PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dunia keperawatan banyak fenomena dan masalah yang terjadi yang sulit untuk
dijelaskan dan diselesaikan. Namun, keperawatan memiliki teori-teori keperawatan
yang bisa digunakan untuk menjelaskannya dan member solusi yang tepat untuk
menyelesaikannya. Para ahli teori keperawatan mengemukakan berbagai solusi yang
bisa diterapkan di berbagai lingkup keperawatan. Teori-teori tersebut terus
dikembangkan sehingga akan lebih meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan
keperawatan.
Salah satu ahli teori yang cukup terkenal dan teorinya banyak digunakan dalam
tatanan pelayanan keperawatan adalah Dorothea Orem. Dalam teori self care-nya ia
menganggap bahwa perawatan diri merupakan suatu kegiatan membentuk
kemandirian individu yang akan meningkatkan taraf kesehatannya. Sehingga bila
mengalami defisit, ia membutuhkan bantuan dari perawat untuk memperoleh
kemandiriannya kembali.
Teori ini merupakan suatu pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk
meningkatkan kemampuan klien dalam merawat dirinya sendiri dan bukan
menempatkan klien pada posisi bergantung karena self care merupakan perilaku yang
dapat dipelajari.
1
Teori Dorothea Orem merupakan teori yang cukup menarik untuk dikaji dan dibahas
karena termasuk teori yang cukup banyak digunakan dalam aplikasi praktik
keperawatan dan penulis tertarik untuk menelaah teori ini, dimana ia hanya berfokus
pada lingkup praktik keperawatan.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan biografi Dorothea E. Orem
2. Menjelaskan teori yang dikemukakan oleh Dorothea Orem meliputi : teori self
care,teori self care deficit, teori nursing system.
3. Menjelaskan model keperawatan Orem’s secara umum.
4. Menjelaskan perbedaan Teori Orem dan Proses Keperawatan
5. Menjelaskan kekuatan dan kelemahan Teori Orem
C. Tujuan Penulisan
1. Agar dapat mengetahui biografi Dorothea E. Orem.
2. Untuk mengetahui teori Dorothea Orem yang meliputi : teori self care,teori
self care deficit, teori nursing system.
3. Agar dapat mengetahui model keperawatan Orem’s secara umum.
4. Agar bisa mengetahui perbedaan antara Teori Orem dan Proses Keperawatan
5. Agar bisa mengetahui kekuatan dan kelemahan teori orem
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
9. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga
teori, yaitu ; Theory self care, theory self care deficit, theory system
keperawatan.
Perawatan diri sendiri dibutuhkan oleh setiap manusia, baik laki-laki perempuan dan
anak-anak. Ketika perawatan diri tidak dapat dipertahankan akan terjadi kesakitan
atau kematian. Keperawatan berupaya mengatur dan mempertahankan kebutuhan
keperawatan diri secara terus menerus bagi mereka yang secara total tidak mampu
melakukannya. Dalam situasi lain, perawat membantu klien untuk mempertahankan
perawatan diri dengan melakukannya sebagian, tetapi tidak seluruh prosedur,
melainkan pengawasan pada orang yang membantu klien dengan memberikan
instuksi dan pengarahamn secara individual sehingga secara bertahap klien mampu
melakukannya sendiri.
4
Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan-kebutuhan
self care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebtuhan itu sendiri,
kecuali bila tidak mampu.
1. Self Care
Teori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The nepeutic sesuai
dengan kebutuhan.
Perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal yang dilakukan oleh seorang
perawat yang berlangsung secara continue sesuai dengan keadaan dan
keberadaannya, keadaan kesehatan dan kesempurnaan.
Perawatan diri sendiri merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang dalam
memelihara kesehatannya serta mempertahankan kehidupannya. Terjadi hubungan
antar pembeli self care dengan penerima self care dalam hubungan terapi. Orem
mengemukakan tiga kategori / persyaratan self care yaitu : persyaratan universal,
persyaratan pengembangan dan persyaratan kesehatan.
5
7. Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan
manusia
8. Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam
kelompok sosial sesuai dengan potensinya.
Bila dewasa (pada kasus ketergantungan, orang tua, pengasuh) tidak mampu atau
keterbatasan dalam melakukan self care yang efektif
3. Nursing system
Teori yang membahas bagaimana kebutuhan "Self Care" pasien dapat dipenuhi oleh
perawat, pasien atau keduanya. Nursing system ditentukan / direncanakan
berdasarkan kebutuhan "Self Care"dan kemampuan pasien untuk menjalani
aktifitas "Self Care".
6
Orem mengidentifikasikan klasifikasi Nursing System :
1. The Wholly compensatory system
Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang tidak mampu
mengontrol dan memantau lingkungannya dan berespon terhadap rangsangan.
2. The Partly compensantory system
Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami keterbatasan gerak
karena sakit atau kecelakaan.
3. The supportive - Educative system
Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang memerlukannya untuk
dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri.
4. Metode bantuan :
Perawat membantu klien dengan menggunakan system dan melalui lima
metode bantuan yang meliputi :
1. Acting atau melakukan sesuatu untuk klien
2. Mengajarkan klien
3. Mengarahkan klien
4. Mensupport klien
7
3. Lingkungan : tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan
keperluan self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik.
4. Keperawatan : pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan
yang dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat
dalam mempertahankan self care yang mencakup integritas struktural, fungsi
dan perkembangan.
1. Universal self care requisite ; keperluan self care universal dan ada
pada setiap manusia dan berkaitan dengan fungsi kemanusiaan dan proses
kehidupan, biasanya mengacu pada kebutuhan dasar manusia. Universal
requisite yang dimaksudkan adalah :
1. Pemeliaharaan kecukupan intake udara
2. Pemeliharaan kecukupan intake cairan
3. Pemeliaharaan kecukupan makanan
4. Pemeliaharaan keseimabnagn antara aktifitas dan istirahat
5. Mencegah ancaman kehidupan manusia, fungsi kemanusiaan
dan kesejahteraan manusia
6. Persediaan asuhan yang berkaitan dengan proses- proses
eliminasi.
7. Meningkatkan fungsi human fungtioning dan perkembangan ke
dalam kelompok sosial sesuai dengan potensi seseorang, keterbatasan
seseorang dan keinginan seseorang untuk menjadi normal.
2. Developmental self care requisite : terjadi berhubungn dengan tingkat
perkembangn individu dan lingkungan dimana tempat mereka tinggal yang
berkaitan dengan perubahan hidup seseorang atau tingkat siklus kehidupan.
8
3. Health deviation self care requisite : timbul karena kesehatan yang
tidak sehat dan merupakan kebutuhan- kebutuhan yang menjadi nyata karena
sakit atau ketidakmampuan yang menginginkan perubahan dalam perilaku self
care.
Jika ketiganya ditas tidak tercapai perawat secara langsung dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan self care klien.
Tujuan keperawatan pada model Orem's yang diterapkan kedalam praktek
keperawatan keluarga / komunitas adalah :
9
Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model orem's yang
diterapkan pada praktek keperawtan keluaga/komunitas adalah :
1. Aspek interpersonal : hubungan didalam kelurga
2. Aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya.
3. Aspek prosedural : melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga
mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi
4. Aspek tehnis : mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang
dilakukan di rumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.
Menurut Orem (1991), proses keperawatan adalah istilah yang digunakan oleh
perawat untuk menunjukkan proses profesional-teknologi dari tindakan keperawatan
beserta proses perencanaan dan evaluasi
10
Orem (1991) menjelaskan tiga tahap proses keperawatan yaitu:
Kekuatan umum yang dimiliki teori ini adalah aplikasinya untuk pelaksanaan praktek
keperawatan sebagai pekerja klinik baru. Konsep self-care, nursing system, dan self-
11
care deficit mudah dipahami oleh mahasiswa keperawatan dan dapat dikembangkan
dengan ilmu pengetahuan dan penelitian.
Kelemahan dari model Orem adalah ia berpendapat bahwa kesehatan bersifat statis,
namun dalam kenyataannya kesehatan itu bersifat dinamis dan selalu berubah.
Kesan lain dari model konsep ini adalah untuk penempatan pasien dalam system
mencakup kapasitas individu untuk gerakan fisik.
2. Perencanaan
Perawat desain sistem yang seluruhnya atau sebagian perawatan dan
mendukung-edukatif. Pemilihan kombinasi cara untuk membantu yang
efektif dan efisien dalam keperwatan untuk mengatasi defisit perawatan diri
pasien.
3. Pelaksanaan
Perawat membantu pasien atau keluarga dalam hal perawatan diri untuk
mencapai diidentifikasi dan menjelaskan kesehatan dan kesehatan hasil
terkait. mengumpulkan bukti-bukti dalam mengevaluasi hasil yang dicapai
terhadap hasil yang ditetapkan dalam desain sistem
keperawatan.(Currentnursing 2016)
12
J. Konsep Mayor
Semua Orang harus mandiri dan bertanggung jawab untuk perawatan
mereka sendiri dan orang lain dalam keluarga yang membutuhkan
perawatan mereka.
Orang adalah individu yang berbeda
Keperawatan adalah bentuk tindakan - interaksi antara dua orang atau
lebih.
Syarat perawatan diri secara universal merupakan komponen penting
dari perawatan untuk pencegahan primer dan kesehatan yang buruk.
Pengetahuan seseorang dari masalah kesehatan potensial dianjurkan
untuk melakukan perawatan diri.
Perawatan diri dan perawatan dependen adalah perilaku yang dipelajari
dalam konteks sosio-budaya.(Currentnursing2016)
K. Konsep Minor
Self care itu sendiri, yang merupakan aktifitas dan inisiatif dari individu
serta dilaksanakan oleh individu itu sendiri dalam memenuhi serta
mempertahankan kehidupan, serta kesejahteraan.
Self care agency merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan
perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oleh usia, perembangan,
sosiokultural, kesehatan, dll
Self care merupakan suatu tindakan yang ditujukan pada penyediaan dan
perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan berhubungan dengan
proses kehidupan manusia serta dalam upaya mempertahanka fungsi
tubuh.
Self care yang bersifat universal itu dalah aktivitas sehari-hari dengan
mengelompokkan dalam kebutuhan dasar manusia.
Sifat dari self care selanjutnya adalah untuk perkembangan kepercayaan
diri serta ditujukan pada penyimapangan kesehatan yang memiliki cirri
13
keperawatan yang diberikan dalam kondisi sakit atau dalam proses
penyembuhan.
Universal self care requisite ; keperluan self care universal dan ada pada
setiap manusia dan berkaitan dengan fungsi kemanusiaan dan proses
kehidupan, biasanya mengacu pada kebutuhan dasar manusia.
Developmental self care requisite : terjadi berhubungn dengan tingkat
perkembangn individu dan lingkungan dimana tempat mereka tinggal
yang berkaitan dengan perubahan hidup seseorang atau tingkat siklus
kehidupan.
Health deviation self care requisite : timbul karena kesehatan yang tidak
sehat dan merupakan kebutuhan- kebutuhan yang menjadi nyata karena
sakit atau ketidakmampuan yang menginginkan perubahan dalam perilaku
self care.(Potter, Patricia A. 2005. dll)
L. Implikasi Keperawatan
1. Sebagai Pendidik
Peran perawat di komunitas sebagai pendidik yaitu untuk memberikan
informasi berupa pengajaran mengenai pengetahuan dan keterampilan dasar.
Pada jurnal ini, perawat menjelaskan apa yang kurang dimengerti oleh pasien
dari segi fasilitas maupun yang lainnya.
2. Sebagai Advokat
Peran perawat sebagai advokat yaitu tindakan perawat dalam mencapai suatu
untuk kepentingan masyarakat atau bertindak untuk mencegah kesalahan
yang tidak diinginkan ketika pasien sedang menjalankan pengobatan.
Peran perawat advokat ini dapat kita temukan saat pasien bingung dan
berusaha memutuskan tindakan yang terbaik bagi kesehatannya, untuk itu
perawat dibutuhkan memberikan informasi lengkap bagi pasien dan berusaha
menolak bila tindakan itu membahayakan kondisi pasien dan melanggar hak-
hak pasien. Dalam jurnal ini, perawat bertugas untuk selalu mendampingi
pasien apabila pasien mengalami kesulitan dan membutuhkan bantuan.
14
3. Sebagai Peneliti Perawat
Sebagai peneliti yaitu peran perawat yang menerjemahkan temuan riset,
bertanggung jawab untuk melakukan penelitian, mengidentifikasi,
menganalisis data, memecahkan masalah klinis dengan menerapkan prinsip
dan metode penelitian. Penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan
ilmu/ pendidikan dan praktik keperawatan dan meningkatkan mutu asuhan
atau pelayanan keperawatan sesuai dengan masalah kesehatan yang ada di
daerah tersebut. Pada jurnal ini perawat dapat membandingkan negara
lainnya yang mempunyai fasilitas lengkap dan banyak yang dikunjungi oleh
negara lain untuk pengobatan.
4. Sebagai Konsultan Perawat
Sebagai konsultan yaitu peran perawat yang bertugas sebagai tempat
konsultasi pasien dalam pemberian informasi, dukungan atau memberi ajaran
tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan. Dalam mengambil
keputusan mengenai pengobatan yang akan dipilih dan dijalani, klien
memerlukan informasi dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.
5. Sebagai Pemberi Perawatan
Perawat sebagai pemberi perawatan secara langsung yaitu peran perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan secara langsung kepada individu,
keluarga dan kelompok dengan menggunakan energi dan waktu seminimal
mungkin.Perawat ini langsung mengkaji kondisi kesehatan pasien,
merencanakan, mengimplementasi dan mengevaluasi asuhan keperawatan.
6. Sebagai Pemasaran Kesehatan
Perawat sebagai pemasaran kesehatan pada masyarakat atau social
marketer yaitu peran perawat dalam mempromosikan kesehatan atau gaya
hidup sehat. Kegiatan promosi ini bersifat sosial dan dibuat berdasarkan
kesukarelaan. Peran ini dapat kita lihat ketika perawat secara langsung
memberikan informasi mengenai fasilitas yang tersedia. (Potter, Patricia A.
2005)
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model konsep atau teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa semua
manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak
untuk memperolehya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian perawat
mengakui potensi pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat
kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan
diberikan.
Untuk dapat menerapkan model konsep atau teori keperawatan ini diperlukan suatu
pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan sehingga
diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap yang therapeutik.
B. Saran
Dengan penulisan makalah ini diharapkan pembaca :
Memperoleh pengetahuan yang lebih luas tentang teori keperawatan menurut
Dorothea orem.
Dapat mengkritik dan memberi saran jika dalam makalah kami ada sesuatu yang
tidak dapat diterima.
16
DAFTAR PUSTAKA
Marriner Tomey, Ann ., Raile Alligood, Martha . 2002. Nursing Theorist and Their
Work. United State of America : Mosby Elsevier
Orem, D.E. (1991). Keperawatan: Konsep praktik (4th ed.). St. Louis, MO: Mosby
Inc.
Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Edisi 4.Jakarta: EGC
http://catatanelvi.blogspot.com/2012/12/makalah-konsep-teori-dorothea-e-orem.html
https://dewikuntigeo.wordpress.com/2016/11/08/makalah-teori-orem/
http://rahmaniarjasan.blogspot.com/2017/02/makalah-teori-dorothea-e-orem.html
17