Anda di halaman 1dari 58

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

ASUPAN NUTRISI SELAMA KEHAMILAN


DI BPS KADE SENI TANON SRAGEN
TAHUN 2014

ABSTRAK

Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) menurut target Millenium


Development Goals (MDG’s) tahun 2015 yaitu 102/100.000 kelahiran hidup. Masa
kehamilan merupakan masa yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia
masa depan karena tumbuh kembang anak sangat ditentukan kondisinya dimasa
janin dalam kandungan. Kebutuhan nutrisi saat kehamilan tidak semua meningkat
secara proporsional. Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi.
Peningkatan energi menjadi 27.000 – 8.000 kkal atau 100 kkal/hari, kebutuhan
vitamin A pada trimester III berkisar 200 mg/hari, vitamin D meningkat 2 kali lipat,
vitamin E diakumulasi oleh fetus pada akhir minggu ke 8 – 10 usia gestasi. Vitamin
C untuk bayi pada masa kehamilan dan menjelang kelahiran yaitu berkisar 3 – 4
mg/hari

Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Asupan Nutrisi
Selama Kehamilan di pada tingkat baik, cukup dan kurang.

Metode Penelitian : Desain penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif


kuantitatif. Penelitian ini dilakukan Penelitian ini dilakukan di BPS Kade Seni
Tanon Sragen pada tanggal maret - juli. Sampel dalam penelitian ini adalah 32 ibu
hamil. Teknik sampling menggunakan accidental sampling. Analisa variabel
penelitian data hanya menghasilkan distribusi frekuensi.

Hasil Penelitian : Pengetahuan baik sebanyak 6 responden (17,6%), tingkat


pengetahuan dalam kategori cukup sebanyak 19 responden (59.4%), tingkat
pengetahuan kurang sebanyak 7 responden (21,9%),

Kesimpulan : tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Asupan Nutrisi Selama


Kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen tahun 2014 pada tingkat cukup
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..........................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv

ABSTRAK ........................................................................................................vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN..................................................................vii

CURICULUM VITAE ....................................................................................vii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ........................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 3

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 4

E. Keaslian Studi Kasus ....................................................................... 5

F. Sistematika Penulisan ..................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ................................................................................. 7

1. Pengetahuan .............................................................................. 7

2. Konsep Dasar Kehamilan........................................................ 17


ix
3. Nutrisi pada Kehamilan ........................................................... 20

B. Kerangka Teori.............................................................................. 28

C. Kerangka Konsep .......................................................................... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................... 30

B. Lokasi dan Waktu Penelitian......................................................... 30

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ..................... 31

D. Instrumen Penelitian...................................................................... 32

E. Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 32

F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 34

G. Variabel Penelitian ........................................................................ 35

H. Definisi Operasional...................................................................... 35

I. Metode Pengolahan dan Analisa Data .......................................... 36

J. Etika Penelitian ............................................................................. 39

K. Jadwal Penelitian ........................................................................... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian .......................................................... 41

B. Hasil Penelitian............................................................................... 42

C. Pembahasan .................................................................................... 44

D. Keterbatasan Penelitian .................................................................. 46

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 47

B. Saran .............................................................................................. 47

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori.............................................................................. 28

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian ........................................................ 29


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Contoh Menu Makanan Seimbang pada Ibu Hamil ...................... 27

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner........................................................................ 32

Tabel 3.2 Definisi Operasional...................................................................... 36

Tabel 4.1 Nilai Mean dan Standar Deviasi........................................................ 42

Tabel 4.2. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang


Asupan Nutrisi Selama Kehamilan di BPS Kade Seni Tanon
Sragen ............................................................................................ 43
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Uji Validitas Lampiran

Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas

Lampiran 6. Surat Permohonan Penelitian

Lampiran 7. Surat Balasan Penelitian

Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 9. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 10. Kuesioner Penelitian

Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 12. Data Tabulasi Hasil Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 13. Hasil Uji Validitas

Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 15. Data Hasil Penelitian

Lampiran 16. Hasil Perhitungan Manual

Lampiran 17. Hasil perhitungan SPSS

Lampiran 18. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) menurut target Millenium Development Goals

(MDG’s) tahun 2015 yaitu 102/100.000 kelahiran hidup, untuk itu diperlukan

upaya yang maksimal dalam pencapaian target tersebut. Menurut hasil survei

Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007, AKI di Indonesia masih

berada pada angka 359/100.000 kelahiran hidup. Kejadian kematian Ibu bersalin

sebesar 49,5%, hamil 26,0%, nifas 24% (Dinkes, 2012).

Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 berdasarkan laporan

dari kabupaten/kota sebesar 116,34/100.000 kelahiran hidup, mengalami

peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2011 sebesar

116,01/100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan

(SDKI) tahun 2012 Angka Kematian Bayi (AKB) adalah 32 kematian per 1.000

kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan risiko yang

dihadapi ibu-ibu selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status

gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik

menjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan

kelahiran, tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk

pelayanan prenatal dan obstetri (Profil Kesehatan Propinsi Jawa Tengah,

2012).

Masa kehamilan merupakan masa yang sangat menentukan kualitas

sumber daya manusia masa depan karena tumbuh kembang anak sangat

ditentukan kondisinya dimasa janin dalam kandungan. Keadaan kesehatan dan


1
2

status gizi ibu hamil baik, maka janin yang dikandungnya akan baik juga dan

kesehatan ibu sewaktu melahirkan akan terjamin (Waryana, 2010).

Kebutuhan nutrisi saat kehamilan tidak semua meningkat secara

proporsional. Kebutuhan zat gizi tiga kali lipat selama hamil sedangkan

kebutuhan vitamin B meningkat hanya kira-kira 10% (Paath, dkk, 2005). Saat

kehamilan wanita memerlukan asupan nutrisi lebih banyak, mengingat selain

kebutuhan gizi tubuh, wanita hamil harus memberikan nutrisi yang cukup untuk

janin. Wanita hamil harus memiliki pola hidup yang sehat seperti makan

makanan yang bergizi, cukup olah raga, istirahat serta menghindari alkohol dan

tidak merokok (Waryana, 2009).

Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi. Peningkatan

energi menjadi 27.000 – 8.000 kkal aau 100 kkal/hari, kebutuhan vitamin A pada

trimester III berkisar 200 mg/hari, vitamin D meningkat 2 kali lipat, vitamin E

diakumulasi oleh fetus pada akhir minggu ke 8 – 10 usia gestasi. Vitamin C

untuk bayi pada masa kehamilan dan menjelang kelahiran yaitu berkisar 3 – 4

mg/hari (Proverawati dan Asfuah, 2009).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan penulis pada tanggal 19 –

20 November 2013 di BPS Kade Seni Tanon Sragen didapatkan jumlah

kunjungan ibu hamil didapatkan data bulan Januari – November 2013 yaitu

sebanyak 375 ibu hamil rata-rata kunjungan ibu hamil perbulan yaitu sebanyak

32 ibu hamil. Setelah penulis melakukan wawancara dengan 8 ibu hamil

didapatkan hasil 5 ibu hamil belum mengetahui tentang asupan nutrisi selama

kehamilan dan 3 ibu hamil sudah mengetahui tentang asupan nutrisi selama

kehamilan.
3

Dengan asupan nutrisi yang baik pada saat kehamilan, maka menentukan

janin yang dikandungnya akan baik dan jika nutrisi ibu kurang maka akan

mempengaruhi pada kesehatan ibu dan janinnya, dari uraian di atas maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ” Hubungan tingkat

Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asupan Nutrisi selama Kehamilan di BPS Kade

Seni Tanon Sragen tahun 2014”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah : “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Asupan Nutrisi

Selama Kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen tahun 2014?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Asupan Nutrisi

Selama Kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen tahun 2014.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asupan Nutrisi

selama kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen pada tingkat baik.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asupan Nutrisi

selama kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen pada tingkat cukup.
4

c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asupan Nutrisi

selama kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen pada tingkat kurang.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Ilmu Pengetahuan

Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya tentang ilmu gizi

pada ibu hamil

2. Diri Sendiri

Menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pendidikan dan menambah

wawasan serta pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian,

khususnya tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asupan nutrisi pada

kehamilan.

3. Institusi

a. Rumah Bersalin Kade Seni Tanon Sragen

Sebagai bahan masukan dan peningkatan pelayanan khususnya dalam

upaya mempersiapkan ibu hamil agar kesehatan ibu terjaga sewaktu

melahirkan dan masa nifas.

b. Pendidikan

Dapat digunakan sebagai sumber bacaan untuk penelitian selanjutnya

atau dijadikan referensi untuk peningkatan kualitas pendidikan

kebidanan khususnya tingkat pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi pada

kehamilan.
5

E. Keaslian Penelitian

1. Setyasih Tri Kurniati (2012) dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil

Tentang Kebutuhan Nutrisi Selama Kehamilan di BPM Haryanti Annas

Singosari Mojosongo Boyolali Tahun 2012”. Penelitian ini merupakan jenis

penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini yaitu 52. Hasil

Penelitian : Tingkat pengetahuan responden yaitu sebanyak 5 responden

(9,6%) dengan tingkat pengetahuan baik, tingkat pengetahuan cukup

sebanyak 37 responden (71,2%) dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak

10 responden (19,2%).

2. Amrina Rosidah (2013), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil

Trimester I Tentang Kebutuhan Nutrisi Selama Kehamilan di BPS Mitra Ibu

Sragen Tahun 2013”. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif

kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini yaitu 30. Hasil Penelitian

: Tingkat pengetahuan responden yaitu sebanyak 7 responden (23,4%)

dengan tingkat pengetahuan baik, tingkat pengetahuan cukup sebanyak 19

responden (63,3%) dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 4 responden

(13,3%).

Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu

lokasi dan waktu penelitian, sampel penelitian. Persamaan penelitian ini yaitu

pada variabel penelitian.


6

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan isi karya tulis secara singkat meliputi latar

belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

keaslian penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tinjauan teori medis tentang pengetahuan, konsep dasar

kehamilan, nutrisi kehamilan trimester I, kerangka teori dan

kerangka konsep.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan

waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel,

instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian,

definisi operasional, metode pengolahan data dan analisa data serta

etika penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran umum penelitian, hasil penelitian dan

pembahasan hasil penelitian serta keterbatasan penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengetahuan

a. Definisi pengetahuan

1) Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang

sekedar menjawab pertanyaan “what” (Notoatmodjo, 2010).

2) Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau hasil

pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan milik

atau isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses usaha

manusia untuk tahu (Nashrulloh, 2009).

3) Pada dasarnya pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia

terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami

suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat berwujud barang-barang

baik lewat indera maupun lewat akal, dapat pula objek yang dipahami

oleh manusia berbentuk ideal atau yang bersangkutan dengan

masalah kejiwaan (Notoatmodjo, 2010).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), ada 6 tingkat pengetahuan yang

dicapai dalam domain kognitif yaitu :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali

terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
7

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


8

rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini merupakan

tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untuk mengukur bahwa

seseorang, tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan,

menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

2) Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah

paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya

terhadap objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenamya, aplikasi ini

diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum,

rumus metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi

yang lain.

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu

struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja

dapat menggambarkan, membedakan, mengelompokkan

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


9

dan seperti sebagainya. Analisis merupakan kemampuan untuk

mengidentifikasi, memisahkan dan sebagainya.

5) Sintesa (Syntesis)

Sintesa dalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan

yang, baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk

menyusun formasi baru dari informasi-informasi yang ada misalnya

dapat menyusun, dapat menggunakan, dapat meringkaskan, dapat

menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian

itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau

menggunakan kriteria yang telah ada.

c. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), cara untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yakni cara tradisional

atau non ilmiah yakni tanpa melalui penelitian ilmiah dan cara modern

atau cara ilmiah yakni melalui proses penelitian. Lebih jelasnya dapat

dijelaskan sebagai berikut :

1) Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari:

a) Cara coba – salah (Trial and Error)

Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan,

bahkan mungkin sebelum adanya peradaban apabila seseorang

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


10

menghadapi persoalan atau masalah upaya pemecahannya

dilakukan dengan coba-coba. Cara coba-coba ini dilakukan

dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan

masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba

kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat

terpecahkan.

b) Secara kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak

disengaja oleh orang yang bersangkutan.

c) Cara kekuasaan atau otoritas

Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali kebiasaan

dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran

apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan seperti

ini bukan hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja,

melainkan juga terjadi pada masyarakat modern. Kebiasaan ini

seolah diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak.

Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin

masyarakat baik formal maupun informal. Para pemuka agama,

pemegang pemerintahan dan lain sebagainya. Dengan kata lain,

pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada pemegang

otoritas, yakni orang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik

tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun

ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


11

d) Berdasarkan pengalaman sendiri

Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi pepatah.

Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu

merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu merupakan

suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab

itu pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya

memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara

mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam

memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.

e) Cara akal sehat (common sense)

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat

menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah dan

hukuman merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang

untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.

f) Kebenaran melalui wahyu

Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang

diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus

diterima dan diyakini oleh pengikut agama yang bersangkutan,

terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak. Sebab

kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai wahyu dan

bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan manusia.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


12

g) Kebenaran secara intuitif

Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat

sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses

penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif

sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan cara

yang rasional dan yang sistematis.

h) Melalui jalan pikiran

Sejalan dengan perkembangan perkembangan kebudayaan

umat manusia cara manusia berfikir ikut berkembang. Dari sini

manusia mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh

pengetahuan. Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara

melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-

pernyataan yang dikemukan. Apabila proses pembuatan

kesimpulan itu melalui pernyataan-pernyataan yang khusus

kepada yang umum dinamakan induksi sedangkan deduksi adalah

pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum ke

khusus.

i) Induksi

Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai

dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat

umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan

kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman

empiris yang ditangkap oleh indra kemudian disimpulkan ke

dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk

memahami suatu gejala.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


13

j) Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-

pernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berpikir deduksi

berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada

kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua persitiwa

yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu.

4) Cara ilmiah atau modern

Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini

lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian

ilmiah, atau metodologi penelitian (research metodology). Cara ini

dikembangkan oleh Francis Bacon yang mengembangkan metode

berpikir induktif kemudian dikembangkan oleh Deobold van Dallen

yang menyatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan

dengan mengadakan observasi langsung dan membuat pencatatan-

pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang

diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok :

a) Segala sesuatu yang positif yakni gejala tertentu yang muncul

pada saat dilakukan pengamatan.

b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak

muncul pada saat dilakukan pengamatan.

c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala-gejala

yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


14

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang

Menurut Erfandi (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang, yaitu :

1) Pendidikan.

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan

berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,

makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk

menerima informasi. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan

pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi,

maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya.

Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal,

akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal.

2) Media masa/ informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun

non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate

impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan

pengetahuan. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media masa

seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai

pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang.

Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media masa

membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat

mengarahkan opini seseorang.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


15

3) Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa

melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan

demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak

melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan

tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,

sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan

seseorang.

4) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu,

baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan

berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam

individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena

adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai

pengetahuan oleh setiap individu.

5) Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang

kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah

yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang

dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan

professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat

mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


16

merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan

etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.

6) Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir

seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula

daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang

diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih

berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih

banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri

menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak

menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan

intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan

hampir tidak ada penurunan pada usia ini.

c. Cara Pengukuran Pengetahuan

Menurut Arikunto (2006), menyebutkan bahwa pengukuran

pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang

menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek pendidikan

atau responden.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


17

2. Konsep Dasar Kehamilan

a. Pengertian

Kehamilan adalah masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin,

lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)

dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2002).

b. Tanda-tanda Kehamilan

Menurut Manuaba (2010), tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi

3 yaitu :

1) Tanda dugaan kehamilan

a) Amenore

Amenore adalah terlambat datang bulan, karena adanya konsepsi

dan nidasi yang menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel

de graff dan ovulasi.

b) Mual dan mutah (emesis)

Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran

asam lambung yang berlebihan. Mual dan muntah terutama pada

pagi hari disebut morning sickness.

c) Ngidam

Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu.

d) Sinkope (pingsan)

Hal ini terjadi karena gangguan sirkulasi ke daerah kepala

(sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan

menimbulkan sinkope atau pingsan. Keadaan ini menghilang

setelah usia kehamilan 16 minggu.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


18

e) Payudara tegang

Pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamotrofin

menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara.

Payudara membesar dan tegang. Ujung saraf tertekan

menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.

f) Sering miksi

Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat

terasa penuh dan sering miksi, pada triwulan kedua gejala ini

sudah menghilang.

g) Konstipasi atau obstipasi

Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus

sehingga menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.

h) Pigmentasi kulit

Keluarnya melanphore stimulating hormone dari hipofisis

anterior menyebabkan pigmentasi kulit di sekitar pipi (kloasma

gravidarum), pada dinding perut (striae livide, striae nigra, linea

alba makin hitam) dan sekitar payudara (hiperpigmentasi areola

mamae, puting susu semakin menonjol).

2) Tanda kemungkinan hamil

a) Perut membesar

b) Uterus membesar

c) Tanda hegar (hipertropi ismust, menjadi panjang dan lunak)

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


19

d) Tanda chadwick (hipervaskularisasi pada vagina dan vulva,

tampak lebih merah dan kelam)

e) Tanda piscaseck (uterus membesar ke salah satu jurusan).

f) Kontraksi-kontraksi kecil atau braxton hicks.

g) Teraba ballotement

h) Reaksi kehamilan positif (pemeriksaan urin positif)

3) Tanda pasti kehamilan

a) Pada umur 20 minggu gerakan janin kadang-kadang dapat

diraba secara obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian janin

dapat diraba pada kehamilan lebih tua.

b) Bunyi denyut jantung janin dapat didengar memakai Doppler

pada umur kehamilan 9 – 10 minggu dan stetoskop Leannec -

umur kehamilan 17 – 22 minggu.

c) Pada Primigravida ibu dapat merasakan gerakan janinnya pada

usia kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida umur 16

minggu.

d) Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar rontgent kerangka

janin dapat dilihat.

c. Klasifikasi kehamilan

Menurut Manuaba (2010), kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan:

1) Kehamilan trimester 1 : umur kehamilan 0 sampai 12 minggu.

2) Kehamilan trimester II : umur kehamilan 13 sampai 28 minggu.

3) Kehamilan trimester III : umur kehamilan 29 sampai 40 minggu.–

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


20

3. Nutrisi pada Kehamilan

a. Pengertian

Nutrisi (gizi)merupakan ilmu yang mempelajari perihal makanan

serta hubungannya dengan kesehatan. Nutrisi membahas sifat-sifat

nutrien. Ilmu pengetahuan tentang gizi (nutrisi) membahas sifat-sifat

nutrien (zat-zat gizi) yang terkandung dalam makanan, pengaruh

metaboliknya serta akibat yang timbul bila terdapat kekurangan

(ketidakcukupan) zat gizi (Paath, dkk, 2005).

b. Tujuan penatalaksanaan gizi pada ibu hamil

Menurut Proverawati (2009), tujuan penatalaksanaan gizi pada ibu hamil

yaitu untuk mencapai status gizi ibu yang optimal sehingga ibu

menjalani kehamilan dengan aman, melahirkan bayi dengan potensi fisik

dan mental yang baik.

c. Akibat kekurangan (Malnutrisi) pada ibu hamil

Menurut Proverawati (2009), apabila dalam masa awal

kehamilan terjadi malnutrisi maka akan sangat mempengaruhi

perkembangan dan kapasitas embrio untuk mempertahankan hidupnya

dan nutrisi yang buruk pada masa kehamilan akan mempengaruhi

pertumbuhan janin. Sehingga untuk mengantisipasi terjadinya hal yang

tidak diinginkan maka diperlukan adanya status diit dan nustrisi pada ibu

hamil.

Menurut Waryana (2009), Wanita hamil memerlukan Angka

Kecukupan Gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


21

tidak hamil. Kekurangan gizi pada selama kehamilan bisa

menyebabkan masalah baik pada ibu maupun janin, yaitu:

1) Terhadap ibu

Kurang gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan

komplikasi antara lain anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak

bertambah secara normal dan terkena penyakit infeksi. Terhadap

persalinan pengaruh kurang gizi dapat mengakibatkan persalinan

sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (prematur), perdarahan

setelah persalinan serta persalinan dengan operasi.

2) Terhadap janin

Kekurangan gizi pad ibu hamil dapat mempengaruhi proses

pertumbuhan janin, bayi lahir mati, cacat bawaan, asfiksia serta bayi

dengan berat badan lahir rendah.

d. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil

Menurut Sekarsari (2013), pemenuhan kebutuhan zat gizi pada ibu

hamil sangat penting, sebab sejak awal masa kehamilan tubuh akan

melakukan berbagai penyesuaian untuk mempersiapkan kehadiran

janin, untuk persalinan dan menyusui. Selama trimester pertama

kehamilan kualitas gizi ibu hamil penting daripada jumlahnya.

Gangguan gizi di bulan pertama kehamilan terutama kekurangan

mikronutrien tertentu yang penting dalam proses pembelahan sel seperti

seng (Zn) dan asam folat dapat menimbulkan kelainan yang bersifat

teratogenik atau kelainan janin sejak dalam kandungan.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


22

World Health Organisation (WHO menganjurkan jumlah

tambahan energi selama hamil 36.337 kkal. Kebutuhan energi untuk

kehamilan normal yaitu 80.000 kalori (Waryana, 2010). Kebutuhan zat

besi selama hamil 1.040 mg untuk kebutuhan basal 0,8 mg/hari

ditambah dengan kebutuhan janin dan red cell mass 30 – 40 mg

(Waryana, 2010).

Menurut Kristiyanasari (2010), kebutuhan gizi ibu hamil adalah

sebagai berikut :

1) Kebutuhan energi/kalori

a) Kebutuhan energi yaitu : 27.000-80.000 Kkal atau 100 Kkal/hari

b) Kegunaan untuk pertumbuhan janin, plasenta, jaringan payudara

dan cadangan lemak.

c) Sumber : sumber energi bisa didapat dengan mengkonsumsi

beras, jagung, gandum, kentang, ubi jalar, ubi kayu dan sagu.

2) Karbohidrat

a) Kebutuhan : sekitar 1.500 kalori

b) Kegunaan : Karbohidrat dapat melindungi protein terhadap

pembakaran menjadi energi. Mengonsumsi cukup

karbohidrat kompleks dapat mencegah sembelit.

c) Sumber : Bahan makanan yang merupakan sumber karbohidrat

adalah serelia (padi-padian) dan produk olahannya

juga kentang, umbi-umbian dan jagung.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


23

3) Protein dan Asam Amino

a) Kebutuhan : 350-450 gram

b) Kegunaan : Untuk pertumbuhan dan perkembangan janin juga

untuk pembentukan plasenta dan cairan amnion,

pertumbuhan jaringan maternal seperti

pertumbuhan mammae ibu dan jaringan uterus

serta penambahan volume darah.

c) Sumber : Sumber protein bisa didapat melalui protein hewani

dan nabati. Protein hewani meliputi : daging, ikan,

unggas, telur dan kerang. Protein nabati meliputi :

kacana-kacangan seperti : tahu, tempe, oncom dan

selai kacang.

4) Lemak

a) Kebutuhan : 25% dari seluruh kalori yang dikonsumsi sehari.

b) Kegunaan : Lemak dibutuhkan tubuh terutama untuk membentuk

energi dan serta perkembangan sistem syaraf janin

c) Sumber : lemak nabati pada umumnya banyak mengandung asam

lemak esensial daripada lemak hewani, yaitu

minyak kelapa, minyak jagung, minyak kacang,

minyak kedele.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


24

5) Vitamin

Vitamin dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :

a) Vitamin yang larut dalam lemak

(1) Vitamin A

(a) Kebutuhan 25 mg/hari

(b) Kegunaan : Vitamin A berfungsi untuk membantu

proses pertumbuhan sel dan jaringan tulang, mata,

rambut, kulit, organ dalam dan fungsi rahim

(c) Sumber : Sumber vitamin A adalah kuning telur, hati

dan ikan. Sumber provitamin A atau karoten adalah

wortel, labu kuning, bayam, kangkung dan buah-

buahan berwarna kemerah-merahan.

(2) Vitamin D

(a) Kebutuhan : 10mg/hari

(b) Kegunaan untuk pertumbuhan, pembentukan tulang

dan gigi serta penyerapan kalsium dan fosfor.

(c) Sumber: Ikan, Susu, Kuning Telur, Minyak Ikan,

Mentega dan Hati

(3) Vitamin E

(a) Kebutuhan 15 mg (22,5 IU).

(b) Kegunaan : Anti Oksidan alamiah, mencegah

perdarahan dan mencegah keguguran.

(c) Sumber : Biji-bijian, sayuran hijau, Hati dan telur.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


25

(4) Vitamin K

(a) Kebutuhan : 65 mikrogram.

(b) Kegunaan : Pembentukan faktor pembekuan darah dan

pembentukan bekuan darah yang normal.

(c) Sumber : sayuran berdaun, hati, minyak sayur

b) Vitamin yang larut dalam air

(1) Vitamin C

(a) Kebutuhan : 70 mg

(b) Kegunaan : Untuk mencegah anemia, berperan dalam

pembentukan kolagen interseluler dan proses

penyembuhan luka. Selain itu membangun kekuatan

plasenta, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap

infeksi dan stress, serta membantu penyerapan zat besi.

(c) Sumber : vitamin C adalah buah dan sayuran segar,

antara lain jeruk, kiwi, papaya, bayam, kol, brokoli dan

tomat.

(2) Vitamin B6

Vitamin B6 penting untuk metabolisme asam amino. Vitamin

B6 dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu mengatasi mual

dan muntah.

(3) Asam folat

(a) Kebutuhan 400 mg/hari

(b) Kegunaan : dapat mencegah cacat tabung syaraf (Neural

Tube Defects) seperti Spina Bifida.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


26

(c) Sumber : Hasil ternak dan hasil olahannya seperti daging,

hati, telur, keju, susu, kacang-kacangan dan sayur-

sayuran.

6) Mineral

a) Kalsium

(1) Kebutuhan : 1200-1500 mg/hari.

(2) Kegunaan : Untuk pembentukan tulang dan bakal gigi janin

yang dimulai sejak usia kehamilan 8 minggu.

(3) Sumber : susu dan produk susu lainnya seperti keju,

yoghurt, teri, udang kecil dan kacang-kacangan.

b) Magnesium

(1) Kebutuhan : 320 mg.

(2) Kegunaan : Untuk mendukung pertumbuhan dari jaringan

lunak.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


27

7) Contoh menu makanan seimbang pada ibu hamil

Menurut Kristiyanasri (2010), contoh menu makanan seimbang

pada ibu hamil, meliputi :

Tabel 2.1 Contoh Menu Makanan Seimbang pada Ibu Hamil

Bahan Porsi Hidangan Jenis Hidangan


Makanan Sehari

Nasi 5 + 1 porsi Makan Pagi :


Nasi 1,5 porsi (150 gram) dengan
ikan/daging 1 potong sedang (40
gram), tempe 2 potong sedang (50
gram), sayur 1 mangkok dan buah
1 potong sedang.
Sayuran 3 mangkok Makan Selingan:
Buah 4 potong Susu1 gelas dan buah 1 potong
Tempe 3 potong sedang.
Daging 3 potong
Susu 2 gelas Makan Siang : Nasi 3 porsi (300
Minyak 5 sendok teh gram) dengan lauk, sayur dan
buah sama dengan pagi
Selingan:
Susu 1 gels dan buah 1 potong

Gula 2 sendok makan Makan Malam :


Nasi 2,5 porsi (250 gram) dengan
lauk, sayur dan buah sama dengan
pagi atau siang
Selingan : Susu 1 gelas

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


28

B. Kerangka Teori

Pengetahuan Kehamilan Asupan Nutrisi


Selama Kehamilan

Faktor-faktor yang 1. Pengertian


mempengaruhi pengetahuan 2. Tujuan penatalaksanaan
Pendidikan gizi pada ibu hamil
1) Media masa/ informasi 3. Akibat kekurangan
2) Sosial budaya dan (Malnutrisi) pada ibu
ekonomi hamil
3) Lingkungan 4. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
4) Pengalaman
5) Usia

Gambar 2.1 Kerangka Teori


Sumber: modifikasi Notoatmodjo (2010), Suradi (2009)

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


29

C. Kerangka Konsep Penelitian

Baik

Pengetahuan ibu hamil


Cukup
tentang Asupan Nustrisi
selama kehamilan

Kurang

Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan
1. Pendidikan
2. Media masa/ informasi
3. Sosial budaya dan
ekonomi
4. Lingkungan
5. Pengalaman
6. Usia

Keterangan :

= variabel yang diteliti

= variabel yang tidak diteliti

Gambar 2.2. Kerangka Konsep

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Menurut

Nursalam (2008), penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan

(memaparkan) peristiwa-peristiwa yang penting yang terjadi pada masa kini.

Deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematis dan lebih menekankan pada data

faktual daripada penyimpulan. Penelitian kuantitatif adalah teknik yang

digunakan untuk mengolah data yang berbentuk angka, baik sebagai hasil

pengukuran maupun hasil konvensi (Nototatmodjo, 2010). Pada penelitian ini

menggambarkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asupan Nutrisi selama

kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data selama

kasus berlangsung (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilakukan di BPS Kade

Seni Tanon Sragen.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk

memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2003). Penelitian

ini dilaksanakan pada 5 Maret – 5 April 2014.

30

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


31

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah total dari seluruh unit atau elemen dimana peneliti

tertarik. Populasi dapat berupa organisme, orang atau satu kelompok,

masyarakat, organisasi, benda, obyek, peristiwa atau laporan yang semuanya

memiliki ciri dan harus didefinisikan secara spesifik (Silalahi, 2012).

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang

memeriksakan kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen jumlah

kunjungan 5 Maret – 5 April 2014 sebanyak 32 ibu hamil.

2. Sampel

Sampel adalah bagian tertentu yang dipilih dari populasi (Silalahi,

2010). Menurut Arikunto (2010), jika populasi kurang dari 100 maka lebih

baik diambil semua dan jika jumlah subyek lebih dari 100, maka dapat

diambil 10 – 15% atau 20-25%. Karena populasi kurang dari 100 maka

diambil seluruhnya yaitu 32 ibu hamil.

3. Teknik sampling

Teknik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan

dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan

mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2011). Dalam penelitian

ini teknik sampling dengan menggunakan accidental sampling atau

convenience sampling Accidental sampling merupakan pemilihan sampel

dari populasi yang kebetulan ada atau dijumpai menurut keinginan peneliti

(Silalahi, 2012).

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


32

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang diisi oleh

responden. Kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang di

ketahui dan sudah disediakan jawabannya (Arikunto, 2010). Kuesioner diambil

dari sumber teori tentang asupan nutrisi selama kehamilan. Kuesioner dalam

penelitian ini dengan kriteria positif (favorable) dan kriteria negatif

(unfavorable). Untuk pernyataan positif (favorable) dengan skor 1 untuk

jawaban benar dan skor 0 bila jawaban salah, pernyataan negatif (unfavorable)

dengan skor 0 untuk jawaban benar dan dengan skor 1 untuk jawaban salah.

Berikut kisi-kisi pernyataan dalam kuesioner penelitian :

Tabel 3.2
Kisi-Kisi Pernyataan
Pernyataan Jumlah
Variabel Sub Variabel
Favourable Unfavourable Soal
Tingkat 1. Pengertian 1,3 2 3
pengetahuan 2. Tujuan 4,6,8 5*,7 5
Ibu hamil penatalaksanaan gizi
tentang pada ibu hamil
asupan nutrisi 3. Akibat kekurangan 9,10,11,13 12,15,17 10
selama (malnutrisi) pada ibu 14,16,18*
kehamilan hamil
4. Kebutuhan gizi ibu 19,20,22* 21,25*, 17
hamil 23 30,33,35*
24,26,27,
28*
29,31,32,34

Jumlah 35
Keterangan: *) = tidak valid

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


33

E. Uji Validitas dan Reliabilitas

Alat ukur atau instrumen penelitian yang dapat diterima sesuai standar

adalah alat ukur yang telah memenuhi uji validitas dan reliabilitas data.

Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan

reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian. Uji

validitas rencana akan dilakukan di BPS Dining Gabugan Tanon I Sragen

terhadap 30 ibu hamil dengan 35 pernyataan.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010). Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya

hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus

product moment. Menurut Hidayat (2011), rumus product moment yaitu:

N . XY - X.Y
rxy 
{N X  X 2 }{N Y 2 - Y 2 }
2

Keterangan:

N : Jumlah responden

rxy : Koefisien korelasi product moment

x : Skor pertanyaan

y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Dikatakan valid jika rhitung > rtabel (0,361) dengan taraf signifikan 0,05 .

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


34

Setelah dilakukan uji validitas didapatkan hasil enam pernyataan tidak valid

yaitu nomor 5, 18, 22, 25, 28, 35 dikarenakan nilai r hitung lebih kecil dari

nilai r tabel, yaitu untuk selanjutnya nomor yang tidak valid tidak digunakan

dalam kuesioner penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat

tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban tertentu.

Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa

kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2010).

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha

Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus

Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:

J k ] J  b 2 ]
r11  | |1  2 |
⎝ k  1|] ⎝  t ]

Keterangan:

r11 = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

Σob2 = Jumlah varian butir

ot2 = Varians total

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


35

Instrumen dikatakan reliabel bila nilai alpha cronbach’s > rkriteria (0,60)

(Ghozali, 2005). Setelah dilakukan uji reliabilitas didapatkan alpha

cronbach’s 0,875 > 0,60 sehingga instrumen dikatakan reliabel.

F. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar

pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner pada ibu tentang asupan

nutrisi selama kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen, kemudian

menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner

dengan selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang

diperoleh terdiri dari:

1. Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek

penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2009).

Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner yang

diisi ibu tentang asupan nutrisi selama kehamilan di BPS Kade Seni Tanon

Sragen

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek

penelitian (Riwidikdo, 2009). Data sekunder didapatkan dari data

berdasarkan dari data demografi BPS Kade Seni Tanon Sragen dan jumlah

ibu hamil yang berkunjung tiap bulan dari catatan rekam medik BPS Kade

Seni Tanon Sragen.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


36

G. Variabel penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Dalam

penelitian hanya menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu

hamil tentang asupan nutrisi selama kehamilan.

H. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup atau

pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti (Notoatmodjo, 2010).

Tabel 3.3
Definisi Operasional
Nama Pengertian Indikator Alat Skala
Variabel Ukur

Pengetahuan Kemampuan 1. Baik : Bila nilai Kuesioner Ordinal


ibu hamil Ibu hamil responden yang
tentang menjawab diperoleh (x) > mean + 1
asupan dengan benar SD
nutrisi kuesioner 2. Cukup : Bila nilai
selama tentang asupan responden mean -1 SD ≤
kehamilan nutrisi selama x ≤ mean + 1 SD
kehamilan 3. Kurang : Bila nilai
responden yang
diperoleh (x) < mean – 1

SD

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


37

I. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah

pengolahan data. Proses pengolahan data (Notoatmodjo, 2010), adalah:

a. Editing

Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari

kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian

dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing

dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai

dapat segera dilengkapi.

b. Coding

Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-tahap

dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data

selanjutnya. Dalam hal ini jawaban responden yaitu pernyataan positif

(favorable) dengan skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 bila jawaban

salah, pernyataan negatif (unfavorable) dengan skor 0 untuk jawaban

benar dan dengan skor 1 untuk jawaban salah

c. Tabulating

Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban

kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke

dalam tabel. Langkah ini setelah didapatkan jawaban dan di total

sehingga didapatkan skor total jawaban responden.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


38

d. Memasukkan Data (Data Entri) atau processing

Memasukkan data yaitu jawaban dari masing-masing responden dalam

bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau

soffware komputer.

e. Pembersihan data (Cleaning)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya

kesalahan-kesalahan kode, ketidak lengkapan dan sebagainya, kemudian

di lakukan pembetulan atau koreksi, Proses ini disebut pembersihan data

(data cleaning).

2. Analisis Data

Menurut Notoatmodjo (2010), analisa univariat yaitu menganalisa

terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi

frekuensi dan presentase dari tiap variabel. Penelitian ini hanya

mendeskirpsikan pengetahuan responden tentang tingkat pengetahuan ibu

hamil tentang asupan nutrisi selama kehamilan.

Menurut Riwidikdo (2009), maka digunakan perhitungan sebagai berikut:

Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


39

Menurut Notoatmodjo (2007), rumus mean yaitu:

Rumus : X =
Σx
n
Keterangan :

X : rata-rata ( mean )

Σx : Jumlah seluruh jawaban responden

n : Jumlah responden

Simpangan baku (standard deviation) adalah ukuran yang dapat

dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-

ratanya.

Rumus :

SD =

Keterangan:

x : nilai responden

n : jumlah responden

Untuk mendapatkan distribusi persentase pengetahuan Ibu hamil

tentang asupan nustrisi selama kehamilan digunakan rumus persentase.

Menurut Silalahi (2012), rumus persentase yaitu:

fi
Persentase = ––– x 100%
n

fi = Frekuensi

n = total kasus

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


40

J. Etika Penelitian

Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian

dengan memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2011), meliputi :

1. Informed Consent ( lembar persetujuan menjadi responden)

Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian peneliti

menjelaskan maskud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta

manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan, lembar

persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek penelitian

bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan,

namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka mereka harus

menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak

untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati

haknya.

2. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak mencantumkan

namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan inisial dan memberi

nomor pada masing–masing lembar tersebut.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subyek penelitian dijamin

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau

dilaporkan pada hasil penelitian.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


41

K. Jadwal Penelitian

Bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun

proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta

waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo,

2010). Jadwal penelitian (Tabel Terlampir).

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan BPS Kade Seni Tanon Sragen Tanon Kabupaten

Sragen. Pimpinan BPS yaitu Ibu Kade Seni, Amd. Keb. Secara umum jenis

pelayanan yang diberikan BPS Kade Seni Tanon Sragen meliputi ANC (Ante

Natal Care), persalinan, KB, Imunisasi, KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dalam

memberikan layanan kepada pasien BPS Kade Seni Tanon Sragen buka 24 jam.

Fasilitas untuk mendukung pelayanan rawat inap khususnya persalinan sudah

cukup memadai, yaitu 3 ruang nifas dengan masing-masing kamar kapasitas 2

tempat tidur, 2 ruang bersalin, 1 ruang pemeriksaan, 1 ruang obat dan 1 kamar

mandi untuk pasien. Dalam memberikan layanan kepada pasien BPS Kade Seni

Tanon Sragen menerapkan perawatan ibu dan bayi dirawat dengan sistem rawat

gabung (rooming in). Selain itu BPS Kade Seni Tanon Sragen juga melayani

pijat bayi, fisioterapi, USG (Ultra Sonografi).

B. Hasil Penelitian

Penelitian ini meneliti tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Asupan Nutrisi

Selama Kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen tahun 2014 dengan jumlah

responden sebanyak 32 orang.

42

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


43

1. Hasil perhitungan

Hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil

tentang Asupan Nutrisi Selama Kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen

tahun 2014 pada kategori baik, cukup dan kurang.

Tabel 4.1 Nilai Mean dan Standar Deviasi dengan Program SPSS
Variabel N Mean Std. Deviation
Tingkat pengetahuan ibu hamil
tentang Asupan Nutrisi Selama
32 20,1 4,8
Kehamilan di BPS Kade Seni
Tanon Sragen
Sumber : data primer, April 2014

Berdasarkan tabel 4.1 tersebut diketahui bahwa nilai mean sebesar 20,1 dan

nilai standar deviasi sebesar 4,8.

2. Tingkat Pengetahuan

Berdasarkan hasil perhitungan mean dan standar deviasi digunakan untuk

perhitungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Asupan Nutrisi Selama

Kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen yaitu :

a. Baik : (x) > mean+1 SD

(x) > 20,1 + 1 x 4,8

(x) > 24,9

Jadi Pengetahuan baik jika nilai responden x > 24,9

b. Cukup : mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

20,1 – 1 x 4,8 ≤ x ≤ 20,1 + 1 x 4,8

(x) 15,3 ≤ x ≤ 24,9

Jadi Pengetahuan cukup jika nilai responden 15,3 ≤ x ≤

24,9

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


44

c. Kurang : (x) < mean–1 SD

(x) < 20,1 – 1 x 4,8

(x) < 15,3

Jadi Pengetahuan kurang jika nilai responden < 15,3

Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Asupan Nutrisi

Selama Kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut :

Tabel 4.2. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asupan Nutrisi Selama
Kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen
Persentase
No Pengetahuan Jumlah
(%)
1 Baik 6 18,7
2 Cukup 19 59,4
3 Kurang 7 21,9
Total 32 100
Sumber : data primer, April 2014

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden dengan

pengetahuan baik sebanyak 6 responden (17,6%), tingkat pengetahuan

dalam kategori cukup sebanyak 19 responden (59.4%), tingkat pengetahuan

kurang sebanyak 7 responden (21,9%), sehingga mayoritas responden

mempunyai tingkat pengetahuan cukup.

C. Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada 32 responden

menunjukkan hasil bahwa responden pengetahuan baik sebanyak 6 responden

(17,6%), tingkat pengetahuan dalam kategori cukup sebanyak 19 responden

(59.4%), tingkat pengetahuan kurang sebanyak 7 responden (21,9%).

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


45

Menurut Notoatmodjo (2010), pada dasarnya pengetahuan merupakan

hasil tahu dari manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk

memahami suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat berwujud barang-barang

baik lewat indera maupun lewat akal, dapat pula objek yang dipahami oleh

manusia berbentuk ideal atau yang bersangkutan dengan masalah kejiwaan.

Sedangkan menurut Nashrulloh (2009), pengetahuan adalah apa yang diketahui

oleh manusia atau hasil pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu

merupakan milik atau isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses

usaha manusia untuk tahu.

Menurut Erfandi (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang, yaitu pendidikan. Pendidikan adalah suatu usaha untuk

mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan

berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin

tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima

informasi. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana

diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan

semakin luas pula pengetahuannya. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak

diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada

pendidikan non formal. Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal

maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate

impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan.

Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media masa seperti televisi, radio,

surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


46

terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Dalam penyampaian

informasi sebagai tugas pokoknya, media masa membawa pula pesan-pesan

yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang.

Berdasarkan analisa kuesioner pada penelitian didapatkan data mayoritas

responden salah dalam menjawab kebutuhan gizi ibu hamil. Menurut Sekarsari

(2013), pemenuhan kebutuhan zat gizi pada ibu hamil sangat penting, sebab

sejak awal masa kehamilan tubuh akan melakukan berbagai penyesuaian untuk

mempersiapkan kehadiran janin, untuk persalinan dan menyusui. Selama

trimester pertama kehamilan kualitas gizi ibu hamil penting daripada

jumlahnya. Gangguan gizi di bulan pertama kehamilan terutama kekurangan

mikronutrien tertentu yang penting dalam proses pembelahan sel seperti seng

(Zn) dan asam folat dapat menimbulkan kelainan yang bersifat teratogenik atau

kelainan janin sejak dalam kandungan. World Health Organisation (WHO

menganjurkan jumlah tambahan energi selama hamil 36.337 kkal. Kebutuhan

energi untuk kehamilan normal yaitu 80.000 kalori (Waryana, 2010).

Kebutuhan zat besi selama hamil 1.040 mg untuk kebutuhan basal 0,8 mg/hari

ditambah dengan kebutuhan janin dan red cell mass 30 – 40 mg (Waryana,

2010).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Setyasih Tri Kurniati (2012)

dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kebutuhan Nutrisi

Selama Kehamilan di BPM Haryanti Annas Singosari Mojosongo Boyolali

Tahun 2012”. Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan responden yaitu sebanyak

5 responden (9,6%) dengan tingkat pengetahuan baik, tingkat

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


47

pengetahuan cukup sebanyak 37 responden (71,2%) dan tingkat pengetahuan

kurang sebanyak 10 responden (19,2%). Tingkat pengetahuan ibu hamil

tentang asupan nutrisi selama kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen 2014

dibandingkan dengan penelitian Setyasih Tri Kurniati (2012) sama-sama

didapatkan hasil pada tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 19 responden

(59,4%).

D. Keterbatasan Penelitian

1. Kendala Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian responden sering bertanya kepada peneliti

dikarenakan ibu juga kurang mengetahui maksud dari kuesioner sehingga

peneliti harus menjelaskan terlebih dahulu sebelum ibu menjawab

pertanyaan tersebut.

2. Keterbatasan Penelitian

a. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah kuesioner bersifat tertutup

sehingga tidak melakukan wawancara mendalam dengan responden,

selain itu dengan kuesioner tertutup yang hanya tinggal menjawab benar

atau salah dapat membuat responden memilih secara asal-asalan,

b. Penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan sehingga

hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang

Asupan Nutrisi selama Kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen tahun 2014,

sehingga penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:.

1. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asupan Nutrisi selama Kehamilan

di BPS Kade Seni Tanon Sragen tahun 2014 pengetahuan baik sebanyak 6

responden (17,6%)

2. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asupan Nutrisi selama Kehamilan

di BPS Kade Seni Tanon Sragen tahun 2014 tingkat pengetahuan dalam

kategori cukup sebanyak 19 responden (59.4%)

3. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asupan Nutrisi selama Kehamilan

di BPS Kade Seni Tanon Sragen tahun 2014 tingkat pengetahuan kurang

sebanyak 7 responden (21,9%)

Dari data hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kebanyakan

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asupan Nutrisi selama Kehamilan di

BPS Kade Seni Tanon Sragen tahun 2014 tingkat pengetahuan dalam kategori

cukup

48

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


49

B. Saran

1. Bagi Responden

Diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan dengan mencari informasi

tentang kebutuhan nutrisi selama kehamilan dengan banyak membaca dan

mengikuti penyuluhan-penyuluhan dari tenaga kesehatan.

2. BPS

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan

dalam usaha promosi kesehatan khususnya tentang kebutuhan nutrisi pada

ibu hamil.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi

penelitian selanjutnya mengenai kebutuhan nutrisi pada ibu hamil selama

kehamilan dan dapat mengembangkan variabel penelitian sehingga

didapatkan hasil yang lebih baik.

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.


Rineka Cipta.

Dinkes, 2012Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2012.Jakarta: Kementerian


Kesehatan Republik Indonesia

Erfandi. 2009. Pengetahuan Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi,


http://wwww.forbetterhealth.wordpress.com. Diakses tanggal 23 Oktober
2012

Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:


Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Hidayat, A. A. 2011. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data.


Jakarta: Salemba Medika

Kristiyanasari, W. 2010. Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuhamedika

Kurniati, S.T, 2012. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kebutuhan Nutrisi
Selama Kehamilan di BPM Haryanti Annas Singosari Mojosongo
BoyolaliTahun 2012. Karya Tulis Ilmiah

Manuaba, I.A.C, 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit KAndungan dan KB untuk


Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Nasrulloh, A. 2009. Perbedaan Antara Ilmu dan Pengetahuan. melalui


http://www.filsafatindonesia1001.wordpress.com. Diakses 23 November
2013

Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.

–––––––––––––––––––. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Paath, dkk, 2005. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2012. Profil Data Kesehatan Indonesia
Tahun 2012. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Proverawati dan Asfuah, 2009. Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan. Yogyakarta: PT.
Nuhamedika

Rosidah, A, 2013. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I Tentang Kebutuhan


Nutrisi Selama Kehamilan di BPS Mitra Ibu Sragen Tahun 2013. Karya
Tulis Ilmiah

Riwidikdo, H. 2006. Statistik Peneitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika

–––––––––––––––.
2009. Statistik Peneitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R dan
SPSS.. Yogyakarta : Pustaka Rihama.

Sekarsari, B.A, 2013. Gizi untuk Otak. Jakarta: PT Aspirasi Pemuda

Silalahi, U. 2012. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama

Waryana, 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama

PDF Created with deskPDF PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Anda mungkin juga menyukai