Oleh :
Galuh Fitri Ananda (14.401.17.039)
F. Analisa Situasi
1. Penyuluh : Galuh fitri ananda, mahasiswa AKES RUSTIDA semester 3
2. Sasaran : Seluruh warga masyarakat Dusun Krajan, Kalibaru
3. Tempat : Tempat yang akan dilakukan penyuluhan merupakan tempat
terbuka di balai dusun krajan, tempat memadai, cuaca sejuk dan cerah.
1. Pengertian Hipertensi
2. Gejala Dan Tanda Hipertensi
3. Klasifikasi Hipertensi
4. Cara Pencegahan Hipertensi
J. Kegiatan penyuluhan:
a. Pendekatan yang digunakan dengan menggunakan metode:
1. Ceramah
2. Diskusi
b. Langkah-langkah
No Pertemuan Materi Penyuluh Sasaran
Tugas
1 5 menit Pembukaan a. Memberikan salam dan a. Menjawab salam
memperkenalkan diri b. Mendengarkan
b. Menyampaikan tujuan penyuluh
dan manfaat penyuluhn menyampaikan
pada sasaran tujuan dan
c. Menjelaskan kontak manfaat
waktu yang diperlukan c. Mendengarkan
dan
d. Menyebutkan materi yang
memperhatikan
akan diberikan penyaji.
Sumber :
Jambia, A., & dkk. (2017, April 4). Penyakit Tidak Menular " Hipertensi".
Dipetik November 12, 2018, dari
http://amsarjambia.blogspot.com/2017/04/makalah-hipertensi-kimia-
klinik.html
L. Penilaian:
a. Prosedur
1. Penyuluh telah mempersiapkan materi yang akan disampaikan pada
sasaran 3 hari sebelum melakukan penyuluhan.
2. Penyuluh mempersiapkan pertanyaan yang akan ditanyakan pada
sasaran sesuai dengan materinya yang disampaikan.
3. Kontrak waktu dengan sasaran.
b. Penilaian/Hasil
A. Pengertian
Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi sebenarnya adalah suatu
gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan
nutrisi, yang dibawa oleh darah, terlambat sampai ke jaringan tubuh yang
membutuhkannya.
Tubuh akan bereaksi lapar, yang mengakibatkan jantung harus bekerja lebih
keras untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Bila kondisi tersebut berlangsung
lama dan menetap, timbullah gejala yang disebut sebagai penyakit darah
tinggi. (Vitahealth, 2006)
Terjadi karena tekanan darah yang berlebihan terhadap dinding arteri. jika
kondisi ini berjalan terus mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah dan
kekurangan aliran darah ke jaringan tubuh. kondisi demikian mengakibatkan
kerusakan jaringan jantung, ginjal, otak, mata. Seseorang dikatakan hipertensi
jika nilai tekanan darah sistoliknya diatas 140 mmHg dan diastolik diatas 90
mmHg. (Wijayakusuma, 2008)
Hipertensi seringkali disebut sebagi pembuluh darah gelap (silent killer),
karena termasuk penyakit mematikan, tanpa disertai dengan gejala-gejalanya
lebih dahulu sebgai peringatan bagi korban. Jika muncul sering dianggap
sebagai gangguan biasa, sehingga korban terlambat menyadari akan
datangnya penyakit. (Vitahealth, 2006)
B. Penyebab
Sekitar 90-95% penderita hipertensi tidak diketahui pasti penyebabnya.
Kondisi ini disebut hipertensi esensial. Hipertensi yang diketahui
penyebabnya disebut hipertensi sekunder, antara lain disebabkan oleh
penyakit pembuluh darah ginjal, pemakaian obat, atau kelainan endokrin.
Sekitar 5-10% penderita masuk kategori hipertensi sekunder. (Wijayakusuma,
2008)
C. Tanda dan gejala
Hipertensi jarang menunjukan gejala, kadang seseorang baru mengetahui
menderita hipertensi sewaktu diukur tekanan darahnya. Namun secara umum,
penderita mengalami gejala, seperti sakit kepela, pusing, perasaan berputar
serasa ingin jatuh, jantung berdebar, rasa pegal pada tengkuk, nyeri dada dan
bahu kiri, serta telinga berdenging. (Wijayakusuma, 2008)
D. Klasifikasi
Hipertensi dapat dibedakan menjadi tiga golongan yaitu hipertensi sistolik,
hipertensi diastolik, dan hipertensi campuran. Hipertensi sistolik (isolated
systolic hypertension) merupakan peningkatan tekanan sistolik tanpa diikuti
peningkatan tekanan diastolik dan umumnya ditemukan pada usia lanjut.
Tekanan sistolik berkaitan dengan tingginya tekanan pada arteri apabila
jantung berkontraksi (denyut jantung). Tekanan sistolik merupakan tekanan
maksimum dalam arteri dan tercermin pada hasil pembacaan tekanan darah
sebagai tekanan atas yang nilainya lebih besar.
Hipertensi diastolik (diastolic hypertension) merupakan peningkatan tekanan
diastolik tanpa diikuti peningkatan tekanan sistolik, biasanya ditemukan pada
anak-anak dan dewasa muda. Hipertensi diastolik terjadi apabila pembuluh
darah kecil menyempit secara tidak normal, sehingga memperbesar tahanan
terhadap aliran darah yang melaluinya dan meningkatkan tekanan
diastoliknya. Tekanan darah diastolik berkaitan dengan tekanan arteri bila
jantung berada dalam keadaan relaksasi di antara dua denyutan. Hipertensi
campuran merupakan peningkatan pada tekanan sistolik dan diastolik.
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
1. Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui
penyebabnya, disebut juga hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar 95 %
kasus. Banyak faktor yang mempengaruhinya seperti genetik,
lingkungan, hiperaktivitas susunan saraf simpatis, sistem renin-
angiotensin, defek dalam ekskresi Na, peningkatan Na dan Ca
intraselular, dan faktor-faktor yang meningkatkan risiko, seperti obesitas,
alkohol, merokok, serta polisitemia.
2. Hipertensi sekunder atau hipertensi renal. Terdapat sekitar 5% kasus.
Penyebab spesifiknya diketahui, seperti penggunaan estrogen, penyakit
ginjal, hipertensi vaskular renal, hiperaldosteronisme primer, dan
sindrom Cushing, feokromositoma, koartasio aorta, hipertensi yang
berhubungan dengan kehamilan, dan lain-lain.
Menurut The Seventh Report of The Joint National Committee on Prevention,
Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC VII),
klasifikasi hipertensi pada orang dewasa dapat dibagi menjadi kelompok
normal, prehipertensi, hipertensi derajat I dan derajat II.
Tabel 1.
Klasifikasi tekanan darah menurut JNC VII
Tabel 2.
Klasifikasi tekanan darah menurut WHO / ISH