Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

ISOLASI (EKSTRAKSI) DNA

DISUSUN OLEH :
NAMA: MILA ANRIYANI
NPM: 1908260159
KELOMPOK: B3
Tanggal Praktikum : Jumat,6 Desember 2019

DEPARTEMEN BIOKIMIA
FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA


2019

I. TUJUAN PRAKTIKUM
 Tujuan Umum :
Membuktikan adanya DNA .
 Tujuan Khusus :
1) Membuktikan adanya DNA pada sel darah manusia.
2) Membuktikan DNA dari bahan lain seperti protein,lemak,dan karbohidrat.

II. LANDASAN TEORI PENGANTAR

DNA adalah asam nukleat yang mengandung materi genetic dan berfungsi untuk
mengatur perkembangan biologis seluruh bentuk kehidupan.DNA terdapat di nucleus,
mitokondria,dan kloroplas.satu sel memilki DNA yang merupakan materi genetic dan akan
diturunkan pada keturunannya. DNA dapat diisolasi , baik pada manusia maupun
tumbuhan.isolasi DNA merupakan langkah tepat untuk mempelajari DNA . molekul DNA dalam
suatu sel dapat diekstraksi atau diisolasi untuk berbagai macam keperluan seperti amplifikasi dan
analisis DNA melalui elektroforesis.

Isolasi DNA dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan DNA dari bahan lain seperti
protein,lemak,dan karbohidrat.prinsip utama dalam isolasi DNA ada tiga yakni penghancuran
(lisis), ektraksi atau pemisahan DNA dari bahan padat seperti selulosa dan protein,serta
pemurnian DNA. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses isolasi DNA Antara
lain harus menghasilkan DNA tanpa adanya kontaminan seperti protein dan RNA ; metodenya
harus efektif dan bisa dilakukan untuk semua spesies metode yang dilakukan tidak boleh
mengubah struktur dan fungsi molekul DNA ; dan metodenya harus sederhana dan cepat.

III. ALAT DAN BAHAN

1) Tabung microcentrifuge 1,5 ml steril.

2) Zat anti coagulant (EDTA, heparin atau citrate )

3) 1 ml darah (whole blood)

4) Micropipette

5) 900 ml “Cell Lysis Solution”

6) Sentrifuge 13.500 rpm (13.000-16.000 x g)

7) Vortex
8) Pipet otomatis

9) 300 ml “Nuclei Lysis Solution”

10) Inkubator 100 ml “Protein Precipitation Solution”

11) Larutan RNA-ase 1,5 ml

12) 300 ml isopropanol

13) Ethanol

14) Kertas absorbent

15) 100 ml “DNA Rehydration Solution “

IV. CARA PRAKTIKUM

Cara kerja isolasi “genomic DNA “ dari “whole blood”


1) Tabung microcentrifuge 1,5 ml steril (pertama) diisi dengan zat anti coagulant
(EDTA,heparin atau citrate ) dan masukkan 1 ml darah ( whole blood) ke dalamnya.
2) Tabung microcentrifuge tersebut digoyangkan perlahan agar darah dan zat anti
coagulantnya bercampur dengan baik.
3) Dengan menggunakan micropipette , ke dalam tabung microcentrifuge steril yang lain
(kedua ) diisikan sebanyak 900 ml “ Cell Lysis Solution”
4) Pipetkan 300 ul darah dari tabung microcentrifuge pertama, masukkan kedalam
tabung kedua yang berisi “ Cell Lysis Solution “. Tabung dibolak-balikkan 5-6 kali
supaya larutannya bercampur.
5) Tabung tersebut diinkubasikan selama 10 menit pada temperature ruang dan tabung
dibolak-balikkan 2-3 kali selama masa inkubasi agar lysis sel-sel darah merah
berlangsung lebih baik.
6) Tabung microcentrifuge tersebut disentrifugasi pada 13.500 rpm ( 13.000-16.000 x g )
selama 20 detik pada temperature ruang.
7) Supernatant dibuang sebanyak mungkin tanpa mengganggu pellet putih yang tampak.
Lebih kurang 10-20ul 1 cairan residu akan tertinggal dalam tabung tersebut.
8) Tabung divortex dengan kuat, sebentar (10-15 detik) agar supaya endapan sel-sel
darah putih tersuspensi kembali.
9) Sebanyak 300 ul “Nuclei Lysis Solution” ditambahkan kedalam suspense di atas ,
larutan dibuat bercampur dengan cara dipipetkan berulang-ulang sampai 5-6 kali
untuk melysis sel-sel darah putih. Solution akan menjadi “viscous”
10) Jika terlihat gumpalan , maka inkubasikan tabung pada 37 0C sampai gumpalan
tersebut larut . tabung didinginkan pada temperature ruangan. Setelah dingin barulah
ditambahkan ke dalam “ Nuclear Lysate “ ini 100 ul “Protein Precipitation Solution”
11) Ditambah sebanyak 100 ul “Protein Precipitation Solution” ke dalam larutan
“Nuclear Lysate “ dan tabung divortex dengan kuat selama 10-20 detik . gumpalan
protein yang kecil mungkin akan terlihat.
12) Tabung disentrifugasi 13.500 rpm (13.000-16.000 x g ) selama 3 menit , pada
temperature ruangan . pellet protein yang berwarna coklat tua akan terlihat.
13) Supernatant dipindahkan kedalam tabung microcentrifuge bersih dan steril yang telah
diisi dengan 300 ul isopropanol ( temperature ruang).
14) Tabung dibalikkan perlahan-lahan beberapa kali supaya larutan bercampur hingga
terlihat DNA strands seperti benang-benang putih.
15) Setelah itu tabung disentrifugasi pada 13.500 rpm (13.000-16.000 x g ) selama 1 menit
pada temperature ruangan . DNA akan terlihat sebagai pellet kecil yang putih .
16) Supernatant dibuang dan tambahkan 300 ul 70% ethanol (temperature ruang ) ke
dalam DNA tersebut. Bolak-balikkan tabung perlahan bebrapa kali untuk mencuci
pellet DNA, tabung disentrifugasi lagi seperti pada langkah 15 di atas .
17) Dengan hati-hati aspirasikan ethanol (menggunakan micropipette ) , jangan sampai
pellet nya terbuang . kemudian tabung diletakkan secara terbalik di atas kertas
absorbent dan keringkan di udara selama 10-15 menit.
18) Terakhir tambahkan 100 ul “ DNA rehydration solution “ke dalam tabung tersebut
dan rehidrasi DNA dengan menginkubasi tabung pada 65 0C selama 1 jam. Secara
periodic , campurkan larutan dengan cara menepuk tabung perlahan atau boleh juga
dengan cara membiarkannya pada 40C selama 1 jam .
19) Larutan DNA dapat disimpan pada temperature 20C -80C atau pada temperature
-200C untuk waktu yang cukup lama.

V. HASIL
Hasil yang didapat dari praktikum adalah larutan berwarna bening yang berisi strand
DNA . tanpa adanya komponen lain yang tidak diperlukan seperti sel darah merah .di dapat juga
benang benang putih dan pellet.

VI. KESIMPULAN
DNA dapat diisolasi ,molekul DNA dalam suatu sel dapat di ekstraksi atau diisolasi untuk
keperluan amplifikasi dan analisis DNA melalui elektroforesis. Tujuannya untuk memisahkan
DNA dari bahan protein,lemak, dan karbohidrat. Prinsip utama ada 3 yaitu : lisis,ekstraksi atau
pemisahan. Proses isolasi DNA harus menghancurkan DNA tanpa adanya kontaminan seperti
protein dari RNA .
Jadi =struktur dalam DNA dapat disimpan pada suhu 20C-80C beberapa saat.
Suhu -200C jangka waktu lama protein terdapat benang putih dan endapat coklat pada struktur
materi genetic berupa DNA yang berbentuk cairan warna bening dengan plak putih di dalamnya
yaitu DNA nya.

Laporan sementara;
VII. FOTO HASIL PRAKTIKUM
VIII. DAFTAR PUSTAKA

Muray, R.K., Granner, D.K., Mayes P.A., and Rodwell, V.W. 1996. Harper’s Biochemistry.
24th edition .UK Stamford , Appleton & Lange.

Nelson,D.L. dan Cox, M.M.2004. Lehninger : Principle of Biochemistry . 4th ed. USA , Palgrave
Macmillan.

Wilson,K. dan Walker , J. 2010. Principles and Technique of Biochemistry and Molecular
Biology .7th ed. New York, Cambridge University Press.

Anda mungkin juga menyukai