dicari menggunakan
rumus:
𝑉𝑑
𝑅𝑑 =
𝐼𝑑
Dikarenakan adanya tahanan dalam maka tegangan output yang diukur akan mengalami
perbedaan dengan tegangan input yang diberikan.
Contohnya pada dioda silikon pada saat kondisi dioda dibias maju dengan tegangan
sumber sebesar 5V, pada pengukuran didapatkan arus sebesar 45,85 µA sedangkan
pada perhitungan didapatkan arus sebesar 43 µA. Pada pengukuran tahanan dalam
dioda yang didapatkan sebesar 9,4613 kΩ, sedangkan pada perhitungan didapatkan
tahanan dalam dioda sebesar 16,2791 kΩ. Perbedaan antara pengukuran dan
perhitungan dapat dikatakan cukup besar, ini dikarenakan tegangan kerja dioda yang
berbeda. Pada perhitungan tegangan dioda sebesar 0,4338V, sedangkan tegangan dioda
pada pengukuran yaitu 0,7V. Pada saat pengukuran Vr yang didapatkan yaitu sebesar
4,575V sedangkan pada saat perhitungan didapatkan tegangan sebesar 4,3V. Hal ini
dipengaruhi oleh adanya tahanan dalam pada setiap komponen yang digunakan,
termasuk dioda.
Pada saat dioda dibias mundur, maka dioda tidak bekerja, Ini dikarenakan tidak ada arus
yang mengalir. Dikarenakan arus = 0, maka:
𝑉𝑑
𝑅𝑑 =
𝐼𝑑
𝑉𝑑
𝑅𝑑 = 0
=∞
Arus yang bernilai 0 ini juga mempengaruhi Vr. Dikarenakan VR = I x R, jika I = 0 maka Vr
akan bernilai 0.
14
Contohnya pada dioda germanium pada saat kondisi dioda dibias mundur dengan
tegangan sumber sebesar -8V, pada pengukuran didapatkan arus sebesar 4,89 µA,
sedangkan pada perhitungan didapatkan arus sebesar 0. Pada pengukuran tahanan
dalam dioda sebesar 1,5223 MΩ. Sedangkan pada perhitungan didapatkan tahanan
dalam dioda sebesar ∞. Pada pengukuran didapatkan nilai tahanan dalam dikarenakan
masih ada arus kecil yang mengalir pada rangkaian. Pada saat pengukuran Vr yang
didapatkan yaitu sebesar 0,4806 mV, sedangkan pada perhitungan didapatkan tegangan
sebesar 0.
Pada saat dioda dibias mundur dan kaki katoda dipegang , kondisi ini sama dengan pada
kondisi dibias mundur, hanya saja pada kondisi ini tegangan terpengaruh oleh kondisi
elektromagnetik seseorang sehingga tegangan dioda menjadi terpengaruh dan berubah
nilainya.
Contohnya pada dioda silikon saat dibias mundur tanpa dipengaruhi apapun tegangan
dioda sebesar -9,899V, sedangkan setelah kaki katoda dioda yang dibiasa mundur
dipegang maka tegangan dioda sebesar -9,9927V. Tegangan sedikit berubah karena kaki
katoda dipegang. Arus dioda yang dibias mundur dengan kaki katoda dipegang setelah
diukur sebesar 0,37 µA, sedangkan setelah dihitung sebesar 0A. Resistansi dalam pada
diodanya sebesar 26,82 MΩ, sedangkan pada perhitungan resistansi dalam dioda
sebesar tak hingga.
Pada saat dioda dibias mundur dan salah satu kaki dioda dilepas maka pada kondisi ini
seperti pada rangkaian terbuka. Sehingga arusnya sama dengan 0, dan tegangan output
yang didapatkan sebesar 0. Contohnya pada dioda germanium dengan kondisi bias
mundur salah satu kaki katoda dilepas didapatkan arus sebesar 0V. arus ini sama dengan
perhitungan yang seharusnya yaitu 0V. karena tidak ada arus yang lewat maka tahanan
dalam pada dioda menjadi sebesar ∞ baik pada pengukuran maupun perhitungan.
Sedangkan pada tegangan output pada perhitungan yaitu 0V, sedangkan pada
pengukuran didapatkan 0,154 mV. Hal ini mungkin dikarenakan adanya tahanan dalam
pada komponen yang lain seperti pada multimeter.
3. Analisa 2
1. Hitunglah nilai arus I dan resistansi dioda R pada dioda silikon dan germanium
lalu lengkapi tabel 1 dan tabel 2!
2. Bandingkan perubahan arus I dan resistansi dioda R pada dioda silikon pada
kondisi dioda yang berlainan! Jelaskan!
3. Bandingkan perubahan arus I dan resistansi R pada dioda germanium pada
kondisi dioda yang berlainan! Jelaskan!
4. Bandingkan nilai I dan R dioda silikon dan germanium pada kondisi yang sama!
Jelaskan!
Jawab:
15
tahanan dalamnya yaitu tak terhingga. Contohnya pada saat kondisi tegangan
sumbernya -10V, setelah diukur didapatkan arus sebesar 5,51 µA. Kondisi ini
hampir mendekati arus yang seharusnya yaitu 0A. Karena masih ada arus bocor
yang mengalir maka tahanan dalam dapat dihitung dan didapatkan sebesar
1,6982 MΩ. Pada saat kondisi dioda dibias mundur dengan kaki katoda
dipegang, maka tegangan dioda menjadi terpengaruh. Tetapi karena dibias
mundur, tidak ada arus yang mengalir dan resistansi dalam diodanya tidak
terhingga. Contohnya pada kondisi ini dengan tegangan sumber sebesar -10V,
setelah diukur arus berubah menjadi 6,81 µA. Karena masih ada kebocoranarus
didalam rangkaian maka tahanan dalam dioda dapat dihitung yaitu sebesar 1,363
MΩ. Pada kondisi dioda dibias mundur dan salah satu kaki dioda dilepas, maka
kondisi ini seperti saklar terbuka. Sehingga tidak adanya arus yang mengalir.
Karena tidak adanya arus yang mengalir, maka tahanan dalam yang didapatkan
sebesar tak terhingga. Contohnya pada kondisi ini dengan tegangan sumber
sebesar -10V, didapatkan arus sebesar 0,A. Nilai ini sama dengan nilai
seharusnya yaitu 0A. Karena tidak ada arus yang mengalir maka resistansi dalam
yang didapat yaitu tak terhingga
4. Nilai arus dan resistansi dalam pada dioda silikon dan dioda germanium pada
kondisi dioda dibias maju berbeda. Ini dikarenakan pada kedua dioda tersebut
tegangan kerja diodanya berbeda sehingga mendapakan arus dan resistansi
dalam yang berbeda pula. Contohnya pada saat kondisi menggunakan tegangan
sumber sebesar 5V. Pada dioda silikon didapatkan nilai arus sebesar 45,85 µA
dan nilai tahanan dalam sebesar 9,4613 kΩ. sedangkan pada dioda germanium
didapatkan nilai arus sebesar 49 µA dan nilai tahanan sebesar 2,1816 kΩ.
Pada kondisi dioda silikon dan germanium dibias mundur maka kedua dioda
dalam kondisi off, sehingga tidak ada arus yang mengalir dan tahanan dalam
pada kedua dioda setelah dimasukan kedalam perhitungan menjadi tak
terhingga. Perbedaan nilai yang terjadi pada saat pengukuran dikarenakan
perbedaan arus bocor.
Pada kondisi dioda silikon dan germanium dibias mundur dan kaki katoda
dipegang kedua dioda tersebut dalam kondisi off. Yang terpengaruh pada
kondisi ini yaitu tegangan dioda yang sedikit berubah. Sedangkan pada kondisi
17
ini kedua dioda tidak memiliki arus yang mengalir, dan tahanan dalam pada
kedua dioda yaitu tak terhingga.
Pada kondisi dioda silikon dan germanium dibias mundur dengan salah satu kaki
dioda dilepas maka, kondisi ini seperti saklar terbuka sehingga tidak ada arus
yang mengalir, dan resistansi dalam pada dioda yaitu tak terhingga.
VII. TUGAS
1. Manakah yang lebih besar resistansi balik dioda Ge atau dioda Si ?
Mengapa ?
2. Dioda apa yang lebih stabil (tidak banyak dipengaruhi oleh perubahan
suhu) ? Mengapa ?
Jawab
1. Nilai resistansi dioda saat bias balik lebih besar menggunakan dioda
silikon karena dioda silikon tersebut memiliki tegangan yang lebih
besar 0,7 Volt dibandingkan dioda germanium hanya memiliki
tegangan 0,3 Volt dimana tegangan tersebut mempengaruhi nilai
tahanan dioda saat diukur. Faktor lainnya yaitu pada dioda silikon
memiliki hambatan bulk yang lebih besar dibandginkan dioda
germanium.
2. Dioda yang lebih stabil adalah dioda germanium, karena sifat dioda
Ge adalah semikonduktor sementara Si memiliki tanggapan
terhadap suhu. Si dapat mengalami suatu kondisi dropout apabila
pada suhu dan tegangan tertentu saja. Namun selain itu bahan Si
juga memiliki koefisien negatif. Apabila jika suhu tersebut naik
maka resistansinya akan mengalami pengurangan.
18
VIII. SIMPULAN
Dioda memiliki nilai resistansi sendiri, dan nilai tersebut tergantung
pada nilai dari tegangan sumbernya. Semakin besar tegangan sumber
yang diberikan maka akan semakin kecil nilai resistansi diodanya.
Dioda dalam keadaan bias maju apabila polaritas dari tegangan
sumbernya dengan kaki diode sama dan dalam keadaan bias mundur
apabila polaritas dari tegangan sumbernya berlawanan dengan kaki
diodanya.
Pada saat dioda dalam keadaan bias maju terdapat arus yang mengalir
karena polaritasnya searah dan pada saat dioda dalam keadaan bias
mundur tidak ada arus yang mengalir karena dioda off, hal ini
dikarenakan polaritasnya berlawanan.
Nilai resistansi yang didapatkan pada saat dioda bias maju lebih besar
dibandingkan dengan dioda bias mundur.
Pada saat dioda bias mundur maka nilai teganan dioda akan sama
dengan tegangan sumber.
19
X. LAMPIRAN