Anda di halaman 1dari 1

Tingkat Depresi pada Pasien kanker yang menjalani Kemoterapi

di RSUD Dr. Moewardi


Yonifa Anna Wiasri*, Sri Marwanta**, Ratih Arianita Agung**
Residen Ilmu Penyakit Dalam FK UNS/RSUD DR Moewardi Surakarta

Latar Belakang : Kanker sangat berdampak serius pada kualitas hidup seseorang.
Pasien dapat mengalami penderitaan fisik, psikososial, dan spiritual. Masalah
psikososial yang sering terjadi meliputi kecemasan, ketakutan menjalani terapi,
kekambuhan penyakit, depresi, dan kematian. Depresi dapat menyebabkan gangguan
memori,persepsi pasien akan rasa sakit, menurunkan sensitivitas pengobatan, dan dapat
merujuk pada ide atau tindakan bunuh diri. Depresi merupakan masalah psikologi yang
sering terjadi pada pasien kanker. Depresi dapat meningkatkan persepsi pasien akan
rasa sakit, menurunkan sensitivitas khasiat pengobatan, dan memperpanjang waktu
rawat di rumah sakit.

Tujuan : Mengetahui tingkat depresi pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi
di RSUD Dr. Moewardi.

Metode : Desain penelitian cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan


cara non probability sampling dengan teknik purposive sampling, dan didapatkan
jumlah sampel adalah 35. Tingkat depresi menggunakan instrumen Beck Depression
Inventory (BDI).

Hasil : Dari 35 responden, terdapat 20 wanita (57,14 %) dan 15 laki-laki (42,85%).


Penelitian menunjukkan sebanyak 25,7% pasien kanker mengalami depresi ringan;
45,71% mengalami depresi sedang; dan 28,57% mengalami depresi berat.

Diskusi : Depresi sering dialami oleh penderita kanker. Stres berkaitan dengan
kejadian depresi, dapat menimbulkan disregulasi Hypothalamic Pituary Adrenal (HPA
Axis) sehigga menyebabkan perubahan metabolisme serotinin dan berpengaruh negatif
terhadap kontrol kognitif di lobus frontal otak hipokampus dan penurunan fungsi
dopaminergik.

Kata Kunci : Depresi, kemoterapi, Beck Depression Inventory (BDI).

Anda mungkin juga menyukai