Diajukan oleh :
Firda Amelia
1820930320053
FAKULTAS KEDOKTERAN
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
“Kajian Alat Perlindugan Diri Terhadap Keselamatan Kerja” dapat diselesaikan untuk
Dalam menyusun makalah ini tidak lepas dari berbagai literatur yang
Penulis menyadari bahwa mnakalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat diharapkan. Harapan penulis
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembca yang budiman.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3
3.1.Kesimpulan .......................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja
pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju
kecelakaan, karyawan harus mematuhi standart (K3) agar tidak menjadikan hal-hal
yang negative bagi diri karyawan. Terjadinya kecelakaan banyak dikarenakan oleh
pengawasan terhadap kondisi fisik di terapkan saat memasuki ruang kerja agar
mendeteksi sacera dini kesehatan pekerja saat akan memulai pekerjaanya. Keselamatan
dan kesehatan kerja perlu diperhatikan dalam lingkungan kerja, karena kesehatan
merupakan keadaan atau situasi sehat seseorang baik jasmani maupun rohani
sedangkan keselamatan kerja suatu keadaan dimana para pekerja terjamin keselamatan
pada saat bekerja baik itu dalam menggunakan mesin, pesawat, alat kerja, proses
pengolahan juga tempat kerja dan lingkungannya juga terjamin. Apabila para pekerja
dalam kondisi sehat jasmani maupun rohani dan didukung oleh sarana dan prasarana
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang kompleks, yang saling berkaitan dengan
5
masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Banyak faktor yang mempengaruhi
6
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Mondy (2008) keselamatan kerja adalah perlindungan karyawan dari luka-
luka yang disebabkan oleh kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan. Resiko
kebakaran, ketakutan aliran listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang,
Sedangkan kesehatan kerja menurut Mondy (2008) adalah kebebasan dari kekerasan
fisik. Resiko kesehatan merupakan faktor-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja
melebihi periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat stres emosi
Beberapa pendapat mengenai pengertian keselamatan dan kesehatan kerja antara lain:
khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk
usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para
7
c) Menurut Simanjuntak (1994), Keselamatan kerja adalah kondisi
keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita
kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya,
tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh
perusahaan.
pekerja secara material, selain itu mereka dapat bekerja dalam lingkungan
yang lebih nyaman, sehingga secara keseluruhan para pekerja akan dapat
8
2.2 Tujuan Dari Program Keselamatan Kerja
iklim yang kondusif bagi para pekerja untuk berprestasi, setiap kejadian
baik kecelakaan dan penyakit kerja yang ringan maupun fatal harus
1. Mencegah kerugian fisik dan finansial baik dari pihak karyawan dan
perusahaan
9
a) Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya kurang
diperhitungkan keamanannya.
2. Pengaturan Udara
a) Pergantian udara di ruang kerja yang tidak baik (ruang kerja yang
3. Pengaturan Penerangan
cara berpikir dan kemampuan persepsi yang lemah, motivasi kerja rendah,
risiko bahaya.
10
2.4 Usaha Mencapai Keselamatan Kerja
Usaha – usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai keselamatan kerja dan
Dalam melakukan Job Hazard Analysis, ada beberapa lagkah yang perlu
dilakukan:
1) Melibatkan Karyawan.
Hal ini sangat penting untuk melibatkan karyawan dalam proses job hazard
hal tersebut merupakan informasi yang tak ternilai untuk menemukan suatu
bahaya.
pernah terjadi, serta kerugian yang ditimbulkan, bersifat penting. Hal ini
11
Berdiskusi dengan karyawan mengenai bahaya yang ada dan mereka
Berbahaya.
tidak dapat diterima atau tinggi, berdasarkan yang paling mungkin terjadi
dan yang paling tinggi tingkat risikonya. Hal ini merupakan prioritas utama
b. Risk Management
c. Safety Engineer
12
Memberikan pelatihan, memberdayakan supervisor/manager agar
menghilangkannya
d. Ergonomika
Selain ke-empat hal diatas, cara lain yang dapat dilakukan adalah:
1. Job Rotation
3. Penggunaan poster/propaganda
Alat Perlindungan diri terbagi menjadi 3 bagian, yaitu alat perlindungan diri
13
Alat Pelindung Kepala : Alat ini adalah kombiansi dari alat pelindung
Helmet),
Alat Pelindung Telinga : Tutup Telinga (Ear muff ), Sumbat Telinga (Ear
plugs).
14
Sebagai usaha terakhir apabila sistem pengendalian teknik dan
o Fungsi dari Alat Pelindung Diri ini hanya untuk menguragi akibat dari
ganti.
15
BAB III
3.1 Kesimpulan
Alat Pelindung Diri atau APD sangat penting dan diperlukan oleh pegawai,karyawan
bahaya dalam bekerja.Oleh karena itu APD harus benar-benar di pelajari dan di
3. Alat Perlindungan Diri harus sesuai dengan jenis kegiatan dan tempat
pekerjaan.
4. Alat Perlindungan Diri harus selalu dirawat agar dapat digunakan sesuai
dengan ketentuan.
3.2 Saran
16
2. Penyuluhan tentang Alat pelindung diri kepada semua masyarakat agar dapat
kerja.
4. Pemantauan terhadap Alat pelindung diri harus rutin dilakukan, agar dalam
17
DAFTAR PUSTAKA
Dari Pengetahuan dan Perilaku pada Petugas Instalasi Pemeliharaan Sarana dan
Tahun 2017
18
8. Puspaningrum, M. 2017. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada Pekerja Bagian Tabung Gas
Hasanuddin.
9. Fairyo, Lidia. 2018. Kepatuhan Pemakaian Alat Perlindungan Diri pada Proyek
kerja. Higeia Journal of Public Health Research and Development. Vol 2 (1).
10. Marom, Eggy. 2018. Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan. Ju
19