Anda di halaman 1dari 41

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV akan dibahas tentang analisa data, dimana data diperoleh dari

hasil penelitian melalui wawancara dan menyebarkan kuisoner kepada responden.

Menganalisa data merupakan suatu upaya untuk menata dan mengelompokkan

data menjadi suatu bagian-bagian tertentu menurut kelompok data responden.

Analisa data yang dimaksud adalah suatu interprestasi langsung yang berdasarkan

data dan informasi yang diperoleh di lapangan dengan tetap berpedoman pada

tujuan penelitian. Selain itu juga akan di uraikan strategi yang dapat

mempengaruhi peningkatan kunjungan wisatawan di kawasan Desa Wisata Ende.

4.1. Sekilas Gambaran Umum Tentang Objek Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum Desa Wisata Ende

Desa Wisata Ende ini terletak di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Kabupaten

Lombok Tengah. Untuk menuju tempat ini memerlukan waktu tempuh sekitar 1 jam dari

Kota Mataram dan 20 menit dari Bandara International Lombok, Sebagian besar

masyarakat Sasak Ende hidup sebagai petani dan sedikitnya ada sekitar 30 rumah adat

yang dihuni sekitar 130 orang. Uniknya, Desa Ende merupakan salah satu Desa wisata

yang masih menjunjung tinggi nilai dan adat istiadat Suku Sasak di tengah gempuran

kemajuan tekhnologi. Hal ini bisa terlihat dari bentuk bangunan bale tani atau rumah

petani yang seluruh material bangunan terbuat dari alam. Jika masyarakat ingin

melakukan sebuah acara adat, mereka tetap melakukan ritual sesuai dengan kepercayaan

Animisme dan Dinamisme yang telah dilakukan oleh nenek moyang mereka sebelumnya.
Penduduk setempat hidup dengan cara yang sangat sederhana dan minim modernisasi.

Mereka memasak makanan masih dengan menggunakan kayu bakar dan tungku.

Mengambil dan menimba air dari sumur yang digali (tidak ada PDAM).

4.1.2 Aneka Kesenian Budaya Desa Wisata Ende

a. Peresean

Salah satu kesenian unggulan di Desa Wisata Ende yaitu Peresean,peresean merupakan

bagian dari upacara adat suku sasak. Konon, tarian perang ini dilaksanakan pada musim

kemarau untuk meminta hujan. Peresean juga dilakukan saat prajurit meluapkan

kegembiraannya sepulang dari medan perang. Tapi seiring perkembangan zaman, ritus

ini bias dikonversi sebagai hidangan pemuas para wisatawan yang ingin melahap tentang

khasanah tradisi Suku Sasak. Para tamu dan wisatawan di Desa Ende bias menanggap

peresean kapan pun dalam balutan wisata budaya.

b. Gendang Belek

Gendang belek ini dulunya ditampilkan untuk menyambut kembali warga Lombok yang

ikut berperang, namun kini kesenian yang bias dimainkan hingga 40 orang bahkan lebih

ini dipertunjukkan untuk acara pernikahan,khitanan, atau momentum yang ada di

Lombok.

c. Kain Tenun Sasak

Salah satu daya Tarik di Desa Wisaa Ende adalah proses pembuatan kain tenun sasak

(songket) yang masih dilestarikan dengan sangat baik hingga sekarang. Para wisatawan

yang berkunjung bisa melihat secara langsung bagaimana proses pembuatan songket dari
benang hingga menjadi kain songket yang indah. Kain songket biasanya dikerjakan oleh

kaum wanita, wanita belum boleh menikah jika belum bias menenun kain.

4.2 Faktor - Faktor Kekuatan dan Kelemahan Pengembangan Desa Wisata Ende

4.2.1 Faktor Kekuatan Pengembangan Desa Wisata Ende

Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan lima faktor kekuatan

yang dapat menjadi faktor pendorong pengembangan Desa Wisata Ende, berikut adalah

faktor-faktor tersebut :

1. Kelestarian budaya yang masih terjaga.

Desa Wisata Ende merupakan salah satu desa wisata yang masih menjaga dengan

baik kelestarian adat budaya suku sasak, Hal ini bisa terlihat dari bentuk bangunan

bale tani atau rumah petani yang seluruh material bangunan terbuat dari alam. Jika

masyarakat ingin melakukan sebuah acara adat, mereka tetap melakukan ritual

sesuai dengan kepercayaan Animisme dan Dinamisme yang telah dilakukan oleh

nenek moyang mereka sebelumnya. Penduduk setempat hidup dengan cara yang

sangat sederhana dan minim modernisasi. Mereka memasak makanan masih

dengan menggunakan kayu bakar dan tungku.

2. Kondisi panorama alam yang indah. Desa Wisata Ende ini menawarkan panorama

alam yang indah dimana disini pengunjung dapat menikmati keindahan deretan

rumah-rumah tradisional suku sasak yang masih dilestarikan dengan sangat baik,
kemudian disini juga pengunjung dapat menikmati panorama alam yang masih

asri.

3. Lokasinya strategis (jarak tempuh objek wisata yang dekat dengan bandara,

kawasan KEK Mandalika. Desa Wisata Ende ini bisa dikatakan sebagai salah satu

destinasi Desa Wisata di Kabupaten Lombok Tengah, yang memiliki lokasi yang

strategis karena jarak tempuh objek wisata yang dekat dengan Bandara

Internasional Lombok yaitu sekitar 20 menit,sehingga mudah dijangkau oleh para

wisatawan luar, selain itu Desa Wisata Ende ini juga masuk ke dalam KEK

Mandalika.

4. Masyarakat yang ramah terhadap wisatawan

Dengan sikap dan sifat masyarakat yang ramah menjadikan faktor pendorong dari

pengembangan Desa Wisata ini, karna jika masyarakat memiliki sikap yang

ramah maka pengunjung akan merasa dihargai dan dihormati dan akan memiliki

kesan tersendiri bagi pengunjung. Dengan seperti itu pengunjung kemungkinan

besar akan datang berkunjung kembali.

5. Kondisi keamanan yang baik

Kondisi keamanan yang baik di lokasi objek wisata merupakan faktor penting

dalam pengembangannya. Keamanan Desa Wisata Ende ini cukup terjamin

karena melibatkan Masyarakat sekitar, Pemuda desa dan Pengelola untuk menjaga

Objek wisata ini. Dimana dengan adanya kondisi keamanan yang baik wisatawan

bisa menikmati keindahan Desa Wisata tanpa harus merasa takut/tidak nyaman

dalam melakukan aktivitas berwisata.


4.2.2 Faktor Kelemahan Pengembangan Desa Wisata Ende

Terdapat faktor-faktor kelemahan yang dimiliki Desa Wisata Ende yang dapat

menjadi penghambat dalam pengembanganya, berikut adalah faktor-faktor kelermahan

tersebut :

1. Kurangnya fasilitas penunjang wisata (homestay, pusat souvenir, kafe, restoran,

plang penunjuk jalan.

Kurangnya fasilitas penunjang Wisata seperti Homestay, pusat souvenir, restoran

dan plang penunjuk jalan, seperti di destiansi wisata yang lain yang lebih maju

Desa Wisata Ende ini juga perlu menambah fasilitas penunjang wisatanya agar

Pengunjung lebih merasa nyaman untuk berwisata kesini. Promosi Wisata di

Ekowisata Mangrove kurang Maksimal dilihat dari jumlah pengunjungnya yang

tidak sebanyak awal-awaln dibukanya, Jadi perlu adanya sedikit Inovasi dalam

promosi Ekowisata Mangrove Lembar ini seperti melalui Sosial Media, Paflet dan

Bufet atau lebih lansungnya mamanfaatkan Teknologi dalam pengembanganya.

2. Tidak adanya akses sumber air yang memadai (tidak ada PDAM)

Tidak adanya akses sumber air yang memadai di Desa Wisata Ende tentunya

merupakan kelemahan yang cukup serius dalam proses pengembangan Desa

Wisata.

3. Kemampuan berbahasa inggris/asing masyarakat/pemuda Desa yang masih belum

memadai Kemampuan berbahasa asing sangat di perlukan dalam sebuah objek

wisata terutama pada destinasi Desa Wisata, karena dengan kemampuan berbahasa

asing wisatawan yang berasal dari mancanegara akan lebih mudah bekomunikasi
dengan masyarakat setempat terutama masyarakat yang memiliki usaha di lokasi

wisata. kurangnya kemampuan berbahasa asing akan menjadi penghambat dari

pengembangan Desa Wisata.

4. Kurangnya promosi wisata yang menarik pengunjung

Promosi Wisata di Desa Ende kurang Maksimal dilihat dari jumlah

pengunjungnya yang tidak sebanyak awal-awaln dibukanya, Jadi perlu adanya

sedikit Inovasi dalam promosi Desa Wisata Ende ini seperti melalui Sosial Media,

Paflet dan Bufet atau lebih lansungnya mamanfaatkan Teknologi dalam

pengembanganya.

5. Sistem pengolahan sampah yang belum memadai

Kebersihan menjadi suatu cerminan atau tolak ukur suatu destinasi wisata dimana

di kawasan Desa Wisata Ende sendiri masih ada beberapa wisatawan yang

membuang sampah sembarangan atau tidak sadar akan pentingnya menjaga

kebersihan. Pengelola juga berperan penting dalam menjaga kebersihan dan

memberitahu jika wisatawan membuang sampah sembarangan, dengan demikian

pengelola Desa Wisata Ende harus memiliki sistem pengolahan sampah yang

benar agar wisatawan tidak lagi membuang sampah sembarangan, jika kawasan

Desa Wisata Ende terjaga kebersihannya maka wisatawan akan merasa nyaman

berwisata di Desa Wisata Ende.

4.3 Analisis SWOT Sebagai Alat Formulasi Pengembangan Desa Wisata Ende

Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan suatu strategi perusahaan, menurut Rangkuti (2006:19) SWOT adalah


singkatan dari lingkungan internal strengths (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan)

serta lingkungan eksternal opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) yang dihadapi

di dunia bisnis. Analisis didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan

(strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan

kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).

Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan,

misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis

(strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Dalam penyusunan

strategi pengembangan Desa Wisata Ende peneliti melakukan analisis SWOT dengan

terlebih dahulu mengidentifikasi faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.

Berikut adalah faktor-faktor Internal yang terdiri dari Kekuatan dan Kelemahan,

serta faktor Eksternal yang terdiri dari Peluang dan Anacman yang terdapat pada Desa

Wisata Ende.
Tabel 4.1

Matriks Faktor Internal dan Eksternal Desa Wisata Ende

Faktor Internal Faktor Eksternal

1.Kekuatan 3.Peluang

a) Kelestarian budaya yang masih a) Memberikan kesempatan kepada

terjaga sangat baik masyarakat Desa Ende untuk

b) Memiliki panorama alam dan memperoleh lapangan pekerjaan

budaya yang indah b) Menjadi alternative wisata setelah

c) Lokasinya Strategis (Jarak Desa Sade

tempuh objek wisata yang dekat c) Peningkatan produk dan atraksi

dengan Bandara, kawasan KEK wisata di Desa

Mandalika) Ende(peresean,gendang

d) Masyarakat yang ramah terhadap belek,pembuatan tenun sasak)

wisatawan d) Meningkatkan promosi Desa

e) Kondisi Keamanan yang baik Wisata Ende dengan adanya

Website dan media sosial

e) Adanya dukungan dari pemerintah

desa dan dinas terkait


2.Kelemahan 4.Ancaman

a) Kurangnya fasilitas penunjang a) Berkembangnya objek wisata lain

wisata (home stay, pusat yang meningkatkan persaingan

souvenir, restoran, dan plang b) Kurangnya daya beli pengunjung

penunjuk jalan) terhadap produk-produk lokal

b) Tidak adanya akses sumber air c) Bencana alam (gempa,

yang memadai (tidak ada PDAM) longsor,tsunami)

c) Kemampuan berbahasa d) Kebijakan pemerintah pusat dalam

inggris/asing masyarakat/pemuda pengembangan Desa Wisata Ende

Desa yang masih belum memadai e) Pengaruh globalisasi wisatawan

d) Kurangnya promosi wisata yang asing mancanegara yang

menarik pengunjung berkunjung

e) Sistem pengolahan sampah yang

belum memadai

Sumber : Hasil Penelitian diolah

Untuk mengetahui rating dari faktor-faktor tersebut digunakan angket atau

kuisioner yang disebarkan kepada Pengelola (Stakeholder) Desa Wisata Ende yang terdiri

dari Pemerintah Desa Sengkol, Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah serta Tokoh

Masyarakat dan Beberapa Pengunjung. Skala yang digunakan setiap item angketnya

menggunakan rating atau skor dimana 1 menujukan skor paling rendah yang berarti

kualitasnya paling rendah, sedangkan skor 4 menunjukan bahwa kualitas jawaban yang

paling tinggi. Karena setiap aspek diukur menggunakan angket sebanyak 5 item, maka
untuk mengetahui tingkat kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman untuk

Desa Wisata Ende diinterpretasikan menggunakan analisis deskriptif (Rangkuti, 2006 ).

Skor tertinggi (Xt) : 4

Skor terendah (Xr) : 1

Rumus Rentang :

R = Xt – Xr

R=4–1

R=3

Panjang kelas interval

p = R/Xt

p = 3/4 = 0,75

Dengam menggunakan panjang kelas 0,75 dan skor terendah 1 maka dapat dibuat kriteria

sebagai berikut :
Tabel4.2

Kriteria Kekuatan Kelemahan dan Peluang Ancaman

No. Interval Kekuatan dan Peluang Kelemahan dan Ancaman

1 3,26-4,00 Sangat Tinggi Sangat Tinggi

2 2,51-3,25 Tinggi Tinggi

3 1,76-2,50 Rendah Rendah

4 1,00-1,75 Sangat Rendah Sangat Rendah

Dapat dilihat dari tabel diatas jarak interval satu ke interval selanjutnya adalah 0,75

Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman, Peneliti

sudah melakukan Wawancara terlebih dahulu ke para Stakeholder dan beberapa

pengunjung untuk mendapatkan faktor-faktor SWOT yang kemudian dimasukkan

kedalam Kuesioner yang diisi Responden yang terdiri dari Stakeholder dan beberapa

pengunjung, yang kemudian dilakukan Proses Skoring untuk menentukan faktor mana

yang memiliki nilai yang Rendah sampai yang paling tinggi.

Berikut adalah Faktor-fakor Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman beserta hasil

Skoringnya :

1.Faktor Kekuatan

Kekuatan dari Desa Wisata Ende dapat dilihat dari bagaimana masyarakat disana masih

menjaga dengan baik kelestarian adat budaya suku sasak, Hal ini bisa terlihat dari bentuk
bangunan bale tani atau rumah petani yang seluruh material bangunan terbuat dari alam.

Memiliki panorama alam dan budaya yang indah sehingga wisatawan merasa betah

berkunjung, Desa Wisata Ende ini juga memiliki lokasi yang sangat strategis karena

memiliki jarak tempuh sekitar 20 menit dari Bandara International Lombok dan masuk

kawasan KEK Mandalika,Masyarakat disana juga memiliki sikap ramah terhadap tamu

wisatawan yang berkunjung yang tentunya sangat positif untuk faktor pendorong

pengembangan Desa Wisata, Selain itu juga kondisi keamanan Desa Wisata Ende juga

sangat baik, dimana dengan adanya kondisi keamanan yang baik wisatawan bisa

menikmati keindahan Desa Wisata tanpa harus merasa takut/tidak nyaman dalam

melakukan aktivitas berwisata.


Tabel 4.3

Mean Kekuatan Desa Wisata Ende

No. Kekuatan Mean Keterangan

1. Kelestarian budaya yang masih terjaga sangat baik 3,65 Sangat Tinggi

2. Memiliki panorama alam dan budaya yang indah 3,60 Sangat Tinggi

3. Lokasinya strategis (Jarak tempuh objek wisata yang 3,45 Sangat Tinggi

dekat dengan bandara, kawasan KEK Mandalika)

4. Masyarakat yang ramah terhadap wisatawan 3,40 Sangat Tinggi

5. Kondisi Keamanan yang baik 3,10 Tinggi

MEAN 3,44 Sangat Tinggi

Sumber: Hasil Penelitian Diolah

Secara keseluruhan rata-rata kekuatan yang dimiliki oleh Desa Wisata Ende adalah

3,44 pada kategori sangat tinggi, dalam kelima aspek yang dimiliki oleh Desa Wisata

Ende, mempunyai kelestarian budaya yang masih terjaga sangat baik menempati kategori

sangat tinggi dengan rata-rata 3,65 dan diikuti oleh aspek Kondisi panorama alam yang

indah, lokasinya strategis (jarak tempuh objek wisata yang dekat dengan bandara,

kawasan KEK Mandalika, masyarakat yang ramah terhadap wisatawan pada interval

3,26-4,00. Kemudian aspek kondisi keamanan yang baik menempati kategori tinggi
dengan rata-rata 3,10 di interval 2,51-3,25. Jika dilihat rating skor yang dimiliki oleh Desa

Wisata Ende ini sangat layak untuk dikembangkan menjadi destinasi Desa Wisata

unggulan di Kabupaten Lombok Tengah, Seperti yang kita ketahui destinasi Desa Wisata

adalah salah satu jenis wisata yang sangat berdampak positif baik bagi tingkat

perekonomian masyarakat sekitar, hal ini menjadi daya tarik utama Desa Wisata Ende

untuk dikembangkan karena letaknya berada di sekitar pemukiman warga dan tentunya

sangat bermanfaat bagi masyarakat, manfaatnya adalah dengan adanya Desa Wisata ini

dapat menyediakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat dengan cara berjualan,

menjadi guide, ataupun menjadi tukang parkir.

Kekuatan lainya yang dimiliki oleh Desa Wisata Ende ini untuk dikembangkan adalah

Desa Wisata Ende ini memiliki panorama alam dan budaya yang indah walaupun ada

Desa Wisata yang sama di Kabupaten Lombok Tengah bahkan di Pulau Lombok yang

menawarkan jenis desa wisata seperti ini. Selain memiliki panorama alam dan budaya

yang indah, Desa Wisata Ende juga mempunyai keunggulan lain yaitu Lokasinya

Strategis (Jarak tempuh objek wisata yang dekat dengan bandara, kawasan KEK

Mandalika) dengan rating 3,45 pada interval 3,26-4,00, tidak seperti Desa Wisata lain di

Pulau Lombok, Desa Wisata Ende ini dapat diakses dengan mudah karena jarak

tempuhnya dari pusat kota dan sangat dekat dengan bandara jadi tidak memakan waktu

lama. Sedangkan Kondisi keamanan yang baik ditambah dengan Sikap masyarakat yang

ramah adalah nilai tambah yang menjadi kekuatan dalam Pengembangan Desa Wisata

Ende ini.
2.Faktor Kelemahan

1. Dalam pengembangan Desa Wisata Ende menjadi lebih baik, tentunya terdapat

beberapa kelemahan di beberapa sektor yang harus diatasi, antara lain Kurangnya

fasilitas penunjang wisata (homestay, pusat souvenir, kafe, restoran, plang

penunjuk jalan, Tidak adanya akses sumber air yang memadai (tidak ada PDAM),

Kemampuan berbahasa inggris/asing masyarakat/pemuda Desa yang masih belum

memadai, Kurangnya promosi wisata yang menarik pengunjung, Sistem

pengolahan sampah yang belum memadai. Pada tebel berikut adalah hasil

rekapitulasi rata-rata tanggapan Responden


Tabel 4.4

Mean Kelemahan Desa Wisata Desa Ende

No. Kelemahan Mean Keterangan

1. Kurangnya fasilitas penunjang wisata 3,20 Tinggi

(homestay, pusat souvenir, kafe, restoran,

plang penunjuk jalan

2. Tidak adanya akses sumber air yang 3,00 Tinggi

memadai (tidak ada PDAM)

3. Kemampuan berbahasa inggris/asing 3,00 Tinggi

masyarakat/pemuda Desa yang masih belum

memadai

4. Kurangnya promosi wisata yang menarik 3,15 Tinggi

pengunjung

5. Sistem pengolahan sampah yang belum 3,00 Tinggi

memadai

MEAN 3,07 Tinggi

2. Sumber: Hasil Penelitian Diolah

Dari hasil tabel 4.4 dapat disimpulkan rata-rata kelemahan pengembangan kawasan Desa

Wisata Ende adalah 3,07 kategori tinggi dengan interval 2,51-3,25, Oleh karena itu perlu

diperhatikan dengan serius agar tidak menghambat pengembangan kawasan Desa Wisata

Ende ini. Tidak adanya akses sumber air yang memadai (tidak ada PDAM), Sistem
pengolahan sampah yang belum memadai, Kemampuan berbahasa inggris/asing

masyarakat/pemuda Desa yang masih belum memadai adalah salah satu penghambat

pengembangan Desa Wisata Ende ini.

Kelemahan lain dengan interval 2,51-3,25 dikategorikan tinggi adalah kurangnya

promosi wisata yang menarik pengunjung dan kurangnya fasilitas penunjang wisata

(homestay, pusat souvenir, kafe, restoran, plang penunjuk jalan. Oleh karena itu demi

memuluskan pengembangan Desa Wisata Ende ini tentunya kekurangan-kekurangan

tersebut harus bisa diatasi.

3.Faktor Peluang

Dalam Pengembangan Desa Wisata Ende terdapat berbagai macam peluang

seperti yang dituliskan pada tabel 4.5 dibawah ini :


Tabel 4.5

Mean Peluang Desa Wisata Ende

No. Peluang Mean Keterangan

1 Memberikan kesempatan kepada masyarakat 3,50 Sangat Tinggi

Desa Ende untuk memperoleh lapangan

pekerjaan

2 Menjadi alternatife wisata setelah Desa Sade 3,50 Sangat Tinggi

3 Peningkatan produk dan atraksi wisata di Desa 3,80 Sangat Tinggi

Ende (peresean, gendang belek, pembuatan

tenun sasak)

4 Meningkatkan promosi Desa Wisata Ende 3,55 Sangat Tinggi

dengan adanya website dan media sosial

5 Adanya dukungan dari pemerintah dan dinas 3,40 Sangat Tinggi

terkait

MEAN 3,55 Sangat Tinggi

Sumber : Hasil Penelitian Diolah

Pada tabel 4.5 menunjukan keseluruhan rata-rata peluang yang dimiliki Desa Wisata

Ende adalah 3,55 dengan kategori sangat tinggi interval 3,26-4,00. Memberikan

kesempatan kepada masyarakat Desa Ende untuk memperoleh lapangan pekerjaan dengan rating

3,50 dengan kategori sangat tinggi, Menjadi alternatife wisata setelah Desa Sade memiliki

rating yaitu 3,50 dengan kategori sangat tinggi.


Peningkatan produk dan atraksi wisata di Desa Ende (peresean, gendang belek,

pembuatan tenun sasak) masuk pada kategori sangat tinggi dengan mean 3,80. Meningkatkan

promosi Desa Wisata Ende dengan adanya website dan media sosial dan Adanya dukungan dari

pemerintah dan dinas terkait di kategori sangat tinggi dengan interval 3,26-4,00, dengan

demikan pengembangan Desa Wisata Ende akan berjalan dengan lancar dan juga mampu

meningkatkan pendapatan masyarakat lokal maupun meningkatkan PAD Kabupaten

Lombok Tengah.

Peluang yang dimiliki oleh Desa Wisata Ende sangatlah potensial jika terus

dikembangkan, dengan peluang yang dimiliki diharapkan mampu menjadi destiansi

wisata unggulan di Kabupaten Lombok Tengah dan menjadi Destinasi Wisata pertama

yang dinikmati wisatawan yang datang Ke Pulau Lombok.

4.Faktor Ancaman

Dalam setiap upaya pengembangan pasti terdapat ancaman yang

mampu menghambat proses pengembangan. Berikut adalah beberapa

ancaman yang terdapat di kawasan Desa Wisata Ende diantaranya adalah berkembangnya

objek wisata lain yang meningkatkan persaingan, kurangnya daya beli pengunjung

terhadap produk-produk lokal, bencana alam (gempa,longsor,tsunami), kebijakan

pemerintah pusat dalam pengembangan Desa Wisata Ende, pengaruh globalisasi

wisatawan asing mancanegara yang berkunjung.


Tabel 4.6

Mean Ancaman Desa Wisata Hijau Bilebante

No. Ancaman Mean Keterangan

1. Berkembangnya objek wisata lain yang 3,10 Tinggi

meningkatkan persaingan

2. kurangnya daya beli pengunjung terhadap 2,05 Tinggi

produk-produk local

3. Bncana alam (gempa,longsor,tsunami) 2,10 Tinggi

4. Kebijakan pemerintah pusat dalam 3,00 Tinggi

pengembangan Desa Wisata Ende

5. Pengaruh globalisasi wisatawan asing 3,10 Tinggi

mancanegara yang berkunjung

MEAN 3,07 Tinggi

Sumber : Hasil Penelitian Diolah

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa skor rata-rata faktor ancaman adalah

3,07 masuk kategori tinggi terletak pada interval 2,51-3,25 termasuk dalam kategori

tinggi. Hal ini menunjukkan Desa Wisata Ende memiliki tingkat ancaman yang tinggi

yang harus segera diatasi karena dapat mengganggu pengembangan Desa Wisata Ende.

Di Kabupaten Lombok Tengah memiliki destinasi Wisata yang lain yang meningkatkan
persaingan, berkembangnya objek wisata lain yang meningkatkan persaingan dengan

mean 3,10 dengan kategori tinggi.

Kurangnya daya beli pengunjung terhadap produk-produk lokal di Desa Wisata

Ende dengan mean 3,05 dengan kategori tinggi, hal ini menunjukkan begitu kurangnya

daya beli pengunjung dalam membeli produk-produk lokal desa, jadi para pengelola Desa

Wisata Ende harus melakukan terobosan dan penjualannya yang ekstra agar pengunjung

memiliki daya beli pada produk-produk lokal.

Kemudian bencana alam seperti gempa,longsor dan tsunami adalah salah satu ancaman

dengan mean 3,10 dan masuk kategori tinggi, tidak bisa dipungkiri ancaman bencana

alam merupakan salah satu penghambat pengembangan Desa Wisata. Kebijakan

pemerintah yang bertentangan dengan masyarakat Desa Ende juga merupakan salah satu

ancaman dengan mean 3,00 masuk kategori tinggi, kemudian ancaman selanjutanya

adalah Pengaruh globalisasi wisatawan asing mancanegara yang berkunjung ada pada

mean 3,10 termasuk pada kategori tinggi, hal ini pada dasarnya adalah sesuatu yang perlu

diwaspadai dengan baik.

Selanjutnya setelah melakukan Skoring, pada tabel 4.7 dan 4.8 kemudian dilakukan

penghitungan jumlah Bobot, Rating dan Skor dari Faktor Internal dan Eksternal.

Berikut adalah hasil perhitungan jumlah Bobot, Rating dan Skor pada tabel 4.7 dan 4.8

dibawah ini :
Tabel 4.7

Matrix Internal Factor Analysis Summary (IFAS)

Faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor

(BobotxRating)

Kekuatan

a) Kelestarian budaya yang masih terjaga

sangat baik
0,11 4 0,44

b) Memiliki panorama alam dan budaya 0,11 4 0,44

yang indah

c) Lokasinya strategis (Jarak tempuh objek

wisata yang dekat dengan bandara, kawasan


0,10 4 0,42
KEK Mandalika)

d) Masyarakat yang ramah terhadap

wisatawan
0,10 3 0,31

e) Kondisi Keamanan yang baik 0,09 3 0,28

JUMLAH SKOR KEKUATAN 1,88


Kelemahan

a) Kurangnya fasilitas penunjang wisata 0,10 3 0,29

(homestay, pusat souvenir, kafe,

restoran, plang penunjuk jalan

b) Tidak adanya akses sumber air yang

memadai (tidak ada PDAM)


0,09 3 0,27

c) Kemampuan berbahasa inggris/asing

masyarakat/pemuda Desa yang masih


0,09 3 0,27
belum memadai

d) Kurangnya promosi wisata yang

menarik pengunjung
0.10 4 0,38

e) Sistem pengolahan sampah yang 0,09 3 0,27

belum memadai

JUMLAH SKOR KELEMAHAN 1,49

JUMLAH KESELURUHAN 1 3,37

Sumber : Hasil Penelitian Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bobot dan rating faktor strategis internal

Desa Wisata Ende dimana pembobotan dilakukan dengan tujuan faktor-faktor tersebut
dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis. Pembobotan dalam faktor-faktor

strategis Desa Wisata Ende diperoleh dari bobot = m /m , mx : mean dari faktor x dan m :

mean total faktor strategis internal. Sedangkan tujuan rating adalah memberikan skala

mulai dari 4 sampai 1 berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap pengembangan Desa

Wisata Ende, dan untuk skor pembobotan untuk memperoleh total skor pembobotan Desa

Wisata Ende. Nilai total ini menunjukkan bagaimana Desa Wisata Ende bereaksi terhadap

faktor-faktor strategis internalnya.


Tabel 4.8

Matrix Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS)

Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Skor

(BobotxRating)

Peluang

a) Memberikan kesempatan kepada masyarakat 0,09 4 0,35

Desa Ende untuk memperoleh lapangan pekerjaan

b) Menjadi alternatife wisata setelah Desa Sade 0,11 4 0,42

c) Peningkatan produk dan atraksi wisata di Desa 0,11 4 0,46

Ende (peresean, gendang belek, pembuatan tenun

sasak)

d Meningkatkan promosi Desa Wisata Ende 0,11 4 0,43

dengan adanya website dan media social

e Adanya dukungan dari pemerintah dan dinas 0,10 3 0,31

terkait

JUMLAH SKOR PELUANG 1,97

Ancaman

a) Berkembangnya objek wisata lain yang 0,09 3 0,35

meningkatkan persaingan
b) Kurangnya daya beli pengunjung terhadap 0,09 3 0,42

produk-produk lokal

c) Bencana alam (gempa,longsor,tsunami) 0,09 3 0,46

d) Kebijakan pemerintah pusat dalam 0,09 3 0,43

pengembangan Desa Wisata Ende

e) Pengaruh globalisasi wisatawan asing 0,09 3 0,31

mancanegara yang berkunjung

JUMLAH SKOR ANCAMAN 1,39

JUMLAH KESELURUHAN 1 3,36

Sumber : Hasil Penelitian Diolah

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan analisis SWOT,

diperoleh nilai akhir dari kekuatan, kelemahan, peluang, dan

ancaman seperti pada tabel berikut ini :


Tabel 4.9

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Kekuatan, Kelemahan,

Peluang dan Ancaman

No. Internal Nilai

1 a) Kekuatan 1,88

b) Kelemahan 1,49

Eksternal Nilai

2 a) Peluang 1,97

b) Ancaman 1,39

Sumber : Hasil Penelitian Diolah

Dari uraian diatas tentang analisis SWOT, bahwa dalam kerangka strategi

keseluruhan, strategi dasar yang dapat direncanakan adalah menggunakan kesempatan

sebaik-baiknya, mencoba mengantisipasi dan menanggulangi ancaman, menggunakan

kekuatan sebagai modal dasar operasi dan memanfaatkannya semaksimal mungkin, serta

mengusahakan untuk mengurangi dan menghilangkan kelemahan yang masih ada. Terlihat

dari hasil perhitungan tersebut bahwa Desa Wisata Ende memiliki kekuatan yang lebih

dominan dibanding kelemahan dan peluang yang lebih besar dibanding ancamannya

dengan nilai sebagi berikut :

Kekuatan – Kelemahan (faktor internal) : 1,88 – 1,49 = 0,39

Peluang – Ancaman (faktor eksternal) : 1,97 – 1,39 = 0,58


Apabila nilai-nilai tersebut dimasukkan dalam Matrix Grand Strategy terlihat posisi

pengembangan sektor pariwisata di Desa Wisata Ende berada di posisi Strategi

Pertumbuhan, yaitu memanfaatkan seoptimal mungkin kekuatan dan peluang yang

dimiliki.

Berikut adalah bentuk Matrix Grand Strategy Desa Wisata Ende :

Gambar 4.1

Matrix Grand Strategy Desa Wisata Ende

Peluang
(Eksternal)
3.Turn-Arround 1.Agresif

KELEMAHAN KEKUATAN
0,58
(INTERNAL) (INTERNAL)
0,39

4.Defensif 2.Diversifikasi

Ancaman
(Eksternal)

Berdasarkan Matrix Grand Strategy diatas menunjukan bahwa titik

koordinat perhitungan internal dan eksternal adalah (0,39:0,58) berada pada kuadran I,

dimana situasi tersebut sangat menguntungkan karena memiliki kekuatan dan peluang

yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan Desa Wisata Ende. Strategi
yang dapat diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang

agresif (growth oriented strategy). Untuk mengatasi kondisi seperti ini maka rumusan

alternative strategi dari analisis internal dan eksternal dapat dilihat pada matriks SWOT

berikut:

Gambar 4.2

Matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threats) Desa Wisata Ende

Strenghts (S) Weakness (W)


IFAS
a) Kelestarian budaya yang a) Memberikan

masih terjaga sangat baik kesempatan kepada

b) Memiliki panorama alam masyarakat Desa

dan budaya yang indah Ende untuk

c) Lokasinya Strategis (Jarak memperoleh

tempuh objek wisata yang lapangan pekerjaan

dekat dengan Bandara, b) Menjadi alternative

kawasan KEK Mandalika) wisata setelah Desa

d) Masyarakat yang ramah Sade

terhadap wisatawan c) Peningkatan produk

e) Kondisi Keamanan yang dan atraksi wisata di

baik Desa

Ende(peresean,gend

EFAS ang

belek,pembuatan

tenun sasak)
d) Meningkatkan

promosi Desa

Wisata Ende dengan

adanya Website dan

media sosial

e) Adanya dukungan

dari pemerintah desa

dan dinas terkait


Opportunities (O) Strategi SO Strategi WO

a) Kurangnya fasilitas a. Memanfaatkan dukungan dari a. Menjalin kerja sama dengan

penunjang wisata (home pemerintah desa dan dinas terkait untuk investor untuk mengembangkan
mengembangkan dan mengelola objek wisata yang ada di Desa
stay, pusat souvenir,
potensi Desa Wisata Ende di Desa Wisata Ende
restoran, dan plang
Sengkol
penunjuk jalan) b. Mengikutsertakan peran

b) Tidak adanya akses b. Mengembangkan produk dan atraksi pemerintah dan masyarakat

sumber air yang wisata dengan memanfaatkan fasilitas lokal dalam melakukan promosi
penunjang yang lengkap dan panorama Desa Wisata Ende
memadai (tidak ada
alam dan budaya yang indah yang
PDAM)
dimiliki oleh Desa Wisata Ende
c) Kemampuan berbahasa

inggris/asing

masyarakat/pemuda

Desa yang masih belum

memadai

d) Kurangnya promosi

wisata yang menarik

pengunjung

e) Sistem pengolahan

sampah yang belum

memadai
Threats (T) Strategi ST Strategi WT

a) Berkembangnya objek a. mengoptimalkan fasilitas yang ada a. Mengatur atau menata ulang

wisata lain yang dan strategisnya lokasi dan akses ke sistem keamanan, plang

Desa Wisata Hijau Bilebante agar bisa penunjuk jalan dan kebersihan
meningkatkan
bersaing dengan destinasi desa wisata dikawasan Desa Wisata Ende
persaingan
lainnya.
b) Kurangnya daya beli b. Bekerjasama dengan s

pengunjung terhadap b. Menjalin kerja sama dengan kateholder supaya akses masuk

produk-produk lokal masyarakat dan pengunjung untuk menuju Desa Wisata Ende agar

menjaga kebersihan, keamanan dan diperbaiki supaya wisatawan


c) Bencana alam (gempa,
merawat keaslian objek wisata yang ada menuju Desa Wisata Ende
longsor,tsunami)
di Desa Wisara Ende merasa aman dan nyaman.
d) Kebijakan pemerintah

pusat dalam

pengembangan Desa

Wisata Ende

e) Pengaruh globalisasi

wisatawan asing

mancanegara yang

berkunjung

Berdasarkan hasil analisis SWOT di atas, maka dapat diketahui beberapa bentuk

strategi yang dapat diterapkan oleh Pemerintah dalam hal ini Pemerintah Desa Sengkol
dan Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah dan Masyarakat dengan uraian sebagai

berikut :

1. Strategi SO (Strengths and Opportunities) pengembangan Desa Wisata Ende yaitu

strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.

a. Memanfaatkan dukungan dari pemerintah desa dan dinas terkait untuk

mengembangkan dan mengelola potensi alam Desa Wisata Ende.

Pemanfaatan dukungan dari pemerintah desa dan dinas terkait untuk mengembangkan

potensinya dalam hal ini pemerintah Desa Sengkol untuk mengembangkan Desa Ende

agar mampu mendatangkan banyak pengunjung yang nanti akan berdampak terhadap

pendapatan masyarakat setempat.

b. Mengembangkan produk dan atraksi wisata dengan memanfaatkan fasilitas

penunjang yang lengkap dan panorama alam yang indah yang dimiliki oleh Desa

Wisata Ende.

Dengan mengembangkan produk dan atraksi wisata maka semakin menarik pula

suatu destinasi wisata dan tentunya semakin banyak pula wisatawan yang akan

datang. Desa Wisata Ende memiliki cukup banyak potensi wisata yang dapat

dikembangkan, jika hal ini dikembangkan dengan baik bukan tidak mungkin Desa

Wisata Ende akan menjadi destinasi favorit wisatawan untuk dikunjungi.

2. Strategi WO (Weakness and Opportunities) pengembangan Desa Ende, yaitu strategi

yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang.


a. Menjalin kerja sama dengan investor untuk mengembangkan objek wisata yang ada

di Desa Wisata Ende.

Investor adalah salah satu sosok penting dalam pembangunan, tempat wisata biasanya

menjadi tempat favorit para Investor untuk melakukan bisnis, jadi para pengelola Desa

Wisata Ende ini perlu juga untuk menjalin kerja sama dengan investor guna mengelola

dan mengembangkan tempat wisata ini agar menjadi lebih baik.

b. Mengikutsertakan peran pemerintah dan masyarakat lokal dalam melakukan

promosi Desa Wisata Ende.

Belum cukup jika suatu destinasi desa wisata hanya mengandalkan panorama

alamnya saja untuk mendatangkan banyak wisatawan, tentu butuh sentuhan promosi

yang menarik untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan, begitupun halnya

dengan Desa Wisata Ende ini perlu juga melibatkan pemerintah untuk

mempromosikan tempat wisata ini baik itu melalui sosial media, video, Koran, baliho

maupun Iklan di media cetak dan elektronik.

3. Strategi ST (Strenghts and Threats) pengembangan Desa Wisata Ende, yaitu strategi

yang memininmalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang.

a. Mengoptimalkan fasilitas yang ada dan strategisnya lokasi dan akses ke Desa

Wisata Ende agar bisa bersaing dengan destinasi desa wisata lainnya.

Tidak bisa dipungkiri semakin hari semakin banyak tempat wisata baru yang

mulai digemari oleh wisatawan, hal ini tentu menciptakan persaingan antara tempat

wisata, jadi Pengelola Desa Wisata Ende harus bisa dengan cermat mengoptimalkan
segala aspek kelebihan yang dimiliki oleh Desa Wisata Hijau Ende ini agar mampu

bersaing dengan tempat wisata lain.

b. Menjalin kerja sama dengan masyarakat dan pengunjung untuk menjaga

kebersihan, keamanan dan merawat keaslian objek wisata yang ada di Desa Wisara

Ende.

Masyarakat lokal dan pengunjung juga berperan penting dalam mengembangkan

Desa Wisata Ende dengan cara tidak berprilaku buruk terhadap fasilitas wisata, jadi

Pengunjung dan Masyarakat lokal harus senantiasi merawat area objek wisata agar

tetap bagus dan menarik bagi wisatawan.

4. Strategi WT (Weakness and Threats) pengembangan Desa Wisata Ende, Yaitu strategi

yang meminimalkan kelamahan dan menghindari ancaman.

a. Mengatur atau menata ulang sistem keamanan, plang penunjuk jalan dan kebersihan

dikawasan menuju Desa Wisata Ende.

Guna menyiasati sistem keamanan, plang penunjuk jalan dan kebersihan

dikawasan menuju Desa Wisata Ende, dikeluhkan pihak pengelola dan wisatawan

yang akan berkunjung dalam melaksanakan pengembangan, dalam hal ini peran

skateholder dalam pengembangan Desa Wisata Ende dalam menjaga keamanan dan

kebersihan supaya menjadi kawasan yang lebih baik sehingga dapat mengundang

wisatawan lebih banyak dan merasa nyaman jika berkunjung ke Desa Wisata Ende.

b. Bekerjasama dengan skateholder supaya akses masuk menuju Desa Wisata Ende

agar diperbaiki supaya wisatawan menuju Desa Wisata Ende merasa aman dan

nyaman.
Akses masuk yang baik ketempat wisata sangat berperan penting dalam mengundang

wisatawan, jika skateholder bekerjasama dengan baik untuk pengembangan Desa Wisata

Ende berjalan dengan baik dengan melakukan perbaikan infrastruktur maka wisatawan

akan banyak ingin berkunjung ke Desa Wisata Ende, maka akan membuka lapangan

pekerjaan dan usaha-usaha baru disekitar kawasan dengan demikian pendapatan daerah

dan pendapatan masyarakat akan meningkat.

Berdasarkan Keempat strategi di atas, tidak dapat dilakukan dalam waktu yang

bersamaan sehingga terlebih dahulu harus mencari strategi yang lebih diprioritaskan

untuk dilaksanakan terlebih dahulu. Dalam menentukan strategi pengembangan Desa

Wisata Ende di Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah yang berkembang dari segi

ekonomi. Berdasarkan pada hasil matriks SWOT, maka dapat diketahui penentuan

strategi prioritas dalam pengembangan Desa Wisata Ende agar berkembang dari segi

ekonomi, dengan melihat dari lingkungan internal dan eksternal, maka dari hasil

penelitian sebaiknya pemerintah dan masyarakat lokal menggunakan Strategi SO

(Strenghts and Opportunities) yang diprioritaskan untuk dilakukan lebih awal. Strategi

SO diarahkan untuk lebih memperkuat lagi kekuatan internal dengan memanfaatkan

peluang eksternal dalam membangun strategi pengembangan Desa Wisata Ende sebagai

kawasan Desa Wisata yang berkembang dari segi ekonomi.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah dipaparkan dapat ditarik

kesimpulan bahwa:

1. Faktor Pendorong pengembangan Desa Wisata Ende yang memperoleh kategori

sangat tinggi adalah Mempunyai manfaat yang baik bagi Lingkungan dan

Masyarakat, serta beberapa kekuatan lainya masuk dalam kategori tinggi seperti

Unik dan berbeda dengan jenis wisata lain, Lokasinya Strategis, Memiliki

panorama Alam yang indah dan Kondisi Keamanan yang baik

2. Faktor penghambat pengembangan adalah Promosi wisata yang belum maksimal,

Berkembangnya objek wisata lain yang meningkatkan persaingan dan batas

wilayah Desa Wisata Ende dengan lahan Masyarakat

3. Sesuai hasil analisis SWOT yang telah dilakukan dengan memprioritaskan

penggunaan Strategi SO (Strengths and Opportunities) yang berada pada

posisi Agresif oriented Growth, yaitu Kuadran I. Alternatif strategi yang

diterapkan adalah Memanfaatkan kebijakan pemerintah dalam hal ini pemerintah

lokal untuk mengembangkan dan mengelola potensi alam dan Meningkatkan

Produk dan atraksi wisata dengan memanfaatkan keunikan dan kelebihan Desa

Wisata Ende.
5.2 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan dalam penelitian yang dilakukan,

maka disarankan :

1. Kepada Dinas Pariwisata, Pemerintah Desa Sengkol, Masyarakat Lokal dan

Pengelola Desa Wisata Ende agar merencanakan pengembangan Produk dan

Atraksi wisata kedepanya dengan membuat sesuatu yang dapat menarik minat

wisatawan agar lebih ingin berkunjung seperti membuat promosi yang menarik

pengunjung, Mengadakan Event atau Festival Wisata, membuat fasilitas

pengunjung seperti home stay, toko souvenir, restouran,caffe,plang penunjuk

jalan, dan meningkatkan atraksi budaya seperti peresean,gendang belek,proses

pembuatan kain tenun. Hal ini tentunya akan menambah pendapatan masyarakat

sekitar dan meningkatkan PAD Desa Sengkol maupun Kabupaten Lombok

Tengah.

2. Menambah produk-produk lokal yang lebih kreatif sehingga daya beli pengunjung

terhadap produk-produk local semakin meningkat. Selain itu selalu mengingatkan

pengunjung agar menjaga Fasilitas wisata dengan tidak melakukan perbuatan

seperti tidak membuang sampah sembarangan pada objek wisata dan tidak

merusak fasilitas wisata yang ada.

3. Menggunakan media-media sosial ataupun internet untuk melakukan Promosi dan

mengenalkan potensi-potensi yang dimiliki oleh Desa Wisata Ende kepada

Masyarakat luas, memanfaatkan media-media sosial dan Internet ataupun Website

sehingga dapat menarik lebih banyak wisatawan khususnya wisatawan asing yang
jarang mengunjungi Desa Ende, dan juga media sosial bisa menarik pihak

swasta/investor untuk bekerjasama dalam pengembangan dan peningkatan Desa

Wisata Ende.

4. Untuk pengelola Desa Wisata Ende agar menjaga dan merawat Desa Wisata Ende

ini agar tetap terjaga keaslian dan keamananya agar tetap diminati oleh wisatawan

untuk tetap berkunjung dan juga bisa memanfaatkan pengembangan Desa Wisata

Ende ini untuk dapat melakukan kegiatan ekonomi agar dapat menambah

pendapatan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai