Pada bab IV akan dibahas tentang analisa data, dimana data diperoleh dari
Analisa data yang dimaksud adalah suatu interprestasi langsung yang berdasarkan
data dan informasi yang diperoleh di lapangan dengan tetap berpedoman pada
tujuan penelitian. Selain itu juga akan di uraikan strategi yang dapat
Desa Wisata Ende ini terletak di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Kabupaten
Lombok Tengah. Untuk menuju tempat ini memerlukan waktu tempuh sekitar 1 jam dari
Kota Mataram dan 20 menit dari Bandara International Lombok, Sebagian besar
masyarakat Sasak Ende hidup sebagai petani dan sedikitnya ada sekitar 30 rumah adat
yang dihuni sekitar 130 orang. Uniknya, Desa Ende merupakan salah satu Desa wisata
yang masih menjunjung tinggi nilai dan adat istiadat Suku Sasak di tengah gempuran
kemajuan tekhnologi. Hal ini bisa terlihat dari bentuk bangunan bale tani atau rumah
petani yang seluruh material bangunan terbuat dari alam. Jika masyarakat ingin
melakukan sebuah acara adat, mereka tetap melakukan ritual sesuai dengan kepercayaan
Animisme dan Dinamisme yang telah dilakukan oleh nenek moyang mereka sebelumnya.
Penduduk setempat hidup dengan cara yang sangat sederhana dan minim modernisasi.
Mereka memasak makanan masih dengan menggunakan kayu bakar dan tungku.
Mengambil dan menimba air dari sumur yang digali (tidak ada PDAM).
a. Peresean
Salah satu kesenian unggulan di Desa Wisata Ende yaitu Peresean,peresean merupakan
bagian dari upacara adat suku sasak. Konon, tarian perang ini dilaksanakan pada musim
kemarau untuk meminta hujan. Peresean juga dilakukan saat prajurit meluapkan
kegembiraannya sepulang dari medan perang. Tapi seiring perkembangan zaman, ritus
ini bias dikonversi sebagai hidangan pemuas para wisatawan yang ingin melahap tentang
khasanah tradisi Suku Sasak. Para tamu dan wisatawan di Desa Ende bias menanggap
b. Gendang Belek
Gendang belek ini dulunya ditampilkan untuk menyambut kembali warga Lombok yang
ikut berperang, namun kini kesenian yang bias dimainkan hingga 40 orang bahkan lebih
Lombok.
Salah satu daya Tarik di Desa Wisaa Ende adalah proses pembuatan kain tenun sasak
(songket) yang masih dilestarikan dengan sangat baik hingga sekarang. Para wisatawan
yang berkunjung bisa melihat secara langsung bagaimana proses pembuatan songket dari
benang hingga menjadi kain songket yang indah. Kain songket biasanya dikerjakan oleh
kaum wanita, wanita belum boleh menikah jika belum bias menenun kain.
4.2 Faktor - Faktor Kekuatan dan Kelemahan Pengembangan Desa Wisata Ende
Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan lima faktor kekuatan
yang dapat menjadi faktor pendorong pengembangan Desa Wisata Ende, berikut adalah
faktor-faktor tersebut :
Desa Wisata Ende merupakan salah satu desa wisata yang masih menjaga dengan
baik kelestarian adat budaya suku sasak, Hal ini bisa terlihat dari bentuk bangunan
bale tani atau rumah petani yang seluruh material bangunan terbuat dari alam. Jika
masyarakat ingin melakukan sebuah acara adat, mereka tetap melakukan ritual
sesuai dengan kepercayaan Animisme dan Dinamisme yang telah dilakukan oleh
nenek moyang mereka sebelumnya. Penduduk setempat hidup dengan cara yang
2. Kondisi panorama alam yang indah. Desa Wisata Ende ini menawarkan panorama
alam yang indah dimana disini pengunjung dapat menikmati keindahan deretan
rumah-rumah tradisional suku sasak yang masih dilestarikan dengan sangat baik,
kemudian disini juga pengunjung dapat menikmati panorama alam yang masih
asri.
3. Lokasinya strategis (jarak tempuh objek wisata yang dekat dengan bandara,
kawasan KEK Mandalika. Desa Wisata Ende ini bisa dikatakan sebagai salah satu
destinasi Desa Wisata di Kabupaten Lombok Tengah, yang memiliki lokasi yang
strategis karena jarak tempuh objek wisata yang dekat dengan Bandara
wisatawan luar, selain itu Desa Wisata Ende ini juga masuk ke dalam KEK
Mandalika.
Dengan sikap dan sifat masyarakat yang ramah menjadikan faktor pendorong dari
pengembangan Desa Wisata ini, karna jika masyarakat memiliki sikap yang
ramah maka pengunjung akan merasa dihargai dan dihormati dan akan memiliki
Kondisi keamanan yang baik di lokasi objek wisata merupakan faktor penting
karena melibatkan Masyarakat sekitar, Pemuda desa dan Pengelola untuk menjaga
Objek wisata ini. Dimana dengan adanya kondisi keamanan yang baik wisatawan
bisa menikmati keindahan Desa Wisata tanpa harus merasa takut/tidak nyaman
Terdapat faktor-faktor kelemahan yang dimiliki Desa Wisata Ende yang dapat
tersebut :
dan plang penunjuk jalan, seperti di destiansi wisata yang lain yang lebih maju
Desa Wisata Ende ini juga perlu menambah fasilitas penunjang wisatanya agar
tidak sebanyak awal-awaln dibukanya, Jadi perlu adanya sedikit Inovasi dalam
promosi Ekowisata Mangrove Lembar ini seperti melalui Sosial Media, Paflet dan
2. Tidak adanya akses sumber air yang memadai (tidak ada PDAM)
Tidak adanya akses sumber air yang memadai di Desa Wisata Ende tentunya
Wisata.
wisata terutama pada destinasi Desa Wisata, karena dengan kemampuan berbahasa
asing wisatawan yang berasal dari mancanegara akan lebih mudah bekomunikasi
dengan masyarakat setempat terutama masyarakat yang memiliki usaha di lokasi
sedikit Inovasi dalam promosi Desa Wisata Ende ini seperti melalui Sosial Media,
pengembanganya.
Kebersihan menjadi suatu cerminan atau tolak ukur suatu destinasi wisata dimana
di kawasan Desa Wisata Ende sendiri masih ada beberapa wisatawan yang
pengelola Desa Wisata Ende harus memiliki sistem pengolahan sampah yang
benar agar wisatawan tidak lagi membuang sampah sembarangan, jika kawasan
Desa Wisata Ende terjaga kebersihannya maka wisatawan akan merasa nyaman
4.3 Analisis SWOT Sebagai Alat Formulasi Pengembangan Desa Wisata Ende
serta lingkungan eksternal opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) yang dihadapi
di dunia bisnis. Analisis didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis
kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Dalam penyusunan
strategi pengembangan Desa Wisata Ende peneliti melakukan analisis SWOT dengan
Berikut adalah faktor-faktor Internal yang terdiri dari Kekuatan dan Kelemahan,
serta faktor Eksternal yang terdiri dari Peluang dan Anacman yang terdapat pada Desa
Wisata Ende.
Tabel 4.1
1.Kekuatan 3.Peluang
Mandalika) Ende(peresean,gendang
belum memadai
kuisioner yang disebarkan kepada Pengelola (Stakeholder) Desa Wisata Ende yang terdiri
dari Pemerintah Desa Sengkol, Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah serta Tokoh
Masyarakat dan Beberapa Pengunjung. Skala yang digunakan setiap item angketnya
menggunakan rating atau skor dimana 1 menujukan skor paling rendah yang berarti
kualitasnya paling rendah, sedangkan skor 4 menunjukan bahwa kualitas jawaban yang
paling tinggi. Karena setiap aspek diukur menggunakan angket sebanyak 5 item, maka
untuk mengetahui tingkat kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman untuk
Rumus Rentang :
R = Xt – Xr
R=4–1
R=3
p = R/Xt
p = 3/4 = 0,75
Dengam menggunakan panjang kelas 0,75 dan skor terendah 1 maka dapat dibuat kriteria
sebagai berikut :
Tabel4.2
Dapat dilihat dari tabel diatas jarak interval satu ke interval selanjutnya adalah 0,75
kedalam Kuesioner yang diisi Responden yang terdiri dari Stakeholder dan beberapa
pengunjung, yang kemudian dilakukan Proses Skoring untuk menentukan faktor mana
Berikut adalah Faktor-fakor Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman beserta hasil
Skoringnya :
1.Faktor Kekuatan
Kekuatan dari Desa Wisata Ende dapat dilihat dari bagaimana masyarakat disana masih
menjaga dengan baik kelestarian adat budaya suku sasak, Hal ini bisa terlihat dari bentuk
bangunan bale tani atau rumah petani yang seluruh material bangunan terbuat dari alam.
Memiliki panorama alam dan budaya yang indah sehingga wisatawan merasa betah
berkunjung, Desa Wisata Ende ini juga memiliki lokasi yang sangat strategis karena
memiliki jarak tempuh sekitar 20 menit dari Bandara International Lombok dan masuk
kawasan KEK Mandalika,Masyarakat disana juga memiliki sikap ramah terhadap tamu
wisatawan yang berkunjung yang tentunya sangat positif untuk faktor pendorong
pengembangan Desa Wisata, Selain itu juga kondisi keamanan Desa Wisata Ende juga
sangat baik, dimana dengan adanya kondisi keamanan yang baik wisatawan bisa
menikmati keindahan Desa Wisata tanpa harus merasa takut/tidak nyaman dalam
1. Kelestarian budaya yang masih terjaga sangat baik 3,65 Sangat Tinggi
2. Memiliki panorama alam dan budaya yang indah 3,60 Sangat Tinggi
3. Lokasinya strategis (Jarak tempuh objek wisata yang 3,45 Sangat Tinggi
Secara keseluruhan rata-rata kekuatan yang dimiliki oleh Desa Wisata Ende adalah
3,44 pada kategori sangat tinggi, dalam kelima aspek yang dimiliki oleh Desa Wisata
Ende, mempunyai kelestarian budaya yang masih terjaga sangat baik menempati kategori
sangat tinggi dengan rata-rata 3,65 dan diikuti oleh aspek Kondisi panorama alam yang
indah, lokasinya strategis (jarak tempuh objek wisata yang dekat dengan bandara,
kawasan KEK Mandalika, masyarakat yang ramah terhadap wisatawan pada interval
3,26-4,00. Kemudian aspek kondisi keamanan yang baik menempati kategori tinggi
dengan rata-rata 3,10 di interval 2,51-3,25. Jika dilihat rating skor yang dimiliki oleh Desa
Wisata Ende ini sangat layak untuk dikembangkan menjadi destinasi Desa Wisata
unggulan di Kabupaten Lombok Tengah, Seperti yang kita ketahui destinasi Desa Wisata
adalah salah satu jenis wisata yang sangat berdampak positif baik bagi tingkat
perekonomian masyarakat sekitar, hal ini menjadi daya tarik utama Desa Wisata Ende
untuk dikembangkan karena letaknya berada di sekitar pemukiman warga dan tentunya
sangat bermanfaat bagi masyarakat, manfaatnya adalah dengan adanya Desa Wisata ini
dapat menyediakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat dengan cara berjualan,
Kekuatan lainya yang dimiliki oleh Desa Wisata Ende ini untuk dikembangkan adalah
Desa Wisata Ende ini memiliki panorama alam dan budaya yang indah walaupun ada
Desa Wisata yang sama di Kabupaten Lombok Tengah bahkan di Pulau Lombok yang
menawarkan jenis desa wisata seperti ini. Selain memiliki panorama alam dan budaya
yang indah, Desa Wisata Ende juga mempunyai keunggulan lain yaitu Lokasinya
Strategis (Jarak tempuh objek wisata yang dekat dengan bandara, kawasan KEK
Mandalika) dengan rating 3,45 pada interval 3,26-4,00, tidak seperti Desa Wisata lain di
Pulau Lombok, Desa Wisata Ende ini dapat diakses dengan mudah karena jarak
tempuhnya dari pusat kota dan sangat dekat dengan bandara jadi tidak memakan waktu
lama. Sedangkan Kondisi keamanan yang baik ditambah dengan Sikap masyarakat yang
ramah adalah nilai tambah yang menjadi kekuatan dalam Pengembangan Desa Wisata
Ende ini.
2.Faktor Kelemahan
1. Dalam pengembangan Desa Wisata Ende menjadi lebih baik, tentunya terdapat
beberapa kelemahan di beberapa sektor yang harus diatasi, antara lain Kurangnya
penunjuk jalan, Tidak adanya akses sumber air yang memadai (tidak ada PDAM),
pengolahan sampah yang belum memadai. Pada tebel berikut adalah hasil
memadai
pengunjung
memadai
Dari hasil tabel 4.4 dapat disimpulkan rata-rata kelemahan pengembangan kawasan Desa
Wisata Ende adalah 3,07 kategori tinggi dengan interval 2,51-3,25, Oleh karena itu perlu
diperhatikan dengan serius agar tidak menghambat pengembangan kawasan Desa Wisata
Ende ini. Tidak adanya akses sumber air yang memadai (tidak ada PDAM), Sistem
pengolahan sampah yang belum memadai, Kemampuan berbahasa inggris/asing
masyarakat/pemuda Desa yang masih belum memadai adalah salah satu penghambat
promosi wisata yang menarik pengunjung dan kurangnya fasilitas penunjang wisata
(homestay, pusat souvenir, kafe, restoran, plang penunjuk jalan. Oleh karena itu demi
3.Faktor Peluang
pekerjaan
tenun sasak)
terkait
Pada tabel 4.5 menunjukan keseluruhan rata-rata peluang yang dimiliki Desa Wisata
Ende adalah 3,55 dengan kategori sangat tinggi interval 3,26-4,00. Memberikan
kesempatan kepada masyarakat Desa Ende untuk memperoleh lapangan pekerjaan dengan rating
3,50 dengan kategori sangat tinggi, Menjadi alternatife wisata setelah Desa Sade memiliki
pembuatan tenun sasak) masuk pada kategori sangat tinggi dengan mean 3,80. Meningkatkan
promosi Desa Wisata Ende dengan adanya website dan media sosial dan Adanya dukungan dari
pemerintah dan dinas terkait di kategori sangat tinggi dengan interval 3,26-4,00, dengan
demikan pengembangan Desa Wisata Ende akan berjalan dengan lancar dan juga mampu
Lombok Tengah.
Peluang yang dimiliki oleh Desa Wisata Ende sangatlah potensial jika terus
wisata unggulan di Kabupaten Lombok Tengah dan menjadi Destinasi Wisata pertama
4.Faktor Ancaman
ancaman yang terdapat di kawasan Desa Wisata Ende diantaranya adalah berkembangnya
objek wisata lain yang meningkatkan persaingan, kurangnya daya beli pengunjung
meningkatkan persaingan
produk-produk local
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa skor rata-rata faktor ancaman adalah
3,07 masuk kategori tinggi terletak pada interval 2,51-3,25 termasuk dalam kategori
tinggi. Hal ini menunjukkan Desa Wisata Ende memiliki tingkat ancaman yang tinggi
yang harus segera diatasi karena dapat mengganggu pengembangan Desa Wisata Ende.
Di Kabupaten Lombok Tengah memiliki destinasi Wisata yang lain yang meningkatkan
persaingan, berkembangnya objek wisata lain yang meningkatkan persaingan dengan
Ende dengan mean 3,05 dengan kategori tinggi, hal ini menunjukkan begitu kurangnya
daya beli pengunjung dalam membeli produk-produk lokal desa, jadi para pengelola Desa
Wisata Ende harus melakukan terobosan dan penjualannya yang ekstra agar pengunjung
Kemudian bencana alam seperti gempa,longsor dan tsunami adalah salah satu ancaman
dengan mean 3,10 dan masuk kategori tinggi, tidak bisa dipungkiri ancaman bencana
pemerintah yang bertentangan dengan masyarakat Desa Ende juga merupakan salah satu
ancaman dengan mean 3,00 masuk kategori tinggi, kemudian ancaman selanjutanya
adalah Pengaruh globalisasi wisatawan asing mancanegara yang berkunjung ada pada
mean 3,10 termasuk pada kategori tinggi, hal ini pada dasarnya adalah sesuatu yang perlu
Selanjutnya setelah melakukan Skoring, pada tabel 4.7 dan 4.8 kemudian dilakukan
penghitungan jumlah Bobot, Rating dan Skor dari Faktor Internal dan Eksternal.
Berikut adalah hasil perhitungan jumlah Bobot, Rating dan Skor pada tabel 4.7 dan 4.8
dibawah ini :
Tabel 4.7
(BobotxRating)
Kekuatan
sangat baik
0,11 4 0,44
yang indah
wisatawan
0,10 3 0,31
menarik pengunjung
0.10 4 0,38
belum memadai
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bobot dan rating faktor strategis internal
Desa Wisata Ende dimana pembobotan dilakukan dengan tujuan faktor-faktor tersebut
dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis. Pembobotan dalam faktor-faktor
strategis Desa Wisata Ende diperoleh dari bobot = m /m , mx : mean dari faktor x dan m :
mean total faktor strategis internal. Sedangkan tujuan rating adalah memberikan skala
mulai dari 4 sampai 1 berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap pengembangan Desa
Wisata Ende, dan untuk skor pembobotan untuk memperoleh total skor pembobotan Desa
Wisata Ende. Nilai total ini menunjukkan bagaimana Desa Wisata Ende bereaksi terhadap
(BobotxRating)
Peluang
sasak)
terkait
Ancaman
meningkatkan persaingan
b) Kurangnya daya beli pengunjung terhadap 0,09 3 0,42
produk-produk lokal
1 a) Kekuatan 1,88
b) Kelemahan 1,49
Eksternal Nilai
2 a) Peluang 1,97
b) Ancaman 1,39
Dari uraian diatas tentang analisis SWOT, bahwa dalam kerangka strategi
kekuatan sebagai modal dasar operasi dan memanfaatkannya semaksimal mungkin, serta
mengusahakan untuk mengurangi dan menghilangkan kelemahan yang masih ada. Terlihat
dari hasil perhitungan tersebut bahwa Desa Wisata Ende memiliki kekuatan yang lebih
dominan dibanding kelemahan dan peluang yang lebih besar dibanding ancamannya
dimiliki.
Gambar 4.1
Peluang
(Eksternal)
3.Turn-Arround 1.Agresif
KELEMAHAN KEKUATAN
0,58
(INTERNAL) (INTERNAL)
0,39
4.Defensif 2.Diversifikasi
Ancaman
(Eksternal)
koordinat perhitungan internal dan eksternal adalah (0,39:0,58) berada pada kuadran I,
dimana situasi tersebut sangat menguntungkan karena memiliki kekuatan dan peluang
yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan Desa Wisata Ende. Strategi
yang dapat diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang
agresif (growth oriented strategy). Untuk mengatasi kondisi seperti ini maka rumusan
alternative strategi dari analisis internal dan eksternal dapat dilihat pada matriks SWOT
berikut:
Gambar 4.2
Matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threats) Desa Wisata Ende
baik Desa
Ende(peresean,gend
EFAS ang
belek,pembuatan
tenun sasak)
d) Meningkatkan
promosi Desa
media sosial
e) Adanya dukungan
penunjang wisata (home pemerintah desa dan dinas terkait untuk investor untuk mengembangkan
mengembangkan dan mengelola objek wisata yang ada di Desa
stay, pusat souvenir,
potensi Desa Wisata Ende di Desa Wisata Ende
restoran, dan plang
Sengkol
penunjuk jalan) b. Mengikutsertakan peran
b) Tidak adanya akses b. Mengembangkan produk dan atraksi pemerintah dan masyarakat
sumber air yang wisata dengan memanfaatkan fasilitas lokal dalam melakukan promosi
penunjang yang lengkap dan panorama Desa Wisata Ende
memadai (tidak ada
alam dan budaya yang indah yang
PDAM)
dimiliki oleh Desa Wisata Ende
c) Kemampuan berbahasa
inggris/asing
masyarakat/pemuda
memadai
d) Kurangnya promosi
pengunjung
e) Sistem pengolahan
memadai
Threats (T) Strategi ST Strategi WT
a) Berkembangnya objek a. mengoptimalkan fasilitas yang ada a. Mengatur atau menata ulang
wisata lain yang dan strategisnya lokasi dan akses ke sistem keamanan, plang
Desa Wisata Hijau Bilebante agar bisa penunjuk jalan dan kebersihan
meningkatkan
bersaing dengan destinasi desa wisata dikawasan Desa Wisata Ende
persaingan
lainnya.
b) Kurangnya daya beli b. Bekerjasama dengan s
pengunjung terhadap b. Menjalin kerja sama dengan kateholder supaya akses masuk
produk-produk lokal masyarakat dan pengunjung untuk menuju Desa Wisata Ende agar
pusat dalam
pengembangan Desa
Wisata Ende
e) Pengaruh globalisasi
wisatawan asing
mancanegara yang
berkunjung
Berdasarkan hasil analisis SWOT di atas, maka dapat diketahui beberapa bentuk
strategi yang dapat diterapkan oleh Pemerintah dalam hal ini Pemerintah Desa Sengkol
dan Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah dan Masyarakat dengan uraian sebagai
berikut :
Pemanfaatan dukungan dari pemerintah desa dan dinas terkait untuk mengembangkan
potensinya dalam hal ini pemerintah Desa Sengkol untuk mengembangkan Desa Ende
agar mampu mendatangkan banyak pengunjung yang nanti akan berdampak terhadap
penunjang yang lengkap dan panorama alam yang indah yang dimiliki oleh Desa
Wisata Ende.
Dengan mengembangkan produk dan atraksi wisata maka semakin menarik pula
suatu destinasi wisata dan tentunya semakin banyak pula wisatawan yang akan
datang. Desa Wisata Ende memiliki cukup banyak potensi wisata yang dapat
dikembangkan, jika hal ini dikembangkan dengan baik bukan tidak mungkin Desa
Investor adalah salah satu sosok penting dalam pembangunan, tempat wisata biasanya
menjadi tempat favorit para Investor untuk melakukan bisnis, jadi para pengelola Desa
Wisata Ende ini perlu juga untuk menjalin kerja sama dengan investor guna mengelola
Belum cukup jika suatu destinasi desa wisata hanya mengandalkan panorama
alamnya saja untuk mendatangkan banyak wisatawan, tentu butuh sentuhan promosi
dengan Desa Wisata Ende ini perlu juga melibatkan pemerintah untuk
mempromosikan tempat wisata ini baik itu melalui sosial media, video, Koran, baliho
3. Strategi ST (Strenghts and Threats) pengembangan Desa Wisata Ende, yaitu strategi
a. Mengoptimalkan fasilitas yang ada dan strategisnya lokasi dan akses ke Desa
Wisata Ende agar bisa bersaing dengan destinasi desa wisata lainnya.
Tidak bisa dipungkiri semakin hari semakin banyak tempat wisata baru yang
mulai digemari oleh wisatawan, hal ini tentu menciptakan persaingan antara tempat
wisata, jadi Pengelola Desa Wisata Ende harus bisa dengan cermat mengoptimalkan
segala aspek kelebihan yang dimiliki oleh Desa Wisata Hijau Ende ini agar mampu
kebersihan, keamanan dan merawat keaslian objek wisata yang ada di Desa Wisara
Ende.
Desa Wisata Ende dengan cara tidak berprilaku buruk terhadap fasilitas wisata, jadi
Pengunjung dan Masyarakat lokal harus senantiasi merawat area objek wisata agar
4. Strategi WT (Weakness and Threats) pengembangan Desa Wisata Ende, Yaitu strategi
a. Mengatur atau menata ulang sistem keamanan, plang penunjuk jalan dan kebersihan
dikawasan menuju Desa Wisata Ende, dikeluhkan pihak pengelola dan wisatawan
yang akan berkunjung dalam melaksanakan pengembangan, dalam hal ini peran
skateholder dalam pengembangan Desa Wisata Ende dalam menjaga keamanan dan
kebersihan supaya menjadi kawasan yang lebih baik sehingga dapat mengundang
wisatawan lebih banyak dan merasa nyaman jika berkunjung ke Desa Wisata Ende.
b. Bekerjasama dengan skateholder supaya akses masuk menuju Desa Wisata Ende
agar diperbaiki supaya wisatawan menuju Desa Wisata Ende merasa aman dan
nyaman.
Akses masuk yang baik ketempat wisata sangat berperan penting dalam mengundang
wisatawan, jika skateholder bekerjasama dengan baik untuk pengembangan Desa Wisata
Ende berjalan dengan baik dengan melakukan perbaikan infrastruktur maka wisatawan
akan banyak ingin berkunjung ke Desa Wisata Ende, maka akan membuka lapangan
pekerjaan dan usaha-usaha baru disekitar kawasan dengan demikian pendapatan daerah
Berdasarkan Keempat strategi di atas, tidak dapat dilakukan dalam waktu yang
bersamaan sehingga terlebih dahulu harus mencari strategi yang lebih diprioritaskan
Wisata Ende di Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah yang berkembang dari segi
ekonomi. Berdasarkan pada hasil matriks SWOT, maka dapat diketahui penentuan
strategi prioritas dalam pengembangan Desa Wisata Ende agar berkembang dari segi
ekonomi, dengan melihat dari lingkungan internal dan eksternal, maka dari hasil
(Strenghts and Opportunities) yang diprioritaskan untuk dilakukan lebih awal. Strategi
peluang eksternal dalam membangun strategi pengembangan Desa Wisata Ende sebagai
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah dipaparkan dapat ditarik
kesimpulan bahwa:
sangat tinggi adalah Mempunyai manfaat yang baik bagi Lingkungan dan
Masyarakat, serta beberapa kekuatan lainya masuk dalam kategori tinggi seperti
Unik dan berbeda dengan jenis wisata lain, Lokasinya Strategis, Memiliki
Produk dan atraksi wisata dengan memanfaatkan keunikan dan kelebihan Desa
Wisata Ende.
5.2 Saran
maka disarankan :
Atraksi wisata kedepanya dengan membuat sesuatu yang dapat menarik minat
wisatawan agar lebih ingin berkunjung seperti membuat promosi yang menarik
pembuatan kain tenun. Hal ini tentunya akan menambah pendapatan masyarakat
Tengah.
2. Menambah produk-produk lokal yang lebih kreatif sehingga daya beli pengunjung
seperti tidak membuang sampah sembarangan pada objek wisata dan tidak
sehingga dapat menarik lebih banyak wisatawan khususnya wisatawan asing yang
jarang mengunjungi Desa Ende, dan juga media sosial bisa menarik pihak
Wisata Ende.
4. Untuk pengelola Desa Wisata Ende agar menjaga dan merawat Desa Wisata Ende
ini agar tetap terjaga keaslian dan keamananya agar tetap diminati oleh wisatawan
untuk tetap berkunjung dan juga bisa memanfaatkan pengembangan Desa Wisata
Ende ini untuk dapat melakukan kegiatan ekonomi agar dapat menambah
pendapatan sehari-hari.