Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teori keperawatan didefiniskan sebagai konseptualisasi beberapa aspek realitas


keperawatan yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena, menjelaskan
hubungan- hubungan antar fenomena, memprediksi risiko-risiko dan menetapkan
asuhan keperawatan (Afaf Ibrahim Meleis, 1997).

Di dunia keperawatan banyak fenomena dan masalah yang terjadi yang sulit untuk
dijelaskan dan diselesaikan. Namun, keperawatan memiliki teori-teori keperawatan
yang bisa digunakan untuk menjelaskannya dan member solusi yang tepat untuk
menyelesaikannya. Para ahli teori keperawatan mengemukakan berbagai solusi yang
bisa diterapkan di berbagai lingkup keperawatan. Teori-teori tersebut terus
dikembangkan sehingga akan lebih meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan
keperawatan.

Salah satu ahli teori yang cukup terkenal dan teorinya banyak digunakan dalam
tatanan pelayanan keperawatan adalah Dorothea Orem. Dalam teori self care-nya ia
menganggap bahwa perawatan diri merupakan suatu kegiatan membentuk
kemandirian individu yang akan meningkatkan taraf kesehatannya. Sehingga bila
mengalami defisit, ia membutuhkan bantuan dari perawat untuk memperoleh
kemandiriannya kembali.

Teori ini merupakan suatu pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk
meningkatkan kemampuan klien dalam merawat dirinya sendiri dan bukan
menempatkan klien pada posisi bergantung karena self care merupakan perilaku yang
dapat dipelajari.

1
Teori Dorothea Orem merupakan teori yang cukup menarik untuk dikaji dan dibahas
karena termasuk teori yang cukup banyak digunakan dalam aplikasi praktik
keperawatan dan penulis tertarik untuk menelaah teori ini, dimana ia hanya berfokus
pada lingkup praktik keperawatan.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan biografi Dorothea E. Orem
2. Menjelaskan teori yang dikemukakan oleh Dorothea Orem meliputi : teori self
care,teori self care deficit, teori nursing system.
3. Menjelaskan model keperawatan Orem’s secara umum.
4. Menjelaskan perbedaan Teori Orem dan Proses Keperawatan
5. Menjelaskan kekuatan dan kelemahan Teori Orem

C. Tujuan Penulisan
1. Agar dapat mengetahui biografi Dorothea E. Orem.
2. Untuk mengetahui teori Dorothea Orem yang meliputi : teori self care,teori
self care deficit, teori nursing system.
3. Agar dapat mengetahui model keperawatan Orem’s secara umum.
4. Agar bisa mengetahui perbedaan antara Teori Orem dan Proses Keperawatan
5. Agar bisa mengetahui kekuatan dan kelemahan teori orem

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Biografi Dorothea E. Orem

Dorothea E. Orem pendidikan sekolah perawatan di rumah sakit Providence di


Washington DC. Lulus Sarjana Muda tahun 1930. Lulus Master tahun 1939
pendidikan keperawatan. Tahun 1945 bekerja di Universitas Katolik di Amerika
selama perjalanan kariernya ia telah bekerja sebagai staf perawat, perawat tugas
pribadi, pendidik, administrasi keperawatan dan sebagai konsultan (1970).

1. Tahun 1958- 1959 sebagai konsultan di Departemen kesehatan pada


bagian pendidikan kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek pelatihan
keperawatan
2. Tahun 1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali
3. Tahun 1965 bergabung dengan Universitas Katolik di Amerika
membentuk model teori keperawatan komunitas
4. Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan
keperawatan, yang menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan disiplin
keperawatan
5. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa
6. Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universitas
Katolik Amerika tentang teori keperawatan
7. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang
perawatan diri sendiri dan dipulikasikan dalam keperawatan (Concept of
Pratice tahun 1971).
8. Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi
pertama diperluas pada keluarga, kelompok dan masyarakat.

3
9. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga
teori, yaitu ; Theory self care, theory self care deficit, theory system
keperawatan.

B. Pengertian Keperawatan Mandiri

Dorothea orem (1971) mengembangkan definisi keperawatan yang menekankan pada


kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri. Orem menggambarkan filosofi
tentang kaperawatan dengan cara seperti berikut : Keperawatan memiliki perhatian
tertentu pada kebutuhan manusia terhadap tindakan perawatan dirinya sendiri dan
kondisi serta penatalaksanaannya secara terus menerus dalam upaya mempertahankan
kehidupan dan kesehatan, penyembuhan dari penyakit, atau cidera, dan mengatasi
hendaya yang ditimbulkannya.

Perawatan diri sendiri dibutuhkan oleh setiap manusia, baik laki-laki perempuan dan
anak-anak. Ketika perawatan diri tidak dapat dipertahankan akan terjadi kesakitan
atau kematian. Keperawatan berupaya mengatur dan mempertahankan kebutuhan
keperawatan diri secara terus menerus bagi mereka yang secara total tidak mampu
melakukannya. Dalam situasi lain, perawat membantu klien untuk mempertahankan
perawatan diri dengan melakukannya sebagian, tetapi tidak seluruh prosedur,
melainkan pengawasan pada orang yang membantu klien dengan memberikan
instuksi dan pengarahamn secara individual sehingga secara bertahap klien mampu
melakukannya sendiri.

Pengertian Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem's adalah :


"Suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu sendiri
untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan
kesejahteraannya sesuai dengan keadaan, baik sehat maupun sakit " (Orem's, 1980).

4
Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan-kebutuhan
self care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebtuhan itu sendiri,
kecuali bila tidak mampu.

C. Teori Sistem Keperawatan Orem


Teori ini mengacu kepada bagaimana individu memenuhi kebutuhan dan menolong
keperawatannya sendiri, maka timbullah teori dari Orem tentang Self Care Deficit of
Nursing. Dari teori ini oleh Orem dijabarkan ke dalam tiga teori yaitu :

1. Self Care

Teori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The nepeutic sesuai
dengan kebutuhan.

Perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal yang dilakukan oleh seorang
perawat yang berlangsung secara continue sesuai dengan keadaan dan
keberadaannya, keadaan kesehatan dan kesempurnaan.

Perawatan diri sendiri merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang dalam
memelihara kesehatannya serta mempertahankan kehidupannya. Terjadi hubungan
antar pembeli self care dengan penerima self care dalam hubungan terapi. Orem
mengemukakan tiga kategori / persyaratan self care yaitu : persyaratan universal,
persyaratan pengembangan dan persyaratan kesehatan.

Penekanan teori self care secara umum :

1. Pemeliharaan intake udara


2. Pemeliharaan intake air
3. Pemeliharaan intake makanan
4. Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan eksresi
5. Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
6. Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi sosial

5
7. Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan
manusia
8. Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam
kelompok sosial sesuai dengan potensinya.

2. Self Care Deficit


Teori ini merupakan inti dari teori perawatan general Orem, yang menggambarkan
kapan keperawatan di perlukan, oleh karena perencanaan keperawatan pada saat
perawatan yang dibutuhkan.

Bila dewasa (pada kasus ketergantungan, orang tua, pengasuh) tidak mampu atau
keterbatasan dalam melakukan self care yang efektif

Teori self care deficit diterapkan bila :

1. Anak belum dewasa


2. Kebutuhan melebihi kemampuan perawatan
3. Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi untuk
masa yang akan datang, kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan
peningkatan kebutuhan.
Konseptual model “Theory of Self-Care Deficit”. (R=relationship;<=deficit
relationship).

3. Nursing system
Teori yang membahas bagaimana kebutuhan "Self Care" pasien dapat dipenuhi oleh
perawat, pasien atau keduanya. Nursing system ditentukan / direncanakan
berdasarkan kebutuhan "Self Care"dan kemampuan pasien untuk menjalani
aktifitas "Self Care".

6
Orem mengidentifikasikan klasifikasi Nursing System :
1. The Wholly compensatory system
Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang tidak mampu
mengontrol dan memantau lingkungannya dan berespon terhadap rangsangan.
2. The Partly compensantory system
Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami keterbatasan gerak
karena sakit atau kecelakaan.
3. The supportive - Educative system
Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang memerlukannya untuk
dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri.
4. Metode bantuan :
Perawat membantu klien dengan menggunakan system dan melalui lima
metode bantuan yang meliputi :
1. Acting atau melakukan sesuatu untuk klien
2. Mengajarkan klien
3. Mengarahkan klien
4. Mensupport klien

D. Keyakinan dan nilai - nilai

Kenyakianan Orem's tentang empat konsep utama keperawatan adalah :

1. Klien : individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus


menerus memperthankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit
atau trauma atu koping dan efeknya.
2. Sehat : kemampuan individu atau kelompoki memenuhi tuntutatn self
care yang berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas
structural fungsi dan perkembangan.

7
3. Lingkungan : tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan
keperluan self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik.
4. Keperawatan : pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan
yang dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat
dalam mempertahankan self care yang mencakup integritas struktural, fungsi
dan perkembangan.

E. Tiga kategori self care


Model Orem's menyebutkan ada beberapa kebutuhan self care yang disebutkan
sebagai keperluan self care (self care requisite), yaitu :

1. Universal self care requisite ; keperluan self care universal dan ada
pada setiap manusia dan berkaitan dengan fungsi kemanusiaan dan proses
kehidupan, biasanya mengacu pada kebutuhan dasar manusia. Universal
requisite yang dimaksudkan adalah :
1. Pemeliaharaan kecukupan intake udara
2. Pemeliharaan kecukupan intake cairan
3. Pemeliaharaan kecukupan makanan
4. Pemeliaharaan keseimabnagn antara aktifitas dan istirahat
5. Mencegah ancaman kehidupan manusia, fungsi kemanusiaan
dan kesejahteraan manusia
6. Persediaan asuhan yang berkaitan dengan proses- proses
eliminasi.
7. Meningkatkan fungsi human fungtioning dan perkembangan ke
dalam kelompok sosial sesuai dengan potensi seseorang, keterbatasan
seseorang dan keinginan seseorang untuk menjadi normal.
2. Developmental self care requisite : terjadi berhubungn dengan tingkat
perkembangn individu dan lingkungan dimana tempat mereka tinggal yang
berkaitan dengan perubahan hidup seseorang atau tingkat siklus kehidupan.

8
3. Health deviation self care requisite : timbul karena kesehatan yang
tidak sehat dan merupakan kebutuhan- kebutuhan yang menjadi nyata karena
sakit atau ketidakmampuan yang menginginkan perubahan dalam perilaku self
care.

F. Tujuan Keperawatan Orem’s

Tujuan keperawatan pada model Orem’s secara umum adalah :

1. Menurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat


memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.
2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi
tuntutan self care.
3. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk
memberikan asuhan dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh
karenanya self care deficit apapun dihilangkan.

Jika ketiganya ditas tidak tercapai perawat secara langsung dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan self care klien.
Tujuan keperawatan pada model Orem's yang diterapkan kedalam praktek
keperawatan keluarga / komunitas adalah :

1. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri


secara terapeutik
2. Menolong klien bergerak kearah tidakan-tidakan asuhan mandiri
3. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang
mengalami gangguan secara kompeten.

9
Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model orem's yang
diterapkan pada praktek keperawtan keluaga/komunitas adalah :
1. Aspek interpersonal : hubungan didalam kelurga
2. Aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya.
3. Aspek prosedural : melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga
mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi
4. Aspek tehnis : mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang
dilakukan di rumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.

G. Teori Orem dan Proses Keperawatan

Menurut Orem (1991), proses keperawatan adalah istilah yang digunakan oleh
perawat untuk menunjukkan proses profesional-teknologi dari tindakan keperawatan
beserta proses perencanaan dan evaluasi

Perbandingan antara proses keperawatan Orem dengan proses keperawatan

Proses Keperawatan Proses Keperawatan Orem

1. Pengkajian 1. Diagnosa dan resep dokter

2. Diagnosa keperawatan 2. Merancang system keperawatan dan


perencanaan untuk melaksanakan self
3. Perencanaan
care
4. Implementasi
3. Produksi dan manajemen system
5. Evaluasi keperawatan

10
Orem (1991) menjelaskan tiga tahap proses keperawatan yaitu:

Step 1 : Diagnosa dan resep keperawatan

Tahap ini menjelaskan mengapa keperawatan diperlukan. Analisa dan interprestasi


membuat keputusan tentang perawatan dini, juga memberikan manajemen kasus.

“Diagnosa keperawatan penting untuk pemeriksaan dan pengumpulan data tentang


kemampuan pasien dalam perawatan diri dan kebutuhan akan terapi perawatan diri
serta hubungan antara keduanya” (Orem, 1991, hal. 270)

Step 2 : Merancang system keperawatan dan merencanakan pelaksanaan perawatan


diri
Merancang system keperawatan yang efektif dan efisien menghasilkan data yang
valid tentang kondisi pasien. Rancangan ini termasuk peran dari perawat dan pasien
dalam hubungan melakukan self care, mengatur kebutuhan terapi perawatan diri ,
melindungi pengembangan kemampuan perawatan diri. ( Orem, 1991)

Step 3 : Produksi dan manajemen sistem keperawatan (Planning and Controlling)

Pengaturan system keperawatan dihasilkan ketika berinteraksi dengan pasien secara


terus menerus untuk mencapai kemampuan terapi perawatan diri yang telah
ditentukan dan mengatur kemampuan untuk mengembangkan perawatan diri. Di
tahap ini, tindakan perawat adalah menghasilkan dan mengatur system keperawatan.
(Orem, 1991)

H. Kekuatan Dan Kelemahan Teori Orem

Teori Orem menyediakan dasar yang komprehensif untuk tindakan keperawatan.


Teori ini dapat digunakan dalam keperawatan profesional pada area pendidikan,
tindakan klinis, administrasi, riset, dan system informasi keperawatan.

Kekuatan umum yang dimiliki teori ini adalah aplikasinya untuk pelaksanaan praktek
keperawatan sebagai pekerja klinik baru. Konsep self-care, nursing system, dan self-

11
care deficit mudah dipahami oleh mahasiswa keperawatan dan dapat dikembangkan
dengan ilmu pengetahuan dan penelitian.

Kelemahan dari model Orem adalah ia berpendapat bahwa kesehatan bersifat statis,
namun dalam kenyataannya kesehatan itu bersifat dinamis dan selalu berubah.

Kesan lain dari model konsep ini adalah untuk penempatan pasien dalam system
mencakup kapasitas individu untuk gerakan fisik.

I. Proses Keperawatan Orem


1. Pengumpulan data :
 Status kesehatan seseorang.
 Perspektif dokter dari status kesehatan seseorang.
 Perspektif orang nya kesehatan.
 Tujuan kesehatan dalam konteks sejarah hidup, gaya hidup, dan status
kesehatan seseorang untuk perawatan diri dengan Kapasitas untuk melakukan
hal tersebut.
 Diagnosis keperawatan.
 Rencana dengan alasan ilmiah.

2. Perencanaan
Perawat desain sistem yang seluruhnya atau sebagian perawatan dan
mendukung-edukatif. Pemilihan kombinasi cara untuk membantu yang
efektif dan efisien dalam keperwatan untuk mengatasi defisit perawatan diri
pasien.

3. Pelaksanaan
Perawat membantu pasien atau keluarga dalam hal perawatan diri untuk
mencapai diidentifikasi dan menjelaskan kesehatan dan kesehatan hasil
terkait. mengumpulkan bukti-bukti dalam mengevaluasi hasil yang dicapai
terhadap hasil yang ditetapkan dalam desain sistem
keperawatan.(Currentnursing 2016)

12
J. Konsep Mayor
 Semua Orang harus mandiri dan bertanggung jawab untuk perawatan
mereka sendiri dan orang lain dalam keluarga yang membutuhkan
perawatan mereka.
 Orang adalah individu yang berbeda
 Keperawatan adalah bentuk tindakan - interaksi antara dua orang atau
lebih.
 Syarat perawatan diri secara universal merupakan komponen penting
dari perawatan untuk pencegahan primer dan kesehatan yang buruk.
 Pengetahuan seseorang dari masalah kesehatan potensial dianjurkan
untuk melakukan perawatan diri.
 Perawatan diri dan perawatan dependen adalah perilaku yang dipelajari
dalam konteks sosio-budaya.(Currentnursing2016)

K. Konsep Minor
 Self care itu sendiri, yang merupakan aktifitas dan inisiatif dari individu
serta dilaksanakan oleh individu itu sendiri dalam memenuhi serta
mempertahankan kehidupan, serta kesejahteraan.
 Self care agency merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan
perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oleh usia, perembangan,
sosiokultural, kesehatan, dll
 Self care merupakan suatu tindakan yang ditujukan pada penyediaan dan
perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan berhubungan dengan
proses kehidupan manusia serta dalam upaya mempertahanka fungsi
tubuh.
 Self care yang bersifat universal itu dalah aktivitas sehari-hari dengan
mengelompokkan dalam kebutuhan dasar manusia.
 Sifat dari self care selanjutnya adalah untuk perkembangan kepercayaan
diri serta ditujukan pada penyimapangan kesehatan yang memiliki cirri

13
keperawatan yang diberikan dalam kondisi sakit atau dalam proses
penyembuhan.
 Universal self care requisite ; keperluan self care universal dan ada pada
setiap manusia dan berkaitan dengan fungsi kemanusiaan dan proses
kehidupan, biasanya mengacu pada kebutuhan dasar manusia.
 Developmental self care requisite : terjadi berhubungn dengan tingkat
perkembangn individu dan lingkungan dimana tempat mereka tinggal
yang berkaitan dengan perubahan hidup seseorang atau tingkat siklus
kehidupan.
 Health deviation self care requisite : timbul karena kesehatan yang tidak
sehat dan merupakan kebutuhan- kebutuhan yang menjadi nyata karena
sakit atau ketidakmampuan yang menginginkan perubahan dalam perilaku
self care.(Potter, Patricia A. 2005. dll)

L. Implikasi Keperawatan
1. Sebagai Pendidik
Peran perawat di komunitas sebagai pendidik yaitu untuk memberikan
informasi berupa pengajaran mengenai pengetahuan dan keterampilan dasar.
Pada jurnal ini, perawat menjelaskan apa yang kurang dimengerti oleh pasien
dari segi fasilitas maupun yang lainnya.
2. Sebagai Advokat
Peran perawat sebagai advokat yaitu tindakan perawat dalam mencapai suatu
untuk kepentingan masyarakat atau bertindak untuk mencegah kesalahan
yang tidak diinginkan ketika pasien sedang menjalankan pengobatan.
Peran perawat advokat ini dapat kita temukan saat pasien bingung dan
berusaha memutuskan tindakan yang terbaik bagi kesehatannya, untuk itu
perawat dibutuhkan memberikan informasi lengkap bagi pasien dan berusaha
menolak bila tindakan itu membahayakan kondisi pasien dan melanggar hak-
hak pasien. Dalam jurnal ini, perawat bertugas untuk selalu mendampingi
pasien apabila pasien mengalami kesulitan dan membutuhkan bantuan.

14
3. Sebagai Peneliti Perawat
Sebagai peneliti yaitu peran perawat yang menerjemahkan temuan riset,
bertanggung jawab untuk melakukan penelitian, mengidentifikasi,
menganalisis data, memecahkan masalah klinis dengan menerapkan prinsip
dan metode penelitian. Penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan
ilmu/ pendidikan dan praktik keperawatan dan meningkatkan mutu asuhan
atau pelayanan keperawatan sesuai dengan masalah kesehatan yang ada di
daerah tersebut. Pada jurnal ini perawat dapat membandingkan negara
lainnya yang mempunyai fasilitas lengkap dan banyak yang dikunjungi oleh
negara lain untuk pengobatan.
4. Sebagai Konsultan Perawat
Sebagai konsultan yaitu peran perawat yang bertugas sebagai tempat
konsultasi pasien dalam pemberian informasi, dukungan atau memberi ajaran
tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan. Dalam mengambil
keputusan mengenai pengobatan yang akan dipilih dan dijalani, klien
memerlukan informasi dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.
5. Sebagai Pemberi Perawatan
Perawat sebagai pemberi perawatan secara langsung yaitu peran perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan secara langsung kepada individu,
keluarga dan kelompok dengan menggunakan energi dan waktu seminimal
mungkin.Perawat ini langsung mengkaji kondisi kesehatan pasien,
merencanakan, mengimplementasi dan mengevaluasi asuhan keperawatan.
6. Sebagai Pemasaran Kesehatan
Perawat sebagai pemasaran kesehatan pada masyarakat atau social
marketer yaitu peran perawat dalam mempromosikan kesehatan atau gaya
hidup sehat. Kegiatan promosi ini bersifat sosial dan dibuat berdasarkan
kesukarelaan. Peran ini dapat kita lihat ketika perawat secara langsung
memberikan informasi mengenai fasilitas yang tersedia. (Potter, Patricia A.
2005)

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan mempelajari model konsep atau teori keperawatan sebagaimana disampaikan


dimuka maka dapat disimpulkan bahwa perawat harus memahami apa yang harus
dilakukan secara tepat dan akurat sehingga klien dapat memperoleh haknya secara
tepat dan benar. Asuhan keperawatan dengan pemilihan model konsep atau teori
keperawatan yang sesuai dengan karakteristik klien dapat memberikan asuhan
keperawatan yang relevan .

Model konsep atau teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa semua
manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak
untuk memperolehya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian perawat
mengakui potensi pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat
kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan
diberikan.

Untuk dapat menerapkan model konsep atau teori keperawatan ini diperlukan suatu
pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan sehingga
diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap yang therapeutik.

B. Saran
Dengan penulisan makalah ini diharapkan pembaca :
 Memperoleh pengetahuan yang lebih luas tentang teori keperawatan menurut
Dorothea orem.
 Dapat mengkritik dan memberi saran jika dalam makalah kami ada sesuatu yang
tidak dapat diterima.

16
DAFTAR PUSTAKA

Currentnursing (2016). Orem’s theory of nursing, diakses dari current nursing.com .

Marriner Tomey, Ann ., Raile Alligood, Martha . 2002. Nursing Theorist and Their
Work. United State of America : Mosby Elsevier
Orem, D.E. (1991). Keperawatan: Konsep praktik (4th ed.). St. Louis, MO: Mosby
Inc.
Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Edisi 4.Jakarta: EGC

http://catatanelvi.blogspot.com/2012/12/makalah-konsep-teori-dorothea-e-orem.html

https://dewikuntigeo.wordpress.com/2016/11/08/makalah-teori-orem/

http://rahmaniarjasan.blogspot.com/2017/02/makalah-teori-dorothea-e-orem.html

17

Anda mungkin juga menyukai