Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL

STUDI KELAYAKAN

“KLINIK PRATAMA 24 JAM FIRDAUS”

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


2014

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemerintah Indonesia sejak 1 Januari 2014 mulai melaksanakan Jaminan


Kesehatan Nasional oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Kesehatan. Beberapa hal kebijakan yang telah dikeluarkan yaitu :
1. Semua warga negara Indonesia pada akhir 2019 wajib menjadi peserta BPJS
Kesehatan, secara bertahap dimulai dengan peserta Jamkesmas (sekarang
menjadi PBI atau Penerima Bantuan Iuran), peserta non PBI : Askes dan
Jamsostek; tahap ke-2 : semua pegawai perusahaan (akhir 2014 diharapkan
semua pegawai telah menjadi peserta BPJS)
2. Sistem pelayanan kesehatan yang diberikan kepada peserta BPJS adalah
sistem rujukan berjenjang, artinya pemberi pelayanan kesehatan pertama
(PPK 1) merupakan gate keeper sebelum mendapat pelayanan di tingkat 2
atau 3.
3. PPK I ini dapat berupa pelayanan di Puskesmas, dokter praktek umum,
dokter gigi pratama dan Klinik Pratama.
4. Sistem pembiayaan kesehatan PPK I ini dilakukan oleh BPJS Kesehatan
dalam bentuk Kapitasi. Besarnya kapitasi saat ini adalah Rp 6000,-
/peserta per bulan untuk Puskesmas dan Rp 8.000 – 10.000,- untuk PPK
lainnya.
5. Semua peserta BPJS Kesehatan diberi kesempatan untuk memilih PPK I di
tempat yang sesuai dengan pilihan berdasarkan lokasi tempat tinggal atau
pertimbangan lain

B. Dasar Hukum :
2
1. UU no 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
2. UU no 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI no 1 tahun 2012 tentang Sistem Rujukan
Pelayanan Kesehatan Perorangan
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI no 9 tahun 2014 tentang Klinik
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI no 69 tahun 2013 tentang Standar Tarif
Pelayanan Kesehatan pada Fasilitas Tingkat Pertama dan Tingkat Lanjutan
dalam Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan.

C. Visi
Menjadi salah satu center of excellence layanan kesehatan primer di
Indonesia

D. Tujuan
Klinik Pratama bertujuan untuk:
1. Memberikan pelayanan kesehatan umum dan kesehatan gigi sebagai PPK 1
(primer) BPJS
2. Menyediakan lahan pendidikan untuk Program Pendidikan Dokter Layanan
Primer (DLP) dan Dokter Gigi Pelayanan Primer
3. Menyediakan lahan penelitian di layanan primer berbasis individu dan
komunitas (untuk pengembangan ilmu Kedokteran Keluarga dan Ilmu
Kedokteran Gigi Keluarga via Pusat Studi Kedokteran Keluarga dan Pusat
Studi Kedokteran Gigi Keluarga)
4. Menjadi pilot model Klinik Pratama di Indonesia yang mengutamakan
upaya promotif dan preventif dengan pendekatan holistik (Bio-psiko-sosial-
kultural-spiritual)
5. Menjadi prototype template untuk semua Klinik Pratama dalam jaringan
Aumkes Muhammadiyah

E. Sasaran
3
Sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan swasta, berupaya untuk
membantu Pemerintah untuk berpartisipasi meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Dengan sasaran :
1. Peserta BPJS
a. Captive market terdiri atas :
i. Seluruh karyawan dan keluarga karyawan Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta
ii. Mahasiswa baru dan lama Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta
iii. Seluruh karyawan dan keluarga karyawan RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta
iv. Seluruh karyawan dan keluarga karyawan RS PKU
Muhammadiyah Gamping , Sleman
v. Pengurus dan keluarga pengurus adan anggota Persyarikatan
Muhammadiyah di DIY dan sekitarnya
b. Amal Usaha Muhammadiyah lain yang membutuhkan PPK 1 (mis.
Stikes Aisyah, UAD)
c. Warga dan Perusahaan sekitar Klinik
2. Non peserta BPJS : warga sekitar Klinik

4
BAB II
ANALISIS SITUASI
A. KEADAAN DEMOGRAFI
1. Kondisi umum Kota Yogyakarta
Secara geografis, Kota Yogyakarta terletak antara 110º24’19” -
110º28’53” Bujur Timurdan 07º15’24” - 07º49’26” Lintang Selatan. Wilayah
kota Yogyakarta dibatasi olehdaerah-daerah seperti:
Batas wilayah utara : Kab.Sleman
Batas wilayah selatan : Kab.Bantul
Batas wilayah barat : Kab.Bantul dan kab.Sleman
Batas wilayah timur : Kab.Bantul dan kab.Sleman
Wilayah Kota Yogyakarta terdiri dari 14kecamatan, 45 kelurahan, 617
RW, dan2532 RT dengan wilayah seluas 32,5 km²atau kurang lebih 1,02%
dari luas WilayahPropinsi Daerah Istimewa Yogyakarta .

2. Kependudukan
Secara umum, distribusi penduduk di Provinsi DIY menunjukkan
bahwa Kota Yogyakarta memiliki jumlah penduduk 11,2% dari total
penduduk DIY

Sumber :Laporan Eksekutif Hasil Sensus Penduduk DIY 2010 (BPS DIY)

Gambar 1. Distribusi Presentase Penduduk di DIY

5
Jumlah penduduk di Kota Yogyakarta pada tahun 2012 adalah
394.012 jiwa.Daerah yang mempunyai kepadatan penduduk geografis tinggi
terletak di Kecamatan Tegalrejo dan terendah di Kecamatan Pakualaman.

B. POLA PENYAKIT
Sepuluh besar penyakit yang dilaporkan dari Puskesmas se-Kota
Yogyakarta menunjukkan bahwa munculnya penyakit non menular yang
semakin tinggi (Gambar 2).Hipertensi dan Diabetes Mellitus memperlihatkan
peningkatan yang signifikan beberap tahun terakhir.

Sumber : Profil Kesehatan Kota Yogyakarta 2013

Gambar 2.
Distribusi 10 Besar Penyakit di Puskesmas se-Kota Yogyakarta

Evidence based medicine menunjukkan bahwa penyakit-penyakit non


menular ini dapat diturunkan dengan perubahan life style hidup sehat bagi
masyarakat. Sehingga peran PPK 1 sebagai gate keeper sangat penting
dalam membantu mengatasi masalah kesehatan masyarakat, Usaha
promotif dan preventif harus diutamakan daripada peran kuratif.

C. SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN


Kebutuhan tenaga kesehatan di Kota Yogyakarta sebagian besar telah
memenuhi target Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2011-2015, namun masih
ada beberapa kebutuhan tenaga kesehatan yang kurang seperti kebutuhan
dokter umum yang bekerja sama dengan BPJS. Dengan berlakunya JKN maka

6
dokter layanan primer (PPK1) sebagai gate keeper harus harus digalakkan.
Sehingga fungsi gate keeperakan berjalan. Dengan jumlah penduduk 394.012
jiwa maka dibutuhkan dokter layanan primer (PPK 1) yang bekerja sama
dengan BPJS sejumlah 132 dokter umum.
Jumlah tempat pelayanan kesehatan pertama di Kota Yogyakarta saat ini
yang bekerja sama dengan BPJS terdiri dari :
1. 18 Puskesmas
2. 13 Klinik/Balai Pengobatan
3. 13 Dokter Umum Praktek Swasta
4. 3 Dokter Gigi Umum Praktek Swasta

D. ANALISIS KELAYAKAN PENDIRIAN KLINIK 24 JAM FIRDAUS


Analisis kelayakan yang mendasari pendirian klinik pratama ini dilakukan
menggunakan analisis SWOT.
1. Opportunity (Peluang)
 Kebijakan pembiayaan kesehatan untuk masyarakat miskin sejak
tahun 2004 melalui Jamkesmas, Jamkesda, Jamkesos, sehingga
masyarakat miskin yang memerlukan pelayanan kesehatan dapat
terlayani tanpa perlu membayar
 Rencana Pemerintah pada akhir tahun 2014 program BPJS bidang
Kesehatan mewajibkan seluruh perusahaan di Indonesia telah
mengikutsertakan semua karyawannya dalam program BPJS
Kesehatan
 Rencana Pemerintah pada akhir tahun 2019 program BPJS bidang
kesehatan mewajibkan seluruh penduduk Indonesia untuk menjadi
anggota BPJS Kesehatan
 Jumlah penduduk kota Yogyakarta di Kecamatan Wirobrajan 21 ribu
dan hanya memiliki 1 (satu) PPK 1 yaitu Puskesmas Wirobrajan
 Saat ini tempat pelayanan PPK 1 berupa Klinik Pratama 24 jam di
Kota Yogyakarta dan DIY yang bekerjasama dengan BPJS
Kesehatanan baru 1 (satu) klinik
 Adanya system pembayaran selain kapitasi (non kapitasi) yang dapat
menjadi cost revenue
 Belum ada Klinik Muhammadiyah di Kota Yogyakarta

2. Threat (Ancaman)

7
 Tarif kapitasi yang minimal, berisiko bila jumlah peserta kapitasi di
klinik tidak dapat menutupi biaya pelayanan dan operasional lainnya.
 Belum berjalannya system rujukan balik
 Ketersediaan dan harga obat untuk 144 diagnosis layanan primer
 Setiap rumah sakit berlomba lomba membuat klinik satelit, terkait
rujukan berjenjang dan regional
 Pola pikir masyarakat yang masih kuratif bukan mencegah agar tidak
sakit, karena berobat gratis

3. Strenght (Kekuatan)
 Tersedia bangunan yang luas dan nyaman
 Lokasi yang strategis, mudah dijangkau dengan kendaraan umum
dan kendaraan pribadi
 Captive market sudah sangat jelas sebanyak kurang lebih 10.000
 Tenaga kesehatan yang banyak dan mudah didapat di lingkungan
UMY, RS PKU Muhammadiyah dan STIKES Aisyah
 Tenaga Manajemen tersedia cukup banyak yang berasal dari FKIK
UMY
 Dukungan dari Pimpinan Muhammadiyah Wilayah dan Pusat
terhadap pendirian klinik ini

4. Weakness (Kelemahan)
 Bangunan merupakan gedung lama dan bukan bekas klinik, sehingga
butuh renovasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan.
 Lokasi tidak menyatu dengan kampus UMY

8
BAB III
KLINIK 24 JAM FIRDAUS

A. Letak dan Site Plan


Di pusat kota Yogyakartayaitu Jl. Kapt. Piere Tendean no 56 Yogyakarta
Lokasi klinik ini strategis dan mudah terjangkau dari segala arah.
- ± 1,5 km dari titik 0 kota Jogyakarta
- Berada di pinggir jalan raya
(denah lokasi Klinik lihat lampiran 1)

B. Keunggulan dan kekhasan

1. Memberikan pelayanan kesehatan primer yang berkualitas (high


quality primary care services)
2. Berperan sebagai gate keeper BPJS yang mampu menangani 80%
masalah kesehatan yang dihadapi pasien BPJS di layanan primer
3. Memberikan pelayanan terpadu yang holistik (patient-centered care
& biopsychososial approach) dan komprehensif (promotif-preventif-
kuratif-rehabilitatif)
4. Penguatan pelayanan promotif & preventif untuk menjaga
kesehatan peserta BPJS (tercermin dalam clinical pathway)
5. Memberikan pelayanan home visit dan home care

C. STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS

STRUKTUR ORGANISASI
KLINIK 24 JAM FIRDAUS

9
Penanggungjawab Klinik
dr.Ekorni L, MMR

KOORDINATOR KOORDINATOR PENDIDIKAN, PENELITIAN,


PELAYANAN PENGABDIAN MASYARAKAT

Dokter Gigi Umum Pelaksana Harian


Dokter UmumPelaksana Harian
Pelayanan Keperawatan
Pelayanan Kebidanan
Pelayanan Penunjang medis dan non medis

Klasifikasi dan Uraian Tugas

KLASIFIKASI URAIAN TUGAS


Penanggungjawab 1. Bertanggungjawab menyediakan
Klinik adalah sarana dan prasarana klinik sesuai
Seorang Dokter yang standart Pelayanan Medik.
memiliki pengalaman 2. Memimpin klinik
manajemen RS dan
memiliki SIP di Klinik
Koord Pelayanan : 1. Bertanggungjawab terhadap
Seorang Dokter terlaksananya kegiatan pelayanan
umum atau Dokter pasien yang berkualitas sesuai
10
Gigi pedoman/standar pelayanan profesi
2. Menyusun sistem dan prosedur
pelayanan pasien, pengawasan dan
evaluasi prosedur pelayanan
Koordinator 1. Bertanggungjawab terhadap
Pendidikan, terlaksananya kegiatan pendidikan,
Penelitian dan penelitian dan pengabdian bagi
Pengabdian: masyarakat yang berkualitas sesuai
Seorang dokter pedoman/standar klinik pratama
umum atau Dokter 2. Menyusun sistem dan prosedur
Gigi yang pendidikan, penelitian dan pengabdian
berlatarbelakang masyarakat, melakuka pengawasan
dosen dan evaluasi program
Dokter Pelaksana : 1. Menyelenggarakan praktek kedokteran
seorang dokter umum yang aman dan safety
atau gigi yang 2. Memberikan pelayanan edukasi dan
memiliki SIP di klinik konsultasi pasien dan keluarga pasien
sesuai dengan 3. Aktif memberikan edukasi dan promotif
kompetensinya ke pasien, keluarga pasien dan
masyarakat sekitar klinik
Perawat Pelaksana 1. Melaksanakan asuhan keperawatan,
Seorang tenaga melaksanakan advis dokter, dan
perawat minimal bekerjasama dengan dokter dalam
Akademi memberikan pelayanan yang berfokus
Keperawatan pada pasien
2. Melakukan kegiatan sterilisasi
ruangan dan peralatan secara rutin
3. Membantu dalam kegiatan adminstrasi
pasien
4. Melaksanakan kegiatan-kegiatan
lainnya sesuai dengan kewenangannya
Bidan Pelaksana 1. Melaksanakan asuhan kebidanan,
Seorang tenaga melaksanakan advis dokter, dan
kebidanan minimal bekerjasama dengan dokter dalam
D3 Kebidanan memberikan pelayanan yang berfokus
pada pasien
2. Melakukan kegiatan sterilisasi
ruangan dan peralatan secara rutin
3. Membantu dalam kegiatan adminstrasi
pasien
4. Melaksanakan kegiatan-kegiatan
lainnya sesuai dengan kewenangannya
Pelayanan Penunjang 1. Memberikan pelayanan adminstrasi
medis dan non medis pasien dan karyawan, baik internal dan
Seorang D3 dengan eksternal klinik
pendidikan kesehatan 2. Membantu inventarisasi peralatan dan
tertentu perlengkapan klinik
11
3. Penyelenggaran kegiatan akuntansi
pasien dan karyawan, baik internal dan
eksternal klinik
4. Membantu pengawasan kebersihan dan
keamanan klinik
5. Melaksanakan fungsi profesi lainnya
sesuai dengan kewenangannya

D. DATA KETENAGAAN

Pendididkan
No Jabatan Tempat
Nama Lulus
. /Peran Jenis Tugas lain
Th
1. Penaggungjawab
Dr. Ekorii Klinik

2. Koordinator Dokte 1994 FKIK UMY


dr.Arlina Pelayanan r 2002
Dewi, M.Kes, S2
AAK

3. Koordinator Dokte 2011 FKIK UMY


dr. Merita Pendidikan, r 2013
Penelitian dan S2
Pengabdian
Masyarakat
3. Dokter gigi Drg 2013 -
Drg. Regia Pelaksana Harian

4. Perawat Ners -
Perawat 1 Pelaksana
Administrasi
5. Perawat D3 -
Perawat 2 pelaksana
Administrasi
6 Perawat D3
Perawat 3 pelaksana
Administrasi
7. Bidan Pelaksana D3 -
Bidan harian Kebid
anan
8 Perawat D3 -
Perawat Gigi pelaksana
Administrasi
12
9 Pelayanan D3 -
Analis laboaratorium
Kesehatan sederhana

10 Kebersihan dan SMA -


Kebersihan taman Klinik

11 Keamanan Klinik SMA UMY


Satpam (tim-
5 org)

F. Rencana Kebutuhan Klinik


1. Sarana dan prasarana
a. Sarana
Kebutuhan ruangan rawat jalani untuk klinik 24 jam dengan kegiatan
pendidikan
1) Ruang administrasi
2) Ruang pendaftaran dan ruang tunggu
3) Ruang periksa dokter umum
4) Ruang tindakan
5) Ruang periksa gigi= 2 kamar
6) Ruang penyimpanan obat & BHP
7) Ruang edukasi &konseling individual
8) Ruang pertemuan
9) Ruang jaga dokter
10) Ruang Manajemen
11) Ruang menyusui
12) Toilet 4 kamar (pasien, petugas, dokter)
13) Dapur
14) Mushola
15) Gudang
16) Perpustakaan
Total luas bangunan ±200m2
b. Prasarana
1) Tempat tidur pasien
2) Meja periksa dokter
3) Dental unit
4) Komputer dan Sistem Informasi Manajemen (SIM)
5) Peralatan pemeriksaan kesehatan
6) Lain-lain
Sumber Listrik : PLN 22.000 watt
Sumber air : PAM
Pengelolaan limbah

13
Untuk menjaga kondisi lingkungan yang nyaman dan aman, pengelolaan
limbah Klinik dilakukan :
Limbah medis padat : bekerjasama dengan pihak ke-3 mulai dari
pengumpulan, transportasi hingga pemusnahan
Limbah medis cair: sangat minimal karena pelaayanan rawat jalan
Limbah rumah tangga: dilakukan pembuangan secara rutin ke TPA
G. RENCANA PELAYANAN
1. Klinik ini merupakan klinik pratama rawat jalan dan buka selama 24
jam
2. Khusus pelayanan Gigi dilakukan pada setiap hari kerja jam:
Pagi/Siang : 10.00 – 18.00 WIB
3. Kegiatan secara terjadwal berupa pelayanan pendukung : penyuluhan
pasien dan keluarga pasien, masyarakat sekitar klinik
4. Tarif pelayanan non BPJS disesuaikan dengan tarif kerjasama dan
menyesuaikan dengan kemampuan ekonomi masyarakat sekitar.

H. Anggaran Biaya
1. Investasi bangunan untuk Klinik 24 jam (total bangunan ± 200m2) :
Anggaran Renovasi ± Rp 100.000.000,-
2. Investasi peralatan medis umum dan gigi : ± Rp 100.000.000,-

14
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Klinik

15
BAB IV

PENUTUP

Klinik 24 Jam Firdaus sebagai salah satu bentuk peran serta swasta dalam
pembangunan di bidang kesehatan khususnya di kota Yogyakarta dan sekitarnya,
memerlukan bantuan dari semua pihak agar dapat memberikan pelayanan
kepada masyarakat dengan baik. Pendidikan, pelatihan, SDM yang profesional
dan trampil diharapkan dapat membantu mewujudkan pelayanan kesehatan
professional dan safety.
Kami menyadari bahwa dalam proses ijin dan penyelenggaraan Klinik ini ini
masih banyak kekurangan , oleh karena itu, bimbingan, kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan.

16
LAMPIRAN
Denah LOKASI Klinik

Calon bangunan Klinik yang akan Direnovasi


Terletak di Jl. Kapten Piere Tendean no.56, Kec. Wirobrajan, Yogyakarta

17
Denah Ruangan

18

Anda mungkin juga menyukai