Majalah Fakpi 01 PDF
Majalah Fakpi 01 PDF
KONTRAKPEMERINTAH
Kegiatan IAPI - Audiensi dengan Kepala LKPP
Diskusi kontrak di Poso Sulteng
Kiprah FAKPI
Sosialisasi
IAPI pusatPerpres 16 Tahun 2018 oleh Dpp Iapi Di Jakarta Diskusi kontrak di Papua
1 - 3 APRIL 2020
Jogja Expo Center (JEC)
Yogyakarta
GR TEM
AT P
IS! AT
DA TE
Main Stage
FT RBA
AR T
Sesi 1 Speaker: Kepala LKPP**
SE AS*
"Kebijakan Pengadaan Barang dan
GE
RA
Jasa di Era Generasi 4.0"
.
Sambutan Pejabat Tinggi Provinsi D.I. Yogyakarta
Perubahan Kontrak 30
Mudjisantosa
P uji Syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena majalah
FAKPI (Forum Ahli Kontrak Pemerintah Indonesia) edisi perdana yang
bertepatan dengan Ulang Tahun Fakpi Yang Pertama Tahun 2019 telah terbit.
Majalah FAKPI adalah majalah yang menerbitkan artikel tentang pengadaan
pemerintah yang merupakan hasil karya, kajian dan pengembangan yang
telah dilakukan oleh teman teman anggota Fakpi dan terbuka bagi para
sahabat yang bukan anggota Fakpi.
Dengan hadirnya majalah ini, diharapkan akan semakin terjalin hubungan
yang baik antara sesama anggota, insan pengadaan maupun masyarakat
pada umumnya.
Melalui majalah ini juga akan menjadi salah satu referensi dan sumber
informasi penting dalam memperkaya pengetahuan masyarakat mengenai
kontrak pemerintah, dan seputar pengadaan barang dan jasa pemerintah,
pengetahuan bagi pembacanya serta dapat memberi andil besar terciptanya
perbaikan tata kelola pengadaan pemerintah.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada pihak yang menggelola dan
para penulis yang telah berpartisipasi memberi kontribusi berupa karya
terbaiknya yang dapat bermanfaat menuju pengadaan yang kredibel.
Mohon masukan dan saran untuk pengembangan dan kesempurnaan
majalah Fakpi. Semoga bermanfaat, Fakpi terus berkarya dan berkontribusi
buat bangsa.
KONTRAK
PENGADAAN
BAHAN
PEMELIHARAAN
JALAN
2. Batching Plant
Perkembangan kini hampir seluruh industri telah mengalami kemajuan
pesat, tak ketinggalan juga pada dunia konstruksi, salah satu yang akan kami
bahas di sini yaitu mengenai batching plant, tempat paling fundamental
dalam pembuatan ready mix
Batching plant adalah lokasi khusus untuk pembuatan beton readymix,
memiliki beberapa komponen untuk mencampur material-material
beton, Istilah lain sering pula disebut dengan pabrik beton dimana
terjadi pencampuran dan pengadukan beton yang akan digunakan untuk
kepentingan konstruksi berbagai proyek, baik itu landasan bandara, jalan
raya, maupun perumahan.
Pada umumnya, kapasitas dari pabrik beton tersebut sangat tinggi,
sehingga memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan beton dalam jumlah
EKONOMI
Harga bahan konstruksi selalu mengikuti hokum ekonomi yaitu
permintaan dan penawaran. Jika permintaan tinggi dan penawaran rendah
(bahan tidak tersedia cukup dipasar bebas) maka harga bahan konstruksi
semakin tinggi dan sebaliknya. Agar diperoleh bahan konstruksi yang murah
maka sumber alam suatu daerah harus disurvey depositnya. Jika depositnya
sangat banyak maka bahan konstruksi tersebut merupakan salah satu
pilihan utama.
Karena bahan konstruksi yang dipergunakan di dalam pekerjaan harus
memenuhi standar teknis dan ekonomis.
PERMASALAHAN
Dalam pelaksanaan pemeliharaan jalan yang harus terselenggara selama
satu tahun penuh, dan dimulai dari awal tahun anggaran (tanggal 1 Januari),
dalam proses pengadaan bahan perkerasan jalan, menemui beberapa
permasalahan sebagai berikut:
1. Pengesahan Anggaran dalam tempo sesingkat-singkatnya beserta
penyiapan dokumen-dokumennya.
2. Proses pengadaan barang dan jasa yang tepat
3. Banyak supplier/distributor bukan sebagai distributor utama sehingga
mengakibatkan harga material lebih mahal
4. Ketakutan pelanggaran hukum para pihak
2. Harga Satuan;
Kontrak pengadaan dengan harga satuan yang tetap untuk setiap satuan
atau unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu atas penyelesaian
seluruh pekerjaan dalam batas waktu yang ditetapkan, dengan ketentuan:
a. Volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada saat
kontrak ditandatangani;
b. Pembayaran berdasarkan hasil pengukuran bersama atas realisasi
volume pekerjaan; dan
c. Nilai akhir kontrak ditetapkan setelah pekerjaan selesai.
3. 12Penganggaran
| Edisi 01 Tahun 2019
3. Penganggaran
3. Penganggaran
4. Surat Perjanjian
DAFTAR PUSTAKA
1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
2. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah No. 9 Tahun
2018 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia.
3. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah No. 11
Tahun 2018 Tentang Katalog Elektronik.
4. Direktorat Jenderal Bina Marga, Spesifikasi Umum untuk Konstruksi Jalan dan
Jembatan Tahun 2018
5. American Asociation of State Highway and Transportasion Officialls, Standard
Specification for Transportation Materials and Methods of Sampling and Testing,
Washington DC, 1994
6. Asphalt Institue, The Asphalt Handbook, Manual Series No. 4, Maryland, 1989
7. Krebs, Robert D., Walker Richarlarkson H, Highway Engineering, John Wiley and
Sons, New York, 1982
8. Road Research Laboratory, Bituminious Materials in Road Construction,
London, 1982
DENGAN
SIAPA ANDA
BERKONTRAK ?
1 Josep-Lluis Ferrer-Gomila, A fair contract signing protocol with blockchain support, https://doi.
org/10.1016/j.elerap.2019.100869
2 Yoon-jung Kim, Mack Joong Choi, Contracting-out public-private partnerships in mega-scale
developments:The case of New Songdo City in Korea, https://doi.org/10.1016/j.cities.2017.07.021
3 Direktorat Penanganan Permasalahan Hukum, 7 Masalah Sengketa Kontrak, LKPP, Kegiatan Workshop
Ahli Kontrak Tentang Tata Cara Penyusunan Rancangan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Tahun 2019 Batam, 28 Februari 2019 – 01 Maret 2019.
4 https://id.wikipedia.org/wiki/Fisiognomi
5 https://www.kaskus.co.id/thread/51516be0e374b41245000018/cara-membaca-karakter-seseorang-
lewat-wajah-dengan-ilmu-fisiognomi/
6 http://buwananusantara.blogspot.com/2015/08/membaca-karakter-seseorang-dari-raut.html
7 Cara Membaca sifat Seseorang Dari bentuk Wajahnya Dengan Ilmu Fisiognomi, http://aspal-putih.
blogspot.com/2012/06/cara-membaca-sifat-seseorang-dari.html.
8 J. Dwi Narwoko & Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan Edisi Kedua, Jakarta, Ken-
cana, 2006, hal. 57.
Pajak terutang berikutnya adalah PPh Pasal 4 ayat (2). Salah satu
objek PPh pasal 4 ayat (2) adalah usaha jasa konstruksi dan bersifat final.
Usaha jasa konstruksi tidak terbatas pada pelaksana konstruksi tetapi juga
jasa perencanaan dan jasa pengawasan pekerjaan konstruksi. Usaha jasa
konstruksi yang berbentuk badan usaha harus memperhatikan ketentuan
tentang perizinan usaha di bidang jasa konstruksi.
Tarif jasa pelaksana konstruksi dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Pelaksana konstruksi oleh penyedia jasa konstruksi dengan kualifikasi
pengusaha kecil adalah 2%
2. Pelaksana konstruksi oleh penyedia jasa konstruksi yang tidak memiliki
kualifikasi usaha adalah 4%
3. Pelaksana konstruksi oleh penyedia jasa konstruksi yang bukan
pengusaha kecil dan telah memiliki kualifikasi usaha adalah 3%
PERUBAHAN
SANGAT CEPAT
1. Seseorang yang merasa paling ahli, paling pintar paling suhu dan tidak
mau menerima masukan dari orang lain (merasa paling benar).
Salam
PERUBAHAN
KONTRAK
1. Kapan boleh berubah ?
Setelah ditandatangani
Sedangkan batasan berubah dari nilai kontrak sebesar 10% adalah bila
suatu kontrak berubah bertambah hanya sebesar bertambah s.d. 10%
dari nilai kontrak awal.
Contoh nilai kontrak total Rp. 1,5 milyar dapat berubah menjadi
maksimal Rp. 1.650 = 1,5 milyar + 150 juta. Catatan sepanjang anggaran
tersedia.
Pasal 54
(1)
Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat
pelaksanaan dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis/KAK yang
ditentukan dalam dokumen Kontrak, PPK bersama Penyedia dapat
melakukan perubahan kontrak, yang meliputi:
a. menambah atau mengurangi volume yang tercantum dalam Kontrak;
b. menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan;
c. mengubah spesifikasi teknis sesuai dengan kondisi lapangan; dan/
atau
d. mengubah jadwal pelaksanaan.
(2)
Dalam hal perubahan kontrak sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) mengakibatkan penambahan nilai kontrak, perubahan kontrak
dilaksanakan dengan ketentuan penambahan nilai kontrak akhir tidak
melebihi 10% (sepuluh persen) dari harga yang tercantum dalam
Kontrak awal.
c. Konsep Esensi/Hakekat
Konsep Esensi/Hakekat adalah menyaring dan memusatkan aspek-
aspek persoalan yang rumit menjadi keterangan-keterangan yang lebih
ringkas. Hakekat mengandung pengertian dalam aspek yang paling penting
dari benda yang dianalisis. Pada dasarnya hakekat antara lain adalah konsep
d. Konsep Programatik/Pragmatik
Konsep programatik adalah konsep yang dikembangkan berkisar
tentang persoalan-persoalan yang pragmatis, yang diidentifikasi dari
program sebuah bangunan. Konsep ini dikenal sebagai tanggapan langsung
dari pemecahan masalah suatu proyek dan perancangannya. Jika Anda
dihadapkan pada sebuah perancangan, hendaknya perlu dikenali terlebih
dahulu permasalahan yang ada. Setelah itu, identifikasi lebih detail
kemudian mencari solusi desain dengan pemecahan dari berbagai sumber.
Hal inilah yang dimaksud dengan programatik atau tanggapan langsung dari
pemecahan masalah.
Salah satu karya rancangan yang menerapkan konsep utopia atau cita-
cita adalah Hearst Tower di Manhattan, New York yang dirancang oleh Foster
+ partners. Gedung ini sangat mencolok dan mudah ditemukan diantara
bangunan-bangunan disekitarnya. Bangunan yang menggunakan fasad
diagrid dari segitiga baja di desain untuk menggunakan kurang dari 21% baja
dibandingkan dengan bangunan-bangunan pada umumnya. Ada macam-
macam konsep bangunan yang dapat terapkan jika hendak merancang.
Pastikan menggunakan konsep yang tepat sesuai dengan masalah serta
kebutuhan yang dimiliki. Seperti halnya jika kita ingin membuat desain
rumah minimalis kenali dulu apa itu minimalis. Jika kita ingin membangun
rumah tropis, kenali dulu ciri rumah tropis dan sebagainya.
3. Analisis
Sebelum kegiatan perancangan dimulai, perlu ada kejelasan mengenai
semua data dan informasi dari pengguna jasa yang terkait tentang
kebutuhan dan persyaratan pembangunan agar supaya maksud dan tujuan
pembangunan dapat terpenuhi dengan sempurna. Pada tahap ini arsitek
melakukan persiapan perancangan yang meliputi pemeriksaan seluruh
data serta informasi yang diterima, membuat analisis dan pengolahan data
yang menghasilkan. Program rancangan yang disusun arsitek berdasarkan
pengolahan data primer maupun sekunder serta informasi lain untuk
mencapai batasan tujuan proyek serta kendala persyaratan/ketentuan
a. Sasaran
Pemahaman klien dan peranan klien dalam proses perencanaan adlah
langkah pertama. Klien menentukan tujuan - tujuan umum bagi program;
arsitek mempunyai tanggung jawab langsung kepada klien.Arsitek harus
mengakui tanggung jawabnya baik kepada pelaksana maupun kepada
pemakai akhir, dengan mengidentifikasi dan mengimbangi kebutuhan -
kebutuhan mereka. Arsitek juga harus bekerja di dalam kerangka institusional
masyarakat , termasuk hal - hal kebijaksanaan umum dan pengawasan
fiskal serta legislatif yang mempengaruhi penggunaan tempat bangunan
tersebut. Dalam kelompok akhir yang terlibat dalam sasaran perancangan
tapak termasuk para penduduk dan/atau pemilik tanah setempat dan ada
yang berdekatan; mereka memperhatikan dampak pembangunan baru
atau pembangunan kembali di daerah di dekatnya. Arsitek perancang harus
mempertimbangkan keberatan- keberatan kepentingan (yang ada kalanya
bersaing) semua mereka ini.
b. Analisis Program
Pengembangan program didasarkan atas pemahaman kebutuhan
semua kelompok klien sehubungan dengan kegiatan - kegiatan yang akan
disesuaikan (syarat-syarat ruang dalam dan luas) dan hubungan ruang dan
waktu antara kegiatan-kegiatan dan penghubung - penghubung fisik (jalan
setapak, jalan raya, jalan kecil) yang diperlukan guna membuat hubungan ini.
Proses pemrograman tapak merupakan hakikat dari semua pemprograman
arsitektur yaitu meliputi penentuan secara sitematis pola - pola kegiatan
yang dikehendaki dan tanggapan-tanggapan fisik atau fungsional terhadap
pola - pola itu.
c. Analisis Tapak
Analisis tapak menghendaki perhatian yang sistematis akan tiga konteks
utama :
• Konteks ruang dari tapak (alam dan buatan)
• Konteks perilaku (Pola - pola kegiatan sosial ekonomi dari tapak dan
lokalitas, dengan kebijaksanaan - kebijaksanaan pemerintah yang
mempengaruhi pembangunan tapak)
e. Pengawasan Kelembagaan
Lingkungan rancangan dibatasi oleh luasnya tata guna lahan dan
kebijaksanaan - kebijaksanaan dan pengawasan-pengawasan pemerintah
yang merinci jenis pembangunan yang diizinkan dalam suatu daerah dan
cara suatu tapak khusus dapat dibangun untuk sesuatu kegunaan. Peraturan-
peraturan ini menetapkan standar minimum untuk peningkatan perbaikan
yang diperlukan yang meliputi hal-hal berikut :
• Jalan-tata letak jalan, tingkat jalan, pinggir jalan, selokan, kaki lima, tanda
jalan dan penanaman pohon,
• Lahan-ukuran lahan , batas bangunan, dan garis sempadan.
• Utilitas-saluran limbah, air, listrik, gas, telpon.
2. Sasaran
Dalam tahapan ini sasarannya adalah:
a. Membantu pengguna jasa dalam memperoleh pengertian yang tepat atas
program dan konsep rancangan yang telah dirumuskan arsitek;
Edisi 01 Tahun 2019 | 49
b. Mendapatkan pola dan gubahan bentuk rancangan yang tepat, waktu
pembangunan yang paling singkat, serta biaya yang paling ekonomis;
Literatur
1. Geoffrey Boardbent dalam bukunya Design in Architecture
2. Ching, Francis D.K. Architecture: Form, Space and Order. Van Nostrand
Reinhold Co. 1979
3. Yoshinobu Ashihara (1974) dalam buku Dyan Surya Merancang Ruang
Luar
4. Chiara JD. dan LE. Koppelman. 1994. Standar Perencanaan Tapak
(terjemahan). Jakarta: Erlangga.
5. https://www.google.com/search?q=GUBAHAN+BENTUK+RANCANGAN
+BANGUNAN&client=firefox-b-d&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0
ahUKEwiOwJnZ-7nlAhU0meYKHXYOBRoQ_AUIESgB&biw=1280&bih=6
07#imgrc=hnpqBk8sATWjZM:
PENGENDALIAN
KONTRAK DALAM
PEMBAYARAN
Berdasarkan Langkah – Langkah Akhir
Tahun Anggaran
(PERDIRJEN PERBENDAHARAAN 13/PB/2019)
Mendekati akhir tahun anggaran, maka bulan Oktober hingga Desember merupakan saat –
saat yang kritis dalam pengendalian kontrak. Pada bulan – bulan ini pelaksanaan kontrak
baik yang baru di tanda tangani maupun yang sedang dalam pelaksanaan kontrak, tentunya
harus di kendalikan dan diawasi sebaik mungkin agar dapat selesai di akhir tahun anggaran.
Terkhususnya untuk kontrak tahun tunggal yang wajib selesai paling lambat hingga 31
Desember 2019. Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat Penandatangan Kontrak (PPK) sebagai
pengendali kontrak tentunya harus benar – benar memperhitungkan jadwal pelaksanaan
pekerjaan dengan jadwal pengajuan pembayaran agar tidak terjadi permasalah seperti
kegagalan pembayaran akibat terlambatnya pengajuan tagihan ke KPPN.
Antisipasi langkah-langkah ahir tahun anggaran untuk pengeluaran Negara pada APBN
diatur oleh Perdirjen Perbendaharaan nomor 13/PB/2019 yang didalamnya mengatur
pengeluaran Negara untuk pekerjaan kontraktual. Bentuk persiapan yang dilakukan oleh
Kementerian Keuangan melalui KPPN adalah melakukan pengecekan Rencana Penarikan
Dana (RPD) dengan tahapan sebagai berikut:
Adapun Penyampaian RPD harian tingkat Satker memiliki beberapa kriteria transaksi besar
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan nomor 197/PMK.05/2017 yaitu :
- Transaksi A : Nilai Bruto SPM lebih besar dari Rp. 1 Triliun dengan penyampaian 15 hari
kerja sebelum pengajuan SPM dan dapat dilakukan pemutakhiran 10 hari kerja sebelum
pengajuan SPM
- Transaksi B : Nilai Bruto SPM lebih besar dari Rp. 500 Miliar sampai dengan Rp. 1 Triliun
dengan penyampaian 10 hari kerja sebelum pengajuan SPM dan dapat dilakukan
pemutakhiran 5 hari kerja sebelum pengajuan SPM
- Transaksi C : Nilai Bruto SPM dari Rp. 1 Miliar sampai dengan Rp. 500 Miliar dengan
penyampaian 5 hari kerja sebelum pengajuan SPM
Berdasarkan batas waktu penyampaian SPM-LS dan ketentuan penyelesaian tagihan, maka
PPK dapat menentukan batas akhir pengajuan tagihan oleh penyedia. Karena walaupun
pekerjaan dapat diselesaikan tepat tanggal 17 Desember 2019 dan dibuatkan berita acara
serah terima saat itu juga. Perlu waktu dalam pengajuan tagihan hingga ke KPPN, dimana
dalam ketentuan adalah maksimal 17 hari kerja (dari terbitnya BAST hingga pengajuan SPM-
LS ke KPPN). Untuk mempermudah memahami ketentuan penyelesaian tagihan, maka
dapat dilihat timeline di bawah ini.
Memperhatikan jadwal pengajuan tagihan dari penyedia diatas, maka PPK pada akhir bulan
November sudah harus melakukan pemeriksaan lapangan/mutual check untuk menghitung
progress fisik/kemajuan pekerjaan. Untuk pekerjaan konstruksi yang lebih kompleks maka
PPK dapat melakukan rapat pengendalian kontrak beserta pelaksana konstruksi, unsur
pengawas, direksi teknis atau direksi lapangan untuk menghitung bobot progress pekerjaan
dan perkiraan jadwal pekerjaan selesai. Hal ini dilakukan untuk memperkirakan pekerjaan
dapat selesai pada periode pengajuan SPM 19 Desember atau periode pengajuan SPM 20
Desember menggunakan Garansi Bank/SPTJM. Diharapkan PPK tidak menunda-nunda
keputusan, menunggu progress pekerjaan pada batas akhir pengajuan SPM. Sehingga
penyedia di minta membuat Garansi Bank untuk pekerjaan yang belum selesai di waktu
yang berdekatan dengan batas waktu pengajuan SPM. Hal inilah yang seringkali
menyebabkan kegagalan pembayaran karena penyedia terlambat membuat Garansi Bank,
atau karena desakan waktu PPK membuat progress fisik yang tidak sesuai dengan progress
fisik di lapangan sehingga nilai sisa pekerjaan kecil dan cukup menggunakan SPTJM.
Beberapa kasus yang lebih parah lagi adalah menyatakan pekerjaan selesai 100% padahal
Kesimpulan :
- PPK sebagai pengendali kontrak agar menyusun jadwal pemeriksaan lapangan di akhir
bulan November untuk mengetahui progress fisik pekerjaan saat itu dan memperkirakan
progress fisik di bulan Desember.
- PPK berdasarkan pemeriksaan pekerjaan di lapangan pada bulan November untuk
mengklasifikasikan kontrak sesuai jadwal pengajuan SPM di KPPN . Untuk kontrak yang
dapat dipastikan dilakukan serah terima pada periode BAST/BAPP tanggal 2 s.d. 17
Desember maka pengajuan SPM dengan cara biasa paling lambat 19 Desember 2019.
Tetapi untuk kontrak yang diragukan untuk dapat diselesaikan sebelum periode tersebut,
maka PPK memerintahkan Penyedia mempersiapkan Garansi Bank sebagai dasar
pengajuan pembayaran untuk periode BAST/BAPP tanggal 18 s.d. 31 Desember 2019.
- Hindari menunda membuat keputusan di saat terakhir pengajuan SPM dan membuat
berita acara serah terima yang tidak sesuai kondisi di lapangan. Proses pengajuan tagihan
pembayaran memerlukan waktu, apabila PPK menunda mengambil keputusan di
khawatirkan terjadi kegagalan pembayaran dan membebankan tahun anggaran
selanjutnya karena menjadi hutang.
TANGGUNG JAWAB
ADMINISTRASI DAN
PIDANA
Pokja Pemilihan
Pengadaan Barang/
Jasa Pemerintah
Abstrak
Penelitian ini menganalisis tentang Tanggung jawab Pokja Pemilihan pengadaan barang/
jasa pemerintah dalam melakukan tugas dan kewenangannya. Penelitian ini merupakan
penelitian hukum normatif terhadap asas-asas hukum dengan menggunakan pendekatan
perundang-undangan (statue approach) dan pendekatan filosofis (philosophy approach).
Pelaksanaan proses pengadaan barang/jasa yang dilakukan oleh Pokja Pemilihan
pengadaan barang/jasa pemerintah merupakan proses yang dilaksanakan sejak
identifikasi kebutuhan sampai dengan diserahterimanya barang/jasa tersebut. Kurang
tegasnya interpertasi terhadap peraturan perundang-undangan yang mengakibatkan Pokja
Pemilihan pengadaan barang/jasa pemerintah dalam melakukan tugasnya ketakutan akan
dikriminalisasi berlebih mengunakan pasal-pasal pada KUHP maupun UU Tipikor. Hasil
penelitian menunjukan bahwa Pokja Pemilihan pengadaan barang/jasa pemerintah dalam
melakukan praktik sesuai tugas dan tanggungjawabnya dapat dimintai Tanggung jawab
hukum adminstrasi dan pidana oleh karena itu sangat diharapkan bagi pemerintah untuk
dapat membuat kebijakan atau regulasi sehingga dalam peraturan perundang-undangan
dapat pertegas mengenai perlindungan hukum bagi Pokja Pemilihan pengadaan barang/
jasa pemerintah, sehingga adanya keberanian bagi Pokja Pemilihan pengadaan barang/jasa
pemerintah dalam tugas dan kewenangannya.
B. RUMUSAN PERMASALAHAN
Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini bertujuan untuk menjawab
permasalahan, berkaitan dengan bagaimana Tanggung jawab administrasi
dan pidana Pokja Pemilihan pengadaan barang/jasa pemerintah di
Indonesia?
Peraturan Perundang-undangan
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah
Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah No 9
tahun 2018
Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah No 15
tahun 2018
Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pengenaan
Sanksi Administrasi kepada Pejabat Pemerintahan
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi