Selama tahun 2008 setelah pembukuan ditutup pada akhir bulan Desember 2008, dicatat sbb :
Penerimaan Penjualan Rp. 17.500.000.000,-
Harga Pokok Penjualan (perincian terlampir) Rp. 15.886.000.000,-
Laba Bruto Usaha Rp. 1.614.000.000,-
1
Jumlah Biaya Umum dan Administrasi Rp.939.725.000
Laba Usaha Rp.647.275.000
Pendapatan lain-lain :
1.Laba dari Cabang persh di Hongkong Rp. 66.000.000,-
2.Penerimaan Sewa Gedung dari PT.BOLOT Rp. 50.000.000,-
3.Ganti Rugi atas pengambil alihan tanah
Oleh Pemerintah (sebelum dipotong PPh) Rp. 35.000.000,-
4.Keuntungan atas Pengalihan Hak atas Tanah Rp. 25.000.000,-
5.Sewa Mesin dari PT.BEGOO Rp. 45.000.000,-
6.Royalty atas penggunaan Hak Merk dari
PT. BLOON Rp. 40.000.000,-
7.Dividen dari PT.Kursi Rejeki
(PT.Kursi Empuk adalah pemilik saham
Sebesar 30% pada PT.Kursi Rejeki ) Rp. 20.000.000,-
8.Penerimaan Kembali Piutang yang telah
Dihapus bukukan tahun sebelumnya Rp. 35.000.000,-
9.Jasa Giro dari Bank Cari Artha Rp. 260.000,-
Rp. 16.260.000,-
Laba Bersih seluruhnya Rp. 990.535.000,-
Penjelasan lainnya :
a. Penerimaan sewa gedung dari PT.BOLOT ( butir 2 pendapatan lain-lain ) adalah untuk masa
sewa 30 bulan, terhitung mulai tgl.1 Juli 2008
b. Penerimaan sewa mesin dari PT.BEGOO ( butir 5 pendapatan lain-lain ) adalah untuk masa
sewa 18 bulan terhitung sejak tgl.1 Juli 2008.
c. Biaya sewa kantor sebesar Rp. 75.000.000,- ( butir 10 pd Biaya Umum dan Administrasi )
adalah untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak tgl. 1 Juli 200 8. PPh yang terutang
atas sewa kantor telah dipotong dan disetor oleh PT.Kursi Empuk sebesar 10 % dari Jumlah
sewa yang dibebenkan.
2
4. PPh atas Pengalihan Hak atas Tanah ( Harga Jual yang tercantum Akta Jual Beli didepan PPAT
sebesar Rp. 250.000.000,- sementara NJOP menurut SPPT PBB sebesar Rp.
225.000.000,- ) .Sebelum disahkan Akta Jual Beli, PPh telah disetor lunas dengan tarip 5 % PPh
yang harus di bayar : 5 % x Rp.250.000.000,- = Rp. 12.500.000,-
Catatan : PPh atas Pengalihan Tanah dan atau Bangunan yang telah dibayar :
- Dipotong oleh Bendaharawan Rp. 1.750.000,-
- Dibayar sendiri Rp. 12.500.000,-
Jumlah Rp. 14.250.000,-
5. Fiskal Luar Negeri Rp. 2.500.000,- ( lihat butir 4 pd Biaya Umum dan Adm).
6. Pajak yang telah dibayar di Hongkong atas Cabang di Hongkong sebesar Rp. 16.500.000,-
7. PPh Pasal 22 atas Impor disetor ke Bank Devisa sebesar Rp. 2.500.000,-
CATATAN :
1. Smua penghasilan dari pihak lain telah dipotong PPh sesuai denga ketentuan dengan tarip sbb
: Sewa Gedung 10 % , Sewa Mesin 6 %, Royalty 15 % dan Jasa Giro 20 %. Bukti Pemungutan
dan atau Pemotongan sudah diterima.
2. Pembebanan Biaya Penyusutan untuk Kepentingan Laporan Keuangan Komersial
menggunakan method Garis Lurus ( Straight Line Depreciation Method). Umur teknis dan
ekonomis dari Aktiva / Harta yang dimiliki dan digunakan dalam usaha , disesuaikan dengan
Masa Manfaat menurut ketentuan perpajakan sebagaimana diatur dalam pasal 11 UU PPh yo
Kep.Ment. Keu No.520/KMK/.03/2000 sebagaimana telah diubah dengan Kep. Ment.Keu
No.138/KNK.03/2001.
3. Pembebanan Biaya Penyusutan untuk pelaporan laba fiscal menggunakan method Saldo
Menurun Ganda ( Double Declining Balance ) dan dialokasikan pada HPP sebesar 80 % ,
sisanya 20 % dialokasikan pada Biaya Umum dan Administrasi.
4.Tidak ada sisa kerugian tahun – tahun sebelumnya.
Daftar Aktiva
A. Bukan Bangunan
No. Kelompok Tgl/Bulan Harga Perolehan
Urut Perolehan
1 1 02 – 01 – 2005 2.000.000.000,-
2 1 01 – 07 – 2006 800.000.000,-
3 2 02 – 07 – 2005 1.600.000.000,-
4 3 03 – 01 – 2004 800.000.000,-
B.Bangunan
No.Urut Jenis Tahun Harga
Perolehan Perolehan
1 Tanah 4 Persil 2001 5.000.000.000,-
2 Bangunan Permanen 2002 3.000.000.000,-
3 Bangunan tidak 2003 700.000.000,-
Permanen
3
TH 2008
(Sebelum dilakukan Koreksi Fiskal )
4
BiUA : 234.000.000,- - 169.475.367,- = Rp. 64.524.367,-
Rp. 322.621.836,-
Rp. 476.571.836,-
NEGATIF :
-Sewa Mesin Rp. 45.000.000,-
-Penerimaan th.2008 :
6/18 x Rp. 45.000.000,- Rp. 15.000.000,-
Rp. 30.000.000,-
PPh FINAL
-Sewa Gedung Rp. 50.000.000,-
-Jasa Giro Bank Rp. 260.000,-
BUKAN OBJEK PAJAK
-Dividen R p. 20.000.000,-
II.Pengisian Formulir Lampiran SPT PPh 1771 – I
1.Penghasilan Neto Komersial Dlam Negeri :
a.Peredaran Usaha Rp. 17.500.000.000,-
b.Harga Pokok Penjualan (Rp. 15.886.000.000,-)
c.Biaya Usaha Lainnya ( 939.725.000,-)
d.Penghasilan Neto dari Usaha Rp. 674.275.000,-
e.Penghasilan Neto dari Luar Usaha Rp. 250.260.000,-
f.Biaya dari Luar Usaha Rp. 0,-
g.Penghasilan Neto dari Luar Usaha Rp. 250.260.000,-
Jumlah Rp. 924.535.000,-
Penghasilan Neto dari Luar Negeri Rp. 66.000.000,-
Penghasilan Neto Komersial Rp. 990.535.000,-
5
Rp. 322.621.836,-
j.Selisih Amortisasi Rp. -
k.Biaya Yang Ditangguhkan :
-Sewa Gedung Kantor u / tahun Rp. 75.000.000,-
-Beban th. 2008 : 6/36 Rp. 12.500.000,-
Rp. 62.500.000,-
l.Rugi Cab. Taipeh ( Luar Negeri ) Rp. 27.900.000,-
Rp. 476.571.836,-
4.Penyesuaian Fiskal Negatif Berupa Pengurangan
a.Selisih Penyusutan Kom dibawah Fiskal Rp. -
b.Selisih Amortiasi Komdibawah Fiskal Rp. -
c.Penghs yang ditangguhkan Pengakuannya Rp. -
d.Lain-lain : Sewa Mesin
12/8 x Rp 45.000.000,- Rp. 30.000.000,-
(Rp. 30.000.000,-)
5.Fasilitas Penanaman Modal Berupa Pengurangan
Penghasilan Neto Rp. ------
6.Penghasilan Neto Fiskal
( 920.275.000 + 476.571.836 – 30.000.000) = Rp. 1.366.846.836,-
6
dari Badan Pasangan Usahanya
7.Dll Rp. ,-
Rp. 20.000.000,-
IV. Formulir Lampiran Khusus (7a) Kredit Pajak Luar Negeri :
Penghasilan Neto Dalam Negeri Rp. 1.300.846.836,-
Penghasilan Neto Luar Negeri Rp. 66.000.000,-
Penghasilan Kena Pajak Rp. 1.366.846.836,-
PPh Terutang Rp. 392.553.800,-
7
S P T PPh 1771
Induk
Lampiran :
I.Penghitungan Penghasilan Neto Fiskal
II.Perincian Harga Pokok Penjualan dan Biaya Usaha
III.Kredit Pajak Dalam Negeri
IV.a.Penghasilan Yg Dikenakan PPh Final
b.Penghasilan Yg Bukan Objek Pajak
V.a.Daftar Pemegang Saham / Pemilik Modal
b.Daftar Susunan Pengurus dan Komisaris
VI.a.Daftar Penyertaan Modal pada Perusahaan Afiliasi
b.Daftar Pinjaman dari / kepada Pemegang Saham
Lampiran Khusus :
-Laporan Keuangan (Neraca dan Daftar Laba Rugi)
-Daftar Penyusutan dan Amortisasi Fiskal
-Penghitungan Kompensasi Kerugian Fiskal
-Pernyataan Transaksi Dalam Hubungan Istimewa
-Perhitunggan PPh Pasal 26 ayat (4)
-Kredit Pajak Luar Negeri
8
PETUNJUK UMUM PENGISIAN SPT
7.TANDA TANGAN