Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TOR) BOK TA.

2018

PENYULUHAN TOGA

1. Latar Belakang Kegiatan

Tanaman obat sudah banyak sekali digunakan oleh manusia sejak

zaman dahulu. Bahkan dipercaya mempunyai khasiat yang lebih ampuh.

Namun, karena perkembangan jaman dan semakin meningkatnya

pengetahuan manusia tentang farmakologi dan ilmu kedokteran, banyak

masyarakat yang beralih ke obat-obatan dokter karena lebih mempercayai

obat-obatan kimia yang telah teruji khasiatnya secara laboratorium,

dibandingkan dengan obat tradisional yang banyak belum bisa dibuktikan

secara laboratorium.

Tanaman obat keluarga atau biasa disingkat TOGA)

adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat.

Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di

halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk

membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka

memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau

bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya

obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Budidaya tanaman obat untuk

keluarga (TOGA) dapat memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-

obatan herbal sekalipun dilakukan secara individual. Setiap keluarga dapat

membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan memanfaatkannya,

sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga.

Pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) yaitu untuk memenuhi

keperluan bagi kehidupan, termasuk keperluan untuk mengatasi masalah-

masalah kesehatan secara tradisional. Kenyataan menunjukkan bahwa obat

yang berasal dari sumber bahan alami khususnya tanaman telah


memperlihatkan peranannya dalam penyelenggaraan upaya-upaya

kesehatan masyarakat.

Pemanfaatan TOGA yang digunakan untuk pengobatan gangguan

kesehatan keluarga menurut gejala umum adalah demam panas, batuk, sakit

perurt, dan gatal-gatal.

Jenis tanaman yang harus dibudidayakan untuk tanaman obat

keluarga adalah jenis-jenis tanaman yang memenuhi kriteria yaitu Jenis

tanaman yang disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman obat, Jenis

tanaman yang lazim digunakan sebagai obat didaerah pemukiman, Jenis

tanaman yang dapat tumbuh dan hidup dengan baik di daerah pemukiman

baik dengan tabulapot (tanaman budi daya pot) atau tabulakar(tanaman budi

daya pekarangan), Jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan

lain misalnya: buah-buahan dan bumbu masak (apotek hidup dan warung

hidup), Jenis tanaman yang hampir punah, Jenis tanaman yang masih liar,

Jenis tanaman obat yang disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman

adalah tanaman yang sudah lazim di tanam di pekarangan rumah atau tumbuh

di daerah pemukiman.

Seiring dengan perkembangan penyakit sekarang ini masyarakat

hanya mengenal dan mengkonsumsi obat sintetik, sementara itu Indonesia

khususnya di Kabupaten Tanah Bumbu memiliki kekayaan alam yang sangat

luas yang dapat dimanfaatkan sebagai obat.

Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia menggalakkan TOGA sebagai

salah satu upaya pemberdayaan masyarakat agar dapat secara mandiri

mengupayakan kesembuhannya sendiri, selain itu tanaman obat bisa

membantu kebutuhan ekonomi keluarga serta mempermudah masyarakat

utntuk mendapatkan obat-obatan alami yang mudah diolah. mengingat

pentingnya tanaman obat keluarga, dibutuhkan suatu bentuk kegiatan agar

masyarakat menjadi lebih aktif dan tertarik dalam mengembangkan

pemanfaatan tanaman obat. Salah satu bentuk kegiatan tersebut adalah


diadakannya penyuluhan TOGA oleh instansi kesehatan Puskesmas

Batulicin. Melalui Penyuluhan TOGA ini diharapkan dapat mensosialisasikan

TOGA serta meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang TOGA dan

pemanfaatannya sesuai ketentuan sehingga dapat secara mandiri

memberikan kesembuhan pada masyarakat yang pada akhirnya membantu

menurunkan angka kesakitan/kematian di wilayah Kerja Puskesmas Batulicin.

2. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan dari kegiatan ini adalah menurunkan angka kesakitan/kematian

di wilayah Kerja Puskesmas Batulicin.

3. MANFAAT KEGIATAN

Kegiatan ini bermanfaat untuk mensosialisasikan TOGA serta

meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang TOGA dan pemanfaatannya

sesuai ketentuan sehingga dapat secara mandiri memberikan kesembuhan.

4. TEMPAT, TANGGAL DAN WAKTU KEGIATAN

Kegiatan ini ditujukan kepada masyarakat, dilaksanakan pada:

Tanggal : 10, 11, 12, 16, 17, 18, 19, 23, 24 dan 25 Mei Tahun 2016

Pukul : 09.00 WITA

Tempat : 10 Desa (Kel. Batulicin, Polewali, Danau Indah, Kersik

Putih, Suka Maju, Maju Makmur, Maju Bersama,

Segumbang, Sepunggur, Kel. Gunung Tinggi)

5. PELAKSANA KEGIATAN

Kegiatan ini dilaksanakan oleh petugas kesehatan yang berada di

Puskesmas Batulicin dengan nama

6. TARGET SASARAN

Adapun yang menjadi target sasaran pada kegiatan ini adalah Masyarakat

7. INDIKATOR KEBERHASILAN

Keberhasilan dapat ditentukan dari beberapa indikator sebagai berikut.

a. Jumlah kehadiran 80%.


8. KESIMPULAN

Mengingat begitu pentingnya Penyuluhan TOGA ini bagi menurunnya

angka kesakitan/kematian di wilayah Kerja Puskesmas Batulicin, maka peran

serta dari berbagai pihak sangat diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai