Anda di halaman 1dari 18

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Semua manusia mempunyai sifat ingin tahu, apakah sifat keingintahuannya itu

hanya sekedar pemenuhan dari apa yang ingin di ketahui atau keingintahuannya

itu adalah untuk mengenal secara lebih mendalam, dari apa yang telah

diketahuinya. Bertolak dari dari sifat keingintahuan tersebut banyak hal dan

banyak cara yang dilakukan oleh manuasia, kadang kala seseorang hanya meninjau

sesuatu dari satu sudut pandang saja, dan ada juga yang memandang dari berbagai

sudut pandang, sehingga dia mendapatkan gambaran tentang sesuatu secara

mendalam, mendetil, lebih terperinci, sehingga mereka dapat mengetahui hakekat

dari sesuatu tersebut. Pengetahuan sangat penting untuk membentuk keperibadian

seseorang dalam menumbuhkan rasa percaya diri maupun sikap dan prilaku setiap

hari dalam berbagai bentuk perbuatan yang dilkukan setiap hari. Pengetahuan juga

penting untuk menjawab berbagai pertanyaan tertentu yang diajukan . oleh sebab

itu kita harus dapat memamfaatkan segenap pengetahuan kita secara maksimal.

Pengetahuan juga penting untuk menjawab berbagai pertanyaan tertentu yang

diajukan . oleh sebab itu kita harus dapat memamfaatkan segenap pengetahuan kita

secara maksimal. Untuk mencapai hasil lebih baik, dan untuk mendapatkan suatu

kebenaran dari pengetahuan yang diperoleh, maka diperlukan beberapa metodologi

yaitu ilmu tentang cara atau jalan yang harus dillalui oleh para ahli ilmu

pengetahuan untuk mencapai kebenaran sesuatu yang di ketahui.

Untuk lebih jelasnya dalam makalah ini akan di bahas:

1. Pengertian Metodologi
M e t o d e l o g i d a n i l m u i l m i aPage
h X
2. Pengertian Ilmu pengetahuan

3. Tujuan Ilmu pengetahuan

4. Kegunaan Serta Jenis Ilmu pengetahuan

BAB II PEMBAHASAN

M e t o d e l o g i d a n i l m u i l m i aPage
h X
2.1. Pengertian Metodologi

Metodologi berasal dari Bahasa Yunani, yang terdiri dari dua suku kata “Metodos

dan Logos. Metodos berarti cara atau jalan, Logos berarti ilmu. Maka metodologi

berarti ilmu tentang jalan atau cara. Berikut ini Penulis akan menjelaskan beberapa

pengertian dari metodologi menurut para ahli:

1. Menurut Asmuni Syukir, metodologi adalah ilmu pengetahuan yang

mempelajari tantang cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan

dengan hasil yang efectif dan efesien.


2. Menurut Hasan Langgulung, metodologi adalah cara-cara yang digunakan

manusia untuk mencapai pengetahuan tentang realita atau kebenaran.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metodologi adalah ilmu tentang

cara untuk mencapai tujuan. Metodologi merupakan bagian epistimologi yang

mengkaji perihal urutan langkah-langkah yang ditempuh supaya pengetahuan

yang di peroleh memenuhi ciri-ciri ilmiah, yaitu suatu ilmu pengetahuan yang telah

teruji kebenarannya melalui cara-cara ilmiah yang telah ditentukan, alur pikiran

ilmiah memiliki beberapa langkah, sebagai berikut:

1. Perumusan masalah yang merupakan pertanyaan mengenai objek empiris yang

jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan factor-factor yang terkait di

dalamnya.

2. Penyusunan kerangka berfikir dalam pengajuan hipotesis yang merupakan

argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara

berbagai factor yang saling mengkait dalam membentuk permasalahan.

3. Perumusan hipotesis yang merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap

pertanyaan yang diajukan yang materinya merupakan kesimpulan dari

kerangka berfikir yang dikembangkan.

4. Penarikan kesimpulan yang merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang

M e diajukan
t o d e itu
l oditolak
g i atau
d aditerima.
n i l m u i l m i aPage
h X
Metodologi juga dipandang sebagai bagian dari logika yang mengkaji kaidah -

kaidah penalaran yang tepat. Menurut DR. Anton Bakkar dalam buku Metode

- metode Filsafat menyatakan bahwa “ Metodologi adalah Analisis dan penyusunan

asas-asas dan jalan yang mengatur penelitian ilmiah “. pada umumnya dalam hal

ini Metodologi dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:

1. Metodologi Empiris

Metodologi Empiris adalah metode yang cendrung menggunakan pola pikir

induktif, yang bergerak dari hal - hal yang khusus kepada hal-hal yang umum,

dengan cara menerima bermacam-macam metoda yang lazim digunakan serta

menguraikan dan membandingkan , sehingga ditemui corak-corak yang umum.

2. Logika

Logika pada prinsipnya merupakan kemampuan berfikir seseorang untuk

memecahkan suatu masalah. Menurut Prof. Ir. Purdjawijatna, tugas dari logika

adalah memberikan penerangan bagaimana orang seharusnya berfikir atau cara

sebenar-benarnya untuk berfikir. Dalam hal ini seseorang dituntut untuk

menggunakan kemampuan yang ada pada dirinya, yakni akal, budi dan fikir.

Keterpaduan ketiga aspek inilah yang dapat membawa seseorang kepada hasil

pemikiran yang benar dalam mengkaji hakekat sesuatu.

3. Filsafat Ilmu Pengetahuan

Filsafat ilmu pengetahuan merupakan penjabaran dari metode-metode ilmiah yang

mampu memberikan kejelasan mutlak bagi kaidah-kaidah ilmu lainnya. Dari

penjelasan di atas , penulis dapat menyimpulkan bahwa metodologi adalah ilmu

tentang cara untuk sampai kepada tujuan, untuk mencapai tujuan tersebut para

ahli harus melakukan hal-hal yang telah penulis sebutkan di atas.

2.2. Pengertian Ilmu Pengetahuan


M e t o d e l o g i d a n i l m u i l m i aPage
h X
Secara etimologi pengetahuan berasal dari Bahasa Inggris yaitu “knowledge”

Sedangkan dalam Encyclopedia of philosophy dijelaskan bahwa defeni - si

pengetahuan adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief).

Sedangkan” Ilmu” berasal dari “alima” yang berarti “tahu”. Jadi pengertian ilmu

pengetahuan adalah suatu system dari berbagai pengetahuan yang masing-

masing mengenai suatu lapangan pengalaman tertentu yang disusun sedemikian

rupa menurut asas-asas tertentu, sehingga menjadi kesatuan , atau suatu system

dari berbagai pengetahuan yang masing-masing didapatkan sebagai hasil

pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan secara teliti dengan memakai metode -

metode tertentu (Induksi atau deduksi).

Berikut ini akan dikemukakan beberapa pengertian Ilmu pengetahuanmenurut para

ahli:

1. Herbert L . Searles
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang paling eksak, diverivikasi secara

cermat, dan yang paling umum yang dapat diperoleh oleh manusia.
2. Dr. Aslhley Montagu
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang disusun dalam satu system yang

berasal dari pengamatan, studi dan percobaan untuk menentukan hakekat dan

prinsip tentang hal yang sedang di pelajari.

Dari beberapa defenisi ilmu pengetahuan di atas dapat dijelaskan bahwa ilmu

pengetahuan merupakan khasanah kekayaan mental yang secara langsung atau

tidak langsung turut memperkaya kehidupan kita, dengan pengetahuan manusia

dapat menjawab segala hal permasalahan yang di temui menurut pengamatan

akalnya, karena ilmu pengetahuan muncul ketika manusia menggunakan akal

budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat

atau dirasakan sebelumnya, misalnya ketika seseorang m encicipi masakan yang

M e t o d e l o g i d a n i l m u i l m i aPage
h X
baru dikenalnya, maka seseorang itu akan mendapatkan sebuah pengetahuan

tentang bentuk, rasa dan aroma dari masakan tersebut, begitu juga dengan

pengetahuan lainnya, sedangkan ilmu pengetahuan adalah usaha pemahaman

manusia yang disusun dalam satu dalam system mengenai kenyataan, struktur,

pembagian, bagian-bagian hukum tentang hal ikhwal yang diselidiki seperti alam,

manusia dan agama.

Berdasarkan metodologi, pengetahuan dapat dibagi atas 3 bagian yaitu:

1. Pengetahuan indrawi (knowledge)


2. Pengetahuan keilmuan (science)
3. Pengetahuan falsafi.

a. Pengetahuan indrawi (knowledge)


Pengetahuan indrawi adalah pengetahuan yang meliputi semua fenomena yang

dapat dijangkau secara langsung oleh panca indra. Pengetahuan ini di sebut juga

dengan pengetahuan empiris yaitu yaitu pengetahuan yang cendrung menggunakan

pola pikir induktif, yaitu pola pikir yang bergerak dari hal-halyang khusus kepada

hal-hal yang umum.


b. Pengetahuan keilmuan (science)
Pengetahuan ini meliputi semua fenomena yang dapat diteliti dengan riset dan

eksperimen, sehingga apa yang terdapat di balik knowledge bisa terjangkau, batas

pengetahuan ini ialah segala yang tidak terjangkau lagi oleh rasio atau otak, dan

panca indra.
c. Pengetahuan falsafi
Pengetahuan yang mencakup segala fenomena yang tidak dapat diteliti, tapi dapat

dipikirkan. Batas pengetahuan ini adalah alam, bahkan juga bisa menembus apa

yang ada di luar alam, seperti Filsat ketuhanan.

Aliran-aliran pemikiran yang sangat berpengaruh dalam metodologi ilmu

pengetahuan ini adalah aliran Rasionalisme dan aliran Empirisme.

M e t o d e l o g i d a n i l m u i l m i aPage
h X
1. Aliran rasionalisme yaitu aliran yang menitikberatkan pada rasio. Aliran ini

menggunakan metode deduktif yang melahirkan ilmu-ilmu pasti, seperti ilmu fisika

dan matematika.

2. Aliran empirisme yang menitikberatkan pada indrawi, dengan menggunakan

metode induktifnya, sehingga melahirkan ilmu-ilmu alam, seperti Biologi, geografi,

astronomi,dll.

2.3. Metodologi Ilmu Pengetahuan

Berdasarkan dari defenisi metodologi dan Ilmu pengetahuan yang telah

dijelaskan sebelumnya, maka penulis dapat menjelaskan apa yang dimaksud

dengan metodologi ilmu pengetahuan. Metodologi ilmu pengetahuan adalah ilmu

tentang cara bagaimana seseorang dapat memperoleh ilmu pengetahuan atau

jalan apa yang harus ditempuh oleh ahli pengetahuan untuk mendapatkan hasil

pengetahuan yang benar secara efectif dan efesien.

Untuk mencapai ilmu pengetahuan yang efektif dan efesien terseb ut, dibutuh

kan beberapa metodologi atau metode untuk mencapai kebenaran tersebut, antara

lain:

1. Metode observasi
2. Metode Trial and error
3. Metode eksperimental
4. Metode statistic dan
5. Metodesampling

I. Metode Observasi

Metode observasi adalah pengamatan ilmiah dengan menggunakan pengindraan

untuk mengambil kesimpulan tentang hubungan sebab akibat serta arti situasi.

Metode observasi ini adalah metode yang paling sering di pakai di berbagai jenis

ilmu pengetahuan untuk menguji kebenaran.

M e t o d e l o g i d a n i l m u i l m i aPage
h X
Observasi yang digunakan untuk menguji kebenaran pengetahuan ini adalah

observasi ilmiah. Observasi merupakan langkah pertama yang menjamin derajat

ilmiah objektif, agar objektivitasnya terjaga dengan baik, pengamat perlu

menyadari bahwa situasi pengamatan tidak menentukan pengaruh keadaan

subjek dan kondisi objek itu sendiri.


Agar hasil observasi dapat dibuktikan kebenarannya dalam mencapai

pengetahuan, maka Titus, dkk-nya, menentukan syarat-syarat observasi yang benar

sebagai berikut:
a. Pengindraan yang normal atau sehat
b. Kematangan intelektual
c. Menggunakan alat-alat fisika, seperti teleskop, dan mikroskop
d. Posisi, tempat, atau kondisi pengamatan harus tepat
e. Adanya pengetahuan lapangan.

Jadi berdasarkan syarat-syarat yang telah disebutkan di atas, tidaklah mudah

sesuatu yang diketahui itu dikatakan dengan ilmu pengetahuan apalagi untuk

ditetapkan menjadi suatu disiplin ilmu.

Kemudian Titus, dkk-nya juga mengemukakan enam langkah metode untuk

mendapatkan pengetahuan, yaitu:

1. Keinsyafan tentang adanya problema


2. Adanya data yang relevan yang tersedia untuk dikumpulkan.
3. Penertiban data
4. Harus ada hipotesis
5. Adanya deduksi yang dapat ditarik dari hipotesis
6. Adanya verivikasi setelah dianalisis
7. Adanya kesimpulan.

1. Kesadaran atau keinsyafan


Suatu kesadaran dalam sebuah problema pengetahuan sangat penting sekali,

karena para ilmuwan mengawali suatu pengetahuan atau ilmu itu berangkat dari

suaru masalah atau problema, dan problema itu dapat dijelaskan dan dilukiskan

secara sadar, jelas dan benar, dari sanalah suatu data dapat dikumpulkan untuk

menguji kebenarannya.

M e t o d e l o g i d a n i l m u i l m i aPage
h X
2. Pengumpulan data yang relevan, maksudnya adalah semua data yang kita

gunakan unutuk menguji kebenaran sesuatu haruslah datanya cocok atau

berhubungan dengan apa yang akan kita teliti atau uji kebenarannya, dan

memerlukan pemikiran dan penyelidikan yang seksama.


3. Penertiban data , maksudnya, semua data yang telah dikumpulkan harus

ditertibkan dengan mengelompokkan , membandingkan dan mengaturnya sesuai

dengan urutan yang sesuai dengan kepentingan.


4. Penarikan deduksi dari Hipotesis atau kesimpulan, maksudnya adalah hipotesis

menjadi dasar penarikan deduksi atau kesimpulan mengenai jenis susunan dan

hubungan antara hal-hal atau benda-benda tertentu yang sedang diselidiki.


5. Verivikasi, maksudnya adalah, pengujian kebenaran dalam ilmu pengetahuan.

II. Metode Trial and Error

Metode ini digunakan dengan mengadakan percobaan-percobaan untuk

memperoleh keberhasilan dalam suatu pengetahuan. Metode ini jarang digunakan

secara populer oleh para ilmuwan dalam kegiatan penelitian. Tapi sebagian

ilmuwan menggunakan metode ini untuk menguji kebenaran untukmenguji

kebenaran hipotesis dan untuk menguji ide - ide atau system pemikiran, sejauh

mana tingkat koherensi dan konsistensinya baik secara factual maupun secara

logika. Cara kerja metode ini sangat sederhana yaitu belajar sambil mengerjakan

sesuatu yang dibebut dengan learning by doing.

III. Metode Eksperimental


Metode eksperimental adalah metode penelitian pengetahuan dengan

menggunakan tehnik pengontrol keadaan. Agar pengamatan menjadi semakin

teliti dan menjamin kebutuhan akan objectivitas, maka metode eksperimental

sangat penting sekali. Cara kerja metode ini adalah:“Pengamat mengontrol

keadaan atau kondisi, mengganti suatu factor pada suatu waktu, dan membiarkan

factor-faktor lain tetap tampa perubahan, agar dapat mencatat hasilnya, apakah ada

M e t o d e l o g i d a n i l m u i l m i aPage
h X
perbedaan dalam hasil eksperimen, dan metode ini lebih banyak di pakai dalam

sains” Contoh: Seorang peternak ingin untuk meningkatkan produksi hasil

dagingnya, maka peternak tadi menganti factor makanan yang diperkirakan akan

dapat dengan cepat untuk meningkatkan produksi dagingnya kepada sebagian

binatangnya, sedangkan pada sebagian binatang lagi dibiarkan seperti biasanya,

maka dalam jangka waktu tertentu peternak akan dapat melihat hasilnya, jika

hasilnya baik, maka dia melanjutkan dan akan mengembangkan hasil

eksperimennya, jika tidak berhasil, dia akan meninggalkan eksperimennya

tersebut.

IV. Metode Statistik


Metode statistic adalah metode yang berupa hitung-hitungan berupa angka-angka

secara generalisasi, yang membuahkan suatu informasi yang lebih tepat dan rinci.

Metode ini akan memperkuat daya prediksi terhadap sesuatu dan dapat

menjelaskan sebab akibat terjadinya sesuatu.

Contoh terjadinya suatu fenomena, seperti terjadinya gempa bumi, gempa bumi

yang terjadi sekarang ini sudah bisa dideteksi dengan alat yang modern, jika gempa

berkekuatan 8 atau lebih skla hekter, maka akan terjadi penyusutan air laut dan

diprediksi akan terjadi sunam. Contoh lain adalah, penetian tentang

tingkatpertumbuhan penduduk yang dilakukan secara statistik.

V. Metode sampling

Metode sampling adalah metode yang menggunakan sampel sebagai alat

pengumpulan data untuk dianalisis dan untuk diklasifikasikan untuk kepentingan

induksi. Metode sampling ini penting untuk menentukan suatu contoh yang tepat

sehingga dapat mewakili keseluruhan populasi yang akan di teliti, hal ini dapat

dilakukan pada objek yang homogen atau sejenis. Misalnya, kita ingin mengetahui

tentang mutu pendidikan madrasah di Tanah Datar, kita tidak harus mengunjungi

M e t o d e l o g i d a n i l m u i l m i aPage
h X
semua madrasah, tapi cukup diambil beberapa madrasah yang dianggap bisa untuk

mewakili seluruh madrasah di Tanah Datar tersebut.

Itulah metode atau cara yang dilakukan oleh para ilmuwan untuk mendapatkan

pengetahuan yang dapat diuji kebenarannya.

2.4. Fungsi Ilmu Pengetahuan. Ilmu pengetahuan mempunyai beberapa fungsi,

yaitu sebagai berikut :

1. Menjelaskan.

Dalam fungsi ini, ilmu pengetahuan ini mempunyai empat bentuk :

 Deduktif, yaitu ilmu yang menjelaskan sesuatu berdasarkan premis pangkal

ilir yang telah ditetapkan sebelumnya.

 Probabilistik, yaitu ilmu pengetahuan yang menjelaskan mengenai pola pikir

induktif dari sejumlah kasus yang jelas, sehingga hanya dapat memberikan

kepastian (tidak mutlak) yang bersifat kemungkinan besar atau hampir pasti.

 Fungsional, yaitu ilmu pengetahuan menjelaskan letak suatu komponen

dalam suatu sistem secara menyeluruh.

 Genetik, yaitu ilmu pengetahuan yang menjelaskan suatu faktor mengenai

gejala-gejala yang sering terjadi.

2. Meramalkan.

Dalam fungsi ini, ilmu pengetahuan harus dapat menjelaskan faktor sebab akibat

suatu kejadian atau peristiwa.

3. Mengendalikan

Dalam fungsi ini, ilmu pengetahuan harus dapat mengendalikan gejala alam

berdasarkan suatu teori atau pendekatan.

M e t o d e l o g i d a n i l m u i l m i aPage
h X
R.B.S. Fudyartanta, mengatakan bahwa fungsi ilmu pengetahuan adalah untuk

kebutuhan hidup manusia dalam segala bidang, yang dapat diuraikan dalam empat

macam fungsi, yaitu :

 Fungsi deskriptif, yaitu menggambarkan, melukiskan, dan memaparkan

suatu obyek atau masalah sehingga mudah dipelajari oleh peneliti.

 Fungsi pengembangan, yaitu melanjutkan hasil penemuan yang lalu dan

menemukan hasil ilmu pengetahuan yang baru.

 Fungsi prediksi, yaitu meramalkan kejadian-kejadian yang kemungkinan

besar akan terjadi sehingga manusia dapat melakukan persiapan-persiapan atau

mengambil tindakan-tindakan yang perlu dalam usaha menghadapinya.

 Fungsi kontrol, yaitu berusaha mengendalikan peristiwa-peristiwa yang tidak

dikehendaki.

Kerlinger, mengelompokkan fungsi ilmu pengetahuan dalam dua sudut

pandang, yaitu :

1. Statis. Dalam pandangan statis, ilmu merupakan aktivitas yang memberi

sumbangan bagi sistimatisasi informasi bagi dunia. Tugas ilmuwan adalah

menemukan fakta baru dan menambahkannya pada kumpulan informasi yang

sudah ada. Oleh karenanya ilmu pengetahuan dianggap sebagai sekumpulan

fakta, serta merupakan suatu cara untuk menjelaskan gejala-gejala yang

diobservasi.

2. Dinamis atau heuristik. Heuristik berarti menemukan. Ilmu pengetahuan

dilihat lebih dari sekedar aktivitas, penekanannya terutama pada teori dan skema

konseptual yang saling berkaitan yang sangat penting bagi penelitian.

M e t o d e l o g i d a n i l m u i l m i aPage
h X
Sedangkan Descartes menyebutkan bahwa fungsi mempelajari ilmu pengetahuan

adalah agar kita mengetahui bagaimana membedakan antara yang benar dan salah

atau palsu hingga sejelas-jelasnya.

2.5. Tujuan Ilmu Pengetahuan.

Ilmu pengetahuan mempunyai banyak tujuan, dari sekian banyak tujuan tersebut

dapat disimpulkan bahwa tujuan yang hendak dicapai oleh ilmu pengetahuan adalah

meliputi pencaharian dan menemukan suatu :

 Pengetahuan (knowledge).

 Kebenaran (truth).

 Pemahaman (understanding, comprehension, insight).

 Penjelasan (explanation).

 Pengendalian (control).

 Penerapan (application, invention, production).

Sedangkan menurut beberapa ahli, tujuan dari ilmu pengetahuan adalah,

diantaranya :

 Robert Ackermann, berpendapat bahwa kadang-kadang dikatakan tujuan

ilmu pengetahuan adalah mengendalikan alam, dan kadang-kadang adalah untuk

memahami alam.

 Francis Bacon, berpendapat bahwa tujuan sah dan senyatanya dari ilmu-ilmu

pengetahuan adalah sumbangan terhadap hidup manusia dengan ciptaan-ciptaan

baru dan kekayaan.

M e t o d e l o g i d a n i l m u i l m i aPage
h X
 Jacob Branowski, berpendapat bahwa tujuan ilmu pengetahuan adalah

menemukan apa yang benar mengenai dunia ini. Aktivitas ilmu diarahkan untuk

mencari kebenaran, dan ini dinilai dengan ukuran apakah benar terhadap fakta-

fakta.

 Mario Bunge, berpendapat bahwa tujuan ilmu pengetahuan meningkatkan

pengetahuan (tujuan intrinsik dan kognitif), meningkatkan kesejahteraan dan

kekuasaan (tujuan ekstrinsik atau kemanfaatan).

 Enrico Cantore, berpendapat bahwa tujuan ilmu pengetahuan adalah

menentukan struktur yang terpahami dari realitas yang dapat diamati atau alam.

 Albert Enstein, berpendapat bahwa tujuan ilmu pengetahuan adalah

memahami selengkap mungkin mengenai pertalian antara pengalaman inderawi

dalam keseluruhannya, dengan menggunakan seminimal mungkin pengertian-

pengertian dasar dan hubungan-hubungan yang ada.

Ilmu pengetahuan tidak mengarah pada tujuan tunggal yang terbatas melainkan

pada macam-macam tujuan yang tampaknya dapat berkembang terus sejalan

dengan pemikiran para ilmuwan.

2.6. Macam – Macam Ilmu Pengetahuan

digolongkan menjadi 3 golongan yaitu sebagai berikut :

1. Ilmu alamiah (Natural sciences) ialah ilmu yang mengkaji tentang keteraturan-

keteraturan dalam alam semesta dengan menggunakan metode ilmiah. Seperti :

Ilmu fisika, kimia, biologi, dll.

2. Ilmu sosial (social science) ialah ilmu yang mengkaji tentang keteraturan-

ketetaturan dalam hubungan antar manusia satu dengan manusia yang lainnya.

Seperti: Ilmu sosiologi, ekonomi, antroplogi, dll.


M e t o d e l o g i d a n i l m u i l m i aPage
h X
3. Ilmu budaya (Humanities) ialah ilmu yang mengkaji tentang masalah-masalah

manusia dan budaya yang bersifat manusiawi. Seperti: Ilmu bahasa, agama,

kesenian, dll.

M e t o d e l o g i d a n i l m u i l m i aPage
h X
PENUTUP

Metodologi adalah ilmu tentang cara atau jalan untuk sampai kepada tujuan,

sedangkan pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui atau hasil pekerjaan tahu,

atau sesuatu yang benar. Jadi metodologi pengetahuan adalah ilmu yang

mengkaji tentang cara atau langkah-langkah yang ditempuh supaya pengetahuan

yang diperoleh memenuhi ciri-ciri ilmiah atau teruji kebenarannya.

Metodologi dapat dilakukan dengan tiga cara:

1. Secara empiris, yaitu metode yang cendrung menggunakan pola piker induktif,

yaitu pikiran yang bergerak dari hal-hal yang khusus kepada hal-hal yang umum.

2. Secara logika, adalah kemampuan berfikir sesorang untuk memecahkan suatu

masalah.

3. Filsafat ilmu pengetahuan, yaitu berfikir secara mendalam tentang sesuatu yang

diketahui, misalnya pengetahuan tentang hakekat manusia

Dalam metodologi ilmu-ilmu umum, , pengetahuan dibagi atas tiga:

1. Pengetahuan indrawi (Knowledge)

2. Pengetahuan keilmuan (science)

3. Pengetahuan falsafi

Metodelogi atau metode yang digunakan oleh ilmuwan untuk memecahkan

permasalahan yang ditemukan dalam memperoleh pengetahuan, adalah sebagai

berikut:

1. Metode observasi

2. Metode trial and error

3. Metode eksperimental

4. Metode statistic
5. Metode sampling

Fungsi Ilmu Pengetahuan Ilmu pengetahuan mempunyai beberapa fungsi, yaitu

sebagai berikut :

1. Menjelaskan.

2. Meramalkan

3. Mengendalikan

Tujuan ilmu pengetahuan adalah meliputi pencaharian dan menemukan suatu :

 Pengetahuan (knowledge).

 Kebenaran (truth).

 Pemahaman (understanding, comprehension, insight).

 Penjelasan (explanation).

 Pengendalian (control).

 Penerapan (application, invention, production).

Macam – Macam Ilmu Pengetahuan

1 Ilmu alamiah (Natural)

2. Ilmu sosial (Social science)

3. Ilmu budaya (Humanities)

DAFTAR BACAAN
Abuddin, Suwito, Integrasi Ilmu Agama dan Ilmu umum, (Jakarta, PT.Raja

Grafindo Persada, 2005)

Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu, (Jakarta, PT.Raja Grafindo Persada, 2004)

Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodology Pendidikan Islam ,(Jakarta, Ciputat

Pers, 2002)

Bachtiar Ihsan, Filsafat Pendidikan, (Batusangkar, IAIN, 1991)

Mulia, Hidding, Ensiclopedia Indonesia ,

Nunu Burhanuddin, Islam dan Paradigma keilmuan, (Jogyakarta, Interpana, 2009)

Saeful Anwar, Filsafat Ilmu Al-Ghazali ,(Bandung, Pustaka Setia, 2007)

https://www.google.com/url?Ffungsi-dan-tujuanilmupengetahuan.html.

Anda mungkin juga menyukai