Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN INFEKSI SALURAN KEMIH

DI RUANG AL-FARABI RUMAH SAKIT ISLAM BANJARMASIN

NAMA : NURAIDA
NIM : 1914901110055
STASE : KEPERAWATAN DASAR PROFESI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS A


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN AKADEMIK 2019
LAPORAN PENDAHULUAN
INFEKSI SALURAN KEMIH

Definisi:

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi akibat berkembang biaknya mikroorganisme di dalam
saluran kemih, yang dalam keadaan normal air kemih tidak mengandung bakteri, virus atau
mikroorganisme lain. (Sudoyo Aru, dkk 2009)
Infeksi saluran kemih adalah suatu keadaan akibat peradangan oleh mikroorganisme di dalam
saluran kemih. (Waspadji, dkk 2010)

Mekanisme fisiologis:

Diagnosa Keperawatan:

1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif ditandai dengan
mual, muntah
2. Hipertermia berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme dan proses penyakit
3. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi dan infeksi uretra, kandung kemih dan struktur
traktus urinarius lain
Diagnosa 3 : Nyeri akut
Diagnosa 2 : Hipertermia
DDD
Diagnosa 1 : Kekurangan
1) Definisi
volume cairan
1) Definisi Pengalaman sensori dan
1) Definisi Suhu inti tubuh di atas emosional yang tidak
Penurunan cairan kisaran normal karena menyenangkan yang
intravascular, intestisial, kegagalan termoregulasi muncul akibat kerusakan
dan/atau intraselular. Ini jaringan yang actual atau
mengacu pada dehidrasi, 2) Batasan karakteristik potensial atau digambarkan
kehilangan, cairan tanpa - Postur abnormal dalam hal kerusakan
perubahan pada natrium - Apnea sedemikian rupa dan
- Koma berlangsung < 6 bulan.
2) Batasan karakteristik - Kulit kemerahan (International Association
- Perubahan status mental - Hipotensi for the study of Pain)
- Penurunan tekanan darah - Kejang
- Penurunan tekanan nadi - Letargi 2) Batasan karakteristik
- Penurunan turgor kulit - Gelisah - Suara napas tambahan
- Penurunan berat badan - Kulit terasa hangat - Perubahan selera makan
- Haus - Takikardi - Perubahan pada parameter
- Kelemahan - Takipnea fisiologis
- Vasodilatasi - Diaphoresis
3) Faktor berhubungan - Perilaku distraksi
- Kehilangan cairan aktif 3) Faktor berhubungan
- Kegagalan mekanisme - Dehidrasi 3) Faktor berhubungan
regulasi - Pakaian yang tidak sesuai - Agens cedera biologis
- Aktivitas berlebihan - Agen cedera kimiawi
- Agen cedera fisik

Diagnosa 1: Kekurangan volume cairan


1) Hasil NOC
- Fluid balance
2) Tujuan/Kriteria evaluasi
- Mempertahankan tekanan darah, nadi,suhu tubuh dalam batas normal
- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
- Elastisitas turgor kulit baik
3) Intervensi keperawatan dan rasional : berdasarkan NIC
- Monitor status hidrasi (kelembabapan, membran mukosa)
- Monitor vital sign
- Monitor masukan makanan/cairan dan hitung intake kalori harian
- Monitor status nutrisi
- Berikan penggantian nasogatrik sesuai output
- Berikan cairan IV pada suhu ruangan

Lanjutan..
Diagnosa 2: Hipertermia
3) Intervensi keperawatan dan rasional : berdasarkan NIC
- Monitor suhu sesering mungkin
1) Hasil NOC
- Thermoregulation - Monitor warna dan suhu kulit
2) Tujuan/Kriteria evaluasi - Monitor tekanan darah, nadi, RR
- Suhu tubuh dalam rentang normal - Monitor IWL
- Nadi, RR dalam rentang normal - Monitor intake output
- Tidak ada perubahan warna kulit - Berikan antipiretik
- Kompres pasien pada lipat paha, aksila
- Monitor lab:WBC, Hb, Hct
Diagnosa 3: Nyeri akut
1) Hasil NOC
- Pain level
- Pain control
- Comfort level
2) Tujuan/Kriteria evaluasi
- Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik nonfarmakologi
untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
- Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan manajemen nyeri
- Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
- Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
3) Intervensi keperawatan dan rasional : berdasarkan NIC
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan factor presipitasi
- Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
- Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
- Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil

Daftar Pustaka

Herdman, H. T. (2018). NANDA-I Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2018-2020, Edisi 11.
Jakarta: EGC.

Nurarif, A.H. (2015). Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC Jilid 2.
Yogyakarta: MediAction.

Sudoyo Aru, dkk. (2009). Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan Proses Keperawatan). Bandung.

Waspadji, dkk. (2010). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC.

Banjarmasin, 30 Oktober 2019

Preseptor Akademik Ners Muda

( Muhsinin, Ns., M.Kep, Sp. Anak ) ( Nuraida, S.Kep )

Anda mungkin juga menyukai