Anda di halaman 1dari 6

Nama : Wirasandhi Candranegara

Nim : RPL19114349
Kelas :A

1. 4 JENIS KEPPRIBADIAN MANUSIA

SANGUIN
Yang terakhir ialah Sanguinis. Selalu mendahulukan perasaan daripada pemikiran adalah karakter khas
tipe Sanguinis. Selalu bersemangat dan hangat kepada setiap orang yang ia temui membuat dirinya
dicintai banyak orang akibat keramahannya tersebut.

Kekuatan :

 Suka bicara.
 Secara fisik memegang pendengar, emosional dan demonstratif.
 Antusias dan ekspresif.
 Ceria dan penuh rasa ingin tahu.
 Hidup di masa sekarang.
 Mudah berubah (banyak kegiatan / keinginan).
 Berhati tulus dan kekanak-kanakan.
 Senang kumpul dan berkumpul (untuk bertemu dan bicara).
 Umumnya hebat di permukaan.
 Mudah berteman dan menyukai orang lain.
 Senang dengan pujian dan ingin menjadi perhatian.
 Menyenangkan dan dicemburui orang lain.
 Mudah memaafkan (dan tidak menyimpan dendam).
 Mengambil inisiatif/ menghindar dari hal-hal atau keadaan yang membosankan.
 Menyukai hal-hal yang spontan.

Kelemahan :

 Suara dan tertawa yang keras (bahkan terlalu keras).


 Membesar-besarkan suatu hal / kejadian.
 Susah untuk diam.
 Mudah ikut-ikutan atau dikendalikan oleh keadaan atau orang lain (suka ikutan Gank).
 Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang sepele.
 RKP (Rentang Konsentrasi Pendek) alias pelupa.
 Dalam bekerja lebih suka bicara dan melupakan kewajiban (awalnya saja antusias).
 Mudah berubah-ubah.
 Susah datang tepat waktu jam kantor.
 Prioritas kegiatan kacau.
 Mendominasi percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan tuntas.
 Sering mengambil permasalahan orang lain, menjadi seolah-olah masalahnya.
 Egoistis alias suka mementingkan diri sendiri.
 Sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yg sama.
 Konsentrasi ke "How to spend money" daripada "How to earn/save money".
KOLERIS
Koleris dikenal sebagai tipe kepribadian yang memiliki semangat dan selalu optimis. Orang dengan
kepribadian Koleris juga dikatakan keras kepala dan mudah marah. Mereka juga kerap kali tidak sabaran
dan menyukai keributan hingga pertengkaran yang berujung perkelahian.

Kekuatan :

 Senang memimpin, membuat keputusan, dinamis dan aktif.


 Sangat memerlukan perubahan dan harus mengoreksi kesalahan.
 Berkemauan keras dan pasti untuk mencapai sasaran/ target.
 Bebas dan mandiri.
 Berani menghadapi tantangan dan masalah.
 "Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini".
 Mencari pemecahan praktis dan bergerak cepat.
 Mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus pada produktivitas.
 Membuat dan menentukan tujuan.
 Terdorong oleh tantangan dan tantangan.
 Tidak begitu perlu teman.
 Mau memimpin dan mengorganisasi.
 Biasanya benar dan punya visi ke depan.
 Unggul dalam keadaan darurat.

Kelemahan :

 Tidak sabar dan cepat marah (kasar dan tidak taktis).


 Senang memerintah.
 Terlalu bergairah dan tidak/susah untuk santai.
 Menyukai kontroversi dan pertengkaran.
 Terlalu kaku dan kuat/ keras.
 Tidak menyukai air mata dan emosi tidak simpatik.
 Tidak suka yang sepele dan bertele-tele / terlalu rinci.
 Sering membuat keputusan tergesa-gesa.
 Memanipulasi dan menuntut orang lain, cenderung memperalat orang lain.
 Menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan.
 Workaholics (cinta mati dengan pekerjaan).
 Amat sulit mengaku salah dan meminta maaf.
 Mungkin selalu benar tetapi tidak populer.

MELANKOLIS
Orang dengan kepribadian Melankolis sering merasa khawatir dan mudah
menyerah. Namun kelebihan Melankolis adalah seseorang yang analitis dan sangat
kreatif. Walaupun begitu, si Melankolis kadang sering meremehkan diri mereka
sendiri yang pada kenyataannya diri mereka tidak seburuk itu.
Kekuatan :

 Analitis, mendalam, dan penuh pikiran.


 Serius dan bertujuan, serta berorientasi jadwal.
 Artistik, musikal dan kreatif (filsafat & puitis).
 Sensitif.
 Mau mengorbankan diri dan idealis.
 Standar tinggi dan perfeksionis.
 Senang perincian/memerinci, tekun, serba tertib dan teratur (rapi).
 Hemat.
 Melihat masalah dan mencari solusi pemecahan kreatif (sering terlalu kreatif).
 Kalau sudah mulai, dituntaskan.
 Berteman dengan hati-hati.
 Puas di belakang layar, menghindari perhatian.
 Mau mendengar keluhan, setia dan mengabdi.
 Sangat memperhatikan orang lain.

Kelemahan :

 Cenderung melihat masalah dari sisi negatif (murung dan tertekan).


 Mengingat yang negatif & pendendam.
 Mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah.
 Lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan.
 Tertekan pada situasi yg tidak sempurna dan berubah-ubah.
 Melewatkan banyak waktu untuk menganalisa dan merencanakan.
 Standar yang terlalu tinggi sehingga sulit disenangkan.
 Hidup berdasarkan definisi.
 Sulit bersosialisasi (cenderung pilih-pilih).
 Tukang kritik, tetapi sensitif terhadap kritik/ yg menentang dirinya.
 Sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang).
 Rasa curiga yg besar (skeptis terhadap pujian).
 Memerlukan persetujuan.

PLEGMATIS
Tak suka kekerasan dan selalu cinta damai adalah karakter khas dari seorang Plegmatis. Plegmatis juga
seorang yang sering menyebarkan kebahagiaan lewat humor-humornya yang jenaka hingga membuat
orang lain turut bahagia dibuatnya.

Anak dengan tipe ini juga merupakan individu yang setia serta selalu berusaha menghormati keluarga
mereka dan membantu orang yang membutuhkan pertolongan.

Kekuatan :

 Mudah bergaul, santai, tenang dan teguh.


 Sabar, seimbang, dan pendengar yang baik.
 Tidak banyak bicara, tetapi cenderung bijaksana.
 Simpatik dan baik hati (sering menyembunyikan emosi).
 Kuat di bidang administrasi, dan cenderung ingin segalanya terorganisasi.
 Penengah masalah yg baik.
 Cenderung berusaha menemukan cara termudah.
 Baik di bawah tekanan.
 Menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan.
 Rasa humor yg tajam.
 Senang melihat dan mengawasi.
 Berbelaskasihan dan peduli.
 Mudah diajak rukun dan damai.

Kelemahan :

 Kurang antusias, terutama terhadap perubahan/ kegiatan baru.


 Takut dan khawatir.
 Menghindari konflik dan tanggung jawab.
 Keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar).
 Terlalu pemalu dan pendiam.
 Humor kering dan mengejek (Sarkatis).
 Kurang berorientasi pada tujuan.
 Sulit bergerak dan kurang memotivasi diri.
 Lebih suka sebagai penonton daripada terlibat.
 Tidak senang didesak-desak.
 Menunda-nunda / menggantungkan masalah.

2. Dinamika Kepribadian menurut teori menurut teori humanistic dan


transpersonal
Konsep Psikologi Transpersonal
Konsep inti dalam Psikologi Transpersonal ialah nondualitas atau nonduality yang bermakna bahwa tiap
tiap bagian, misalnya tiap tiap manusia ialah bagian dari keseluruhan alam semesta dimana segalanya
dipandang sebagai satu kesatuan. Untuk memahaminya lebih mendalam, simak konsep Psikologi
Transpersonal Berikut.

1. Fokus Pada Dimensi Spiritual


Konsep Psikologi Transpersonal berfokus pada dimensi spiritual manusia yang dianggap bahwa dalam
dimensi tersebut ternyata mengandung berbagai potensi dan kemampuan yang luar biasa yang kadang
diabaikan. Hal ini berhubungan dengan pengalaman subjektif atau yang dinilai secara pribadi menurut
pandangannya sendiri atau dari pengalaman luar bisa yang dialami oleh seseorang. (Baca juga
mengenai Kecerdasan Spiritual).

Contohnya dalam kehidupan sehari hari ialah dalam agama islam yang terdapat anjuran untuk
menjalankan shalat malam atau dalam agama islam disebut dengan shalat tahajud. Dalam kajian Psikologi
Transpersonal, konsepnya ialah seseorang yang merasa sangat dalam ketika menjalankan ibadah tersebut,
sangat khusyu’ dalam kesunyian, menyadari segala kebaikan dan keburukan yang dilakukannya, serta
merasa berserah diri sepenuhnya pada Allah yang menciptakannya.

Dalam kondisi tersebut artinya ia telah memasuki konsep Psikologi Transpersonal karena telah
mengalami suatu pengalaman spiritual yang hanya bisa dinilai atau dirasakan secara pribadi dan khusus,
memiliki perasaan kagum terhadap keindahan dan keagungan alam serta perasaan kecil dan hina sehingga
ia semakin mendalam untuk menyembah karena merasa takut atau bisa juga karena rasa cinta.

Dari kisah tersebut dapat diungkapkan bahwa keindahan dan ketenangan yang dirasakannya ketika
menjalankan shalat tahajud atau shalat malam ialah sebuah dunia Psikologi Transpersonal dimana ia telah
mengakui sesuatu yang spiritual dan hanya mampu dirasakan secara khusus oleh pribadinya sehingga ia
mengakui sesuatu yang belum tentu diketahui dan dirasakan oleh orang lain.

2. Mengarah pada Kesadaran Manusia


Konsep Psikologi Transpersonal menunjukkan bahwa bidang ilmu psikologi ini mencoba untuk menjajaki
lebih dalam dan melakukan telaah ilmiah pada dimensi yang selama ini dianggap sebagai sesuatu yang
hanya berhubungan dengan kebatinan, ruhaniawan, agamawan, mistikus, atau sesuatu yang berhubungan
dengan gaib. (Baca juga mengenai Tingkat Kesadaran dalam Psikologi).

Psikologi Transpersonal menunjukkan bahwa di luar alam kesadaran manusia yang biasa terdapat ragam
dimensi lain yang luar biasa potensinya. Contohnya ialah sesuatu yang masih berhubungan dengan shalat
malam atau shalat tahajud yang diceritakan sebelumnya, mungkin tidak semua orang yang beragama
islam sadar akan makna yang didapat dari shalat tersebut, tiap tiap individu merasakan hal yang berbeda
sesuai dengan keimanan dan pengalamannya.

Dalam kondisi meyakini kebesaran Allah tersebut, sesorang yang masuk ke dalam dunia Psikologi
Transpersonal berada dalam kondisi sadar, bukan dalam kondisi berkhayal atau berada dalam kondisi
yang terjadi karena emosi dan pengaruh orang lain, ia merasakan keindahan yang dirasakannya secara
pribadi tersebut secara sadar dan ke depannya ia dapat mengingatnya dengan jelas.

3. Pendekatan pada Perkembangan


Konsep Psikologi Transpersonal dimulai dari tahap prapersonal yakni ketika manusia masih berada dalam
kandungan sampai usia 3 sd 4 tahun. pada masa ini, kesadaran hanya mengenai tentang keinginan untuk
bertahan hidup, mendapatkan perlindungan, dan merasa terikat dengan orang lain atau membutuhkan
bantuan orang lain. (Baca juga mengenai Tahap Perkembangan Beragama).

Sedangkan tahap selanjutnya ketika ia semakin dewasa ia akan mengalami masa Psikologi Transpersonal
dimana ia ingin memiliki pengetahuan yang lebih mendalam tentang segala hal dan menjadi pribadi yang
mulai sadar akan sekitarnya baik mengenai keindahan budaya, keindahan agama, dan sebagainya yang
melampaui gambaran manusia yang nyata atau terlihat.

4. Mengakui Adanya Pandangan Spiritual


Psikologi Transpersonal mengakui bahwa kesadaran diri telah terurai serta telah mengakui adanya
pandangan dunia spiritual dalam dirinya sebagai sesuatu yang utama dan membentuk proses atau sebagai
terapi jiwa. Psikologi Transpersonal dapat digunakan oleh terapis dengan jalan mengarahkan seseorang
pada komitmen atau pada orientasi dan pengalamannya terhadap kehidupan.

Dalam dunia kesehatan misalnya ialah untuk mengatasi atau menyembuhkan seseorang yang berada
dalam tekanan atau stres, oleh terapis, ia akan didekatkan dengan hal hal spiritual seperti banyak
mendekatkan dan mengajarinya mengenai agama dan meminta untuk menjalankan hal hal yang
berhubungan dengan ibadah atau hal hal spiritual yang nantinya akan memberikan ketenanagn tersendiri
pada jiwanya dan menyembuhkan tekanan yang dialaminya karena ketika ia sudah masuk dalam dunia
Psikologi Transpersonal ia akan merasakan ketenangan karena telah memiliki rasa spiritual yang kuat di
hatinya.

5. Proses Pencerahan
Konsep Psikologi Transpersonal juga akan membantu memberikan pengalaman atau hidup yang lebih
cerah karena secara tidak langsung telah membimbing seseorang untuk memiliki kepribadian atau akhlak
yang lebih baik, terapis akan menggunakan teknik teknik yang mempertajam intuisi dan memperdalam
kesadaran personal dan transpersonal tentang dirinya sendiri yang berhubungan dengan spiritual.

Kearifan dan intuisi akan dibina dan dikembangkan melalui berbagai cara seperti meditasi, pencitraan,
dan dengan melakukan kegiatan kegiatan yang berhubungan dengan agama. Diharapkan Psikologi
Transpersonal mampu memberi pencerahan pada diri seseorang dan mampu memberi ketenangan dalam
hati yang nantinya akan berdampak positif pada kesehatan tubuh, jiwa, keinginan di masa depan, dan
hubungan sosialisasinya.

Psikologi Transpersonal kini telah membawa perubahan baru dalam dunia psikoterapi, misalnya dalam
agam islam, kegiatan seperti dzikir, doa, pertaubatan, dan sebagainya yang berhubungan telah menjadi
media yang ampuh untuk membantu proses penyembuhan dan memberi ketenangan serta pengalaman
pribadi yang luar biasa yang melampaui pandangan dari manusia biasa.

Jadi apakah anda sendiri juga pernah mengalaminya? Masuk ke dalam dunia spiritual secara pribadi dan
mendalam? Jika anda pernah mengalaminya tentu anda sudah memahami dengan jelas konsep dari
Psikologi Transpersonal. Demikian artikel kali ini, semoga bermanfaat. Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai