SULUNG
Hartati Fia Rogati Panjaitan
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara
Jl. Alumni No.2 Kampus USU Medan 20155
ABSTRACT
Dental caries and traumatic injury are still prevalent and treatment of the damage
they cause is still a major component of paediatric dental practice. If the pulp is exposed,
then procedures pulpotomi aim to maintain the vitality of the pulp for the normal
development of roots. There are many medicaments that are used in vital pulpotomy. This
paper seeks to present a review of the major obturating materials and techniques with their
modifications as well as their advantages and disadvantages that affect treatment result of
vital pulpotomy.
Keywords : pulpotomi vital, gigi molar sulung, formokresol
PENDAHULUAN
Prevalensi karies pada gigi sulung terus
radikular
pulpa
menyebabkan
penggantinya.
dan
pada
akhirnya
tetap
vital.
melestarikan
Pulpotomi
pulpa
masih
untuk
mempertahankan
gigi,
saluran
menjaga
akar,
lengkung
tindakan
Pulpotomi
vital
adalah
terdapat
konservasi gigi
dari
kamarpulpa
koronal
ke
interradikular.5
indikasi
untuk
melakukan
INDIKASI
minimal
didukung
lebih
dari
2/3
Pasien kooperatif
menerus
Gigi geligi sulung dimana semua molar
lengkap,
pada
perawatan
pulpotomi
dapat
atau
dimana
pengaruh
space maintainer
tetap.
kekurangan
ruangan
yang
2
BAHAN
seluler
untuk
menguatkan
jaringan.
diletakkan
terlibat.3
di
atas
orifise
yang
akan
gigi.
memiliki
komposisi
sebagai
yang
menggunakan
berbeda-beda
perawatan.
didasarkan
terhadap
Indikator
atas
keberhasilan
keberhasilannya
1-5.
ini
Efektivitas
dengan
bahan
keberhasilan,
yaitu
antara
pengalaman
pengenceran
larutan
lain
kalsium
hidroksida,
1,3
1. Formokresol
Penggunaan
pengganti
formokresol
kalsium
hidroksida
sebagai
untuk
bahwa
formokresol
tidak
menimbulkan
pencegah
terhadap
infiltrasi
2. Kalsium hidroksida
Herman pertama kali memperkenalkan
kalsium
hidroksida
sebagai
suatu
baru
kasar
formokresol
konsentrasi 15,5%.2,3
jika
Perbedaan
digunakan
ferric
sulfat
formokresol
bahan
ini
ferric
dengan
Kemampuan
yaitu
dalam
sulfat
tidak
sebagai
formokresol.3
hidroksid
keberhasilan
memiliki
yang
persentasi
kurang
4. MTA
karena
3. Ferric sulfate
silika.
hidroksida.
dianjurkan
kemungkinan
Penggunaan
pada
bagian
dapat
Unsur
lain
mungkin
termasuk
ferric
sulfat
dasar
pulpa
dan
mencegah
masalah
tidak
berpengaruh
pada
bakteri
anaerob.4
Keunggulan mineral trioxide aggregate
bersifat
hidrofilik
alamiah
sehingga
bawah kontaminasi
dalam kelembaban.
TAHAP KERJA
Tahap kerja pulpotomi vital adalahsebagai
berikut:1,6
1. Ro-foto.
membedakan
2. Anastesi lokal.
dalam
radiografi
saat
yang
sangat
baik,
alkalinitas,
serta
jaringan
steril
(No.2)
dengan
keras.
dengan
5. Preparasi akses
karies
ekskavator.
membantu
jaringan
atap
pulpa.
Kemudian
hilangkan
setiap
membuang
untuk
6. Irigasi
dengan
membersihkan
aquadest
sisa-sisa
untuk
dentin.
dari DEJ.
5
yang
dibasahi
formokresol,
internal
biasanya
sel-sel
raksasa
yang
ditinjau
secara
klinis
dan
mempertahankan
gigi
tanpa
menimbulkan
medikamen
juga
dalam
sangat
pemilihan
menentukan
PEMBAHASAN
Pulpotomi
vital
adalah
tindakan
Namun,
literatur
penggunaan
menyatakan
formokresol
bahwa
memberikan
dengan
pulpotomi
pada akar.
juga
berguna
untuk
formokresol
dinilai
jika
gigi
DAFTAR PUSTAKA
Cameron AC, Widmer RP. Handbook of pediatric dentistry. 2. London: Mosby, 2003: 83-94.
McDonald RE. Dentistry for child and adolescent. Edisi 8. St. Louis: Mosby, 2004: 397-411.
Richard R. Welbury, Paediatric Dentistry. Edisi 3. Oxford University Press, 2005: 186-201.
Anna BF. Vital Pulp Therapy with New Materials for Primary Teeth: New Directions and
Treatment Perspectives. Journal Of Endodontic Volume 34, Number 7S, July 2008: 20-21.
Harty FJ. Endodonti Klinis (Endodontic in Practice). Alih bahasa: Lilian Yuwono. Jakarta:
Hipokrates, 1992: 293-297.
Andlaw RJ, Rock WP. Perawatan Gigi Anak (A Manual of Paedodontics). Alih bahasa: Agus
Djaya. Edisi 2. Widya Medika, 1992: 109-116.