APGAR score : suatu metode yg digunakan untuk menilai kondisi bayi baru lahir
A : apeareance
P pulse
G grimace
R respiration
Dilakukan pada menit 1 dan 5, kalo menit 5 kurang dari 7 harus di eval setiap 5 menit sampai 20
menit kedepan.
5 keberhasilan resusitasi
10 menilai morbiditas
Score Ballard dan Dubowitz : merupakan skore yang biasanya untuk menentukan umur kehamilan
dari maturitas fisik bayi, dilihat telapak kaki, tangan, dan juga dari kulit bayi
Ballard
Kurva lubschenko dan Nelhause : untuk menetukan pertumbuhan bayi -> berat badan, panjang
badan,uk kepala.
Hyalin membrane disease : gangguan pernafasan pd bayi baru lahi, berubahnya membran alveolus
menjadi hyalin.
STEP 2
STEP 3
1. Apa hubungan IMT ibu dgn kondisi bayi tsb?
IMT = 31,25 termasuk obes kelas 1. Biasanya jika ibu obes bisa saja terindikasi memiliki
DM. Karena obes akan sulit untuk persalinan normal. Jika ibu DM bisa jadi anak nya dm tipe
1 atau hiperglikemi. Kalo ibu dm tipe 2 anaknya bisa hipoglikemi.
2. Apa hub Sc, makrosomia, GDS dengan kondisi bayi saat ini?
Sc : Kekurangan oksigen,bisa juga karena kelainan dari plasenta.
Apabila bayi lahir pervaginam maka surfaktan akan naik ke 1/3 atas, atau menghimpit secara
mekanik lalu saat di lahirkan menangis.
Kalo di sc bisa saja tidak ada tek.mekanik tsb dan bayi tidak menangis. Atau bisa saja
prouduksi surfaktan yg sedikit. Pada saat kelahiran normal cairan amnion akan keluar dan
mengakibatkan surfaktan bisa berkembang.
GDS bisa jd karena insulin yg tinggi, lalu mengakibatkan hipoglikemia.
Makrosomia bisa jd karena ibu yh hiperglikemia > insulin masuk lalu banyak pd bayi >
makrosomia.
Kalo surfaktan yg rendah > paru2 blm matang> tdk bisa menangis.
Ekstrauterin : plasenta di potong > menjadi sistemik(paru2 kerja> merangsang surfaktan agar
mengembang) > duktus arteriosus botali > jadi ligament duktus arteriosus botali.
Akhirnya bayi di paksa agar bernafas dgn paru2 ( dia bisa menangis)
5. Bagaimana resusitasi pada bayi baru lahir?
Tahap bayi baru lhir :cukup bulan? ketuban (bersih atau tdk),bernafas,
Tonus
1. Berikan kehangatan
2. Posisikan kepala sedikit ekstensi
3. Hisap lendir
4. Keringkan dgn selimut kering (beri rangsangan taktil jika perlu)
5. Reposisi kepala bayi
6. Oksigenasi bila perlu
(tahap awal)
Evaluasi respirasi
detak jantung < 100Xmenit ,apneu VTP eval dj udah normal atau belum? Kalo > 100
perawatan lanjutan (ventilasi). Kalo < 60 lakukan kompresi dada
-warna kulit sesuai dgn dj nya (kardiovaskuler)
6. Mengapa bayi harus di beri oksigen dan infus(infus apa yg harus di berikan)?
Bayi tdk menangis bisa karena ada distress,atau sianosis.
Infus bisa terjadi asidosis respiratorik ph < 7 lalu infus RL (mengakibatkan ph
kembali netral)
10. Apa saja faktor risiko yang menyebabkan bayi mengalami asfiksia?
Faktor ibu :
a. Adanya penyakit : preeklamsi atau eklamsia
b. Dm
c. Demam infeksi, infeksi berat : bekas malaria, TBC,
d. Saat persalinan: persalinan pervagina partu lama atau partus macet
e. Solusio plasenta, placenta previa
f. Usia ibu
g. Insiden premature berlangsung pada usia ibu dibawah 20 tahun
h. Keaadaan sosial ekonomi, asupan gizi kurang
Faktor bayi :
a. Bayi usia prematur lahir kurang 37 minggu, gara2 keadaan paru2 yang belum matang
b. Bisa saat persalinan, bayi sungsang, saat persalinan normal kekurangan oksigen
c. Bayi gemeli
d. Air ketuban bercampur dengan mekonium asfiksia