Anda di halaman 1dari 4

GAMBARAN AWAL GRAHA TRANSPORTASI KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

Kementerian Perhubungan memiliki Graha (Wisma) Transportasi berdiri di atas tanah seluas 8.633 m2
dan memiliki delapan bangunan yang terletak di Desa Tugu, Kecamatan Cisarua, Bogor. Graha
Transportasi di jalan Raya Puncak Tugu KM 85, Cisarua tersebut selain berfungsi sebagai tempat
penginapan dapat digunakan juga sebagai tempat meeting baik dari internal maupun eksternal
Kementerian Perhubungan. Graha tersebut memiliki 51 (lima puluh satu) buah kamar dengan daya
tampung sebanyak 125 (seratus dua puluh lima) tempat tidur dengan rincian sebagai berikut :
a. Bungalow/gedung A terdiri dari 8 kamar, ruang rapat, ruang makan, dan pantry.
b. Bungalow/gedung B mempunyai 2 lantai dengan rincian sebagai berikut :
- Lantai 1 mempunyai fasilitas ruang serba guna dengan kapasitas 200orang, dan ruang makan
(janitor) pantry.
- Lantai 2 mempunyai fasilitas 19 kamar, ruang receptionist, gudang/ ruang maintenance, dan
ruang tunggu (lobby).
c. Bungalow/ gedung C mempunyai fasilitas 4 kamar (3 kamar VIP dan 1kamar ajudan), ruang
makan, dan ruang keluarga.
d. Bungalow/ gedung D memiliki fasilitas 20 kamar, ruang rapat, ruang kantor, musholla, dan
pantry.
e. Setiap kamar dilengkapi dengan kamar mandi dalam, televisi, dan telepon.
f. Graha transportasi juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti pos jaga, kolam renang,
lapangan tenis, dan arena bermain anak.

Sehubungan dengan surat Saudara Nomor PL.201/20/18 PHB 2018 tanggal 2 Oktober 2018 hal Usulan
Pernanfaatan Barang Milik Negara (BMN) dan Penetapan Status Penggunaan berupa Tanah
Gedung/Bangunan, dengan ini diberitahukan bahwa permohonan sewa Barang Milik Negara pada
Kementerian Perhubungan berupa 4 (empat) unit BMN berupa bangunan dengan nilai perolehan BMN
sebesar RPI 1.440.987.500,00 (sebelas miliar empat ratus empat puluh juta sembilan ratus delapan puluh
tujuh ribu lima ratus rupiah) sebagaimana tercantum dalam lampiran surat ini, yang terletak di Graha
Transportasi, Jalan Raya Puncak KM. 85,5, Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten
Bogor, Provinsi Jawa Barat, pada prinsipnya dapat disetujui.
Guna tertib administrasi pengelolaan Barang Milik Negara, pelaksanaan sewa tersebut agar berpedoman
pada Peraturan pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah,
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 78/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemanfaatan
Barang Milik Negara, dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 57/PMK.06/2016 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Sewa Barang Milik Negara, dengan ketentuan sebagai berikut
1. Barang Milik Negara pada Kementerian Perhubungan dimaksud disewakan kepada penyewa
sepanjang tidak sedang digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi, dengan nilai
sewa minimal sebagaimana tercantum pada lampiran surat ini, yang berlaku dengan jangka waktu
2 (dua) tahun terhitung sejak surat persetujuan ini ditetapkan dan dapat diperpanjang.
2. Berdasarkan persetujuan sewa ini, agar Saudara menetapkan keputusan pelaksanaan penyewaan
paling lama 1 (satu) bulan sejak diterbitkannya surat persetujuan ini yang salinannya disampaikan
kepada kami, yang sekurang-kurangnya memuat informasi mengenai BMN yang akan disewakan,
besaran tarif sewa, jangka waktu sewa termasuk periodesitas sewa.
3. Penyewaan Barang Milik Negara tersebut dituangkan dalam perjanjian sewa menyewa yang
memuat hak dan kewajiban para pihak dan ditandatangani oleh Pengguna Barang/Kuasa
pengguna Barang dan pihak penyewa
4. Pembayaran uang sewa dilakukan per kegiatan dan dilakukan secara sekaligus paling lambat
sebelum penandatanganan perjanjian/pemanfaatan BMN tersebut oleh Penyewa.
5. Hasil penerimaan uang sewa atas pemanfaatan BMN tersebut seluruhnya disetor ke Rekening
Kas Umum Negara.
6. Laporan pelaksanaan sewa dilengkapi dengan fotokopi perjanjian sewa-menyewa dan bukti setor
pembayaran sewa ke Rekening Kas Umum Negara agar disampaikan kepada Menteri Keuangan
RI c.q. Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi selaku Pengelola Barang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
7. Guna mewujudkan tertib administrasi dan tertib pengelolaan BMN, agar Saudara melakukan
penatausahaan, pembinaan, dan pengawasan atas pelaksanaan sewa BMN dimaksud.
8. Apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam surat persetujuan ini, maka akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Daftar Barang Milik Negara Berupa Bangunan Pada Kementerian Perhubungan Yang Disetujui Untuk Disewakan

Jumlah Luas Nilai Sewa


No Kode Barang NUP Jenis BMN Lokasi Periodesitas Keterangan
Unit (m2)/Kapasitas (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4.01.02.05.001 1 Asrama 2 21,2 Graha Transportasi, Per Hari 288.000,oo Kamar 101,102
Permanen 1 25,02 Jalan Raya puncak Per Hari 299.000,00 Kamar 103
2 20 KM. 85,5, Kelurahan Per Hari 288.000,oo Kamar 104,105
2 14,2 Tugu Selatan, Per Hari 276.000,00 Karnar 106,107
1 14,45 Kecamatan Cisarua, Per Hari 276.000,00 Kamar 109
1 30 orang Kabupaten Bogor, Per Hari 800.000,oo Ruang Sidang D
Provinsi Jawa Barat Bawah
4 22 Per Hari 288.000,00 Kamar 201, 202,
203,204
1 14,7 Per Hari 276.000,00 Kamar 205
1 15,48 Per Hari 276.000,oo Kamar 209
1 40 orang Per Hari 800.000,00 Ruang Sidang D Atas
2 4.01.02.05.001 3 Asrama 1 384 Per Hari 3.410.ooo,oo Bungalow A
Permanen
3 4.01.02.05.001 4 Asrama 1 200 orang Per Hari 4.236.ooo,oo Ruang Sidang Utama
Permanen 19 20 Per Hari 288.000,00 Bungalow B

4 4.01.02.05.001 6 Asrama 1 428 Per Hari 3.828.ooo,oo Bungalow C


Permanen
Sumber : Surat Menteri Keuangan Nomor S-312/MK.6/KN.5/2019
Jumlah pemesan hotel melalui online booking di Indonesia:

2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023


Pengguna 14,5 juta 15,7 juta 16,9 juta 18 juta 18,9 juta 19,6 juta 20,1 juta
Penetrasi 5,5% 5,9% 6,3% 6,6% 6,9% 7,1% 7,2%
Sumber: Statista, 2019

Nilai pemesanan kamar hotel secara online di Indonesia:


2018 2019 2020 2021 2022 2023

Revenue US$1.986 US$2.200 US$2.408 US$2.594 US$2.752 US$2.879


juta juta juta juta juta juta
Pertumbuhan 11,5% 10,8% 9,4% 7,8% 6,1% 4,6%
Sumber : Statista, 2019

Konsep Manchise (Management & Franchise ) pada OYO


Ketika memilih Brand dan manajer untuk sebuah hotel, pemilik dihadapkan pada suatu pilihan:
menyewa Brand tersebut untuk mengelola aset mereka atau mendatangkan operator pihak ketiga dan
masuk ke dalam perjanjian franchise.

Investor tertarik dengan konsep sebuah brand untuk memanage property sekaligus menghindari biaya
franchise dan sebagian besar perusahaan brand yang ternama terampil dalam merekrut, menawarkan
pelatihan dengan sangat baik, dan mampu memanfaatkan resource dan distribusi dengan lebih efektif
dibandingkan dengan operator pihak ketiga.

Manajer Brand biasanya mencari kontrak jangka panjang setidaknya 10 hingga 15 tahun. Perusahaan
Brand mencari kontrak jangka panjang karena mereka ingin membatasi volatilitas dalam distribusi
mereka, menghindari gangguan relokasi atau menemukan posisi baru untuk karyawan kunci, dan
pemegang saham mereka mencari anuitas biaya yang panjang. Namun, tujuan ini seringkali bertentangan
dengan keinginan pemilik untuk mengendalikan investasi mereka.

Anda mungkin juga menyukai