2, Juli 2015
ABSTRACT
Cardiac catheterization can cause locally vascular and femoral neuropathy complications.
Nursing management aimed to maintain hemostasis by using sandbag and cold-pack. Until
now, the duration is more than two hours, makes uncomfortable. This study aimed to know
whether any comparison of the locally vascular complications and femoral neuropathy
incidence between sandbag and cold-pack after femoral sheaths removal. This study was a
randomized posttest-only control group design. The sampling technique was consecutive
sampling with total sample 40. This study using Fisher’s Exact test. The results showed the
locally vascular complication was 5.5 % and the femoral neuropathy was 11.1 % in control
group, but none in the other group. Statistically, the incidences were not significantly different
in both groups, p value for each group were 0.450 and 0.196. Both sandbag and cold-pack
are helpful in achieving the hemostasis thus can be considered to use after cardiac
catheterization.
Keywords: locally vascular access complication, femoral neuropathy, sandbag, cold-pack,
after cardiac catheterization
ABSTRAK
Kateterisasi jantung dapat menimbulkan komplikasi vaskuler lokal dan neuropati femoral.
Perawatan bertujuan mempertahankan hemostasis melalui penekanan mekanik bantal pasir
dan cold-pack. Saat ini, durasi penekanan lebih dari dua jam menimbulkan rasa tidak
nyaman. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah ada perbedaan kejadian kedua
komplikasi menggunakan bantal pasir 1 jam dengan cold-pack 20 menit setelah pencabutan
femoral sheaths. Rancangan penelitian randomized posttest-only control group design.
Pemilihan sampel dengan consecutive sampling. Jumlah sampel adalah 40 pasien. Uji
statistik menggunakan Fisher’s Exact Test. Hasil penelitian pada kelompok kontrol terdapat
kejadian komplikasi vaskuler lokal 5,5 % dan neuropati femoral 11,1 %. Pada kelompok
intervensi tidak ada kejadian komplikasi. Uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan yang
bermakna antara kejadian komplikasi vaskuler lokal dan neuropati femoral pada kedua
kelompok dengan p value 0, 450 dan 0,196 (p > 0,05). Penekanan mekanik bantal pasir 1
jam dan cold-pack 20 menit membantu pencapaian hemostasis sehingga dapat digunakan
dalam perawatan pasca kateterisasi jantung.
Kata kunci: cold-pack, bantal pasir, komplikasi vaskuler, neuropati femoral, kateterisasi
jantung
105
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 10, No.2, Juli 2015
106
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 10, No.2, Juli 2015
107
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 10, No.2, Juli 2015
108
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 10, No.2, Juli 2015
Tabel 1. Distribusi Jenis Kelamin, Ukuran Fisher’s Exact Test pada kedua kelompok
Sheaths, Terapi Antikoagulan dan Jenis responden. Berdasarkan tabel 3 dibawah
Tindakan (n = 40) ini bahwa kejadian komplikasi vaskuler
Variabel n Persen lokal pada kelompok kontrol sebanyak 1
(%) orang (5,5 %), sedangkan pada kelompok
Jenis Kelamin intervensi tidak terdapat responden yang
Laki-laki 36 90 mengalami kejadian komplikasi vaskuler
Perempuan 4 10
Ukuran Sheaths lokal (0 %). Analisis statistik menunjukkan
6 French 38 95 tidak ada perbedaan yang signifikan
7 French 2 5 kejadian komplikasi vaskuler lokal antara
Terapi Antikoagulan kelompok kontrol dan kelompok intervensi
Heparin/ Lovenox 33 82,5 (p value = 0,450).
Tanpa 7 17,5
Antikoagulan Berdasarkan tabel 4 dibawah ini
Jenis Tindakan dapat dilihat bahwa kejadian komplikasi
Diagnostik 7 17.5 neuropati femoral pada kelompok kontrol
Intervensi 33 82.5 sebanyak 2 orang (11,1 %), sedangkan
pada kelompok intervensi tidak ada
kejadian komplikasi neuropati femoral
menggunakan pedoman atau lembar
(0%). Hasil analisis statistik menunjukkan
observasi yang diisi data-data hasil
juga tidak ada perbedaan yang signifikan
pemeriksaan fisik, hasil wawancara dan
kejadian komplikasi neuropati femoral
data rekam medik responden secara
pada pasien yang menggunakan bantal
lengkap. Analisis data dilakukan melalui
pasir durasi 1 jam dengan pasien yang
dua tahap, yaitu analisis univariabel dan
menggunakan cold-pack durasi 20 menit
bivariabel untuk mengetahui perbedaan
sebagai penekan mekanik setelah
kejadian komplikasi vaskuler lokal dan
pencabutan femoral sheaths pada pasien
neuropati femoral dengan menggunakan
pasca kateterisasi jantung (p value =
uji statistik Fisher’s Exact Test pada
0,196).
kedua kelompok responden.
Secara statistik tidak ditemukan
HASIL DAN PEMBAHASAN
adanya perbedaan yang signifikan
Hasil analisis menggambarkan kejadian komplikasi vaskuler lokal dan
karakteristik responden berdasarkan jenis neuropati femoral pada kedua kelompok
kelamin, ukuran diameter sheath yang responden dengan p value masing-
digunakan, terapi antikoagulan yang masing 0,450 dan 0,196. Kedua
didapat dan jenis tindakan/ prosedur komplikasi ini merupakan komplikasi yang
kateterisasi jantung yang dijalani. sering terjadi pasca kateterisasi jantung.
Berdasarkan data yang Strategi untuk mengurangi komplikasi
didapatkan, rata-rata usia responden vaskuler setelah tindakan kateterisasi
dalam penelitian ini adalah 55,5 tahun jantung menurut Pennsylvania Patient
dengan SD 6,55 tahun. Responden Safety Authority (2007) adalah melalui
termuda berusia 43 tahun dan responden identifikasi faktor risiko dan implementasi
tertua berusia 65 tahun. strategi penurunan risiko. Dokter
kardiologi dan perawat berperan penting
Untuk mengetahui perbedaan dalam pengenalan dini serta manajemen
kejadian komplikasi vaskuler lokal dan komplikasi-komplikasi tersebut. Faktor-
neuropati femoral digunakan uji statistik
109
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 10, No.2, Juli 2015
Kejadian Kelompok x2 df p
Komplikasi Kontrol Intervensi
n % n %
Ada 2 11,1 0 0 - - 0,196
Tidak Ada 17 88,9 22 100
Kejadian Kelompok x2 df p
Komplikasi Kontrol Intervensi
n % n %
Ada 1 5,5 0 0 - - 0,450
Tidak Ada 17 94,4 22 100
110
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 10, No.2, Juli 2015
dimulai dalam waktu 15 detik sampai daripada bantal pasir. Penggunaan cold-
dengan 2 menit. Setelah itu dalam waktu pack sebagai penekan mekanik
3 – 6 menit bagian pembuluh darah yang membantu pencapaian hemostasis
terluka akan diisi oleh bekuan darah dan melalui mekanisme vasokonstriksi yang
setelah 20 menit sampai dengan 1 jam, bermanfaat menurunkan perdarahan
bekuan akan mengalami retraksi dan lebih cepat yaitu sekitar 20 menit dan
menutup luka (Hall, 2011). Setelah mengurangi pembengkakan dalam
penekanan manual dilanjutkan dengan jaringan yang mengalami injuri sehingga
penekanan mekanik yang dapat berupa menurunkan risiko kejadian komplikasi
bantal pasir, vascular closure devices vaskuler lokal dan neuropati femoral.
(suture, clip, plug) atau cold-pack. Penggunaan cold-pack tidak dianjurkan
Masing-masing penekan mekanikal ini lebih dari 20 menit karena berisiko
memiliki keuntungan dan keterbatasan. terjadinya numbness dan kerusakan
Penekanan mekanikal dengan jaringan (Wnorowski, 2010).
menggunakan bantal pasir dengan berat Hasil penelitian ini menunjukkan
tertentu membantu pencapaian bahwa penekan mekanik pasca
hemostasis melalui pemberian tekanan kateterisasi jantung dapat menggunakan
pada arteri. Berat bantal pasir yang bantal pasir durasi 1 jam maupun cold-
digunakan dalam beberapa penelitian pack durasi 20 menit karena secara
bervariasi mulai dari 2,3 kg sampai statistik tidak ada perbedaan kejadian
dengan 4,5 kg. Begitu pula halnya dengan komplikasi yang bermakna dari
durasi penekanan yang bervariasi dari 30 keduanya. Secara klinis, hasil penelitian
menit, 2 jam bahkan 4 sampai dengan 6 ini dapat dijadikan dasar untuk
jam. Penelitian ini menggunakan bantal menentukan penggunaan penekanan
pasir dengan berat 2,5 kg karena mekanik yang lebih bermanfaat untuk
merupakan standar alat penekan mekanik pasien. Hasil penelitian ini juga
yang digunakan di Ruang Kateterisasi
menunjukkan bahwa dengan
Jantung dan CICU RSHS. Durasi yang penggunaan cold-pack tidak terdapat
semula 6 jam diturunkan menjadi 1 jam insiden komplikasi vaskuler lokal dan
dengan pemikiran bahwa secara teori/
neuropati femoral sehingga bisa dijadikan
fisiologis pembekuan darah sudah dimulai alternatif untuk penekan mekanik pasca
dalam hitungan menit setelah injuri dan kateterisasi jantung selain bantal pasir,
retraksi serta penutupan luka akan terjadi karena selain harganya tidak terlalu
dalam waktu 20 menit sampai dengan 1 mahal juga durasinya yang lebih singkat
jam. Pertimbangan lainnya adalah yaitu hanya 20 menit tentunya lebih
pernyataan Odom (2008) yaitu dirasakan nyaman oleh pasien.
mempertahankan tekanan dalam suatu
periode yang lama (lebih dari dua jam) KESIMPULAN
tidak direkomendasikan karena berisiko Kesimpulan penelitian ini adalah
merusak jaringan atau menekan saraf tidak terdapat perbedaan secara statistik
dibawah penekanan tersebut. pada kejadian komplikasi vaskuler lokal
Studi oleh King, dkk., tahun 2008 dan neuropati femoral dengan
yang membandingkan kompresi bantal penggunaan penekanan mekanik bantal
pasir dengan aplikasi cold-pack pasir seberat 2,5 kg durasi 1 jam maupun
menunjukkan perbedaan dalam dengan penggunaan cold-pack durasi 20
menurunkan komplikasi hematoma menit diatas area akses kateter arteri
111
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 10, No.2, Juli 2015
112
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 10, No.2, Juli 2015
Permaesih, D., & Sudiman, H. (2005). Verawaty, S.N. (2011). Merawat dan
Faktor-faktor yang mempengaruhi menjaga kesehatan seksual wanita.
anemia pada remaja. Buletin Bandung: Grafindo.
Penelitian Kesehatan, 33(4), 162- Weekes, C. (2008). Mengatasi stres,
171. (Soemanto. B. N.,Trans.) Jakarta:
Sediaoetomo, A.D. (2002). Ilmu gizi Penerbit Arcan.
untuk mahasiswa dan profesi di Wiknjosastro, H. (2002). Ilmu
Indonesia. Jakarta: Penerbit Dian kandungan. Jakarta: Yayasan Bina
Rakyat Pustaka-Sarwono Prawirohardjo.
Yosep, I. (2007). Keperawatan jiwa.
Bandung: Refika Aditama.
113