Anda di halaman 1dari 6

BAB VIII

ASPEK KEUANGAN

Aspek keuangan pada studi kelayakan pembangunan rumah sakit ini bermanfaat untuk
menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang di harapkan
dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana,
biaya modal awal, kemampuan proyek untuk membayar kembali dana tersebut dalam
waktu yang telah ditentukan dan untuk menilai apakah proyek pembangunan ini dapat
terus dikembangkan.

Pasal 5 ayat 1 Peraturan Menteri Kesehatan No 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan
Perizinan Rumah Sakit yang menyatakan bahwasannya Rumah Sakit yang didirikan oleh
swasta harus berbentuk badan hukum yang kegiatan usahanya hanya bergerak di bidang
perumahsakitan. Sejalan dengan amanah Permenkes tersebut, maka RSI Sultan Agung
Semarang sebagai lembaga yang memiliki pengalaman di bidang perumahsakitan, bekerja
sama dengan PT Pribumi Citra Megah Utama yang berkedudukan di Banjarbaru Provinsi
Kalimantan Selatan bersepakat mendirikan sebuah fasilitas pelayanan kesehatan berupa
rumah sakit tipe C.

Pada gambar 1 di bawah ini diuraikan mengenai asumsi ekonomi yang digunakan pada
proyek pembangunan Rumah Sakit Satelit di Banjarbaru.

Gambar 1.
Asumsi Ekonomi yang Digunakan

ASUMSI EKONOMI YANG DIGUNAKAN


Kenaikan Penerimaan per tahun Kenaikan perimaan diestimasikan dari kenaikan
kunjungan rawat jalan sebesar 15% per tahun,
kenaikan BOR 5% dan maksimal BOR 80%, serta
tarif sebesar 10% per tahun
Kenaikan Biaya Operasional per a. Kenaikan Biaya operasional sebesar 15%,
tahun kecuali pada jasa medis yang kenaikannya
berdasar pada kenaikan Pendapatan
Fungsional yaitu sebesar rata-rata 20% dari
pendapatan.
b. Gaji Pegawai pada tahun I terdiri dari Gaji
Pegawai Magang selama 6 bulan pada
semester 1 ditambah dengan 6 bulan pada
semester 2 untuk gaji pegawai tetap. Pada
tahun ke dua beban gaji pegawai adalah gaji
untuk pegawai tetap saja untuk 12 bulan, atau
2x jumlah gaji pegawai tetap di tahun 1.
139
Depresiasi dan amortisasi Menggunakan metode Straight Line / garis Lurus
Harga Tanah di Lokasi Rp 2.000.000,- / m²

8.1. Kebutuhan Dana Investasi

Investasi adalah biaya atau besarnya uang yang dikeluarkan oleh pemilik usaha
mulai dari perencanaan sampai usaha mulai berjalan. Investasi berupa biaya
perencanaan meliputi pembuatan perusahaan, pengurusan izin, pembuatan
desain dan rencana bangunan, pra dan studi kelayakan dan sebagainya.
Selanjutnya investasi digunakan pula untuk mendirikan bangunan dan melengkapi
bangunan dengan peralatan, perabotan dan mesin.

Pada gambar 2 disajikan estimasi kebutuhan dana investasi untuk keperluan


pembangunan fisik rumah sakit, meliputi kebutuhan tanah, pra konstruksi dan
perizinan, serta biaya pembangunan gedung dan transportasi pasien.

Gambar 2.
Estimasi Kebutuhan Dana Investasi Pembangunan Fisik

NILAI
KEBUTUHAN INVESTASI PEMBANGUNAN FISIK
INVESTASI DEPRESIASI
A TANAH
1. Tanah disiapkan (2 ha = 20.000 m²) 40,000,000,000 -
@ Rp 2.000.000/m²
2. Biaya Pengolahan Tanah (urug & pemadatan)
= (1.500m² x 0,4m) x 1,2 = 720 m³ @ Rp 200.000/14m³ 10,285,714
= (720 m³/14 m³) x Rp 200.000
40,010,285,714
B PRA KONSTRUKSI & PERIZINAN*)
1. Pra Konstruksi 100,000,000
2. Konsultasi 600,000,000
3. Perizinan 615,000,000
1,315,000,000 438,333,333
C BANGUNAN & TRANSPORTASI**)
1. Ruang Pelayanan 82,270,100,000
2. Public Area & Service 24,681,030,000
3. RAMP -
4. LIFT (2 unit, kapasitas 6 orang + instalasi) 1,000,000,000
107,951,130,000 5,397,556,500
TOTAL INVESTASI & DEPRESIASI UNTUK BANGUNAN 149,276,415,714 5,835,889,833
*) Estimasi umur 3 th
**) Estimasi umur 20 th

Berikutnya, pada gambar 3 diuraikan rekapitulasi sarana dan prasarana peralatan


yang dibutuhkan untuk operasional pelayanan rumah sakit, berikut besaran dana
yang dibutuhkan. Pada gambar ini kebutuhan investasi digolongkan dalam 7 jenis

140
investasi untuk memudahkan penentuan umur ekonomis dari barang investasi,
yang pada akhirnya akan berpengaruh pada penentuan nilai depresiasi dan
amortisasi dari barang investasi tersebut

Gambar 3.
Estimasi Kebutuhan Dana Investasi Sarana dan Prasarana

UMUR NILAI
KELOMPOK INVESTASI
EKONOMIS INVESTASI DEPRESIASI
1 Elektronik 3 tahun 5,267,550,000 1,755,850,000
2 Mebel 3 tahun 1,939,400,000 646,466,667
3 Elektromedik 8 tahun 44,128,100,000 5,516,012,500
4 Non elektromedik 5 tahun 22,248,760,000 4,449,752,000
5 Perlengkapan kamar & asesoris 2 tahun 753,940,000 376,970,000
6 Linen 3 tahun 2,393,305,000 797,768,333
7 Ambulance 5 tahun 1,130,000,000 226,000,000
77,861,055,000 13,768,819,500

Selanjutnya, pada gambar 4 disajikan kebutuhan modal kerja untuk keperluan


operasionalisasi pelayanan selama satu tahun pertama secara garis besar.

Gambar 4.
Estimasi Kebutuhan Modal Kerja

KEBUTUHAN PEMBIAYAAN JUMLAH


1. Biaya Pembentukan Perseroan Terbatas 50,000,000
2. Gaji, tunjangan, THR Pegawai Magang (6bl - I) 861,865,282
3. Gaji, tunjangan, THR Pegawai Tetap (6bl - II) 1,059,089,910
4. Sewa Mess Magang Karyawan (6bl/th1) 200,000,000
5. Sarana : Listrik, Air, telepon, Cleaning Service*) 1,000,000,000
6. Belanja BAHP*) 12,600,000,000
7. Promosi & Pemasaran 725,975,000
8. Penyusutan 19,604,709,333
9. Nisbah pembiayaan 2,498,512,178
ESTIMASI TOTAL MODAL KERJA 38,600,151,704

Detail kebutuhan investasi dan modal kerja secara terperinci disajikan


dalam lampiran.

8.2. Sumber dana pengembangan

Memilih sumber modal yang tepat untuk sebuah bisnis dapat menjadi sama
pentingnya dengan memilih bentuk kepemilikan yang tepat ataupun memilih
lokasi yang tepat. Dana pengembangan berasal dari RSI SULTAN AGUNG (RSISA)
dan PT Pribumi Citra Megah Utama dengan komposisi penyertaan modal yang

141
besarannya akan ditentukan kemudian, dengan mempertimbangkan pula
penilaian goodwill masing-masing pihak jika ada, dan disepakati.

8.2.1. Proyeksi Keuangan

1. Proyeksi pendapatan
Pendapatan pelayanan kesehatan dihitung berdasarkan jumlah kamar
yang terpakai sesuai dengan jenisnya masing-masing. Pemakaian kamar
dibagi berdasarkan tingkat okupansi yang berbeda-beda dari jenis
kamar yang digunakan dalam pelayanan kesehatan. Asumsi
perhitungan hari adalah sesuai dengan jumlah hari dalam setahun, atau
365 hari selama 1 tahun untuk rawat inap, IGD, dan pelayanan
penunjang sedangkan untuk rawat jalan yang lain adalah 25 hari setiap
bulan atau 300 hari dalam 1 tahun.

Estimasi kenaikan BOR sebesar 5% setiap tahun sampai dengan tahun


ke empat di mana BOR mencapai 80%, selanjutnya perhitungan BOR
stagnan. Kenaikan pendapatan yang lain diasumsikan dari kenaikan
jumlah kunjungan rawat jalan dan peningkatan utilisasi penunjang
sebesar 15%, serta kenaikan tariff per tahun sebesar 10%

2. Proyeksi pengeluaran
Harga tenaga kerja langsung mengikuti upah minimum regional kota
Banjarbaru ditambah tunjangan-tunjangan dan asumsi kenaikan setiap
2 tahun sebesar 15%. Harga tariff Listrik, Belanja BHP dan pembiayaan
operasional lain menggunakan angka historical cost RSISA tahun 2007.
Dalam tabel perhitungan selama 10 tahun, tidak ada perhitungan
reinvestasi.

8.2.2. Asumsi tarif

Perhitungan pendapatan kamar menggunakan asumsi perkiraan tingkat


Bed Okupansi Rate (BOR) Provinsi Kalimantan Selatan yaitu sebesar 80%,
yang tercapai pada tahun ke empat dengan kenaikan BOR per tahun
sebesar 5%. Tarif kamar dilihat berdasarkan harga asumsi, yang didasarkan
pada hasil tarif yang berlaku di RSUD Banjarbaru, dengan melihat pada
fasilitas yang disediakan. Pendapatan pelayanan kesehatan dihitung dari
perkiraan jumlah kunjungan dikalikan dengan rata-rata tarif dan atau
perkiraan harga pelayanan.

8.2.3. Analisis Kelayakan Investasi

142
Studi kelayakan dari projek Pengembangan Rumah Sakit Satelit di
Banjarbaru kami sajikan secara detail pada lampiran. Sebagai gambaran
secara garis besar, di bawah kami sampaikan gambaran perhitungan
Internal Rate of Return (IRR) yaitu kelayakan investasi dengan menghitung
tingkat bunga yang menyamakan “nilai sekarang” dari investasi dengan
“nilai sekarang” dari penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan
datang. Perhitungan ini sebagai pertimbangan diterima atau tidaknya
proyek pengembangan rumah sakit satelit di Banjarbaru. Perhitungan IRR
disajikan dalam tabel 1 di bawah ini;

Tabel 1
Internal Rate of Return
Proyek Pengembangan RS Satelit di Banjarbaru

Investasi awal (263,239,110,240)


Aliran kas tahun ke-1 22,426,757,713
Aliran kas tahun ke-2 50,824,970,799
Aliran kas tahun ke-3 87,234,252,000
Aliran kas tahun ke-4 87,234,252,000
Aliran kas tahun ke-5 202,163,028,504
Aliran kas tahun ke-6 244,136,634,856
Aliran kas tahun ke-7 300,783,584,696
Aliran kas tahun ke-8 384,364,930,369
Aliran kas tahun ke-9 497,373,518,779
Aliran kas tahun ke-10 652,885,086,565
IRR DISYARATKAN 20.00%
IRR SESUNGGUHNYA 40.42%
SIMPULAN ;
Investasi dipertimbangkan DITERIMA

Tabel di atas menunjukkan IRR yang dihasilkan dari proyeksi aliran kas
selama 10 (sepuluh) tahun sebesar 40.42% yang melebihi IRR yang
disyaratkan sebesar 20%, sehingga simpulan menyatakan bahwa Investasi
bisa dipertimbangkan untuk diterima.
Studi kelayakan berdasarkan Payback Period menggambarkan waktu
pengembalian biaya investasi berdasarkan proyeksi aliran kas selama
kurun waktu 10 (sepuluh) tahun yang disajikan pada tabel 2 di bawah ini,
menunjukkan bahwa biaya investasi dari proyek pengembangan rumah
sakit di Banjarbaru dapat kembali pada tahun ke 6.4 atau di bawah jangka
waktu yang dipersyaratkan dalam studi kelayakan ini, sehingga pada
kesimpulan dinyatakan proyek pengembangan layak untuk dilaksanakan.

Tabel 2
Pay Back Period

143
Proyek Pengembangan RS Satelit di Banjarbaru
CASH FLOW PAYBACK th ke-
INVESTASI AWAL (263,239,110,240) 263,239,110,240 0
Aliran Kas th 1 22,426,757,713 240,812,352,527 1
Aliran Kas th 2 50,824,970,799 189,987,381,728 2
Aliran Kas th 3 87,234,252,000 102,753,129,728 3
Aliran Kas th 4 140,114,793,527 (37,361,663,798) 4
Aliran Kas th 5 202,163,028,504 (239,524,692,302) 5
Aliran Kas th 6 244,136,634,856 (483,661,327,158) 6
Aliran Kas th 7 300,783,584,696 (784,444,911,854) 7
Aliran Kas th 8 384,364,930,369 (1,168,809,842,222) 8
Aliran Kas th 9 497,373,518,779 (1,666,183,361,001) 9
Aliran Kas th 10 652,885,086,565 (2,319,068,447,567) 10
Dasar Penilaian PAYBACK PERIODES
Jangka Waktu disyaratkan 8.0 th
Periode pengembalian 6.4 th
Kesimpulan Go Project / proyek Layak
Grafik 1 memperlihatkan proyeksi kinerja keuangan selama 10 tahun dari
rumah sakit yang akan dikembangkan dalam proyek ini.

Grafik 1
Kinerja Keuangan 10 tahun

KINERJA KEUANGAN 10 TAHUN


350,000,000,000
300,000,000,000
250,000,000,000
200,000,000,000
150,000,000,000
100,000,000,000
50,000,000,000
-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

PENDAPATAN BIAYA SURPLUS (DEFISIT)


Dapat dilihat progress pertumbuhan keuangan selama 10 (sepuluh) tahun
mengalami peningkatan yang cukup baik. Bahkan pada tahun ke 7 terlihat
adanya efisiensi yang terlihat dari gambaran gap antara pertumbuhan
pendapatan dengan pergerakan belanja yang semakin lebar. Hal ini
mengindikasikan kondisi keuangan yang prima dan prospektif.

144

Anda mungkin juga menyukai