Anda di halaman 1dari 6

1.

Assessment

1.Pengertian Assessment

Menurut Angelo dan Croos (Abidin, 2014), penilaian merupakan sebuah proses yang
didesain untuk membantu guru menemukan hal-hal yang telah dipelajari siswa di dalam kelas
dan tingkat keberhasilan nya dalam pembelajaran. Sedangkan, menurut Propham (Abidin,
2014), penilaian merupakan usaha formal yang dilakukan untuk menjelaskan status siswa
dalam variabel penting pendidikan yang meliputi ranah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap.

2.Tujuan assesment

dijelaskan pula tujuan assesmen oleh Sudjana (2005) yaitu sebagai berikut :
a. Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan
kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran yang ditempuh
b.Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, yakni seberapa jauh
keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para siswa ke arah tujuan pendidikan yang
diharapkan
c.Menentukan tindak lanjut hasil asesmen, yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan
dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta strategi pelaksanaannya
d.Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak sekolah kepada pihak-pihak
yang berkepentingan.
Oleh karena itu, penggunaan jenis assessment yang tepat akan menentukan keberhasilan
dalam memperoleh
informasi yang berkenaan dengan proses pembelajaran.

3.Objek dan jenis penilaian (assessment)

Menurut Arikunto (2008), objek penilaian meliputi tiga segi, yaitu (a)
Input (siswa) dianggap sebagai bahan yang akan diolah, (b) transformasi dianggap sebagai
dapur tempat mengolah bahan mentah, dan (c) output dianggap sebagai hasil pengolahan
yang dilakukan di dapur dan siap untuk dipakai.

4.Prinsip dan langkah-langkah penilaian (assessment)


Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar siswa pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip -prinsip sebagai berikut:
a.Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas
penilai
b.Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara
terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan
c.Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporannya
d.Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan
dapat diakses oleh semua pihak.
e. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan
kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek
teknik, prosedur, dan hasilnya
f.Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
file:///C:/Users/user/Downloads/Documents/BAB%20II.pdf

2. Cluster cues/ defining characteristics


Diagnosa asuhan keperawatan adalah pernyataan yang menjelaskan status atau masalah

kesehatan aktual atau potensial serta penyebabnya (Nursalam,2007).

Tahap diagnosa adalah tahap pengambilan keputusan pada proses keperawatan yang meliputi

identifikasi apakah maslah klien dapt dihilangkan , dikurangi atau diubah melalui tindakan

keperawatan (Nursalam,2007).

Kriteria proses keperawatan meliputi : proses diagnosa terdiri dari atas analisis, interprestasi

data, identifikasi masalah, klien dan perumusan diagnosis keperawatan, diagnosa

keperawatan terdiri dari atas masalah, penyebab, dan tanda atau gejala, atau terdiri atas

masalah dan penyebab, bekerjasama dengan klien, petugas kesehatan lain untuk memvalidasi

diagnosa keperawatan, melakukan pengkajian ulang, dan merevisi diagnosa berdasarkan data

terbaru (Nursalam2007).

Tujuan diagnosa keperawatan dalam asuhan keperawatan untuk mengidentifikasi masalah

adanya respon klien terhadap status kesehatan, faktor yang menunjang atau menyebabkan

suatu masalah, kemampuan pasien untuk mencegah atau menyelesaikan masalah,

mengkomunikasikan masalah klien pada tim kesehatan, mendokumentasikan tanggung jawab

dalam identifikasi masalah, mengidentifikasi masalah utama perkembangan keperawatan

(Nursalam,2007).

3.Generalelist of potential diagnoses

Diperbarui dan direvisi penuh oleh T. Heather Herdman, PhD, RN, FNI, dan Shigemi
Kamitsuru, PhD, RN, FNI, NANDA-I Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi
2018−2020, Edisi ke-11 ini adalah panduan definitif untuk diagnosis keperawatan, yang
ditelaah oleh NANDA Internasional (NANDA-I). Pada edisi baru yang berkembang terus
ini, penulis telah menguraikan semua pendahuluan bab untuk tingkat mahasiswa, dengan
memberi informasi penting yang diperlukan untuk perawat dalam memahami pengkajian,
kaitannya dengan diagnosis dan rasional klinis, serta tujuan dan penggunaan struktur
taksonomik untuk perawat profesional.
Perubahan baru:

 18 diagnosis keperawatan baru dan 72 diagnosis direvisi


 Perbaruan pada 11 label diagnosis keperawatan, menjamin konsistensi dengan
literatur terkini dan menunjukkan respons manusia
 Modifikasi pada mayoritas definisi diagnosis keperawatan, termasuk khususnya
Diagnosis Risiko
 Standardisasi istilah indikator diagnostik (batasan karakteristik, faktor yang
berhubungan, faktor risiko, kondisi terkait, dan populasi berisiko) untuk lebih
membantu kejelasan bagi pembaca dan praktisi
 Pemberian kode pada semua istilah indikator diagnostik yang membutuhkan
penggunaan terminologi versi elektronik
 Sumber berbasis-situs mencakup daftar bab dan referensi untuk diagnosis baru

4.Collect additional data to narrow list of potential diagnoses

Dengan penambahan dan revisi besar NANDA-I Diagnosis Keperawatan: Definisi dan
Klasifikasi 2018-2020, Edisi ke-11 ini adalah sumber yang harus dimiliki untuk semua
mahasiswa keperawatan, perawat profesional, perawat pendidik, perawat informatika, dan
perawat administrator.

Daftar Isi

Bagian 1 NANDA Internasional Terminologi – Organisasi dan Informasi Umum

 Pendahuluan
 Apa yang Baru pada Edisi 2018-2020 Tentang Diagnosis dan Klasifikasi?
 Perubahan dan Revisi
 Pemerintah dan Organisasi

Bagian 2 Teori di Balik Diagnosis Keperawatan NANDA Internasional

 Dasar Diagnosis Keperawatan


 Pemahaman Klinis: Dari Pengkajian sampai Diagnosis
 Pengenalan pada Diagnosis Keperawatan Taksonomi NANDA Internasional
 Spesifikasi dan Definisi di Dalam Taksonomi Diagnosis Keperawatan NANDA
Internasional
 Pertanyaan yang Sering Diajukan
 Glosarium Istilah

Bagian 3 Diagnosis Keperawatan NANDA Internasional

 Domain 1. Promosi kesehatan


 Domain 2. Nutrisi
 Domain 3. Eliminasi dan pertukaran
 Domain 4. Aktivitas/istirahat
 Domain 5. Persepsi/kognisi
 Domain 6. Persepsi diri
 Domain 7. Hubungan peran
 Domain 8. Seksualitas
 Domain 9. Koping/toleransi stres
 Domain 10. Prinsip hidup
 Domain 11. Keamanan/perlindungan
 Domain 12. Kenyamanan
 Domain 13. Pertumbuhan/perkembangan

5.Determine diagnosis/diagnoses to be treated

pembahasan asuhan keperawatan pada Tn. R dengan gangguan system pencernaan : Diare
diruang Melati RSUD Sragen. Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 2 Februari 2009 pukul
20.00 WIB.
Pemeriksaan fisik dan pengkajianpola fungsi dengan menggunakan
Handerson ditemukan data, pasien mengatakan minum air putih habis + 4
gelas ( + 1000 cc )/hari, pasien mengatakan BAB 4-5 x/hari dengan
konsistensi cair, warna kekuningan, bau khas feces, BAK 5-6 x/hari dengan bau urine seperti
obat, pasien mengatakan makan hanya habis 2-3 sendok dari porsi RS karena bila makan
merasa mual dan nafsu makan menurun.

b. Diagnosa, Intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan


1.Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan out put berlebihan.
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit yaitu keadaan dimana seorang individu yang
tidak menjalani puasa mengalami atau resiko mengalami dehidrasi vaskuler, interstisial atau
intravaskuler
(Carpenito, 2001).

Penulis mengangkat diagnosa gangguan pemenuhan cairan dan elektrolit berhubungan


dengan out put yang berlebihan. Sesuai dengan sumber yang kami dapatkan batasan-batasan
karakteristik gangguan cairan dan elektrolit antara lain : kelemahan, haus, penurunan turgor
kulit, membran mukosa kering, nadi meningkat, tekanan nadi menurun, peningkatan suhu
tubuh, kehilangan berat badan mandadak. (Nanda,2006).

Diagnosa ini penulis tegakkan karena didapatkan data-data pada Tn. R pasien mengatakan
minum air putih habis + 4 gelas (+1000 cc/hari)
pasien mengatakan BAB 4-5 x/hari dengan konsistensi cair, warna
kekuningan, bau khas feces, torgor kulit jelek, kulit kering, mukosa bibir
kering. Diagnosa ini muncul karena adanya kondisi seperti diuraikan
diatas mengakibatkan gangguan kese
imbangan cairan dan elektrolit.

Balance cairan Tn. R tanggal 2 september 2008 balance cairan dalam


sehari adalah sebagai berikut :

Minum :1.000 cc
Cairan infus 0,9% sodium clurida 20 tpm :1.500 cc
Makanan :200 cc
Oksidasi metabolik :200 cc +
Jumlah :2.900 cc
Pengeluaran cairan out put oksidasi metabolic :
Diare :1.000 cc
Urine :1.600 cc
Muntah :400 cc

IWL :550 cc

Keringat :100 cc +
jumlah : 3.650 cc

Jadi balance cairan Tn. R adalahinput-out put : 2.900-3.650 : -750 cc


karena pada Tn. R input dan out put lebih besar out put nya, maka Tn. R
mengalami gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.

file:///C:/Users/user/Downloads/Documents/J200060055.PDF
6. implement plan of care based on identifiled diagnoses

perencanna keperawatan adalah suatau rangkaian kegiatan penentuan langkah-


langkah pemecahan masalah dan prioritasnya perumusab tujuan rencana, tindakan dan
penilaian asuhan keperawatan pada klien berdasarkan analisis data dan diagnosis
keperawatan

langkah-langkah perencanaan keperawatan:


a. Menentukan prioritas masalah
Penetapan prioritas adalah penyusunan urutan diagnosis keperawatan masalah
klien mengutamakan tingkat kepentingan untuk memperoleh tahap intervensi
keperawatan yang di butuhkan ( hendrydan walker)
b. Menuliskan kriteria evaluasi (hasil)/(outcomes)
Standar atau ukuran yang digunakan untuk mengevaluasi kemajuan dan
ketranpilan perawat.
c. Dokumentasi rencana tindakan
d. Perumusan tujuan dan kriteria hasil
Kriteria evaluasai atau hasil mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. setiap kriteria hasl berhubungan dengan tujuan yang telah di tetapkan.
2. hasil yang di tetapkan dalam kriteria hasil,memungkinkan untuk di capai
3. setiap kriteria hasil adalah penyataan satu hal yang spesifik
4. kriteria harus sekonkrit mungkin untuk memudahkan pengukuran
5. kriteria cukup besar atau dapat di ukur hasilnya dapat dilihat dan di dengar
6. kriteria menggunakan kata-kata positif menggunakan kata-kata negatif

7. evaluate success or plan of care


Kriteria perawat mengevaluasi kemajuan klien terhadap tindakan keperawatan dalam

pencapaian tujuan, dan merevisi data dasar dan perencanaan meliputi menyusun perencanaan

evaluasi hasil dari intervensi secara komprehensif, tepat waktu dan terus menerus,

menggunakan data dasar dan respon klien dalam mengukur perkembangan kearah pencapaian

tujuan, memvalidasi dan menganalisis data baru dengan teman sejawat, bekerjasama dengan
klien, keluarga untuk memodifikasi rencana asuhan keperawatan, mendokumentasikan hasil

evaluasi dan memodifikasikan perencanaan (Nursalam,2007).

Anda mungkin juga menyukai