Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KASUS

KEPERAWATAN JIWA

DISUSUN OLEH:

PERMATA RIGINA SONIA


(1711122753)
A 2017 3

DOSEN PEMBIMBING: Veny Elita, MN (MH)

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2019
Nama : Permata Rigina Sonia

Nim : 1711122753

Ruang : Kuantan

Tanggal : 26 – 28 Desember 2019

Tn. Z berumur 39 tahun merupakan pasien dari rumah sakit jiwa tampan. Pasien dibawa
ke rumah sakit jiwa karena pasien sering berbicara sendiri. Saat ini pasien dirawat di ruang
kuantan sejak tanggal 26 november 2019 dengan diagnosa F 20.0 (skizofrenia paranoid). Saat
dilakukan pengkajian pasien lebih sering diam, kontak mata kurang, sering menundukkan kepala,
bicara lambat dan pelan, efek tumpul, dan tidak mau berinteraksi dengan orang lain. Hasil
pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/80 mmHg, HR 88 x/menit, RR 20 x/menit. Dari hasil
pengkajian dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami isolasi sosial : menarik diri.

I. Pengkajian
1. Identitas pasien
Nama : Tn. Z
Tanggal lahir : 1 januari 1980
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : islam

2. Hasil pengukuran TTV


Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu :-
II. Analisa data
Data Masalah keperawatan

Subjektif : ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI


Klien mengatakan suka menyendiri dan
tidak mau bicara.
Objektif :
Cara bicara klien lambat dan pelan, kontak
mata kurang, kepala sealu menunduk,
sering berdiam diri, efek tumpul.

III. Aspek medik


Diagnosa medik :
F 20.0 ( SKIZOFRENIA PARANOID )

Terapi Medik :

Risperidon 2 mg 0-0-1/4 obat yang digunakan untuk menangani


gangguan mental dengan gejala psikosis,
seperti skizofrenia atau gangguan bipolar.
Selain itu, obat antipsikotik ini juga
digunakan untuk menangani penyakit
Alzheimer atau gangguan tingkah laku.
Obat ini bekerja dengan cara
mengembalikan keseimbangan senyawa
alami di otak. Risperidone bisa
meningkatkan gula darah, meski pasien
tidak menderita diabetes, sehingga penderita
gangguan mental lebih berisiko terkena
diabetes jika mengonsumsi risperidone.
Waspadai munculnya gejala gula darah
tinggi, seperti: Sering buang air kecil, Lapar
dan haus yang berlebihan, Penglihatan
kabur, Lemas.
TFP 5 mg 1x1 (pagi) Trifluoperazine adalah obat yang umumnya
digunakan untuk mengobati gangguan
mental/mood (seperti skizofrenia, gangguan
psikotik). Trifluoperazine membantu Anda
berpikir lebih jernih, lebih tidak gugup, dan
terlibat dalam kegiatan sehari-hari. Obat ini
dapat mengurangi perilaku agresif dan
keinginan untuk melukai diri sendiri/orang
lain. Obat ini juga membantu mengurangi
halusinasi (mendengar/melihat benda yang
sebenarnya tidak ada). Trifluoperazine
adalah obat kejiwaan yang termasuk
golongan antipsikotik fenotiazine. Obat ini
bekerja dengan membantu
menyeimbangkan substansi alami tubuh di
otak. Efek samping obat ini adalah Gerakan
mata, bibir, lidah, wajah, lengan, atau kaki
Anda yang tidak terkendali,
Tremor (getaran tubuh yang tidak
terkendali), mengeluarkan air liur terus
menerus (mengeces), masalah menelan,
masalah dengan keseimbangan atau
berjalan, Merasa gelisah, gugup, atau
agitasi, Otot yang sangat
kaku, demam tinggi, berkeringat,
bingung, detak jantung cepat atau tidak
teratur, merasa seperti akan pingsan,
Penglihatan malam menurun, pandangan
terowongan/tunnel vision, mata berair,
kepekaan yang meningkat terhadap cahaya,
Kejang, Mual dan sakit perut, ruam kulit,
dan jaundice/ikteri (menguningnya kulit
atau mata), Kencing kurang dari biasanya
atau tidak kencing sama sekali, Kulit pucat,
mudah memar atau berdarah, demam, sakit
tenggorokan, gejala flu, Nyeri sendi atau
pembengkakan diikuti dengan demam,
kelenjar bengkak, nyeri otot, nyeri dada,
muntah, pikiran atau perilaku yang tidak
biasa, dan warna kulit yang tidak rata,
Denyut jantung lambat, denyut nadi lemah,
pingsan, pernapasan lambat (hingga henti
napas).
Clozapine 25 mg 1x1/2 (malam)
Clozapine adalah obat yang digunakan
untuk mengurangi gejala psikosis. Psikosis
adalah kondisi di mana penderitanya tidak
dapat membedakan kenyataan dengan
khayalan. Salah satu gejala psikosis adalah
halusinasi, yaitu mendengar atau melihat
sesuatu yang tidak nyata. Gejala psikosis ini
muncul pada penderita skizofrenia, dan
terkadang dapat muncul juga pada penderita
penyakit Parkinson. Clozapine dapat
menimbulkan efek samping berupa
gangguan pada jantung dan sel darah,
sehingga pasien perlu dimonitor melalui
pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Selain itu, beberapa efek samping lain yang
bisa ditimbulkan oleh obat ini adalah: Sakit
kepala, Mengantuk, Pandangan kabur,
Pusing, Mual, Gangguan buang air kecil,
Konstipasi, Tubuh merasa panas dan
berkeringat, Mulut kering, namun produksi
air liur meningkat, Berat badan bertambah,
namun nafsu makan berkurang, Tremor,
Merasa sangat lelah, Sesak napas, Jantung
berdebar.

THD 2 mg 1x1
Trihexyphenidyl digunakan untuk
mengatasi gejala ekstrapiramidal, baik
akibat penyakit Parkinson atau efek
samping obat, seperti antipsikotik. Gejala
ekstrapiramidal tersebut antara lain tremor,
tubuh kaku, gerakan tidak normal dan tidak
terkendali baik pada wajah maupun anggota
tubuh lainnya, serta gelisah. Beberapa efek
samping yang mungkin saja dapat terjadi
setelah mengonsumsi trihexyphenidyl
adalah: Konstipasi, Pusing, Sulit buang air
kecil, Mulut kering, Pandangan buram,
Mual.

Anda mungkin juga menyukai