Anda di halaman 1dari 9

MODUL PENGISIAN SPT PPh BADAN (FORM 1771)

INDENTITAS WAJIB PAJAK :


Nama : PT.KURSI EMPUK
Alamat : Jl.Gunung Sahari No.72 Jakarta Pusat – 10410
Telp.565.2876
NPWP : 01.473.298.027.000
Usaha : Industri Peralatan Rumah Tangga / Kantor
Dari Besi / Metal ( KLU – 28992 )
Nama Pengurus / Direktur : Ir.Soponyono, MBA
Alamat Direktur : Jl.Kemayoran II No.16 Jakarta Pusat – 10410
System Pembukuan : Dasar Akrual dengan Komputer
Penilaian Persediaan : Rata – rata.

Selama tahun 2008 setelah pembukuan ditutup pada akhir bulan Desember 2008, dicatat sbb :
Penerimaan Penjualan Rp. 17.500.000.000,-
Harga Pokok Penjualan (perincian terlampir) Rp. 15.886.000.000,-
Laba Bruto Usaha Rp. 1.614.000.000,-

Biaya Umum dan Administrasi :


1. Biaya Gaji, Tunjangan ,THR,Bonus dll Rp.262.700.000,-
2. PPh Psl.21 (ditanggung perusahaan) Rp. 6.450.000,-
3. Biaya Bank untuk Rekening Giro Rp. 515.000,-
4. Fiskal Luar Negeri Rp. 2.500.000,-
5. Biaya Perjalanan Tugas ke Luar Kota
Dan Luar Negeri Rp. 26.410.000,-
6. Biaya Pengangkutan Rp. 9.650.000,-
7. Biaya Pemasaran Rp. 15.300.000,-
8. Biaya Bunga Pinjaman ke Bank Cari Artha Rp. 34.900.000,-
9. Biaya Pelaatihan / training karyawan Rp. 9.650.000,-
10.Biaya Sewa Gedung Kantor Rp. 75.000.000,-
11.Biaya perbaikan / pemeliharaan
Kendaraan dan Bangunan Rp. 21.750.000,-
12.Penghapusan Piutang Tidak Tertagih
( daftar nominative dilampirkan ) Rp. 16.800.000,-
13.Biaya Listrik, Air,Telepon dan Intenet Rp. 21.300.000,-
14.Biaya handling impor Rp. 18.600.000,-
15.Biaya alat – alat kantor (supplies) Rp. 13.700.000,-
16.Biaya Pakaian Seeragam untuk Satpam Rp. 19.400.000,-
17.Pajak – pajak (PKB,PBB,Pajak Reklame) Rp. 7.100.000,-
18.Makanan dan minuman untuk karyawan Rp. 24.700.000,-
19.Obat-obatan karyawan Rp. 16.300.000,-
20.Penyusutan Rp. 234.000.000,-
21.Premi Asuransi Kebakaran (pabrik dan
Kantor ) Rp. 17.200.000,-
22.Premi Asuransi untuk rumah pribadi Direksi Rp. 4.300.000,-
23.Biaya Jasa Teknik Rp. 19.600.000,-
24.Sumbangan untuk Dana Kemanusiaan Rp. 4.000.000,-
25.Kerugian Cab.Persh di Taipeh Rp. 27.900.000,-
26.Biaya Rekreasi Karyawan Rp. 10.000.000,-
27.Biaya Jamuan untuk Relasi Rp. 20.000.000,-

1
Jumlah Biaya Umum dan Administrasi Rp.939.725.000
Laba Usaha Rp.647.275.000

Pendapatan lain-lain :
1.Laba dari Cabang persh di Hongkong Rp. 66.000.000,-
2.Penerimaan Sewa Gedung dari PT.BOLOT Rp. 50.000.000,-
3.Ganti Rugi atas pengambil alihan tanah
Oleh Pemerintah (sebelum dipotong PPh) Rp. 35.000.000,-
4.Keuntungan atas Pengalihan Hak atas Tanah Rp. 25.000.000,-
5.Sewa Mesin dari PT.BEGOO Rp. 45.000.000,-
6.Royalty atas penggunaan Hak Merk dari
PT. BLOON Rp. 40.000.000,-
7.Dividen dari PT.Kursi Rejeki
(PT.Kursi Empuk adalah pemilik saham
Sebesar 30% pada PT.Kursi Rejeki ) Rp. 20.000.000,-
8.Penerimaan Kembali Piutang yang telah
Dihapus bukukan tahun sebelumnya Rp. 35.000.000,-
9.Jasa Giro dari Bank Cari Artha Rp. 260.000,-
Rp. 16.260.000,-
Laba Bersih seluruhnya Rp. 990.535.000,-

Perincian Harga Pokok Penjualan


(dibuat singkat dengan anggapan bahwa penilaian persediaan dilakukan dengan menggunakan methode yang
sesuai dengan ketentuan perpajakan )

-Persediaan Awal bahan baku /pembantu Rp. 78.950.000,-


-Pembelian selama th.2008 Rp. 10.893.650.000,-
Rp. 10.972.600.000,-
-Persediaan akhir bh baku/pembantu Rp. 129.600.000,-
-Pemakaian Rp. 10.843.000.000,-
-Gaji / Upah langsung Rp. 4.107.000.000,-
-Penyusutan Rp. 936.000.000,-
Harga Pokok Penjualan Rp. 15.886.000.000,-

Penjelasan lainnya :
a. Penerimaan sewa gedung dari PT.BOLOT ( butir 2 pendapatan lain-lain ) adalah untuk masa
sewa 30 bulan, terhitung mulai tgl.1 Juli 2008
b. Penerimaan sewa mesin dari PT.BEGOO ( butir 5 pendapatan lain-lain ) adalah untuk masa
sewa 18 bulan terhitung sejak tgl.1 Juli 2008.
c. Biaya sewa kantor sebesar Rp. 75.000.000,- ( butir 10 pd Biaya Umum dan Administrasi )
adalah untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak tgl. 1 Juli 200 8. PPh yang terutang
atas sewa kantor telah dipotong dan disetor oleh PT.Kursi Empuk sebesar 10 % dari Jumlah
sewa yang dibebenkan.

Pajak – pajak yang telah dibayar dalam tahun 2008 :


1. PPh Psl 25 dari Januari sd September sebesar Rp. 225.000.000,-
2. STP PPh Psl 25 bulan Oktober – Desember Rp. 78.000.000,-
(termasuk bunga atas ketidak setoran sebesar Rp. 3.000.000,- )
3. PPh atas pengalihan sebagian tanah oleh Pemerintah,telah dipotong PPh oleh Bendaharawan
Pemerintah sebesar Rp.1.750.000,- (lihat butir 3 Pendapatan lain – lain)

2
4. PPh atas Pengalihan Hak atas Tanah ( Harga Jual yang tercantum Akta Jual Beli didepan PPAT
sebesar Rp. 250.000.000,- sementara NJOP menurut SPPT PBB sebesar Rp.
225.000.000,- ) .Sebelum disahkan Akta Jual Beli, PPh telah disetor lunas dengan tarip 5 % PPh
yang harus di bayar : 5 % x Rp.250.000.000,- = Rp. 12.500.000,-
Catatan : PPh atas Pengalihan Tanah dan atau Bangunan yang telah dibayar :
- Dipotong oleh Bendaharawan Rp. 1.750.000,-
- Dibayar sendiri Rp. 12.500.000,-
Jumlah Rp. 14.250.000,-
5. Fiskal Luar Negeri Rp. 2.500.000,- ( lihat butir 4 pd Biaya Umum dan Adm).
6. Pajak yang telah dibayar di Hongkong atas Cabang di Hongkong sebesar Rp. 16.500.000,-
7. PPh Pasal 22 atas Impor disetor ke Bank Devisa sebesar Rp. 2.500.000,-

CATATAN :
1. Smua penghasilan dari pihak lain telah dipotong PPh sesuai denga ketentuan dengan tarip sbb
: Sewa Gedung 10 % , Sewa Mesin 6 %, Royalty 15 % dan Jasa Giro 20 %. Bukti Pemungutan
dan atau Pemotongan sudah diterima.
2. Pembebanan Biaya Penyusutan untuk Kepentingan Laporan Keuangan Komersial
menggunakan method Garis Lurus ( Straight Line Depreciation Method). Umur teknis dan
ekonomis dari Aktiva / Harta yang dimiliki dan digunakan dalam usaha , disesuaikan dengan
Masa Manfaat menurut ketentuan perpajakan sebagaimana diatur dalam pasal 11 UU PPh yo
Kep.Ment. Keu No.520/KMK/.03/2000 sebagaimana telah diubah dengan Kep. Ment.Keu
No.138/KNK.03/2001.
3. Pembebanan Biaya Penyusutan untuk pelaporan laba fiscal menggunakan method Saldo
Menurun Ganda ( Double Declining Balance ) dan dialokasikan pada HPP sebesar 80 % ,
sisanya 20 % dialokasikan pada Biaya Umum dan Administrasi.
4.Tidak ada sisa kerugian tahun – tahun sebelumnya.

Daftar Aktiva

A. Bukan Bangunan
No. Kelompok Tgl/Bulan Harga Perolehan
Urut Perolehan
1 1 02 – 01 – 2005 2.000.000.000,-
2 1 01 – 07 – 2006 800.000.000,-
3 2 02 – 07 – 2005 1.600.000.000,-
4 3 03 – 01 – 2004 800.000.000,-

B.Bangunan
No.Urut Jenis Tahun Harga
Perolehan Perolehan
1 Tanah 4 Persil 2001 5.000.000.000,-
2 Bangunan Permanen 2002 3.000.000.000,-
3 Bangunan tidak 2003 700.000.000,-
Permanen

GAMBARAN LAP KEUANGAN PT.KURSI EMPUK

3
TH 2008
(Sebelum dilakukan Koreksi Fiskal )

Laba Bruto Usaha Rp. 1.614.000.000,-


Biaya Umum dan Administrasi Rp. 939.725.000,-
Laba Bersih Usaha Rp. 674.275.000,-
Penghasilan Luar Usaha Rp. 316.260.000,-
Jumlah seluruh penghasilan Rp. 990.535.000,-
PPh Terutang :
10 % x Rp. 50.000.000,- = Rp. 5.000.000,-
15 % x Rp. 50.000.000,- = Rp. 7.500.000,-
30 % x Rp.890.535.000,- = Rp 267.160.000,-
Rp. 279.660.500,-
Kredit Pajak
( Pajak Penghasilan Yang Telah Disetor / Dipungut ) :
1.PPh Pasal 25 dari Jan sd Sept Rp. 225.000.000,
2.SPT PPh Pasal 25 bulan Okt – des 2008 Rp. 78.000.000,-
( termasuk bunga sebesar Rp. 3.000.000,-)
3.PPh atas pengalihan atas Tanah oleh Rp. 1.750.000,-
Pemerintah
4.PPh atas Pengalihan Hak atas Tanah Rp. 12.500.000,-
5.Fiskal Luar Negeri Rp. 2.500.000,-
6.Pajak yang telah bayar di Hongkong Rp. 16.500.000,-
7.PPh Pasal 22 atas Impor Rp. 2.500.000,-
8.PPh Yang Dipotong :
-Sewa Mesin Rp. 2.700.000,-
-Royalty Rp. 6.000.000,-
Rp. 8.700.000,-
Rp. 333.700.000,-
Lebih Bayar Rp. 54.039.000,-

KERTAS KERJA PENGISIAN SPT 1771

I.PERINCIAN KOREKSI FISKAL


POSITIF :
-Biaya PPh Pasal 21 ( ditanggung ) Rp. 6. 450.000,-
-Biaya Sewa Gedung Kantor Rp. 75.000.000,-
Beban th.2008 : 6/36 x Rp.75.000.000,- Rp. 12.500.000,-
Rp. 62.500.000,-
-Fiskal Luar Negeri Rp. 2.500.000,-
-Pembelian obat obatan Rp. 16.300.000,-
-Premi Asuransi u/ Rumah Pribadi Direksi Rp. 4.300.000,-
-Sumbangan u/ Dana Kemanusiaan Rp. 4.000.000,-
-Kerugian Cabang Taipeh Rp. 27.900.000,-
-Biaya Rekreasi Karyawan Rp. 10.000.000,-
-Biaya Jamuan u/ Relasi Rp. 20.000.000,-
-Biaya Penyusutan :
HPP : 936.000.000,- - 677.902.531,- = Rp. 258.097.469,-

4
BiUA : 234.000.000,- - 169.475.367,- = Rp. 64.524.367,-
Rp. 322.621.836,-
Rp. 476.571.836,-
NEGATIF :
-Sewa Mesin Rp. 45.000.000,-
-Penerimaan th.2008 :
6/18 x Rp. 45.000.000,- Rp. 15.000.000,-
Rp. 30.000.000,-
PPh FINAL
-Sewa Gedung Rp. 50.000.000,-
-Jasa Giro Bank Rp. 260.000,-
BUKAN OBJEK PAJAK
-Dividen R p. 20.000.000,-
II.Pengisian Formulir Lampiran SPT PPh 1771 – I
1.Penghasilan Neto Komersial Dlam Negeri :
a.Peredaran Usaha Rp. 17.500.000.000,-
b.Harga Pokok Penjualan (Rp. 15.886.000.000,-)
c.Biaya Usaha Lainnya ( 939.725.000,-)
d.Penghasilan Neto dari Usaha Rp. 674.275.000,-
e.Penghasilan Neto dari Luar Usaha Rp. 250.260.000,-
f.Biaya dari Luar Usaha Rp. 0,-
g.Penghasilan Neto dari Luar Usaha Rp. 250.260.000,-
Jumlah Rp. 924.535.000,-
Penghasilan Neto dari Luar Negeri Rp. 66.000.000,-
Penghasilan Neto Komersial Rp. 990.535.000,-

2.Penghasilan yang Dikenakan PPh Final dan bukan Objek


Pajak ( 260.000,- + 50.000.000,- + 20.000.000,-) (Rp. 70.260.000,-)
Penghasilan Neto Tidak Final Rp. 920.275.000,-

3.Penyesuaian Fiskal positif :


a.Biaya u/ kepentingan Pemegang Saham Rp. –
b.Pembentukan Dana Cadangan Rp. –
c.Penggantian / Imbalan dalam Bentuk Natura
dan Kenikmatan
-PPh Ditanggung Rp. 6.450.000,-
-Obat – obatan Karyawan Rp.16.300.000,-
-Premi Asuransi u/ rmh Direksi Rp. 4.300.000,-
-Biaya Rekreasi Karyawan Rp. 10.000.000,-
Rp. 37.050.000,-
d.Jumlah yang melebihi kewajaran
e.Hibah, Sumbangan, Bantuan:
-Sumb u/ Dana Kemanusiaan Rp. 4.000.000,-
-Jamuan untuk Relasi Rp. 20.000.000,-
Rp. 24.000.000,-
f.Fiskal Luar Negeri Rp. 2.500.000,-
g.Gaji u/ Angg.Firma, Persekutuan Rp. -
h.Sanksi Administrasi Rp. -
i.Selisih Penyusutan Kom diatas Fiskal :
-Beban HPP Rp.258.097.469,-
-Beban Biaya Um dan Adm Rp. 64.524.367,-

5
Rp. 322.621.836,-
j.Selisih Amortisasi Rp. -
k.Biaya Yang Ditangguhkan :
-Sewa Gedung Kantor u / tahun Rp. 75.000.000,-
-Beban th. 2008 : 6/36 Rp. 12.500.000,-
Rp. 62.500.000,-
l.Rugi Cab. Taipeh ( Luar Negeri ) Rp. 27.900.000,-
Rp. 476.571.836,-
4.Penyesuaian Fiskal Negatif Berupa Pengurangan
a.Selisih Penyusutan Kom dibawah Fiskal Rp. -
b.Selisih Amortiasi Komdibawah Fiskal Rp. -
c.Penghs yang ditangguhkan Pengakuannya Rp. -
d.Lain-lain : Sewa Mesin
12/8 x Rp 45.000.000,- Rp. 30.000.000,-
(Rp. 30.000.000,-)
5.Fasilitas Penanaman Modal Berupa Pengurangan
Penghasilan Neto Rp. ------
6.Penghasilan Neto Fiskal
( 920.275.000 + 476.571.836 – 30.000.000) = Rp. 1.366.846.836,-

III. Pengisian Formulir 1771 – IV :


Bagian A PPh Final :
1.Bunga Deposito / Tabungan / Jasa Giro Rp. 260.000,- Rp. 52.000,-
2.Bunga / Diskonto Obligasi Rp. - Rp. -
3.Penghasilan Penjualan Saham Rp. - Rp. -
(yg diperdagangkan di Bursa Efek)
4.Penghasilan Penjualan Saham Modal Ventura Rp. - Rp. -
5.Penghasilan Usaha :
a.Penyalur / Dealer / Agen pertamina Rp. - Rp. -
b.Penyalur / Distributor Rokok Rp. - Rp. -
6.Penghasilan Pengalihan Hak atas Tanah / Rp. - Rp. -
Bangunan ( Yayasan / Organisasi sejenis )
7.Penghasilan Persewaan atas Tanah / BangunanRp. 50.000.000,- Rp. 5.000.000,-
8.Imbalan jasa Konstruksi :
a.Pelaksanaan Konstruksi 2% Rp. - Rp. -
b.Perencana Konstruksi 4% Rp. - Rp. -
c.Pengawas Konstruksi 4% Rp. - Rp. -
9.Perwakilan Dagang Asing Rp. - Rp. -
10.Pelayaran / Penerbangan Asing Rp. - Rp. -
11.Pelayaran Dalam Negeri Rp. - Rp. - ,-
Jumlah Rp.70.260.000,- Rp. 5.052.000,-

Bagian B ( Penghasilan Yg Tidak Termasuk Objek PPh ) :


1.Bantuan / Sumbangan Rp. -
2.H i b a h Rp. -
3.Dividen / Bagian Laba Dari Penyertaan Modal Rp. 20.000.000,-
Pada Badan Usaha di Indonesia
4.Iuran dan Penghasilan tertentu yang diterima Dana Pensiun Rp. -
5.Bunga / Diskonto Obligasi yang diterima Reksa Dana Rp. -
6.Bagian Laba yang diterima Perusahaan Modal Ventura Rp. -

6
dari Badan Pasangan Usahanya
7.Dll Rp. ,-
Rp. 20.000.000,-
IV. Formulir Lampiran Khusus (7a) Kredit Pajak Luar Negeri :
Penghasilan Neto Dalam Negeri Rp. 1.300.846.836,-
Penghasilan Neto Luar Negeri Rp. 66.000.000,-
Penghasilan Kena Pajak Rp. 1.366.846.836,-
PPh Terutang Rp. 392.553.800,-

Maximum Kredit Pajak Luar Negeri yang dapat dikreditkan :


66.000.000,-
1.366.846.836,- x 392.553.800,- Rp. 18.954.977,-
PPh Pasal 24 yang dibayar di luar negeri dan yang Rp. 16.500.000,-
dapat dikreditkan
V.Lampiran SPT PPh ( Formulir 1771 )
Selain Lampiran 1771 – I sd. 1771 VI, sekalipun tidak ada isinya, tetap wajib dilampirkan pada induk
SPT, berikut lampiran lain yang disyaratkan adalah :
1. Surat Setoran pajak ( SSP ) PPh Psl.29 ;
2. Laporan Keuangan ( wajib bagi semua wp badan ) ;
3. Daftar Penyusutan dan Amortisasi Fiskal ;
4. Perhitungan Kompensasi Kerugian Fiskal ;
1. Pernyataan Transaksi dan Hubungan Istimewa ;
5. Daftar Fasilitas Penanaman Modal ;
6. Surat Setoran Pajak ( SSP ) PPh Psl.26 ayat (4) ( khusus BUT ) ;
7. Perhitungan PPh Pasal 26 ayat (4) ( khusus BUT ) ;
8. Surat Kuasa Khusus bermaterai Rp. 6.000,- ( bila dikuasakan )
9. Lain – lain :
a.Daftar piutang yang tidak dapat ditagih ( Kep.DJP No.238 / PJ/2001 tanggal 28 Maret 2001 )
berikut bukti pengumuman di media cetak.
b.Daftar Nominatif Penerima Entertainment (SE.27 / PJ /1996 );
c.Keputusan / Persetujuan angsuran Penundaan PPh. Psl. 29, jika mengajukan permohonan
mengangsur atau menunda penyetor PPh Pasal 29.
Berdasarkan Kep.DJP No.49/PJ/2003 tgl.12 Maret 2003, sebagaimana telah diubah dengan Kep.DJP
No.36 /PJ/2000 tgl.12 Pebruari 2004 SPT Tidak Lengkap apabila :
1. Nama Wajib-Pajak dan NPWP tidak dicantumkan dalam SPT Induk dengan lengkap dan jelas ;
2. SPT Induk tidak ditanda – tangani oleh WP atau Kuasanya ;
3. DItanda-tangani oleh kuasa tetapi tidak melampirkan Surat Kuasa Khusus ;
4. Terdapat elemen SPT Induk yang diisi tidak lengkap ;
5. SPT Kurang Bayar tetapi tidak dilampiri dengan bukti pelunasan berupa SSP yang sesuai atau
Surat Keputusan Persetujuan untuk mengangsur atau ;
6. SPT tidak atau kurang disertai lampiran pada Formulir Baku ;
7. Lampiran Daftar Pemegang Saham / Pemilik Modal dan Daftar Susunan Pengurus dan Komisaris
dialmpirkan tetapi tidak diisi lengkap ;
8. Terdapat lampiran Khusus sebagaimana disyaratkan yang diisi tidak lengkap .
Penutup : Kapan sebaiknya SPT Tahunan PPh Badan disampaikan ke KPP? Batas waktu penyampaian
SPT Tahunan adalah paling lambat 4 (empat ) bulan setelah tahun pajak berakhir.

7
S P T PPh 1771

Induk
Lampiran :
I.Penghitungan Penghasilan Neto Fiskal
II.Perincian Harga Pokok Penjualan dan Biaya Usaha
III.Kredit Pajak Dalam Negeri
IV.a.Penghasilan Yg Dikenakan PPh Final
b.Penghasilan Yg Bukan Objek Pajak
V.a.Daftar Pemegang Saham / Pemilik Modal
b.Daftar Susunan Pengurus dan Komisaris
VI.a.Daftar Penyertaan Modal pada Perusahaan Afiliasi
b.Daftar Pinjaman dari / kepada Pemegang Saham
Lampiran Khusus :
-Laporan Keuangan (Neraca dan Daftar Laba Rugi)
-Daftar Penyusutan dan Amortisasi Fiskal
-Penghitungan Kompensasi Kerugian Fiskal
-Pernyataan Transaksi Dalam Hubungan Istimewa
-Perhitunggan PPh Pasal 26 ayat (4)
-Kredit Pajak Luar Negeri

8
PETUNJUK UMUM PENGISIAN SPT

1.BACA DGN CERMAT BUKU PETUNJUK


Sepanjang tidak ada perubahan Buku Petunjuk hanya
diberikan satu kali

2.ISI TAHUN PAJAK


Tahun Pajak bisa sama dgn Tahun Takwim atau bisa sama
dengan Tahun Buku, jika wp menggunakan tahun buku
yang tidak sama dengan Tahun Takwim

3.BERI TANDA ( X ) PADA KOTAK YANG TERSEDIA

4.DIISI MULAI DARI LAMPIRAN, KEMUDIAN PINDAHKAN


KE INDUK
(KECUALI UTK INDENTITAS DPT LANGSUNG DIISI)

5.ANGKA DENGAN RUPIAH


(KECUALI UTK PENGHASILAN KENA PAJAK DLM RIBUAN)

6.SERTAKAN SELURUH LAMPIRAN PADA SAAT DISAMPAIKAN


KE KPP SEKALIPUN ISINYA NIHIL

7.TANDA TANGAN

Anda mungkin juga menyukai