Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Saya mengharapkan kiranya makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk dan pedoman bagi pembaca dan seluruh rekan-rekan Mahasiswa-
mahasiswi S1 Keperawatan untuk menambah pengetahuan.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan kerena pengalaman yang saya miliki sangat kurang.
Oleh karena itu, saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Makassar,.... Juni 2017

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... i

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................. ii

A. LATAR BELAKANG............................................................................................ 1

B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................... 1

C. TUJUAN................................................................................................................. 1

D. MANFAAT............................................................................................................. 1

BAB 2 PEMBAHASAN................................................................................................... 2

A. PENGERTIAN NUTRISI...................................................................................... 2

B. SISTEM TUBUH YANG BERPERAN DALAM KEBUTUHAN NUTRISI...... 2

C. MCAM-MACAM NUTRISI.................................................................................. 4

D. METABOLISME................................................................................................... 8

E. MACAM-MACAM DIET...................................................................................... 9

F. MASALAH KEBUTUHAN NUTRISI................................................................. 9

G. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN UTRISI......................... 11

H. ASUHAN KEPERAWATAN PADA MASALAH KEBUTUHAN NUTRISI.... 12

BAB 3 PENUTUP............................................................................................................ 15

A. KESIMPULAN..................................................................................................... 15

B. SARAN................................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 16
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem
tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi digunakan untuk makanan sebagai pembentuk
energi, dimana setiap jaringan dalam tubuh bekerja dengan baik.

B. Rumusan masalah

Rumusan masalah dari makalah ini adalah:

1. Apa pengertian nutrisi?

2. Bagaimana sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan nutrisi?

3. Apa saja macam-macam nutrisi?

4. Bagaimana cara kerja metabolisme?

5. Apa saja macam-macam diet?

6. Apa saja masalah kebutuhan nutrisi?

7. Faktor apa saja yang mempengaruhi kebutuhan utrisi?

8. Bagaimana asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi?


C. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian nutrisi

2. Untuk mengetahui sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan nutrisi

3. Untuk mengetahui macam-macam nutrisi

4. Untuk mengetahui cara kerja metabolisme

5. Untuk mengetahui macam-macam diet

6. Untuk mengetahui masalah kebutuhan nutrisi

7. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kebutuhan utrisi

8. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi

D. Manfaat

Manfaat dari makalah ini adalah:

1. Menambah pengetahuan mengenai kebutuhan nutrisi.

2. Dapat memberi pengetahuan lebih bagi masyarakat mengenai kebutuhan nutrisi.

BAB 2

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN NUTRISI

Alimul H. (2006). Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang
bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh.

Alimul H. (2006). Nutrien merupakan zat gisi yang terdapat dalam makanan.

B. SISTEM TUBUH YANG BERPERAN DALAM KEBUTUHAN NUTRISI


Hidayat & Uliyah (2015). Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem
pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ aksesori. Saluran pencernaan dimulai dari
mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ aksesori terdiri dari hati, kantong empedu, dan
pankreas. Ketiga organ ini membantu terlaksananya sistem pencernaan makanan secara kimiawi.

1. Saluran Pencernaan

a. Mulut

Amalia 2013 Makalah Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi. Mulut merupakan bagian awal dari saluran
pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar (vestibula), yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir, dan pipi,
serta bagian dalam yang terdiri dari rongga mulut.

b. Faring dan esofagus

Amalia 2013 Makalah Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi. Faring merupakan bagian saluran pencernaan
yang terletak di belakang hidung, mulut, dan laring. Faring berbentuk kerucut dengan bagian terlebar di
bagian atas yang berjalan hingga vertebrae servikal keenam. Faring langsung berhubungan dengan
esophagus, sebuah tabung yang memiliki otot dengan panjang ±20-25 cm yang terletak di belakang
trachea dan di depan tulang punggung, kemudian masuk melalui toraks menembus diafragma yang
berhubungan langsung dengan abdomen dan menyambung dengan lambung.

Esophagus merupakan bagian yang menghantarkan makanan dari faring menuju lambung, bentuknya
seperti silinder yang berongga dengan panjang 2 cm. Kedua ujungnya dilindungi oleh sphincter. Dalam
keadaan normal sphincter bagian atas selalu tertutup, kecuali bila ada makanan masuk ke dalam
lambung. Keadaan ini bertujuan untuk mencegah gerakan balik ke organ bagian atas, yaitu esophagus.
Proses penghantaran makanan dilakukan dengan kerja peristaltic.

c. Lambung

Amalia 2013 Makalah Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi. Lambung merupakan bagian saluran pencernaan
yang terdiri atas bagian atas (disebut fundus), bagian utama, dan bagian bawah yang horizontal (disebut
antrum pilorik). Lambung ini berhubungan langsung dengan esophagus melalui orifisium kardia dan
dengan duodenum melalui orifisium pilorik.
Lambung memiliki fungsi sebagai berikut :

· Fungsi motoris adalah menampung makanan, memecsssah makanan menjadi partikel kecil, dan
mencampurnya dengan asam lambung.

· Fungsi sekreasi dan pencernaan adalah mensekresi pepsinogenrennin, dan lipase. Pepsinogen
diaktifkan oleh HCl menjadi pepsin yang dapat memecah protein menjadi proteosa dan peptone.

d. Usus halus

Amalia 2013 Makalah Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi. Usus halus terletak di daerah umbilicus dan
dikelilingi oleh usus besar. Usus halus merupakan tabung berlipat-lipat dengan panjang ± 2,5 m dalam
keadaan hidup. Pada dinding usus halus, khususnya mukosa, terdapat beberapa nodula jaringan limfa
yang disebut kelenjar soliter yang berfungsi sebagai pelindung terhadap infeksi. Pada umumnya, fungsi
usus halus adalah mencerna dan meng absorpsi chime dari lambung. Zat makanan yang telah halus
diabsorpsi di dalam usus halus, yakni pada duodenum. Di sini terjadi absorpsi besi, kalsium dengan
bantuan vitamin D, serta vitamin A,D,E dn K dengan bantuan empedu dan asam folat.

e. Usus besar

Amalia 2013 Makalah Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi. Usur besar (kolon) merupakan kelanjutan dari
usus halus, mulai dari katup ileokolik atau ileosaekal sebagai tempat lewatnya makanan. Fungsi utama
usus besar adalah mengabsorsi air (± 90%), elektrolit, vitamin, dan sedikit glukosa.

2. Organ aksesori

f. Hati

Hidayat & Uliyah (2015). hati merupakan kelenjar terbesar didalam tubuh yang terletak di bagian paling
atas rongga abdomen, disebelah kanan di bawah diafragma, dan memiliki berat kurang lebih 1.500 gram
(kira-kira 2,5% orang dewasa). Hati terdiri atas dua lobus, yaitu lobus kanan dan kiri yang dipisahkan
oleh ligamen falsiformis. Pada lobus kanan bagian belakang kantong empedu terdapat sel yang bersifat
fagositosis terhadap bakteri dan benda asing lain dalam darah. Fungsi hati adalah menghasilkan cairan
empedu, fagositosis bakteri, dan benda asing lainnya, memproduksi sel darah merah, dan menyimpan
glikogen.

g. Kantong empedu
Hidayat & Uliyah (2015). Kantong empedu merupakan sebuah organ berbentuk seperti kantong yang
terletak dibawah kanan hati atau lekukan permukaan bawah hati sampai pinggiran depan yang memiliki
panjang 8-12 cm dan berkapasitas 40-60 cm3. Fungsi kantong empedu adalah tempat menyimpan cairan
empedu, memekatkan cairan empedu yang berfungsi memberi pH sesuai dengan pH optimum enzim-
enzim pada usus halus, mengemulsi garam-garam empedu, mengelmusi lemak, mengekskresi beberapa
zat yang tak digunakan oleh tubuh, dan memberi warna pada feses, yaitu kuning kehijau-hijauan
(dihasilkan oleh pigmen empedu). Cairan empedu mengandung air, garam empedu, lemak, kolesterol,
pigmen fosfolipid, dan sedikit protein.

h. Pankreas

Hidayat & Uliyah (2015). Pankreas merupakan kelenjar yang strukturnya sama seperti kelenjar ludah dan
memiliki panjang kurang lebih 15 cm. Pankreas memiliki dua fungsi, yaitu fungsi eksokrin yang
dilaksanakan oleh sel sekretori yang membentuk getah pankreas berisi enzim serta elektrolit dan fungsi
endokrin yang tersebar diantara alveoli pankreas.

C. MCAM-MACAM NUTRISI

1. Karbohidrat

Sediaoetama,M.Sc. (2010) Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organik yang
mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda meski terdapat persamaan-persamaan dari sudut
kimia dan fungsinya.

a. Jenis-jenis karbohidrat

Kerbohidrat yang terdapat di dalam makanan pada umumnya hanya tiga jenis, ialah monosakarida,
disakarida, dan poliakarida. Mono dan disakarida terasa manis, sedangkan polisakarida tidak
mempunyai rasa (tawar).

b. Sumber karbohidrat

Sumber utama karbohidrat didalam makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan, dan hanya sedikit saja
yang termasuk bahan makanan hewani. Didalam tumbuhan karbohidrat mempunyai dua fungsi utama,
ialah sebagai simpanan energi dan sebagai penguat struktur tumbuhan tersebut. Yang merupakan
sumber energi terutama terdapat dalam bentuk zat tepuntng (amylum) dan zat gula (mono dan
disakarida).

Karbohidrat nabati didalam makanan manusia terutama berasal dari tumbuhan, yaitu biji, batang dan
akar. Sumber yang kaya akan karbohidrat umunya termasuk bahan makanan pokok.
Proverawati & Kusuma wati (2011) Ilmu gizi untuk keperawatan & gizi kesehatan. Hampir 50%
karbohidrat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan adalah selulosa,karena selulosa merupakan bagian
yang terpenting dari dinding sel tumbuh-tumbuhan. Selulosa tidak dapat dicerna oleh tubuh
manusia,oleh karena tidak ada enzim untuk memecah selulosa. Meskipun tidak dapat dicerna,selulosa
berfungsi sebagai sumber serat yang dapat memperbesar volume dari feses,sehingga akan
memperlancar defekasi.

Sediaoetama,M.Sc. (2010) Karbohidrat hewani berbentuk glikogen,terutama terdapat didalam otot


(daging dan hati). Namun demikian jumlahnya terbatas,dan setelah binatang mati,glikogen mengalami
penguraian sehingga didalam daging praktis menjadi nol,ketika sampai didapur untuk dimasak.

- Proverawati & Kusuma wati (2011) Fungsi karbohidrat didalam tubuh Sebagai sumber energi (1
gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori) bagi kebutuhan sel-sel jaringan tubuh.

- Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil energi.

- Apabila karbohidrat yang dikonsumsi tidak mencukupi untuk kebutuhan energi tubuh dan jika
tidak cukup terdapat lemak didalam makanan atau cadangan lemak yang disimpan didalam tubuh,maka
protein akan menggantikan fungsi karbohidrat sebagai penghasil energi.

- Membantu metabolisme lemak dan protein,sehingga dapat mencegah terjadinya ketosis dan
pemecahan protein yang berlebihan.

- Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus didalam tubuh. Laktosa misalnya berfungsi
membantu penyerapan kalsium. Ribosa merupakan komponen yang penting dalam asam nukleat.

- Bahan pembentuk asam amino esensial,metabolisme normal lemak,menghemat


protein,meningkatkan pertumbuhan bakteri usus,mempertahankan gerak usus,meningkatkan konsumsi
protein,mineral,dan vitamin B.

2. Lipid

Hidayat & Uliyah (2015) Pencernaan lemak dimulai dalam lambung (walaupun hanya sedikit), karena
dalam mulut tidak ada enzim pemecah lemak. Lambung mengeluarkan enzim lipase untuk mengubah
sebagian kecil lemak menjadi asam lemak dan gliserin, kemudian di angkut melalui getah bening dan
selanjutnya masuk kedalam peredaran darah untuk kemudian tiba di hati. Sintesis kembali terjadi dalam
saluran getah bening, mengubah lemak gliserin menjadi lemak seperti aslinya.

Penyerapan lemak dilakukan secara pasif setelah lemak diubah menjadi gliserol asam lemak. Asam
lemak mempunyai sifat empedu, asam lemak yang termulsi ini mampu diserap melewati dinding usus
halus. Penyerapan membutuhkan tenaga, lagi pula tidak semua lemak dapat diserap, maka penyerapan
lemak dikatakan dengan cara aktif selektif.

3. Protein
Pudjiadi, 2001 Konsep Dasar Kebutuhan Nutrisi. Merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam
pembentukan protoplasmasel, selain itu tersedianya protein dalam jumlah yang cukup penting untuk
pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan untuk keseimbangan osmotik. Protein ini
terdiri dari 24 asam amino diantaranya 9 asam amino esensial diantaranya thrionin, valin, leusin,
isoleusin, lisin, triftofan, penilalanin, metionin dan histidin, selebihnya asam amino non esensial. Jumlah
protein dalam tubuh tersebut harus tersedia dalam jumlah yang cukup apabila jumlahnya berlebih atau
tinggi dapat memperburuk insufisiensi ginjal demikian juga apabila jumlahnya kurang maka dapat
menyebabkan kelemahan, edema, dapat kwhashiokor apabila kekurangan protein saja tetapi jika
kekurangan protein dan kalori menyebabkan marasmus.

4. Mineral

https://nutrisisempurnaindonesia.wordpress.com/about/

Mineral adalah unsur logam dalam jumlah yang sedikit yang sangat penting untuk pertumbuhan gigi dan
tulang yang sehat. Mineral juga membantu dalam aktifitas sel yang berfungsi seperti enzim, kontraksi
otot, reaksi dan transmisi syaraf, kekebalan tubuh, dan pembekuan darah. Mineral-mineral utama,
kecuali sulfur, berada dalam tubuh dalam bentuk ion. Sodium, potasium, magnesium dan kalsium
sebagai ion positif sedangkan klorid dan fosfat sebagai ion negatif. Garam mineral terurai dalam cairan
tubuh dan membantu mengatur keseimbangan cairan tubuh, tekanan osmosis, keseimbangan asam
tubuh.

Sulfur dan zat besi menjadi bagian dari molekul organik dalam tubuh. Sulfur berfungsi sebagai bagian
yang tak terpisahkan dari thiamin, biotin, dan asam pantothenic dan asam amino jenis methionine,
cysteine, dan cystine. Zat besi yang merupakan bagian dari Hemoglobin, dan yodium yang menjadi
komponen dari hormon thyroid yang membantu mengatur proses metabolisme tubuh. Mineral lain
seperti phosphate menjadi phospolipid yang menyusun membran sel dan bahan genetik (DNA dan RNA),
serta molekul energi tinggi adenosin trifosfat (ATP).

Berbeda dengan Karbohidrat, Lemak atau Protein, mineral merupakan elemen anorganik sederhana
yang tidak dihasilkan tubuh dan bukan sumber energi. Mineral menyusun 4-6 persen dari berat tubuh.
Hampir setengah dari mineral tubuh adalah Kalsium dan sepertiganya terdiri dari Fosfor (pospat).
Sisanya terbentuk dari mineral yang berasal dari makanan yang dikonsumsi. Mineral tidak hanya
menjadi bagian penting dari pembentukan dan kekuatan gigi dan tulang, tapi juga berfungsi luas dalam
metabolisme. Dalam proses metabolisme, mineral berfungsi sebagai elektrolit yang mengendalikan
pergerakan air dari dan ke dalam sel, sebagai bagian dari sistem enzim dan sebagai konstituen dari
berbagai molekul organik.

Berdasarkan jumlah yang ada dan dibutuhkan tubuh, mineral dibagi menjadi tiga golongan :

a. Macromineral; yaitu mineral yang dibutuhkan tubuh lebih dari 100 miligram perhari. Terdiri dari
Kalsium, Fosfor, Magnesium, Sulfur, Sodium, Chloride dan Potassium.
b. Micromineral; yaitu mineral yang dibutuhkan tubuh sekitar 15 miligram perhari. Terdiri dari zat
besi, zinc, tembaga, mangan, yodium, selenium, fluoride, molybdenum, chromium dan Kobalt (sebagai
bagian dari molekul vitamin B12).

c. Ultratracemineral adalah istilah yang digunakan untuk menamakan mineral yang terdapat dalam
makanan dalam jumlah yang sangat kecil (microgram sehari). Contohnya adalah arsenic, boron, nickel,
silicon, dan vanadium. Fungsi dan kegunaan dari kelompok mineral ini sampai sekarang belum jelas.

Kadar mineral dalam satu jenis makanan berbeda-beda tergantung dari kondisi dimana makanan
tersebut tumbuh atau berada. Mineral tidak hilang karena proses pemasakan. Bahkan apabila suatu
makanan dibakar, kandungan mineral dalam abu dan sisa pembakaran makanan tersebut tidak berubah.

5. Vitamin

Triana, 2006 macam-macam vitamin dan fungsinya dalam tubuh manusia.

Vitamin merupakan nutrien organik yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk berbagai fungsi
biokimiawi dan yang umumnya tidak disintesis oleh tubuh sehingga harus dipasok dari makanan.
Vitamin yang pertama kali ditemukan adalah vitamin A dan B, dan ternyata masing-masing larut dalam
lemak dan larut dalam air. Kemudian ditemukan lagi. Vitamin-vitamin yang lain yang juga bersifat larut
dalam lemak atau larut dalam air. Sifat larut dalam lemak atau larut dalam air dipakai sebagai dasar
klasifikasi vitamin.Vitamin yang larut dalam air, seluruhnya diberi symbol anggota B kompleks kecuali
(vitamin C ) dan vitamin larut dalam lemak yang baru ditemukan diberi symbol menurut abjad (vitamin
A,D,E,K).Vitamin yang larut dalam air tidak pernah dalam keadaan toksisitas di didalam tubuh karena
kelebihan vitamin ini akan dikeluarkan melalui urin.

D. METABOLISME

Potter & Perry (2012) Nutrien diabsorpsi dalam intestin, termasuk air yang ditransportasikan melalui
sistem sirkulasi ke jaringan tubuh. Melalui perubahan kimia dari metabolisme nutrien diubah ke jumlah
substansi yang diperlukan oleh tubuh. Karbohidrat, protein, dan lemak melakukan metabolisme untuk
menghasilkan energi kimia dan mempertahankan keseimbangan antara pembentukan dan pemecahan
jaringan. Untuk melakukan kerja tubuh, maka energi kimai diproduksi oleh metabolisme diubah ke tipe
energi lain oleh jaringan yang berbeda. Kontraksi otot melibatkan energi mekanik, fungsi sistem saraf
melibatkan energi listrik, dan mekanisme produksi panas melibatkan energi panas.

Dua tipe dasar metabolisme adalah anabolisme dan katabolisme. Anabolisme merupakan produksi dari
substansi kimia yang lebih kompleks dengan sintesis nutrien. Katabolisme merupakan pemecahan
substansi kimia menjadi substansi yang lebih sederhana. Walaupun katabolisme memproduksi beberapa
energi, kedua proses tersebut memerlukan energi, yang harus tersedia dari makanan atau sumber
energi yang tersimpan.

E. MACAM-MACAM DIET
1. Diet Wanita Hamil

Hidayat & Uliyah (2015) Pada wanita, masa hamil merupakan masa yakni unsur-unsur gizi diperlukan
jauh lebih banyak dari pada yang diperlukan dalam keadaan biasa. Selain untuk kebutuhan tubuh sendiri,
unsur-unsur ini diperlukan oleh janin agar dapat tumbuh dengan pesat.

2. Diet Ibu yang sedang Menyusui

Hidayat & Uliyah (2015) Wanita yang selama hamil dan masa menyusui mendapat asupan gizi dengan
baik, maka mempunyai kemungkinan lebih besar untuk menghasilkan air susu dalam jumlah yang
maksimal, yang sangat bermanfaat bagi bayinya.

F. MASALAH KEBUTUHAN NUTRISI

Hidayat & Uliyah (2015) Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan
kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner, kanker, dan
anoreksia nervosa.

1. Kekurangan nutrisi

Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal)
risiko penurunan berat badan akibat ketidakcukupan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.

Tanda klinis:

a. Berat badan 10-20% dibawah normal.

b. Tinggi badan dibawah ideal.

c. Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar.

d. Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot.

e. Adanya penurunan albumin serum.

f. Adanya penurunan transferin.

Kemungkinan penyebab:

a. Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kakori akibat penyakit infeksi atau
kanker.

b. Disfagia karena adanya kelainan persarafan.

c. Penurunan absorpsi nutrisi akibat penyakit crohn atau inteloransi laktosa.

d. Nafsu makan menurun.


2. Kelebihan nutrisi

Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai risiko peningkatan
berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara berlebih.

Tanda klinis:

a. Berat badan lebih dari 10% berat ideal.

b. Obesitas (lebih dari 20% berat ideal).

c. Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita.

d. Adanya jumlah asupan yang berlebihan.

e. Aktivitas menurun atau monoton.

Kemungkinan penyebab:

a. Perubahan pola makan.

b. Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman.

3. Obesitas

obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20% berat badan
normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan metabolisme karena kalebihan asupaasupan kalori
dan penurunan dalam penggunaan kalori.

4. Malnutrisi

Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada tingkat seluler atau
dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala
umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang cukup atau asupan kurang dari
kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membran mukosa,
konjungtiva, dan lain-lain.

5. Diabetes melitus

Diabetes melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya gangguan
metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.

6. Hipertensi

Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah pemenuhan
kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup
yang berlebihan.
7. Penyakit jantung koroner

Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh adanya peningkatan
kolesterol darah dan merokok. Saat ini, gangguan ini sering dialami karena adanya perilaku atau gaya
hidup yang tidk sehat, obesitas, dan lain-lain.

8. Kanker

Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh konsumsi lemak secara berlebihan.

9. Anoreksia nervosa

Anoreksia nervosa merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan berkepanjangan, ditandai
dengan adanya kontipasi, pembengkakan badan, nyeri abdomen, kedinginan, letargi, dan kelebihan
energi.

G. FAKTOR YANG MEMPENGARRUHI KEBUTUHAN UTRISI

1. Pengetahuan

Hidayat & Uliyah (2015) Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat
memengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebebkan oleh kurangnya informasi sehingga
dapat terjadi kesalahan dalam memahami kebutuhan gizi.

2. Prasangka

Hidayat & Uliyah (2015) Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat
memengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, dibeberapa daerah, tempe yang merupakan sumber
protein yang paling murah, tidak dijadikan bahan makanan yang layak untuk dimakan karena
masyarakat menganggap bahwa mengonsumsi makanan tersebut dapat merendahkan derajat mereka.

3. Kebiasaan

Hidayat & Uliyah (2015) Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu
juga dapat memengaruhi status gizi. Misalnya, di beberapa daerah, terdapat larangan makan pisang dan
pepaya bagi para gadis remaja. Padahal, makan tersebut merupakan sumber vitamin yang sangat baik.
Ada pula larangan makan ikan bagi anak-anak karena ikan dianggap dapat mengakibatkan cacingan,
padahal ikan merupakan sumber protein yang sangat baik bagi anal-anak.

4. Kesukaan

Hidayat & Uliyah (2015) Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan
kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup.
Kesukaan dapat mengakibatkan merosotnya gizi pada remaja bila nilai gizinya tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Saat ini, para remaja di kota-kota besar di negara kita memiliki kecenderungan menyenangi
makanan tertentu secara berlebihan, seperti makanan cepat saji (junkfood), bakso, dan lain-lain.
Makanan-makanan ini tentu saja dapat berdampak buruk bagi kesehatan mereka jika dikonsumsi terlalu
sering dan berlebihan karena tidak memiliki asupan gizi yang baik.

5. Ekonomi

Hidayat & Uliyah (2015) Status ekonomi dapat memenuhi perubahan status gizi karena penyediaan
makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Oleh karena itu, masyarakat dengan
kondisi perekonomian yang tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya
dibandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.

H. ASUHAN KEPERAWATAN PADA MASALAH KEBUTUHAN NUTRISI

1. Pengkajian Keperawatan

Hidayat & Uliyah (2015) Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat meliputi
pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik secara umum yang berhubungan dengan
kebutuhan nutrisi.

2. Analisis Diagnosis Keperawatan

Hidayat & Uliyah (2015) Diagnosis keperawatan yang kemungkinan terjadi pada masalah kebutuhan
nutrisi, sebagaimana dalam NANDA-Internasional 2012-2014, tersaji pada tabel 16.11. FOTO TABEL

3. Perencanaan Keperawatan

Tujuan:

a. Meningkatkan nafsu makan apabila nutrisi kurang.

b. Membantu memenuhi kebutuhan nutrisi.

c. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parenteral.

Rencana tindakan:

a. Monitor perubahan faktor yang menyebabkan terjadinya kekurangan kebutuhan nutrisi atau
kelebihannya dan status kebutuhan nutrisinya.

b. Kurangi faktor yang memengaruhi perubahan nutrisi.

c. Ajarkan untuk merencanakan makanan.

d. Kaji tanda vital dan bising uus.


e. Monitor glukosa, elektrolit, albumin, dan hemoglobin.

f. Berikan pendidikan tentang cara diet, kebutuhan kalori, atau tindakan lainnya.

4. Pelaksanaan (Tindakan) Keperawatan

a. Pemberian nutrisi melalui parenteral

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-srisulastr-5283-2-bab2.pdf

Nutrisi parenteral adalah suatu bentuk pemberian nutrisi yang diberikan langsung melalui pembuluh
darah tanpa melalui saluran pencernakan (Wiryana, 2007). Nutrisi parenteral diberikan apabila usus
tidak dipakai karena suatu hal misalnya: malformasi kongenital intestinal, enterokolitis nekrotikans, dan
distress respirasi berat. Nutrisi parsial parenteral diberikan apabila usus dapat dipakai, tetapi tidak dapat
mencukupi kebutuhan nutrisi untuk pemeliharaan dan pertumbuhan ( Setiati, 2000). Tunjangan nutrisi
parenteral diindikasikan bila asupan enteral tidak dapat dipenuhi dengan baik.

b. Pemberian Nutrisi Melalui Enteral

Lidia Nafratilofa (2013) Nutrisi enteral adalah nutrisi yang diberikan pada pasien yang tidak dapat
memenuhi kebutuhan nutrisinya melalui rute oral, formula nutrisi diberikan melalui selang ke dalam
lambung (gastric tube), nasogastrik tube (NGT), atau jejunum dapat secara manual maupun dengan
bantuan pompa mesin (Dietitisan Association of Australia, 2011).

BAB 3

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Kesimpulan dari makalah ini adalah Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan
organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi
digunakan untuk makanan sebagai pembentuk energi, dimana setiap jaringan dalam tubuh bekerja
dengan baik. Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan
yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ aksesori.

Macam-macam nutrisi terdiri dari karbohidrat, lipid, protein, mineral, dan vitamin. Gangguan kebutuhan
nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, diabetes melitus, hipertensi,
jantung koroner, kanker, dan anoreksia nervosa. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah
Pengetahuan, prasangka, kebiasaan, kesukaan, ekonomi.

B. SARAN

Saran dari makalah ini adalah setiap manusia membutuhkan nutrisi sebagai pembentuk energi agar
setiap jaringan dalam tubuh bekerja dengan baik. Oleh sebab itu setiap orang harus terpenuhi
kebutuhan nutrisinya, dengan makan makanan yang memiliki gizi seimbang.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad S. (2010). Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa & Profesi. Jakarta: Dian Rakyat.

Hidayat, Uliyah. (2015). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.

Proverawati, Kusumawati. (2011). Ilmu Gizi untuk keperawatan & Gizi kesehatan.

Yogyakarta: Nuha Medika.

Alimuh H. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi, Konsep, dan Proses

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Potter, Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktek.

(ed. 4). Jakarta: EGC.


http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-srisulastr-5283-2-bab2.pdf.

Hal. 13-14. Diperoleh tanggal 28 mei 2017.

digilib.unimus.ac.id/download.php?id=4440. Hal. 6. Diperoleh tanggal 28 mei 2017.

Vivi T. (2006). Macam-macam Vitamin dan Fungsinya Dalam Tubuh Manusia.

jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/article/view/9. Hal. 1-8. Diperoleh tanggal

04 juni 2017.

Lidia L. (2013). Pemberian nutrisi melalui continous feeding untuk Menghindari gejala

gastro-oesophageal reflux padaKlien dengan gastrektomi.

Digital lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351592-PR-Lidia%20Nafratilofa.pdf. Hal. 20.

Diperoleh tanggal 04 juni 2017.

Riezkhy A. (2013). Makalah Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi.

https://riezkhyamalia.wordpress.com/2013/10/20/makalah-pemenuhan-kebutuhan- nutrisi/. Hal. 8-9.


Diperoleh tanggal 04 juni 2017.

Anda mungkin juga menyukai