I. LATAR BELAKANG
ISPA adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia. Hampir
empat juta orang meninggal akibat ISPA setiap tahun, 98%-nya disebabkan oleh infeksi saluran
pernapasan bawah. Tingkat mortalitas sangat tinggi pada bayi, anak-anak, dan orang lanjut usia,
terutama di negara-negara dengan pendapatan per kapita rendah dan menengah. Begitu pula, ISPA
merupakan salah satu penyebab utama konsultasi atau rawat inap di fasilitas pelayanan kesehatan
menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitukira-kira 1 dari 4 kematian yang
terjadi. Setiap anak diperkirakan mengalami3-6 episode ISPA setiap tahunnya.Antara 40%-60%
Menurut Notoatmodjo (2003), rumah yang luas ventilasinya tidak memenuhi syarat
kesehatan akan mempengaruhi kesehatan penghuni rumah, hal ini disebabkan karena proses
pertukaran aliran udara dari luar ke dalam rumah tidak lancar, sehingga bakteri penyebab penyakit
ISPA yang ada di dalam rumah tidak dapat keluar. Ventilasi juga menyebabkan peningkatan
kelembaban ruangan karena terjadinya proses penguapan cairan dari kulit, oleh karena itu
kelembaban ruangan yang tinggi akan menjadi media yang baik untuk perkembangbiakan bakteri
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengendalikan penyakit ISPA,
dimulai sejak tahun 1984 bersamaan dengan diawalinya pengendalian ISPA di tingkat global oleh
WHO (Kemenkes, 2012), namun sampai saat ini, upaya tersebut belum memperlihatkan hasil yang
signifikan. Kasus ISPA masih banyak ditemukan di tempat pelayanan kesehatan, baik di tingkat
IV. MATERI
1. Pengertian ISPA
2. Penyebab ISPA
V. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
VI. PENGORGANISASIAN
1. Penyaji : Dika permata sari
2. Moderator : Friska permata sari
3. Notulen : masayu martika sari
4. Fasilitator : annisyah, desi fatmawati, anninah,
5. Konsumsi : gina dwi anggraini, anita yulia
6. Perlengkapan : putu putra yasa,faullo rozie
7. Dokumentasi : raditio bismo prabowo
moderato
r
Layar
lcd
Meja lcd (operator dan Meja lcd (operator dan
observer) observer)
2. Perkenalan 2. Memperhatikan
2 Tahap kerja
gejala,pencegahan dan
cara perawatan ISPA
dirumah
2. Memberikan kesempatan
bertanya
kurang jelas.
3. Memperhatikan
menyimpulkan materi
A. Pengertian
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah infeksi saluran pernafasan akut yang
menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru yang berlangsung kurang lebih 14 hari, ISPA
mengenai struktur saluran di atas laring, tetapi kebanyakan penyakit ini mengenai bagian saluran
ISPA adalah penyakit yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari
saluran pernafasan mulai dari hidung hingga alveoli termasuk jaringan adneksanya seperti sinus,
Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) adalah penurunan kemampuan pertahanan alami
jalan nafas dalam menghadapi organisme asing yang terjadi secara tiba-tiba, menyerang hidung,
tenggorokan, telinga bagian tengah serta saluran napas bagian dalam sampai ke paru-paru.
B. Penyebab ispa
Etiologi ISPA terdiri lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan riketsia. Bakteri penyebab
ISPA antara lain adalah dari genus Streptokokus, Stafilokokus, Pneumokokus, Hemofillus,
Bordeteliadan Korinebakterium. Virus penyebab ISPA antara lain adalah golongan Miksovirus,
2007)
ISPA disebabkan oleh bakteri atau virus yang masuk kesaluran nafas. Salah satu penyebab
ISPA yang lain . Bakteri penyebab ISPA antara lain adalah dari genus Streptokokus, Asap bahan
bakar kayu ini banyak menyerang lingkungan masyarakat, karena masyarakat terutama ibu-ibu
rumah tangga selalu melakukan aktifitas memasak tiap hari menggunakan bahan bakar kayu, gas
maupun minyak. Timbulnya asap tersebut tanpa disadarinya telah mereka hirup sehari-hari,
sehingga banyak masyarakat mengeluh batuk, sesak nafas dan sulit untuk bernafas. Polusi dari
bahan bakar kayu tersebut mengandung zat-zat seperti Dry basis, Ash, Carbon, Hidrogen, Sulfur,
Nitrogendan Oxygen yang sangat berbahaya bagi kesehatan (Depkes RI, 2002).
bawah, yang meliputi infiltrat peradangan dan edema mukosa, kongestif vaskuler, bertambahnya
sekresi mukus serta perubahan struktur fungsi siliare (Muttaqin, 2008). Tanda dan gejala ISPA
a. Demam
Seringkali demam muncul sebagai tanda pertama terjadinya infeksi. Suhu tubuh mencapai > 37oC
b. Batuk, merupakan tanda umum dari tejadinya infeksi saluran pernafasan, mungkin tanda ini
merupakan tanda akut dari terjadinya infeksi saluran pernafasan. Batuk bisa disetai dahak(sputum)
Hal ini menandakan adanya peradangan/inflamasi pada kerongkongan, pasien akan merasakan
d. Anorexia.
Biasa terjadi pada semua yang mengalami sakit, dimana akan menjadi susah makan dan bahkan
tidak mau minum. Pada anak akan menjadi rewel dan sering menangis.
Penularan penyakit ISPA dapat terjadi melalui udarayang telah tercemar, bibit penyakit
masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, oleh karena itu maka penyakit ISPA ini termasuk
golongan Air Borne Disease. Penularan melalui udara dimaksudkan adalah cara penularan yang
terjadi tanpa kontak dengan penderita maupun dengan benda terkontaminasi. Sebagian
besar penularan melalui udara dapat pula menular melalui kontak langsung, namun tidak jarang
penyakit yang sebagian besar penularannya adalah karena menghisap udara yang mengandung
E. Pencegahan
Dengan menjaga kesehatan gizi yang baik maka itu akan mencegah kita atau terhindar dari
penyakit yang terutama antara lain penyakit ISPA. Misalnya dengan mengkonsumsi makanan
empat sehat lima sempurna, banyak minum air putih, olah raga dengan teratur, serta istirahat yang
cukup, kesemuanya itu akan menjaga badan kita tetap sehat. Karena dengan tubuh yang sehat maka
kekebalan tubuh kita akan semakin meningkat, sehingga dapat mencegah virus / bakteri penyakit
b) Imunisasi
Pemberian immunisasi sangat diperlukan baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Immunisasi
dilakukan untuk menjaga kekebalan tubuh kita supaya tidak mudah terserang berbagai macam
Membuat ventilasi udara serta pencahayaan udara yang baik akan mengurangi polusi asap dapur /
asap rokok yang ada di dalam rumah, sehingga dapat mencegah seseorang menghirup asap tersebut
yang bisa menyebabkan terkena penyakit ISPA. Ventilasi yang baik dapat memelihara kondisi
sirkulasi udara (atmosfer) agar tetap segar dan sehat bagi manusia.
Infeksi saluran pernafasan akut(ISPA) ini disebabkan oleh virus/ bakteri yang ditularkan oleh
seseorang yang telah terjangkit penyakit ini melalui udara yang tercemar dan masuk ke dalam
tubuh. Bibit penyakit ini biasanya berupa virus / bakteri di udara yang umumnya berbentuk aerosol
(anatu suspensi yang melayang di udara). Adapun bentuk aerosol yakni Droplet, Nuclei(sisa dari
sekresi saluran pernafasan yang dikeluarkan dari tubuh secara droplet dan melayang di udara),
F. Perawatan Rumah
Beberapa hal yang perlu dikerjakan bila seseorang menderita ISPA Suhandayani 2007.
Untuk anak usia 2 bulan sampai 5 tahun demam diatasi dengan memberikan parasetamol atau
dengan kompres, bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk. Parasetamol
diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan
dosisnya, kemudian digerus dan diminumkan. Memberikan kompres, dengan menggunakan kain
2) Mengatasi batuk
Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional yaitu jeruk nipis ½ sendok
teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok teh , diberikan tiga kali sehari.
3) Pemberian makanan
Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang yaitu lebih sering dari
biasanya, lebih-lebih jika muntah. Pemberian ASI pada bayi yang menyusu tetap diteruskan.
4) Pemberian minuman
Usahakan pemberian cairan (air putih, air buah dan sebagainya) lebih banyak dari biasanya. Ini
akan membantu mengencerkan dahak, kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang
diderita.
5) Lain-lain
Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan rapat, lebih-lebih pada
anak yang demam. Membersihkan hidung pada saat pilek akan berguna untuk mempercepat
kesembuhan dan menghindari komplikasi yang lebih parah. Diusahakan lingkungan tempat tinggal
yang sehat yaitu yang berventilasi cukup dan tidak berasap. Apabila selama perawatan di rumah
keadaananak memburuk maka dianjurkan untuk membawa ke dokter atau petugas kesehatan.
Untuk penderita yang mendapat obat antibiotik, selain tindakan di atas diusahakan agar obat yang
diperoleh tersebut diberikan dengan benar selama lima hari penuh dan setelah dua hari anak perlu
DAFTAR PUSTAKA
Arif muttaqin .2008. Buku Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Pernapasan.Jakarta:
Salemba
Depkes RI, 2002. Informasi Tentang ISPA Pada Balita. Jakarta: Pusat Penyuluhan
Kesehatan Masyarakat.
Kemenkes, 2012. Kejadian ISPA pada Balita di akses : http://www.DEPKES.GO.com 23 Agustus 2015 pukul
21:00 WIB
Suhandayani, I , 2007. Factor –faktor yang berhubungan ISPA. Universitas Negeri Semarang.
Kesehatan. Diakses : 23 Agustus 2015. http : // www . who .int / csr / resources /publications
/AMpandemicbahasa.pdf