1
perekonomian dari tahun ke tahun. Untuk mengatasi hal tersebut biasanya
setiap negara membuat indeks harga, yaitu suatu indeks atau ukuran yang
memberikan gambaran tentang rata – rata dari perubahan harga dari waktu ke
waktu. Fungsi indeks harga adalah untuk menaksir upah riil pekerja dari tahun
ke tahun.
Tahun Upah Uang Indeks Harga Upah Riil
(1) (2) (3) (4)
1995 Rp. 100.000 100 Rp. 100.000
1997 Rp. 150.000 125 Rp. 120.000
2000 Rp. 200.000 150 Rp. 125.000
2005 Rp. 600.000 400 Rp. 150.000
Upah Riil
:
100
Upah Riil = X upah uang
Indeks Harga
2
Gambar 1.1 Persaingan Sempurna dalam Pasar Tenaga Kerja
Gambar diatas menunjukkan penentuan tingkat upah di pasar tenaga kerja dan
di dalam sesuatu perusahaan. Dalam gambar, kurva MRP = D adalah kurva
permintaan tenaga kerja dan kurva SS adalah penawaran tenaga kerja. Dengan
demikian keseimbangan dicapai pada titik E, yang berarti jumlah tenaga
kerja yang digunakan adalah L dan tingkat upah adalah W. Di gambar ini
ditunjukkan permintaan dan penawaran di suatu perusahaan. Oleh karena sifat
pasar adalah persaingan sempurna, firma tidak dapat mempengaruhi tingkat
upah.
3
1. Penentuan Upah: Contoh Angka
Tabel 1.1 Upah dan Penggunaan Tenaga Kerja dalam Pasar Tenaga Kerja Monopsoni
Kolom (1) dan (2) berturut-turut menunjukkan jumlah tenaga kerja dan tingkat
upah. Dapat dilihat bahwa makin besar jumlah tenaga kerja pekerja makin
tinggi tingkat upah yang dibayar kepada setiap pekerja. Sebagi contoh apabila
2 tenaga kerja digunakan, upah setiap pekerja adalah Rp 4000,00 dan apabila 3
tenaga kerja digunakan upah setiap pekerja adalah Rp 5000,00. Kolom (3)
menunjukkan biaya total tenaga kerja. Angka dalam kolom tersebut diperoleh
dari mengalikan jumlah tenaga kerja dan tingkat upah. Kolom (4) biaya
marjinal tenaga kerja atau tambahan biaya tenaga kerja apabila satu unit tenaga
kerja baru digunakan adalah Rp 7000,00. Untuk memudahakan analisis
dimisalakan MRP untuk berbagai penggunaan tenaga kerja pada kolom (5).
4
2. Penentuan Upah: Analisis Secara Grafik
Kurva SS=W adalah kurva penawaran tenaga kerja dan tingkat upah, yaitu di
satu pihak ia menggambarkan besarnya upah pada berbagai tingkat
penggunaan tenaga kerja, dan lain pihak ia menggambarkan jumlah penawaran
tenaga kerja pada berbagai tingkat upah. Kurva MCL adalah kurva biaya
marjinal tenaga kerja. Ia akan selalu terletak di atas SS=W dan semakin lama
semakin menjauhi kurva tersebut.
Sifat kurva MCL yang seperti itu berarti biaya marjinal tenaga kerja selalu
lebih besar dari tingkat upah, dan perbedaan di antara upah dengan biaya
marjinal tenaga kerja semakin lama semakin besar. Kurva DD=MRP yang
merupakan kurva permintaan tenaga kerja dan hasil penjualan produksi
marjinal.
5
persatuan pekerja akan menuntut upah dan syarat-syarat kerja lain kepada para
pengusaha. Tindakan seperti ini menyebabakan tenaga kerja mempunyai
kekuasaan monopoli ke atas tenaga kerja yang ditawarkan.
Penentuan upah dalam pasar tenaga kerja yang bersifat monopoli pihak pekerja
dibedakan menjadi tiga keadaan yaitu:
1. Menuntut Upah yang Lebih Tinggi
Kalau organisasi serikat buruh dapat meliputi dan mewakili sebagian besar
tenaga kerja di dalam suatu industri, kemampuannya untuk menentukan tingkat
upah adalah sangat besar. Apabila tuntutan serikat buruh tersebut tidak dapat
dipenuhi para pengusaha, serikat buruh tersebut dapat membuat ancaman
(misalnya mogok kerja) yang akan menimbulkan implikasi yang sangat buruk
kepada perusahaan-perusahaan.
6
3. Menambah Permintaan Tenaga Kerja
Kedua-dua cara serikat buruh untuk menaikkan upah diatas, mencapai
tujuannya dengan membuat suatu pengorbanan yang cukup serius, yaitu
dengan mengurangi penggunaan tenaga kerja. Kekuasaan monopoli yang
dimiliki pekerja menyebabkan setiap pekerja memperoleh upah yang lebih
tinggi dari upah yang didalam pasar persaingan sempurna, akan tetapi tenaga
kerja yang digunakan perusahaan-perusahaan adalah lebih sedikit dari pada
apabila pasar tenaga kerja berbentuk pasar persaingan sempurna.
Kelemahan diatas dapat dihindari apabila penekanan dari usaha serikat buruh
dalam memperbaiki nasib anggota-anggotanya ialah dengan berusaha
menambah permintaan keatas tenaga kerja. Apabila usaha itu berhasil, bukan
saja upah akan menjadi bertambah tinggi tetapi jumlah tenaga kerja yang akan
digunakan akan bertambah banyak pula.
7
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan oleh serikat buruh untuk
menaikkan permintaan keatas tenaga kerja salah satu cara yang saling
bermanfaat adalah dengan berusaha menaikkan produktifitas tenaga kerja,
tujuan ini dapat dicapai dengan :
1. Membuat seminar-seminar mengenai masalah pekerjaan yang mereka
hadapi dan memberikan kesadaran tentang tenggung jawab para pekerja
dalam perusahaan.
2. Mengadakan latihan atau penyluhan terhadap pekerja guna untuk
meningkatkan keterampilan tenaga kerja.
8
Dari analisis tersebut dapat dilihat bahwa didalam pasar monpsoni upah adalah
lebih rendah dibandingkan di pasar persaingan sempurna, sedangkan sipasar
monopoli upah adalah lebih tinggi dari pasar persaingan sempurna. Dengan
demikian upah mencapai tingkat yang berbeda sekali didalam dua pasar
tersebut.
9
BAB II
SEWA BUNGA DAN KEUNTUNGAN
10
Seperti harga jagung yang semakin naik jadi para petani ingin menanam jagung
yang lebih banyak dan ingin menaikkan permintaan mereka keatas tanah.
Dengan demikian bukan sewa tanah yang menyebabkan harga jagung
tinggi.Yang bener adalah yang sebaliknya, yaitu harga jagung yang tinggi
menyebabkan sewa tanah tinggi.
Oleh karena itu sifat penawaran tanah yang seperti itu, besarnya sewatanah
tergantung sepenuhnya kepada permintaan keatas tanah tersebut. Jadi semakin
tinggi permintaan, .maka semakin tinggi pula sewa tanah yang harus dibayar.
Sedangkan permintaan keatas duta tanah tergantung kepada sampai di mana
besarnya permintaan barang-barang yang dapat di hasilkan di atas
tanahtersebut.
11
Keterangan:
Berdasarkan kepada produksi yang harus di di capai pada harga tersebut,
keinginan petani untuk menggunakan tanah adalah seperti yang di tunjukkan
oleh kurva D0 D0. Maka sewa tanah mencapai sebesar R0. misalnya secara
mendadak, mungkin karena permintaan dari luar negeri yang bertambah besar,
harga jagung mengalami kenaikan yang sangat tinggi. Lebih banyak orang
yang mau menanam jagung. Maka permintaan ke atas tanah bergeser menjadi
D1 D1, sebagai akibatnya sewa tanah naik dari R0 menjadi R1. sekiranya
keadaan yang sebaliknya yang berlaku, yaitu harga jagaung sangat merosot,
permintaan ke atas tanah untuk di tanami jagung akan merosor juga.
Katakanlah permintaan ke atas tanah menurun dari D0 D0 menjadi D2 D2,
sebagai akibatnya sewa tanah akan turun dari R0 menjadi R2.
12
bertambah banyak apabila harganya naik. Tenaga kerja, sebagai contoh juga
akan memperoleh sewa ekonomi.
Keterangan:
Menggambarkan bahwa tenaga kerja sebelum L (di antara O dan L) bersedian
menerimah upah yang lebih rendah dari W. makin mendekati O kedudukan
tenaga kerja tersebut, maka rendah upah yang di mintanya. Namun demikian,
setiap tenaga kerja tersebut masing-masing memperoleh upah sebanyak W,
yang berarti mereka menerima lebih banyak dari pada yang mereka tuntut.
13
2.2.1 Produktivitas Modal
Permintaan keatas dana modal yang akan di gunakan untuk investasi
tergantung kepada produktifitas dari dana modal tersebut. Seperti juga dengan
tenagakerja, faktor yang terutama yang menentukan permintaan keatas dana
modal adalah produktifitasnya. Produktivitas dari modal di hitung dengan cara
menentukan besarnya pendapatan rata-rata tahunanrasio (yaitu setelah di
kurangi dengan penyusutan modal yang digunkan), dan di nyatakan sebagai
presentasi dari modal yang di tanamkan. Produktifitas modal tersebut di
namakan tingkat pengembalian modal atau rate of returns.
14
2.2.4 Tingkat bunga dan Tabungan masyarakat
Dalam suatu perekonomian tidak semua pendapatan yang diterima masyarakat
akan digunakan untuk pengeluaran konsumsi.Sebagian dari pendapatan
tersebut akan disisihkan oleh penerima pendapatan sebagai tabungan.
Gambar 2.3 Semakin tinggi tingkat bunga, semakin besar jumlah tabungan yang akan
dilakukan masyarakat.
15
Keterangan:
Kurva Sm adalah kurva tabungan. Keadaan yang semakin naik tersebut
menggambarkan bahwa semakin tinggi bunga, semakin banyak jumlah
tabungan. Dapat di lihat bahwa pada waktu tingkat bunga adalah 6 persen,
jumlah tabungan adalah S0 dan tabungan bertambah menjadi S1 pada waktu
tingkat bunga mencapai 12 persen.
Keterangan:
Untuk membiayai konsumen yang lebih tinggi tersebut konsumen-konsumen
harus menggunakan tabungan yang di buat pada masa lalu. Dalam gambar 17.5
tabungan yang negative tersebut terjadi pada tingkat pendapatan di bawah Y.
misalnya pada pendapatan sebesar Y tabungan masyarakat adalah – S. Pada
waktu pendapatan nasional adalah Y tabungan nol, dan sesudah itu semakin
tinggi pendapatan nasional semakin besar jumlah tabungan. Pada pendapatan
nasional sebesar Y tabungan adalah S. Dari penjelasan dapat di lihat bahwa
dalam pandangan modern tingkat bunga tidak mempengaruhi jumlah tabungan
masyarakat.
16
2.2.5 Penentuan Tingkat Bunga
Dalam menganalisis faktor-faktor yang menentukan tingkat bunga juga
terdapat perbedaan pendapat diantara para ahli-ahli ekonomi klasik dan keynes.
Keterangan:
Kurva S dan I berturut-turut adalah kurva penawaran dana modal dan
permintaan dana modal. Maka keseimbangan tercapai di titik E0 dan ini
menunjukkan bahwa jumlah dana modal yang akan di investasikan adalah l0
dan tingkat bunga adalah ro. Kalau di misalkan permintaan ke atas dana modal
berubah menjadi I1, sedangkan penawaran modal tetap sebesar S,
keseimbangan berpindah ke E1 yang berarti tingkat bunga naik dari ro menjadi
r1 dan dana ynag di investasikan bertambah dari l0 menjadi l1. Dan apabila
permintaan ke atas dana modal tetap sebesar I tetapi penawarannya bertambahh
menjadi S1, maka keseimbangan berpindah ke E2. Dengan demikian perubahan
tersebut menyebabkan tingkat bunga turun dari ro kepada r2 dan dana yang di
investasikan bertambah menjadi l2.
17
(b) Pandangan Keynes
Ahli-ahli ekonomi sesudah klasik pada umumnya memberikan sokongan
kepada keynes yang berkeyakinan bahwa tingkat bunga tergantung kepada
jmlah uang yang beredar dan preferensi likwiditer atau permintaan uang. Yang
dimaksud dengan preferensi likwiditer adalah permintaan keatas uang oleh
seluruh masyarakat dalam perekonomiaan. Keynes menyatakan bahwa
permintaan uang oleh masyarakat mempunya tiga motivasi/tujuan, yaitu: (i)
untuk transaksi, yaitu masyarakat meminta uang untuk membayar konsumsi
yang dilakukannya; (ii) untuk berjaga-jaga, yaitu untuk menghadapi masalah
yang tidak terduga-duga, seperti kematian dan kehilangan pekerjaan; (iii) untuk
spekulasi, yaitu untuk ditanamkan kesaham-saham atau surat berharga lain.
Keterangan:
Kurva LP, atau kurva preferensi likwidittet, menggambarkan permintaan ke
atas uang. Permintaan uang untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga tergantung
kepada pendapatan masyarakat, yaitu makin tinggi pendapatan masyarakat
maka semakin tinggi pula permintaan uang untuk kedua-dua tujuan tersebut.
Permintaan uang untuk tujuan spekulasi tergantung kepada tingkat bunga, dan
sifatnya adalah : pada waktu tingkat bunga tinggi hanya sedikit uang yang akan
18
di tahan masyarakat untuk spekulasi, tetapi kalau tingkat bunga rendah maka
lebih banyak uang yang tidak di spekulasikan (jadi di pegang oleh pemiliknya).
Oleh sebab itu pemintaan uang untuk spekulasi yang seperti itu, kurva LP
adalah seperti yang terdapat dalam gambar. Kurva Mo dan M1 adalah jumlah
uang dalam peredaran, dan bentuknya tidak elastis sempurna karena pada suatu
waktu tertentu jumlah uang adalah tetap. Di dalam gambar tersebut di
tunjukkan bahwa pada waktu jumlah uang adalah Mo tingkat bunga adalah ro
dan pada waktu jumlah uang adalah M1 tingkat bunga adalah r1. Ini
menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah uang dalam peredaran semakin
rendah tingkat bunga.
a. Perbedaan resiko
Pinjaman pemerintah membayar tingkat bunga yang lebih rendah dari tingkat
bunga pinjaman swasta. Walaupun begitu pemerintah masih dapat memperoleh
pinjaman yang di perlukannya karena resiko dari meminjamkan kepada
pemerintahan adalah sangat kecil.
19
meminjamkan uangnya karena modal ditambah bunganya, nilai rielnya adalah
lebih rendah dari nilai riel modal sebelum dibungakan.
a. Definisi Keuntungan
Dalam teori ekonomi keuntungan mempunyai arti yang sedikit berbeda dengan
pengertian keuntungan dari segi pembukuan.ditinjau dari sudut pandangan
perusahaan/pembukaan perusahaan, seperti telah diterangkan diatas,
keuntungan adalah perbedaan nilai uang dari hasil penjualan yang diperoleh
dengan seluruh biaya yang dikeluarkan. Dalam teori ekonomi definisi itu
dipandang terlalu luas karena tidak mempertimbangkan ongkos tersembunyi,
yaitu ongkos produksi yang tidak dibayar dengan uang tetapi perlu dipandang
sebagai bagian dari ongkos produksi. Keuntungan menurut pandangan
pembukuan, apabila dikurangi lebih lanjut oleh ongkos tersembunyi, akan
menghasilkan keuntungan ekonomi atau keuntungan murni. Dalam teori
ekonomi, kalau dinyatakan keuntungan yang dimaksud adalah keuntungan
ekonomi.
20
masyarakat. Apabila usaha mereka berhasil, mereka akan dapat memperoleh
balas jasa dari jerih payahnya dalam bentuk keuntungan ekonomi atau
keuntungan murni.
21
keadaan ini dicapai oleh perusahaan – perusahaan tersebut dengan membatasi
produksi dan menjamin agar tingkat harga adalah melebihi ongkos rata – rata.
Kemungkinan untuk memperoleh keuntngan tersebut menyebabkan ahli – ahli
ekonomi berpendapat bahwa keuntungan boleh pula dipandang sebagai
pendapatan dari kekuasaan monopoli yang dimiliki perusahaan.
22
BAB III
PASAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
23
produksi nasional yang akan diwujudkan dan caranya produksi nasional
tersebut akan dihasilkan. Invisible hand atau tangan gaib, merupakan suatu
istilah yang diungkapkan oleh Adam Smith. Di dalam istilah tersebut, Adam
Smith berpendapat bahwa kegiatan dalam perekonomian tidak perlu diatur
oleh pemerintah dan apabila setiap individu dalam masyarakat diberi
kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang mereka inginkan maka
akan mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang teguh.
2. Dampak Negatif
1) Apabila dalam sistem pasar bebas, pemerintah secara sempurna “lepas
tangan” maka kebebasan yang tidak terbatas akan hadir
2) Kegiatan ekonomi yang tidak stabil dan tidak terjadi kepastian
3) Sistem mekanisme pasar bebas akan memunculkan kekuatan monopoli
yang dapat menimbulkan kerugian bagi semua pihak kecuali pihak yang
melakukan monopoli
4) Dalam menyediakan beberapa jenis barang secara bersamaan, mekanisme
pasar bebas tidak dapat melakukan secara efisien
5) Kegiatan konsumen dan produsen akan menimbulkan eksternalitas yang
dapat berupa akibat yang baik ataupun buruk tapi tetap merugikan
24
6) Munculnya kesenjangan yang semakin besar antara golongan ekonomi kuat
dengan yang lemah
7) Dalam suatu negara pasar bebas dapat merugikan dikarenakan suatu negara
bisa kehilangan pasar dunianya yang selanjutnya berdampak negatif pada
volume produksi dalam negeri serta meningkatkan jumlah pengangguran
dan kemiskinan
8) Pada dunia impor, kerugiannya adalah peningkatan impor yang tidak dapat
dibendung karena daya saing yang rendah dari prosuk produk serupa
buatan dalam negeri
9) Larinya investor dikarenakan SDM dan ETOS KERJA dalam negeri
lemah dan devisa yang habis karena lebih banyak produk impor daripada
ekspor
10) Ketidaksetaraan distribusi pendapatan
25
A. Campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi, yaitu:
1. Membuat dan melaksanakan peraturan atau undang-undang.
2. Menentukan Aturan Permainan
3. Menciptakan Persaingan yang Lebih Bebas
4. Secara langsung melakukan beberapa kegiatan ekonomi (membuat
perusahaan).
5. Melakukan kebijakan fiskal dan moneter.
Di dalam perekonomian kedua kebijakan ini digunakan oleh pemerintah untuk
mencapai beberapa tujuan, yaitu:
Untuk mengatasi masalah-masalah pokok makro ekonomi yang timbul,
yaitu masalah pengangguran, masalah kenaikan harga-harga dan masalah
menciptakan pertumbuhan ekonomi yang memuaskan.
Untuk menjamin agar faktor-faktor produksi digunakan dan dialokasikan
keberbagai kegiatan ekoomi secara efisien.
Untuk memperbaiki keadaan distribusi pendapatan yang tidak seimbang
yang selalu tercipta di dalam masyarakat yang kegiatan-kegiatan
ekonominya terutama diatur oleh sistem pasar bebas.
26
B. Mengapa Pemerintah Ikut Campur Dalam Perekonomian
Memang menurut Adam Smith, pasar adalah tempat mengorganisir
perekonomian yang paling baik, sehingga campur tangan pemerintah tidak
diperlukan. Namun dalam kenyataanya, ada yang namanya kegagalan pasar
dimana pasar tidak lagi berfungsi karena gagal dalam mendistribusikan barang
dan jasa. Contoh sekarang, harga cabe mahal karena pasar gagal
mendistribusikan cabe diwilayah lokal sehingga menyebabkan kelangkaan atau
suatu wilayah harus mencari cabe di wilayah lain yang mengakibatkan harga
cabe naik.
Jika ingat tentang hukum permintaan, ketika permintaan tinggi namun barang
yang ditawarkan sedikit, maka otomatis harga naik maka dari itu, solusi dari
pemerintah adalah dengan pemberdayaan petani cabe lokal, mempermudah
distribusinya atau kebijakan impor agar kelangkaan dapat ditanggulangi dan
pasar kembali ke titik keseimbanganya
27
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad
=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjqi57_hdXmAhUA73MBHY6nBhgQFjA
AegQIAxAB&url=https%3A%2F%2Fwww.academia.edu%2F3420275
0%2FMakalah_Upah_Tenaga_Kerja&usg=AOvVaw2uZIFPp1EvpY9r
B6DgX15p
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad
=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjVhoHG2tTmAhXQzDgGHQ_BCF4QFj
AAegQIBRAB&url=http%3A%2F%2Fressinatasumanda.blogspot.com
%2F2014%2F03%2Fsewa-bunga-dan-keuntungan.html&usg=AOvVaw
2 99 9wr GS0bcFSjivf1GTwG
Sadono, Sukirno . Mikro ekonomi teori pengantar. 2009. Jakarta : Rajawali
Pers.
file:///H:/Fadly%20Knight%20%20PASAR%20BEBAS.htm.http://hpweblog.
wordpress.com/2012/10/19/pasar-bebas-dan-kebijakan-pemerintah/.
http://27acintya08dhika95.wordpress.com/kebijakan-pemerintah-dalam-bidang
-ekonomi/. http://pasardankebijakanpemerintah.blogspot.co.id/.
28