Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL REVIEW EVIDENCE BASED NURSING (EBN)

EFEKTIVITAS TERAPI BENSON DALAM MANAJEMEN NYERI

disusun oleh:
Melis Candrayani NIM 172310101177
Putu Annesia Warsito NIM 172310101180
Karinda Evita Sari NIM 172310101190
Aldi Rahardian P. NIM 172310101195

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang melimpahkan karunia-Nya sehingga


penulis dapat menyelesaikan Critical Review Evidence Based Nursing (EBN) yang
berjudul “Efektivitas Terapi Benson Dalam Manajemen Nyeri”. Critical Review
Evidence Based Nursing (EBN) ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dalam
mata kuliah Keperawatan Medikal Fakultas Keperawatan Universitas Jember.
Penyusunan Critical Review Evidence Based Nursing (EBN) ini tentunya
tidak lepas dari kontribusi berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
terima kasih kepada:
1. Ns. Jon Hafan S, M.Kep., Sp.Kep.MB selaku dosen penanggung jawab mata
kuliah Keperawatan Medikal,
2. Ns. Jon Hafan S, M.Kep., Sp.Kep.MB dosen yang telah membimbing dalam
penyelesaian tugas ini sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan
baik,
3. Keluarga di rumah yang senantiasa memberikan dorongan dan doanya demi
terselesaikannya makalah ini,
4. Semua pihak yang secara tidak langsung membantu terciptanya makalah ini
yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Jember, November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................


DAFTAR ISI ............................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................
1.2 Tujuan ................................................................................................................
1.3 Manfaat ..............................................................................................................
BAB 2 METODOLOGI PENCARIAN .................................................................
2.1 PICO (Problem, Intervention, Comparative, Outcome)......................................
2.2 Pertanyaan Klinis ................................................................................................
2.3 Metode Penulusuran Jurnal .................................................................................
2.4 Jurnal Database yang Digunakan ........................................................................
2.5 Temuan Jurnal Pilihan dari Kata Kunci PICO yang digunakan sebagai rujukan
BAB 3 PROSEDUR APLIKASI EVIDANCE BASED NURSING .....................
3.1 Subyek .................................................................................................................
3.2 Prosedur Pelaksanaan Evidance Based Nursing .................................................
BAB 4 PEMBAHASAN ...........................................................................................
4.1 Analisis Efektifitas Prosedural Pelaksanaan Intervensi Berdasarkan Riset ........
BAB 5 PENUTUP.....................................................................................................
5.1 Kesimpulan ..........................................................................................................
5.1 Sara ......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyakit jantung koroner merupakan masalah kardiovaskular yang
mengakibatkan angka hospitalisasi dan kematian yang tinggi. Di Inggris sekitar
39% dari mortalitas pertahun disebabkan oleh penyakit jantung koroner dan
menelan pembiayaan rumah sakit lebih. Prevalensi penyakit jantung koroner di
Indonesia berdasarkan diagnosis dokter atau gejala sebesar 1,5% dengan
prevalensi kelompok tertinggi pada usia 65-74 tahun. Prevalensi penyakit jantung
koroner di Sumatera Barat sekitar 1,2% dan termasuk dalam urutan ke 9 tertinggi
di Indonesia (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2013). Intervensi
nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri mencakup terapi agen fisik dan intervensi
perilakukognitif. Salah satu intervensi keperawatan yang digunakan untuk
mengurangi nyeri dada kiri adalah relaksasi Benson. Relaksasi Benson merupakan
teknik relaksasi pasif dengan tidak menggunakan tegangan otot sehingga sangat
tepat untuk mengurangi nyeri pada kasus Acute Myocardial Infarc tion. Relaksasi
Benson merupakan pengembangan metode respons relaksasi dengan melibatkan
faktor keyakinan pasien, yang dapat menciptakan suatu lingkungan internal yang
tenang sehingga dapat membantu pasien mencapai kondisi kesehatan dan
kesejahteraan lebih tinggi.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum


Mengetahui efektifitas terapi benson untuk manajemen nyeri

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Untuk mengetahui pengaruh terapi benson terhadap intensitas
nyeri
2. Dapat menjadi alternatif lain dalam menerapkan proses
keperawatan pada pasien.

1
1.3 Manfaat Penerapan EBN
a. Bagi Pasien

Hasil penerapan EBN bisa menjadi sesuatu yang baru untuk


metode pembelajaran atau edukasi untuk pelayanan keperawatan
maupun intervensi keperawatan dan memberikan memberikan
gambaran dan informasi baru kepada pasien dalam
mengidentifikasi masalah hipertensi.

b. Bagi Pelayanan Keperawatan

Hasil penerapan EBN ini dapat menjadi metode yang baru


yang bisa diterapkan pada pelayanan keperawatan sehingga
penerapan tidak hanya berfokus pada pengetahuan dan skills saja
tetapi menyeluruh pada tindakan dan partisipasi aktif dengan
memberdayakan pasien.

c. Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan


Hasil penerapan EBN ini diharapkan dapat memperkaya
keilmuan keperawatan dan menjadi salah satu acuan dalam
perawatan klien dengan hipertensi.dan dapat menambah
pengetahuan untuk perkembangan keilmuan keperawatan dan juga
sebagai literatur penelitian.

2
BAB 2
METODOLOGI PENCARIAN

2.1 PICO (Problem, Intervention, Comparative, Outcome)

a. Problem
Pada jurnal utama dijelaskan bahwa penyakit Acute Myocardial
Infarc merupakan penyebab kematian utama di dunia (WHO, 2008).
Terhitung sebanyak 7.200.000 (12,2%) kematian terjadi akibat
penyakit ini di seluruh dunia. Penyakit ini adalah penyebab utama
kematian pada orang dewasa (Garas, 2010). Acute Myocardial Infarc
adalah penyebab kematian nomor dua pada negara berpenghasilan
rendah, dengan angka mortalitas 2.470.000 (9,4%) (WHO, 2008). Di
Indonesia pada tahun 2002, penyakit Acute Myocardial Infarc
merupakan penyebab kematian pertama, dengan angka mortalitas
220.000 (14%) (WHO, 2008).
b. Intervention
Salah satu bentuk intervensi keperawatan yang dapat dilakukan
yaitu dengan relaksasi Benson. Relaksasi Benson merupakan teknik
relaksasi pasif dengan tidak menggunakan tegangan otot sehingga
sangat tepat untuk mengurangi nyeri pada kasus Acute Myocardial
Infarc. Relaksasi Benson merupakan pengembangan metode respons
relaksasi dengan melibatkan faktor keyakinan pasien, yang dapat
menciptakan suatu lingkungan internal tenang sehingga dapat
membantu pasien mencapai kondisi kesehatan dan kesejahteraan lebih
tinggi.
c. Comparative Intervention
Pengaruh intervensi pada pasien dengan kasus Acute Myocardial
Infarc dengan perbandingan latihan pemanasan dan latihan
pendinginan progam ini sudah divalidasi melalui pengawasan oleh
dokter spesialis, profesor keperawatan dengan pengalaman melakukan
penelitian yang berhubungan dengan olahraga, dan terapis olahraga.

3
Relaksasi Benson dan Terapi Analgetik lebih efektif menurunkan nyeri
pada pasien Acute Myocardial Infarc dibandingkan dengan yang hanya
mendapatkan terapi analgesik.
d. Outcame
Dengan penerapan relaksasi Benson ini diharapkan dapat
merelaksasi fisik yang akan memberikan respon penurunan aktivitas
saraf simpatik dan meningkatkan aktivitas saraf parasimpatik, sehingga
menurunkan denyut jantung, tekanan darah, konsumsi oksigen, dan
juga akan mengurangi nyeri.

2.2 Pertanyaan Klinis

Apakah relaksasi Benson mampu meningkatkan kesehatan dan


kesejahteraan pasien dan dapat melancarkan aliran darah?

2.3 Metode Penelusuran Jurnal


Unsur
PICO Analisis Kata kunci

(Terapi)
P Penderita penyakit penyakit Terapi benson/
Kardiovaskular kardivaskular/ jantung

I Terapi benson Terapi benson

C Pengaruh intervensi pada pasien dengan Terapi beson/ Nyeri/


penyakit jantung dengan perbandingan Manajemen nyeri
terapi benson untuk memanajemen nyeri

O Pengaruh terapi benson untuk meningkatkan Terapi benson/ nyeri


kenyamanan klien dengan mengontrol

Nyeri

4
2.4 Jurnal Database yang Digunakan

Menggunakan kata kunci dan beberapa sinonimnya dari analisa PICO,


kemudian penulis memasukkannya ke dalam search engine jurnal sebagai
berikut :

a. https://scholar.google.co.id/

Didapatkan 459 judul artikel, kemudian dipilih 2 jurnal yang relevan


yang dijadikan jurnal utama dan jurnal pendukung.

2.5 Temuan artikel pilihan dari kata kunci PICO yang digunakan
sebagai rujukan

a. Pengaruh Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Skala Nyeri


Dada Kiri pada Pasien Acute Myocardial Infarc di Rs Dr
Moewardi Surakarta

Abstrak

Tujuan :

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek dari terapi
benson untuk menurunkan skala nyeri.

Metode :.
Penelitian ini adalah quasi-eksperimental dengan pre test dan post test
with control group dimana peneliti menggunakan tindakan pada dua kelompok
dan kemudian diobservasi sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Jumlah
kelompok intervensi adalah 17 orang dan kelompok control sebanyak 16
orang.

Hasil :
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa P value pada kelompok control
sebesar 0,000 (α=0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa kombinasi terapi
Analgetik + Relaksasi Benson berpengaruh terhadap penurunan skala nyeri
pada responden.

5
Mean skala nyeri pada kelompok kontrol (4,31) kontrol lebih besar dari
pada mean skala nyeri pada kelompok intervensi (2,82), hal ini menunjukkan
bahwa rasa nyeri kelompok kontrol lebih besar dari pada kelompok intervensi.
P value pada kelompok kontrol lebih besar daripada kelompok intervensi, hal
ini menunjukkan intervensi terapi Analgetik + Relaksasi Benson lebih efektif
dibanding dengan intervensi Analgetik saja.

Kesimpulan :
Terapi benson dapat digunakan sebagai intervensi yang efektif untuk
menurunkan skala nyeri.

b. Relaksasi Benson Untuk Durasi Tidur Pasien Penyakit Jantung


Koroner

Abstrak

Tujuan :

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek dari terapi
benson untuk durasi tidur pasien

Metode :

Penelitiian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan


pendekatan control group pretest posttest design. Penelitian ini
membandingkan kelompok intervensi yang mendapat intervensi relaksasi
Benson dan kelompok kontrol yang mendapat perawatan standar Rumah Sakit.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 29 orang (15 orang kelompok
intervensi dan 14 orang kelompok kontrol). teknik sampling menggunakan
consequtive sampling. Intervensi relaksasi Benson diberikan selama 5 hari, 2
kali sehari, masing-masing 20 menit pada kelompok intervensi. Kelompok
kontrol mendapatkan perawatan rutin sesuai standar Rumah Sakit.

Hasil :

6
Penelitian ini menunjukan peningkatan durasi tidur secara signifikan pada
pasien penyakit jantung koroner yang menjalani rehabilitasi fase 2 dan
dillakukan relaksasi Benson. Dalam studi lain ditemukan 17% pasien penyakit
jantung koroner dengan durasi tidur <6 jam setiap malamnya (n = 352)
(Sharma et al., 2014). Studi lain dalam sebuah systematic review dan meta
analisis ditemukan rerata durasi tidur responden ≤ 5,139 jam

Kesimpulan :
Penelitian ini menunjukan bahwa relaksasi Benson dapat meningkatkan
durasi tidur dan digunakan sebagai salah satu intervensi keperawatan dalam
mengatasi masalah tidur pasien PJK.

7
BAB 3

PROSEDUR APLIKASI EVIDENCE BASED NURSING

Pelaksanaan EBN ini mengacu pada penelitian Tri Sunaryo, Siti


Lestari(2014) dan prnrlitian Mulyanti Roberto, Tuti Herawati, Masfuri (2018).

3.1 Subyek

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 33 responden yang terdiri dari


17 orang kelompok intervensi dan 16 kelompok kontrol. Dengan rata-rata umur
responden pada kelompok intervensi adalah 61 tahun dengan standar devisiasi
11,7 tahun. Sedangkan pada kelompok kontrol sekitar usia 56 tahun dengan
standar devisiasi 9,5 tahun. Umur termuda pada kelompok intervensi yaitu 45
tahun, sedangkan pada kelompok kontrol umur termuda pada umur 43 tahun.
Sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki.

Kriteria inklusi:

1. pasien terdiagnosa penyakit jantung koroner, angina pectoris, infark


miokard dengan tindakan PCI, CABG, Corangiografi, trombolitik
2. menjalani rehabilitasi fase 2 dalam rentang 2 minggu
3. bersedia menjadi responden dengan menandatangani inform consent.

3.2 Prosedur Teknis


a. Prosedur pelaksanaan
1. Menggunakan pendekatan control group pretest posttest design
2. Intervensi relaksasi benson dilakukan diberikan selama 5 hari 2
kali sehari
3. 20 menit pada kelompok intervensi dan pada kelompok kontrol
mendapatkan perawatan rutin sesuai standar rumah sakit
4. Pengumpulan data menggunakan lembar karakteristik responden
5. Memberikan informed consent dan menjelaskan maksud dan
tujuan, prosedure penelitian, perlindungan etik selama penelitian

8
6. Membandingkan kelompok intervensi yang mendapat intervensi
relaksasai benson dengan kelompok kontrol yang hanya
mendapatkan perawatan standar dirumah sakit tanpa terapi benson

9
BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Hasil penelitian dari jurnal “Pengaruh Relaksasi Benson Terhadap
Penurunan Skala Nyeri Dada Kiri Pada Pasien Acute Myocardial Infarc Di
Rs Dr Moewardi Surakarta Tahun 2014” oleh Tri Sunaryo dan Siti lestari
menunjukkan adanya Perbedaan Skala Nyeri Sebelum Dan Sesudah
Penatalaksanaan Nyeri Pada Kelompok Intervensi Dan Kontrol.

P
Kelompok Mean
Value

Kontrol (Analgetik)
4,31 0,004
Intervensi (Analgetik
2,82 0,000
+ Relaksasi Benson)

Mean skala nyeri pada kelompok kontrol (4,31) kontrol lebih besar dari
pada mean skala nyeri pada kelompok intervensi (2,82), hal ini menunjukkan
bahwa rasa nyeri kelompok kontrol lebih besar dari pada kelompok
intervensi. P value pada kelompok kontrol lebih besar daripada kelompok
intervensi, hal ini menunjukkan intervensi terapi Analgetik + Relaksasi
Benson lebih efektif dibanding dengan intervensi Analgetik saja.

4.2 Pembahasan
Penelitian ini mengungkapkan bahwa Relaksasi Benson adalah salah
satu cara untuk mengurangi nyeri dengan mengalihkan perhatian kepada
relaksasi sehingga kesadaran klien terhadap nyerinya berkurang, relaksasi ini
dilakukan dengan cara menggabungkan relaksasi yang diberikan dengan

10
kepercayaan yang dimiliki klien. Relaksasi adalah teknik mengatasi
kekhawatiran/ kecemasan atau stress melalui pengendoran otot-otot dan
syaraf, itu terjadi atau bersumber pada obyekobyek tertentu”.

Relaksasi merupakan suatu kondisi istirahat pada aspek fisik dan


mental manusia, sementara aspek spirit tetap aktif bekerja. Dalam keadaan
relaksasi, seluruh tubuh dalam keadaan homeostatis atau seimbang, dalam
keadaan tenang tapi tidak tertidur, dan seluruh otot-otot dalam keadaan rileks
dengan posisi tubuh yang nyaman (Benson & Proctor, 2000 ; Roykulcharoen,
2003, The effect of systemic relaxation technique on postoperative pain In
Thailand, , http://proquest.umi.com, diunduh tanggal 8 Februari 2014).

Keuntungan dari relaksasi Benson selain mendapatkan manfaat dari


relaksasi juga mendapatkan kemanfaatan dari penggunaan keyakinan seperti
menambah keimanan dan kemungkinan akan mendapatkan pengalaman
transendensi. Individu yang mengalami ketegangan dan kecemasan yang
bekerja adalah sistem saraf simpatis, sedangkan pada waktu relaksasi yang
bekerja adalah sistem saraf parasimpatis, dengan demikian relaksasi dapat
menekan rasa tegang, cemas, insomnia, dan nyeri.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Terapi kombinasi Analgetik dan


Relaksasi Benson berpengaruh terhadap penurunan skala nyeri pada pasien
Acute Myocardial Infarc (Pvalue = 0,000), sehingga bila dibandingkan dengan
kelompok responden yang hanya mendapatkan terapi analgetik
(Pvalue=0,004) maka dapat disimpulkan bahwa relaksasi Benson berpengaruh
terhadap penurunan skala nyeri pada pasien Acute Myocardial Infarc.

Hasil Penelitian ini sejalan dengan konsep dari Dr. Herbert Benson bahwa
dengan melakukan relaksasi selama 15 menit akan menyebabkan aktifitas
saraf simpatik dihambat yang mengakibatkan penurunan terhadap konsumsi
oksigen oleh tubuh dan selanjutnya otot-otot tubuh menjadi relaks sehingga
menimbulkan perasaan tenang dan nyaman (Benson, 2000). Selain itu,
Relaksasi Benson berfokus pada kata atau kalimat tertentu yang diucapkan
berulang kali dengan ritme teratur dan disertai sikap yang pasrah pada Tuhan
Yang Maha Kuasa sesuai keyakinan pasien memiliki makna menenangkan.

11
BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penyakit Kardiovaskuler merupakan suatu penyakit yang mengacu pada


sebuah kondisi yang melibatkan penyempitan atau pemblokiran pembuluh darah
yang bisa menyebabkan serangan jantung, nyeri dada (angina) atau stroke.
Kondisi jantung lainnya yang mempengaruhi otot jantung, katup atau ritme, juga
dianggap bentuk penyakit jantung. Salah satu terapi yang dapat mengontrol rasa
nyeri yang dialami oleh klien adalah dengan melakukan terapi Benson.
Melakukan terapi Benson secara rutin yang disertai dengan kombinasi terapi
analgesic terbukti secara ilmiah mampu menurunkan rasa nyeri yang hebat pada
pasien klien.

5.2 Saran

Pembaca disarankan agar mampu mengambil pelajaran serta ilmu dari


hasil tugas ini sehingga ketika terdapat klien dengan penyakit kardiovaskuler kita
mampu melakukan terapi non-farmakologis yang sudah teruji hasilnya dan
diharapkan juga setelah klien mendapatkan terapi tersebut rasa nyeri yang dialami
klien bisa berkurang.

12
DAFTAR PUSTAKA

Manurung, M., Tumpal M., dan Perawaty S. 2019. Pengaruh Teknik Relaksasi
Benson Terhadap Penurunan Skala Nyeri Post Appendixtomy di RSUG
Porsea. Jurnal Keperawatan Priority 2(2).

Sunaryo, T., dan Siti L. 2015. Pengaruh Relaksasi Benson Terhadap Penurunan
Skala Nyeri Dada Kiri Pada Pasien Acute Myocardial Infarc Di Rs Dr
Moewardi Surakarta Tahun 2014. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan 4(2).

13

Anda mungkin juga menyukai