Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS STIMULASI


PERSEPSI HALUSINASI

Disusun Oleh :
1. Repal Mahendra
2. Roni Hadiwijaya
3. Nurmala Deska
4. Fiola Desta
5. Neli Astuti Br. Butar Butar
6. Sandra Debi
7. Kristina Mei Hariaty S.
8. Elisa Pratiwi
9. Novia Yulita
10. Riadha Pratiwi
11. Junita Sutra Densi
12. Liskalina Silalahi

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2019

1
A. Latar belakang
Pada pasien gangguan jiwa dengan dengan kasus skizofrenia selalu diikuti dengan
gangguan persepsi sensori, halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat menyebabkan klien
menjadi menarik diri terhadap lingkngan sosialnya, hanyut dengan kesendirian dan
halusinasinya sehingga semakin jauh dari sosialisasi dengan lingkungan disekitarnya.
Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan therapy aktifitas kelompok (TAK)
klien dengan gangguan persepsi sensori dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan
lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti terapi ini adalah klien yang sudah
mampu mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien yang sudah mampu
mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat berkerja sama dan
tidak mengganggu anggota kelompok yang lain.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan kernampuan dalam mempersepsikan simulasi yang dilakukan
Sehingga dapat mengontrol halusinasinya.
2. Tujuan khusus
a. Klien mampu mengekspresikan pikiran dan perasaanya
b. Klien mampu meyebutka cara mengontrol halusinasinya
c. Klien dapat memilih cara mengontrol cara halusinasinya
d. Klien dapat melaksanakan cara baru yang dipilih untuk mengontrol halusinasinya

C. Waktu dan tempat


Hari/tanggal : Juma’t, 20 Desember 2019
Jam : 08.00 s.d Selesai
Tempat : RSJK Provinsi Bengkulu

D. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan Tanya jawab

2
E. Media dan alat
1. Spidol dan white board/ papan tulis
2. Jadwal kegiatan harian (jika ada yang dibuat saat TAK) sebelumya

F. Setting tempat

L CL

P O

F P

P F
G. Pembagian tugas
1. Leader
Tugas:
a. Memimpin jalannya TAK
b. Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannya TAK
c. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK
d. Memimpin diskusi kelompok
2. CO leader
Tugas:
a. Membuka acara
b. mendapingi leader
c. mengambil alih posisi leader jika leader bloking
d. meneyerahkan kembali posisi kepada leader
e. menutup acara diskusi

3. fasilitator
tugas:
a. memberikan stimulus dan memotifator pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti
jalan terapi
3
b. Observer Tugas: Mengobservasi jalannya kegiatan

c. Mengamati serta mencatat perilaku verbal dan non verbal pasien selama kegiatan
berlangsung (dicatat pada format yang tersedia)
H. Pasien
1. Kriteria pasien
a. Pasien dengan halusinasi penglihatan dan pendengaran sudah menunjukkan kemauan
untuk menceritakan apa yang dilihat dan apa yang didengar
b. Pasien dengan halusinasi pendengaran, pasien sudah mampu mengatasi jika halusinasi
tersebut muncul
2. Proses seleksi
a. Mengidentifikasi pasien yang masuk criteria
b. Mengumpulkan pasien yang masuk criteria
c. Membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut kegiatan TAK

I. Susuna pelaksanaan
1. Susunan perawat pelaksaan TAK
a. Leader
b. CO leader
c. Fasilitator
d. Observer
2. Pasien peserta TAK sebagai berikut:
No Nama Masalah keperawatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
J. Tata tertib dan antisipasi masalah
1. Tata tertib pelaksanaan
a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK
b. Peserta wajib hadir lima menit sebelum acara dimulai

4
c. Peserta berpakaian rapi, bersiha dan sudah mandi
d. Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan TAK
e. Jika ingin mengajukan atau menjaab pertanyaan, pserta mengangkat tangan kanan dan
berbicara setelang dipersilahkan oleh pembimbing
f. Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai
g. Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun TAK belum selesai, maka
pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK
2. Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada prose TAK
a. Apabila ada klien yang sudah bersedia mengikuti TAK, namun pada saat pelaksanaan
TAK tidak bersedia, maka langkah yang di ambil adalah: mempersiapkan klien
cadangan yang telah diseleksi sesuai dengan criteria dan telah disepakati oleh anggota
kelompok lainnya
b. Apabila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, leader memberitahukan
kepada anggota TAK bahwa perilaku kekerasan tidak boleh dilakukan
c. Apabila dalam pelaksaan dalam anggota kelompok ada yng tidak mentaati tata tertib
yang telah disepakati, maka berdasarkan kesepakatan ditegur terlebih dahulu, dan bila
masih tidak kooperatif maka dikeluarkan dari kegiatan.

5
TAK STIMULASI PERSEPSI : HALUSINASI

SESI 1 : MENGENAL HALUSINASI


Tujuan :
1. klien dapat mengenali halusinasi
2. klien mengenali terjadinya halusinasi
3. klien mengenal situasi teradinya halusinasi
4. klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi
Setting :
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. tempat tenang dan nyaman
Alat :
1. spidol
2. papan tulis/whiteboard/flipcard
Metode :
1. Diskusi dan tanya jawab.
2. bermain peran / simulasi
Langkah kegiatan :
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien yang mengalami perubahan
sensori persepsi : halusinasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien
 Perkenalkan nama panggilan terapis (pakai papan nama)
 Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
b. Evaluasi /validasi

Menanyakan perasaan klien saat ini


c. Kontrak

6
 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan di laksanakan, yaitu
mengenal suara - suara /bayangan yang di dengar/di lihat. klien sudah
terbiasah menggunakan istilah halusinasi,gunakan kata “halusinasi”
 Terapis menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin pada
terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan di lakukan, yaitu mengenal suara -suara
yang akan di dengar atau bayangan yang di lihat (halusinasi) tentang isinya, waktu
terjadi, situasi teradinya, dan perasaan klien pada saat terjadi
b. Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya, situasi yang
buat terjadi, dan perasaan klien saat teradi halusinasi. Mulai klien yang ada di
sebelah kanan terapis secara berlawanan jarum jam sampai semua klien dapat
giliran. Hasilnya tulis di whitebroad
c. Beri pujian kepada klien yang melakukan dengan baik
d. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara yang bisa
di dengar.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
 Terapi menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut

Terapis meminta klien untuk melapor isi, waktu, situasi dan perasaan jika terjadi
halusinasi.
c. Kontrak yang akan datang
 Menyepakati TAK yang akan datang yaitu cara mengontrol halusinasi
 Menyepakati waktu dan tempat

7
Evaluasi dan Dokumentasi
SESI 1 : TAK
Stimulasi Persepsi : Halusinasi
Kemamuan mengenal halusinasi
Menyebut isi Menyebut Menyebut Menyebutkan
No Nama klien halusinasi waktu teradi situasi terjadi perasaan saat
halusinasi halusinasi halusinasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien,beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi : isi, waktu, situasi, dan
perasaan. Beri tanda ( centang ) ika klien mampu dan tanda (-) ika klien tidak mampu

8
SESI 2 : MENGONTROL HALUSINASI DENGAN MENGHARDIK

Tujuan :
1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi
2. klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
3. klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi
Setting :
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. ruangan nyaman dan tenang
Alat :
1. spidol dan papan tulis
2. bermain peran dan stimulasi
Metode :
1. diskusi dan tanya jawab
2. bermain peran atau stimulasi
Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 1
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien
 Klien dan terapis pakai papan nama
b. Evaluasi / validasi
 Terapis menanyakan perasaan klien saat ini
 Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi : isi, waktu situasi dan
perasaan
c. Kontrak
 Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu latihan satu cara mengontrol halusinasi :
menghardik.
 Menjelaskan aturan main yaitu :

9
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin pada
terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal hingga selesai
3. Tahap kerja
a. Terapis minta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat mengalami. halusinasi,
dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua klien mendapat giliran.
b. Beri pujian kepada klien yang selesai bercerita.
c. Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik halusinasi saat
halusinasi muncul.
d. Terapis memperagakan cara menghardik.
e. Terapis meminta masing - masing klien memperagakan cara menghardik halusinasi di
mulai dari sebelah kanan terapis berurutan berlawanan arah jarum jam sampai semua
peserta mendapat giliran.
f. Terapis memberikan puian mengajak semua klien bertepuk tangan saat setiap klien
selesai mempetragakan menghardik halusinasi

Cara menghardik halusinasi


1. Untuk halusinasi pendengaran : tutup telingan sambil mengatakan “kamu suara
palsu aku tidak mau dengar”. Lakukan berulang-ulang sampai suara ta terdengar
lagi.
2. Untuk halusinasi penglihatan : tutup mata sambil mengatakan “kamu bayangan
palsu,aku tidak mau lihat”. Lakukan berulang sampai bayangan tak terlihat.

4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Terapis memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
 Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang telah di pelajari jika
halusinasi muncul
 Memasukan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian klien
10
c. Kontrak yang akan datang
 Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK yang berikutnya yaitu
belajar cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan.
 Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya.

11
Evaluasi dan Dokumentasi

SESI 2 : TAK
Stimulasi Persepsi : Halusinasi

Kemampuan menghardik halusinasi


Nama klien
No Aspek yang di nilai
1. Menyebutkan cara yang selama ini digunakan untuk
mengatasi halusinasi
2. Menyebutkan evektifitas cara
3. Menyebutkan cara mengatasi halusinasi dengan
menghardik
4. Memperagakan menghardik halusinasi

Petunjuk :
1. Tulis nama klien yang ikut tak pada kolom nama klien.
2. untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan menyebutkan cara : yang bisa di gunakan
untuk mengatasi halusinasi, kefektifannya, cara menghardik halusinasi, dan
memperagakannya. Beri tanda (centang) jika klien mampu dan tanda (-) jika klien tidak
mampu.

12
SESI 3 : MENGONTROL HALUSINASI DENGAN MELAKUKAN KEGIATAN

Tujuan :
1. Klien dpat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah munculnya
halusinasi.
2. Klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi.
Setting :
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruang nyaman dan tenang.
Alat :
1. Formulir jadwal kegiatan harian.
2. Pulpen
3. Spidol dan papan tulis
Metode :
1. Diskusikan tanya jawab
2. Bermain peran /stimulasi dan latihan
Langkah kegiatan :
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 2
b. Mempersiapkan alat dan pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien
 Klien dan terapis memakai papan nama
b. Evaluasi / validasi
 Terapis menanyakan keadaan klien saat ini.
 Terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah di pelajari.
 Terapis menanyakan pengalaman klien menerapkan cara menghardik halusinasi
c. Kontrak
 Terapis menelaskan tujuan kegiatan yaitu mencegah terjadinya halusinasi dengan
melakukan kegiatan.
 Menjelaskan aturan main berikut :
13
 Jika ada kloien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin kepada
terapis dulu.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap kegiatan klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan cara kedua mengontrol halusinasi yaitu melakukan kegiatan sehari-
hari secara terjadwal. Jelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan dapat menghilangkan
halusinasi.
b. Terapis meminta klien menyampaikan kegiatan yang biasa di lakukan sehari-hari dan
tulis di papan.
c. Terapis membagikan formulir jadwal kegiatan harian.terapis menulis formulir yang
sama di white board
d. Terapis membimbing klien satu persatu untuk membuat jadwal kegiatan harian, dari
bangun tidur pagi sampai tidur malam. Klien menggunakan formulir, terapis
menggunakan papan.
e. Terapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah di susun.
f. Terapis meminta masing - masing klien membacakan adwal yang telah di susun.
Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama untuk klien yang sudah selesai membuat
adwal dan membacakan adwal yang telah di buat.
g. Terapis meminta komitmen masing-masing klien untuk melaksanakan adwal kegiatan
yang telah di susun memberi tanda M kalau dilaksanakan tanpa di suruh, B kalau
dilaksanakan tetapi di ingatkan oleh perawat, dan T kalau tidak di laksanakan.

Bimbing klien agar dapat menyusun jadwal kegiatan sehari penuh.sesuaikan adwal
klien dengan jadwal kegiatan rutin di rawat inap.masukkan kegiatan latian sudah dilatih
kepada klien.contoh : latihan anafas dalam,latihan berinteraksi,latihan ketrampilan
hidup dll.

4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai menyusun adwal kegiatan dan
membacakannya.
14
 Terapis memberikan puian atas keberhasialan kelompok.
b. Tindak lanjut

Terapis menganjurkan klien menggunakan dua cara mengontrol halusinasi,yaitu


menghardik dan melakuakan kegiatan sesuai jadwal.
c. Kontrak yang akan datang
 Terapis membuat kesepakatan dengan klien TAK berikutnya yaitu ,mengontrol
halusinasi dengan bercakap-cakap.
 Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat

15
Evaluasi dan Dokumentasi

SESI 3 : TAK
STIMULASI PERSEPSI SENSORI

Kemampuan mencegah halusinasi dengan melakukan kegiatan


Nama klien
No Aspek yang di nilai
1. Menyebutkan kegiatan yang bisa di lakukan
2. Memperagakan kegiatan yang mungkin bisa di lakukan
3. Menyusun adwal kegiatan harian
4. Menyebutkan cara mengontrol halusinasi

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom klien
2. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan salah satu
kegiatan,menyusun jadwal kegiatan harian,dan menyebutkan dua cara mencegah halusinasi.
Beri tanda (centang) jika klien mampu dan tanda (-) jika klien tidak mampu.

16
SESI 4 : MENCEGAH HALUSINASI DENGAN BERCAKAP-CAKAP

Tujuan :
1. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah
munculnya halusinasi
2. Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi
Setting :
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang
Alat :
1. Spidol dan tchiteboard / papan tulis flipchart
2. Jadwal kegiatan harian klien dan pulpen
Metode :
1. Diskusi kelompok
2. Bermain peran / simulasi
Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kotrak dengan klien yang telah mengikuti sesi
b. Terapis membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien
 Klien dan terapis memakai papan nama
b. Evaluasi / validasi
 Menanyakan perasaan klien saat ini
 Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua cara yang
telah dipelajari (menghardik, menyibukkan diri dengan kegiatan
terarah) untuk mencegah halusinasi
c. Kontrak
 Terapis mejelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasidengan
bercakap-cakap dengan orang lain
17
 Terapis menjelaskan aturan bermain berikut :
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

3. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mengontrol
dan mencegah halusinasi

Halusinasi terjadi karena klien berfokus pada stimulus internal. Bercakap-cakap


dengan orang lain membuat klien terpapar dengan stimulus eksternal sehingga
folus klien pada stimulus internal terdistraksi. Dengan bercakap-cakap halusinasi
akan terputus sehingga akan mengembalikan orientasi klien realita.
b. Terapis meminta tiap klien menyebutkan orang yang biasa dan bisa diajak bercakap-
cakap
c. Terapis memita tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa dan bisa
dilakukan

Pokok pembicaraan yang dianjurkan adalah menceritakan bahwa klien


mengalami halusinasi dan meminta orang lain disekitarnya mengajak bercakap-
cakap. Orang disekitar klien sebaiknya sudah diberikan penyuluhan bagaimana
menanggapi klien dengan mengingatkan cara mengontrol halusinasi yang telah
dilatih. Misal mengingatkan cara menghardik atau bercerita tentang kegiatan
yang sudah dilakukan sesuai jadwal yang telah disusun dalam TAK sebelumnya.
d. Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi muncul “ Suster ada suara
di telingan, saya mau ngobrol saja dengan suster” atau “Suster saya mau ngobrol
tentang kegiatan harian saya”
e. Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang disebelahnya.

Upayakan semua klien memperagakan percakpan yang dilakukan sebelumnya


sehingga dapat dipastikan semua klien mampu melakukan bercakap-cakap untuk
mengontrol halusinasi.

18
f. Berikan pujian atas keberhasilan klien
g. Ulangi E dan F sampai semua klien dapat giliran.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah dilatih
 Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut

Menganjurkan klien menggunakan 3 cara mengontrol halusinasi yaitu menghardik,


melakukan kegiatan harian, bercakap - cakap
c. Kontrak yang akan datang
 Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya yaitu belajar
cara mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat
 Terapis menyepakati waktu dan tempat

19
Evaluasi dan Dokumentasi

SESI 4 : TAK
STIMULASI PERSEPSI : HALUSINASI

Kemampuan bercakap-cakap untuk mencegah halusinasi


Nama klien
No Aspek yang dinilai

1. Menyebutkan orang yang biasa diajak


bercakap-cakap
Memperagakan percakapan

3. Menyusun jadwal percakapan


4. Menyebutkan tiga cara mengontrol dan
mencegah halusinasi

Petunjuk
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan menyebutkan orang yang bisa diajak bicara,
memperagakan percakapan, menyusun jadwal jadwal percakapan, menyebutkan tiga cara
mencegah halusinasi. Beri tanda (  ) jika klien mampu dan tanda (-) jika klien tidak
mampu.

20
SESI 5 : MENGONTROL HALUSINASI DENGAN PATUH MINUM OBAT

Tujuan :
1. Klien memahami pentingnya patuh minum obat
2. Klien memahami akibat tidak patuh minum obat
3. Klien dapat menyebutkan 5 benar cara minum obat
Setting :
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang
Alat :
1. Spidol dan papan tulis
2. Jadwal kegiatan harian
3. Beberapa contoh obat
Metode :
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Melengkapi jadwal harian
Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 4
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien
 Terapis dan klien memakai papan nama
b. Evaluasi atau Validasi
 Menanyakan perasaan klien saat ini
 Terapis menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi setelah
menggunakan 3 cara yang telaah dipelajari ( menghardik, menyibukkan diri
dengan aktivitas terjadwal dan bercakap-cakap dengan orang lain)
c. Kontrak
 Terapis menjelaskan tujuan yaitu mengontrol halusinasi dengan patuh
minum obat
21
 Menjelaskan aturan main berikut :
 Jika ada klien yang ingin meniggalkan kelompok harus meminta izin
kepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat, yaitu mencegah kambuh obat
karena obat meberi perasaaan tenang, dan memperlambat kambuh
b. Terapis menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat, yaitu penyebab kambuh
c. Terapis meminta tiap klien menyampaikan obat yang diminum dan waktu
minumnya. Buat daftar di whiteboard
d. Menjelaskna 5 benar minum obat, yaitu benar obat, benar waktu minum obat, benar
orang yang minum obat, benar cara minum obat, benar dosis obat
e. Minta klien menyebutkan 5 benar cara minum obat, secar bergiliran,
f. Berikan pujian pada klien yang benar
g. Mendiskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat
h. Menjelaskan keuntungan patuh minum obat, yaitu salah satu cara mencegah
halusinasi kambuh
i. Menjelaskan akibat atau kerugian tidak patuh nimnun obat, yaitu kejadian halusinasi
kambuh
j. Minta klien menyebut kembali keuntungan patuh minum obat dan kerugian tidak
patuh minum obat
k. Memberi pujian tiap kali klien benar

4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Terapis menanyakan jumlah cara mengontrol halusinasi yang sudah
dipelajari
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

22
b. Tindak lanjut

Menganjurkan klien menggunakan 4 cara mengontrol halusinasi, yaitu


menghardik, melakukan kegiatan harian, bercakap - cakap, dan patuh
minum obat
c. Kontrak yang akan datang
 Terapis mengakhiri sesi TAK stimulasi persepsi untuk mengontrol halusinasi
 Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan indikasi klien

23
Evaluasi Dan Dokumentasi

SESI 5 : TAK
STIMULASI PERSEPSI : HALUSINASI

Kemampuan patuh minum obat untuk mencegah halusinasi


Menyebutkan 5 Menyebutkan Menyebutkan akibat
No. Nama klien benar cara minum keuntungan minum tidak patuh minum
obat obat obat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Petunjuk
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tetang kemampuan menyebutkan5 benar cara minum obat,
orang yankeuntungan minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat. Beri tanda (  ) jika
klien mampu dan tanda (-) jika klien tidak mampu.

24
DAFTAR PUSTAKA

Makrifatuk, lilik, 2011, “ keperawatan jiwa” Yogyakarta, Graha ilmu


Fitria, N, 2010, “ Prinsip dasar dan aplikasi penulisan laporan pendahuluan dan strategi

pelaksnaan tindakan,

25

Anda mungkin juga menyukai