PENGELOLAAN KASUS
2. Etiologi
Kurang perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat adanya
perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri
menurun. Kurang perawatan diri tampak dari ketidakmampuan merawat kebersihan diri,
makan secara mandiri, dan toileting (Buang air besar atau buang air kecil) secara
mandiri (Purba dkk, 2011).
Menurut NANDA (2012), jenis-jenis perawatan diri dapat terbagi menjadi empat
bagian, antara lain:
6
4. Tanda dan Gejala
a. Gangguan kebersihan diri, ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki dan
bau, kuku panjang dan kotor.
b. Ketidakmampuan berhias/berdandan, ditandai dengan rambut acak-acakan, pakaian
kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien laki-laki tidak bercukur, pada
pasien wanita tidak berdandan.
c. Ketidakmampuan makan secara mandiri, ditandai dengan ketidakmampuan
mengambil makan sendiri, makan berceceran, dan makan tidak pada tempatnya.
d. Ketidakmampuan BAB/BAK secara mandiri, ditandai dengan BAB/BAK tidak pada
tempatnya, tidak membersihkan diri dengan baik setelah BAB/BAK (Purba dkk,
2011).
a. Gangguan kognitif
b. Penurunan motivasi
c. Ketidaknyamanan
d. Kendala lingkungan
e. Keletihan
f. Gangguan muskuloskeletal
g. Gangguan neuromuskular
h. Nyeri
i. Gangguan persepsi
j. Ansietas berat
k. Kelemahan
10
Data Obyektif:
1. Klien tampak tidak rapi
2. Klien tampak mengeluarkan air liur pada saat diam atau pun berbicara
3. Badan klien bau dan berdaki
4. Rambut acak-acakan
5. Tampak ketombe
6. Giginya terlihat kuning dan kotor
7. Mulut berbau
8. Kuku kotor dan panjang
3. Rumusan Masalah
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang jelas mengenai status kesehatan
atau masalah aktual atau risiko dalam rangka mengidentifikasi dan menentukan
intervensi keperawatan untuk mengurangi, menghilangkan, atau mencegah masalah
kesehatan klien yang ada pada tanggung jawabnya (Tarwoto & Wartonah, 2009).
4. Perencanaan
11
No. Kemampuan/Kompetensi
A Kemampuan Merawat Pasien
1. 1. Menjelaskan pentingnya kebersihan diri
(SP1) 2. Menjelaskan cara menjaga kebersihan diri
3. Membantu pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri
4. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
2. 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
(SP2) 2. Menjelaskan cara makan yang baik
3. Membantu pasien mempraktekkan cara makan yang baik
4. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal harian
3. 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
(SP3 2. Menjelaskan cara eliminasi yang baik
3. Membantu pasien mempraktekkan cara eliminasi yang baik dan
memasukkan dalam jadwal
4. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
4. 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
(SP4) 2. Menjelaskan cara berdandan
3. Membantu pasien mempraktekkan cara berdandan
4. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
12
I. BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. P
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 25 tahun
Status Perkawinan : Belum Kawin
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Bertani
Alamat : Dusun Lau Kersik Ds. Kuta Gajah Kec.
Kutambaru Kab. Langkat
Tanggal Masuk RS : 13 Januari 2013
No. Register : 02.91.57
Ruangan/Kamar : Sibual-buali
Tanggal pengkajian : 18 juni 2013
Diagnosa Medis : Skizofrenia Paranoid
13
B. Quantity/Quality
1. Bagaimana dirasakan :
Klien mengatakan sudah merasa tenang selama di rawat di Rumah Sakit
Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan, akan tetapi masih sering
melihat bayangan laki-laki lewat pada malam hari dan mendengar
suara-suara yang mengatakan bahwa klien di suruh untuk merokok dan
memukul temannya pada malam hari saja.
2. Bagaimana di lihat :
Klien tampak binggung dan gelisah.
C. Severity
Klien merasa tidak terganggu dengan kondisinya saat ini yaitu sering
mendengar suara-suara palsu pada malam hari yang menyuruhnya untuk
merokok dan memukuli temannya, melihat bayangan laki-laki yang lewat
pada malam hari, dan badannya yang berbau dan kotor karena malas mandi.
C. Pernah dirawat/dioperasi
Lebih kurang 1 tahun yang lalu, klien pernah di rawat di RS. Jiwa
PROV.SU.
14
Saat ini kedua orang tua klien masih hidup dan tidak memiliki riwayat
penyakit yang sama dengannya. Orang tua klien hanya pernah menderita
penyakit demam biasa.
B. Saudara Kandung
Saudara kandung klien tidak memiliki riwayat penyakit yang sama seperti
yang di deritanya yaitu gangguan jiwa.
F. Penyebab
meninggal Tidak ada
15
C. Keadaan Emosi
Klien tidak bisa mengontrol emosinya jika tidak diberikan rokok, jika di
paksa mandi oleh orang tua nya, dan jika mendengar suara-suara pada
malam hari yang menyuruh memukul temannya.
D. Hubungan sosial
1. Orang yang berarti :
Klien mengatakan orang yang berarti dihidupnya ialah kedua orang tua
nya.
2. Hubungan dengan keluarga :
Menurut klien hubungannya dengan keluarga saat ini kurang baik karena
orang tuanya sering melarangnya untuk tidak merokok dan membuang
kebiasaan buruknya yaitu malas untuk mandi.
16
E. Spiritual
1. Nilai dan keyakinan :
Klien menganut agama Islam dan percaya akan adanya Tuhan Yang
Maha Esa di dunia ini.
2. Kegiatan ibadah :
Selama di rawat di RS. Jiwa PROV.SU klien jarang melakukan kegiatan
ibadah dan shalat lima waktu karena malas.
2. Penampilan
Penampilan klien terlihat tidak rapi, tampak jorok karena jarang mandi,
mengeluarkan air liur saat diam maupun berbicara, kulit tampak kusam dan
berdaki, kuku terlihat panjang dan kotor, mulut dan giginya tampak kotor dan
berbau.
3. Pembicaraan
Klien selalu berbicara dengan nada yang keras, cepat, tampak berfikir pada
waktu berbicara, dan mampu memulai pembicaraan pada saat di wawancara.
17
5. Afek
Klien terlihat labil saat di wawancara, mimik wajahnya tidak sesuai dengan
cerita yang sedang di ceritakannya.
7. Persepsi
Klien sering melihat bayangan laki-laki lewat, mendengar suara-suara yang
menyuruhnya merokok dan memukul temannya hanya pada malam hari saja.
8. Proses pikir
Klien tampak mengulangi perkataannya agar lawan bicaranya percaya dengan
apa yang dikatakannya.
9. Isi pikir
Jika diberikan pertanyaan klien mampu menjawab pertanyaan yang sesuai
dengan jawaban dari pertanyaan tersebut.
10. Waham
Klien selalu curiga jika melihat orang karena merasa orang-orang
membicarakan tentang dirinya. Akan tetapi, sikap curiga klien belum bisa
dikatakan waham curiga karena rasa curiganya masih batas normal.
18
B. Tanda-tanda vital
Pada saat di periksa tekanan darah klien 120/70 mmHg, dengan suhu tubuh 37°c, nadi
78x/menit, pernafasan 20x/menit, tinggi badan 160 cm, dan berat badannya 61 kg.
Rambut:
Wajah:
Struktur wajah klien berbentuk oval dan berwarna kuning langsat, pucat,
kusam, dan berdaki.
19
Kedua mata klien masih baik dan simetris janan dan kiri, tidak ada kelainan
pada palpebra, konjungtiva isokor kanan dan kiri, pupil sama besar antara
kanan dan kiri, cornea dan iris matanya berwarna bening, visus jernih, tidak
ada tekanan pada bola matanya, akan tetapi pada saat berbicara dengan
orang lain klien tampak melotkan matanya.
Hidung:
Tidak ada kelainan pada tulang hidung dan posisi septum nasi klien, lubang
hidung klien kotor, dan cuping hidungnya normal.
Telinga:
Klien masih bisa mendengar dengan baik, bentuk dan ukuran telinga
simetris kanan dan kiri, akan tetapi lubang telinga klien tampak kotor.
Mulut klien berbau, keadaan bibirnya terlihat basah karena klien selalu
mengeluarkan air liur, tidak ada peradangan pada gusi, lidah tampak
berwarna putih , gigi atas bagian depan terlihat ompong karena pernah di
pukul temannya hal itu terjadi akibat halusinasi pendengaran yang
menyuruh klien memukuli temannya sehingga temannya membalas
memukul bagian mulutnya.
Leher
Integumen klien terlihat kotor karena malas mandi memakai sabun, bagian
akralnya hangat, berwarna kuning langsat dan berdaki, turgor kulit kembali
<1 detik, kulit kering, dan tidak ada kelainan pada kulit.
Pemeriksaan thoraks/dada
Tidak ada kelainan pada thoraks klien, pernafasan 20x/menit, dan tidak ada
tanda kesulitan pada saat bernafas.
Pemeriksaan Abdomen
Rambut pubis klien tumbuh merata, lubang uretra ada, dan tidak ada
kelainan pada anus dan perineum.
Fungsi motorik klien tidak terganggu, terlihat dari cara berjalannya yang
normal.
21
2. BAK
Klien mengatakan bahwa dirinya BAK 5 kali dalam sehari, karakter
urine tidak menentu terkadang kuning dan putih, tidak merasakan
22
V. Mekanisme Koping
a. Adaptif
Klien terlihat kooperatif saat berbicara dengan orang lain, dapat
melakukan teknik relaksasi dengan baik, dan melakukan kegiatan olah
raga setiap pagi dengan teman-temannya.
b. Malaptif
Klien mengatakan bahwa dirinya tidak pernah minum alkohol, klien
tampak mempunyai reaksi yang berlebihan saat berbicara, dan tidak
pernah mencederai dirinya sendiri.
23
24
MASALAH KEPERAWATAN
25
26
27
28
29
30
A: Masalah sebagian
Teratasi.
P: Intervensi selesai
31
2. Halusinasi
Pasien menyadari bahwa yang dialaminya tidak ada objeknya dan merupakan
masalah yang harus diatasi:
a. Pasien menggungkapkan isi halusinasi yang dialaminya
b. Pasien menjelaskan waktu, dan frekuensi halusinasi yang dialaminya
c. Pasien menjelaskan situasi yang mencetus halusinasinya
d. Pasien menjelaskan perasaannya ketika mengalami halusinasi
e. Pasien menjelaskan bahwa ia akan berusaha mengatasi halusinasi yang
dialaminya
Pasien dapat mengontrol halusinasi, ditandai dengan:
a. Pasien mampu memperagakan 4 cara mengontrol halusinasi
b. Pasien menerapkan 4 cara mengontrol halusinasi:
- Menghardik halusinasi
- Bercakap-cakap dengan orang lain disekitarnya bila timbul halusinasi
- Menyusun jadwal kegiatan dan melaksanakan jadwal tersebut secara
mandiri
- Mematuhi program pengobatan (Purba dkk, 2011).
32
33