PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui karakteristik urine.
2. Mengetahui unsur abnormal dalam urine.
3. Mengetahui faktor yang mepengaruhi proses urinasi.
PEMBAHASAN
karakterintik penjelasan
jumlah 1-2 liter per 24 jam, sangat berfariasi, bergantung
pada asupan cairan dan kehilangan air melalui kulit dan
cairan cerna.
warna Warna jerami atau gading; warna yang lebih gelap
menunjukan konsentrasi yang lebih tinggi; harus jernih,
tidah keruh.
Berat jenis 1,010 sampai 1,025; suatu ukuran banyak zat yang
terlarut dalam urin, semakin rendah nilainya urin
semakin rendah.
pH Rata-rata berkisar antara 4,6 sampai 8,0 diet
mempunyai pengaruh paling besar terhadap pH urine.
komposisi 9,5% air,5% garam dan zat sisa.
Sisa nitrogen Urea- terbentuk dari metabolisme asam amino
Kreatin- terbentuk dari metabolisme di not.
Asam urat-terbentuk dari metabolisme asam nukleat.
b. Hormon Insulin
Hormon insulin adalah hormon yang dikeluarkan oleh pulau
langerhans dalam pankreas. Hormon insulin berfungsi mengatur gula
dalam darah. Penderita kencing manis (diabetes mellitus) memiliki
konsentrasi hormon insulin yang rendah, sehingga kadar gula dalam darah
akan tinggi. Akibatnya terjadi gangguan reabsorpsi didalam urine masih
terdapat glukosa.
c. Saraf
Stimulus pada saraf ginjal akan menyebabkan penyempitan duktus
afferen. Hal ini menyebabkan aliran darah ke glomerulus menurun dan
tekanan darah menurun sehingga filtrasi kurang efektif. Hasilnya urine
yang diproduksi meningkat.
d. Tonus otot
Tonus otot yang memiliki peran penting dalam membantu proses
berkemih adalah otot kandung kemih, otot abdomen dan pelvis. Ketiganya
sangat berperan dalam kontraksi pengontrolan pengeluaran urine.
Faktor Eksternal
a. Jumlah air yang diminum
Semakin banyak air yang diminum jumlah urin semakin banyak.
Apabila banyak air yang diminum, akibatnya penyerapan air ke dalam
darah sedikit, sehingga pembuangan air jumlahnya lebih banyak dan air
kencing akan terlihat bening dan encer. Sebaliknya apabila sedikit air yang
diminum, akibatnya penyerapan air ke dalam darah akan banyak sehingga
pembuangan air sedikit dan air kencing berwarna lebih kuning.
b. Jumlah garam yang dikeluarkan dari darah
Supaya tekanan osmotik tetap, semakin banyak konsumsi garam maka
pengeluaran urin semakin banyak. Konsentrasi hormon insulin Jika
konsentrasi insulin rendah, orang akan sering mengeluarkan urin. Kasus
ini terjadi pada orang yang menderita kencing manis.
c. Suhu lingkungan
Ketika suhu sekitar dingin, maka tubuh akan berusaha untuk menjaga
suhunya dengan mengurangi jumlah darah yang mengalir ke kulit
sehingga darah akan lebih banyak yang menuju organ tubuh, diantaranya
ginjal. Apabila darah yang menuju ginjal jumlahnya samakin banyak,
maka pengeluaran air kencing pun banyak.
d. Gejolak emosi dan stress
Jika seseorang mengalami stress, biasanya tekanan darahnya akan
meningkat sehingga banyak darah yang menuju ginjal. Selain itu, pada
Refleks Mikturisi
Seiring dengan pengisian kandung kemih, mulai tampak peningkatan
kontraksi mikturisi, seperti yang ditunjukkan oleh bentuk runcing terputus-
putus. Kontraksi ini dihasilkan dari refleks regang yang dipicu oleh reseptor
regang sensorik di dalam dinding kandung kemih, terutama oleh reseptor di
2.6 Jalannya urine dari ginjal melalui ureter menuju ke kandung kemih
Urine mengalir dari duktus koligentes masuk ke kalik renalis
kemudian merenggakan kaliks renalis dan meningkatkan aktivitas dan
kemudian mencetuskan kontraksi peristaltik menebar ke pelvis renalis
kemudian turun sepanjang ureter. Dengan demikian mendorng urin dari palvis
renalis menuju ke kantung kemih. Dindidng ureter terdiri dari otot polos dan
dipersarafi oleh saraf simpatis. Kontraksi parastaltik pada ureter ditingkatka
oleh perangsangan parasimpatis dan di hambat oleh perangsangan simpatis.
Ureter memasuki kandung kemih dengan menembus otot detrosor di
daerah trogonum kandung kemih sepanjang beberapa senti meter. Tonos
normal dari otot detrusor pada dinding kantung kemih cenderung menekan
ureter, dengan demikian mencegah aliran balik dari urene ke kandung kemih.
Setiap gelombal paristaltik terjadi ketika ureter akan meningkatkan tekanan
dalam ureter sehingga bagian yang menembus dinding kandung kemih
membuka dan memberikan kesempatan urene mengalir ke dalam kandung
kemih.
1. Ureter
Masing-masing ureter memanjang dari hilus ginjal kebagian yang
lebih bawah, kesisi posterior vesika urinaria. Seperti ginjal, ureter juga
terletak retroperitonea, yaitu di blakang peritoneum kapitas abdominis
bagian belakang.
Otot polos di dinding ureter berkontraksi dalam bentuk gelombang
peristaltik untuk mendorong urine ke dalam vesika urinaria. Selama
pengisian, vesika urinaria ini mengembng dan menekan ujung ureter untuk
mencegah aliran balik urine.
2. Vesika urinaria
Vesika urinaria(kandung kemih) adalah kantong otot yang terdapat
di bawah peritonium dan di belakang tulang kemaluan. Pada wanita,
vesika urinaria terletak dibawah uterus. Pada pria, vesika urinaria terletak
diatas kelenjar prostat. Kandung kemih adalah tempat penampungan urine
dan mempunyai kemampuan untuk berkontraksi guna membuang
membuang urine.
Mukosa vesika urinaria adalah epitel transisional yang mempunyai
kemampuan untuk memngembang tanpa merobek lapisannya. Saat vesika
urinaria kosong, mukosa mengerut membentuk lipatan yang disebut rugae,
yang juga memiliki kemampuan untuk mengembang. Lantai vesika
urinaria berbentuk daerah segitiga yang disebut trigonum yang tidak
mempunyai rugae dan tidak dapat mengembang.
Lapisan otot polos pada dinding muskulus detrusur. Otot ini
berbentuk seperti bola bila berkontraksi akan menjadi bola yang lebih
3. Uretra
Uretra membawa urin keluar dari vesika urinaria. Pada dinding
vesika urinaria terdapat sfingter uretra eksternal yang tersusun atas otot
skelet dan bekerja dibawah sadar.
Pada wanita,panjang uretra sekitar 2,5 samapi 4 cm dan terletak di
depan vagina .Pada pria,panjang uretra sekitar 17 sampai 70 cm dan
menghubungkan kelenjar frostat dan penis .Selain urine,uretra pada pria
juga membawa semen.
4. Refleks berkemih
Berkemih disebut juga miksi. Refleks berkemih adalah refleks
yang melalui medula spinalis dan bersifat otonom. Rangsangan untuk otot
ini adalah peregangan muskulus detrusor divesika urinaritia. Kandung
kemih dapat menampung urine sampai sebanyak 800 ml atau bahkan
lebih,tetapi reflek ini diaktifkan jauh selalu mencapai volume maksimal.
Saat urine mencapai volume 200sampai 400 ml,peregangan telah
cukup memadai untuk membangkitkan implus sensorik yang kemudian
akan menuju medula spinalis segmen sakral. Implus motorik kembali
melalui saraf parasimpatik menuju muskulus detrusor,dan menyebabkan
kontraksi. Pada saat bersamaan ,spingtrr uletra internal berlelaksasi. Jika
spingter uletra eksternal berrelaksasi,urine akan mengalir ke uletra dan
kandung kemih di kosongkan. Berkemih dapat dicegah dan kontraksi
spingter uletra eksterna yang disadari. Namun ,jika kandung kemih terus-
menerus diisi dan teregang ,maka kontrol sudah tidak mampu lagi
mengendalikan.
3.1 Kesimpulan
Urine atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang
diekskresikan oleh ginjal. Pembentukan urine melalui 3 proses: filtrasi,
reabsorpsi dan augmentasi. Saluran yang dilewati oleh darah setelah difiltrasi
oleh glomeruli dari awal hingga akhir sebagai berikut: glomerulus
kapsula Bowman tubulus kontortus proksimal loop of Henle tubulus
kontortus distal tubulus koligen tubulus collectivus kaliks minor
kaliks mayor pelvis renalis ureter vesica urinaria urethra.
3.2 Saran
Dengan ditulisnya tugas ini diharapkan agar penulis serta pembaca
dapat memahami dan mengerti mengenai urine, guna menambah wawasan
dalam dunia medis.
https://id.wikipedia.org/wiki/Urin
https://biologi-indonesia.blogspot.co.id/2013/12/penjelasan-tentang-proses-
pembentukan.html
https://ekapurwatiblog.wordpress.com/2014/06/13/makalah-urin/
http://pintarbiologykelas9.blogspot.co.id/2014/08/proses-pembentukan-
urine_31.html
http://bellapurnamadewi1234.blogspot.co.id/2014/10/eliminasi-urine.html