Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENENTUAN UPAH DI DASAR TENAGA KERJA DAN KURVANYA

1.1 UPAH UANG DAN UPAH RIIL


Pembayaran tenaga kerja dibedakan dua jenis, yaitu upah dan gaji. Gaji adalah
pembayaran yang diberikan kepada pekerja tetap dan tenaga kerja profesional
yang biasanya dilaksanakan sebulan sekali seperti pegawai pemerintah, guru,
dosen, manajer, akuntan. Sedangkan upah dimaksudkan sebagai pembayaran
kepada pekerja – pekerja yang pekerjaannya berpindah – pindah, seperti
pekerja pertanian, tukang kayu, tukang batu, dan buruh kasar. Berbeda dengan
teori ekonomi yang mengartikan upah sebagai pembayaran atas jasa – jasa fisik
maupun mental yang disediakan oleh tenaga kerja kepada para pengusaha.
Dalam ekonomi pembayaran pekerja tidak dapat dibedakan antara upah dan
gaji, keduanya berarti pembayaran kepada pekerja.

1.1.1 Perbedaan Upah Uang Dan Upah Riil


Dalam jangka panjang sejumlah tertentu upah pekerja mempunyai kemampuan
yang semakin sedikit di dalam membeli barang dan jasa. Hal tersebut
disebabkan kenaikan barang dan jasa tersebut yang berlaku dari waktu ke
waktu. Meskipun kenaikan tersebut tidak serentak, hal tersebut tidak
menimbulkan peningkatan kesejahteraan bagi pekerja. Untuk mengatasi hal
tersebut ahli ekonomi membuat dua perbedaan antara pengertian upah, yaitu
upah uang dan upah riil. Upah uang adalah jumlah uang yang diterima pekerja
dari pengusaha sebagai pembayaran ke atas tenaga mental dan fisik para
pekerja dalam proses produksi. Upah riil adalah tingkat upah pekerja yang
diukur dari sudut kemampuan upah tersebut dalam membeli barang dan jasa
yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan para pekerja.

1.1.2 Cara Menghitung Upah Riil


Perbedaan keinginan pekerja menyebabkan efek berbeda kepada tingkat
kesejahteraan antara para pekerja, sehingga hal tersebut dapat menimbulkan
kesulitan dalam usaha untuk menunjukkan harga yang berlaku dalam suatu

1
perekonomian dari tahun ke tahun. Untuk mengatasi hal tersebut biasanya
setiap negara membuat indeks harga, yaitu suatu indeks atau ukuran yang
memberikan gambaran tentang rata – rata dari perubahan harga dari waktu ke
waktu. Fungsi indeks harga adalah untuk menaksir upah riil pekerja dari tahun
ke tahun.
Tahun Upah Uang Indeks Harga Upah Riil
(1) (2) (3) (4)
1995 Rp. 100.000 100 Rp. 100.000
1997 Rp. 150.000 125 Rp. 120.000
2000 Rp. 200.000 150 Rp. 125.000
2005 Rp. 600.000 400 Rp. 150.000

Upah Riil
:
100
Upah Riil = X upah uang
Indeks Harga

1.2 PENENTUAN UPAH DI BERBAGAI BENTUK PASAR TENAGA


KERJA
Seperti juga dengan pasar barang, pasar tenaga kerja dapat dibedakan dalam
berbagai jenis. Bentuk-bentuk pasar tenaga kerja yang terpenting adalah:
1. Pasar tenaga kerja yang bersifat persaingan sempurna.
2. Pasar tenaga kerja monopsoni.
3. Pasar tenaga kerja monopoli di pihak pekerja.
4. Pasar monopoli di kedua belah pihak yaitu pengusaha dan pekerja
(monopoli bilateral).

1.2.1 Persaingan Sempurna dalam Pasar Tenaga Kerja


Kurva permintaan ke atas tenaga kerja, seperti juga kurva permintaan ke atas
sesuatu barang, bersifat menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Berarti
permintaan ke atas tenaga kerja bersifat: semakin tinggi / rendah upah tenaga
kerja, semakin sedikit / banyak permintaan ke atas tenaga kerja.

2
Gambar 1.1 Persaingan Sempurna dalam Pasar Tenaga Kerja

Gambar diatas menunjukkan penentuan tingkat upah di pasar tenaga kerja dan
di dalam sesuatu perusahaan. Dalam gambar, kurva MRP = D adalah kurva
permintaan tenaga kerja dan kurva SS adalah penawaran tenaga kerja. Dengan
demikian keseimbangan dicapai pada titik E, yang berarti jumlah tenaga
kerja yang digunakan adalah L dan tingkat upah adalah W. Di gambar ini
ditunjukkan permintaan dan penawaran di suatu perusahaan. Oleh karena sifat
pasar adalah persaingan sempurna, firma tidak dapat mempengaruhi tingkat
upah.

1.2.2 Pasar Tenaga Kerja Monopsoni


Monopsoni berarti hanya terdapat satu pembeli di pasar sedangkan penjual
jumlahnya banyak. Berarti pasar tenaga kerja seperti ini bersifat monopoli di
pihak perusahaan. Untuk menerangkan penentuan upah di pasar monopsoni
digunakan dua pendekatan yaitu:

3
1. Penentuan Upah: Contoh Angka
Tabel 1.1 Upah dan Penggunaan Tenaga Kerja dalam Pasar Tenaga Kerja Monopsoni

Jumlah Tingkat Upah Biaya Total Biaya Marji Hasil Penjualan


Pekerja per pekerja Tenaga Kerja nal Tenaga Produksi Marjin-
(1) (2) (JumlahUpah) Kerja (4) al (5)
(3)
0 - - - -
1 Rp 3000 Rp 3000 Rp 3000 Rp 15000
2 4000 8000 5000 14000
3 5000 15000 7000 13000
4 6000 24000 9000 12000
5 7000 35000 11000 11000
6 8000 48000 13000 10000
7 9000 63000 15000 9000

Kolom (1) dan (2) berturut-turut menunjukkan jumlah tenaga kerja dan tingkat
upah. Dapat dilihat bahwa makin besar jumlah tenaga kerja pekerja makin
tinggi tingkat upah yang dibayar kepada setiap pekerja. Sebagi contoh apabila
2 tenaga kerja digunakan, upah setiap pekerja adalah Rp 4000,00 dan apabila 3
tenaga kerja digunakan upah setiap pekerja adalah Rp 5000,00. Kolom (3)
menunjukkan biaya total tenaga kerja. Angka dalam kolom tersebut diperoleh
dari mengalikan jumlah tenaga kerja dan tingkat upah. Kolom (4) biaya
marjinal tenaga kerja atau tambahan biaya tenaga kerja apabila satu unit tenaga
kerja baru digunakan adalah Rp 7000,00. Untuk memudahakan analisis
dimisalakan MRP untuk berbagai penggunaan tenaga kerja pada kolom (5).

4
2. Penentuan Upah: Analisis Secara Grafik

Gambar1.2 Upah dan Tenaga Kerja dalam Pasar Monopsoni

Kurva SS=W adalah kurva penawaran tenaga kerja dan tingkat upah, yaitu di
satu pihak ia menggambarkan besarnya upah pada berbagai tingkat
penggunaan tenaga kerja, dan lain pihak ia menggambarkan jumlah penawaran
tenaga kerja pada berbagai tingkat upah. Kurva MCL adalah kurva biaya
marjinal tenaga kerja. Ia akan selalu terletak di atas SS=W dan semakin lama
semakin menjauhi kurva tersebut.
Sifat kurva MCL yang seperti itu berarti biaya marjinal tenaga kerja selalu
lebih besar dari tingkat upah, dan perbedaan di antara upah dengan biaya
marjinal tenaga kerja semakin lama semakin besar. Kurva DD=MRP yang
merupakan kurva permintaan tenaga kerja dan hasil penjualan produksi
marjinal.

1.2.3 Monopoli dari Pihak Tenaga Kerja


Dengan tujuan agar mereka dapat memperoleh upah dan fasilitas buka
keuangan yang lebih baik, tenaga kerja dapat menyatukan diri di dalam serikat
buruh atau persatuan tenaga kerja. Serikat buruh adalah organisasi yang
didirikan dengan tujuan agar para pekerja dapat, sebagai suatu kesatuan,
membicarakan atau menuntut syarat-syarat kerja tertentu dengan para
pengusaha. Setelah bermufakat dengan anggota-anggotanya, pimpinan

5
persatuan pekerja akan menuntut upah dan syarat-syarat kerja lain kepada para
pengusaha. Tindakan seperti ini menyebabakan tenaga kerja mempunyai
kekuasaan monopoli ke atas tenaga kerja yang ditawarkan.
Penentuan upah dalam pasar tenaga kerja yang bersifat monopoli pihak pekerja
dibedakan menjadi tiga keadaan yaitu:
1. Menuntut Upah yang Lebih Tinggi
Kalau organisasi serikat buruh dapat meliputi dan mewakili sebagian besar
tenaga kerja di dalam suatu industri, kemampuannya untuk menentukan tingkat
upah adalah sangat besar. Apabila tuntutan serikat buruh tersebut tidak dapat
dipenuhi para pengusaha, serikat buruh tersebut dapat membuat ancaman
(misalnya mogok kerja) yang akan menimbulkan implikasi yang sangat buruk
kepada perusahaan-perusahaan.

2. Membatasi Penawaran Tenaga Kerja


Terdapat organisasi serikat buruh / persatuan pekerja yang bersifat sangat
khusus misalnya persatuan sekretaris, persatuan ahli teknik, persatuan dokter,
dan sebagainya. Persatuan-persatuan seperti ini dapat mempengaruhi upah
yang mereka terima dengan cara membatasi penawaran mereka. Salah satu
caranya adalah dengan membatasi keanggotaan mereka, dan melarang bukan
anggota untuk menjalankan kegiatan di daerah yang diliputi oleh persatuan
tersebut.

6
3. Menambah Permintaan Tenaga Kerja
Kedua-dua cara serikat buruh untuk menaikkan upah diatas, mencapai
tujuannya dengan membuat suatu pengorbanan yang cukup serius, yaitu
dengan mengurangi penggunaan tenaga kerja. Kekuasaan monopoli yang
dimiliki pekerja menyebabkan setiap pekerja memperoleh upah yang lebih
tinggi dari upah yang didalam pasar persaingan sempurna, akan tetapi tenaga
kerja yang digunakan perusahaan-perusahaan adalah lebih sedikit dari pada
apabila pasar tenaga kerja berbentuk pasar persaingan sempurna.

Kelemahan diatas dapat dihindari apabila penekanan dari usaha serikat buruh
dalam memperbaiki nasib anggota-anggotanya ialah dengan berusaha
menambah permintaan keatas tenaga kerja. Apabila usaha itu berhasil, bukan
saja upah akan menjadi bertambah tinggi tetapi jumlah tenaga kerja yang akan
digunakan akan bertambah banyak pula.

7
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan oleh serikat buruh untuk
menaikkan permintaan keatas tenaga kerja salah satu cara yang saling
bermanfaat adalah dengan berusaha menaikkan produktifitas tenaga kerja,
tujuan ini dapat dicapai dengan :
1. Membuat seminar-seminar mengenai masalah pekerjaan yang mereka
hadapi dan memberikan kesadaran tentang tenggung jawab para pekerja
dalam perusahaan.
2. Mengadakan latihan atau penyluhan terhadap pekerja guna untuk
meningkatkan keterampilan tenaga kerja.

1.2.4 Pasar Tenaga Kerja Monopoli Bilateral


1. Menentukan tigkat upah apabila pasar tenaga kerja adalah monopsoni.
2. Penentuan tingkat upah apabila pasar tenaga kerja adala monopoli.

8
Dari analisis tersebut dapat dilihat bahwa didalam pasar monpsoni upah adalah
lebih rendah dibandingkan di pasar persaingan sempurna, sedangkan sipasar
monopoli upah adalah lebih tinggi dari pasar persaingan sempurna. Dengan
demikian upah mencapai tingkat yang berbeda sekali didalam dua pasar
tersebut.

9
BAB II
SEWA BUNGA DAN KEUNTUNGAN

2.1 PENGERTIAN SEWA EKONOMI


Sewa ekonomi dapat diartikan sebagai harga yang di bayar keatas penggunaan
tanah dan faktor-faktor produksi lainnya yang jumlah penawarannya tidak
dapat di tambah. Pengertian sewa meliputi arti yang lebih luas, yaitu meliputi
pula “pembayaran kepada faktor-faktor produksi lainnya yang penawarannya
tidak dapat di tambah. Dalam arti lain pengertian sewa adalah bagian
pembayaran keatas sesuatu factor produksi yang melebihi dari pendapatan
yang diterimanya dari pilihan terbaik dari pekerjaan-pekerjaan lain yang
mungkin dilakukan.

Pendapatan yang di bayarkan kepada sesuatu factor produksi dapat dibedakan


dalam dua bagian. Bagian pertama dinamakan pendapatan pindahan atau
transfer earnings, yaitu bagian dari pendapatan tersebut yang di gunakan untuk
mencegah factor produksi tersebut digunakan untuk kegiatan ekonomi yang
lain. Bagian yang kedua dinamakan sewa ekonomi, bagian yaitu bagian dari
pendapatan yang merupakan perbedaan di antara pendapatan yang di terima
dan pendapatan pindahan.

a. Tanah dan Sewa Ekonomi


Tanah merupakan factor produksi yang jumlahnya tidak dapat di ubah, yaitu
jumlahnya tidak dapat di tambah atau di kurangi. Yang dapat dilakukan adalah
memperbaiki mutu dari tanah yang tersedia, misalnya dengan menyediakan
irigasi yang baik di tanah-tanah yang di gunakan untuk persawahan, dan
membuat proyek-proyek mencagah banjir di tanah yang di genangi air. Sebagai
akibat dari sifat penawaran tanah seperti yang dinyatakan ini, di dalam analisis
ekonomi kurva penawaran tanah bersifat tidak elastis sempurna. Sebagian ahli
ekonomi berpendapat bahwa harga yang tinggi tersebut di sebabkan karena
tuan tanahnya menuntut sewa yang tinggi keatas tanah yang di milikinya.

10
Seperti harga jagung yang semakin naik jadi para petani ingin menanam jagung
yang lebih banyak dan ingin menaikkan permintaan mereka keatas tanah.
Dengan demikian bukan sewa tanah yang menyebabkan harga jagung
tinggi.Yang bener adalah yang sebaliknya, yaitu harga jagung yang tinggi
menyebabkan sewa tanah tinggi.

Oleh karena itu sifat penawaran tanah yang seperti itu, besarnya sewatanah
tergantung sepenuhnya kepada permintaan keatas tanah tersebut. Jadi semakin
tinggi permintaan, .maka semakin tinggi pula sewa tanah yang harus dibayar.
Sedangkan permintaan keatas duta tanah tergantung kepada sampai di mana
besarnya permintaan barang-barang yang dapat di hasilkan di atas
tanahtersebut.

Gambar 2.1 Penentuan Sewa Tanah

11
Keterangan:
Berdasarkan kepada produksi yang harus di di capai pada harga tersebut,
keinginan petani untuk menggunakan tanah adalah seperti yang di tunjukkan
oleh kurva D0 D0. Maka sewa tanah mencapai sebesar R0. misalnya secara
mendadak, mungkin karena permintaan dari luar negeri yang bertambah besar,
harga jagung mengalami kenaikan yang sangat tinggi. Lebih banyak orang
yang mau menanam jagung. Maka permintaan ke atas tanah bergeser menjadi
D1 D1, sebagai akibatnya sewa tanah naik dari R0 menjadi R1. sekiranya
keadaan yang sebaliknya yang berlaku, yaitu harga jagaung sangat merosot,
permintaan ke atas tanah untuk di tanami jagung akan merosor juga.
Katakanlah permintaan ke atas tanah menurun dari D0 D0 menjadi D2 D2,
sebagai akibatnya sewa tanah akan turun dari R0 menjadi R2.

b. Sewa Tanah adalah Suatu Surplus


Dipandang dari sudut-sudut penawarannya, tanah adalah sangat berbeda
dengan factor produksi lainnya.Sifat penawaran tanah itu menyebabkan ahli
ekonomi menganggap sewa tanah sebagai suatu surplus,Maksudnya, sewa
tanah bukanlah suatu pembayaran untuk menjamin agar tanah dapat di gunakan
dalam berbagai kegiatan ekonomi.Apakah sewanya nol, atau sedikit, atau
sangat tinggi, jumlah tanah yang tersedia untuk digunakan dalam kegiatan
ekonomi tetap sama banyaknya.

c. Sewa ekonomi dan pendapatan pindahan


Dalam menguraikan arti sewa ekonomi telah dinyatakan dua definisi dari
pengertian tersebut. Yang pertama adalah definisi yang sederhana, dan yang
kedua adalah definisi yang telah disempurnakan lagi oleh ahli-ahli
ekonomi.Dari definisi tersebut keatas di pandang dari sudut yang seperti itu,
pembayaran keatas penggunaan tanah perlu dibedakan menjadi dua macam
pembayaran, yaitu sewa ekonomi dan pendapatan pindahan.

Dalam pengertianya yang sudah lebih disempurnakan, sewa ekonomi juga di


nikmati oleh faktor-faktor produksi lain yang penawarannya semakin

12
bertambah banyak apabila harganya naik. Tenaga kerja, sebagai contoh juga
akan memperoleh sewa ekonomi.

Gambar 2.2 Sewa ekonomi yang di peroleh tenaga kerja

Keterangan:
Menggambarkan bahwa tenaga kerja sebelum L (di antara O dan L) bersedian
menerimah upah yang lebih rendah dari W. makin mendekati O kedudukan
tenaga kerja tersebut, maka rendah upah yang di mintanya. Namun demikian,
setiap tenaga kerja tersebut masing-masing memperoleh upah sebanyak W,
yang berarti mereka menerima lebih banyak dari pada yang mereka tuntut.

2.2 MODAL DAN TINGKAT BUNGA


Bunga adalah pembayaran keatas modal yang dipinjem dari pihak lain. Tingkat
bunga adalah yang dinyatakan dalam presentasi dari modal yang di pinjem,
seperti misalnya 10 persen, 12 persen atau 15 persen dan bunganya di nyatakan
sebagai presentasi dari modal. Investasi atau penanaman modal adalah
pengeluaran sector perusahaan untuk membeli/memperoleh barang-barang
modal lama yang lebih modern atau untuk menggantikan barang-barang modal
lama yang sudah tidak digunakan lagi atau yang sudah asing.

13
2.2.1 Produktivitas Modal
Permintaan keatas dana modal yang akan di gunakan untuk investasi
tergantung kepada produktifitas dari dana modal tersebut. Seperti juga dengan
tenagakerja, faktor yang terutama yang menentukan permintaan keatas dana
modal adalah produktifitasnya. Produktivitas dari modal di hitung dengan cara
menentukan besarnya pendapatan rata-rata tahunanrasio (yaitu setelah di
kurangi dengan penyusutan modal yang digunkan), dan di nyatakan sebagai
presentasi dari modal yang di tanamkan. Produktifitas modal tersebut di
namakan tingkat pengembalian modal atau rate of returns.

2.2.2 Tingkat Pengembalian Modal


Apabila sesuatu barang modal dapat di gunakan dan memberikan pendapatan
selama beberapa tahun, tingkat pengembalian modal di hitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut

dan dinamakan nilai investasi, yang menunjukan besarnya investasi yang di


lakukan oleh perusahaan untuk mewujudkan suatu barang modal tertentu.
Pendapatan bersih adalah hasil penjualan setelah di kurangi oleh biaya
produksi dan operasinya, perusahaan tersebut tahun 1,2,3… sampai tahun n
pada tahun – tahun bersangkutan.

2.2.3 Permintaan Keatas Modal


Berbagai jenis investasi mempunyai tingkat pengembalian modal yang
berbeda. Ada yang tingkat pengembalian modal nya tinggi dan ada pula yang
rendah. Apabila para pengusaha mengetahui sepenuhnya berbagai
kemungkinan untuk melakukan investasi, mereka akan mendahulukan investasi
yang tingkat pengembalian modalnya tinggi. Baru setelah proyek tersebut
dilaksanakan mereka akan mengembangkan proyek yang tingkat pengembalian
modalnya lebih rendah

14
2.2.4 Tingkat bunga dan Tabungan masyarakat
Dalam suatu perekonomian tidak semua pendapatan yang diterima masyarakat
akan digunakan untuk pengeluaran konsumsi.Sebagian dari pendapatan
tersebut akan disisihkan oleh penerima pendapatan sebagai tabungan.

(a) Pandangan Klasik


Dalam analisis ekonomi terdapat dua pandangan yang berbeda tentang faktor
penting yang menentukan jumlah tabungan dalam masyarakat. Pandangan
tradisional, yaitu pandangan ahli–ahli ekonomi yang digolongkan sebagai ahli
ekonomi klasik (ahli–ahli ekonomi yang hidup diakhir abad kedelapan belas
sehingga permulaan abad kedua puluh), berkeyakinan bahwa jumlah tabungan
yang dilakukan masyarakat ditentukan oleh tingkat bunga.

Gambar 2.3 Semakin tinggi tingkat bunga, semakin besar jumlah tabungan yang akan
dilakukan masyarakat.

15
Keterangan:
Kurva Sm adalah kurva tabungan. Keadaan yang semakin naik tersebut
menggambarkan bahwa semakin tinggi bunga, semakin banyak jumlah
tabungan. Dapat di lihat bahwa pada waktu tingkat bunga adalah 6 persen,
jumlah tabungan adalah S0 dan tabungan bertambah menjadi S1 pada waktu
tingkat bunga mencapai 12 persen.

(a) Pandangan Keynes


Menurut pandangan modern, yaitu pandangan sesudah masa klasik, tabungan
tergantung kepada pendapatan nasional. Pada tingkat pendapatan nasional yang
sangat rendah tabungan adalah negatif, yaitu konsumsi masyarakat adalah lebih
tinggi dari pendapatan nasional.

Gambar 2.4 Perkaitan di antara tabungan dan pendapatan nasional

Keterangan:
Untuk membiayai konsumen yang lebih tinggi tersebut konsumen-konsumen
harus menggunakan tabungan yang di buat pada masa lalu. Dalam gambar 17.5
tabungan yang negative tersebut terjadi pada tingkat pendapatan di bawah Y.
misalnya pada pendapatan sebesar Y tabungan masyarakat adalah – S. Pada
waktu pendapatan nasional adalah Y tabungan nol, dan sesudah itu semakin
tinggi pendapatan nasional semakin besar jumlah tabungan. Pada pendapatan
nasional sebesar Y tabungan adalah S. Dari penjelasan dapat di lihat bahwa
dalam pandangan modern tingkat bunga tidak mempengaruhi jumlah tabungan
masyarakat.

16
2.2.5 Penentuan Tingkat Bunga
Dalam menganalisis faktor-faktor yang menentukan tingkat bunga juga
terdapat perbedaan pendapat diantara para ahli-ahli ekonomi klasik dan keynes.

(a) Pandangan Klasik


Menurut pandangan para ahli ekonomi klasik tingkat bunga ditentukan oleh
permintaan keatas tabungan dan penawaran tabungan.

Gambar 2.5 Pandangan klasik mengenai penentuan tingkat bunga

Keterangan:
Kurva S dan I berturut-turut adalah kurva penawaran dana modal dan
permintaan dana modal. Maka keseimbangan tercapai di titik E0 dan ini
menunjukkan bahwa jumlah dana modal yang akan di investasikan adalah l0
dan tingkat bunga adalah ro. Kalau di misalkan permintaan ke atas dana modal
berubah menjadi I1, sedangkan penawaran modal tetap sebesar S,
keseimbangan berpindah ke E1 yang berarti tingkat bunga naik dari ro menjadi
r1 dan dana ynag di investasikan bertambah dari l0 menjadi l1. Dan apabila
permintaan ke atas dana modal tetap sebesar I tetapi penawarannya bertambahh
menjadi S1, maka keseimbangan berpindah ke E2. Dengan demikian perubahan
tersebut menyebabkan tingkat bunga turun dari ro kepada r2 dan dana yang di
investasikan bertambah menjadi l2.

17
(b) Pandangan Keynes
Ahli-ahli ekonomi sesudah klasik pada umumnya memberikan sokongan
kepada keynes yang berkeyakinan bahwa tingkat bunga tergantung kepada
jmlah uang yang beredar dan preferensi likwiditer atau permintaan uang. Yang
dimaksud dengan preferensi likwiditer adalah permintaan keatas uang oleh
seluruh masyarakat dalam perekonomiaan. Keynes menyatakan bahwa
permintaan uang oleh masyarakat mempunya tiga motivasi/tujuan, yaitu: (i)
untuk transaksi, yaitu masyarakat meminta uang untuk membayar konsumsi
yang dilakukannya; (ii) untuk berjaga-jaga, yaitu untuk menghadapi masalah
yang tidak terduga-duga, seperti kematian dan kehilangan pekerjaan; (iii) untuk
spekulasi, yaitu untuk ditanamkan kesaham-saham atau surat berharga lain.

Gambar 2.6 Pandangan keynes mengenai penentuan tingkat bunga

Keterangan:
Kurva LP, atau kurva preferensi likwidittet, menggambarkan permintaan ke
atas uang. Permintaan uang untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga tergantung
kepada pendapatan masyarakat, yaitu makin tinggi pendapatan masyarakat
maka semakin tinggi pula permintaan uang untuk kedua-dua tujuan tersebut.
Permintaan uang untuk tujuan spekulasi tergantung kepada tingkat bunga, dan
sifatnya adalah : pada waktu tingkat bunga tinggi hanya sedikit uang yang akan

18
di tahan masyarakat untuk spekulasi, tetapi kalau tingkat bunga rendah maka
lebih banyak uang yang tidak di spekulasikan (jadi di pegang oleh pemiliknya).
Oleh sebab itu pemintaan uang untuk spekulasi yang seperti itu, kurva LP
adalah seperti yang terdapat dalam gambar. Kurva Mo dan M1 adalah jumlah
uang dalam peredaran, dan bentuknya tidak elastis sempurna karena pada suatu
waktu tertentu jumlah uang adalah tetap. Di dalam gambar tersebut di
tunjukkan bahwa pada waktu jumlah uang adalah Mo tingkat bunga adalah ro
dan pada waktu jumlah uang adalah M1 tingkat bunga adalah r1. Ini
menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah uang dalam peredaran semakin
rendah tingkat bunga.

2.2.6 Faktor-faktor yang menyebabkan terdapatnya beberapa tingkat


bunga

a. Perbedaan resiko
Pinjaman pemerintah membayar tingkat bunga yang lebih rendah dari tingkat
bunga pinjaman swasta. Walaupun begitu pemerintah masih dapat memperoleh
pinjaman yang di perlukannya karena resiko dari meminjamkan kepada
pemerintahan adalah sangat kecil.

b. Jangka waktu pinjaman


Semakin lama sejumlah modal yang di pinjamkan, maka semakin besar juga
tingkat bunga yang harus di bayarkan.

c. Biaya administrasi pinjaman


Jumlah dana yang di pinjam sangat berbeda, sedangkan biaya administrasi
untuk memproses pinjaman tersebut tidak banyak berbeda.

2.2.7 Tingkat Bunga Nominal Dan Tingkat Bunga Riel


Didalam meminjamkan uang pemilik modal bukan saja harus memperhatikan
tingkat bunga yang diterima, tetapi juga tingkat inflasi (persentasi tahunan
kenaikan harga-harga) yang berlaku. Apalagi tingkat inflasi adalah lebih tinggi
dari tingkat bunga, pemilik modal akan mengalami kerugian dalam

19
meminjamkan uangnya karena modal ditambah bunganya, nilai rielnya adalah
lebih rendah dari nilai riel modal sebelum dibungakan.

2.3 PENDAPATAN PARA PENGUSAHA: KEUNTUNGAN


Dalam kegiatan perusahaan keuntungan ditentukan dengan cara mengurangkan
berbagai biaya yang dikeluarkan dari hasil penjualan yang diperoleh.

a. Definisi Keuntungan
Dalam teori ekonomi keuntungan mempunyai arti yang sedikit berbeda dengan
pengertian keuntungan dari segi pembukuan.ditinjau dari sudut pandangan
perusahaan/pembukaan perusahaan, seperti telah diterangkan diatas,
keuntungan adalah perbedaan nilai uang dari hasil penjualan yang diperoleh
dengan seluruh biaya yang dikeluarkan. Dalam teori ekonomi definisi itu
dipandang terlalu luas karena tidak mempertimbangkan ongkos tersembunyi,
yaitu ongkos produksi yang tidak dibayar dengan uang tetapi perlu dipandang
sebagai bagian dari ongkos produksi. Keuntungan menurut pandangan
pembukuan, apabila dikurangi lebih lanjut oleh ongkos tersembunyi, akan
menghasilkan keuntungan ekonomi atau keuntungan murni. Dalam teori
ekonomi, kalau dinyatakan keuntungan yang dimaksud adalah keuntungan
ekonomi.

b. Sumber dari Keuntungan Ekonomi


Seperti juga upah, sewa dan bunga, keuntungan adalah pembayaran keatas jasa
yang diberikan oleh sesuatu faktor produksi. Keuntungan merupakan
pembayaran kepada “keahlian keusahawanan” yang disediakan oleh para
pengusaha. Keahlian keusahawanan tersebut akan digunakan para pengusaha
didalam membuat keputusan – keputusan berikut : (i) menentukan barang apa
yang perlu diproduksikan dan dijual kepasar, dan berapa banyaknya, dan (ii)
menentukan cara memproduksi yang terbaik dan kombinasi faktor – faktor
produksi yang paling efesien dalam memproduksikan barang tersebut. Dengan
demikian pada pokoknya dengan menggunakan keahlian keusahawanan yang
dimilikinya, fungsi para pengusaha dalam proses produksi adalah menentukan
cara yang paling efesien didalam menyediakan barang yang dibutuhkan

20
masyarakat. Apabila usaha mereka berhasil, mereka akan dapat memperoleh
balas jasa dari jerih payahnya dalam bentuk keuntungan ekonomi atau
keuntungan murni.

c. Keuntungan adalah pembayaran ke atas resiko


Mendirikan dan menjalankan kegiatan perusahaan adalah kegiatan ekonomi
yang penuh dengan resiko. Tiak terdapat jaminan bahwa sesuatu usaha akan
pasti berhasil. Setiap tahun banyak perusahaan baru yang muncul. Tetapi
banyak pula perusahaan yang gulung tikar dan pemiliknya mengalami kerugian
daam bentuk uang mau pun tenaga yang dikeluarkan. Maka, ditinjau dari sudut
resiko yang dihadapi oleh setiapjenis usaha, keuntungan dipandang sebagai
pembayaran untuk menghadapi resiko.

d. Keuntungan sebagai pembayaran ke atas kegiatan inovasi


(pembaharuan)
Dalam perekonomian biasanya terdapat banyak perusahaan yang
menghasilkan barang yang sejenis dan barang yang tidak sejenis tetapi
sifatnya sangat mendekati dan dapat menggantikan satu sama lain. Kegiatan
perusahaan untuk melakukan inovasi, yaitu mengadakan pembaharuan dalam
managemen, pemasaran dan teknik memproduksi, pemegang peranan penting
di dalam menjamin kesuksesan usaha tersebut. Dengan melakukan inovasi
teknik memproduksi yang baru dapat diperkenalkan, mutu produksi dapat
diperbaiki, ongkos produksi dturunkan lebih lanjut, dan barang baru
diperkenalkan. Langkah – langkah seperti itu di satu pihak dapat menaikkan
hasil penjualan dan dilain pihak menurunkan ongkos per unit produksi. Kedua
– dua perubahan ini akan menaikan keuntungan persahaan. Dengan demikian
keuntungan dapat pula dipandang sebagai pembayaran ke atas kegiatan inovasi.

e. Keuntungan adalah akibat kekuasaan monopoli


Sebagai akibatnya didalam pasar dari beberapa barang tertentu hanya terdapat
beberapa perusahaan atau ia sendiri dari satu perusahaan saja. Terdapatnya
kemungkinan unuk membatasi persaingan ini memungkinkan perusahaan
untuk memperoleh keuntungan yang melebihi normal didalam jangka panjang .

21
keadaan ini dicapai oleh perusahaan – perusahaan tersebut dengan membatasi
produksi dan menjamin agar tingkat harga adalah melebihi ongkos rata – rata.
Kemungkinan untuk memperoleh keuntngan tersebut menyebabkan ahli – ahli
ekonomi berpendapat bahwa keuntungan boleh pula dipandang sebagai
pendapatan dari kekuasaan monopoli yang dimiliki perusahaan.

22
BAB III
PASAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

3.1 Pengertian Perdagangan Bebas


Perdagangan bebas merupakan suatu kegiatan jual beli produk antar negara
tanpa adanya kerumitan aturan atau birokrasi yang mengatur perdagangan
bebas itu didalam suatu Negara. Sehingga, suatu Negara, perusahaan, atau
perorangan sekalipun dapat menjual produk yang diciptakannya di luar negeri.
Begitu pula sebaliknya, Negara lainpun dapat menjual produknya didalam
negeri sehingga konsumen dapat mendapatkan barang – barang kualitas
internasional dengan mudah dan dengan harga yang relatif terjangkau.

3.1.1 Ciri – Ciri Perdagangan Bebas


a. Perdagangan barang tanpa pajak (termasuk tarif) atau pembatasan
perdagangan yang lain (seperti kuota impor atau subsidi untuk produsen)
b. Perdagangan layanan tanpa pajak atau pembatasan perdagangan yang lain
c. Ketiadaan dasar-dasar “pemutar belit perdagangan” (seperti pajak, subsidi,
peraturan atau hukum)
d. Akses bebas ke pasar, tidak adanya batasan atau kemudahan akses yang
dapat langsung pada pasarnya, langsung pada konsumen dalam proses
penjualannya
e. Akses bebas kepada informasi pasar, konsumen dalam proses membeli
produk dapat meraih informasi secara terbuka dan bebas
f. Pergerakan bebas tenaga kerja antara luar dan dalam Negara
g. Pergerakan bebas modal antara luar dan dalam Negara

3.1.2 Pola kegiatan Perekonomian Pasar Bebas


Dalam analisis ekonomi yang didapati pada masa ini, system ekonomi seperti
yang diterangakan oleh adam smith dinamakan ekonomi pasar bebas. Dalam
system ekeonomi ini kegiatan-kegiatan dalam perekonomian sepenuhnya
diatur oleh mekanisme pasar yang invisible hand. Interaksi diantara penjual
dan pembeli di pasar (pasar barang dan produksi) akan menentukan corak

23
produksi nasional yang akan diwujudkan dan caranya produksi nasional
tersebut akan dihasilkan. Invisible hand atau tangan gaib, merupakan suatu
istilah yang diungkapkan oleh Adam Smith. Di dalam istilah tersebut, Adam
Smith berpendapat bahwa kegiatan dalam perekonomian tidak perlu diatur
oleh pemerintah dan apabila setiap individu dalam masyarakat diberi
kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang mereka inginkan maka
akan mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang teguh.

3.1.3 Dampak Perdagangan Bebas


1. Dampak positif
1) Kegiatan ekonomi dalam pasar diatur dan diselaraskan dengan efisien
2) Pertumbuhan ekonomi yang teguh akan dapat diwujudkan
3) Pelaku kegiatan ekonomi diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan
ekonomi yang disukainya
4) Dengan adanya perdagangan bebas yang dilakukan oleh suatu Negara
5) Selain itu terjalin suatu hubungan internasional yang semakin terbuka antar
Negara
6) Dapat pula meningkatkan reputasi Negara ketika suatu Negara dapat
berprestasi menciptakan produk yang bermanfaat dan diminati oleh
konsumen internasional
7) Kemudian devisa kuat jika ekspor lebih besar dari pada impor

2. Dampak Negatif
1) Apabila dalam sistem pasar bebas, pemerintah secara sempurna “lepas
tangan” maka kebebasan yang tidak terbatas akan hadir
2) Kegiatan ekonomi yang tidak stabil dan tidak terjadi kepastian
3) Sistem mekanisme pasar bebas akan memunculkan kekuatan monopoli
yang dapat menimbulkan kerugian bagi semua pihak kecuali pihak yang
melakukan monopoli
4) Dalam menyediakan beberapa jenis barang secara bersamaan, mekanisme
pasar bebas tidak dapat melakukan secara efisien
5) Kegiatan konsumen dan produsen akan menimbulkan eksternalitas yang
dapat berupa akibat yang baik ataupun buruk tapi tetap merugikan

24
6) Munculnya kesenjangan yang semakin besar antara golongan ekonomi kuat
dengan yang lemah
7) Dalam suatu negara pasar bebas dapat merugikan dikarenakan suatu negara
bisa kehilangan pasar dunianya yang selanjutnya berdampak negatif pada
volume produksi dalam negeri serta meningkatkan jumlah pengangguran
dan kemiskinan
8) Pada dunia impor, kerugiannya adalah peningkatan impor yang tidak dapat
dibendung karena daya saing yang rendah dari prosuk produk serupa
buatan dalam negeri
9) Larinya investor dikarenakan SDM dan ETOS KERJA dalam negeri
lemah dan devisa yang habis karena lebih banyak produk impor daripada
ekspor
10) Ketidaksetaraan distribusi pendapatan

3.1.4 Bentuk Campur tangan Pemerintah


Beberapa kegagalan mekanisme pasar seperti yang baru dijelaskan di atas
menimbulkan kebutuhan campur tangan pemerintah dalam memperbaiki
pengaturan kegiatan ekonomi. Dari kelemahan-kelemahan mekanisme pasar
yang telah diuraikan di bagian sebelum ini dapat disimpulkan bahwa campur
tangan pemerintah mempunyai beberapa tujuan penting seperti yang
dinyatakan di bawah ini:
1. Mengawasi agar eksternaliti kegiatan ekonomi yang merugikan dapat
dihindari atau akibat buruknya dapat dikurangi.
2. Menyediakan barang publik yang cukup sehingga masyarakat dapat
memperoleh barang tersebut dengan mudah dan dengan biaya yang murah.
3. Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan-
perusahaan yang besar yang dapat mempengaruhi pasar, agar mereka tidak
mempunyai kekuasaan monopoli yang merugikan khalayak ramai.
4. Menjamin agar kegiatan ekonomi yang dilakukan tidak menimbulkan
penindasan dan ketidaksetaraan di dalam masyarakat.
5. Memastikan agar pertumbuhan ekonomi dapat diwujudkan dengan efisien.

25
A. Campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi, yaitu:
1. Membuat dan melaksanakan peraturan atau undang-undang.
2. Menentukan Aturan Permainan
3. Menciptakan Persaingan yang Lebih Bebas
4. Secara langsung melakukan beberapa kegiatan ekonomi (membuat
perusahaan).
5. Melakukan kebijakan fiskal dan moneter.
Di dalam perekonomian kedua kebijakan ini digunakan oleh pemerintah untuk
mencapai beberapa tujuan, yaitu:
 Untuk mengatasi masalah-masalah pokok makro ekonomi yang timbul,
yaitu masalah pengangguran, masalah kenaikan harga-harga dan masalah
menciptakan pertumbuhan ekonomi yang memuaskan.
 Untuk menjamin agar faktor-faktor produksi digunakan dan dialokasikan
keberbagai kegiatan ekoomi secara efisien.
 Untuk memperbaiki keadaan distribusi pendapatan yang tidak seimbang
yang selalu tercipta di dalam masyarakat yang kegiatan-kegiatan
ekonominya terutama diatur oleh sistem pasar bebas.

Dalam upaya peningkatan kehidupan ekonomi, individu, dan anggota


masyarakat tidak hanya tergantung pada peranan pasar melalui sektor swasta.
Peran pemerintah dan mekanisme pasar (interaksi permintaan dan penawaran
pasar) merupakan hal yang bersifat komplementer (bukan substitusi) dengan
pelaku ekonomi lainnya. Pemerintah sebagai salah satu pelaku ekonomi (rumah
tangga pemerintah), memiliki fungsi penting dalam perekonomian yaitu
berfungsi sebagai stabilisasi, alokasi, dan distribusi. Adapun penjelasannya
sebagai berikut :
a. Fungsi Stabilisasi, yakni fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan
ekonomi, sosial politik, hukum, pertahanan, dan keamanan.
b. Fungsi Alokasi, yakni fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa
publik seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas
penerangan, dan telepon.
c. Fungsi Distribusi, yakni fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi
pendapatan masyarakat.

26
B. Mengapa Pemerintah Ikut Campur Dalam Perekonomian
Memang menurut Adam Smith, pasar adalah tempat mengorganisir
perekonomian yang paling baik, sehingga campur tangan pemerintah tidak
diperlukan. Namun dalam kenyataanya, ada yang namanya kegagalan pasar
dimana pasar tidak lagi berfungsi karena gagal dalam mendistribusikan barang
dan jasa. Contoh sekarang, harga cabe mahal karena pasar gagal
mendistribusikan cabe diwilayah lokal sehingga menyebabkan kelangkaan atau
suatu wilayah harus mencari cabe di wilayah lain yang mengakibatkan harga
cabe naik.

Jika ingat tentang hukum permintaan, ketika permintaan tinggi namun barang
yang ditawarkan sedikit, maka otomatis harga naik maka dari itu, solusi dari
pemerintah adalah dengan pemberdayaan petani cabe lokal, mempermudah
distribusinya atau kebijakan impor agar kelangkaan dapat ditanggulangi dan
pasar kembali ke titik keseimbanganya

Campur tangan pemerintah lainnya adalah dalam mengatasi adanya monopoli


dan hak kuasa atas sumberdaya penting. Contoh sekarang adalah PLN adalah
milik pemerintah, namun di luar negeri listrik dikuasai swasta (sebagian)
sehingga swasta berhak memainkan harga dan jasa ini masuk dalam pasar,
Namun jika dikuasai pemerintah, biaya dapat ditekan sehingga masyarakat
tidak perlu membayar mahal.

Sebenarnya campur tangan pemerintah sangat banyak dalam perekonomian,


Misal dalam pajak , pembatasan pasar uang dan modal, perlindungan produsen
dan lain-lain.

27
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad
=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjqi57_hdXmAhUA73MBHY6nBhgQFjA
AegQIAxAB&url=https%3A%2F%2Fwww.academia.edu%2F3420275
0%2FMakalah_Upah_Tenaga_Kerja&usg=AOvVaw2uZIFPp1EvpY9r
B6DgX15p
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad
=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjVhoHG2tTmAhXQzDgGHQ_BCF4QFj
AAegQIBRAB&url=http%3A%2F%2Fressinatasumanda.blogspot.com
%2F2014%2F03%2Fsewa-bunga-dan-keuntungan.html&usg=AOvVaw
2 99 9wr GS0bcFSjivf1GTwG
Sadono, Sukirno . Mikro ekonomi teori pengantar. 2009. Jakarta : Rajawali
Pers.
file:///H:/Fadly%20Knight%20%20PASAR%20BEBAS.htm.http://hpweblog.
wordpress.com/2012/10/19/pasar-bebas-dan-kebijakan-pemerintah/.
http://27acintya08dhika95.wordpress.com/kebijakan-pemerintah-dalam-bidang
-ekonomi/. http://pasardankebijakanpemerintah.blogspot.co.id/.

28

Anda mungkin juga menyukai