Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MANAJEMEN KESEHATAN

KAJIAN ALAT PERLINDUNGAN DIRI

TERHADAP KESELAMATAN KERJA

Diajukan oleh :

Firda Amelia

1820930320053

Pembimbing : Lenie Marlinae S.KM, M.KL

PROGRAM PASCA SARJANA ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

“Kajian Alat Perlindugan Diri Terhadap Keselamatan Kerja” dapat diselesaikan untuk

memenuhi tugas mata kuliah ilmu kesehatan masyarakat,

Dalam menyusun makalah ini tidak lepas dari berbagai literatur yang

dikumpulkan dari berbagai sumber.

Penulis menyadari bahwa mnakalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu

saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat diharapkan. Harapan penulis

semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembca yang budiman.

Banjarmasin, 26 Desember 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

KATA PENGANTAR .............................................................................. . ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ..................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah............................................................... 5

1.3 Tujuan Penulisan............................................................... .. 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Keselamatan Kerja ............................................................... 6

2.2 Tujuan dari Program Keselamatan Kerja ............................. 8

2.3 Penyebab Kecelakaan Kerja ................................................. 8

2.4 Usaha Mencapai Keselamatan Kerja............................... ..... 11

2.5 Macam Alat Perlindungan Diri ............................................ 12

2.6 Keuntungan Alat Perlindungan Diri..................................... 14

2.7 Kekurangan Alat Perlindungan Diri..................................... 15

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3
3.1.Kesimpulan .......................................................................... 16

3.2 Saran ..................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk

menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja

pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju

masyarakat adil dan makmur.

Keselamatan dan keamanan kerja mempunyai banyak pengeruh terhadap faktor

kecelakaan, karyawan harus mematuhi standart (K3) agar tidak menjadikan hal-hal

yang negative bagi diri karyawan. Terjadinya kecelakaan banyak dikarenakan oleh

penyakit yang diderita karyawan tanpa sepengetahuan pengawas (K3), seharusnya

pengawasan terhadap kondisi fisik di terapkan saat memasuki ruang kerja agar

mendeteksi sacera dini kesehatan pekerja saat akan memulai pekerjaanya. Keselamatan

dan kesehatan kerja perlu diperhatikan dalam lingkungan kerja, karena kesehatan

merupakan keadaan atau situasi sehat seseorang baik jasmani maupun rohani

sedangkan keselamatan kerja suatu keadaan dimana para pekerja terjamin keselamatan

pada saat bekerja baik itu dalam menggunakan mesin, pesawat, alat kerja, proses

pengolahan juga tempat kerja dan lingkungannya juga terjamin. Apabila para pekerja

dalam kondisi sehat jasmani maupun rohani dan didukung oleh sarana dan prasarana

yang terjamin keselamatannya maka produktivitas kerja akan dapat ditingkatkan.

Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang kompleks, yang saling berkaitan dengan

5
masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Banyak faktor yang mempengaruhi

kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan masyarakat, antara lain:

keturunan, lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah

Dari makalah ini dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian keselamatan kerja?

2. Apa tujuan dari program keselamatan kerja?

3. Apa saja penyebab kecelakaan kerja?

4. Apa cara mencapai keselamatan kerja?

5. Apa saja alat perlindungan diri?

6. Keuntungan alat perlindungan diri?

7. Kekurangan alat perlindungan diri?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian keselamatan kerja

2. Mengetahui tujuan dari keselamatan kerja

3. Mengetahui penyebab kecelakaan kerja

4. Mengetahui cara mencapai keselamatan kerja

5. Mengetahui macam alat perlindungan diri

6. Mengetahui keuntungan alat perlindungan diri

7. Mengetahui kekurangan alat perlindungan diri

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Keselamatan Kerja

Menurut Mondy (2008) keselamatan kerja adalah perlindungan karyawan dari luka-

luka yang disebabkan oleh kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan. Resiko

keselamatan merupakan aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan

kebakaran, ketakutan aliran listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang,

kerugian alat tubuh, penglihatan dan pendengaran.

Sedangkan kesehatan kerja menurut Mondy (2008) adalah kebebasan dari kekerasan

fisik. Resiko kesehatan merupakan faktor-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja

melebihi periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat stres emosi

atau gangguan fisik.

Beberapa pendapat mengenai pengertian keselamatan dan kesehatan kerja antara lain:

a) Menurut Mangkunegara (2002) Keselamatan dan kesehatan kerja

adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan

kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada

khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk

menuju masyarakat adil dan makmur.

b) Menurut Suma’mur (2001), keselamatan kerja merupakan rangkaian

usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para

karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.

7
c) Menurut Simanjuntak (1994), Keselamatan kerja adalah kondisi

keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita

bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan

keselamatan, dan kondisi pekerja .

d) Mathis dan Jackson (2002), menyatakan bahwa Keselamatan adalah

merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap

cedera yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada

kondisi umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum.

e) Menurut Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia

(2000), mengartikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu

kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya,

perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau

tempat kerja tersebut.

f) Jackson (1999), menjelaskan bahwa Kesehatan dan Keselamatan

Kerja menunjukkan kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis

tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh

perusahaan.

Kesehatan pekerja bisa terganggu karena penyakit, stres, maupun karena

kecelakaan. Program kesehatan yang baik akan menguntungkan para

pekerja secara material, selain itu mereka dapat bekerja dalam lingkungan

yang lebih nyaman, sehingga secara keseluruhan para pekerja akan dapat

bekerja secara lebih produktif

8
2.2 Tujuan Dari Program Keselamatan Kerja

Program keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan untuk memberikan

iklim yang kondusif bagi para pekerja untuk berprestasi, setiap kejadian

baik kecelakaan dan penyakit kerja yang ringan maupun fatal harus

dipertanggungjawabkan oleh pihak-pihak yang bersangkutan (Rika Ampuh

Hadiguna, 2009). Sedangkan menurut Rizky Argama (2006), tujuan dari

dibuatnya program keselamatan dan kesehatan kerja adalah untuk

mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan penyakit

akibat hubungan kerja. Beberapa tujuan program Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) adalah:

1. Mencegah kerugian fisik dan finansial baik dari pihak karyawan dan

perusahaan

2. Mencegah terjadinya gangguan terhadap produktivitas perusahaan

3. Menghemat biaya premi asuransi

4. Menghindari tuntutan hukum dan sebagai tanggung jawab sosial

perusahaan kepada karyawannya

2.3 Penyebab Kecelakaan Kerja

Menurut Mangkunegara (2008) faktor-faktor penyebab terjadinya

kecelakaan kerja, yaitu:

1. Keadaan Tempat Lingkungan Kerja

9
a) Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya kurang

diperhitungkan keamanannya.

b) Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak.

c) Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya.

2. Pengaturan Udara

a) Pergantian udara di ruang kerja yang tidak baik (ruang kerja yang

kotor, berdebu, dan berbau tidak enak).

b) Suhu udara yang tidak dikondisikan pengaturannya.

3. Pengaturan Penerangan

a) Pengaturan dan penggunaan sumber cahaya yang tidak tepat.

b) Ruang kerja yang kurang cahaya, remang-remang.

4. Pemakaian Peralatan Kerja

a) Pengamanan peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.

b) Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengamanan yang baik.

5. Kondisi Fisik dan Mental Pegawai

a) Stamina pegawai yang tidak stabil.

b) Emosi pegawai yang tidak stabil, kepribadian pegawai yang rapuh,

cara berpikir dan kemampuan persepsi yang lemah, motivasi kerja rendah,

sikap pegawai yang ceroboh, kurang cermat, dan kurang pengetahuan

dalam penggunaan fasilitas kerja terutama fasilitas kerja yang membawa

risiko bahaya.

10
2.4 Usaha Mencapai Keselamatan Kerja

Usaha – usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai keselamatan kerja dan

menghindari kecelakaan kerja antara lain:

a. Analisis Bahaya Pekerjaan (Job Hazard Analysis)

Job Hazard Analysis adalah suatu proses untuk mempelajari dan

menganalisa suatu jenis pekerjaan kemudian membagi pekerjaan tersebut

ke dalam langkah langkah menghilangkan bahaya yang mungkin terjadi.

Dalam melakukan Job Hazard Analysis, ada beberapa lagkah yang perlu

dilakukan:

1) Melibatkan Karyawan.

Hal ini sangat penting untuk melibatkan karyawan dalam proses job hazard

analysis. Mereka memiliki pemahaman yang unik atas pekerjaannya, dan

hal tersebut merupakan informasi yang tak ternilai untuk menemukan suatu

bahaya.

2) Mengulas Sejarah Kecelakaan Sebelumnya.

Mengulas dengan karyawan mengenai sejarah kecelakaan dan cedera yang

pernah terjadi, serta kerugian yang ditimbulkan, bersifat penting. Hal ini

merupakan indikator utama dalam menganalisis bahaya yang mungkin akan

terjadi di lingkungan kerja

3) Melakukan Tinjauan Ulang Persiapan Pekerjaan.

11
Berdiskusi dengan karyawan mengenai bahaya yang ada dan mereka

ketahui di lingkungan kerja. Lakukan brainstorm dengan pekerja untuk

menemukan ide atau gagasan yang bertujuan untuk mengeliminasi atau

mengontrol bahaya yang ada.

4) Membuat Daftar, Peringkat, dan Menetapkan Prioritas untuk Pekerjaan

Berbahaya.

Membuat daftar pekerjaan yang berbahaya dengan risiko yang

tidak dapat diterima atau tinggi, berdasarkan yang paling mungkin terjadi

dan yang paling tinggi tingkat risikonya. Hal ini merupakan prioritas utama

dalam melakukan job hazard analysis.

5) Membuat Outline Langkah-langkah Suatu Pekerjaan.

Tujuan dari hal ini adalah agar karyawan mengetahui langkah-langkah

yang harus dilakukan dalam mengerjakan suatu pekerjaan, sehingga

kecelakaan kerja dapat diminimalisir.

b. Risk Management

Risk Management dimaksudkan untuk mengantisipasi kemungkinan

kerugian/kehilangan (waktu, produktivitas, dan lain-lain) yang berkaitan

dengan program keselamatan dan penanganan hukum

c. Safety Engineer

12
Memberikan pelatihan, memberdayakan supervisor/manager agar

mampu mengantisipasi/melihat adanya situasi kurang ‘aman’ dan

menghilangkannya

d. Ergonomika

Ergonomika adalah suatu studi mengenai hubungan antara manusia

dengan pekerjaannya, yang meliputi tugas-tugas yang harus dikerjakan,

alat-alat dan perkakas yang digunakan, serta lingkungan kerjanya.

Selain ke-empat hal diatas, cara lain yang dapat dilakukan adalah:

1. Job Rotation

2. Personal protective equipment

3. Penggunaan poster/propaganda

4. Perilaku yang berhati-hati

2.5 Macam Alat Perlindungan Diri

Alat Perlindungan diri terbagi menjadi 3 bagian, yaitu alat perlindungan diri

untuk bagian kepala, bagian badan, bagian anggota badan.

1. APD bagian kepala meliputi :

13
 Alat Pelindung Kepala : Alat ini adalah kombiansi dari alat pelindung

mata,pernapasan dan mata contohnya Topi Pelindung/Pengaman (Safety

Helmet), Tutup Kepala, Hats/cap, Topi pengaman.

 Alat Pelindung Kepala Bagian Atas : Topi Pelindung/Pengaman (Safety

Helmet),

 Alat Pelindung Muka : Safety Glasses, Face Shields, Goggles.

 Alat Pelindung Pengliahatan : Kaca Mata

 Alat Pelindung Telinga : Tutup Telinga (Ear muff ), Sumbat Telinga (Ear

plugs).

 Alat Pelindung Pernafasan : Masker, Respirator.

1. APD bagian badan meliputi :

 Alat Pelindung Seluruh Badan : jas laboratorium

 Alat Pelindung Badan Bagian Muka : Apron

 Alat Pelindung Bagian Dada : Rompi Pelindung

2. APD bagian anggota badan meliputi :

 Alat Pelindung Tangan : Sarung Tangan (Safety Gloves).

 Alat Pelindung Kaki : sepatu bot.

2.6 Keuntungan Alat Perlindungan Diri

 Mengurangi resiko akibat kecelakan

 Melindungi seluruh/sebagian tubuhnya pada kecelakaan

14
 Sebagai usaha terakhir apabila sistem pengendalian teknik dan

administrasi tidak berfungsi dengan baik.

 Memberikan perlindungan bagi tenaga kerja di tempat kerja.

2.7 Kekurnagan Alat Perlindungan Diri

o Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena memakai Alat

pelindung diri yang kurang tepat

o Fungsi dari Alat Pelindung Diri ini hanya untuk menguragi akibat dari

kondisi yang berpotensi menimbulkan bahaya.

o Tidak menjamin pemakainya bebas kecelakaan

o Cara pemakaian Alat Pelindung Diri yang salah,

o Alat Pelindung Diri tak memenuhi persyaratan standar)

o Alat Pelindung Diri yang sangat sensitive terhadap perubahan tertentu.

o Alat Pelindung Diri yang mempunyai masa kerja tertentu seperti

kanister, filter dan penyerap (cartridge).

o Alat Pelindung Diri dapat menularkan penyakit,bila dipakai berganti-

ganti.

15
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Alat Pelindung Diri atau APD sangat penting dan diperlukan oleh pegawai,karyawan

,Enginering,administratif atau siapapun yang memiliki resiko kecelakaan atauapun

bahaya dalam bekerja.Oleh karena itu APD harus benar-benar di pelajari dan di

pahami baik dalam penggunaannya ataupun pemeliharaannya agar APD bias

berfungsi dengan baik. Berikut pembahasan mengenai Alat Pelindung diri :

1. Alat Perlindungan Diri merupakan alat yang digunakan untuk mengurangi

resiko akibat kecelakaan, bukan menghilangkan kecelakaan itu sendiri.

2. Alat Perlindungan Diri dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat.

3. Alat Perlindungan Diri harus sesuai dengan jenis kegiatan dan tempat

pekerjaan.

4. Alat Perlindungan Diri harus selalu dirawat agar dapat digunakan sesuai

dengan ketentuan.

3.2 Saran

1. Setiap pekerja sebaiknya menggunakan Alat pelindung diri.

16
2. Penyuluhan tentang Alat pelindung diri kepada semua masyarakat agar dapat

mengurangi angka kecelakaan.

3. Penggunaan Alat pelindung diri sebaiknya sesuai dengan kebutuhan tenaga

kerja.

4. Pemantauan terhadap Alat pelindung diri harus rutin dilakukan, agar dalam

penggunaan lebih optimal.

17
DAFTAR PUSTAKA

1. Bhastary, Manda. 2018. Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja

dan Lingkungan Kerja di PT Samudera Perdana. Jurnal Manajemen dan

Keuangan. Vol 7 (1).

2. Dahyar, Chyntiya. 2018. Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada

Pekerja PT. X. Jurnal Promkes. Vol 6 (2) :178-187.

3. Zahara, Rizka. 2018. Kepatuhan Menggunakan Alat Pelindung Diri Ditinjau

Dari Pengetahuan dan Perilaku pada Petugas Instalasi Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Rumah Sakit. Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan 2 (2).

4. Ikasari, Nadzirah. 2018. Analisa Penerapan Alat Perlindungan Diri Terhadap

Produktivitas Karyawan Dengan Pendekatan Ergonomi Parsipatori Di

Percetakan. Journal of Industrial Management. Vol 3 (1).

5. Puspita, N. 2017. Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Sadari pada

Mahasiswi Fakultas Non Kesehatan di Universitas Hasanuddin. Skripsi.

Makassar: FKM Universitas Hasanuddin.

6. Reski, F. 2017. Faktor yang berhubungan dengan kepatuhan bidan dalam

penggunaan APD padsa proses persalinan di RSKD IA Pertiwi Kota Makassar

Tahun 2017

7. Putri, Z. 2017. Karakteristik Perawat dan Perilaku Keselamatan Kerja Perawat di

RSUD Depok. Ners Jurnal Keperawatan,Volume 12, No.1, Hal.67-75.

18
8. Puspaningrum, M. 2017. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada Pekerja Bagian Tabung Gas

Liquified Petroleum Gas (LPG) Tahun 2016. Skripsi. Makassar: Universitas

Hasanuddin.

9. Fairyo, Lidia. 2018. Kepatuhan Pemakaian Alat Perlindungan Diri pada Proyek

kerja. Higeia Journal of Public Health Research and Development. Vol 2 (1).

10. Marom, Eggy. 2018. Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan. Ju

19

Anda mungkin juga menyukai