Anda di halaman 1dari 14

MATA KULIAH

ENERGI TERBARUKAN 249000 & 249310


Modul 1 – Hydropower (Maret 19)
Nama Dosen :
Gama Widyaputra Ir. M.T.
Semester Genap Tahun 2019
FAKULTAS TEKNIK - JURUSAN MESIN
ENERGI TERBARUKAN
MODUL 1
ENERGI AIR – HYDROPOWER
Oleh : Gama Widyaputra. Ir. M.T

A. Sejarah Perkembangan Hydropower


Pemanfaatan tenaga air sebenarnya sudah ada sejak adanya peradapan manusia dan
tercapat dalam sejarah peradaban. Sudah berabad-abad lamanya, manusia
menggunakan air sebagai tenaga penggerak peralatan yang dipakai untuk memompa
air, mengiling gandum dan lain-lain.
samudera dan menjelajah semesta. Konon, pada abad ke-17 SM, bangsa Babilonia
kuno pun sudah menggunakan tenaga angin untuk sistem Irigasi.

3. Saluran Air Grafitasi Romawi


Bangsa Romawi kuno juga mengembangkan suatu saluran air yang memanfaatkan gravitasi
bumi untuk mengalirkan air ke seluruh wilayah Romawi. Selain digunakan untuk mengalirkan
air, saluran air gravitasi ini juga digunakan dalam berbagai kegiatan masyarakatnya,
diantaranya untuk roda air, hidrolik penghancur bijih besi, dan lain - lain.
4. Saluran Bawah Tanah

Karena Yerussalem terletak di dataran tinggi dan jauh dari sumber air, maka kota ini memenuhi
kebutuhan air dari sungai bawah tanah. Masyarakatnya telah mengembangkan suatu saluran
air bawah tanah yang masih bisa digunakan hingga saat ini, meski telah berumur puluhan ribu
tahun.
Gambar 1. Pemanfaatan tenaga air awal untuk Gergaji
Power House PLTA Bengkok, Kab. Bandung, Jawa Barat, Indonesia. PLTA Bengkok, Kab.
Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Pipa PLTA Bengkok. Lembang Bandung.
lanskap pembangkit listrik tenaga air kracak yang dikelola indonesia power berada di tepi sungai cianten
leuwiliang kabupaten bogor jawa barat selasa 16 6 plta yang beroperasi sejak 1926 tersebut
menghasilkan listrik sebesar 18 9 megawatt sebagian
ENERGI KANDUNGAN MEKANIS dari Pembangkit Listrik Tenaga Air

1.Sumber tenaga air secara teratur dibangkitkan kembali akibat pemanasan lautan oleh penyinaran
matahari, sehingga merupakan suatu sumber yang secara klinis diperbarui. memperlihatkan siklus
hidrologik daripada air. Oleh karena itu tenaga air disebut sebagai sumber daya energi terbarukan.

2.Potensi secara keseluruhan daripada tenaga air relatif kecil bila dibandingkan dengan jumlah
sumber bahan bakar fosil. Sekalipun misalnya seluruh potensi tenaga air ini dapat dikembangkan
sepenuhnya.

3.Penggunaan tenaga air pada umumnya merupakan pemanfaatan multiguna, karena biasanya
dikaitkan dengan irigasi, pengendalian banjir, perikanan, rekreasi, dan navigasi. Bahkan sering
terjadi bahwa pembangkitan tenaga listrik hanya merupakan manfaat sampingan, dengan misalnya
irigasi, atau pengendalian banjir, sebagai penggunaan utama.

4.Pembangkitan listrik tenaga air dilakukan tanpa perubahan suhu. Pemanfaatan energi air berbeda
dengan energi fosil dikarenakan : AWAN Panas Matahari Salju Gunung Peresapan air Air mengalir
Danau Sungai Laut Penguapan air laut Arah angin Penguapan air sungai Penguapan air danau 
Tenaga air terjadi karena air di lautan,danau dan sungai menguap disebabkan panas matahari dan
naik kelangit menjadi awan  Kemudian turun digunung dalam bentuk air dan hujan.  Dengan
grafitasi bumi air mengalir melalui sungai dilereng gunung yang menghasilkan potensi tenaga air.

Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti
dari atmosfer ke bumi dan kembali
ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.
Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat
berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk
hujan, salju, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.
Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau
langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah
mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:

 Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian
akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh
uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation)
dalam bentuk hujan, salju, hujan es.
 Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-
pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air
dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut
memasuki kembali sistem air permukaan.
 Air Permukaan - Air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau;
makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar.
Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung
satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar
daerah aliran sungai menuju laut.
Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air
bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses
perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk
sistem Daerah Aliran Sungai (DAS). Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang
berubah adalah wujud dan tempatnya. Tempat terbesar terjadi di laut.
Macam-Macam dan Tahapan Proses Siklus Air :

 Siklus Pendek / Siklus Kecil


1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2. Terjadi kondensasi dan pembentukan awan
3. Turun hujan di permukaan laut

 Siklus Sedang
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2. Terjadi evaporasi
3. Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat
4. Pembentukan awan
5. Turun hujan di permukaan daratan
6. Air mengalir di sungai menuju laut kembali

 Siklus Panjang / Siklus Besar


1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2. Uap air mengalami sublimasi
3. Pembentukan awan yang mengandung kristal es
4. Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat
5. Pembentukan awan
6. Turun salju
7. Pembentukan gletser
8. Gletser mencair membentuk aliran sungai
9. Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut
Komponen-komponen Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

1.Waduk,berfungsi untuk menahan air

2.Main gate, katup prmbka

3.Bendungan, berfungsi menaikkan permukaan air sungai untuk menciptakan tinggi jatuh air.

4.Pipa pesat (penstock),berfungsi untuk menyalurkan dan mengarahkan air ke cerobong turbin.

5. Katup utama (Main Inlet Valve, ) berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi
kinetic

6. Turbin merupakan peralatan yang tersusun dan terdiri dari beberapa peralatan suplai air masuk
turbin

7.Generator, Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber
energi mekanis

8.Draftube atau disebut pipa lepas, air yang mengalir berasla dari turbin

9.Tailrace atau disebut pipa pembuangan

10.Transformator adalah trafo untuk mengubah tegangan AC ke tegangan yang lebih tinggi.

11.Switchyard (controler)
12.Kabel tarnamisi

13.Jalur transmisi Komponen-komponen PLTA

Referensi :

 https://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_air
 Sukandarrumidi, Herry Zadrak Kotta, Djoko Wintola. Energi Terbarukan. Yogjakarta. 2013.
Gajah Mada University Press.
 http://www.esdm.go.id/news-archives/323-energi-baru-dan-terbarukan
 https://en.wikipedia.org/wiki/windpower
 http://ebtke.esdm.go.id/post/2016/04/07/1182/pltb.sidrap.70.mw.siap.dibangun
 Sumber : http://tahulebihdalam.blogspot.com/2011/08/7-karya-arsitektur-kuno-
yang.html#ixzz4b547HI78

Anda mungkin juga menyukai