Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN

PEMERIKSAAN GARAM BERYODIUM


TAHUN 2019

A. Pendahuluan
Masalah kekurangan yodium sudah sejak lama dikenal di Indonesia. Yodium
merupakan zat gizi mikro penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan mental.
Masalah GAKY merupakan masalah yang serius mengingat dampaknya secara langsung atau
tidak langsung mempengaruhi kelangsungan hidup dan kualitas seluruh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota agar meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait dalam peningkatan
garam beryodium.
Untuk mencapai sasaran RPJMN 2015-2019 Bidang Kesehatan, Kementerian
Kesehatan telah menetapkan Renstra yang memuat indikator keluaran yang harus dicapai.
Salah satu dari 8 indikator keluaran di bidang perbaikan gizi yang harus dicapai pada tahun
2019 yaitu 90% rumah tangga mengonsumsi garam beryodium dengan kandungan yodium
cukup. Oleh karena itu program penanggulangan GAKY difokuskan pada peningkatan
konsumsi garam beryodium.

B. Latar Belakang
Masalah kekurangan yodium sudah sejak lama dikenal di Indonesia. Yodium
merupakan zat gizi mikro penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan mental.
Masalah GAKY merupakan masalah yang serius mengingat dampaknya secara langsung
atau tidak langsung mempengaruhi kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya
manusia yang mencakup 3 aspek, yaitu aspek perkembangan kecerdasan, aspek
perkembangan sosial dan aspek perkembangan ekonomi.
Untuk meningkatkan konsumsi garam beryodium tersebut perlu dilakukan
pemeriksaan Garam Beryodium pada garam yang dikonsumsi di masyarakat, dalam
rangka penanggulangan GAKY melalui konsumsi garam beryodium dengan kadungan
yodium cukup .

C. Tujuan
1. Tujuan umum
Tersedianya informasi secara terus menerus setiap tahun tentang konsumsi garam
beryodium rumah tangga di tingkat puskesmas sesuai dengan Tata Nilai UPT
Puskesmas Yosomulyo yaitu Inovatif, Mandiri, Adil, Nyaman, Kompetitif dan Universal
(IMANKU)
2. Tujuan khusus
a. Mendapatkan data rumah tangga yang mengonsumsi garam dengan kandungan
yodium cukup (>=30 ppm), kurang ( < 30 ppm) dan tidak mengandung yodium.
b. Diperolehnya informasi tentang :
1) Jenis garam yang digunakan di rumah tangga.
2) Merk garam yang digunakan di rumah tangga
3) Konsumsi garam beryodium pada ibu hamil
4) Cara penyimpanan garam beryodium
5) Lokasi penyimpanan
6) Tempat membeli

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Kegiatan dilakukan di 3 sekolah dasar kelas 4 dan 5 di wilayah UPT Puskesmas
Yosomulyo.

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Petugas bekerjasama dengan pihak sekolah untuk membawa ½ sendok teh garam
yang biasa digunakan sehari-hari dirumah oleh siswa kelas 4 dan kelas 5.
2. Pada jadwal yang telah ditentukan petugas datang memberikan penyuluhan manfaat
yodium
3. Petugas melakukan pemeriksaan dengan cara meneteskan 2-3 tetes iodium tes pada
garam yang telah dibawa siswa-siswi dari rumah.
4. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi pada garam :
- Ungu pekat (garam mengandung cukup yodium)
- Ungu pucat ( garam tidak mengandung cukup yodium)
- Putih/tidak berubah (garam tidak mengandung yodium)
5. Rekapitulasi hasil kegiatan
6. Membuat laporan hasil kegiatan

F. Sasaran
Siswa siswi kelas 4 dan 5 disekolah yang menjadi sasaran

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Bulan Agustus 2019

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setahun sekali.
1. Pelaksanaan kegiatan adalah pelaksana upaya
2. Pelaporan dibuat setelah kegiatan selasai dilaksanakan dan laporan ditunjukkan kepada
kepala puskesmas.

I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dibuat dalam bentuk laporan tertulis dan harus diserahkan dalam kurun waktu 1
bulan setelah kegiatan selesai.

Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Yosomulyo Pelaksana Kegiatan,

Hendarto, SKM. M.Kes Yunita Wahyu Anissa


NIP. 19770114 199602 1 001 NIP. 19860618 200804 2 002

Anda mungkin juga menyukai