Anda di halaman 1dari 22

20 Jenis Jenis Narkoba : Gambar, Efek & dampak

dan Pengertiannya
Advertisement

Narkoba (narkotika dan obat-obatan berbahaya). Di Indonesia,


narkoba memiliki nama lain Napza (Narkotika, Psikontropika dan zat aditif).

Sebenarnya, narkoba merupakan jenis obat-obatan yang biasanya dipakai dokter untuk membius pasien saat akan dilakukan
operasi atau obat-obatan yang digunakan untuk proses penyembuhan penyakit tertentu, akan tetapi beberapa kalangan
menggunakan obat-obatan tersebut dengan tujuan yang tidak baik, sehingga menimbulkan efek bahwa obat-obatan yang
digunakan untuk medis tersebut menjadi obat-obatan yang terlarang.

Pengelompokan Jenis Narkoba


Jenis narkoba berdasarkan efek yang ditimbulkan :

1. Halusinogen
Pengguna narkoba jenis ini memiliki halusinasi yang kuat pada saat melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak
nyata. Contoh narkoba yang meberi efek seperti ini adalah kokain dan LSD.

2. Stimulan
3. Depresan
4. Adiktif

Seseorang yang sudah mengalami ketergantungan narkoba, kemungkinan besar tubuhnya akan mengalami kerusakan dan
pada ujungnya akan berdampak pada kematian.

Narkotika
Narkotika adalah zat sintetis maupun semi sintetis yang dihasilkan tanaman atau lainnya yang dapat berdampak pada
penurunan atau perubahan kesadaran dan hilangnya rasa nyeri. Zat ini dapat menimbulkan ketergantungan pada
penggunanya.

Adapun jenis dari narkotika adalah :

1. Morfin
Morfin berasal dari kata morpheus ( dewa mimpi ) adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat yang ditemukan pada opium. Zat
ini bekerja langsung pada sistem saraf pusat sebagai penghilang rasa sakit.

Cara Penggunaan :
Cara penggunaannya adalah dengan disuntikkan ke otot atau pembuluh darah.
Gejala fisik pengguna :

 Pupil mata menyempit


 Melambatnya denyut nadi
 Tekanan darah menurun
 Suhu badan menurun
 Mengalami kelemahan pada otot, akan tetapi jika sudah kecanduan akan mengalami kejang otot.

Efek samping pemakaian :

 Menurunnya kesadaran pengguna


 Menimbulkan euforia
 Kebingungan
 Berkeringat
 Dapat menyebabkan pingsan, dan jantung berdebar-debar
 Menimbulkan gelisah, dan perubahan suasana hati
 Mulut kering dan warna muka berubah
 Mengalami kejang lambung
 Produksi air seni berkurang
 Mengakibatkan gangguan menstruasi dan impotensi

2. Heroin / putaw
Heroin dihasilkan dari pengolahan morfin secara kimiawi. Akan tetapi, reaksi yang ditimbulkan heroin menjadi lebih kuat dari
pada morfin itu sendiri, sehingga mengakibatkan zat ini sangat mudah menembus ke otak.

Cara Penggunaan :
Cara pemakaiannya adalah dengan cara disuntikkan ke anggota tubuh ataupun bisa juga dengan cara dihisap.

Gejala atau efek yang ditemukan pada pengguna hampir sama dengan pengguna morfin, yaitu :

 Melambatnya denyut nadi


 Tekanan darah menurun
 Otot menjadi lemas
 Pupil mengecil
 Hilang kepercayaan diri
 Suka menyendiri
 Seringkali berdampak kriminal, misalnya berbohong, menipu
 Kesulitan saat buang air besar
 Sering tidur
 Kemerahan dan rasa gatal pada hidung
 Gangguan bicara (cadel)

3. Ganja / Kanabis / mariyuana

Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah


tumbuhan budidaya yang menghasilkan serat, kandungan zat narkotika terdapat pada bijinya. Narkotika ini dapat membuat si
pemakai mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab).
Tumbuhan ini telah dikenal manusia sejak lama, seratnya digunakan sebagai bahan pembuat kantung, dan bijinya digunakan
sebagai bahan dasar pembuatan minyak.

Awalnya, tanaman ini hanya ditemukan di negara-negara beriklim tropis. Namun belakangan ini, di negara-negara beriklim
dingin pun telah banyak membudidayakan tanaman ini, yaitu dengan cara dikembangkan di rumah kaca.

Cara Penggunaan:
Cara penggunaan narkotika jenis ini adalah dengan cara dipadatkan menyerupai rokok lalu dihisap.

Efek / gejala yang terlihat dari pecandu ganja adalah :

 Denyut nadi dan jantung lebih cepat


 Mulut dan tenggorokan terasa kering
 Sulit dalam mengingat
 Sulit diajak berkomunikasi
 Kadang-kadang terlihat agresif
 Mengalami gangguan tidur
 Sering merasa gelisah
 Berkeringat
 Nafsu makan bertambah
 Sering berfantasi
 Euforia

Ganja merupakan salah satu jenis narkotika yang dapat mengakibatkan kecanduan. Jika pemakaiannya dihentikan, sipemakai
sering mengalami sakit kepala, mual yang berkepanjangan, sering merasa kelelahan dan badan menjadi lesu.

4. Kokain
Kokain merupakan berasal dari tanaman Erythroxylon coca di Amerika Selatan. Biasanya daun tanaman ini dimanfaatkan
untuk mendapatkan efek stimulan, yaitu dengan cara dikunyah. Kokain dapat memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat.

Kokain

Kokain mempunyai 2 bentuk, yakni :

 Kokain hidroklorida, berupa kristal berwarna putih, rasanya sedikit pahit, serta bersifat mudah larut.
 Kokain free base, ia tidak berbau dan rasanya pahit.

Cara Pemakaian
Cara pemakaian kokain adalah dengan cara dihirup atau sebagai bahan campuran rokok.

Efek / gejala yang timbul dari pemakaian kokain adalah :

 Dapat memberikan efek kegembiraan yang berlebihan bagi si pengguna


 Sering merasa gelisah
 Menurunnya berat badan
 Timbul masalah pada kulit
 Mengalami gangguan pernafasan
 Sering kejang-kejang
 Sering mengeluarkan dahak
 Mengalami emfisema ( kerusakan pada paru-paru)
 Turunnya selera makan
 Mengalami paranoid
 Mengalami gangguan penglihatan
 Sering merasa kebingungan

5. LSD atau Lysergic Acid / Acid / Trips / Tabs


Adalah jenis narkotika yang tergolong halusinogen. Biasanya berbentuk lembaran kertas kecil, kapsul, atau pil.

Cara pemakaiannya adalah diletakkan di lidah. Narkotika ini akan bereaksi setelah 30 s/d 60 menit kemudian, dan akan
berakhir efeknya setelah 8 hingga 12 jam.

Efek yang ditimbulkan


Efek / gejala yang biasa terlihat dari si pemakai adalah :

 Sering berhalusinasi mengenai berbagai kejadian, tempat, warna, dan waktu


 Sering terobsesi dengan apa yang ada dalam halusinasinya
 Sering juga mengalami paranoid akibat hal-hal yang dihalusinasikannya
 Denyut jantung dan tekanan darahnya meningkat
 Diafragma mata melebar
 Mengalami demam
 Sering depresi dan merasa pusing
 Memiliki rasa panik dan takut yang berlebihan
 Mengalami gangguan persepsi.

6. Opiat / opium
Adalah zat berbentuk bubuk yang dihasilkan oleh tanaman yang bernama papaver somniferum. Kandungan morfin dalam
bubuk ini biasa digunakan untuk menghilangkan rasa sakit.

Cara Penggunaan : Penggunaan opiat adalah dengan cara dihisap.


Adapun efek / gejala yang timbul dari narkotika jenis ini antara lain :

 Memiliki semangat yang tinggi


 Sering merasa waktu berjalan begitu lambat
 Merasa pusing / mabuk
 Birahi meningkat
 Timbul masalah kulit di bagian mulut dan leher
 Sering merasa sibuk sendiri

7. Kodein
Adalah sejenis obat batuk yang biasa digunakan / diresepkan oleh dokter, namun obat ini memiliki efek ketergantungan bagi si
pengguna.

Cara Penggunaan : Kodein merupakan hasil proses dari metilasi morfin. Cara penggunaannya dengan jalan dihisap.
Efek / gejalanya antara lain :

 Mengalami euforia
 Sering mengalami gatal-gatal
 Mengalami mual dan muntah
 Mudah mengantuk
 Mulut terasa kering
 Mengalami hipotensi
 Mengalami depresi
 Sering sembelit
 Mengalami depresi saluran pernafasan

8. Metadon
Efek yang ditimbulkan oleh narkotika ini adalah seperti heroin.

Adapun efek / gejalanya antara lain :

 Mengalami sembelit
 Sering mengantuk tetapi tidak bisa tidur
 Pada wanita hamil dapat mengalami keguguran / bayi premature
 Mengalami koma

9. Barbiturat
Biasa digunakan sebagai obat tidur. Cara kerjanya mempengaruhi sistem syaraf. Efek dari mengkonsumsi barbiturat dapat
terlihat 3 hingga 6 jam.

Efek dan gejalanya :

 Sering sembrono
 Euforia
 Sering merasa kebingungan
 Mengalami pingsan
 Mengalami masalah pernafasan

Psikontropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis yang memiliki Khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku penggunanya.

Jenis Psikontropika :

1. Ekstasi
Adalah senyawa kimia yang sering digunakan sebagai obat yang dapat mengakibatkan penggunanya menjadi sangat aktif.
Ekstasi dapat berbentuk tablet, pil, serta serbuk.

Nama Lain dari psikontropika jenis ini adalah inex, Metamphetamines.

Efek yang timbul dari penggunanya antara lain :


 Timbulnya euforia
 Mengalami mual
 Dehidrasi
 Timbul percaya diri yang berlebih
 Sering merasa kebingungan
 Meningkatnya denyut jantung, suhu tubuh, dan tekanan darah
 Mengalami pusing, bahkan pingsan
 Terganggunya daya ingat dan jika dipakai dalam jangka panjang dapat merusak otak
 Mengalami gangguan mental

2. Sabu-sabu
Merupakan zat yang biasanya digunakan untuk mengobati penyakit yang parah, seperti gangguan hiperaktivitas kekurangan
perhatian atau narkolepsi.

Cara Penggunaan : Cara penggunaan sabu-sabu adalah dengan jalan dihisap.


Efek yang ditimbulkan

 Jantung berdebar-debar
 Naiknya suhu tubuh
 Mengalami insomnia
 Timbul euforia
 Nafsu makan menghilang
 Kekurangan kalsium
 Mengalami depresi yang berkepanjangan

3. Sedatif – hipnotik
Nama lain dari jenis psikontropika ini adalah Benzodiazepin/BDZ, BK, Lexo, MG, Rohip, Dum.

Cara Penggunaan:
Cara pemakaiannya adalah dengan jalan diminum atau bisa juga disuntikkan intravena atau anus. Biasanya dokter
memberikan obat ini untuk mengatasi kecemasan atau panik yang membuat insomnia.

Efek penggunaannya antara lain :

 Sulit mengendalikan diri


 Menjadi acuh
 Mengalami gangguan konsentrasi
 Mengalami kebingungan
 Euforia
 Kalau berjalan menjadi sempoyongan
 Mengalami slurred speech ( berbicara sambil menelan )

4. Nipam
Adalah sejenis pil koplo yang dikonsumsi untuk mengurangi anseitas. Biasanya digunakan secara bersamaan dengan
minuman beralkohol yang sebenarnya dapat beresiko bahaya bagi penggunanya.

Ciri pengguna pil ini adalah :

 Mengalami cadel saat berbicara


 Jalan sempoyongan
 Wajah menjadi kemerahan
 Menjadi banyak bicara
 Kurang fokus
 Turunnya kesadaran

5. Angel Dust (PCP/ phencyclidine)


Angel dust termasuk halusinogen. Zat ini dikonsumsi sebagai sampingan oleh pengguna narkoba terutama di Amerika Serikat.

Obat ini diproduksi dalam bentuk bubuk dan bentuk cair , biasanya disemprotkan ke bahan berdaun seperti ganja, mint,
oregano, peterseli atau Jahe Daun, dan rokok.

Efek yang ditimbulkan :

 Sering berhalusinasi
 Gangguan fungsi motorik
 Meningkatnya detak jantung
 Suhu tubuh meningkat

6. Speed
sponsored links

Speed atau biasa disebut methamphetamine merupakan stimulan sistem saraf pusat yang kuat dan adiktif. Obat ini berbentuk
bubuk dan berwarna putih, tidak berbau, dan berasa pahit. Cara kerja obat ini adalah dengan merangsang sel-sel otak,
meningkatkan mood dan gerakan tubuh. Methamphetamine merupakan stimulan yang kuat dan tahan lama karena mampu
menembus sistem saraf pusat lebih mudah daripada amfetamin. Cara pemakaiannya bisa dicampurkan pada rokok, dihisap,
ataupun disuntikkan

Efek dari pemakaian :

 Menjadi hiperaktif
 Banyak bicara
 Nafsu makan menurun
 Libido meningkat
 Meningkatnya denyut jantung, suhu tubuh dan tekanan darah
 Pupil mata melebar
 Insomnia
 Tangan gemetar (tremor)
 Sering gugu
 Cepat marah
 Sering mengalami kebingungan dan cemas
 Sering berhalusinasi

7. Demerol
Adalah sejenis narkoba yang digunakan sebagai penghilang rasa sakit dan nyeri.

Jika over dosis, bbat ini dapat berakibat kematian bagi penggunanya. Bagi penderita asma dilarang keras mengkonsumsinya.
Obat ini juga memberikan efek kecanduan.

Ciri / efek yang ditimbulkan jika kecanduan obat ini adalah :

 Melambatnya sistem pernafasan dan detak jantung


 Mengantuk
 Kelemahan pada otot
 Berkeringat
 Gangguan pada pupil
 Pingsan
Zat Adiktif
Zat Adiktif merupakan zat yang berbahaya, yang diperoleh dari bahan-bahan alamiah baik semi sintetis maupun sintetis. Zat ini
dipakai sebagai pengganti morfin atau kokain yang bekerja mengganggu sistem syaraf pusat. Contoh zat adiktif : lem, aceton,
ether dan sebagainya.

Yang tergolong dalam jenis narkoba ini antara lain :

1. Alkohol / etanol
alkohol adalah senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil yang terikat pada atom karbon. Alkohol biasanya digunakan
sebagai bahan dasar pembuatan obat. Ia juga bisa berfungsi sebagai zat pengawet.

Dalam dunia otomotif, alkohol / etanol digunakan sebagai bahan bakar kendaraan, dimana Alkohol dapat digunakan
sebagai antibeku pada radiator.

Alkohol mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing berupa karbon yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan
oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik yang dihisap.

Alkohol dapat diperoleh dengan dua cara, yakni :

 Sistem fermentasi,dapat memanfaatkan glukosa yang diproduksi dari gula dari hidrolisis amilum yang dibantu dengan khamir
yang diproses dengan suhu dibawah 37 °C.
 Dengan hidrasi langsung, yaitu menggunakan etilena (Hidrasi etilena) atau alkana lain dari proses cracking dari minyak
bumi yang didistilasi.

Efek / gejala bagi pemakai :

 Teler / mabuk
 Menyebabkan kegagalan pernapasan akut seperti yang terjadi pada bahaya formalin.
 Menghilangkan kesadaran
 Dapat mengakibatkan kematian

2. Nikotin
Nikotin adalah senyawa kimia yang dihasilkan secara alami oleh tumbuh-tumbuhan sejenis suku terung-terungan
seperti tembakau dan tomat. Nikotin merupakan salah satu racun saraf. Jenis zat ini biasanya digunakan untuk bahan baku
pembuatan insektisida.

Pada seorang perokok, proses kerja nikotin adalah masuk ke dalam paru paru untuk selanjutnya diserap oleh aliran darah, dan
dalam waktu kurang lebih 8 detik, zat ini akan sampai ke otak untuk selanjutnya merubah kerja otak. Proses penyebaran racun
ini berlangsung cepat dikarenakan bentuknya mirip dengan acetylcholine yang normal terdapat di dalam otak.

Adapun efek dari penggunaan nikotin antara lain :

 Meningkatkan denyut jantung


 Meningkatnya kadar gula dalam darah seperti bahaya mengkonsumsi gorengan secara rutin.
 Menimbulkan efek segar setelah memakainya
 Menimbulkan euforia
 Nafas terasa berat
 Dapat mengakibatkan kanker dan stroke seperti bahaya makan mie instan terlalu sering.

3. Kafein
Kafein adalah zat adiktif yang bekerja untuk mempengaruhi sistem metabolisme dan saraf pusat. Kafein digunakan sebagai
pengurang rasa lelah serta untuk mencegah / mengurangi rasa kantuk. Bagi para atlet, kafein biasanya dapat meningkatkan
daya tahan agar kuat dalam berlari. Namun zat ini adalah penyebab asma dan makanan untuk penderita asam lambung yang
harus di hindari.

Kafein dapat menyebabkan efek kecanduan bagi penggunanya. Biasanya zat ini terdapat pada kopi dan teh.

Adapun beberapa efek yang ditimbulkan zat ini adalah :

 Saat pengguna mulai menghentikan pemakaian zat ini, maka dapat menimbulkan pusing, ngantuk, pemarah, serta timbul
kecemasan.
 Gangguan mood
 Meningkatnya stress
 Mempercepat rusaknya tulang
 Meningkatkan gula darah
 Meningkatnya tekanan darah
 Meningkatnya detak jantung
 Insomia
 Meningkatkan kadar asam dalam perut
 Mempercepat penuaan dini
 Gangguan prostat

Baca Juga : Bahaya Kopi

4. Zat desainer
Merupakan zat yang dibuat secara ilegal. Zat ini sangat dilarang pemerintah untuk dikonsumsi. Zat-zat ini sudah banyak
beredar dengan nama speed ball, Peace pills, crystal, angel dust rocket fuel.

Adapun efek penggunaan zat ini hampir sama dengan efek yang ditimbulkan oleh penggunaan narkoba jenis yang lainnya.

Kebanyakan jenis jenis narkoba yang beredar di pasaran internasional adalah berbentuk seperti sagu. Serbuk putih, kuning,
atau kecoklat-coklatan.

Demikianlah beberapa penjelasan tentang jenis-jenis narkoba serta efek bagi penggunanya. Ada baiknya kita menjauhi zat-zat
berbahaya yang akhirnya membawa dampak negatif bagi diri kita sendiri. Sayangi diri kita dengan menjauhi narkoba. SAY NO
TO DRUGS.

Harus Baca : Bahaya Narkoba

Note : Bacaan ini adalah informasi agar anda menghindari narkoba, bukan untuk memperkenalkan dan menyarankan anda
mencobanya.

Advertisement
Penggunaan Narkotika dalam Bidang Kesehatan
1. Kokain digunakan sebagai penekan rasa sakit dikulit, digunakan untuk anestesi (bius) khususnyauntuk pembedahan mata, hidung
dan tenggorokan.
2. Kodein merupakan analgesik lemah. Kekuatannya sekitar 1/12 dari morfin. Oleh karena itu, kodein tidak digunakan sebagai
analgesik, tetapi sebagai anti batuk yang kuat.
3. Morfin adalah hasil olahan dari opium atau candu mentah. Morfin mempunyai rasa pahit, berbentuk tepung halus berwarna putih
atau cairan berwarna putih. Morfin, terutama digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri yang hebat yang tidak dapat diobati dengan
analgetik non narkotika. Apabila rasa nyeri makin hebat maka dosis yang digunakan juga makin tinggi. Semua analgetik narkotika dapat
menimbulkan adiksi (ketagihan). Morfin juga digunakan untuk mengurangi rasa tegang pada penderita yang akan dioperasi.
4. Heroin adalah obat bius yang sangat mudah membuat seseorang kecanduan karena efeknya sangat kuat. Obat ini bisa ditemukan
dalam bentuk pil, bubuk, dan juga dalam bentuk cairan. Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan sering
disalahgunakan orang. Heroin disebut juga putaw.
5. Methadone, saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan opium. Antagonis opioid (analgetik
narkotika) telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid dan digunakan sebagai analgesia bagi penderita
rasa nyeri.
6. Meperidin (sering juga disebut petidin, demerol, atau dolantin), digunakan sebagai analgesia.Obat ini efektif untuk diare. Daya kerja
meperidin lebih pendek dari morfin.
Penggunaan Psikotropika Dalam Bidang Kesehatan
Penggunaan obat-obat yang tergolong psikotropika dalam bidang kesehatan antara lain:
1. Asam barbiturat (pentobarbital dan secobarbitol) sering digunakan untuk menghilangkan cemas sebelum operasi (obat penenang)
2. Amfetamin (dan turunannya), digunakan untuk mengurangi depresi, kecanduan alkohol, mengobati parkinson kegemukan,
keracunan zat tertentu, menambah kewaspadaan, menghilangkan rasa kantuk dan lelah, menambah keyakinan diri dan konsentarsi
Penggunaan Zat Adiktif dalam Bidang Kesehatan.
1. Pada dosis tertentu, nikotin yang terdapat pada rokok dapat digunakan sebagai obat untuk memulihkan ingatan seseorang. Hal ini
karena nikotin dapat merangsang sensor penerima rangsangan di otak.
2. Alkohol dapat membunuh kuman penyakit, sehingga biasanya digunakan untuk membersihkan alat-alat kedokteran pada proses
sterilisasi.

Berikut ini adalah beberapa jenis narkotika, psikotropika dan zat adiktif atau narkoba yang banyak beredar di masyarakat luas,
yaitu:
1. Ganja / Maryuana / Cannabis Sativa / Gele / Cimeng
Tumbuhan seperti ini yang bagiannya banyak dipakai seperti daun, bunga, biji dan batang, awalnya berfungsi untuk mengatasi
keracunan dan penyedap bumbu masakan. Hanya saja, setelah banyak disalahgunakan, cimeng atau gele yang di masyarakat
dikenal dengan bahasa slang dari arti ganja itu, dijadikan bahan campuran untuk lintingan rokok.
Ciri-ciri bagi orang yang baru memakai ganja untuk pertama kali adalah:
- Mata terlihat merah
- Tubuh terasa lemas dan tampak kelelahan
- Bola mata menjadi besar
- Pikiran seperti berkunang-kunang
- Ada perasaan gelisah namun dari luar terlihat senang
Sementara itu, efek buruk dari mengkonsumsi ganja adalah:
- Daya tangkap syaraf otak berkurang
- Penglihatan mata terasa kabur dan samar
- Kurangnya konsentrasi
- Pasokan sirkulasi darah ke jantung berkurang
- Sering terlihat salah tingkah dalam aktivitas yang dilakukan
Sedangkan bagi pecendu yang merasa enak dalam mengkonsumsi ganja, terlihat seperti:
- Rasa gembira yang berlebihan (Euforia)
- Percaya diri yang meningkat pesat
- Indera pendengaran lebih aktif dan peka
2. Morfin
Morfin adalah semacam zat senyawa yang merupakan perpaduan hasil ekstraksi dari opium dengan zat kimia tertentu untuk
menghilangkan rasa sakit bagi pasien yang menderita penyakit tertentu. Sejatinya, morfin dapat meminimalisir rasa sakit,
mengurangi rasa lapar, dan merangsang batuk.
Hanya saja efek samping yang disebabkan juga tidak kalah buruknya yang menurut hasil penelitian adalah menderita susah
tidur (insomnia) dan mimpi buruk. Dewasa ini, penggunaan morfin di kalangan medis telah banyak diganti dengan obat-obatan
lain yang memiliki kegunaan sama namun ramah bagi pemakainya.
3. Heroin
Dapat disebut sebagai keturunan morfin atau opioda semisintatik dengan proses kimiawi yang dapat menimbulkan
ketergantungan dan kecanduan yang berlipat ganda dibandingkan morfin. Heroin banyak dipakai para pecandunya dengan
cara menyuntik heroin ke otot atau urat/ pembuluh vena di kulit, karena ketidaktahuan atau memang sengaja berbuat seperti
itu untuk menimbulkan efek euforia dan histeris.
4. Kokain
Bubuk kristal berwarna putih yang didapat dari hasil ekstraksi dengan daun coca (erythoroxylon coca) dapat membuat
rangsangan pada sambungan syaraf dengan cara diminum atau mencampurnya dengan minuman yang digunakan tim medis
di dunia kedokteran.
Hanya saja, setelah sampai di masyarakat luas, kokain ini disalah gunakan menjadi sejenis zat atau obat perangsang dengan
cara disuntik ke pembuluh darah atau dihirup dari hidung dengan sebuah pipa kecil. Sama halnya dengan yang dilakukan oleh
suku Indian di benua Amerika, oleh penduduk setempat kokain digunakan untuk mendapat efek stimulan dalam bertempur
kepada musuh-musuhnya.
Akibat penggunaan dari kokain menurut penelitian hanya dirasakan sebentar saja, yaitu tidak sampai lima belas menit yang
meliputi rasa senang, pede, terangsang, dan menambah tenaga serta stamina. Hanya saja setelah seperempat jam itu, maka
perasaan enak akan hilang seketika dan berubah menjadi rasa lelah yang berkepanjangan. Selain itu pengguna juga dapat
mengalami depresi mental dan ketagihan untuk menggunakannya lagi, lagi, dan lagi sampai mati.
Efek psikologis atau mental yang didapat dari pemakaian kokain adalah:
- Darah tinggi
- Sulit tidur
- Bola mata menjadi kecil
- Nafsu makan menjadi hilang yang menyebabkan kurus
- Jantung berdetak lebih cepat
- Perasaan tidak menentu dan sebagainya.
5. Shabu-shabu
Sejenis nama yang identik dengan masakan Jepang, namun shabu-shabu ini yang bernama Metamfetamina, adalah sebuah
serbuk berwarna putih kristal. Awalnya dibuat pada akhir abad 20 untuk mengobati gangguan bagi penderita hiperaktifitas,
yaitu seseorang yang tidak bisa diam.
Tetapi seiring berjalannya waktu, shabu-shabu malah disalahgunakan dengan pemakaian yang menyimpang. Di Indonesia
sendiri banyak selebritis, olahragawan dan musisi yang karirnya hancur akibat mengkonsumsi narkoba jenis ini. Shabu-shabu
sendiri sejatinya adalah berbentuk pil, namun karena banyak disalahgunakan menjadi serbuk yang pemakaiannya
menggunakan kertas alumunium yang dibakar dan asapnya dihisap melalui hidung dengan memakai botol kaca yang dibuat
khusus bernama bong.
Beberapa akibat yang dihasilkan dari Shabu-shabu adalah:
- Jantung terasa berdebar-debar
- Suhu badan naik
- Tidak bisa tidur hingga wajah terlihat pucat
- Timbul euforia yang tinggi hingga halusinasi
- Nafsu makan menghilang
- Gigi menjadi rapuh karena kekurangan kalsium
- Dan, depresi berkepanjangan
Dari beberapa uraian kelima contoh jenis Narkoba tersebut, seyogyanya untuk dihindari penggunaannya. Agar, jangan sampai
generasi masa depan nanti terjerumus kedalam kegelapan karena sudah menjadi pecandu yang dapat merusak mental dan
akhlaknya.

PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN
PENYALAHGUNAAN NARKOBA
Posted on Januari 26, 2014 by fradifradian

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA


Sebelum membahas tentang pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba,terlebih dahulu kita
harus mengetahui apa itu narkoba.

 NARKOBA
Narkoba atau Napza adalah bahan yang bukan tergolong makanan.jika
diminum,dihisap,dihirup,ditelan atau disuntikkan,berpengaruh terutama pada kerja otak (susunan saraf
pusat), dan sering menyebabkan ketergantungan.Akibatnya,kerja otak berubah. Demikian pula fungsi vital organ
tubuh lain(jantung,peredaran

darah,pernafasan,dan lain-lain).

Narkoba yang ditalan masuk lambung, kemudian ke pembuluh darah. Jika dihisap,atau atau
dihirup,zat diserap masuk ke dalam pembuluh darah melalui saluran hidung dan paru-paru. Jika zat
disuntikan,langsung masuk ke aliran darah.Darah membawa zat ke otak.
Narkoba sendiri merupakan singkatan dari

(NARKOTIKA,PSIKOTROPIKA,OBAT TERLARANG). Bukan (NARIK KOLOR BAPAK).

Digunakan istilah narkoba , karena telah menjadi bahasan umum di masyarakat.Akan tetapi ,ruang lingkupnya
meliputi napza, sebab zat adiktif lain, seperti nikotin dan alkohol,sering menjadi pintu masuk pemakaian
narkoba lain yang berbahaya.Juga inhalansia dan solven, yang terdapat pada berbagai keperluan rumah tangga,
bengkel, kantor, dan pabrik yang sering disalahgunakan,terutama oleh anak-anak.
Dahulu beberapa jenis narkoba alami, seperti opium(gatah tanaman candu), kokain,dan
ganja,digunakan sebbagai obat. Akan tetapi , sekarang tidak digunakan lagi dalam pengobatan sangat terbatas
sehingga harus berhati-hati dan harus mengikuti petunjuk dokter atau aturran pakai.

Obat adalah zat,baik sintetis,semi sintetis, atau alami, yang berkhasiat


untukmenyembuhkan.Akan tetapi,pengguaanya harus mengikuti aturan pakai,jika tidak,dapat berbahaya dn
berubah menjadi racun.Racun adalah zat,yang bukan merupakan makanan atau minuman, dan berbahaya bagi
manusia.Contoh racun adalah obat annti hama atau serangga.
 CARA KERJA NARKOBA dan PENGARUHNYA PADA OTAK
Narkoba berpengaruh pada bagian otak yang bertanggung jawab ataskehidupan perasaan,yang
disebut sistem limbus.Pusat kenikmatan pada otak adalah bagian dari sistem limbus.Narkoba menghasilkan
perasaan ‘high’ dengan mengubah susunan biokimia molekul pada susunan sel otak yang disebut neuro
transmitter.
Dapat dikatakan, otak bekerja dengan motto jika merasa enak, lakukanlah.Otak kita memang
dilengkapi alat untuk menguatkan rasa nikmat dan menghindarkan sakit atau tidak enak, guna membantu kita
memenuhi kebutuhan dasar manusia, seperti lapar,haus, rasa hangat,dan tidur.mekanisme ini merupakan
mekanisme pertahanan diri.

semua jenis narkoba mengubah perasaan dan cara berfikir seseorang.Bergantung pada jenisnya,narkoba dapaat
menyebabkan:

1. perubahan pada suasana hati(menenangkan,rileks,gembira,dan rasa bebas);


2. perubahan pada pikiran(stres hilang dan meningkatnya khayal);
3. perubahan pada perilaku(meningkatkan keakraban,menghambat nilai,dan lepas kendali).
Pengaruh narkoba terhadap perubahan suasana hati ds perilaku adalah sebagai berikut:

1. Bebas dari rasa kesepian

Di masyarakat modern,di mana orang sulit menjalin hubungan akrab,narkoba menjadi’obat


yang manjur’.

2. Bebas dari perasaan negatif lain

Kecanduan menyebabkan seseorang sibuk dengan kecanduanya,idak steril thingga tidak merasa perlu
memperhatikan perasaan atau kekosongan jiwanya.

3. Kenikmatan semu

Dimasyarakat berorientasi pada kerja,uang,prestasi,kekuasaan,dan kedudukan sebagai tolok ukur


keberhasilan,

 PENGARUH BERBAGAI JENIS NARKOBA pada TUBUH


=>OPIOIDA
Pengaruh jangka pendek : hilangnya rasa nyeri, ketegangan berkurang,rasa nyaman, di ikuti perasaan
seperti mimpi dan ngantuk.
Pengaruh jangka panjang : ketergantungan, dan meninggak karena OVERDOSIS.Dapat menimbulkan
komplikasi, seperti sembelit, gangguan menstruasi dan impotensi. Karena pemakaian jarum suntik timbul abses
dan tertular hepatitis B/C yang merusak hati, atau penyakit
=>GANJA

Pengaruh jangka pendek : segera setelah pemakaian akan timbul rasa cemas, gembira, banyak
bicara,tertawa cekikikan, halusinasi, mata merah, selera makan meningkat,dan tenggorokan kering.
Pengaruh jangka panjang : daya fikir berkurang, motivasi belajar turun, perhatian ke sekitar berkurang,
mengurangi kesuburan, peradangan paru-paru,dan perubahan pada sel-sel otak.
=>ALKOHOL

Pengaruh jangka pendek : mabuk, jalan sempoyongan, bicara cadel, kekerasan, atau perbuatan
merusak,dan menyebabkan kecelakaan jika mengendarai kendaraan dalam posisi mabuk.
Pengaruh jangka panjang : kerusakan pada hati, kelenjar getah lambung, saraf tepi, otak, gangguan jantung,
kanker, dan bayi lahir cacat dari orang tua pecandu alkohol.
=>NIKOTIN

Terdapat pada tembakau, selain nikotin, tembakau mengandung tar dan CO yang berbahaya,serta zat
lain,yang seluruhnya tak kurang dari 4.000 senyawa. Menyebabkan kanker paru,jantung,tekanan darah tinggi.
Survei menunjukkan,merokok pada anak/remaja merupakan pintu gerbang pada pemakaian narkoba.

 PENYALAHGUNAAN NARKOBA
Karena pengaruh narkoba yangmenimbulkan rasa nikmat dan nyaman itulah maka
narkobadisalahgunakan.Akan tetapi, pengaruh itu sementara, sebab setelahitu timbul rasa tidak enak.
Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba yang dilakukan tidak untuk pengobatan,tetapi karena
ingin menikmati pengaruhnya,dalam jumlah berlebih yang secara kurang teratur,dan berlangsung ckup
lama,sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik,mental, dan kehidupan sosialnya.

Banyak remaja yang cenderung menyelesaikan masalahnya dengan jalan pintas, yaitu memakai narkoba sampai
merasa fly.tanpa memikir dampak negatifnya.Banyak yang kehilangan masa depannya
karena narkoba.bukan tanpa alasan, ada sebagian remaja yang menjadi pecandu narkoba, karena kurang kasih
sayang dari orang tua nya.Ada juga yang terppengaruh masyarakat di sekitarnya, dan teman di sekolah. Kalau
sudah begini siapa yang pantas disalahkan ???
 ALASAN MEMAKAI NARKOBA
Banyak alasan mengapa narkoba disalahgunakan diantaranya agar dapat diterima oleh
lingkungan,mengurangi stres, bebas dari rasa murung, mengatasi masalah pribadi, dan lain-lain.

Alasan memakai narkoba dikelom[pokkan sebagai berikut :

>Anticipatory beliefs,yaitu,anggapan jika memakai narkoba orang akan menilai dirinya hebat,dewasa,mengikuti
mode,dan sebagainya.
>Relieving beliefs,yaitu keyakinan bahwa narkoba dapat digunakan untuk mengatasi ketegangan,cemas,depresi,
dan lain-lain.

>Facilitative atau permissive beliefs,yaitu keyakinan bahwa pengguna narkoba merupakan gaya hidup modern,
dan mengikuti globalisasi.

Jadi penggunaan narkoba berawal dari persepsi/anggapan keliru yang tumbuh di masyarakat.Mereka
tidak mau memahami atau tidak mau menerima kenyataan atau fakta yang dapat di buktikan secara ilmiah dan
sah menurut hukum.

Akan,tetapi terlepas dari semua alasan di atas,remaja menyalah gunakan narkoba,karena kepadanya
ditawarkan oleh seseorang atau kelompok teman sebaya,agar mau mencoba memakainya.Penawaran terjadi
dalam situasi santai pada kehidupan sehari-hari:di kantin sekolah,pulang dari sekolah,di jalan,di
restoran,mal,rumah teman,dan lain-lain.Oleh karena itu,anak dan remaja perlu meningkatkan kewaspadaan
mengenai berbagai situasi penawaran dan mengetahui perbedaan antara fakta dengan mitos yang berkembang.
 pola pemakaian narkoba
Ada beberapa pola pemakaian narkoba sebaagai berikut.

1. pola coba-coba,yaitu karena iseng atau ingin tahu.pengaruh tekanan kelompok sebaya sngat besar,yang
menawarkan atau membujuk untuk memakai narkoba.

2. pola pemakaian sosial,yaitu pemakaian narkoba untuk tujuan pergaulan( berkumpul dalam acara tertentu)
agar diakui/diterima kelompok.

3. Pola pemakaian situasi,yaitu karena situasi tertentu,misalnyaa kesepian,stres,dan lain-

lain.disebut juga tahap instrumental,karena pengalaman pemakaian sebelumnya di sadari,narkoba dapat


menjadi alat untuk memengaruhi atau memanipulasi emosi dan suasdana hatinya.

4. pola habituasi(kebiasaan),ketika telah memakai nerkoba secara teratur/sering.terjdi perubahan pada faal
tubbuh dan gaya hidupnya.

5. pola ketergantungan,dengan gejala khas ,yaitu timbulnya toleransi atau gejala putus zat. Ia berusaha untuk
selalu mendapat narkoba dengan berbagai cara,berbohong,menipu,mencuri menjadi kebiasaannya.

Proses seseorang menjadi ketergantungan dapat digambarkan seperti orang yang


menembustembok.pada tahap pemakaian ia masih dapat menghentikannya.Jika telah terjadi ketergantungan,ia
sulit kembali ke pemakaian sosial, betapapun ia berusaha ,kecuali menghentikan sama sekali
pemakaiannya(abstinensia)
 AKIBAT PENYALAHGUNAAN NARKOBA
1.BAGI DIRI SENDIRI

a.Terganggunya fungsi otak dan perkembangan normal remaja


b.Intoksikasi (keracunan)

c. Overdosis (OD)

d. Gejala putus zat

e. Berulang kali kambuh

f. Gangguan perilaku mental dan sosial

g. Gangguan kesehatan

h. Kendornya nilai-nilai

i. Keuangan dan hukum

2.BAGI KELUARGA

Suasana hidup aman dan nyaman menjadi terganggu.Membuat keluarga menjadi resah
karena barang-barang berharga dirumah

hilangAnakberbohong,mencuri,menipu,bersikap kasar,acuh tak acuh dengan urusan keluarga,tidak bertanggung


jawab,hidup semaunya, dan asosial.

Orang tua malu karena memiliki anak pecandu, merasa bersalah, tapi juga sedih dan
marah.Mereka berusaha menutupi perbuatan anak agar tidak diketahui orang lain.

Orang tua menjadi putus asa karena masa depan anak tidak jelas.Anak putus sekolah atau
menganggur,karena dikeluarkan dari sekolah atau pekerjaan.tres meningkat dan membuat kehidupan ekonomi
morat marit,dan masih banyak lagi.
3.BAGI SEKOLAH

Narkoba merusak disiplin dan motivasi yang sangat penting bagi proses belajar. Siswa
penyalahguna narkoba prestasi belajar menurun drastis.Penyalahgunaan narkoba berhubungan dengan
kenakalan dan putus sekolah.Kemungkinan siswa pecandu narkoba membolos lebih besar dibanding siswa lain.

4.BAGI MASYARAKAT

Mafia perdagangan gelap selalu berusaha memasok narkoba.Terjalin hubungan antara


pengedar dan korban sehingga terjadi pasar gelap.Oleh karena itu sekali pasar terbentuk, sulit sekali memutus
mata rantai pengedarannya.Dan narkoba akan menimbulkan keresahan dalam masyarakat.
 UPAYA PENCEGAHAN dan PENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA
Setelah mengetahui apa itu narkoba,penyebab,dan akibat-akibatnya, sekarang
membahas upaya pencegahan nya.

upaya pencegahan dan penanggulangan


Penyalahgunaan narkoba dapat dicegah.Adalah lebih baik mencegah dari

pada mengobati atau menanggulangi.Pencegahaan merupakan upaya yang sangat


penting,bahkan terpenting.Untuk mencegah remaja dari penyalahgunaan narkoba hal yang paling penting
adalah membentengi diri sendiri dengan imtaq(iman taqwa). selain itu ada hal-hal lain diantaranya :
1. Menjaga diri sendiri dan teman terdekat dari hal yang menjurus ke narkoba

2. Pendekatan pada siswa disekolah

3. Latihan peningkatan percaya diri

4. Melatih remja mengelola situasi sehari-hari melalui pendekatan pemecahan masalah dan

curhat

5.Memberi kegiatan yang cocok pada kehidupan remmaja

6.Mendorong partisipasi pada kegiatan yang positif

7.Memberi kesempatan agar remaja mengembangkan kegiatannya

8.Membentuk perkumpulan dalam gerakan anti narkoba (say no to drugs)

9.Saling memberi dukungan dan kasih sayang

10.Meningkatkan keterampilan dasar

11.Mencoba mengubah kebiasaan buruk, dan menjauh dari hal-hal yang negatif

12.dan yang paling penting adalah selalu waspada, karena banyak modus-modus pengedar

narkoba.

13.jika ada remaja yang sudah menjadi pecandu,harus diberi pengertian sedikit demi sedikit,

dan tidak dijauhi atau di acuhkan di masyarakat.

14.Melaporkan ke pihak yang berwajib jika mengetahui pengedar/bandar narkoba


15.Memberikan program, terapi dan rehabilitasi

16.Menyediakan sarana konseling untuk para pemakai n pengedar narrkoba.

17. Menciptakan rasa takut mengulang kembali.

Masih banyak lagi hal yang bisa dilakukan untuk mencegah remaja memakai narkoba.

dan untuk mencapainya harus ada kekompakan antara individu,keluarga,sekolah,dan


masyarakatsekitar.yang semuanya memiliki peran penting dalam upaya pencegahan dan penanggulangan
narkoba.
Demikian karya ilmiah yang kami buat, dan kita sebagai generasi muda haruslah tetap berpegang pada
jati diri bangsa kita.Jangan mudah terpengaruh dengan orang lain yan g membawa pada hal negatif.

NARKOBA adalah MUSUH bagi kita, dengan memakai narkoba berarti hidup yang indah ini telah terbuang
sia-sia.Kenikmatan yang sementara akan membawa kehancuran pada akhirnya.

Mengenali Pecandu/Penderita Penyalahgunaan


Narkoba/Naza/Napza

A. Ciri-ciri Secara Fisik


 Berat badan turun drastis.
 Mata cekung dan merah,muka tirus pucat,dan bibir kehitaman.
 Wajah lebih sering muram,jarang tersenyum.
 Susah buang air besar (sembelit).
 Buang air kecil terasa tidak tuntas.
 Tanda berbintik merah seperti bekas gigitan nyamuk dan ada bekas luka sayatan.
 Terdapat perubahan warna kulit ditempat bekas suntikan (jika ia memakai alat suntik).
 Mudah terserang batuk pilek terus-menerus.
 Mengeluarkan air mata yang berlebihan.
 Mengeluarkan keringat yang berlebihan.
 Mengeluh kepala sakit.
 Mengeluh sakit perut.
 Persendian ngilu.
 Badan pegal-pegal.

B. Ciri-ciri Secara Emosi


 Mudah marah.
 Sangat sensitif dan mudah tersinggung.
 Mudah sekali merasa bosan.
 Suka mengeluh (tidak puas akan banyak hal).
 Suka membangkang,tidak suka ditegur atau dinasehati.
 Mudah curiga dan selalu cemas.
 Emosinya tidak setabil.
 Agresip suka menyerang dan berbicara kasar,walaupun kepada keluarganya sendiri.
 Semau gue susah diatur dan tidak punya rasa hormat walaupun kepada orang tuanya,kecuali saat ia
membutuhkan uang untuk membeli napza.
 Bersikap memusuhi,tidak punya kasih kepada adik atau kakaknya.
 Pada beberapa kasus Sakaw, penderita suka menyakiti diri sendiri.
 Pandai bermuka manis kepada orang disekitarnya agar kasihan kepadanya.
 Pelupa (dementia).
 Tidak mudah berkosentrasi.

C. Prilakunya
 Malas.
 Tidak bertanggung jawab atas tugas yang dibebankan kepadanya.
 Menunjukan sikap cuek/tidak peduli dan jauh dari keluarganya.
 Suka mendiri,mengabiskan waktu untuk menyepi di kamar,toilet,kamar mandi,gudang dan
ruang-ruang yang gelap.
 Nafsu makan tidak menentu.
 Takut air jarang mandi.
 Sering menguap.
 Sikapnya cendrung manipulatif dan tiba-tiba bersikap manis jika ada maunya,misalnya
untuk membeli obat.
 Sering bertemu dengan orang asing (tidak dikenal keluarga).
 Sering pergi tampa pamit dan sering pulang lewat tengah malam.
 Selalu kehabisan uang,barang-barang pribadinya pun hilang dijual.
 Suka berbohong dan gampang ingkar janji.
 Sering mencuri baik dirumah,disekolah dan sebagainya. Hasilnya untuk membeli napza.
 Tidak segan merampas milik orang-orang terdekatnya dengan asumsi toh mereka akan
memaafkannya.

Ciri-ciri pecandu/penderita napza dapat dikenali dengan mudah adalah pada saatsakaw. Yang
dimaksud sakaw adalah putus obat,karena penderita ketergantungan napza,terutama narkotika
(ganja,putauw dan sejenisnya). Jika tidak mendapatkan napza maka kondisi fisiknya akan
menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut:
 Air matanya berlebihan,matanya terlihat seperti orang menangis.
 Banyak lendir di hidung,seperti orang pilek.
 Pupil mata membesar.
 Feces encer,sering kebelakang (diare).
 Bulu kuduk berdiri,badan menggigil kedinginan yang sangat).
 Susah tidur.
 Sering menguap.
 Jantung berdebar-debar.
 Ngilu-ngilu pada persendian.

Pengaruh Narkoba pada Tubuh


Mei 23, 2013 imansantoso73

Pengaruh Narkoba pada Tubuh

Pada posting sebelumnya penulis telah menguraikan macam-macam narkoba dari jenis-jenis
zat pembentuknya. Pada posting kali ini penulis mencoba menjelaskan dampak narkoba pada tubuh
kita.
Bedasarkan efek atau akibat penggunaan narkoba pada tubuh manusia menurut Winarto
(17:2007) pengaruh narkoba pada tubuh manusia dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu
depresi, stimulan, dan halsinogen.

1. Depresi

Depresi artinya efek (akibat sampingan) dari penggunaan obat-obatan


tertentu, yaitu dapat menurunkan atau menekan kerja susunan saraf pusat,
tetapi pemakainya tidak merasa tertekan.

Obat-obatan yang digolongkan ke dalam kelompok depresi dapat


memperlambat proses mental sehingga menjadi tenang atau rileks (santai).
Kerja dari obat-obatan golongan depresi adalah menekan kerja susunan
saraf pusat sehingga mempengaruhi kerja saraf pusat dengan saraf motorik,
akibatnya konsentrasi terganggu.

Penggunaan obat-obatan depresan misalnya morfin atau heroin sangat


berbahaya bagi pengendara kendaraan bermotor dan para opertor mesin-
mesin berat. Setelah memakai morfin orang menjadi tidak konsentrasi
sehingga dapat membahayakan diri sendiri ataupun orang lain.

Efek atau pengaruh dari penggunaan obat depresan bergantung pada


dosis atau banyaknya obat yang diminum. Pada dosis rendah depresi dapat
menyebabkan euporia atau perasaan gembira serta rasa tenang dan
nyaman. Namun jangan lupa bahwa rasa tenang yang dialami hanya
khayalan, jika obat itu sudah hilang pengaruhnya akan muncul kembali
perasaan gelisah. Pada dosis besar, obat depresan dapat menurunkan
frekuensi pernapasan serta denyut jantung sehingga tidak sadarkan diri atau
pingsan. Bahkan dalam keadaan tertentu akan menimbulkan kematian.

Obat-obatan yang digolongkan depresan sebagai berikut.

a. Alkohol, terdapat dalam pelbagai minuman keras

b. Opiates dan opioid, yaitu heroin, morfin, codein, methadone, pethidine,


dan palfium

c. Cannabis (daun ganja)

d. Tranquillizer dan hiptonik

e. Barbiturate
f. Solven dan inhalan

2. Stimulan

Stimulan artinya penggunaan obat-obatan yang dapat merangsang


atau meningkatkan kerja saraf pusat sehingga pengguna merasa segar, lebih
waspada dan percaya diri. Rasa segar, percaya diri yang muncul akibat
penggunaan narkoba ini sifatnya hanya semu atau khayalan. Jadi jika
pengaruh obat ini telah hilang, akan kembali seperti semula.

Obat-obatan golongan stimulan mengakibatkan terjadinya


peningkatan pada denyut jantung, temperatur tubuh, serta tekanan darah.
Akibatnya dada menjadi berdebar-debar.

Stimulan menurut efek atau pengaruhnya dikelompokkan menjadi tiga


sebagai berikut.

a. Ringan, contoh: nikotin, kefein, tehine pada daun teh dan pada coklat.

b. Sedang, contoh: efedrine yang dipakai untuk obat batuk.

c. Kuat, contoh: amphetamine dan kokain.

3. Halusinogen

Halusinogen adalah pengaruh dari penggunaan obat-obatan tertentu


yang mengakibatkan terjadinya halusinasi (khayalan). Pengaruh halusinasi
yaitu pengguna merasakan, melihat atau mendengarkan sesuatu yang
sebenarnya tidak ada sama sekali. Jadi penggunaan obat-obatan halusinasi
mengakibatkan terjadinya penyimpangan pada pendengaran, penglihatan,
dan perasaan.

Obat-obatan yang digolongkan kedalam halusinasi adalah sebagai


berikut.

a. Cannabinoid

b. Phencyclidine

c. Magic mushrum

d. Ekstasi
at Hukum bagi Pengguna Narkoba
Pasal 125 untuk kurir yang membawa Narkotika Golongan III:
Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransito
Narkotika Golongan III, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 7 (tujuh)
tahun dan pidana paling sedikit Rp 400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp
3.000.000.000,00 (tiga milyar rupiah).
Dalam hal perbuatan membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransito Narkotika Golongan III sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 5 (lima) gram maka pelaku dipidana dengan pidana penjara paling
singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).
Pasal 126 untuk seseorang yang mengonsumsi Narkotika Golongan III:
Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menggunakan Narkotika Golongan III terhadap orang lain
atau memberikan Narkotika Golognan III untuk digunakan orang lain, dipidana, dengan pidana penjara paling
singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan pidana paling sedikit Rp 600.000.000,00 (enam
ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).
Dalam hal penggunaan Narkotika terhadap orang lain atau pemberian Narkotika Golongan III untuk digunakan
orang lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan orang lain mati atau cacat permanen, pelaku
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana
denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).
Pasal 127 mengenai penyalahgunaan Narkotika:
Setiap penyalahguna:
a. Narkotika Golongan I bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun.
b. Narkotika Golongan II bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua ) tahun.
c. Narkotika Golongan III bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun.
Dalam memutus perkara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), hakim wajib memperhatikan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54, Pasal 55, dan Pasal 103.
Dalam hal penyalahgunaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibuktikan atau terbukti sebagai korban
penyalahgunaan Narkotika, orang yang melakukannya wajib menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.
Selain hukuman untuk pembuat, pengedar dan pengguna Narkotika, Pemerintah juga membuat batasan tertentu
untuk melakukan rehabilitasi bagi seseorang yang telah menajadi pecandu. Beberapa ketentuan tersebut
terdapat dalam Peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 25 tahun 2011, tentang Pelaksanaan Wajib
Lapor Pecandu Narkotika:
Pasal 1
Ayat 1. Wajib lapor adalah kegiatan melaporkan diri yang dilakukan oleh pecandu narkotika yang telah cukup
umur atau keluarganya, dan / atau orang tua atau wali dari pecandu narkotika yang belum cukup umur kepada
institusi penerima wajib lapor untuk mendapatkan pengobatan dan/atau perawatan melalui rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosial.
Ayat 3. Pecandu Narkotika adalah orang yang menggunakan atau menyalahgunakan Narkotika dan dalam
keadaan ketergantungan pada Narkotika, baik secara fisik maupun psikis.
Ayat 4. Korban penyalahgunaa Narkotika adalah seseorang yang tidak sengaja menggunakan Narkotika karena
dibujuk, diperdaya, ditipu, dipaksa, dan/ atau diancam untuk menggunakan Narkotika.
Ayat 5. Ketergantungan Narkotika adalah kondisi yang ditandai oleh dorongan untuk menggunakan Narkotika
secara terus menerus dengan takaran yang meningkat agar menghasilkan efek yang sama dan apabila
penggunaannya dikurangi dan/ atau dihentikan secara tiba-tiba menimbulkan gejala fisik dan psikis yang khas.
Ayat 6. Rehabilitasi Medis adalah suatu proses kegiatan pengobatan secara terpadu untuk membebaskan
pecandu dari ketergantungan Narkotika.
Ayat 7. Rehabilitasi Sosial adalah suatu proses kegiatan pemulihan secara terpadu, baik fisik, mental maupun
sosial, agar mantan Pecandu Narkotika dapat kembali melaksanakan fungsi sosial dalam kehidupan
bermasyarakat.
Ayat 8. Keluarga adalah orang yang mempunyai hubungan darah dalam garis lurus ke atas atau ke bawah dan
garis menyamping sampai derajat kesatu.
Ayat 9. Pecandu Narkotika belum cukup umur adalah seseorang yang dinyatakan sebagai Pecandu Narkotika
dan belum mencapai umur 18 (delapan belas) tahun dan/ atau belum menikah.
Ayat 10. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.
Ayat 11. Wali adalah orang atau badan yang dalam kenyataannya menjalankan kekuasaan asuh sebagai orang
tua terhadap anak.
Pasal 13, mengenai Rehabilitasi bagi pecandu Narkotika:
Pecandu Narkotika yang telah melaksanakan Wajib Lapor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Wajib
menjalani rehabilitasi medis dan / atau rehabilitasi sosial sesuai dengan rencana rehabilitasi sebagaimana
dimasud dalam Pasal 9 ayat (2) tentang hasil tes yang bersifat rahasia.
Kewajiban menjalani rehabilitasi medis dan/ atau rehabilitasi sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku
juga bagi Pecandu Narkotika yang diperintahkan berdasarkan;
a. putusan pengadilan jiag Pecandu Narkotika terbukti bersalah melakukan tindak pidana Narkotika.
b. penetapan pengadilan jika Pecandu Narkotika tidak terbukti bersalah melakukan tindak pidana Narkotika.
Pecandu Narkotika yang sedang menjalani proses peradilan dapat ditempatkan dalam lembaga rehabilitasi
medis dan / atau rehabilitasi sosial.
Penempatan dalam lembaga rehabilitasi medis dan/ atau rehabilitasi sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
merupakan kewenangan penyidik, penuntut umum, atau hakim sesuai dengan tingkat pemeriksaan setelah
mendapatkan rekomendasi dari Tim Dokter.
Ketentuan penempatan dalam lembaga rehabilitasi medis dan / atau rehabilitasi sosial sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) dan ayat (4) berlaku juga bagi Korban Penyalahgunaan Narkotika.
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan penempatan dalam lembaga rehabilitasi sosial sebagaimana
dimaksud pada ayat (3), ayat (4), dan ayat (5) diatur oleh Menteri setelah berkoordinasi dengan instansi terkait.
Penggolongan 3 tingkat narkotika:
A. Narkotika Golongan I
- Narkotika yang sangat berbahaya daya adiktifnya sangat tinggi dan hanya untuk pengembangan ilmu
pengatahuan saja.
- Contoh: Ganja, Heroin, Kokain, dan Opium
B. Narkotika Golongan II
- Memiliki daya adiktif yang kuat, tetapi berguna dalam ilmu pengobatan dan terapi
- Contoh: Morfin, Benzetidin, Betametadol dan Petidin.
C. Narkotika Golongan III
- Memiliki daya adiktif yang kurang begitu kuat dan potensi ketergantungannya ringan sehingga banyak digunaka
untuk terapi dalam ranah medis.
- Contoh: Codein, Metadon, dan Naltrexon.

ARKOTIKA
• Tanpa hak menanam atau memelihara tanaman penghasil narkotika (pasal 78 ayat (1a) UU no. 22/1997 ttg
narkotika), diancam hukuman 10 tahun + denda max Rp. 500 juta
• Tanpa hak memproduksi narkotika (pasal 80 (1) a, b, c, UU no. 22/1997 ttg Narkotika), diancam hukuman 7
tahun s.d pidana mati/seumur hidup + denda Rp. 200 juta s.d. Rp. 1 Milyar
• Tanpa hak membawa atau mengirimkan narkotika (pasal 81 (1) a, b, c, UU no. 22/1997 ttg Narkotika), diancam
hukuman 7 tahun s.d 15 tahun + denda Rp. 250 juta s.d. Rp. 750 juta
• Tanpa hak mengedarkan narkotika (pasal 84 a, b, c, UU no. 22/1997 ttg Narkotika), diancam hukuman 5 tahun
s.d 15 tahun + denda Rp. 250 juta s.d Rp. 750 juta
• Tanpa hak menggunakan narkotika (pasal 85 a, b, c, UU no 22/1997 ttg Narkotika), diancam hukuman 1 tahun
s.d 4 tahun.
PSIKOTROPIKA
• Masyarakat tidak melapor adanya penyalahgunaan psikotropika (pasal 65 UU no. 5/1997 ttg Psikotropika),
diancam hukuman 1 tahun + denda max Rp. 20 juta
• Tanpa hak memproduksi psikotropika (pasal 59 (1) b UU no 5/1997 ttg Psikotropika), diancam hukuman 15
tahun + denda Rp. 200 juta
• Tanpa hak mengedarkan psikotropika golongan I (pasal 59 (1) c UU no. 5/1997 ttg Psikotropika), diancam
hukuman min 4 tahun, max 15 tahun + denda min Rp. 150 juta, max Rp. 750 juta
• Tanpa hak mengedarkan psikotropika golongan II s.d IV (pasal 60 (1) UU no. 5/1997 ttg Psikotropika), diancam
hukuman 15 tahun + denda max Rp. 200 juta

Anda mungkin juga menyukai