Anda di halaman 1dari 102

BUPATI SUKABUMI

PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN BUPATI SUKABUMI


NOMOR 72 TAHUN 2017

TENTANG

TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA SETIAP DESA
KABUPATEN SUKABUMI TAHUN ANGGARAN 2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKABUMI,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 12 ayat (1) Peraturan


Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa
Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tentang Dana
Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara, Bupati Menetapkan Rincian Dana Desa
Untuk Setiap Desa;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu ditetapkan Peraturan
Bupati Sukabumi tentang Tata Cara Pembagian dan
Penetapan Rincian Dana Desa Setiap Desa Kabupaten
Sukabumi Tahun Anggaran 2018.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950, tentang


Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara
Republik Indonesia tanggal 8 Agustus 1950)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan
-2-

Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang


dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun
1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten
Dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 2851);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7 Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539), sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun
2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5717);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana telah
beberapakali diubah terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014
tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5864);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun
2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun
2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.07/2017
tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa
-3-

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor


537) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 112/PMK.07/2017 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
50/PMK.07/2017 Tentang Pengelolaan Transfer Ke
Daerah dan Dana Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 1081);
8. Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah
tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
19 Tahun 2017 Tentang Penetapan Prioritas
Penggunaan Dana Desa Tahun 2018 (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1359);
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.07/2017
tentang Tata Cara Pengalokasian Dana Desa Setiap
Kabupaten/Kota dan Perhitungan Rincian Dana Desa
Setiap Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 1884);
10. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 9 Tahun
2015 tentang Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Sukabumi Tahun 2015 Nomor 9) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi
Nomor 6 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Desa
(Lembaran Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2017
Nomor 6);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 14
Tahun 2017 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2018 (Lembaran Daerah
Kabupaten Sukabumi Tahun 2017 Nomor 14);
12. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 98 Tahun 2016
Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (Berita
Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2016 Nomor 98);
13. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 100 Tahun 2016
Tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan
Desa (Berita Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2016
Nomor 100);
14. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 70 Tahun 2017
Tentang Daftar Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul
dan Kewenangan Lokal Berskala Desa (Berita Daerah
Kabupaten Sukabumi Tahun 2017 Nomor 70).
-4-

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA


DESA SETIAP DESA KABUPATEN SUKABUMI TAHUN
ANGGARAN 2018.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah Kabupaten adalah Daerah Kabupaten
Sukabumi.
2. Pemerintah Daerah Kabupaten adalah Bupati sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang
memimpin pelaksanaan urusan pemerintah yang
menjadi kewenangan Daerah Otonom.
3. Bupati adalah Bupati Sukabumi.
4. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang
selanjutnya disingkat BPKAD, adalah Perangkat Daerah
yang membidangi Pengelolaan Keuangan Daerah.
5. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang
selanjutnya disingkat DPMD, adalah Perangkat Daerah
yang membidangi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
6. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut
dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional
yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan
bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Kabupaten dan digunakan untuk
membiayai penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.
8. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
-5-

9. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut


dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Desa;
10. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, yang
selanjutnya disingkat APBDesa, adalah rencana
keuangan tahunan Pemerintahan Desa.
11. Alokasi Dasar adalah alokasi minimal Dana Desa yang
akan diterima oleh setiap desa secara merata yang
besarnya dihitung berdasarkan persentase tertentu dari
anggaran Dana Desa yang dibagi dengan jumlah Desa
secara nasional;
12. Alokasi Afirmasi adalah alokasi yang dihitung dengan
memperhatikan status Desa tertinggal dan Desa sangat
tertinggal, yang memiliki jumlah penduduk miskin
tinggi.
13. Alokasi Formula adalah alokasi yang dihitung dengan
memperhatikan jumlah penduduk Desa, angka
kemiskinan Desa, luas wilayah Desa, dan tingkat
kesulitan geografis Desa setiap Kabupaten/Kota.
14. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa,
selanjutnya disingkat RPJM Desa, adalah Rencana
Kegiatan Pembangunan Desa untuk jangka waktu 6
(enam) tahun.
15. Rencana Kerja Pemerintah Desa, selanjutnya disingkat
RKP Desa, adalah penjabaran dari RPJM Desa untuk
jangka waktu 1 (satu) tahun.
16. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa
yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu
berupa uang dan barang yang berhubungan dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban Desa.
17. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, yang
selanjutnya disingkat APBDesa, adalah rencana
keuangan tahunan Pemerintahan Desa.
18. Rekening Kas Umum Daerah, yang selanjutnya
disingkat RKUD, adalah rekening tempat penyimpanan
uang daerah yang ditentukan oleh Bupati untuk
menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar
seluruh pengeluaran daerah pada bank yang
ditetapkan.
19. Rekening Kas Desa, yang selanjutnya disingkat RKD,
adalah rekening tempat penyimpanan uang pemerintah
desa yang menampung seluruh penerimaan desa ddan
-6-

digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran desa


pada bang yang ditetapkan.
20. Sisa Dana Desa adalah Dana Desa yang disalurkan oleh
Kabupaten kepada Desa yang tidak habis digunakan
oleh Desa sampai akhir tahun anggaran dan menjadi
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran APBDesa.
21. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan
yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan
disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa.
22. Indeks Kesulitan Geografis Desa, yang selanjutnya
disebut IKG Desa, adalah angka yang mencerminkan
tingkat kesulitan geografis suatu Desa berdasarkan
variabel ketersediaan pelayanan dasar, kondisi
infrastruktur, transportasi, dan komunikasi.

BAB II
PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA
Bagian Kesatu
Pasal 2
Pembagian Dana Desa pada setiap Desa di Kabupaten
Sukabumi Tahun Anggaran 2018, dialokasikan secara
merata dan berkeadilan berdasarkan :
a. alokasi dasar;
b. alokasi afirmasi; dan
c. alokasi formula.
Pasal 3
Alokasi dasar setiap Desa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 huruf a, dihitung dengan cara membagi Alokasi
Dasar Kabupaten dengan jumlah Desa.
Pasal 4
(1) Alokasi Afirmasi setiap Desa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 huruf b diberikan kepada Desa tertinggal
dan Desa sangat tertinggal yang memiliki jumlah
penduduk miskin tinggi.
(2) Alokasi Afirmasi setiap Desa dihitung dengan rumus
sebagai berikut :
AA Desa = (0,03*DD) / {(2 * DST) + (1 * DT)}
Keterangan :
AA Desa = Alokasi Afirmasi setiap Desa
DD = pagu Dana Desa nasional
DST = Jumlah Desa Sangat Tertinggal yang
memiliki jumlah penduduk miskin
-7-

tinggi
DT = Jumlah Desa Tertinggal yang memiliki
jumlah penduduk miskin tinggi
(3) Besaran Alokasi Afirmasi untuk Desa Tertinggal yang
memiliki jumlah penduduk miskin tinggi dihitung
sebesar 1 (satu) kali Alokasi Afirmasi setiap Desa.
(4) Besaran Alokasi Afirmasi untuk Desa Sangat Tertinggal
yang memiliki jumlah penduduk miskin tinggi dihitung
sebesar 2 (dua) kali Alokasi Afirmasi setiap Desa.
(5) Desa Tertinggal dan Desa Sangat Tertinggal dengan
Jumlah Penduduk Miskin Tinggi sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dan (4) merupakan Desa
tertinggal dan Desa sangat tertinggal yang memiliki
jumlah penduduk miskin terbanyak yang berada pada
kelompok desa pada desil ke 8 (delapan), 9 (Sembilan)
dan 10 (sepuluh) berdasarkan perhitungan yang
dilakukan oleh Direktorat Jendral Perimbangan
Keuangan.
Pasal 5
Alokasi Formula setiap desa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 huruf c, dihitung dengan bobot sebagai berikut :
a. 10% (sepuluh persen) untuk jumlah penduduk;
b. 50% (lima puluh persen) untuk angka kemiskinan;
c. 15% (lima belas persen) untuk luas wilayah; dan
d. 25% (dua puluh lima persen) untuk tingkat kesulitan
geografis.
Pasal 6
Penghitungan Alokasi Formula setiap Desa sebagaimana
dimaksud pada Pasal 5 dilakukan dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
AF Desa = {(0,10 * Z1) + (0,50 * Z2) + (0,15 * Z3) + (0,25 * Z4)} * AF
Kab/Kota
Keterangan:
AF Desa = Alokasi Formula setiap Desa
Z1 = rasio jumlah penduduk setiap Desa
terhadap total penduduk Desa kabupaten.
Z2 = rasio jumlah penduduk miskin setiap Desa
terhadap total penduduk miskin Desa
kabupaten.
Z3 = rasio luas wilayah setiap Desa terhadap
total luas wilayah Desa kabupaten.
-8-

Z4 = rasio IKG setiap Desa terhadap IKG Desa


kabupaten.
AF Kab/Kota = Alokasi Formula kabupaten.
Pasal 7
(1) Angka kemiskinan Desa dan tingkat kesulitan geografis
Desa sebagaimana dimaksud pada pasal 5 huruf b dan
huruf d, masing-masing ditunjukan oleh jumlah
penduduk miskin desa dan IKG Desa.
(2) IKG Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun
dan ditetapkan oleh Bupati berdasarkan data dari
Kementerian yang berwenang dan/atau lembaga yang
menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang statistik
Pasal 8
Penetapan Rincian Dana Desa untuk setiap Desa di
Kabupaten Sukabumi Tahun Anggaran 2018 sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati Sukabumi ini.

BAB III
PENYALURAN DANA DESA
Pasal 9
(1) Penyaluran Dana Desa dilakukan melalui
pemindahbukuan dari RKUD ke RKD.
(2) Pemindahbukuan dari RKUD ke RKD dilakukan paling
lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah Dana Desa diterima di
RKUD dengan ketentuan persyaratan penyaluran telah
dipenuhi.
(3) Penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKD tahap I
dilaksanakan setelah Bupati menerima :
a. Peraturan Desa mengenai APBDesa; dan
b. Laporan realisasi penyerapan dan capaian output
Dana Desa tahun anggaran sebelumnya, dari Kepala
Desa.
(4) Penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKD tahap II
dilaksanakan setelah Bupati menerima laporan realisasi
penyerapan dan capaian output Dana Desa tahap I dari
Kepala Desa.
(5) Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana
Desa tahap I sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
huruf b, menunjukkan rata-rata realisasi penyerapan
paling kurang sebesar 75% (tujuh puluh lima persen)
dan rata-rata capaian output menunjukkan paling
-9-

kurang sebesar 50% (lima puluh persen).


(6) Capaian output sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
huruf b dihitung berdasarkan rata-rata persentase
capaian output dari seluruh kegiatan.
(7) Penyusunan laporan realisasi penyerapan dan capaian
output sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b
dilakukan sesuai dengan tabel referensi data bidang,
kegiatan, sifat kegiatan, uraian output, volume output,
cara pengadaan, dan capaian output.
(8) Dalam hal tabel referensi data sebagaimana dimaksud
pada ayat (7) belum memenuhi kebutuhan input data,
kepala desa dapat memutakhirkan tabel referensi data
dengan mengacu pada peraturan yang diterbitkan oleh
kementerian/lembaga terkait.

BAB IV
PENGGUNAAN DANA DESA
Pasal 10
(1) Dana Desa digunakan untuk membiayai bidang
pelaksanaan pembangunan dan bidang pemberdayaan
masyarakat yang ditetapkan oleh Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Republik Indonesia.
(2) Dana Desa dapat digunakan untuk membiayai kegiatan
yang tidak termasuk dalam prioritas penggunaan Dana
Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setelah
mendapat persetujuan Camat.
(3) Persetujuan Camat sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diberikan pada saat evaluasi Rancangan Peraturan Desa
mengenai APBDesa.
(4) Dalam memberikan persetujuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (3), Camat memastikan pengalokasian Dana
Desa untuk kegiatan yang menjadi prioritas telah
terpenuhi dan/atau kegiatan pelaksanaan pembangunan
dan pemberdayaan masyarakat telah terpenuhi.
(5) Kegiatan yang tidak termasuk dalam prioritas
penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) harus berpedoman kepada Peraturan Bupati
tentang Daftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal
Usul Dan Kewenangan Lokal Berskala Desa.
- 10 -

Pasal 11
(1) Pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari Dana Desa
berpedoman pada pedoman teknis yang ditetapkan oleh
Bupati mengenai kegiatan yang dibiayai dari Dana Desa.
(2) Kegiatan yang dibiayai dari Dana Desa dilaksanakan
secara swakelola dengan menggunakan sumber
daya/bahan baku lokal, dan mengutamakan tenaga
kerja dari masyarakat Desa setempat
(3) Pedoman Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini.
Pasal 12
(1) Kepala Desa bertanggung jawab atas penggunaan Dana
Desa.
(2) Pemerintah Daerah dapat melakukan pendampingan
atas penggunaan Dana Desa.
(3) Biaya Pendampingan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Provinsi,
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa dan sumber dana lain
yang tidak mengikat.

BAB V
PELAPORAN DANA DESA
Pasal 13
(1) Kepala Desa menyampaikan laporan realisasi
penyerapan dan capaian output Dana Desa setiap tahap
penyaluran kepada Bupati melalui DPMD Kabupaten
Sukabumi.
(2) Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana
Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. laporan realisasi penyerapan dan capaian output
Dana Desa tahun anggaran sebelumnya; dan
b. laporan realisasi penyerapan dan capaian output
Dana Desa tahap I.
(3) Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana
Desa Tahun Anggaran sebelumnya sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf a disampaikan paling
lambat tanggal 7 Januari Tahun Anggaran berjalan.
(4) Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana
Desa tahap I sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf
- 11 -

b disampaikan paling lambat tanggal 7 Juli Tahun


Anggaran berjalan.
(5) Dalam hal terdapat pemutakhiran capaian output setelah
batas waktu penyampaian laporan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4), Kepala Desa dapat
menyampaikannya pemutakhiran capaian output kepada
Bupati melalui DPMD.
BAB VI
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 14
(1) Bupati menunda penyaluran Dana Desa, dalam hal:
a. belum menerima dokumen sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 13 ayat (2);
b. terdapat Sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran
sebelumnya lebih dari 30% (tiga puluh per seratus);
dan/atau
c. terdapat rekomendasi yang disampaikan oleh aparat
pengawas fungsional.
(2) Penundaan penyaluran Dana Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan terhadap
penyaluran Dana Desa tahap I tahun anggaran berjalan
sebesar Sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran
sebelumnya.
(3) Dalam hal Sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran
sebelumnya lebih besar dari jumlah Dana Desa yang
akan disalurkan pada tahap I, penyaluran Dana Desa
tahap I tidak dilakukan.
(4) Dalam hal sampai dengan minggu pertama bulan Juli
tahun anggaran berjalan sisa Dana Desa di RKD tahun
anggaran sebelumnya masih lebih besar dari 30% (tiga
puluh persen), penyaluran Dana Desa yang ditunda
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dapat
disalurkan dan menjadi sisa Dana Desa di RKUD.
(5) Bupati melaporkan Dana Desa yang tidak disalurkan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) kepada
Kepala KPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisik dan
Dana Desa.
(6) Dana Desa yang tidak disalurkan sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) tidak dapat disalurkan kembali
pada tahun anggaran berikutnya.
(7) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
c disampaikan oleh aparat pengawas fungsional di
- 12 -

daerah dalam hal terdapat potensi atau telah terjadi


penyimpangan penyaluran dan/atau penggunaan Dana
Desa.
(8) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (7)
disampaikan kepada Bupati dengan tembusan kepada
Kepala KPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisik dan
Dana Desa sebelum batas waktu tahapan penyaluran.
Pasal 15
(1) Bupati menyalurkan kembali Dana Desa yang ditunda
dalam hal:
a. dokumen persyaratan penyaluran sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) huruf a telah
diterima;
b. sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran sebelumnya
kurang dari atau sama dengan 30%; dan
c. terdapat usulan dari aparat pengawas fungsional
daerah.
(2) Dalam hal penundaan penyaluran Dana Desa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) huruf a
dan huruf c berlangsung sampai dengan berakhirnya
tahun anggaran, Dana Desa tidak dapat disalurkan lagi
ke RKD dan menjadi sisa Dana Desa di RKUD.
(3) Bupati melaporkan sisa Dana Desa di RKUD
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada Kepala
KPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa.
(4) Bupati memberitahukan kepada Kepala Desa yang
bersangkutan mengenai Dana Desa yang ditunda
penyalurannya sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
paling lambat akhir bulan November tahun anggaran
berjalan dan agar dianggarkan kembali dalam rancangan
APBDesa tahun anggaran berikutnya.
(5) Bupati menganggarkan kembali sisa Dana Desa di RKUD
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam rancangan
APBD Tahun Anggaran berikutnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(6) Dalam hal Desa telah memenuhi persyaratan penyaluran
sebelum minggu pertama bulan Juli tahun anggaran
berjalan, Bupati menyampaikan permintaan penyaluran
sisa Dana Desa tahap I yang belum disalurkan dari
RKUN ke RKUD kepada Kepala KPPN selaku KPA
Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa paling lambat
minggu kedua bulan Juli tahun anggaran berjalan.
- 13 -

Pasal 16
(1) Bupati melakukan pemotongan penyaluran Dana Desa
dalam hal setelah dikenakan sanksi penundaan
penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 14 ayat (1) huruf b, masih terdapat sisa Dana Desa
di RKD lebih dari 30% (tiga puluh persen).
(2) Pemotongan penyaluran Dana Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada penyaluran
Dana Desa tahun anggaran berikutnya.
(3) Bupati melaporkan pemotongan penyaluran Dana Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Kepala
KPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa.

BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan
Bupati Sukabumi Nomor 10 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Pembagian dan Penetapan Rincian Dana Desa Tahun
Anggaran 2017 (Berita Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun
2017 Nomor 10) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 18
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Sukabumi.

Ditetapkan di Palabuhanratu
pada tanggal 28 Desember 2017
BUPATI SUKABUMI,

TTD

MARWAN HAMAMI

Diundangkan di Palabuhanratu
pada tanggal 28 Desember 2017
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUKABUMI

TTD

IYOS SOMANTRI
BERITA DAERAH KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2017 N0M0R 72
LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI SUKABUMI
NOMOR : 72 TAHUN 2017
TANGGAL : 28 DESEMBER 2017
TENTANG : TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA
SETIAP DESA KABUPATEN SUKABUMI TAHUN ANGGARAN 2018

RINCIAN BESARAN DANA DESA YANG BERSUMBER DARI APBN UNTUK


MASING-MASING DESA KABUPATEN SUKABUMI TAHUN ANGGARAN 2018

JUMLAH DANA DESA


NO KECAMATAN DESA KET
TAHUN 2018

(1) (2) (3) (4) (5)


1 PELABUHANRATU TONJONG 1.045.329.000
2 PELABUHANRATU CITEPUS 944.540.000
3 PELABUHANRATU BUNIWANGI 891.307.000
4 PELABUHANRATU CIBODAS 773.564.000
5 PELABUHANRATU PASIRSUREN 846.635.000
6 PELABUHANRATU CIKADU 798.220.000
7 PELABUHANRATU CITARIK 771.894.000
8 PELABUHANRATU CIMANGGU 793.737.000
9 PELABUHANRATU JAYANTI 779.770.000
10 SIMPENAN CIDADAP 745.131.000
11 SIMPENAN LOJI 877.773.000
12 SIMPENAN KERTAJAYA 845.376.000
13 SIMPENAN CIHAUR 901.275.000
14 SIMPENAN CIBUNTU 910.278.000
15 SIMPENAN MEKARASIH 971.499.000
16 SIMPENAN SANGRAWAYANG 777.633.000
17 CIKAKAK CIKAKAK 696.312.000
18 CIKAKAK CIMAJA 779.819.000
19 CIKAKAK RIDOGALIH 764.118.000
20 CIKAKAK SUKAMAJU 759.930.000
21 CIKAKAK CILEUNGSING 707.525.000
22 CIKAKAK MARGALAKSANA 1.095.510.000
23 CIKAKAK SIRNARASA 1.095.863.000
24 CIKAKAK GANDASOLI 959.370.000
25 CIKAKAK CIRENDANG 1.112.033.000
26 BANTARGADUNG BANTARGADUNG 873.449.000
27 BANTARGADUNG MANGUNJAYA 793.589.000
28 BANTARGADUNG BOJONGGALING 1.012.824.000
29 BANTARGADUNG LIMUSNUNGGAL 799.628.000
30 BANTARGADUNG BANTARGEBANG 939.161.000
31 BANTARGADUNG BUANAJAYA 1.049.233.000
32 BANTARGADUNG BOYONG SARI 791.673.000
33 CISOLOK CISOLOK 806.563.000
34 CISOLOK PASIR BARU 1.134.785.000
35 CISOLOK CIKAHURIPAN 779.304.000
36 CISOLOK CIKELAT 914.728.000
37 CISOLOK CARINGIN 736.561.000
38 CISOLOK GUNUNGKARAMAT 807.218.000
39 CISOLOK GUNUNGTANJUNG 1.080.455.000
40 CISOLOK KARANGPAPAK 767.116.000
41 CISOLOK SIRNARESMI 915.030.000
42 CISOLOK CICADAS 1.046.154.000
43 CISOLOK WANAJAYA 760.617.000
44 CISOLOK WANGUNSARI 929.754.000
45 CISOLOK SUKARAME 738.270.000
46 CIKIDANG CIKIDANG 776.626.000
47 CIKIDANG CIKIRAY 801.452.000
48 CIKIDANG GUNUNGMALANG 881.054.000
49 CIKIDANG PANGKALAN 1.090.593.000
50 CIKIDANG CICAREUH 877.912.000
51 CIKIDANG TAMAN SARI 972.399.000
52 CIKIDANG BUMI SARI 1.128.366.000
53 CIKIDANG SAMPORA 1.006.649.000
JUMLAH DANA DESA
NO KECAMATAN DESA KET
TAHUN 2018

(1) (2) (3) (4) (5)


54 CIKIDANG NANGKAKONENG 1.023.293.000
55 CIKIDANG MEKARNANGKA 796.638.000
56 CIKIDANG CIJAMBE 795.265.000
57 CIKIDANG CIKARAE THOYYIBAH 1.149.655.000
58 LENGKONG LENGKONG 749.236.000
59 LENGKONG CILANGKAP 816.600.000
60 LENGKONG TEGALLEGA 765.769.000
61 LENGKONG NEGLASARI 751.336.000
62 LENGKONG LANGKAPJAYA 791.387.000
63 JAMPANG TENGAH JAMPANG TENGAH 787.458.000
64 JAMPANG TENGAH PADABEUNGHAR 723.596.000
65 JAMPANG TENGAH BANTARPANJANG 1.008.466.000
66 JAMPANG TENGAH BOJONGJENGKOL 852.062.000
67 JAMPANG TENGAH NANGERANG 1.026.939.000
68 JAMPANG TENGAH TANJUNGSARI 806.850.000
69 JAMPANG TENGAH SINDANGRESMI 823.789.000
70 JAMPANG TENGAH PANUMBANGAN 755.582.000
71 JAMPANG TENGAH CIJULANG 799.448.000
72 JAMPANG TENGAH BANTARAGUNG 941.089.000
73 JAMPANG TENGAH BOJONGTIPAR 941.741.000
74 WARUNGKIARA WARUNGKIARA 1.105.426.000
75 WARUNGKIARA BOJONGKERTA 727.869.000
76 WARUNGKIARA GIRIJAYA 745.120.000
77 WARUNGKIARA BANTARKALONG 778.139.000
78 WARUNGKIARA HEGARMANAH 731.725.000
79 WARUNGKIARA UBRUG 728.931.000
80 WARUNGKIARA SIRNAJAYA 719.794.000
81 WARUNGKIARA SUKAHARJA 697.191.000
82 WARUNGKIARA KERTAMUKTI 721.907.000
83 WARUNGKIARA MEKARJAYA 759.050.000
84 WARUNGKIARA DAMARRAJA 740.652.000
85 WARUNGKIARA TARISI 714.830.000
86 CIKEMBAR CIKEMBAR 730.255.000
87 CIKEMBAR PARAKANLIMA 765.078.000
88 CIKEMBAR BOJONG 710.053.000
89 CIKEMBAR CIMANGGU 722.056.000
90 CIKEMBAR BOJONGKEMBAR 732.145.000
91 CIKEMBAR SUKAMAJU 754.479.000
92 CIKEMBAR CIBATU 738.818.000
93 CIKEMBAR KERTARAHARJA 695.650.000
94 CIKEMBAR SUKAMULYA 732.138.000
95 CIKEMBAR BOJONGRAHARJA 695.777.000
96 CIBADAK SEKARWANGI 792.769.000
97 CIBADAK PAMURUYAN 705.745.000
98 CIBADAK KARANGTENGAH 816.249.000
99 CIBADAK NEGLASARI 979.650.000
100 CIBADAK WARNAJATI 786.628.000
101 CIBADAK TENJOJAYA 810.583.000
102 CIBADAK CIHEULANG TONGGOH 786.782.000
103 CIBADAK SUKASIRNA 835.589.000
104 CIBADAK BATUNUNGGAL 710.959.000
105 NAGRAK KALAPAREA 864.514.000
106 NAGRAK PAWENANG 745.799.000
107 NAGRAK NAGRAK UTARA 934.975.000
108 NAGRAK CISARUA 909.496.000
109 NAGRAK BALEKAMBANG 720.973.000
110 NAGRAK BABAKAN PANJANG 734.283.000
111 NAGRAK DARMAREJA 833.323.000
112 NAGRAK CIHANJAWAR 737.926.000
113 NAGRAK NAGRAK SELATAN 709.370.000
114 NAGRAK GIRIJAYA 965.393.000
115 PARUNGKUDA PARUNGKUDA 700.406.000
116 PARUNGKUDA PALASARI HILIR 939.486.000
117 PARUNGKUDA KOMPA 702.903.000
118 PARUNGKUDA PONDOKKASO LANDEUH 758.638.000
JUMLAH DANA DESA
NO KECAMATAN DESA KET
TAHUN 2018

(1) (2) (3) (4) (5)


119 PARUNGKUDA SUNDAWENANG 782.761.000
120 PARUNGKUDA BOJONGKOKOSAN 685.048.000
121 PARUNGKUDA LANGEN SARI 828.222.000
122 PARUNGKUDA BABAKANJAYA 689.461.000
123 BOJONGGENTENG BOJONGGENTENG 724.635.000
124 BOJONGGENTENG CIBODAS 1.035.038.000
125 BOJONGGENTENG BERKAH 924.476.000
126 BOJONGGENTENG CIPANENGAH 741.517.000
127 BOJONGGENTENG BOJONGGALING 930.257.000
128 PARAKANSALAK PARAKAN SALAK 803.996.000
129 PARAKANSALAK BOJONG LONGOK 714.437.000
130 PARAKANSALAK SUKAKERSA 800.926.000
131 PARAKANSALAK SUKATANI 925.369.000
132 PARAKANSALAK BOJONG ASIH 798.928.000
133 PARAKANSALAK LEBAKSARI 958.227.000
134 CICURUG NYANGKOWEK 701.849.000
135 CICURUG TENJOLAYA 826.371.000
136 CICURUG BENDA 733.603.000
137 CICURUG PASAWAHAN 732.110.000
138 CICURUG CISAAT 853.846.000
139 CICURUG PURWASARI 717.859.000
140 CICURUG CARINGIN 771.473.000
141 CICURUG TENJOAYU 673.248.000
142 CICURUG KUTAJAYA 957.125.000
143 CICURUG MEKARSARI 690.195.000
144 CICURUG BANGBAYANG 726.546.000
145 CICURUG NANGGERANG 712.230.000
146 CIDAHU PONDOKASO TONGGOH 733.506.000
147 CIDAHU BABAKAN PARI 748.372.000
148 CIDAHU PONDOKASO TENGAH 742.301.000
149 CIDAHU CIDAHU 839.194.000
150 CIDAHU TANGKIL 790.302.000
151 CIDAHU JAYABAKTI 853.111.000
152 CIDAHU GIRIJAYA 991.847.000
153 CIDAHU PASIR DOTON 704.178.000
154 KALAPANUNGGAL KALAPANUNGGAL 710.340.000
155 KALAPANUNGGAL PALASARI GIRANG 854.897.000
156 KALAPANUNGGAL PULOSARI 992.771.000
157 KALAPANUNGGAL MAKASARI 942.132.000
158 KALAPANUNGGAL KADUNUNGGAL 914.321.000
159 KALAPANUNGGAL WALANG SARI 1.064.399.000
160 KALAPANUNGGAL GUNUNGENDUT 955.680.000
161 KABANDUNGAN KABANDUNGAN 724.704.000
162 KABANDUNGAN CIPEUTEUY 1.143.534.000
163 KABANDUNGAN CIHAMERANG 1.108.279.000
164 KABANDUNGAN TUGUBANDUNG 913.256.000
165 KABANDUNGAN MEKAR JAYA 995.455.000
166 KABANDUNGAN CIANAGA 1.239.155.000
167 WALURAN WALURAN 770.519.000
168 WALURAN SUKAMUKTI 901.833.000
169 WALURAN CARINGINNUNGGAL 730.681.000
170 WALURAN MEKAR MUKTI 761.630.000
171 WALURAN MANGUNJAYA 796.867.000
172 WALURAN WALURAN MANDIRI 832.364.000
173 JAMPANG KULON BOJONGGENTENG 653.439.000
174 JAMPANG KULON CIKARANG 723.077.000
175 JAMPANG KULON BOJONG SARI 695.247.000
176 JAMPANG KULON NAGRAK SARI 705.676.000
177 JAMPANG KULON MEKARJAYA 910.484.000
178 JAMPANG KULON TANJUNG 744.069.000
179 JAMPANG KULON CIPARAY 682.385.000
180 JAMPANG KULON PADAJAYA 709.293.000
181 JAMPANG KULON KARANGANYAR 737.434.000
182 JAMPANG KULON CIKARANGGEUSAN 947.274.000
183 CIEMAS CIEMAS 758.756.000
JUMLAH DANA DESA
NO KECAMATAN DESA KET
TAHUN 2018

(1) (2) (3) (4) (5)


184 CIEMAS CIBENDA 837.508.000
185 CIEMAS CIWARU 774.863.000
186 CIEMAS MEKARJAYA 1.126.029.000
187 CIEMAS GIRI MUKTI 800.113.000
188 CIEMAS TAMANJAYA 755.708.000
189 CIEMAS MANDRAJAYA 733.050.000
190 CIEMAS SIDAMULYA 945.515.000
191 CIEMAS MEKARSAKTI 756.156.000
192 KALIBUNDER KALIBUNDER 885.075.000
193 KALIBUNDER BOJONG 733.268.000
194 KALIBUNDER CIMAHPAR 770.888.000
195 KALIBUNDER SEKARSARI 991.653.000
196 KALIBUNDER SUKALUYU 734.018.000
197 KALIBUNDER BALEKAMBANG 863.975.000
198 KALIBUNDER MEKARWANGI 754.839.000
199 SURADE JAGAMUKTI 696.795.000
200 SURADE CITANGLAR 718.977.000
201 SURADE WANASARI 723.667.000
202 SURADE SIRNASARI 771.498.000
203 SURADE KADALEMAN 727.253.000
204 SURADE GUNUNGSUNGGING 715.366.000
205 SURADE CIPEUNDEUY 727.793.000
206 SURADE PASIR IPIS 769.174.000
207 SURADE BUNIWANGI 752.376.000
208 SURADE SUKATANI 754.856.000
209 SURADE KADEMANGAN 732.712.000
210 CIBITUNG TALAGAMURNI 711.676.000
211 CIBITUNG BANYUMURNI 693.778.000
212 CIBITUNG CIBITUNG 785.581.000
213 CIBITUNG CIDAHU 776.689.000
214 CIBITUNG CIBODAS 718.864.000
215 CIBITUNG BANYUWANGI 699.449.000
216 CIRACAP CIRACAP 738.260.000
217 CIRACAP CIKANGKUNG 787.833.000
218 CIRACAP GUNUNGBATU 752.612.000
219 CIRACAP PURWASEDAR 775.444.000
220 CIRACAP PASIRPANJANG 742.816.000
221 CIRACAP MEKARSARI 824.223.000
222 CIRACAP UJUNGGENTENG 779.018.000
223 CIRACAP PANGUMBAHAN 748.893.000
224 GUNUNGGURUH CIKUJANG 738.067.000
225 GUNUNGGURUH GUNUNGGURUH 761.175.000
226 GUNUNGGURUH CIBENTANG 690.260.000
227 GUNUNGGURUH SIRNARESMI 716.811.000
228 GUNUNGGURUH KEBONMANGGU 696.430.000
229 GUNUNGGURUH CIBOLANG 744.083.000
230 GUNUNGGURUH MANGKALAYA 681.340.000
231 CICANTAYAN CICANTAYAN 711.002.000
232 CICANTAYAN LEMBURSAWAH 743.730.000
233 CICANTAYAN CIJALINGAN 724.423.000
234 CICANTAYAN CISANDE 700.101.000
235 CICANTAYAN CIMAHI 898.533.000
236 CICANTAYAN HEGARMANAH 827.252.000
237 CICANTAYAN SIKADAMAI 702.523.000
238 CICANTAYAN CIMANGGIS 728.284.000
239 CISAAT GUNUNGJAYA 695.870.000
240 CISAAT SUKASARI 753.280.000
241 CISAAT SUKAMANAH 687.760.000
242 CISAAT CISAAT 690.240.000
243 CISAAT NAGRAK 679.762.000
244 CISAAT BABAKAN 709.645.000
245 CISAAT SUKAMANTRI 692.409.000
246 CISAAT CIBATU 691.257.000
247 CISAAT SELAJAMBE 739.049.000
248 CISAAT PADAASIH 940.070.000
JUMLAH DANA DESA
NO KECAMATAN DESA KET
TAHUN 2018

(1) (2) (3) (4) (5)


249 CISAAT CIBOLANG KALER 710.695.000
250 CISAAT KUTASIRNA 736.531.000
251 CISAAT SUKARESMI 796.266.000
252 KADUDAMPIT KADUDAMPIT 719.622.000
253 KADUDAMPIT CITAMIANG 750.512.000
254 KADUDAMPIT MUARADUA 989.859.000
255 KADUDAMPIT GEDEPANGRANGO 749.450.000
256 KADUDAMPIT SUKAMANIS 1.113.461.000
257 KADUDAMPIT UNDRUSBINANGUN 914.655.000
258 KADUDAMPIT CIPETIR 775.930.000
259 KADUDAMPIT SUKAMAJU 800.061.000
260 KADUDAMPIT CIKAHURIPAN 833.578.000
261 CARINGIN CARINGIN WETAN 723.909.000
262 CARINGIN SUKAMULYA 898.066.000
263 CARINGIN CARINGIN KULON 693.318.000
264 CARINGIN SEUSEUPAN 913.634.000
265 CARINGIN CIJENGKOL 902.021.000
266 CARINGIN MEKARJAYA 899.317.000
267 CARINGIN TALAGA 767.005.000
268 CARINGIN CIKEMBANG 989.351.000
269 CARINGIN PASIR DATAR INDAH 705.130.000
270 SUKABUMI PARUNGSEAH 699.972.000
271 SUKABUMI SUNDAJAYA GIRANG 706.417.000
272 SUKABUMI KARAWANG 699.873.000
273 SUKABUMI WARNASARI 681.055.000
274 SUKABUMI SUKAJAYA 728.149.000
275 SUKABUMI PERBAWATI 694.648.000
276 SUKARAJA PASIRHALANG 767.473.000
277 SUKARAJA SELAWI 779.034.000
278 SUKARAJA LANGENSARI 856.993.000
279 SUKARAJA SUKARAJA 823.507.000
280 SUKARAJA LIMBANGAN 842.213.000
281 SUKARAJA CISARUA 1.013.165.000
282 SUKARAJA SUKAMEKAR 744.345.000
283 SUKARAJA SELAWANGI 766.710.000
284 SUKARAJA MARGALUYU 776.524.000
285 KEBONPEDES KEBONPEDES 710.947.000
286 KEBONPEDES CIKARET 723.260.000
287 KEBONPEDES BOJONGSAWAH 746.020.000
288 KEBONPEDES SASAGARAN 700.230.000
289 KEBONPEDES JAMBENENGGANG 725.411.000
290 CIREUNGHAS CIREUNGHAS 754.399.000
291 CIREUNGHAS CIPURUT 719.023.000
292 CIREUNGHAS BENCOY 883.701.000
293 CIREUNGHAS CIKURUTUG 906.094.000
294 CIREUNGHAS TEGALPANJANG 743.688.000
295 SUKALARANG SUKALARANG 846.001.000
296 SUKALARANG SUKAMAJU 736.603.000
297 SUKALARANG CIMANGKOK 889.685.000
298 SUKALARANG TITISAN 768.791.000
299 SUKALARANG SEMPLAK 764.626.000
300 SUKALARANG PRIANGANJAYA 770.797.000
301 PABUARAN PABUARAN 732.975.000
302 PABUARAN CIWALAT 780.171.000
303 PABUARAN SIRNASARI 880.209.000
304 PABUARAN BANTARSARI 994.895.000
305 PABUARAN SUKAJAYA 963.632.000
306 PABUARAN CIBADAK 819.691.000
307 PABUARAN LEMBUR SAWAH 770.122.000
308 PURABAYA PURABAYA 747.823.000
309 PURABAYA NEGLASARI 1.045.034.000
310 PURABAYA PAGELARAN 748.985.000
311 PURABAYA CIMERANG 956.428.000
312 PURABAYA CITAMIANG 792.566.000
313 PURABAYA MARGALUYU 793.261.000
JUMLAH DANA DESA
NO KECAMATAN DESA KET
TAHUN 2018

(1) (2) (3) (4) (5)


314 PURABAYA CICUKANG 791.339.000
315 NYALINDUNG NYALINDUNG 724.513.000
316 NYALINDUNG NEGLASARI 722.457.000
317 NYALINDUNG SUKAMAJU 774.441.000
318 NYALINDUNG BOJONGKALONG 723.834.000
319 NYALINDUNG CIJANGKAR 941.572.000
320 NYALINDUNG MEKARSARI 707.831.000
321 NYALINDUNG WARUNGREJA 942.558.000
322 NYALINDUNG CISITU 742.405.000
323 NYALINDUNG BOJONGSARI 730.494.000
324 NYALINDUNG KERTAANGSANA 751.052.000
325 GEGERBITUNG GEGERBITUNG 755.442.000
326 GEGERBITUNG CIJUREY 775.967.000
327 GEGERBITUNG CIENGANG 770.754.000
328 GEGERBITUNG KARANGJAYA 764.641.000
329 GEGERBITUNG CARINGIN 750.193.000
330 GEGERBITUNG SUKAMANAH 752.177.000
331 GEGERBITUNG BUNIWANGI 784.092.000
332 SAGARANTEN SAGARANTEN 691.480.000
333 SAGARANTEN CURUGLUHUR 712.129.000
334 SAGARANTEN CIBAREGBEG 749.775.000
335 SAGARANTEN PASANGGRAHAN 691.132.000
336 SAGARANTEN DATARNANGKA 743.365.000
337 SAGARANTEN PUNCAKMANGGIS 716.945.000
338 SAGARANTEN HEGARMANAH 733.781.000
339 SAGARANTEN GUNUNGBENTANG 690.025.000
340 SAGARANTEN SINARBENTANG 700.435.000
341 SAGARANTEN CIBITUNG 690.191.000
342 SAGARANTEN MARGALUYU 698.498.000
343 SAGARANTEN MEKARSARI 726.528.000
344 CURUGKEMBAR CURUGKEMBAR 699.009.000
345 CURUGKEMBAR CIMENTENG 688.822.000
346 CURUGKEMBAR TANJUNGSARI 719.150.000
347 CURUGKEMBAR SINDANGRAJA 817.041.000
348 CURUGKEMBAR MEKARTANJUNG 730.339.000
349 CURUGKEMBAR NAGRAKJAYA 692.090.000
350 CURUGKEMBAR BOJONGTUGU 703.354.000
351 CIDOLOG CIDOLOG 701.780.000
352 CIDOLOG CIPAMINGKIS 717.133.000
353 CIDOLOG CIKARANG 751.864.000
354 CIDOLOG TEGALLEGA 696.280.000
355 CIDOLOG MEKARJAYA 714.744.000
356 CIDADAP PADASENANG 780.829.000
357 CIDADAP CIDADAP 783.771.000
358 CIDADAP BANJARSARI 759.952.000
359 CIDADAP HEGARMULYA 717.591.000
360 CIDADAP TENJOLAUT 730.527.000
361 CIDADAP MEKARTANI 735.039.000
362 TEGALBULEUD TEGALBULEUD 796.051.000
363 TEGALBULEUD BANGBAYANG 744.962.000
364 TEGALBULEUD SUMBERJAYA 778.699.000
365 TEGALBULEUD CALINGCING 770.225.000
366 TEGALBULEUD NANGELA 751.893.000
367 TEGALBULEUD RAMBAY 767.801.000
368 TEGALBULEUD BUNIASIH 773.925.000
369 TEGALBULEUD SIRNAMEKAR 940.554.000
370 CIMANGGU CIMANGGU 918.376.000
371 CIMANGGU SUKAMAJU 818.575.000
372 CIMANGGU SUKAJADI 1.115.724.000
373 CIMANGGU KARANGMEKAR 833.244.000
374 CIMANGGU BOREGAH INDAH 945.431.000
375 CIMANGGU SUKAMANAH 885.817.000
376 CIAMBAR CIAMBAR 845.434.000
377 CIAMBAR GINANJAR 1.306.180.000
378 CIAMBAR WANGUNJAYA 1.123.249.000
JUMLAH DANA DESA
NO KECAMATAN DESA KET
TAHUN 2018

(1) (2) (3) (4) (5)


379 CIAMBAR MUNJUL 890.552.000
380 CIAMBAR AMBARJAYA 1.002.860.000
381 CIAMBAR CIBUNAR JAYA 965.640.000
JUMLAH 307.727.527.000

Bupati Sukabumi,

TTD

MARWAN HAMAMI
LAMPIRAN II : PERATURAN BUPATI SUKABUMI
NOMOR : 72 TAHUN 2017
TANGGAL : 28 DESEMBER 2017
TENTANG : TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA
DESA SETIAP DESA KABUPATEN SUKABUMI TAHUN
ANGGARAN 2018

PEDOMAN TEKNIS PENGGUNAAN DANA DESA

SISTEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN
BAB II KEBIJAKAN PENGATURAN DANA DESA
A. MAKSUD, TUJUAN DAN MANFAAT
B. PENGATURAN DANA DESA
C. URUSAN DAN KEGIATAN YANG DIPRIORITASKAN
D. KETENTUAN PENETAPAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA
E. MEKANISME PENETAPAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA
F. MEKANISME DAN PENYALURAN DANA DESA
BAB III PENDAMPINGAN, PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
A. PENDAMPINGAN
B. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
BAB IV PELAPORAN
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN
1. Daftar Kegiatan Prioritas Bidang Pembangunan Desa Yang Bersumber
Dari Dana Desa Tahun 2018
2. Daftar Kegiatan Prioritas Bidang Pemberdayaan Yang Bersumber Dari
Dana Desa Tahun 2018
3. Contoh Laporan Kepala Desa Kepada Bupati tentang Penetapan
Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun Anggaran …
4. Contoh Format Laporan Realisasi Penyerapan dan Capaian Output
Dana Desa
5. Contoh Format Rencana Prioritas Penggunaan Dana Desa
6. Contoh Surat Keputusan Kepala Desa Tentang Penetapan PTPKD
7. Contoh Surat Keputusan Kepala Desa Tentang Penunjukan Bank
Persepsi Sebagai RKD;
8. Contoh Surat Permohonan Penyaluran Dana Desa;
9. Contoh Rekomendasi Camat dan Lembar Verifikasi;
10. Contoh Daftar Rincian Penggunaan Dana Desa;
11. Contoh Daftar Rincian Penggunaan Dana Desa Untuk Setiap Tahap;
12. Contoh Fakta Integritas Penggunaan Dana Desa;
13. Panduan Evaluasi Rancangan Perdes APBDesa dan Rancangan
Perdesa Perubahan APBDesa

-0-
BAB I
PENDAHULUAN

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (selanjutnya


disebut UU Desa) mendefinisikan Desa adalah kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Desa sebagai kesatuan masyarakat hukum menggambarkan bahwa
Desa merupakan Subyek Hukum. Posisi Desa sebagai subyek hukum
menjadikan Desa memiliki hak dan kewajiban terhadap aset/sumberdaya
yang menjadi miliknya. Karenanya, Dana Desa sebagai bagian pendapatan
Desa pada dasarnya merupakan milik Desa sehingga penetapan
penggunaan Dana Desa merupakan kewenangan Desa. Namun demikian,
UU Desa juga memandatkan bahwa Desa berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat.
Kewenangan Desa untuk mengatur dan mengurus dimaksud
menggambarkan Desa sebagai unit pemerintahan. Kewenangan Desa
diatur berdasarkan aturan hukum yang ditetapkan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dari pada Peraturan
Desa.
Berjalannya penggabungan fungsi Desa sebagai subyek hukum dan
Desa sebagai unit pemerintahan dapat dipastikan apabila kewenangan
Desa sudah dipastikan terlebih dahulu. Lebih-lebih dalam Pasal 5 UU
Desa disebutkan bahwa Desa berkedudukan di wilayah Kabupaten.
Pengaturan Pasal 5 UU Desa ini memastikan bahwa Desa merupakan
komunitas yang memiliki keberadaan yang unik dan berbeda mengikuti
sejarah Desa itu sendiri. Tata kelola Desa yang satu dengan Desa lainnya
berbeda-beda karena Desa sejatinya komunitas yang unik/khas.
Desa dimandatkan oleh UU Desa untuk dikelola secara demokratis
dan berkeadilan sosial. Masyarakat Desa secara demokratis memilih
Kepala Desa dan anggota BPD yang selanjutnya akan bertanggung jawab
dalam mengelola pemerintahan Desa. Kepala Desa menjadi pimpinan

-1-
Pemerintah Desa sedangkan BPD menjadi lembaga penyeimbang bagi
Kepala Desa dalam mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan
urusan masyarakat. UU Desa juga memandatkan bahwa terkait hal-hal
strategis di Desa harus dibahas dan disepakati dalam musyawarah Desa
yang diselenggarakan oleh BPD. Hasil musyawarah Desa wajib
dipedomani oleh Kepala Desa untuk merumuskan kebijakan Pemerintah
Desa. Dengan demikian, UU Desa memandatkan penggabungan
demokrasi perwakilan yang diwujudkan melalui pemilihan kepala Desa
dan pemilihan anggota BPD dengan demokrasi musyawarah mufakat yang
diwujudkan dengan penyelenggaraan musyawarah Desa.
Penetapan prioritas penggunaan Dana Desa dikelola berdasarkan
tata kelola Desa yang demokratis dan berkeadilan sosial. Karenanya,
penetapan prioritas penggunaan Dana Desa akan dilaksanakan secara
terbuka, partisipatif dan memberi manfaat bagi masyarakat Desa dengan
syarat Kepala Desa, BPD dan seluruh masyarakat Desa berhasil
menghadirkan tata kelola Desa yang demokratis dan berkeadilan sosial.
Pedoman Teknis penggunaan Dana Desa sebagai pedoman bagi
Pemerintah Desa untuk mengelola penetapan prioritas penggunaan Dana
Desa dengan berdasarkan tata kelola Desa yang demokratis dan
berkeadilan sosial.

-2-
BAB II
KEBIJAKAN PENGATURAN DANA DESA

A. MAKSUD, TUJUAN DAN MANFAAT


1. Maksud
Pedoman Teknis Penggunaan Dana Desa ini diharapkan menjadi arah
kebijakan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa yang
dibiayai dengan Dana Desa.
2. Tujuan
a. menjelaskan pentingnya prioritas penggunaan Dana Desa pada bidang
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa; dan
b. memberikan gambaran tentang pilihan program/kegiatan yang
menjadi prioritas dalam penggunaan Dana Desa.
3. Manfaat
a. sebagai pedoman bagi Pemerintah Kabupaten dalam melaksanakan
pembinaan dan pengawasan terhadap Desa dalam menetapkan
prioritas penggunaan Dana Desa; dan
b. sebagai pedoman bagi Desa dalam menetapkan prioritas penggunaan
Dana Desa sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

B. PENGATURAN DANA DESA


1. Penetapan Penggunaan Dana Desa berdasarkan Kewenangan Desa
Kewenangan Desa untuk mengatur dan mengurus dibatasi pada
urusan kewenangan Desa berdasarkan hak asal-usul dan kewenangan lokal
berskala Desa. Tata cara penetapan kewenangan Desa dimaksud diatur
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun
2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa khususnya dalam Pasal 37. Tata cara penetapan kewenangan
Desa adalah sebagai berikut:
a. Pemerintah daerah Kabupaten melakukan identifikasi dan
inventarisasi kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan
lokal berskala Desa dengan melibatkan Desa;

-3-
b. Berdasarkan hasil identifikasi dan inventarisasi kewenangan Desa,
Bupati menetapkan Peraturan Bupati tentang Daftar Kewenangan
Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
c. Peraturan Bupati dimaksud ditindaklanjuti oleh Pemerintah Desa
dengan menetapkan Peraturan Desa tentang Kewenangan
Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa
sesuai dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan lokal.
Kegiatan-kegiatan yang dibiayai dengan Dana Desa harus
berdasarkan kewenangan Desa yang sudah ditetapkan dengan peraturan
Desa. Karenanya, kegiatan yang dibiayai Dana Desa wajib masuk dalam
daftar kewenangan Desa. Dengan demikian, Desa berwewenang membuat
peraturan Desa yang mengatur tentang penggunaan Dana Desa untuk
membiayai kegiatan di Desa.

2. Penetapan Penggunaan Dana Desa sebagai Bagian Perencanaan Desa


UU Desa memandatkan bahwa Pemerintah Desa menyusun
Perencanaan Pembangunan Desa sesuai dengan kewenangannya dengan
mengacu pada Perencanaan Pembangunan Kabupaten. Perencanaan
Pembangunan Desa disusun secara berjangka yaitu Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) dan Rencana Kerja
Pemerintah Desa (RKP Desa). Kedua dokumen Perencanaan Desa
dimaksud ditetapkan dengan Peraturan Desa, yang menjadi dokumen
perencanaan di Desa. RPJM Desa dan RKP Desa merupakan pedoman
dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa).
Dana Desa merupakan salah satu sumber pendapatan Desa yang termuat
dalam APB Desa.
Perencanaan Penggunaan Dana Desa merupakan bagian dari
mekanisme perencanaan Desa yaitu mulai dari penyusunan RPJM Desa,
RKP Desa dan APB Desa. Kegiatan-kegiatan yang dibiayai Dana Desa
harus menjadi bagian dari RPJM Desa, RKP Desa dan APB Desa.

3. Penetapan Penggunaan Dana Desa melalui Musyawarah Desa


Perencanaan Desa dilaksanakan berdasarkan kewenangan Desa
yang pengambilan keputusannya harus dilaksanakan melalui
Musyawarah Desa. Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa dan

-4-
unsur masyarakat menyelenggarakan musyawarah Desa untuk
membahas dan menyepakati hal yang bersifat strategis dan berdasarkan
kewenangan Desa yang dibiayai dana Desa. Oleh karena itu, penetapan
penggunaan Dana Desa yang sesuai mandat UU Desa dibahas dan
disepakati dalam musyawarah Desa.
BPD, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang hadir dalam
musyawarah Desa membahas dan menyepakati penetapan penggunaan
Dana Desa. Daftar kegiatan yang disepakati untuk dibiayai dengan Dana
Desa dijadikan dasar oleh BPD dan Pemerintah Desa dalam menetapkan
kebijakan Pemerintahan Desa melalui Peraturan Desa.

4. Penggunaan Dana Desa diatur melalui Peraturan Desa


Penetapan kebijakan Pemerintahan Desa tentang penggunaan Dana
Desa dalam bentuk Peraturan Desa yang disusun oleh Kepala Desa dan
BPD. BPD bersama Kepala Desa berkewajiban memastikan Keputusan
Musyawarah Desa tentang penggunaan Dana Desa untuk menjadi dasar
dalam penyusunan Peraturan Desa tentang RKP Desa dan Peraturan Desa
tentang APB Desa. Keputusan musyawarah Desa harus menampung dan
menyalurkan aspirasi masyarakat Desa yang menjadi dasar dalam
penyusunan Peraturan Desa.
Peraturan Desa tentang RKP Desa dan Peraturan Desa tentang APB
Desa disusun sesuai dengan kepentingan masyarakat umum dan dengan
mentaati peraturan hukum yang lebih tinggi. Karenanya, pengaturan
penggunaan Dana Desa di dalam RKP Desa dan APB Desa yang
bertentangan dengan kepentingan masyarakat umum dan/atau
ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi wajib
dibatalkan oleh Bupati.

C. URUSAN DAN KEGIATAN YANG DIPRIORITASKAN


1. Mandat Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa.
Peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dari Peraturan
Desa terkait penggunaan Dana Desa adalah Peraturan Pemerintah Nomor
60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014

-5-
tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara yang menyatakan bahwa dalam Pasal 19 ayat (1) mengatur
bahwa Dana Desa digunakan untuk membiayai penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan
pemberdayaan masyarakat dalam Pasal 19 ayat (2) mengatur bahwa Dana
Desa diprioritaskan untuk membiayai pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat. Karenanya, kegiatan yang diproritaskan untuk dibiayai Dana
Desa harus memenuhi tujuan pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat Desa yang dimandatkan UU Desa.

2. Kegiatan Prioritas Bidang Pembangunan Desa


UU Desa memandatkan bahwa tujuan pembangunan Desa adalah
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa dan kualitas hidup
manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan
kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana Desa,
pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya
alam dan lingkungan secara berkelanjutan. Kegiatan-kegiatan
pembangunan Desa yang dapat dibiayai Dana Desa terdapat dalam
lampiran Pedoman Teknis Penggunaan Dana Desa ini.

3. Kegiatan Prioritas Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa.


Undang-undang Desa menjelaskan bahwa pemberdayaan
masyarakat Desa merupakan perwujudan kemandirian Desa dalam
melakukan gerakan bersama sebagai suatu kesatuan tata kelola
Pemerintahan Desa, lembaga kemasyarakatan Desa dan lembaga adat,
serta kesatuan tata ekonomi dan lingkungan. Pemberdayaan Masyarakat
Desa dilaksanakan melalui upaya pengembangan kemandirian dan
kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap,
keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan
sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan
pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas
kebutuhan masyarakat Desa. Kegiatan-kegiatan pemberdayaan
masyarakat Desa yang dapat dibiayai Dana Desa terdapat dalam lampiran
Pedoman Teknis Penggunaan Dana Desa ini.

-6-
4. Pengembangan kegiatan yang diprioritaskan untuk dibiayai Dana Desa
Desa berwenang untuk mengembangkan jenis-jenis kegiatan
lainnya di luar daftar kegiatan yang tercantum dalam pedoman umum
ini, dengan syarat kegiatan-kegiatan yang dipilih harus:
a. tercantum dalam Peraturan Bupati tentang Daftar Kewenangan Desa
Berdasarkan Hak Asal-Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa;
b. tercantum dalam Peraturan Desa tentang Kewenangan Desa
Berdasarkan Hak Asal-Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa;
dan
c. termasuk dalam lingkup urusan pembangunan Desa dan
pemberdayaan masyarakat Desa.

D. KETENTUAN PENETAPAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA


1. Prioritas Berdasarkan Kemanfaatan
Penggunaan Dana Desa harus memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya dengan memprioritaskan kegiatan pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat Desa yang bersifat mendesak untuk
dilaksanakan, serta lebih dibutuhkan dan berhubungan langsung
dengan kepentingan sebagian besar masyarakat Desa. Sejalan dengan
tujuan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa, maka
kegiatan-kegiatan yang dibiayai Dana Desa dipilih harus dipastikan
Kemanfaatannya untuk:
a. meningkatkan kualitas kesehatan, pendidikan dan kebudayaan;
b. meningkatkan lapangan kerja dan pendapatan ekonomi keluarga;
dan
c. meningkatkan penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan
kebutuhan warga miskin di Desa, warga penyandang disabilitas dan
marginal;

Berdasarkan ketentuan Kemanfaatan kegiatan yang dibiayai Dana


Desa, maka penentuan prioritas kegiatan dilakukan dengan cara:
a. kegiatan yang semakin bermanfaat bagi peningkatan kesehatan
dan/atau pendidikan warga Desa lebih diutamakan;
b. kegiatan yang semakin bermanfaat bagi pembukaan lapangan kerja
dan peningkatan pendapatan warga Desa lebih diutamakan; dan

-7-
c. kegiatan yang semakin bermanfaat bagi penanggulangan kemiskinan
lebih diutamakan.

2. Prioritas Berdasarkan Partisipasi Masyarakat


Undang-Undang Desa memandatkan pembangunan Desa harus
mengedepankan kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan
guna mewujudkan pengarusutamaan perdamaian dan keadilan sosial.
Kebersamaan, kekeluargaan dan kegotongroyongan dalam pembangunan
Desa diwujudkan dengan mengikutsertakan masyarakat Desa dalam
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan
pembangunan Desa. Dengan demikian, kegiatan pembanguan dan
pemberdayaan masyarakat Desa yang dibiayai Desa harus dipastikan
mengikutsertakan masyarakat Desa mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasannya.
Berdasarkan adanya keharusan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa, maka penentuan
kegiatan prioritas penggunaan Dana Desa dilakukan dengan cara:
a. kegiatan yang didukung oleh sebagian besar masyarakat Desa lebih
diutamakan, dibandingkan kegiatan yang tidak dan/atau lebih sedikit
didukung masyarakat Desa;
b. kegiatan yang direncanakan dan dikelola sepenuhnya oleh masyarakat
Desa dan/atau diselenggarakan oleh pemerintah Desa bersama
masyarakat Desa lebih diutamakan dibandingkan dengan kegiatan
yang tidak melibatkan masyarakat Desa; dan
c. kegiatan yang mudah diawasi pelaksanaanya oleh masyarakat Desa
lebih diutamakan.

3. Prioritas Berdasarkan Keberlanjutan


Tujuan pembangunan Desa dicapai dengan pemenuhan kebutuhan
dasar, pembangunan sarana dan prasarana Desa, pengembangan potensi
ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan
secara berkelanjutan. Wujud keberlanjutan dalam pembangunan Desa
dilakukan dengan memastikan bahwa kegiatan-kegiatan yang dibiayai
dengan Dana Desa harus memiliki rencana pengelolaan dalam
pemanfaatannya, pemeliharaan, perawatan dan pelestariannya. Dengan

-8-
demikian, kegiatan yang dipastikan keberlanjutannya diprioritaskan
untuk dibiayai dengan Dana Desa.

4. Prioritas Berdasarkan Kepastian adanya Pengawasan


Dana Desa digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa yang pengelolaannya
dilakukan secara transparan dan akuntabel. Masyarakat Desa harus
memiliki peluang sebesar-besarnya untuk mengawasi penggunaan Dana
Desa. Oleh karena itu, kegiatan yang dibiayai dari Dana Desa harus
dipublikasikan kepada masyarakat di ruang publik atau ruang yang dapat
diakses masyarakat Desa.

5. Prioritas Berdasarkan Sumberdaya dan Tipologi Desa


Pelaksanaan kegiatan pembangunan Desa melalui pendayagunaan
sumberdaya manusia dan sumberdaya alam Desa dengan mengutamakan
mekanisme swakelola, swadaya dan gotong royong masyarakat.
Perencanaan kegiatan Desa dapat mempertimbangkan Tipologi
Desa. Tipologi Desa merupakan fakta, karakteristik dan kondisi nyata
yang khas, keadaan terkini di Desa, maupun keadaan yang berubah,
berkembang dan diharapkan akan terjadi dimasa depan. Pengelompokkan
tipologi Desa dapat diuraikan sekurang-kurangnya berdasarkan:
a. tipologi Desa berdasarkan kekerabatan meliputi:
1. Desa geneologis (dicirikan tali persaudaraan antar warga Desa masih
kuat);
2. Desa teritorial (sebagai tempat pemukiman warga dengan beragam
asal keturunan); dan
3. Desa campuran geneologis-teritorial.
b. tipologi Desa berdasarkan hamparan meliputi:
1. Desa pesisir/Desa pantai;
2. Desa dataran rendah/lembah;
3. Desa dataran tinggi; dan
4. Desa perbukitan/pegunungan.
c. tipologi Desa berdasarkan pola permukiman meliputi:
1. Desa dengan permukiman menyebar;
2. Desa dengan permukiman melingkar;
3. Desa dengan permukiman mengumpul; dan

-9-
4. Desa dengan permukiman memanjang (seperti pada bantaran
sungai/pinggir jalan).
d. tipologi Desa berdasarkan pola mata pencaharian atau kegiatan utama
masyarakat meliputi:
1. Desa pertanian;
2. Desa nelayan;
3. Desa industri (skala kerajinan dan/atau manufaktur dengan
teknologi sederhana dan madya); dan
4. Desa perdagangan (jasa-jasa).
e. tipologi Desa berdasarkan tingkat perkembangan kemajuan Desa
meliputi:
1. Desa sangat tertinggal;
2. Desa tertinggal;
3. Desa berkembang;
4. Desa maju; dan
5. Desa mandiri.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan


Transmigrasi menetapkan bahwa Indeks Desa Membangun (IDM) sebagai
alat ukur untuk menentukan tingkat kemajuan Desa. Ketetapan tingkatan
kemajuan Desa yang diukur berdasarkan IDM dapat menjadi dasar bagi
Desa untuk menentukan prioritas penggunaan Dana Desa dalam
membiayai kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa.

E. MEKANISME PENETAPAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA


Mekanisme penetapan penggunaan Dana Desa mengikuti proses
perencanaan pembangunan dan anggaran Desa. Dokumen yang dihasilkan
dalam proses perencanaan Desa meliputi RPJM Desa, RKP Desa dan APB
Desa. Prioritas penggunaan Dana Desa termasuk bagian dari penyusunan
RKP Desa dan APB Desa. Mekanisme penetapan prioritas penggunaan Dana
Desa adalah sebagai berikut:
1. Tahap Musyawarah Desa
Musyawarah Desa merupakan forum musyawarah antara BPD,
Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh Badan
Permusyawaratan Desa untuk menyepakati hal yang bersifat strategis,

- 10 -
seperti penggunaan Dana Desa dalam hal pembagunan Desa dan beberapa
yang lainnya dengan prinsip partisipatif, demokratis, dan transparan.
Penetapan prioritas penggunaan Dana Desa merupakan bagian dari
hal-hal strategis di Desa, sehingga wajib dibahas dan disepakati dalam
musyawarah Desa. Pembahasan penetapan prioritas penggunaan Dana
Desa dilakukan di forum musyawarah Desa untuk penyusunan RKP Desa.
Pembahasan prioritas penggunaan Dana Desa dalam musyawarah
Desa berdasarkan usulan, aspirasi dan kemanfaatan kegiatan masyarakat
Desa. Hasil kesepakatan musyawarah Desa terkait prioritas penggunaan
Dana Desa harus dituangkan dalam dokumen Berita Acara yang tata cara
penyusunannya sesuai peraturan perundang-undangan tentang
musyawarah Desa.

2. Tahap Penyusunan Rancangan RKP Desa


Kepala Desa wajib mempedomani hasil kesepakatan musyawarah
Desa berkaitan dengan prioritas penggunaan Dana Desa. Kegiatan-kegiatan
yang disepakati untuk dibiayai dengan Dana Desa termuat dalam dokumen
rancangan RKP Desa.
Dalam rangka penyusunan rancangan RKP Desa khususnya terkait
penggunaan Dana Desa, Pemerintah Daerah Kabupaten berkewajiban
menyampaikan kepada seluruh Kepala Desa di wilayahnya tentang
informasi sebagai berikut:
a. pagu indikatif Dana Desa; dan
b. data tipologi Desa berdasarkan perkembangan Desa yang dihitung
berdasar IDM.
Berdasarkan pagu indikatif Dana Desa beserta data IDM, Kepala Desa
merancang prioritas penggunaan Dana Desa dengan berdasarkan
perhitungan terhadap:
a. kemanfaatan hasil kegiatan;
b. usulan dan aspirasi masyarakat Desa serta peran serta masyarakat
Desa dalam pelaksanaan kegiatan;
c. pengelolaan dan pemanfaatan hasil kegiatan serta perawatan dan
pelestariannya;
d. pengawasan masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan;

- 11 -
e. pendayagunaan sumberdaya manusia, sumberdaya alam serta
sumberdaya lainnya dalam pelaksanaan kegiatan yang dikelola
secara mandiri oleh Desa; dan
f. tipologi Desa untuk memastikan bahwa pelaksanaan kegiatan
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa yang dibiayai
Dana Desa sesuai dengan kondisi obyektif yang ada di Desa.

Penetapan prioritas penggunaan Dana Desa berdasarkan tipologi


Desa menjadikan jenis kegiatan yang diprioritaskan pada masing-
masing Desa yang sangat beragam. Untuk itu, dalam pedoman umum
ini hanya diberikan contoh-contoh program/kegiatan sehingga Desa-
Desa masih memiliki keleluasaan untuk memilih kegiatannya yang
sesuai dengan tipologi Desanya.
Contoh:
Desa A : tipologi Desa perbukitan-perkebunan/perladangan-
campuran tertinggal dan sangat tertinggal
Desa B : tipologi Desa lembah-pertanian/sawah-teritorial-
berkembang
Desa C : tipologi Desa pesisir-nelayan-geneologis-maju dan mandiri

Contoh rencana prioritas penggunaan Dana Desa dengan


mempertimbangkan beberapa tata cara penentuan prioritas penggunaan
Dana Desa disajikan pada tabel di bagian akhir Pedoman Umum ini.

3. Tahap Penetapan RKP Desa


Kepala Desa berkewajiban menyampaikan kepada masyarakat
Desa rancangan RKP Desa yang memuat rencana kegiatan-kegiatan yang
akan dibiayai dengan Dana Desa. Kepala Desa menyelenggarakan
musyawarah perencanaan pembangunan Desa (Musrenbang Desa) yang
dihadiri oleh BPD dan unsur masyarakat Desa. Rancangan RKP Desa,
termasuk rancangan prioritas kegiatan yang dibiayai dari Dana Desa
harus dibahas dan disepakati dalam Musrenbang Desa. Hasil
kesepakatan dalam musrenbang Desa menjadi pedoman bagi Kepala
Desa dan BPD dalam menyusun Peraturan Desa tentang RKP Desa.

- 12 -
4. Tahap Penyusunan Rancangan APB Desa
Pembiayaan kegiatan dengan Dana Desa dipastikan setelah Bupati
menetapkan Peraturan Bupati Mengenai Tata Cara Pembagian Dan
Penetapan Rincian Dana Desa. Berdasarkan peraturan bupati dimaksud,
diketahui besaran Dana Desa untuk masing-masing Desa. Bupati
berkewajiban menyampaikan dan mensosialisasikan kepada Desa-Desa
peraturan bupati mengenai tata cara pembagian dan penetapan rincian
Dana Desa.
Kepala Desa merancang pembiayaan kegiatan dengan Dana Desa
dengan berpedoman kepada RKP Desa. Dana Desa dibagi untuk
membiayai kegiatan-kegiatan sesuai daftar urutan kegiatan yang sudah
ditetapkan dalam RKP Desa. Kepala Desa dilarang secara sepihak
mengubah daftar kegiatan yang direncanakan dibiayai Dana Desa yang
sudah ditetapkan dalam RKP Desa.
Rencana penggunaan Dana Desa masuk menjadi bagian dari
Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa. Kepala Desa berkewajiban
mensosialisasikan dan menginformasikan kepada masyarakat Desa
perihal Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa. Sosialisasi
rancangan APB Desa dilakukan sebelum dokumen Rancangan Peraturan
Desa tentang APB Desa disampaikan Kepala Desa kepada Bupati melalui
Camat untuk di evaluasi.
Masyarakat Desa, melalui BPD, berhak untuk menyampaikan
keberatan kepada Kepala Desa apabila rancangan penggunaan Dana
Desa berbeda dengan rencana yang sudah ditetapkan dalam Peraturan
Desa tentang RKP Desa. Dalam hal Kepala Desa berkeras untuk
mengubah rencana penggunaan Dana Desa yang sudah ditetapkan
dalam RKP Desa, maka BPD berkewajiban menyelenggarakan
musyawarah Desa untuk membahas dan menyepakati rencana
penggunaan Dana Desa. Dengan demikian, rancangan Peraturan Desa
tentang APB Desa yang disampaikan Kepala Desa kepada Bupati harus
dipastikan diterima oleh sebagian besar masyarakat Desa.

5. Tahap Evaluasi Rancangan APB Desa


Camat berkewajiban mengevaluasi Rancangan Peraturan Desa
tentang APB Desa khususnya rencana penggunaan Dana Desa. Evaluasi

- 13 -
dimaksud diadakan untuk memastikan bahwa kegiatan-kegiatan yang
dibiayai Dana Desa memenuhi ketentuan hal-hal sebagai berikut:
a. termasuk bagian dari kewenangan Desa berdasarkan hak asul-usul
dan kewenangan lokal berskala Desa;
b. termasuk urusan pembangunan Desa dan pemberdayaan masyarakat
Desa;
c. tidak tumpang tindih dengan program/kegiatan dari Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten;
d. prioritas penggunaan Dana Desa yang tercantum dalam Rancangan
APB Desa direncanakan sesuai dengan mekanisme penetapan prioritas
penggunaan Dana Desa yang diatur dengan peraturan perundang-
undangan termasuk Pedoman Umum Penetapan Prioritas Penggunaan
Dana Desa.

F. MEKANISME DAN PENYALURAN DANA DESA


1. Tahapan penyaluran Dana Desa adalah sebagai berikut :
a. Kepala Desa menetapkan RKD pada bank persepsi berdasarkan
Keputusan Kepala Desa;
b. RKD yang ditetapkan pada bank persepsi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diwajibkan atas nama Pemerintah Desa;
c. Setiap desa harus menyerahkan nomor rekening bank atas nama
Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada
BPKAD melalui DPMD; dan
d. Penyaluran Dana Desa dilaksanakan melalui transfer dari RKUD ke
RKD setelah mendapatkan Rekomendasi dari Camat atas dasar
permohonan dari Pemerintah Desa.
e. Penyaluran Dana Desa dilakukan secara bertahap :
1) tahap I paling cepat pada bulan Maret dan paling lambat bulan
juli sebesar 60% (enam puluh per seratus); dan
2) tahap II paling cepat pada bulan Agustus sebesar 40% (empat
puluh per seratus).

2. Mekanisme penyaluran dana desa adalah sebagai berikut :


a. Kepala Desa membuat permohonan penyaluran dana desa yang
ditujukan kepada Bupati melalui BPKAD setelah mendapatkan
rekomendasi dari Camat.

- 14 -
b. Camat memverifikasi permohonan berkas penyaluran dari masing-
masing Desa dengan ketentuan :
1. apabila berkas dinyatakan lengkap dan sah diteruskan kepada
DPMD;
2. apabila berkas tidak lengkap dan/atau tidak sah dikembalikan
kepada Kepala Desa untuk diperbaiki;
3. Kepala Desa memperbaiki berkas tidak lengkap dan/atau tidak
sah, untuk kemudian diserahkan kembali kepada Camat.
c. Camat menyampaikan rekomendasi permohonan penyaluran
dimaksud kepada DPMD.
d. DPMD menindaklanjuti rekomendasi Camat dimaksud untuk
diteruskan kepada BPKAD.
e. Kepala BPKAD menerbitkan SP2D kepada bank persepsi.
f. Penyaluran dana desa dari RKUD ke RKD melalui bank persepsi
paling lama 2 (dua) hari kerja.

3. Persyaratan Penyaluran Dana Desa sebagai berikut berikut :


a. Persyaratan penyaluran Dana Desa tahap I sebagai berikut:
1. dokumen RPJM Desa dan RKP Desa;
2. keputusan Kepala Desa tentang Penetapan PTPKD dan
penunjukan bank persepsi sebagai RKD;
3. pertanggungjawaban Penggunaan Dana Desa Tahap kedua
Tahun sebelumnya beserta bukti setoran pajak;
4. surat permohonan penyaluran dari Kepala Desa;
5. rekomendasi Camat;
6. peraturan desa tentang Kewangan Desa Berdasarkan Hak Asal
Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa;
7. peraturan Desa tentang APB Desa untuk tahun berjalan beserta
lampirannya setelah dilakukan evaluasi oleh Camat;
8. daftar rincian penggunaan Dana Desa keseluruhan dan tahap I;
9. foto copy KTP Kepala Desa, RKD, NPWP, NPWPD atas nama
Pemerintah Desa;
10. visualisasi 0% (untuk kegiatan bidang pembangunan desa);
11. fakta Integritas penggunaan dana desa (bermaterai Rp. 6.000);
12. laporan Realisasi APBDesa Semester kedua Tahun sebelumnya;

- 15 -
13. peraturan Desa tentang laporan pertanggungjawaban realisasi
pelaksanaan APBDesa tahun sebelumnya beserta lampirannya;
14. laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa
tahun sebelumnya;dan
15. laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (LPPD) tahun
sebelumnya.
Berkas persyaratan untuk penyaluran tahap pertama, angka 1
sampai dengan angka 15, salinannya diarsipkan di Kecamatan, dan
angkat 4 sampai dengan angka 15 disampaikan kepada BPKAD
melalui DPMD.

b. Penyaluran tahap II dilampiri:


1. pertanggungjawaban penggunaan Dana Desa tahap I berikut
bukti setoran pajak;
2. surat Permohonan penyaluran dari Kepala Desa;
3. rekomendasi Camat;
4. daftar rencana penggunaan Dana Desa tahap II;
5. foto copy KTP Kepala Desa, RKD, NPWP, NPWPD atas nama
Pemerintah Desa;
6. visualisasi 0% (untuk kegiatan bidang pembangunan Desa);
7. fakta Integritas penggunaan Dana Desa (bermaterai Rp. 6.000,-);
8. laporan Realisasi APBDesa semester pertama;dan
9. laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa
Tahap I.
Berkas persyaratan untuk penyaluran tahap kedua, angka 1 sampai
dengan angka 9, salinannya diarsipkan di Kecamatan, dan angkat
2 sampai dengan angka 9 disampaikan kepada BPKAD melalui
DPMD. Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana
Desa tahap I, menunjukan rata-rata realisasi penyerapan paling
sedikit sebesar 75% (tujuh puluh lima per seratus) dan rata-rata
capaian output menunjukan paling sedikit sebesar 50% (lima puluh
per seratus). Capaian output dihitung berdasarkan rata-rata
persentase capaian output dari seluruh kegiatan. Format Laporan
realisasi penyerapan dan capaian output dana desa tercantum
dalam Lampiran Petunjuk Teknis ini.

- 16 -
BAB III
PENDAMPINGAN, PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

A. PENDAMPINGAN
Penetapan prioritas penggunaan Dana Desa dilaksanakan dengan
pendekatan pemberdayaan masyarakat Desa. Intinya adalah masyarakat Desa
didampingi untuk terlibat aktif dalam penetapan prioritas penggunaan Dana
Desa, sehingga Dana Desa dipastikan membiayai kegiatan-kegiatan yang
dibutuhkan oleh masyarakat Desa.
Undang-Undang Desa memandatkan bahwa penyelenggaraan
pemberdayaan masyarakat Desa dilakukan dengan memberikan pendampingan
dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan Desa.
Pendampingan Desa dilakukan secara teknis oleh tenaga pendamping
profesional, kader pemberdayaan masyarakat Desa dan/atau pihak ketiga,
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.
Adapun tugas dan pokok dapat diuraikan sebagai berikut:

1. TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (TAPM)


Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) yang meliputi Tenaga
Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa (TA-PMD), Tenaga Ahli Infrastruktur
Desa (TA-ID), Tenaga Ahli Pengembangan Ekonomi Desa (TA-PED), Tenaga
Ahli Pengembangan Teknologi Tepat Guna (TA-PTTG), Tenaga Ahli
Pembangunan Partisipatif (TA-PP) dan Tenaga Ahli Pelayanan Sosial
Dasar (TA-PSD). Secara khusus masing masing TA mempunyai tugas
dan fungsi sebagai berikut:
a. Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa (TA-PMD)
Tupoksi pendampingan adalah melakukan fasilitasi,
pendampingan dan penguatan kapasitas pendamping dalam hal:

No Tugas Pokok Output Kerja Indikator


1) Membantu pemerintah Terselenggaranya a) Terdistribusinya
daerah Kabupaten/Kota Sosialisasi Undang- bahan- bahan
terkait sosialisasi Undang No. 6 Sosialisasi Undang-
Undang - Undang No. 6 Tahun 2014 Undang No. 6 Tahun
Tahun 2014 tentang tentang Desa. 2014 tentang Desa;
Desa. b) Meningkatnya
pemahaman
pemangku
kepentingan

- 17 -
terhadap Undang-
Undang No. 6 Tahun
2014 tentang Desa.
2) Membantu penyusunan Tersedianya Terfasilitasinya regulasi
regulasi daerah. regulasi daerah daerah dengan prioritas
dengan prioritas peraturan Bupati/Wali
peraturan kota tentang daftar
Bupati/Wali kota kewenangan
tentang daftar berdasarkan hak asal
kewenangan usul dan kewenangan
berdasarkan hak lokal berskala Desa
asal usul dan dan regulasi tentang
kewenangan lokal pemberdayaan
berskala Desa dan masyarakat Desa.
regulasi tentang
pemberdayaan
masyarakat Desa.
3) Melakukan supervisi PD Pendamping desa Terfasilitasinya
dalam memfasilitasi mampu penyusunan produk
penyusunan produk memfasilitasi hukum Desa.
hukum desa. penyusunan
produk hukum
Desa.
4) Meningkatkan Meningkatnya a) Tersusunnya
kapasitas PD dan PLD kapasitas PD dan kurikulum dan
dalam memfasilitasi PLD dalam modul pelatihan PD,
proses pembangunan memfasilitasi PLD dan kader Desa;
desa. proses b) Meningkatnya
pembangunan keterampilan PD dan
desa. PLD dalam
memfasilitasi
Pembangunan Desa
dan pemberdayaan
masyarakat serta
penyusunan produk
hukum Desa;
c) Tersedianya buku
bimbingan dan
pengendalian kinerja
pendamping.
5) Membantu PD dalam Adanya sejumlah a) Rencana kegiatan
memfasilitasi kaderisasi kader desa yang kaderisasi
masyarakat desa. terlatih. masyarakat desa di
desa dan/atau
antardesa;
b) Terselenggaranya
kaderisasi
masyarakat desa di
desa dan/atau
antardesa;
c) Setiap desa memiliki
kader desa sesuai
kebutuhan.
6) Membantu PD dalam Proses fasilitasi a) Tersusunnya
Fasilitasi kerja sama kerja sama rencana kerja sama

- 18 -
antardesa dan pihak antardesa dalam antardesa dalam
lainnya dalam rangka rangka rangka
pembangunan dan pembangunan dan pembangunan dan
pemberdayaan pemberdayaan pemberdayaan
masyarakat desa. masyarakat dapat masyarakat desa;
berjalan dengan b) Terfasilitasinya kerja
baik. sama antardesa dan
pihak lainnya dalam
rangka
pembangunan dan
pemberdayaan
masyarakat desa.
7) Fasilitasi Satuan Kerja Satuan Kerja a) Panduan
Perangkat Daerah Perangkat Daerah pendampingan SKPD
(SKPD) untuk (SKPD) dapat dalam rangka
mendampingi desa memfasilitasi dan pembangunan dan
melaksanakan mendampingi Desa pemberdayaan
pemberdayaan melaksanakan masyarakat desa;
masyarakat desa. pemberdayaan b) Pendampingan
masyarakat dan SKPD dalam rangka
pembangunan desa pembangunan dan
dengan baik. pemberdayaan
masyarakat desa
terlaksana;
c) Terselenggaranya
kegiatan kerjasama
desa dengan pihak
ketiga.
8) Fasilitasi Adanya sistem Masyarakat
pengembangan media informasi desa yang memperoleh informasi
informasi desa untuk mudah diakses oleh yang memadai tentang
masyarakat desa. masyarakat desa. kegiatan pembangunan
di desa.

b. Tenaga Ahli Infrastruktur Desa (TA-ID)


Tupoksi utama adalah melakukan fasilitasi, pendampingan dan
penguatan kapasitas pendamping dalam hal :

No Tugas Pokok Output Kerja Indikator


1) Membantu PD dalam Proses fasilitasi a) Tersedianya
fasilitasi pembangunan pembangunan dan dokumen
dan pengelolaan pengelolaan sarana rekapitulasi rencana
infrastruktur desa. dan prasarana desa pembangunan
berjalan dengan baik. infrastruktur desa
berdasarkan RKP
Desa;
b) Desain dan
anggaran
pembangunan
infrastruktur desa
sesuai dengan
kebutuhan dan
spesifikasi teknis;

- 19 -
c) Terbangunnya
infrastruktur desa
yang berkualitas,
berfungsi dan
bermanfaat.
2) Membantu PD dalam Adanya kader teknik a) Tersedianya data
pembentukan dan desa yang mampu kader- kader teknis
peningkatan kapasitas menjalankan tugas desa yang telah
kader teknik desa. dan fungsi dengan terlatih;
baik. b) Adanya
pengembangan yang
berkelanjutan bagi
kader-kader teknik
Desa dalam
pelaksanaan
pembangunan
infrastruktur desa.
3) Membantu SKPD Terlaksananya a) Adanya data
mendampingi desa pendampingan Desa kegiatan
dalam perencanaan, oleh SKPD dalam perencanaan,
pelaksanaan, pembangunan pelaksanaan,
pengelolaan dan infrastruktur desa. pengelolaan dan
pemeliharaan pemeliharaan
infrastruktur desa infrastruktur desa;
termasuk sertifikasi b) Adanya dokumen
infrastruktur desa. sertifikasi
infrastruktur desa;
c) Terselenggaranya
bimbingan teknis
dari SKPD terhadap
kegiatan
infrastruktur desa,
yang membutuhkan
penanganan
khusus.
4) Melakukan koordinasi Terjadinya koordinasi a) Tersedianya
dengan SKPD terkait dan dengan SKPD terkait informasi rencana
pihak lainnya dalam hal dan pihak lainnya pembangunan
perencanaan, dalam hal daerah dan pihak
pelaksanaan, perencanaan, lainnya kepada
pengelolaan dan pelaksanaan, desa;
pemeliharaan pengelolaan dan b) Terinformasikannya
infrastruktur desa. pemeliharaan standar harga
infrastruktur desa. satuan barang
kabupaten/kota
kepada desa;
c) Terinformasikannya
desain atau
konstruksi
infrastruktur yang
sesuai dengan
kekhususan daerah
setempat.

- 20 -
5) Membantu penyusunan Tersedianya regulasi d) Tersedianya
regulasi daerah. daerah dengan regulasi tentang
prioritas peraturan pengadaan barang
bupati/ wali kota dan jasa dan
tentang pengadaan standar harga
barang dan jasa. satuan barang
kabupaten/ kota.
6) Meningkatkan kapasitas Terselenggaranya a) Tersusunnya
Pendamping Desa Teknik peningkatan kurikulum dan
Infrastruktur. kapasitas modul pelatihan PD-
Pendamping Desa TI dan kader
Teknik Infrastruktur. Teknik;
b) Meningkatnya
keterampilan PD-TI
dan kader teknik;
c) Tersedianya buku
bimbingan dan
pengendalian
kinerja pendamping.

c. Tenaga Ahli Pembangunan Partisipatif (TA-PP)


Tupoksi utama adalah melakukan fasilitasi, pendampingan dan
penguatan kapasitas pendamping dalam hal :

No Tugas Pokok Output Kerja Indikator


1) Memfasilitasi Pemerintah Adanya regulasi a) Terselenggaranya
Daerah Kabupaten/Kota pembangunan desa/ kegiatan
dalam penyusunan antardesa yang penyusunan
regulasi pembangunan partisipatif dan regulasi
desa/ antar desa yang regulasi lain yang pembangunan
partisipatif dan regulasi disyaratkan terkait desa/ antardesa
lain yang disyaratkan implementasi UU yang partisipatif;
terkait implementasi UU Desa. b) Terselenggaranya
Desa. kegiatan
penyusunan
regulasi tentang
penghitungan
alokasi dana desa
tiap-tiap desa dan
pengelolaan
keuangan desa.
2) Membantu pemerintah Terjadinya koordinasi a) Tersedianya data
daerah dan pemerintah dan sinkronisasi rencana program-
desa dalam hal rencana program desa
koordinasi dan pembangunan Desa berskala lokal desa,
sinkronisasi dengan rencana maupun program-
perencanaan pembangunan program kawasan
pembangunan desa daerah. perdesaan dengan
dengan rencana
pembangunan
daerah;

- 21 -
b) Terjadinya
koordinasi dan
sinkronisasi
program-program
desa berskala lokal
desa, maupun
program- program
kawasan perdesaan
dengan rencana
pembangunan
daerah.
Membantu PD dalam Terfasilitasinya a) Ditetapkannya
fasilitasi perencanaan, perencanaan, RPJMDesa, RKP
pelaksanaan dan pelaksanaan dan Desa, dan APBDesa;
pengawasan pengawasan b) Terselenggaranya
pembangunan desa. pembangunan desa.. pelaksanaan dan
pengawasan
pembangunan desa;
c) Tersedianya data
hasil pembangunan
desa, baik kegiatan
maupun keuangan.
4) Membantu PD dalam Terfasilitasinya a) Adanya rencana
menfasiltasi kerjasama kerjasama antardesa kerjasama
antar Desa dan pihak dan pihak lain dalam antardesa dan
lain dalam rangka rangka pembangunan pihak lain dalam
pembangunan dan dan pemberdayaan rangka
pemberdayaan masyarakat desa pembangunan dan
masyarakat desa. berjalan dengan baik. pemberdayaan
masyarakat desa;
b) Adanya kerjasama
antar desa dan
pihak lain dalam
rangka
pembangunan dan
pemberdayaan
masyarakat desa.
5) Membantu Satuan Kerja Satuan Kerja a) Terfasilitasinya
Perangkat Daerah (SKPD) Perangkat Daerah penyusunan
dan pihak lain dalam (SKPD) dan pihak lain Panduan
mendampingi desa/ dapat memfasilitasi pendampingan
antardesa melaksanakan dan mendampingi SKPD dan pihak
pembangunan desa/ antardesa lain dalam rangka
partisipatif. melaksanakan pembangunan
pembangunan partisipatif;
partisipatif. b) Terlaksananya
Pendampingan
SKPD dan pihak
lain dalam rangka
pembangunan
partisipatif di desa/
antardesa.
6) Membantu PD dan PLD Adanya sistem Masyarakat
dalam memfasilitasi Desa informasi desa yang memperoleh informasi

- 22 -
mengembangkan media mudah diakses oleh yang memadai tentang
informasi desa untuk masyarakat desa. kegiatan pembangunan
masyarakat desa. di desa.
7) Meningkatkan kapasitas Terwujudnya a) Tersedianya
PD dan PLD dalam peningkatan kurikulum dan
mendampingi Desa/ kapasitas PD dan modul pelatihan
antardesa menerapkan PLD pembangunan
pembangunan partisipatif;
partisipatif. b) Terselenggaranya
peningkatan
kapasitas PD dan
PLD dengan
menggunakan
modul pelatihan
yang ada (termasuk
modul pengelolaan
keuangan Desa dan
perpajakan);
c) Terwujudnya
pembangunan
partisipatif yang
menjamin
keterlibatan warga
miskin, kaum
perempuan, difabel,
dan kelompok
marginal lainnya.

d. Tenaga Ahli Pengembangan Ekonomi Desa (TA-PED)


Tupoksi utama adalah melakukan fasilitasi, pendampingan dan
penguatan kapasitas pendamping dalam hal :

No Tugas Pokok Output Kerja Indikator


1) Membantu PD dalam Proses fasilitasi oleh a)Tersosialisasikannya
fasilitasi pembentukan, PD dalam konsep dan
pengelolaan, pembentukan, prosedur
pengembangan dan pengelolaan , pembentukan,
pemasaran hasil usaha pengembangan dan pengelolaan ,
BUMDes/BUMDes pemasaran hasil pengembangan dan
bersama. usaha pemasaran hasil
BUMDes/BUMDes usaha BUMDes/
bersama dapat BUMDes bersama;
terlaksana. b) Tersusunnya
rencana kerja
pembentukan,
pengelolaan dan
pengembangan
BUMDes/
BUMDes
bersama;

- 23 -
c)Terselenggaranya
pendampingan dan
pembinaan dari
pemerintah daerah
dalam
pembentukan,
pengelolaan dan
pengembangan BUM
Des/BUMDes
bersama;
d) Terjadinya
proses saling
belajar dalam
pembentukan
dan
pengembangan
BUMDes/BUMD
es bersama.
2) Memfasilitasi pemerintah Ditetapkannya Terfasilitasinya
kabupaten/ kota dalam regulasi yang penyusunan
penyusunan regulasi memberikan insentif regulasi yang
yang memberikan insentif terbentuknya memberikan
terbentuknya BUMDes/ BUMDes/ BUMDes insentif
BUMDes bersama. bersama. terbentuknya
BUMDes/BUMDes
bersama
3) Membantu PD dalam Adanya pasar Desa a) Terlaksananya
fasilitasi pembentukan, yang aktif dan pelatihan- pelatihan
pengelolaan dan berkembang pengelolaan pasar
pengembangan pasar desa;
desa. b) Terfasilitasinya
pembentukan,
pengelolaan dan
pengembangan
pasar Desa
berjalan sesuai
regulasi yang
ada.
4) Membantu PD dalam a) Terbentuknya a) Terlaksananya
fasilitasi akses berbagai unit usaha promosi pemasaran
permodalan, promosi, kecil dan menengah rutin hasil- hasil
pemasaran hasil usaha di desa yang usaha ekonomi
ekonomi termasuk usaha didukung dengan produktif termasuk
ekonomi kreatif desa dan jaringan pemasaran usaha ekonomi
pengembangan jaringan hasil usaha; kreatif desa;
pemasaran hasil usaha b) Berkembangnya b) Tersedianya data
ekonomi desa. kredit modal usaha dan aktifitas
ekonomi dan jaringan
pengembangan usaha pemasaran hasil-
kredit mikro desa. hasil usaha
ekonomi produktif
desa;
c) Terfasilitasinya
promosi

- 24 -
pemasaran hasil
usaha ekonomi
desa dan
pengembangan
jaringan
pemasaran hasil
usaha ekonomi
desa melalui
berbagai media;
d) Tersedianya
lembaga
pengelola
pengembangan
kredit modal
usaha ekonomi
desa;
e) Terwujudnya
media diseminasi
model-model dan
pengetahuan baru
tentang
pengembangan
ekonomi
perdesaan.
5) Membantu Pendamping Proses fasilitasi Tumbuhnya
Desa dalam fasilitasi pengembangan kewirausahawan di
pengembangan kewirausahaan Desa desa dan antardesa
kewirausahaan desa. terlaksana dengan yang diwujudkan
baik. melalui kegiatan-
kegiatan
kewirausahaan
yang kongkrit di
desa.
6) Fasilitasi SKPD dan SKPD dan pihak lain Terfasilitasinya SKPD
pihak lain yang dapat mendampingi Kabupaten/Kota dan
bermaksud untuk Desa dalam pihak lain untuk
mendampingi desa dalam mengembangkan mendampingi desa
mengembangkan ekonomi desa. dalam rangka
ekonomi desa. pengembangan
ekonomi desa.
7) Meningkatkan kapasitas Terwujudnya a) Tersedianya
PD dan PLD dalam peningkatan kurikulum dan
mendampingi Desa/ kapasitas PD dan modul pelatihan
antardesa untuk PLD untuk pengembangan
pengembangan ekonomi pengembangan ekonomi desa;
desa. ekonomi desa. b) Terselenggaranya
peningkatan
kapasitas PD dan
PLD dengan
menggunakan
modul pelatihan.
8) Membantu PD dan Terjadinya koordinasi Tersedianya data
pemerintah desa dalam dalam hal dan informasi
koordinasi

- 25 -
pengembangan ekonomi pengembangan pengembangan
desa. ekonomi desa. ekonomi desa.

e. Tenaga Ahli Pengembangan Teknologi Tepat Guna (TA-TTG)


Tupoksi utama adalah melakukan fasilitasi, pendampingan dan
penguatan kapasitas pendamping dalam hal :

No Tugas Pokok Output Kerja Indikator


1) Meningkatkan kapasitas Terwujudnya a) Tersedianya
PD dan PLD dalam peningkatan kurikulum dan
mendampingi Desa/ kapasitas PD dan modul pelatihan
antardesa untuk PLD untuk pengembangan
pengembangan teknologi pengembangan teknologi tepat guna.
tepat guna. teknologi tepat guna. b) Terselenggaranya
peningkatan
kapasitas PD dan
PLD dengan
menggunakan
modul pelatihan.
2) Memfasilitasi pemerintah Ditetapkannya Terfasilitasinya
kabupaten/ kota dalam regulasi tentang penyusunan regulasi
penyusunan regulasi pengembangan tentang pengembangan
tentang pengembangan teknologi tepat guna. teknologi tepat guna.
teknologi tepat guna.
3) Fasilitasi SKPD dan Teknologi tepat guna a) Tersedianya rencana
pihak lain dalam yang ada di Desa pengembangan
pengembangan dan dapat dimanfaatkan teknologi tepat guna
promosi teknologi tepat masyarakat banyak untuk desa yang
guna. untuk mendukung berbasis potensi
perekonomian desa lokal dan ramah
dan masyarakat desa. lingkungan;
b) Terpromosikannya
pendayagunaan
teknologi tepat guna
di desa;
c)Terselenggarakannya
berbagai kegiatan
yang mendukung
pengembangan dan
penggunaan
teknologi tepat guna;
d) Tersedianya
database lembaga
dan perseorangan
yang memiliki
program kepedulian
dan kompetensi
terkait
pengembangan dan

- 26 -
penggunaan
teknologi tepat guna.
4) Membantu PD dan PLD Diterapkannya a) Adanya rencana
dalam memfasilitasi teknologi tepat guna penerapan teknologi
desa/ antardesa di desa/ antardesa tepat guna di desa/
menggunakan teknologi untuk kemandirian antardesa untuk
tepat guna untuk pangan, energi dan kemandirian
kemandirian pangan, sumberdaya alam pangan, energi dan
energi dan sumberdaya dan terbarukan yang sumberdaya alam
alam dan terbarukan ramah lingkungan. dan terbarukan yang
yang ramah lingkungan;
ramah lingkungan. b) Masyarakat desa
mampu
memanfaatkan
teknologi tepat guna
yang ada untuk
mendukung
kemandirian
pangan, energi dan
sumberdaya alam
dan terbarukan yang
ramah lingkungan.
5) Membantu pemerintah Terjadinya koordinasi Tersedianya data dan
daerah dan pemerintah dalam hal informasi
desa dalam koordinasi pengembangan pengembangan
pengembangan teknologi teknologi tepat guna. teknologi tepat guna.
tepat guna.

f. Tenaga Ahli Pelayanan Sosial Dasar (TA-PSD)


Tupoksi utama adalah melakukan fasilitasi, pendampingan dan
penguatan kapasitas pendamping dalam hal :

No Tugas Pokok Output Kerja Indikator


1) Meningkatkan kapasitas Terwujudnya a) Tersedianya
PD dan PLD dalam peningkatan kurikulum dan
mendampingi Desa/ kapasitas PD dan modul pelatihan
antardesa terkait PLD terkait terkait pelayanan
pelayanan sosial dasar. pelayanan sosial sosial dasar;
dasar. b) Terselenggaranya
peningkatan
kapasitas PD dan
PLD dengan
menggunakan
modul pelatihan.
2) Memfasilitasi pemerintah Ditetapkannya a) Terfasilitasinya
Kabupaten/Kota dalam regulasi tentang penyusunan
penyusunan regulasi pelayanan sosial regulasi tentang
tentang pelayanan sosial dasar. standar pelayanan
dasar. minimum;
b) Terfasilitasinya
pelayanan sosial

- 27 -
dasar dalam
RPJMDes, RKPDes,
dan APBDes.
3) Fasilitasi SKPD dan SKPD dan pihak lain Terfasilitasinya SKPD
pihak lain yang dapat mendampingi Kabupaten/Kota dan
bermaksud untuk Desa dalam pihak lain untuk
mendampingi desa meningkatkan mendampingi desa
dalam pelayanan sosial dalam rangka
meningkatkan pelayanan dasar. meningkatkan
sosial dasar. pelayanan sosial
dasar.
4) Membantu PD dan PLD Meningkatnya a) Adanya
dalam fasilitasi pelayanan pembiayaan
pelayanan pendidikan pendidikan dan kegiatan-kegiatan
dan kesehatan bagi kesehatan bagi pelayanan
masyarakat desa secara masyarakat desa. pendidikan dan
terpadu. kesehatan dalam
APBDesa;
b) Terfasilitasinya
kegiatan pelayanan
pendidikan dan
kesehatan di desa.
5) Membantu PD dan PLD Meningkatnya akses a) Adanya
dalam fasilitasi dan pelayanan sosial pembiayaan
pemberdayaan dasar bagi kegiatan-kegiatan
perempuan, anak, kaum perempuan, anak, pemberdayaan
difabel/berkebutuha n kaum perempuan, anak,
khusus, kelompok difabel/berkebutuha kaum
miskin dan masyarakat n khusus, kelompok difabel/berkebutuh
marginal. miskin dan an khusus,
masyarakat kelompok miskin
marginal. dan masyarakat
marginal dalam
APBDesa;
b) Terfasilitasinya
kegiatan
pemberdayaan
perempuan, anak,
kaum
difabel/berkebutuh
an khusus,
kelompok miskin
dan masyarakat
marginal di Desa.
c) Tersedianya data
kaum
difabel/berkebutuh
an khusus,
kelompok miskin
dan masyarakat
marginal.
6) Membantu PD dan PLD Adat, kearifan lokal, a) Kegiatan
dalam fasilitasi seni dan budaya pembangunan dan
pelestarian dan pemberdayaan

- 28 -
pengembangan adat, desa terjaga dengan masyarakat desa,
kearifan lokal, seni dan baik. tidak merusak
budaya desa. tatanan adat,
kearifan lokal, seni
dan budaya di desa;
b) Adanya kegiatan-
kegiatan pelestarian
dan pengembangan
adat, kearifan lokal,
seni dan budaya di
desa.
7) Membantu pemerintah Terjadinya koordinasi Tersedianya data dan
daerah dan pemerintah dalam hal informasi terkait
desa dalam koordinasi peningkatan peningkatan
peningkatan pelayanan pelayanan sosial pelayanan sosial
sosial dasar. dasar dasar.

2. PENDAMPING DESA (PD)


Pendamping Desa (PD) pada Program Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) ini pada dasarnya besifat kolektif
(team work) yang dikoordinir oleh salah seorang diantara Pendamping
Desa itu sendiri dan dipilih oleh mereka sendiri dan atau difasilitasi oleh
supervisornya. PD mempunyai tugas pokok dan fungsi mendampingi desa
dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, kerjasama antar desa,
pengembangan BUMDes, dan fasilitasi pembangunan yang bersekala lokal
desa, diantarnya sebagai berikut:

No Tugas Pokok Output Kerja Indikator


1) Mendampingi Proses Pelaksanaan a) Terlaksananya
pemerintah kecamatan Undang-Undang sosialisasi Undang-
dalam implementasi Nomor 6 Tahun 2014 Undang No. 6
Undang- Undang No. 6 tentang Desa Tahun 2014
Tahun 2014 tentang terlaksana dengan tentang Desa dan
Desa. benar. peraturan
turunannya;
b) Terfasilitasinya
reviu dan evaluasi
dokumen RPJMDes,
RKPDes, APBDes
dan laporan
pertanggung
jawaban;
2) Melakukan Meningkatnya a) Terlaksananya
pendampingan dan kapasitas PLD dalam pelatihan dan On
pengendalian PLD dalam memfasilitasi proses the Job Trainning
menjalankan tugas pembangunan dan (OJT) bagi PLD;
pokok dan fungsinya.

- 29 -
pemberdayaan b) Dokumentasi
masyarakat di desa. kegiatan
pengembangan
kapasitas dan
evaluasi kinerja
PLD;
c) Tersedianya RKTL
PLD dan laporan
kegiatan;
d) Terlaksananya
koordinasi yang
baik antara PD
dengan PLD.
3) Fasilitasi kaderisasi Adanya sejumlah a) Rencana kegiatan
masyarakat desa dalam kader pemberdayaan kaderisasi
rangka pelaksanaan UU masyarakat desa masyarakat desa di
Desa. yang mendukung desa dan/atau
pelaksanaan Undang- antardesa;
Undang No. 6 tahun b) Terselenggaranya
2014 tentang Desa. kaderisasi
masyarakat desa di
desa dan/atau
antardesa;
c) Setiap desa
memiliki kader desa
sesuai kebutuhan.
4) Fasilitasi musyawarah- Musyawarah desa a) Terselenggaranya
musyawarah desa. berjalan sesuai berbagai
aturan dan musyawarah desa,
perundang-undang musrenbang dan
yang berlaku. musyawarah
antardesa
b) Masyarakat desa
berpartisipasi aktif
dalam musyawarah
desa.
5) Fasilitasi penyusunan Proses pelaksanaan a) Terfasilitasinya
produk hukum di desa penyusunan produk penyusunan
dan/atau antardesa. hukum desa berjalan peraturan desa,
sesuai ketentuan dan peraturan bersama
peraturan yang kepala desa
berlaku. dan/atau surat
keputusan kepala
desa;
b) Masyarakat desa
berpartisipasi aktif
dalam penyusunan
produk hukum di
desa dan/atau
antardesa.
c) Terfasilitasinya
peran BPD dalam
proses penyusunan
produk hukum desa

- 30 -
6) Fasilitasi kerjasama Proses fasilitasi a) Terfasilitasinya
antardesa dan dengan kerjasama antar desa penyusunan
pihak ketiga dalam dan dengan pihak rencana kerjasama
rangka pembangunan ketiga dalam rangka antardesa dan
dan pemberdayaan pembangunan dan dengan pihak ketiga
masyarakat desa. pemberdayaan dalam rangka
masyarakat desa pembangunan dan
berjalan dengan baik. pemberdayaan
masyarakat desa;
b) Terfasilitasinya
kerjasama
antardesa dan
dengan pihak ketiga
dalam rangka
pembangunan dan
pemberdayaan
masyarakat desa.
7) Mendampingi desa Proses pelaksanaan a) Tersedianya
dalam perencanaan, Pembangunan dan dokumen hasil
pelaksanaan dan pemberdayaan Identifikasi
pemantauan terhadap masyarakat berjalan kebutuhan
pembangunan desa dan sesuai aturan yang pengembangan
pemberdayaan berlaku. kapasitas bagi
masyarakat desa. masyarakat desa;
b) Tim Penyusun
RPJM Desa dan
RKP Desa
terbentuk;
c) Pelatihan Tim
Penyusun RPJM
Desa dan RKPDesa;
d) Adanya dokumen
proses penyusunan
RPJM Desa dan
RKPDesa dan
memastikan
dokumen tersebut
diperdeskan;
e) Terlaksananya
evaluasi dan
monitoring oleh
pemerintah dan
masyarakat desa;
f) Terselenggaranya
pelatihan
peningkatan
kapasitas kinerja
BPD.
8) Fasilitasi koordinasi Adanya koordinasi Terfasilitasinya
kegiatan sektoral di desa dan sinkronisasi desa kegiatan koordinasi dan
dan pihak terkait dengan sektor dan sinkronisasi
pihak terkait pembangunan dan
pemberdayaan
masyarakat desa

- 31 -
dengan sektor dan
pihak terkait.
9) Fasilitasi pemberdayaan Meningkatnya akses Terfasilitasinya
perempuan, anak dan dan pelayanan dasar kegiatan- kegiatan
kaum difabel / bagi perempuan, pemberdayaan
berkebutuhan khusus, anak dan kaum perempuan, anak, dan
kelompok miskin dan difabel/berkebutuhan kaum difabel /
masyarakat marginal. khusus, kelompok berkebutuhan khusus,
miskin dan kelompok miskin dan
masyarakat masyarakat marginal;
marginal.

3. PENDAMPING DESA TEKNIK INFRASTRUKTUR (PDTI)


Pendamping Desa Teknik Infrasturktur (PDTI) pada Program
Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) mempunyai
Tugas Pokok dan Fungsi mendampingi desa dalam penyelenggaraan
pemerintahan desa bidang inftrastruktur dasar, peningkatan kapasitas
kader desa teknis, fasilitasi pembangunan yang bersekala lokal desa,
diantarnya sebagai berikut :

No Tugas Pokok Output Kerja Indikator


1) Memberikan pelatihan Kader teknik dan a) Tersedianya data
dan bimbingan teknis tim pelaksana kader- kader teknik
konstruksi secara kegiatan desa desa yang telah
sederhana kepada kader mampu terlatih;
teknik dan masyarakat menjalankan tugas b) Terlaksananya
sesuai dengan kondisi dan fungsinya pendampingan
kekhususan setempat. dengan baik. dalam pelaksanaan
pembangunan,
pengelolaan dan
pemeliharaan
sarana prasarana
desa.
2) Memberikan bimbingan Tim pelaksana a) Tersedianya desain
teknis dalam pembuatan kegiatan dan kader dan RAB untuk
desain dan RAB. teknik desa mampu setiap kegiatan
membuat desain pembangunan
dan RAB. sarana prasarana
desa;
b) Tersedianya jadwal
pelaksanaan
kegiatan
pembangunan
sarana dan
prasarana desa.

- 32 -
3) Fasilitasi pelaksanaan Proses fasilitasi a) Terfasilitasinya
pembangunan, pelaksanaan pembentukan dan
pengelolaan, dan pembangunan, pelatihan Tim
pemeliharaan sarana pengelolaan, dan Pelaksana, Tim
prasarana desa. pemeliharaan sarana Lelang, Tim
prasarana desa Pemelihara, dan
berjalan dengan Tim Monitoring;
baik. b) Terfasilitasinya
proses survey harga
dan lokasi,
pengadaan barang
dan jasa serta
pengadaan tenaga
kerja setempat.
c) Tersedianya papan
informasi kegiatan.
d) Tersusunnya
Perdes tentang
pengelolaan dan
pemeliharaan
sarana prasarana
desa (bekerjasama
dengan PD
Pemberdayaan).
4) Fasilitasi sertifikasi Adanya jaminan Semua infrastruktur
infrastruktur desa hasil kualitas terhadap hasil kegiatan
pelaksanaan kegiatan hasil pembangunan pembangunan di desa
pembangunan Desa. sarana dan di sertifikasi.
prasarana desa.
5) Fasilitasi koordinasi Adanya koordinasi a) Terlaksananya
pembangunan, perencanaan, koordinasi dan
pengelolaan, dan pelaksanaan, sinkronisasi
pemeliharaan sarana pengelolaan dan pembangunan
prasarana desa/ pemeliharaan sarana sarana prasarana
antardesa dengan sektor prasarana desa/ desa/ antardesa;
atau pihak lain yang antardesa dengan b) Tersedianya
terkait. sektor atau pihak informasi
lain yang terkait. pembangunan
sarana prasarana
desa/ antardesa.

4. PENDAMPING LOKAL DESA (PLD)


Pendamping Lokal Desa (PLD) pada Program Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) ini mempunyai Tugas Pokok dan
Fungsi mendampingi desa dalam penyelenggaraan pemerintahan desa,
kerjasama antar desa, pengembangan BUMDes, dan fasilitasi
pembangunan yang bersekala lokal desa, diantaranya sebagai berikut:

- 33 -
No Tugas Pokok Output Kerja Indikator
1) Mendampingi Desa Perencanaan dan a) Terlaksananya
dalam perencanaan penganggaran desa sosialisasi
pembangunan dan berjalan sesuai Undang-Undang
keuangan desa. aturan dan No. 6 Tahun
ketentuan yang 2014 tentang
berlaku. Desa dan
peraturan
turunannya;
b) Terfasilitasinya
musyawarah desa
yang partisipatif
untuk menyusun
RPJM Desa, RKP
Desa dan APBDes;
c) Tersusunnya
Rancangan
Peraturan Desa
tentang
kewenangan lokal
berskala Desa dan
kewenangan Desa
berdasarkan hak
asal-usul dan
Peraturan lain yang
diperlukan;
2) Mendampingi desa Pelaksanaan a) Adanya
dalam pelaksanaan pembangunan desa koordinasi
pembangunan desa. berjalan sesuai dengan PD dan
aturan dan pihak terkait
ketentuan yang mengenai
berlaku. pembangunan
desa;
b) Terfasilitasinya
kerjasama
antardesa;
c) Terfasilitasinya
pelaksanaan
pembangunan desa
yang sesuai dengan
prinsip tata kelola
yang baik.
d) Terfasilitasinya
ketersediaan
informasi publik
terkait
pembangunan
desa
3) Mendampingi Penyelengaraan Terlaksananya
masyarakat Desa dalam pemberdayaan kegiatan
kegiatan pemberdayaan masyarakat dan peningkatan
masyarakat dan desa. desa sesuai aturan kapasitas kader
dan ketentuan yang desa, masyarakat
berlaku.

- 34 -
dan kelembagaan
desa.
4) Mendampingi desa Proses pelaksanaan a) Terlaksananya
dalam pemantauan dan dan evaluasi peningkatan
evaluasi kegiatan kegiatan kapasitas Badan
pembangunan desa. pembangunan desa Permusyawaratan
berjalan sesuai Desa (BPD) dalam
ketentuan yang melakukan
berlaku. pemantauan dan
evaluasi
pembangunan
desa;
b) Terlaksananya
evaluasi
pembangunan
desa melalui
musyawarah desa;
c) Masyarakat
terlibat dalam
pelaksanaan
evaluasi kegiatan
pembangunan
desa.

B. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN


1. Pemerintah Provinsi dan Kabupaten wajib membina dan mengawasi
pelaksanaan penggunaan Dana Desa;
2. Pembinaan Pemerintah Kabupaten melalui DPMD meliputi:
a. menetapkan pengaturan yang berkaitan dengan Dana Desa;
b. membuat pedoman teknis kegiatan yang dapat didanai dari Dana
Desa;
c. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan penggunaan Dana
Desa; dan
d. memberikan bimbingan, supervisi dan konsultasi pelaksanaan
pengelolaan dan penggunaan Dana Desa.
e. melaksanakan sosialisasi kebijakan Pemerintah, Pemerintah Provinsi
dan Kabupaten terkait pengelolaan keuangan Desa;
f. melaksanakan bimbingan teknis bagi Pejabat Teknis Pengelolaan
Keuangan Desa.
3. Pengawasan Pemerintah Kabupaten melalui inspektorat meliputi:
a. Pengawasan rutin yang dilaksanakan secara regular paling sedikit 1
(satu) tahun sekali.
b. Pemeriksaan khusus yang dilaksanakan insidentil sesuai kebutuhan.

- 35 -
4. Pembinaan dan Pengawasan Camat meliputi:
a. memfasilitasi penggunaan dan pengelolaan Dana Desa;
b. memberikan bimbingan, supervisi dan konsultasi terkait penggunaan
dan pengelolaan Dana Desa; dan
c. melakukan pengawasan penggunaan dan pengelolaan Dana Desa.
d. memverifikasi kesesuaian kegiatan yang tercantum dalam
RPJMDesa, RKPDesa dan APBDesa;
e. memberikan rekomendasi perbaikan terkait hasil evaluasi rancangan
peraturan Desa tentang APBDesa;
f. pembinaan terhadap Kepala Desa dan Perangkat Desa meliputi
Perencanaan, Pelaksanaan, penatausahaan dan
pertanggungjawaban APBDesa;
g. melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan yang tercantum
dalam APBDesa;
h. melaksanakan sosialisasi kebijakan pemerintah, pemerintah provinsi
dan kabupaten terkait pengelolaan keuangan Desa;
i. memverifikasi permohonan penyaluran dan Pertanggungjawaban
penggunaan keuangan desa; dan
j. membentuk tim verifikasi yang ditetapkan oleh keputusan camat
yang terdiri dari :
1. Camat sebagai Penanggung Jawab;
2. Sekretaris Kecamatan Sebagai Ketua;
3. Kepala Seksi Pemerintahan sebagai Sekretaris;
4. Perangkat Kecamatan lainnya yang ditunjuk oleh camat sebagai
anggota sebanyak 2 (dua) orang.

- 36 -
BAB IV
PELAPORAN

1. Pelaporan dari Desa kepada Bupati


Pelaporan penetapan prioritas penggunaan Dana Desa merupakan proses
penyampaian data dan/atau informasi mengenai perkembangan, kemajuan
setiap tahapan dari mekanisme penetapan prioritas penggunaan Dana Desa.
Desa berkewajiban melaporkan penetapan prioritas penggunaan Dana Desa
kepada Bupati sebagimana Format 1. Terlampir yang dilengkapi dengan
dokumen-dokumen sebagai berikut:
a. Peraturan Desa tentang Kewenangan Desa berdasarkan Hak Asal-Usul
dan Kewenangan Lokal Berskala Desa;
b. Peraturan Desa tentang RKP Desa;
c. Peraturan Desa tentang APB Desa; dan
d. Laporan realisasi penyerapan Dana Desa dan Capaian Output Dana
Desa.

2. Mekanisme Pelaporan dalam Kondisi Khusus


Dalam hal yang dipandang perlu untuk dilaporkan secara mendesak atau
bersifat khusus, dapat dilakukan di luar mekanisme laporan berkala. Pelaporan
khusus ini bentuk dan waktunya bebas disesuaikan dengan kondisi dan
keadaan yang ada.

- 37 -
BAB V
PENUTUP

Pedoman teknis Penggunaan Dana Desa ini disusun agar dapat dijadikan
pedoman oleh Pemerintah Desa untuk menjadi bahan pertimbangan
penyusunan dokumen perencanaan di Desa khususnya Rencana Kerja
PemerintahDesa (RKP Desa) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB
Desa).

- 38 -
Daftar Kegiatan Prioritas Bidang Pembangunan Desa Yang Bersumber Dari
Dana Desa

DAFTAR KEGIATAN PRIORITAS BIDANG PEMBANGUNAN DESA


YANG BERSUMBER DARI DANA DESA TAHUN 2018

NO KEGIATAN JENIS KEGIATAN


1 Pengadaan, Kegiatan Pembangunan dan/atau Perbaikan
pembangunan, Rumah Sehat untuk Fakir Miskin
2 pengembangan dan Kegiatan Pengadaan Penerangan Lingkungan
pemeliharaan sarana Pemukiman
3 prasarana Desa Kegiatan Pembangunan dan/atau
Pemeliharaan Pedestrian
4 Kegiatan Pembangunan dan/atau
Pemeliharaan Drainase
5 Kegiatan Pembangunan dan/atau
Pemeliharaan Selokan
6 Kegiatan Pembangunan dan Pengadaan Tempat
Pembuangan Sampah
7 Kegiatan Pengadaan Gerobak Sampah
8 Kegiatan Pengadaan Kendaraan Pengangkut
Sampah
9 Kegiatan Pengadaan Mesin Pengolah Sampah
10 Kegiatan Pembangunan dan/atau
Pemeliharaan Tambatan Perahu
11 Kegiatan Pembangunan dan/atau
Pemeliharaan Jalan Pemukiman
12 Kegiatan Pembangunan dan/atau
Pemeliharaan Jalan Poros Desa
13 Kegiatan Pembangunan dan/atau
Pemeliharaan Jalan Desa Antara Pemukiman
ke Wilayah Pertanian
14 Kegiatan Pembangunan dan/atau
Pemeliharaan Jalan Desa Antara Pemukiman
ke Lokasi Wisata
15 Kegiatan Pembangunan dan/atau
Pemeliharaan Jembatan Desa
16 Kegiatan Pembangunan dan/atau
Pemeliharaan Gorong-Gorong
17 Kegiatan Pembangunan dan/atau
Pemeliharaan Terminal Desa
18 Kegiatan Pembangunan Pembangkit Listrik
Tenaga Mikrohidro
19 Kegiatan Pembangunan Pembangkit Listrik
Tenaga Diesel
20 Kegiatan Pembangunan Pembangkit Listrik
Tenaga Matahari
21 Kegiatan Pembangunan Instalasi Biogas

- 39 -
22 Kegiatan Pembangunan Jaringan Distribusi
Tenaga Listrik
23 Kegiatan Pengadaan Jaringan Internet Untuk
Warga Desa
24 Kegiatan Pengadaan Website Desa
25 Kegiatan Pengadaan Peralatan Pengeras Suara
(loudspeaker)
26 Kegiatan Pengadaan Telepon Umum
27 Kegiatan Pengadaan Radio Single Side Band
(SSB)
28 Peningkatan Kualitas Kegiatan Pembangunan dan/atau
dan Akses terhadap Pemeliharaan Air Bersih Berskala Desa
29 Pelayanan Sosial Dasar Kegiatan Pembangunan dan/atau
Pemeliharaan Sanitasi Lingkungan
30 Kegiatan Pembangunan dan/atau
Pemeliharaan Jambanisasi
31 Kegiatan Pembangunan dan/atau
Pemeliharaan Mandi Cuci Kakus (MCK)
32 Kegiatan Pengadaan Mobil Ambulance Desa
33 Kegiatan Pengadaan Alat Bantu Penyandang
Disabilitas
34 Kegiatan Pembangunan dan/atau
Pemeliharaan Panti Rehabilitasi Penyandang
Disabilitas
35 Kegiatan Pembangunan dan/atau
Pemeliharaan Balai Pengobatan
36 Kegiatan Pembangunan dan/atau
Pemeliharaan Posyandu
37 Kegiatan Pembangunan dan/atau
Pemeliharaan Poskesdes/Polindes
38 Kegiatan Pembangunan dan/atau
Pemeliharaan Posbindu
39 Kegiatan Pengadaan Reagen Rapid Tes Kid
40 Kegiatan Pembangunan dan/atau
Pemeliharaan Taman Bacaan Masyarakat
41 Kegiatan Pembangunan dan/atau
Pemeliharaan Bangunan PAUD
42 Kegiatan Pengadaaan Buku dan Peralatan
Belajar PAUD
43 Kegiatan Pengadaan Wahana Permainan Anak
di PAUD
44 Kegiatan Pengadaan Sarana Taman Belajar
Keagamaan
45 Kegiatan Pembangunan dan/atau
Pemeliharaan Perpustakaan Desa
46 Kegiatan Pengadaan Buku / Bahan Bacaan
47 Kegiatan Pembangunan dan/atau Balai
Pelatihan/Kegiatan Belajar Masayarakat
48 Kegiatan Pembangunan Sanggar Seni
49 Kegiatan Pengadaan Film Dokumenter

- 40 -
50 Kegiatan Pengadaan Peralatan Kesenian
51 Pengadaan, Kegiatan Pembangunan dan/atau
pembangunan, Pemeliharaan Bendungan Berskala Kecil
52 pengembangan dan Kegiatan Pembangunan dan/atau
pemeliharaan sarana Pemeliharaan Embung
53 prasarana usaha Kegiatan Pembangunan dan/atau
ekonomi Desa Pemeliharaan Irigasi Desa
54 Kegiatan Pembangunan Percetakan Lahan
Pertanian
55 Kegiatan Pengadaan Kolam Ikan
56 Kegiatan Pengadaan Kapal Penangkap Ikan
57 Kegiatan Pembangunan dan/atau
Pemeliharaan Tempat Pendaratan Kapal
Penangkap Ikan
58 Kegiatan Pembangunan dan/atau
Pemeliharaan Tambak Garam
59 Kegiatan Pembangunan dan/atau
Pemeliharaan Kandang Ternak
60 Kegiatan Pengadaan Mesin Pakan Ternak
61 Kegiatan Pembangunan Gudang Penyimpanan
Sarana Produksi Pertanian
62 Kegiatan Pembangunan Pengeringan Hasil
Pertanian
63 Kegiatan Pembangunan Lumbung Desa
64 Kegiatan Pembangunan Gudang Pendingin dan
Pengadaan (Cold Storage)
65 Kegiatan Pengadaan Mesin Jahit
66 Kegiatan Pengadaan Peralatan Bengkel
Kendaraan Bermotor
67 Kegiatan Pengadaan Mesin Bubut Untuk
Mebeler
68 Kegiatan Pembangunan Pasar Desa
69 Kegiatan Pembangunan Pasar Sayur
70 Kegiatan Pembangunan Pasar Hewan
71 Kegiatan Pembangunan Tempat Pelelangan
Ikan
72 Kegiatan Pengadaan Toko Online
73 Kegiatan Pembangunan Gudang Barang
74 Kegiatan Pembangunan Pondok Wisata
75 Kegiatan Pembangunan Panggung Hiburan
76 Kegiatan Pembangunan Kios Cenderamata
77 Kegiatan Pembangunan Kios Warung Makan
78 Kegiatan Pengadaan Wahana Permainan Anak
79 Kegiatan Pengadaan Wahana Permainan
Outbond
80 Kegiatan Pembangunan Taman Rekreasi
81 Kegiatan Pembangunan Tempat Penjualan Tiket
82 Kegiatan Pembangunan Rumah Penginapan
83 Kegiatan Pengadaan Angkutan Wisata

- 41 -
84 Kegiatan Pembangunan Penggilingan Padi
85 Kegiatan Pengadaan Mesin Peraut Kelapa
86 Kegiatan Pengadaan Mesin Penepung Biji-Bijian
87 Kegiatan Pengadaan Mesin Pencacah Pakan
Ternak
88 Kegiatan Pengadaan Mesin Sangrai Kopi
89 Kegiatan Pengadaan Mesin Pemotong/Pengiris
Buah dan Sayuran
90 Kegiatan Pengadaan Mesin Pompa Air
91 Kegiatan Pengadaan Traktor Mini
92 Pengadaan, Kegiatan Pembangunan Terasering
93 pembangunan, Kegiatan Pembangunan Kolam Untuk Mata Air
94 pengembangan dan Kegiatan Pembangunan Plesengan Sungai
pemeliharaan sarana Kegiatan Pembangunan Pencegahan Abrasi
95
prasarana untuk
Pantai
pelestarian lingkungan
hidup
96 Pengadaan, Kegiatan Pembangunan Jalan Evakuasi dalam
pembangunan, Bencana Gunungberapi
97 pengembangan dan Kegiatan Pembangunan Gedung Pengungsian
98 pemeliharaan sarana Kegiatan Pembersihan Lingkungan Perumahan
prasarana untuk Yang Terkena Bencana Alam
penanggulangan
99 bencana alam Kegiatan Rehabilitasi dan Rekontruksi
dan/atau kejadian luar Lingkungan Perumahan Yang Terkena Bencana
biasa lainnya yang Alam
meliputi

- 42 -
Daftar Kegiatan Prioritas Bidang Pemberdayaan Yang Bersumber Dari Dana
Desa Tahun 2018

DAFTAR KEGIATAN PRIORITAS BIDANG PEMBERDAYAAN


YANG BERSUMBER DARI DANA DESA TAHUN 2018

NO KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN


1 Peningkatan Kualitas dan Kegiatan Penyediaan Air Bersih
2 Akses terhadap Kegiatan Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Sosial Dasar Lingkungan
3 Kegiatan Kampanye dan Promosi Hidup
Sehat
4 Kegiatan Bantuan Insentif Kader
Kesehatan Masyarakat
5 Kegiatan Pemantauan Pertumbuhan
Gizi Balita dan Anak Sekolah
6 Kegiatan Penyediaan PMT Gizi Balita
dan Anak Sekolah
7 Kegiatan Pengelolaan Balai Pengobatan
Desa dan Persalinan
8 Kegiatan Perawatan Kesehatan
dan/atau Pendampingan untuk Bumil,
Nifas dan Menyusui
9 Kegiatan Pengobatan Untuk Lansia
10 Kegiatan Fasilitasi Keluarga Berencana
11 Kegiatan Pegelolaan Rehabilitasi Bagi
Penyandang Disabilitas
12 Kegiatan Pelatihan Kader Kesehatan
Masyarakat
13 Kegiatan Pelatihan Hak-Hak Anak,
Ketrampilan Pengasuhan Anak dan
Perlindungan Anak
14 Kegiatan Pelatihan Pangan Yang Sehat
dan Aman
15 Kegiatan Pelatihan Kader Desa Untuk
Pangan Yang Sehat dan Aman
16 Kegiatan Bantuan Insentif Guru PAUD
17 Kegiatan Bantuan Insentif Guru Taman
Belajar Keagamaan
18 Kegiatan Penyelenggaraan Pelatihan
Kerja
19 Kegiatan Penyelengaraan Kursus Seni
Budaya
20 Kegiatan Bantuan Pemberdayaan
Bidang Olahraga
21 Kegiatan Pelatihan Pembuatan Film
Dokumenter
22 Pengelolaan sarana dan Kegiatan Pengelolaan Sampah Berskala
prasarana lingkungan Rumah Tangga

- 43 -
23 berdasarkan kemampuan Kegiatan Pengelolaan Sarana
teknis dan sumber daya Pengolahan Air Limbah
24 lokal yang tersedia Kegiatan Pengelolaan Terminal Desa
25 Kegiatan Pengelolaan Tambatan Perahu
26 Kegiatan Pengolahan Limbah
Peternakan Untuk Energi Biogas
27 Kegiatan Pembuatan Bioethanol dari Ubi
Kayu
28 Kegiatan Pengolahan Minyak Goreng
Bekas menjadi Biodiesel
29 Kegiatan Pengelolaan Pembangkit
Listrik Tenaga Angin
pengelolaan usaha
30 Kegiatan Pengelolaan Sistem Informasi
ekonomi produktif serta
Desa
pengelolaan sarana dan
31 Kegiatan Pengelolaan Koran Desa
prasarana ekonomi
32 Kegiatan Pengelolaan Website Desa
33 Kegiatan Pengelolaan Radio Komunitas
34 Kegiatan Pengadaan Pembibitan
Tanaman Pangan
35 Kegiatan Pengadaan Pembibitan
Tanaman Keras
36 Kegiatan Pengadaan Pupuk
37 Kegiatan Pembenihan ikan air tawar
38 Kegiatan Pengelolaan Usaha Hutan Desa
39 Kegiatan Pengelolaan Usaha Hutan
Sosial
40 Kegiatan Pengadaan Bibit/Induk Ternak
41 Kegiatan Inseminasi Buatan
42 Kegiatan Pengadaan Pakan Ternak
43 Kegiatan Produksi Tepung Tapioka
44 Kegiatan Produksi Kerupuk
45 Kegiatan Produksi Keripik Jamur
46 Kegiatan Produksi Keripik Jagung
47 Kegiatan Produksi Ikan Asin
48 Kegiatan Produksi Abon Sapi
49 Kegiatan Produksi Susu Sapi
50 Kegiatan Produksi Kopi
51 Kegiatan Produksi Coklat
52 Kegiatan Produksi Karet
53 Kegiatan Pengelolaan Usaha Meubelair
Kayu dan Rotan
54 Kegiatan Pengelolaan Usaha Alat-Alat
Rumah Tangga
55 Kegiatan Pengelolaan Usaha Pakaian
Jadi/Konveksi
56 Kegiatan Pengelolaan Usaha Kerajinan
Tangan
57 Kegiatan Pengelolaan Usaha Kain Tenun
58 Kegiatan Pengelolaan Usaha Kain Batik

- 44 -
59 Kegiatan Pengelolaan Usaha Bengkel
Kendaraan Bermotor
60 Kegiatan Pengelolaan Usaha Pedagang
di Pasar
61 Kegiatan Pengelolaan Usaha Pedagang
Pengepul
62 Kegiatan Pendirian BUM Desa dan/atau
BUM Desa Bersama
63 Kegiatan Pembangunan dan Penyewaan
Sarana Prasarana Olahraga (BUM Desa)
64 Kegiatan Pengadaan dan Penyewaan
Alat Transportasi (BUM Desa)
65 Kegiatan Pengadaan dan Penyewaan
Peralatan Pesta (BUM Desa)
66 Kegiatan Pembentukan dan
Pengembangan Usaha Hutan
Kemasyarakatan
67 Kegiatan Pembentukan dan
Pengembangan Usaha Hutan Tanaman
Rakyat
68 Kegiatan Pembentukan dan
Pengembangan Kemitraan Kehutanan
69 Kegiatan Pembentukan Usaha Ekonomi
Masyarakat
70 Kegiatan Bantuan Sarana Produksi,
Distribusi dan Pemasaran Untuk Usaha
Ekonomi Masyarakat
71 Kegiatan Sosialisasi Teknologi Tepat
Guna (TTG)
72 Kegiatan Pengembangan Pos Pelayanan
Teknologi Desa (Posyantekdes)
73 Kegiatan Percontohan Teknologi Tepat
Guna (TTG)
74 Kegiatan Penyediaan Informasi
Harga/Pasar
75 Kegiatan Pameran Hasil Usaha BUM
Desa
76 Kegiatan Pameran Hasil Usaha Ekonomi
Masyarakat
77 Kegiatan pameran Hasil Usaha Koperasi
78 Kegiatan Kerjasama Perdagangan Antar
Desa
79 Kegiatan Kerjasama Perdagangan
Dengan Pihak Ketiga
80 Penguatan kesiapsiagaan Kegiatan Penyediaan Layanan Informasi
masyarakat Desa dalam Tentang Bencana Alam
81 menghadapi bencana Kegiatan Pelatihan Kesiapsiagaan
serta kejadian luar biasa Masyarakat Dalam Menghadapi
lainnya yang meliputi: Bencana Alam
82 Kegiatan Pelatihan Tenaga Sukarelawan
Untuk Penanganan Bencana Alam

- 45 -
83 pelestarian lingkungan Kegiatan Pembibitan Pohon Langka
84 hidup antara lain: Kegiatan Reboisasi
85 Kegiatan Rehabilitasi Lahan Gambut
86 Kegiatan Pembersihan Daerah Aliran
Sungai
87 Kegiatan Pemeliharaan Hutan Bakau
88 Kegiatan Perlindungan Terumbu Karang
89 Pemberdayaan Kegiatan Pengembangan Sistem
masyarakat Desa untuk Informasi Desa
90 memperkuat tata kelola Kegiatan Pengembangan Pusat
Desa yang demokratis Kemasyarakatan Desa dan/atau Balai
dan berkeadilan sosial Rakyat
91 Kegiatan Penyusunan Arah
Pengembangan Desa
92 Kegiatan Penyusunan Rancangan
Program/Kegiatan Pembangunan Desa
Yang Berkelanjutan
93 Kegiatan Pendataan Potensi dan Aset
Desa
94 Kegiatan Penyusunan profil Desa/data
Desa
95 Kegiatan Penyusunan Peta Aset Desa
96 Kegiatan Sosialisasi Dana Desa
97 Kegiatan Penyelenggaraan Musyawarah
Kelompok Warga Miskin, Warga
Disabilitas, Perempuan, Anak, Dan
Kelompok Marginal
98 Kegiatan Penyusunan Usulan Kelompok
Warga Miskin, Warga Disabilitas,
Perempuan, Anak, Dan Kelompok
Marginal
99 Kegiatan Pengembangan Sistem
Administrasi Keuangan Dan Aset Desa
Berbasis Data Digital
100 Kegiatan Pengembangan Laporan
Keuangan Dan Aset Desa Yang Terbuka
Untuk Publik
101 Kegiatan Pengembangan Sistem
Informasi Desa
102 Kegiatan Penyebarluasan Informasi
Kepada Masyarakat Desa
103 Kegiatan Penyelenggaraan Musyawarah
Desa
104 Kegiatan Pembentukan Kader
Pemberdayaan Masyarakat Desa
105 Kegiatan Pelatihan Kader Pemberdayaan
Masyarakat Desa
106 Kegiatan Pelatihan Usaha Pertanian
107 Kegiatan Pelatihan Usaha Perikanan
108 Kegiatan Pelatihan Usaha Perkebunan
109 Kegiatan Pelatihan Usaha Industri Kecil
110 Kegiatan Pelatihan Usaha Perdagangan

- 46 -
111 Kegiatan Pelatihan Teknologi Tepat
Guna (TTG)
112 Kegiatan Pelatihan Kerja dan
Keterampilan Bagi Masyarakat
113 Kegiatan Pemantauan Berbasis
Komunitas
114 Kegiatan Audit Berbasis Komunitas
115 Kegiatan Pengembangan Unit
Pengaduan Di Desa
116 Kegiatan Pengembangan Bantuan
Hukum Dan Paralegal Desa
117 Kegiatan Pengembangan Kapasitas
Paralegal Desa
118 Kegiatan Penyelenggaraan Musyawarah
Desa Untuk Pertanggungjawaban Dan
Serah Terima Hasil Pembangunan Desa

- 47 -
Contoh Laporan Kepala Desa Kepada Bupati tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa

LAPORAN KEPALA DESA KEPADA BUPATI


PENETAPAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA
TAHUN ANGGARAN ...

KEGIATAN PRIORITAS
PEMBANGUNAN DESA
PEMBERDAYAAN
SARANA PRASARANA PELAYANAN SOSIAL PELESTARIAN
USAHA EKONOMI DESA MASYARAKAT
PROVINSI, DESA DASAR LINGKUNGAN HIDUP
N KABUPATEN/KOT HASIL HASIL HASIL HASIL
HASIL
O A, KECAMATAN, KEGIAT KEGIAT KEGIAT KEGIAT
KEGIATA
DESA VOL BIAY AN VOL BIAY AN VOL BIAY AN VOL BIAY AN VOL BIAY
N SESUAI
UME A SESUAI UME A SESUAI UME A SESUAI UME A SESUAI UME A
PRIORIT
PRIORI PRIORI PRIORI PRIORI
AS
TAS TAS TAS TAS
1. JAWA BARAT
1 KAB. SUKABUMI
1.
PALABUHANRAT
U
1. TONJONG
2. ……….
2. SIMPENAN
1. CIDADAP
2. ……….

………………………………….
Kepala Desa

48
Contoh Format Laporan Realisasi Penyerapan dan Capaian Output Dana Desa

LAPORAN REALISASI PENYERAPAN DANA DESA


TAHAP …TAHUN ANGGARAN …
PEMERINTAH DESA … KECAMATAN … KABUPATEN SUKABUMI

%
URAIAN URAIAN CARA
NOMOR URAIAN ANGGARAN REALISASI SISA CAPAIAN KET.
OUTPUT VOLUME PENGADAAN
OUTPUT
8=(6-
1 2 3 4 5 6 7 9 10
7)
1. PENDAPATAN
1.2 Pendapatan Transfer
1.2.1 Dana Desa
- Tahap Pertama
- Tahap Kedua
JUMLAH PENDAPATAN

2 BELANJA BANTUAN KE DESA


2.2 ……
2.2.1 Bidang Pembangunan
2.2.2 Kegiatan
…………………………….
2.4 Dst................………………………
2.4.1
2.4.2 Bidang Pemberdayaan
Kegiatan
…………………………….
Dst................………………………

49
JUMLAH BELANJA

PEMBIAYAAN
Pengeluaran Pembiayaan
Penyertaan Modal Desa
- Modal Awal
- Pengembangan Usaha
JUMLAH PEMBIAYAAN
JUMLAH ( PENDAPATAN –
BELANJA – PEMBIAYAAN}

Disetujui Oleh
Desa……, Tanggal …………………
BENDAHARA DESA ………….
KEPALA DESA DESA ………….

( ………………………………….. )
( ………………………………….. )

50
PETUNJUK PENGISIAN

No. Uraian
1. Kolom 1 diisi dengan Kode Rekening sesuai dengan APBDesa
2. Kolom 2 diisi dengan uraian pendapatan, belanja dan pembiayaan yang menggunakan Dana Desa
3. Kolom 3 diisi dengan uraian output, Misal : Pembangunan Jalan
4. Kolom 4 diisi dengan Jumlah Volume output yang terdiri jumlah dan satuan output, Misal : 500 Meter
5. Kolom 5 diisi dengan cara pengadaan, Misal : Swakelola
6. Kolom 6 diisi dengan jumlah anggaran
7. Kolom 7 diisi dengan jumlah realisasi
8. Kolom 8 diisi dengan selisih antara anggaran dan realisasi
Kolom 9 diisi dengan presentase capaian output dengan perhitungan sebagai berikut :
a. Kegiatan pembangunan/pemeliharaan/pengembangan fisik dihitung sesuai perkembangan penyelesaian fisik
dilapangan dan foto
b. Kegiatan Non Fisik dihitung dengan cara :
9. - Penyelesaian kertas kerja / kerangka acuan kerja yang memuat latarbelakang, tujuan, lokasi, target/sasaran
dan anggaran sebesar 30%
- Undangan pelaksanaan kegiatan, daftar peserta pelatihan dan konfirmasi pengajar sebesar 5%
- Kegiatan telah terlaksana sebesar 80%
- Laporan Pelaksanaan Kegiatan dan Foto sebesar 100%
10. Kolom 10 diisi dengan Keterangan, Misal : Berapa output yang telah terlaksana (kuantitas)

51
Contoh Format Rencana Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun Anggaran

Contoh Model: Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun …

Provinsi :
Kabupaten :
Kecamatan :
Desa :
Tipologi : Desa Pegunungan /Dataran Tinggi, Pertanian Pangan,
Tertinggal dan Sangat Tertinggal Produk Unggulan :
Pertanian Sayur Mayur (Kentang, Kol, Wortel dll)

Bidang Kegiatan Tujuan


A. Pembangunan Desa
1. pembangunan, a. - memenuhi dan
pengembangan pembangunan/pengadaan mendekatkan akses
dan pemeliharaan tandon air/bak kubutuhan air bersih
sarana prasarana penampung air hujan untuk penduduk Desa;
lingkungan atau air bersih dari - membangun/pengadaan
permukiman sumber mata air. baru untuk bak
penampung air hujan
b. pemeliharaan saluran - mencegah kerusakan
air bersih dari sumber saluran air bersih
mata air ke rumah-rumah - menjamin pemenuhan
penduduk. kebutuhan air bersih
untuk penduduk
2. pembangunan, a. pembangunan jalan - meningkatkan kualitas
pengembangan poros Desa jalan poros Desa;
dan pemeliharaan - memudahkan distribusi
sarana prasarana hasil pertanian
transportasi
b. pembangunan jalan - meningkatkan kualitas
lingkungan Desa jalan lingkungan Desa;
- memudahkan
transportasi hasil
pertanian.
B. Pemberdayaan Masyarakat Desa
1. Dukungan a. Pendirian dan Meningkatkan usaha
kegiatan ekonomi pengembangan BUM ekonomi di Desa.
baik yang Desa/BUM Desa
dikembangkan Bersama.
oleh BUM b. pelatihan manajemen meningkatkan pengetahuan
Desa/BUM Desa usaha BUM Desa/BUM dan keterampilan pengurus
Bersama. Desa Bersama. atau anggota dalam
mengembangkan usaha
ekonomi di Desa
c. bantuan permodalan membantu pengembangan
usaha ekonomi di Desa.
2. Peningkatan a. pelatihan pertanian - meningkatkan
kapasitas pelaku organik keterampilan penduduk
usaha ekonomi mengelola pertanian
Desa melalui organik;

52
pelatihan dan - meningkatkan nilai
pemagangan. tambah komiditas
ekonomi lokal.
b. Pelatihan penggunaan Memberikan pengetahuan
sarana prasarana penggunaan sarana
produksi pertanian dan prasarana produksi
usaha ekonomi lainnya pertanian dan usaha
ekonomi lainnya

………………………………….
Kepala Desa
……………………….

…………………………..

53
Contoh Surat Keputusan Kepala Desa Tentang Penetapan PTPKD

KABUPATEN SUKABUMI
KEPUTUSAN KEPALA DESA …

NOMOR … TAHUN ...

TENTANG

PELAKSANA TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

KEPALA DESA ...

Menimbang : a. bahwa Pengelolaan Keuangan Desa merupakan


keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban keuangan desa;
b. bahwa untuk melaksanakan Pengelolaan Keuangan
Desa Tahun Anggaran ..., Kepala Desa dibantu oleh
Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa
(PTPKD);
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan uruf b, perlu menetapkan
Keputusan Kepala Desa tentang Pelaksana Teknis
Pengelolaan Keuangan Desa;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5717);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran

54
Negara Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana
telah beberapakali diubah terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014
tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5864);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun
2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun
2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
6. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 9
Tahun 2015 tentang Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Sukabumi Tahun 2015 Nomor 9)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Sukabumi Nomor 6 Tahun 2017 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun
2015 Tentang Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Sukabumi Tahun 2017 Nomor 6);
7. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 98 Tahun 2016
Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (Berita
Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2016 Nomor 98);
8. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 100 Tahun 2016
Tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan
Pembangunan Desa (Berita Daerah Kabupaten
Sukabumi Tahun 2016 Nomor 100);
9. Peraturan Desa … Nomor …Tahun … tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa tahun …
(Lembaran Desa … Tahun… Nomor …);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KESATU : Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa berasal


dari unsur Perangkat Desa, terdiri dari Sekretaris Desa,
Kepala Seksi dan Kepala Urusan Keuangan,
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dengan keputusan
ini.

KEDUA : Sekretaris Desa selaku koordinator pelaksana teknis


pengelolaan keuangan desa mempunyai tugas :
a. menyusun dan melaksanakan Kebijakan Pengelolaan
APBDesa;
b. menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang
APBDesa, perubahan APBDesa dan pertanggung
jawaban pelaksanaan APBDesa;
c. melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan
kegiatan yang telah ditetapkan dalam APBDesa;

55
d. menyusun pelaporan dan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBDesa; dan
e. melakukan verifikasi terhadap bukti-bukti
penerimaan dan pengeluaran APBDesa.

KETIGA : Kepala Seksi selaku Pelaksana Kegiatan sesuai


bidangnya mempunyai tugas :
a. menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang
menjadi tanggung jawabnya;
b. melaksanakan kegiatan dan/atau bersama Lembaga
Kemasyarakatan Desa yang telah ditetapkan di dalam
APBDesa;
c. melakukan tindakan pengeluaran yang menyebabkan
atas beban anggaran belanja kegiatan;
d. mengendalikan pelaksanaan kegiatan;
e. melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan
kepada Kepala Desa; dan
f. menyiapkan dokumen anggaran atas beban
pengeluaran pelaksanaan kegiatan.

KEEMPAT : Kepala Urusan Keuangan selaku Bendahara mempunyai


tugas meliputi menerima, menyimpan,
menyetorkan/membayar, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan penerimaan pendapatan
desa dan pengeluaran pendapatan desa dalam rangka
pelaksanaan APBDesa.

KELIMA : Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya


Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa APBDesa … Tahun Anggaran …

KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di ...
pada tanggal … :

KEPALA DESA …

NAMA
(tanpa gelar dan jabatan)

56
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DESA ..
Nomor : …Tahun …
Tanggal : …
Tentang:Pelaksana Teknis
Pengelolaan Keuangan Desa

PELAKSANA TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA …


KECAMATAN … KABUPATEN SUKABUMI
TAHUN ANGGARAN …

NO NAMA JABATAN SELAKU


1. Sekretaris Desa Koordinator

2. Kasi Pelaksana Kegiatan


Pemerintahan Bidang Pemerintahan
dan Pembinaan
Kemsayarakatan
3. Kaur Pelaksana Kegiatan
Perencanaan Bidang Pembangunan
4. Kasi Pelaksana Kegiatan
Kesejahteraan Bidang Pemberdayaan
Masyarakat
5. Kaur Keuangan Bendahara Desa

KEPALA DESA …

NAMA
(tanpa gelar dan jabatan)

57
Contoh Surat Keputusan Kepala Desa Tentang Penunjukan Bank Persepsi
Sebagai RKD

KABUPATEN SUKABUMI
KEPUTUSAN KEPALA DESA …

NOMOR … TAHUN …

TENTANG
PENUNJUKAN BANK BJB SEBAGAI BANK PERSEPSI
REKENING KAS UMUM DESA

menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung dan menunjang


pelaksanaan pengelolaan dana desa serta sumber –
sumber pendapatan desa lainnya maka perlu menunjuk
salah satu bank sebagai bank persepsi;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebgaimana dimaksud
pada huruf a, perlu menetapkan Keputusan Kepala Desa
tentang Penunjukan Bank BJB sebagai Bank Persepsi
Rekening Kas Umum Desa;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa


(Lembaran Negara tahun Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539), sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun
2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5717);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana
telah beberapakali diubah terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014
tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara

58
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5864);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014
tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
6. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 9 Tahun
2015 tentang Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Sukabumi Tahun 2015 Nomor 9) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi
Nomor 6 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Desa (Lembaran
Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2017 Nomor 6);
7. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 98 Tahun 2016
Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (Berita
Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2016 Nomor 98);
8. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 100 Tahun 2016
Tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan
Desa (Berita Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2016
Nomor 100);
9. Peraturan Desa … Nomor ... Tahun … tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa Tahun ... (Lembaran Desa
… Tahun … Nomor …);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KESATU : Menunjuk Bank BJB Sebagai bank Persepsi (Rekening Kas


Umum Desa) dengan :
No Rekening :…
Atas nama :…

KEDUA : Penunjukan Bank BJB sebagaimana dimaksud dalam


diktum kesatu adalah untuk kelancaran dalam pengelolaan
Dana Desa serta sumber – sumber pendapatan desa lainnya.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di ...
pada tanggal ...

KEPALA DESA …

NAMA
(tanpa gelar dan jabatan)

59
Contoh Surat Permohonan Penyaluran Dana Desa;

KOP DESA

...............,................ 20..

Kepada Yth.
Nomor : Bupati Sukabumi
Sifat : Penting. Melalui Kepala BPKAD Kab. Sukabumi
Lampiran : Di
Perihal : Permohonan Penyaluran Palabuhanratu
Dana Desa Tahap.....
Tahun Angaran........

Berdasarkan Peraturan Bupati Sukabumi


Nomor............... tanggal.............Tentang.................. bahwa
kami Pemerintah Desa........... untuk tahun ....... mendapat
alokasi anggaran bantuan keuangan Dana Desa sebesar Rp.
......., sehubungan dengan hal tersebut untuk tertib dan
lancarnya penyelenggaraan pemerintahan desa, kami
mengajukan penyaluran anggaran bantuan keuangan tersebut
diatas untuk tahap.......sebesar Rp. .............(.......) dengan
rincian sebagai berikut :

NO. URAIAN JUMLAH KET.


A. Dana Desa (........%).
............................................. .......................
............................................. .......................
JUMLAH TOTAL................ .......................

Berkaitan dengan hal itu, sebagai kelengkapan


persyaratan penyaluran anggaran bersama ini kami lampirkan:
1. ...................
2. ....................
3. .....................
4. Dst.
Demikian mohon maklum dan atas segala perhatiannya
kami ucapkan terima kasih.

Kepala Desa,......

................................

Tembusan :
Yth. Kepala DPMD Kabupaten Sukabumi.
Contoh Surat Rekomendasi Camat

60
KOP KECAMATAN

REKOMENDASI
No.

Berdasarkan Peraturan Bupati Sukabumi Nomor ...... Tahun .........


tentang ...................................... di Kabupaten Sukabumi Tahun Anggaran
............, serta memperhatikan Surat Kepala Desa ..........
Nomor..........Tanggal.........Perihal Permohonan Penyaluran Anggaran Dana
Desa Tahap..........Tahun ......... bahwa untuk menyelenggarakan
Pemerintahan Desa perlu adanya dukungan anggaran yang memadai,
sehubungan dengan hal tersebut, setelah memperhatikan :

1. Jumlah anggaran yang dimohonkan oleh Pemerintah Desa....... telah


sesuai dengan Daftar Rincian Penggunaan Dana Desa Tahun ..........
Tahap.......
2. Kelengkapan persyaratan yang diajukan oleh Pemerintah
Desa.........telah sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
3. Sesuai hasil verifikasi kami, bahwa semua pertanggungjawaban
pengeluaran keuangan yang telah dicairkan pada tahap.......telah
dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan dan pajak-pajak yang
menjadi kewajiban pemerintah desa sudah selesai dibayarkan dan
dilaporkan.

Maka Saya selaku Camat............memberikan rekomendasi atas


permohonan penyaluran Dana Desa tahun ........... tahap.....yang diajukan
oleh Pemerintah Desa .....................sejumlah Rp. .......... (....................)
dengan rincian :

NO. URAIAN JUMLAH KET.


A. Dana Desa (........%).
.............................................. .......................
.............................................. .......................
JUMLAH TOTAL................ .......................

Demikian rekomendasi ini kami sampaikan untuk dapat dijadikan


bahan pertimbangan sebagaimana mestinya.

Camat.........................

....................................
Tembusan :
Yth. Kepala DPMD Kabupaten Sukabumi.

61
KOP KECAMATAN

LEMBAR VERIFIKASI
KELENGKAPAN PERSYARATAN PENYALURAN
DANA DESA TAHAP I
TAHUN ANGGARAN …

Desa :
Kecamatan :
Kabupaten :

TIDAK
LENGKAP LENGKAP
NO URAIAN PERSYARATAN PENYALURAN
DAN SAH DAN TIDAK
SAH
1. dokumen RPJM Desa dan RKP Desa;
2. keputusan Kepala Desa tentang Penetapan
PTPKD dan penunjukan bank persepsi
sebagai RKD;
3. pertanggungjawaban Penggunaan Dana
Desa Tahap kedua Tahun sebelumnya
beserta bukti setoran pajak;
4. surat permohonan penyaluran dari Kepala
Desa;
5. peraturan desa tentang Kewangan Desa
Berdasarkan Hak Asal Usul dan
Kewenangan Lokal Berskala Desa;
6. peraturan Desa tentang APB Desa untuk
tahun berjalan beserta lampirannya setelah
dilakukan evaluasi oleh Camat;
7. daftar rincian penggunaan Dana Desa
keseluruhan dan tahap I;
8. foto copy KTP Kepala Desa, RKD, NPWP,
NPWPD atas nama Pemerintah Desa;
9. visualisasi 0% (untuk kegiatan bidang
pembangunan desa);
10. fakta Integritas penggunaan dana desa;
11. laporan Realisasi APBDesa Semester kedua
Tahun sebelumnya
12. peraturan Desa tentang laporan
pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan
APBDesa tahun sebelumnya beserta
lampirannya;
13. laporan realisasi penyerapan dan capaian
output Dana Desa tahun sebelumnya
14. laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa (LPPD) tahun sebelumnya

62
TIM VERIFIKASI KECAMATAN …………….

Mengetahui Nama (Ketua) ………………


Camat ………….. NIP
Nama (Sekretaris) ………………
NIP
Nama (Anggota) ………………
NIP
…………………………. Nama (Anggota) ………………
NIP……………………. NIP

63
KOP KECAMATAN

LEMBAR VERIFIKASI
KELENGKAPAN PERSYARATAN PENYALURAN
DANA DESA TAHAP II
TAHUN ANGGARAN …

Desa :
Kecamatan :
Kabupaten :

TIDAK
LENGKAP LENGKAP
NO URAIAN PERSYARATAN PENYALURAN
DAN SAH DAN TIDAK
SAH
1. pertanggungjawaban Penggunaan Dana
Desa Tahap kedua Tahun sebelumnya
beserta bukti setoran pajak;
2. surat permohonan penyaluran dari Kepala
Desa;
3. daftar rincian penggunaan Dana Desa tahap
II;
4. foto copy KTP Kepala Desa, RKD, NPWP,
NPWPD atas nama Pemerintah Desa;
5. visualisasi 0% (untuk kegiatan bidang
pembangunan desa);
6. fakta Integritas penggunaan dana desa;
7. laporan Realisasi APBDesa Semester
Pertama
8. laporan realisasi penyerapan dan capaian
output Dana Desa Tahap I

…………..,………………….
TIM VERIFIKASI KECAMATAN …………….

Mengetahui Nama (Ketua) ………………


Camat ………….. NIP
Nama (Sekretaris) ………………
NIP
Nama (Anggota) ………………
NIP
…………………………. Nama (Anggota) ………………
NIP……………………. NIP

64
KOP KECAMATAN

SURAT KETERANGAN
NOMOR : ……………………………

Dasar : 1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor ….. Tentang


2. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor … Tentang …
3. Radioram …. Nomor … Tentang …
4. Surat Permohonan Dari Kepala Desa …. Nomor…

Tim Verifikator Kecamatan ……………….., Kabupaten Sukabumi dengan ini


menerangkan bahwa pertanggungjawaban penggunaan dana desa tahap
….. berikut bukti setoran pajak dan Fotocopy SPJ serta Fotocopy bukti
setoran pajak tersebut telah ada dan di arsipkan di kantor kecamatan ……..

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana


mestinya.

…………..,………………….
TIM VERIFIKASI KECAMATAN …………….

Mengetahui Nama (Ketua) ………………


Camat ………….. NIP
Nama (Sekretaris) ………………
NIP
Nama (Anggota) ………………
NIP
…………………………. Nama (Anggota) ………………
NIP……………………. NIP

65
Contoh Daftar Rincian Penggunaan Dana Desa

DAFTAR RINCIAN PENGGUNAAN DANA DESA

KODE
NOMOR PAGU TAHAP TAHAP
REKENING URAIAN KEGIATAN
URUT ANGGARAN I II
APBDESA
2.2 Bidang Pelaksanaan
Pembangunan
2.2.1 Pembangunan Jalan Desa
Pembangunan Jalan Rw

2.4 Bidang Pemberdayaan

………………………., ………………20
Kepala desa ………………..

…………………………………

66
Contoh Daftar Rincian Penggunaan Dana Desa Untuk Setiap Tahap

DAFTAR RINCIAN PENGGUNAAN DANA DESA

KODE
NOMOR TAHAP
REKENING URAIAN KEGIATAN
URUT I
APBDESA
2.2 Bidang Pelaksanaan
Pembangunan
2.2.1 Pembangunan Jalan Desa
Pembangunan Jalan Rw

2.4 Bidang Pemberdayaan

………………………., ………………20
Kepala desa ………………..

………………………………

67
Contoh Fakta Integritas Penggunaan Dana Desa

SURAT PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN


PENGGUNAAN DANA DESA
TAHUN ANGGARAN …

Yang bertanda tangan di bawah ini :


NAMA : …………………………
JABATAN : …………………………
BERTINDAK UNTUK DAN ATAS NAMA : …………………………
ALAMAT : …………………………
NOMOR KTP : …………………………
NOMOR TELEPON : …………………………
EMAIL : …………………………

Dengan ini, menyatakan dengan sebenarnya bahwa untuk memenuhi


tujuan transparansi dan akuntabilitas penggunaan Dana Desa yang
bersumber dari APBN Tahun Anggaran ... untuk tahap I :
1. Bertanggung jawab penuh baik formal maupun materil atas penggunaan
bantuan keuangan yang diterima;
2. Akan menggunakan bantuan keuangan sesuai dengan rencana
penggunaan anggaran yang telah disetujui;
3. Bersedia diaudit secara independen sesuai peraturan perundang -
undangan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung
jawab serta tidak ada unsur paksaan dari pihak manapun.

…………………………….
KEPALA DESA ................................

……………………………

68
Panduan Evaluasi Rancangan Perdesa APBDesa dan Rancangan Perdesa
Perubahan APBDesa.

PEDOMAN EVALUASI
RANCANGAN PERATURAN DESA
TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
DAN RANCANGAN PERATURAN DESA TENTANG PERUBAHAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN DAN BELANJA DESA
TAHUN ANGGARAN .....

A. DASAR PEMIKIRAN
1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) sebagai wujud
dari pengelolaan keuangan Desa dibahas dan disepakati oleh
Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang
ditetapkan tiap tahun dengan Perdes.
2. APBDesa disusun sesuai dengan kebutuhan dan kewenangan
Desa berdasarkan asas tranparansi,akuntabel,patisipatif,serta
tertib dan disiplin anggaran.
3. Bahwa berdasarkan Pasal 69 ayat (4) Undang-undang nomor 6
tahun 2014 tentang Desa jo pasal 101 Peraturan Pemerintah
Nomor 43 tahun 2014 tentang Peraturn Pelaksanaan Undang-
unang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa jo.Psal 21 ayat(1)
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa, Rancangan Peraturan Desa tentang
APBDesa harus dievalusi oleh Camat.
4. Berdasarkan ketentuan sebagaimana tersebut diatas, Pemerintah
Daerah perlu Mengeluarkan Pedoman Teknis Evaluasi Rancangan
Peraturan Desa tentang APBDesa dan Rancangan Desa tentang
Perubahan APBDesa Tahun Anggaran ....

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan Tujuan Pedoman Teknis ini, yaitu :
1. Maksud
Pedoman Teknis ini dimaksud untuk menjamin tercapainya
prinsip kepatuhan, keselarasan keseimbangan dan kejelasan
pengelolaan keuangan Desa dalam membiayai Pembangunan
Desa berdasarkan Kewenangan Desa yang mengutamakan
kepentingan umum dan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang undangan.
2. Tujuan Umum
Pedoman Teknis ini bertujuan untuk memberikan acuan kepada
Camat dalam rangka evaluasi Rancangan Peraturan Desa tentang
APBDesa atau Rancangan Peraturan Desa tentang Perubahan
APBDesa.

69
C. SASARAN EVALUASI
Sasaran Evaluasi
1. Diperoleh Data dan informasi yang akan menjadi Dasar untuk
memberikan penilaian kepada Desa dalam kaitannya dengan
kepatuhan penyusunan dan penetapan Rancangan Peraturan
Desa tentang APBDesa dan Rancangan Peraturn Desa Tentang
Perbahan APBDesa.
2. Diperoleh data dan informasi yang akan menjadi dasar untuk
memberikan penilaian kepada Desa dalam kaitannya dengan
substansi dan materi Rancangan Peraturan Desa tentang
APBDesa dan Rancangan Peraturan Desa tentang Perubahan
APBDesa.

D. RUANG LINGKUP EVALUASI


Ruang Lingkup Pelaksanaan Evaluasi, yaitu :
1. Aspek Administrasi yang meliputi Identifikasi kelengkapan dan
Informasi terkait Dokumen pendukung dalam penyusunan
Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa dan Rancangan
Peraturan Desa Tentang perubahan APBdesa.
2. Aspek Legaliats yang meliputi identifikasi peraturan-peraturan
yang melandasi penyusunan Rancangan Peraturan Desa
dimaksud.
3. Aspek Kebijakan yang meliputi identifikasi konsistensi
substansi dan materi dengan RPJM Desa dan RKP Desa; dan
4. Aspek Substansi anggaran dalam struktur APBDesa yang
meliputi pendapatan, belanja dan pembiayan.

E. EVALUASI
1. Persiapan Evaluasi
a) Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan
persiapan evaluasi, yaitu :
1) Pembentukan Tim Evaluasi oleh Camat,selanjutnya camat
pembentuk Tim Evaluasi yang terdiri dari :
a) Penanggungjawab : Camat
b) Ketua : Sekretaris Kecamatan
c) Sekretaris : Kasi Pem
d) Anggota : Perangkat Lain Yang di tunjuk
(2 Orang)

2) Anggota Tim Evaluasi dimaksud adalah pejabat atau staf yang


memiliki kompentensi sesuai bidangnya dari unsur terkait untuk
melakukan evaluasi Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa
dan Rancangan Peraturan tentang Perubahan APBDesa.

70
3) Segala Biaya yang dibutuhkan oleh Tim evaluasi dalam
melaksanakan tugasnya dibebankan pada Anggaran Pendapatan
dan Belanjan Daerah (APBD) Kabupaten .

b) Dokumen Evaluasi
1) Dokumen Utama
a) Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa yang telah
disepakati bersama BPD dan atau
b) Rancangan Peraturan Desa tentang Perubahan APBDesa yang
telah disepakati Bersama BPD.

c) Dokumen Penunjang (alat verifikasi)


a) Disampaikan oleh Desa
• Keputusan Musyawarah BPD Pembahasan dan dan
Penyepakatan Rancangan Peraturan Desa tentang
APBDesa (untuk evaluasi rancangan Perdes tentang
APBDesa ; atau
• Keputusan Musyawrah BPD pembahasan dan
penyepakatan Rancangan Peraturan Desa tentang
Perubahan APBDesa (untuk evaluasi rancangan Perdes
tentang perubahan APBDesa);
• Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM Desa);
• Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) tahun
berkenaan.
• Peraturan Desa tentang Daftar kewenangan berdasarkan
kewenangan hak asal usul dan kewenangan berkala desa.
• Dokumen yang relapan (misal, Perdes tentang
pemebentukan dana cadangan, Perdes tentang pendirian
BUMDesa, hasil uji kelayakan penyertaan modal
BUMDesa,dll)
b) Disiapkan oleh Tim Evaluasi
• Peraturan Bupati tentang pengelolaan keuangan Desa
• Peraturan Bupati tentang Pembangunan Desa
• Peraturan Bupati tentang Daftar kewenangan Desa
berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal Berkala
Desa.
• Peraturan Bupati tentang pengadaan barang dan jasa di
Desa
• Peraturan Bupati tentang Dana Desa
• Peraturan Bupati tentang Alokasi Dana Desa
• Peraturan Bupati tentang bagi hasil Pajak dan retribusi
daerah dan
• Peraturan Bupati tentang satuan harga Kabupaten yang
didalamnya mengatu standar harga di Desa
(memperhitungkan tingkat kemahalan dan kondisi
geografis (Harga perkiraan sendiri)

71
2. Pelaksanaan Evaluasi
Proses Evaluasi dilaksanakan dengan menempuh 2 (dua)
tahapan, yaitu:

a) Pemeriksaan kelengkapan dokumen evaluasi administrasi dan


legalitas
1) Evaluasi Administrasi dan legalitas meneliti beberapa hal sebagai
berikut
a) Kepatuhan atas kelengkapan penyampaian dokumen
evaluasi.
b) Keputusan atas penyajian informasi dalam Rancangan
Peraturan yang akan dievaluasi, dan
c) Konsistensi Penggunaan dokumen dan informasi dalam
rancangan peraturan yang akan dievaluasi;
d) Kesesuaian Rancangan Peraturan yang akan dievaluasi
dengan teknis penyusunan peraturan Desa.
2) Langkah-langkah Evaluasi.
a) Langkah 1 : Pengumpulan dokumen Evaluasi
b) Langkah 2 : Pencatatan nomor tanggal dan kelengkapan
lampiran semua dokumen.
c) Langkah 3 : Penelitian dan pengendalian nomor,tanggal
dan kelengkapan lampiran semua dokumen.
d) Langkah 4 : Pembandingan tanggal penyampaian semua
dokumen dengan ketentuan yang berlaku
tentang batas waktu penyampaian dokumen
dan
e) Langkah 5 Kesimpulan secara narasi hasil langkah 1 s.d 4

Catatan : Jika dari hasil pemeriksaan kelengkapan dokumen


tidak terpenuhi sesuai ketentuan Tim Evaluasi meminta kepada
Pemerintah desa untuk melengkapinya. Waktu Pelaksanaan
evaluasi dihitung kembali setelah dokumen diterima secara
lengkap.

b) Evaluasi Kebijakan dan Struktur APBDesa / Perubahan APBDesa;


Langkah-langkah evaluasi tertuang dalam lembar kerja,terlampir

3. Hasil Evaluasi
Setelah selesai melaksanakan Evaluasi Rancangan Peraturan Desa
tentang APBDesa atau Rancangan Peraturan Desa tentang
Perubahan APBDesa, Tim Evaluasi Menyusun laporan hasil Evaluasi
yang dituangkan dalam keputusan Camat.
Laporan hasil evaluasi dimaksud untuk menyampaikan temuan
analisis terhadap Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa atau
Rancangan Peraturan Desa tentang Perubahan APBDesa sebagai
umpan balik kepada pemerintah Desa untuk melakukan
penyempurnaan atau persetujuan terhadap Rancangan Peraturan

72
Desa dimaksud. Laporan Hasil Evaluasi (LHE) tersebut secara garis
besar menyajikan impormasi mengenai : (a) evaluasi atas sistem
APBDesa atau Perubahan APBDesa,dan (b) evaluasi atau substansi
APBDesa atau Perubahan APBDesa.
Laporan hasil Evaluasi Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa
atau Rancangan Peraturan Desa tentang perubahan APBDesa
didistribusikan kepada : a. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat
Dan Desa atau seblan lainnya; dan b. inspektorat Daerah Kabupaten
Sukabumi.

73
Lampiran I : Pedoman Evaluasi Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa dan Rancangan Peraturan
Desa tentang Perubahan APBDesa

LEMBAR EVALUASI APBDESA


Kabupaten :
Kecamatan :
Desa :

NO ASPEK/KOMPONEN PERIKSA KESESUAIAN ALAT VERIFIKASI KETERANGAN


1 Aspek Administrasi dan Legalitas Ya Tidak
1.1 Apakah semua dokumen evaluasi telah
diterima dari Desa secara lengkap

1.2 Apakah pengajuan Rancangan Perdes Keputusan hasil Musyawarah BPD Berdasarkan Permendagri
tentang APBDesa atau Rancangan pembahasan dan penyepakatan 113/2014 tentang Pengelolaan
Perdes tentang Perubahan APBDesa Perdes tentang APBDesa / Keuangan Desa , 3 hari setelah
dilakukan tepat waktu. Perubahan APBDesa (lihat tanggal disepakati bersama,Perdes
terlampir) tentang APBDesa/Perdes
tentang Perubahan APBDesa
harus diajukan kepada Bupati
atau Camat untuk dievaluasi.
1.3 Apakah BPD telah menyepakati Keputusan hasil musyawarah BPD Berdasarkan Permendagri
Rancangan Perdes tentang APBDesa / Pembahasan dan penyepakatan 110/2016 tentang BPD
Rancangan Perdes tentang Perubahan Perdes tentang APBDesa Perubahan
APBDesa APBDesa
Kesimpulan penilaian aspek administrasi dan legalitas

74
2 Aspek Kebijakan dan struktur APBDesa/Perubahan APBDesa
2.1 Umum
2.1.1 Apakah Rancangan Perdes RKP Desa RKP Perubahan tahun
tentang APBDesa /Perubahan berkenaan
APBDesa disusun berdasarkan
RKPDesa/RKPDesa Perubahan
tahun berkenan
2.1.2 Apakah penempatan pos Permendagri 113/2014 dan
Pendapatan telah sesuai dengan Perbup dengan Pengelolaan
peraturan perundang-undangan. Keuanagn Desa
Kesimpulan Penilaian aspek Kebijakan Umum

2.2 Pendapatan
2.2.1 Apakah estiminasi pendapatan Perdes terkait PADesa (misal
Asli Desa rasional dan realistis Perdes tentang pungutan,dll)
2.2.2 Apakah estiminasi pendapatan
Desa yang bersumber dari
pendapatan Asli Desa rasional
dan realitis,serta didapatkan
secra legal dan telah diatur
dalam peraturan Desa
2.2.3 Apakah estiminasi pendapatan
Desa yang bersumber dari Desa
Transfer rasional dan realistis
Kesimpulan penilaian struktur APBDesa/Perubahan APBDesa bagian Pendapatan

75
2.3 Belanja
2.3.1 Apakah Penempatan pos telah Permendagri 113/2014 dan
sesuai dengan peraturan Perbup dengan Pengelolaan
Perundang-undangan Keuangan Desa
2.3.2 Semua belanja keuangan Desa Perbup tentang Daftar
telah sesuai dengan kewenangan Berdasarkan hak
kewenangan Desa asal usul dan kewenangan local
berskala desa
2.3.2 Apakah ada Program /Kegiatan
yang dilakukan lebih dari 1
(satu) tahun anggaran
(multiyear)
2.3.4 Apakah Belanja Desa yang (Bisa Melalui Siskeudes)
ditetapkan dalam APBdesa
paling banyak 30%,
dipergunakan untuk :
1. Siltap dan tunjangan
kades dan perangkat
Desa.
2. Operasional Pemerintah
Desa
3. Tunjangan dan
Operasional BPD
4. Insentif Rukun Tetangga
dan Rukun Warga
2.3.5 Siltap, Tunjangan dan Peraturan Bupati tentang ADD
operasioanl untuk Kepala Desa atau Perbup tentang Penetapan
dan perangkat Desa sesuai yang Siltap kepala Desa dan Perangkat
telah ditetapkan dalam Desa
peraturan Bupati

76
2.3.6 Besaran tunjangan dan Peraturan Bupati tentang ADD
Operasional untuk anggota atau Perbup tetang Penetapan
BPD,serta intensif RT/RW Siltap Kepala Desa dan
dianggarkan sesuai yang Perangkat Desa
ditetapkan dalam Perauran
Bupai
2.3.7 Alokasi belanja dengan output
yang kan dihasilkan logis
karena memperhitungkan
tingkat kemahalan dan geografis
(harga perkiraan sendiri/HPS)
Kesimpulan penilaian struktur APBDesa/Perubahan APBDesa Bagian Belanja

2.4 Pembiayaan
2.4.1 Apakah penempatan pos
Pembiayaan telah sesuai
dengan peraturan perundang-
undangan
2.4.2 Apakah Ada pos pengeluaran
pembiayaan untuk
pembentukan Dana Cadangan.
2.4.3 Apakah Pembentukan Dana Peraturan Desa tentang Desa
Cadangan telah ditetapkan Cadangan
dengan peraturan Desa
2.4.4 Apakah ada pos Pengeluaran
pembiayaan untuk penyertaan
modal pada BUMDesa

77
2.4.5 Apakah penyertaan modal Peraturan Desa tentang
BUMDesa telah sesuai dengan Pembentukan BUMDesa dan
peraturan dengan perundang- hasil uji kelayakan usaha
undangan dan ditetapkan
melalui Peraturan Desa dan
memenuhi nilai kelayakan
usaha
2.4.6 Pada Evaluasi Perubahan
APBDesa,pada pos penerimaan
pembiayaan terdapat SILPA
tahun Anggaran sebelumnya
2.4.7 Pada Evaluasi Perubahan
APBDesa, apakah SILPA tahun
sebelumnya telah digunakan
seluruhnya
Kesimpulan Penilaian Struktur APBDesa/Perubahan APBDesa bagian Pembiayaan

Kesimpulan Umum Hasil Evaluasi

78
DAFTAR KEGIATAN
RANCANGAN APBDESA / RANCANGAN PERUBAHAN APBDESA
TAHUN ANGGARAN ……………………..

DESA :
KECAMATAN :
KABUPATEN :

KODE TERCANTUM DALAM


REKEN
PAGU PERDES PERBUP DAN KETER
ING KEGIATAN PERDES PERDES PERBUP
ANGGARAN KEWENANGA PERMENDAGRI ANGAN
APBDE RPJMDESA RKPDESA ADD
N DESA DANA DESA
SA

79
Evaluasi dilakukan tanggal ..........................................
Mengetahui Nama (Ketua) ………………
Camat ………….. NIP
Nama (Sekretaris) ………………
NIP
Nama (Anggota) ………………
NIP
…………………………. Nama (Anggota) ………………
NIP……………………. NIP

BUPATI SUKABUMI,

TTD

MARWAN HAMAMI

80

Anda mungkin juga menyukai