UNIT GRIYA
LAPORAN BULANAN
JULI
2023
Kepada :
Yth. Ketum Inkopau
Di
Tempat.
2. Mengacu dasar tersebut, dengan hormat disampaikan Revisi Laporan Bulanan unit
usaha Griya Putri Grinting, Bulan Juli 2023 sebagaimana terlampir.
Tembusan :
1. Ketua Bidang I Inkopau
2. Arsip
LAPORAN BULANAN
1) PENDAHULUAN
Griya Putri Grinting disingkat GPG merupakan salah satu unit usaha pemanfaatan
aset TNI Angkatan Udara yang dikelola oleh lnkopau. Dalam pemanfaatan aset TNI AU
(aset negara) tersebut sudah barang tentu harus dipertanggungjawabkan oleh manajemen
pengelola melalui laporan bulanan yang meliputi bidang kelembagaan, usaha, keuangan
dan hukum. Dalam laporan ini tidak ada hal yang menonjol.
2) BIDANG KELEMBAGAAN
Griya Putri Grinting sebagai salah satu unit usaha walaupun nilai asetyang
dimanfaatkan relatif kecil bila dibandingkan dengan unit usaha lainnya yang dikelola oleh
lnkopau. Dalam pengelolaanya tidak bisa lepas dari aspek kelembagaan yang merupakan
perangkat yang harus dijalankan dalam rangka pencapaian sasaran kegiatan usaha
tersebut. Adapun lingkup bidang kelembagaan meliputi : kedudukan organisasi, jabaran
tugas, organisasi,perangkat organisasi, personil, kantor dan sarana kerja, manajemen,
perencanaan dan pengawasan.
3) Personel
Pengawakan organisasi disesuaikan dengan struktur organisasi yang terdiri dari
Manager, staf administrasi dan keuangan merangkap urusan
rumah tangga dan urusan dalam 1 orang, staf kamtib 2 orang dan staf tata usaha
merangkap urusan rumah tangga dan urusan dalam 1 orang. Untuk sementara tugas dari
staf administrasi keuangan ditangani oleh Manager. Kondisi tersebut tidak menjadi
masalah dalam mengelola unit GPG.
3) BIDANG KEUSAHAAN
Dalam rangka melaksanakan kegiatan usaha penyewaan kamar kost mengacu pada
keputusan Pengurus Inkopau TB 2018 Nomor : Kep/20/IX/2018 tanggal 26 September
2018 tentang Perubahan Renja dan RAPB Inkopau tahun buku 2018. Sudah barang tentu
tidak terlepas dari permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian sasaran tersebut
diperlukan upaya untuk mengatasinya adalah sebagai berikut :
1) Griya Putri Grinting disingkat GPG merupakan salah satu unit usaha pemanfaatan aset
TNI AU yang dikelola Inkopau dengan kegiatan usaha mengelola 29 kamar yang
disewakan dengan rincian sebagai berikut :
Kegiatan usaha tersebut bersifat profit oriented, namun juga memberi manfaat
langsung kepada keluarga besar TNI AU, khususnya wanita.
Modal kerja berasal dari hasil sewa dengan sasaran sisa hasil usaha (SHU) hingga
akhir tahun 2022 disetor ke inkopau sebesar Rp.308.200.000,- dengan cadangan
modal di awal tahun 2023 sebesar Rp. 439.981-.
Adapun pencapaian sasaran SHU tahun 2023 yang telah disetor ke Inkopau
hingga bulan Juni 2023 sebesar 193.500.000,-
9) Guna pencapaian sasaran SHU kegiatan usaha yang dilakukan berpedoman pada profit
oriented, maka berdasarkan Keputusan Pengurus Inkopau Tanggal 5 Juni 2018,
tentang Perubahan Tarif Sewa Kamar di Unit Griya Putri Grinting berlaku sejak 1
Agustus 2018 sebagai berikut :
10)Dengan kondisi yang serba terbatas dan minimnya fasilitas yang dimiliki di Griya Putri
Grinting ini, dalam memenuhi peminat/penyewa pengelola mengambil kebijakan yaitu
sejak pertengahan bulan September 2015 telah menyewakan kamar istirahat pengelola
dan ruang kantor pengelola. Disampinghal tersebut, pengelola sejak bulan Juni 2016
telah memasang internet.
BIAYA OPERASIONAL
Jumlah biaya operasional
1) Belanja Personil
a. Gaji dan Honor Rp. 9.700.000
b. Transport Pengelola Rp. 500.000
5) Cadangan di kas
1)Saldo akhir Juni 2023 : Rp 26.494.369
2)SHU dipindahbukukan ke Inkopau : Rp. 26.000.000
: Rp. 494.369
7) BIDANG HUKUM
Bahwa GPG sebagai salah satu unit usaha pemanfaatan aset TNI AU dengan tujuan
tidak semata hanya untuk mendapatkan profit saja, tetapi ada tujuan lain yaitu untuk
mengamankan aset TNI AU/Negara baik secara fisik maupun administratif/legal.
Pengamanan secara fisik selama ini tidak jadi masalah, karena sejak perpindahan fungsi
dari sekolah TK sampai dirubah menjadi rumah kost tidak ada pihak-pihak yang
mengklaim masalah kepemilikannya. Pengamanan administratif perlu dilakukan untuk
perubahan dalam berlangganan listrik, pengurusan Pajak dan Bumi Bangunan serta
keperluan-keperluan administratif lainnya, termasuk surat ijin usaha perdagangan.
Pengelola memerlukan bukti sertifikat kepemilikan dari tanah dan bangunan Griya Putri
Grinting.
8) PERMASALAHAN
a. Mengenai kelistrikan ada 2 macam yaitu pembayaran dengan sistem meter(pasca bayar)
dan sistem token (pra bayar). Untuk sistem meter masih menggunakan atas nama
perorangan (Ny. Lestari H), sedangkan sistem token sudah atas nama inkopau
b. Pajak. Jenis pajak rumah kost, nama wajib pajak masih menggunakan Yayasan Ardhya
Garini dan surat ijin usaha juga belum ada. Sedangkan untukkewajiban Pajak Bumi
dan Bangunan sampai saat ini belum menemukan bukti pembayaran tahun-tahun
sebelumnya, termasuk juga bukti sah kepemilikan tanah dan bangunan GPG, kami
pengelola belum menemukannya.
Administrasi kelistrikan akan segera diselesaikan, sedangkan untuk Pajak Bumi dan
Bangunan sedang diupayakan mengenai bukti kepemilikan Griya Putri Grinting.
Demikian laporan bulanan periode Juli 2023 dari unit usaha kegiatan pengelolaan rumah
kost Griya Putri Grinting dengan catatan SHU yang dipindahbukukan ke Inkopau sebesar
Rp. 26.000.000,- dan kas khusus / cadangan di Manager sebesar Rp. 494.369 yang akan
digunakan untuk menanggulangi hal- hal yang mendadak.
/
DAFTAR NAMA
PENYEWA GRIYA PUTRI
GRINTING BULAN JULI
2023
No.
Permasalahan Rencana Tindak Lanjut
1. Terdapat 5-6 buah spring bed single tidak layak pakai (terkena Pembelian spring bed single secara bertahap
tembusan darah menstruasi sulit dibersihkan / beberapa per sudah
patah)
2. Lemari kayu bolong termakan rayap Perbaikan lemari menggunakan triplek dan membutuhkan jasa
pertukangan
3. Dipan kayu rapuh/ goyang dapat membahayakan penghuni Pembaharuan dipan kayu yang sudah tidak layak
4. Mesin cuci lantai 1 dan 3 fungsi wash dan dry spin tidak Pembelian mesin cuci secara bertahap
berfungsi dengan baik
5. Air PDAM terkadang kotor dan berpasir, serta aliran tidak Pengadaan jet pump dan dilakukan pengeboran sumber air dengan kedalaman
lancar 35m untuk memenuhi kebutuhan air penghuni menggunakan jasa pengeboran
sumber air
6. Penghuni mengajukan jasa laundry internal dari pengelola Tarif cuci dan setrika per kamar penghuni akan dibuatkan perhitunganoleh
pengelola (± Rp.100.000 – Rp.125.000/bulan, maksimal 8kg, jikakilogram cucian
melebihi ketentuan maka akan dikenakan biaya ± Rp.10.000/kg ). Untuk jasa
pencucian alat sholat dan sprei akan dikenakan tarif ± Rp.10.000 – Rp.
20.000/pcs). Hanya menerima jasa laundry senin-jumat saja. Harga sementara
masih perhitungan secarakasar, rincian akan dilampirkan berikutnya. Tidak
menerima orderan gordyn, bed cover dan selimut besar sehubungan dengan
kapasitas mesin cuci yang tersedia saat ini. Dibutuhkan pengadaan timbangan
pakaian untuk mendukung wacana ini.
7. Kulkas lantai 2 dengan pendingin/freezer yang sudah tidak berfungsi sehingga Pembelian kulkas baru yg efektif dan efiosien sesuai dengan kapasitas
bahan m,akanan milik penghuni kos tidak awet dan cepat busuk, terkadang penghuni kos lantai 2.
menimbulkan bau.