Ebn Nyeri
Ebn Nyeri
disusun oleh:
Melis Candrayani NIM 172310101177
Putu Annesia Warsito NIM 172310101180
Karinda Evita Sari NIM 172310101190
Aldi Rahardian P. NIM 172310101195
1
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1
1.3 Manfaat Penerapan EBN
a. Bagi Pasien
2
BAB 2
METODOLOGI PENCARIAN
a. Problem
Pada jurnal utama dijelaskan bahwa penyakit Acute Myocardial
Infarc merupakan penyebab kematian utama di dunia (WHO, 2008).
Terhitung sebanyak 7.200.000 (12,2%) kematian terjadi akibat
penyakit ini di seluruh dunia. Penyakit ini adalah penyebab utama
kematian pada orang dewasa (Garas, 2010). Acute Myocardial Infarc
adalah penyebab kematian nomor dua pada negara berpenghasilan
rendah, dengan angka mortalitas 2.470.000 (9,4%) (WHO, 2008). Di
Indonesia pada tahun 2002, penyakit Acute Myocardial Infarc
merupakan penyebab kematian pertama, dengan angka mortalitas
220.000 (14%) (WHO, 2008).
b. Intervention
Salah satu bentuk intervensi keperawatan yang dapat dilakukan
yaitu dengan relaksasi Benson. Relaksasi Benson merupakan teknik
relaksasi pasif dengan tidak menggunakan tegangan otot sehingga
sangat tepat untuk mengurangi nyeri pada kasus Acute Myocardial
Infarc. Relaksasi Benson merupakan pengembangan metode respons
relaksasi dengan melibatkan faktor keyakinan pasien, yang dapat
menciptakan suatu lingkungan internal tenang sehingga dapat
membantu pasien mencapai kondisi kesehatan dan kesejahteraan lebih
tinggi.
c. Comparative Intervention
Pengaruh intervensi pada pasien dengan kasus Acute Myocardial
Infarc dengan perbandingan latihan pemanasan dan latihan
pendinginan progam ini sudah divalidasi melalui pengawasan oleh
dokter spesialis, profesor keperawatan dengan pengalaman melakukan
penelitian yang berhubungan dengan olahraga, dan terapis olahraga.
3
Relaksasi Benson dan Terapi Analgetik lebih efektif menurunkan nyeri
pada pasien Acute Myocardial Infarc dibandingkan dengan yang hanya
mendapatkan terapi analgesik.
d. Outcame
Dengan penerapan relaksasi Benson ini diharapkan dapat
merelaksasi fisik yang akan memberikan respon penurunan aktivitas
saraf simpatik dan meningkatkan aktivitas saraf parasimpatik, sehingga
menurunkan denyut jantung, tekanan darah, konsumsi oksigen, dan
juga akan mengurangi nyeri.
(Terapi)
P Penderita penyakit penyakit Terapi benson/
Kardiovaskular kardivaskular/ jantung
Nyeri
4
2.4 Jurnal Database yang Digunakan
a. https://scholar.google.co.id/
2.5 Temuan artikel pilihan dari kata kunci PICO yang digunakan
sebagai rujukan
Abstrak
Tujuan :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek dari terapi
benson untuk menurunkan skala nyeri.
Metode :.
Penelitian ini adalah quasi-eksperimental dengan pre test dan post test
with control group dimana peneliti menggunakan tindakan pada dua kelompok
dan kemudian diobservasi sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Jumlah
kelompok intervensi adalah 17 orang dan kelompok control sebanyak 16
orang.
Hasil :
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa P value pada kelompok control
sebesar 0,000 (α=0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa kombinasi terapi
Analgetik + Relaksasi Benson berpengaruh terhadap penurunan skala nyeri
pada responden.
5
Mean skala nyeri pada kelompok kontrol (4,31) kontrol lebih besar dari
pada mean skala nyeri pada kelompok intervensi (2,82), hal ini menunjukkan
bahwa rasa nyeri kelompok kontrol lebih besar dari pada kelompok intervensi.
P value pada kelompok kontrol lebih besar daripada kelompok intervensi, hal
ini menunjukkan intervensi terapi Analgetik + Relaksasi Benson lebih efektif
dibanding dengan intervensi Analgetik saja.
Kesimpulan :
Terapi benson dapat digunakan sebagai intervensi yang efektif untuk
menurunkan skala nyeri.
Abstrak
Tujuan :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek dari terapi
benson untuk durasi tidur pasien
Metode :
Hasil :
6
Penelitian ini menunjukan peningkatan durasi tidur secara signifikan pada
pasien penyakit jantung koroner yang menjalani rehabilitasi fase 2 dan
dillakukan relaksasi Benson. Dalam studi lain ditemukan 17% pasien penyakit
jantung koroner dengan durasi tidur <6 jam setiap malamnya (n = 352)
(Sharma et al., 2014). Studi lain dalam sebuah systematic review dan meta
analisis ditemukan rerata durasi tidur responden ≤ 5,139 jam
Kesimpulan :
Penelitian ini menunjukan bahwa relaksasi Benson dapat meningkatkan
durasi tidur dan digunakan sebagai salah satu intervensi keperawatan dalam
mengatasi masalah tidur pasien PJK.
7
BAB 3
3.1 Subyek
Kriteria inklusi:
8
6. Membandingkan kelompok intervensi yang mendapat intervensi
relaksasai benson dengan kelompok kontrol yang hanya
mendapatkan perawatan standar dirumah sakit tanpa terapi benson
9
BAB 4
PEMBAHASAN
P
Kelompok Mean
Value
Kontrol (Analgetik)
4,31 0,004
Intervensi (Analgetik
2,82 0,000
+ Relaksasi Benson)
Mean skala nyeri pada kelompok kontrol (4,31) kontrol lebih besar dari
pada mean skala nyeri pada kelompok intervensi (2,82), hal ini menunjukkan
bahwa rasa nyeri kelompok kontrol lebih besar dari pada kelompok
intervensi. P value pada kelompok kontrol lebih besar daripada kelompok
intervensi, hal ini menunjukkan intervensi terapi Analgetik + Relaksasi
Benson lebih efektif dibanding dengan intervensi Analgetik saja.
4.2 Pembahasan
Penelitian ini mengungkapkan bahwa Relaksasi Benson adalah salah
satu cara untuk mengurangi nyeri dengan mengalihkan perhatian kepada
relaksasi sehingga kesadaran klien terhadap nyerinya berkurang, relaksasi ini
dilakukan dengan cara menggabungkan relaksasi yang diberikan dengan
10
kepercayaan yang dimiliki klien. Relaksasi adalah teknik mengatasi
kekhawatiran/ kecemasan atau stress melalui pengendoran otot-otot dan
syaraf, itu terjadi atau bersumber pada obyekobyek tertentu”.
Hasil Penelitian ini sejalan dengan konsep dari Dr. Herbert Benson bahwa
dengan melakukan relaksasi selama 15 menit akan menyebabkan aktifitas
saraf simpatik dihambat yang mengakibatkan penurunan terhadap konsumsi
oksigen oleh tubuh dan selanjutnya otot-otot tubuh menjadi relaks sehingga
menimbulkan perasaan tenang dan nyaman (Benson, 2000). Selain itu,
Relaksasi Benson berfokus pada kata atau kalimat tertentu yang diucapkan
berulang kali dengan ritme teratur dan disertai sikap yang pasrah pada Tuhan
Yang Maha Kuasa sesuai keyakinan pasien memiliki makna menenangkan.
11
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Manurung, M., Tumpal M., dan Perawaty S. 2019. Pengaruh Teknik Relaksasi
Benson Terhadap Penurunan Skala Nyeri Post Appendixtomy di RSUG
Porsea. Jurnal Keperawatan Priority 2(2).
Sunaryo, T., dan Siti L. 2015. Pengaruh Relaksasi Benson Terhadap Penurunan
Skala Nyeri Dada Kiri Pada Pasien Acute Myocardial Infarc Di Rs Dr
Moewardi Surakarta Tahun 2014. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan 4(2).
13