Untuk mendirikan sebuah klinik, hal penting yang harus diketahui oleh Pemilik/Pendiri/Investor
adalah menghitung prakiraan kebutuhan dana investasi, prakiraan biaya dan pendapatan.
Investasi adalah penanaman modal (baik modal tetap maupun modal tidak tetap) yang
digunakan dalam proses produksi untuk memperoleh keuntungan suatu perusahaan dimasa yang
akan datang. Kebutuhan dana investasi dihitung dengan mempertimbangkan kebutuhan
pelayanan yang akan dikembangkan (antara lain rencana cakupan, jenis layanan dan fasilitas lain
dengan mengacu dari kajian kebutuhan ruang).
Tabel 1
Adapun estimasi biaya investasi klinik pratama rawat jalan adalah sbb (tidak termasuk harga
tanah)
Tabel 2
BIAYA PROYEK Rp
Tanah 0
Biaya Pra- Operasional 67,500,000
Biaya Konstruksi Interior Klinik 225,000,000
Biaya Peralatan (medical & non medik) :
135,000,000
Laboratorium
Prakiraan biaya dihitung dengan mempertimbangkan biaya tidak tetap/indirect cost dan biaya
tetap/direct cost.
Prakiraan biaya klinik pratama rawat jalan pada tabel dibawah ini menggunakan asumsi sbb :
Tabel 3
Simulasi Anggaran Operasional Klinik Pratama Rawat Jalan Tahun Pertama
PROMOSI
Leaflet/Brosur/Spanduk - - 4,500,000
Program kegiatan promosi - - 7,500,000
PENDIDIKAN
Inhouse traning dan pelatihan - - 4,000,000
Prakiraan pendapatan klinik pratama rawat jalan berasal dari pelayanan langsung pasien umum,
kapitasi BPJS (Klinik Pratama) atau tarif Ina-CBG’s BPJS (Klinik Utama), dan sumber pendapatan
lain (misal sebagai tempat praktek siswa kesehatan,sumbangan, dll)
1. Biaya operasional klinik pratama rawat jalan yang buka 24 jam adalah Rp 47.240.000,-
/bulan (belum termasuk belanja obat untuk pelayanan)
2. Sumber pendapatan dari pasien umum di era JKN tidak banyak diharapkan, pendapatan
kotor berkisar Rp.16.800.000/bulan (tahap awal)
3. Biaya investasi bangunan (diluar tanah) dengan asumsi 20 th masa pakai bangunan, maka
beban sekitar Rp 6.250.000,-/bulan
4. Saat mulai bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, dengan jumlah peserta yang “harus”
dicari maka dapat diperkirakan selama 2 (dua) tahun awal, Klinik belum dapat
memberikan keuntungan, kecuali jumlah peserta BPJS Kesehatan bisa mencapai 5000
peserta (atau Rp 50.000.000,-/bulan—-brutto) dalam tahun pertama.