Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

PENGENALAN ALAT LABORATORIUM DAN LATIHAN


MENGGUNAKAN PIPET-PIPET DAN TIBANGAN

DISUSUN OLEH :
NAMA: MHD RAKA ZAELANI SARAGIH
NPM: 1908260155
KELOMPOK: B3

DEPARTEMEN BIOKIMIA
FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA


2019
1. TUJUAN PRAKTIKUM
 Tujuan Umum :
Mahasiswa diperkenalkan dan dilatih menggunakan alat praktikum pada laboratorium
biokimia.

 Tujuan Khusus :
1) Mahasiswa diperkenalkan alat-alat di ruangan praktikum
2) Mahasiswa dilatih teknik timbangan dan penggunaan pipet-pipet

2. ALAT DAN BAHAN


1) Pipet tetes
2) Pipet mohr
3) Pipet spuid
4) Pipet otoatik
5) Timbangan digital
6) Beaker glass
7) Aquades
8) Bahan kimia (glukosa)
9) Spatula
10) Kaca arloji

3. CARA KERJA
Cara kerja pengenalan alat laboraturium :
1) Mahasiswa dijelaskan satu persatu nama dan fungsi alat-alat laboratorium oleh
dosen untuk dipahami
2) Masing-masing alat untuk laporan kegiatan praktikum difoto oleh mahasiswa
Cara kerja penggunaan timbangan digital dan pipet tetes, mohr, spuid dan
otomatik :
1) Timbangan digital : timbangan dihidupkan paling sedikit 5 menit sebelum
digunakan
a. Kaca arloji (yang beratnya kurang dari 30 gr) diletakkan di atas platform
timbangan
b. Timbangan dinulkan dengan menekan tombol “tare/re-zero” maka akan
muncul 0.00 pada display
c. Bahan kimia yang akan ditimbang ditambahkan dengan menggunakan
sendok bersih pada kaca arloji sampai jumlahnya tepat 1,5 gr
d. Hasil timbangan dibaca pada display digital
2) Penggunaan pipet : timbangan digital digunakan oleh mahasiswa untuk mengukur
berat aquades, yaitu 1 ml aquades yang diukur dengan pipet tetes, mohr, spuid
dan otomatik (densitas H2O = 1g/ml)
a. Beaker glass yang sudah disediakan dan diisi dengan aquades
b. Kaca arloji yang sudah disediakan diletakkan di atas platform timbangan
digital
c. Timbangan digital dinolkan
d. Satu macam pipet dipakai dan 1 ml aquades dari beaker diambil
e. Aquades dari pipet dikeluarkan pada kaca arloji dan beratnya dibaca pada
display digital
f. Hasilnya dimasukkan pada tabel
g. Alat timbangan dinolkan dan diulang langkah c-f dengan tiga macam pipet
yang lain (aquades di kaca arloji dibuang terlebih dahulu jika sudah terlalu
penuh)

Semua bagian latihan penggunaan pipet ini harus dikerjakan setiap mahasiswa dalam
kelompok.
4. HASIL
1) Alat Laboratorium

No. Nama Alat Fungsi

1. Memindahkan larutan dari satu wadah


ke wadah yang lain dalam skala kecil

Pipet
tetes

2. Mengukur volume cairan yang


dikeluarkan

Pipet
mohr

3. Mengambil darah atau memberikan obat


pada bayi

Pipet Spuid
4. Memindahkan cairan dalam jumlah yang
sedikit secara akurat

Pipet Otomatik

5. Mengetahui bobot atau massa suatu


benda
dalam takaran kecil

Timbangan digital

6.
Wadah penampung yang digunakan
untuk mengaduk, mencampur dan
memanaskan cairan

Beaker glass
7. Air mineral hasil penyulingan yang
digunakan
sebagai bahan untuk diukur

Aquades

8. Salah satu karbohidrat yang digunakan


sebagai bahan untuk ditimbang

Glukosa
9. Tempat meletakkan zat pada saat
ditimbang

Kaca Arloji
10. Mengambil objek

Spatula

2) Penggunaan Pipet Mohr, Spuid dan Otomatik

NO NAMA PIPET PIPET PIPET PIPET GLUKOSA


MAHASISWA TETES MOHR SPUID OTOMATIK

1. RAIHANA 0,67 gr 0,97 gr 1,00 gr 0,96 gr 1,51 gr


2. MILA ANRIYANI 1,08 gr 1,05 gr 0,97 gr 1,05 gr 1,74 gr

3. OSAMA 0,78 gr 0,98 gr 1,29 gr 1,02 gr 1,52 gr


4. RAKA 0,82 gr 0,93 gr 1,00 gr 0,97 gr 1,51 gr
3) Grafik Penggunaan Pipet

4. KESIMPULAN
Pada pipet tetes tidak bisa kita bilang akurat karena beberapa tetesan bisa saja lebih
sehingga bisa dibilang kurang dari ekspetasi yaitu 1 ml.
Pada penggunaan pipet mohr hasil lebih memungkinkan lebih akurat karena lebih
mendekati dan hampir bisa dibilang cukup baik.
Pada pipet spuid hasil diketahui kurang memuaskan karena tidak akurat dan bisa saja yg
mengukur lalai ataupun emang berasal dari pipetnya.
Pipet otomatik dalam hal ini ada bebrapa aspek ketidakakuratannya terlihat saat ada
tertinggal cairan pada pipet.
Glukosa tidak dapat dikatakan akurat karena dijadikan patokan bisa saja beratnya
tertimpa angin atau hal hal lainya.

Maka dengan itu saya dapat memberikan kesimpulan bahwasanya pipet mohr adalah yang paling
akurat dalam penghitungan beratnya dan lebih jelas,dan yang memiliki inkuransi paling buruk
adalah pipet spuid.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai