Dua diantara tujuan tersebut adalah menurunkan angka kematian ibu dan
angka kematian bayi. Dengan adanya kesepakatan tujuan pembangunan ini, semua
lembaga kesehatan berupa semaksimal mungkin untuk meningkatkan mutu
pelayanan yang efisien dan pemberian rujukan yang terpadu, serta untuk
meningkatkan dan memantapkan manajemen pelayanan kesehatan sesuai dengan
standar pelayanan.
Menteri Kesehatan menerbitkan keputusan NO. 284/MENKES/SK/II/2004
tentang Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), menimbang :
a. Bahwa ibu dan anak perlu memiliki catatan yang lengkap sejak ibu hamil sampai
dengan selesai masa nifas, dan anaknya sejak lahir hingga berusia 5 tahun
b. Bahwa untuk mencatat dan memantau kesehatan ibu dan anak diperlukan Buku
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
c. Bahwa buku KIA merupakan alat untuk mendeteksi secara dini adanya
gangguan atau masalah kesehatan ibu dan anak, alat komunikasi dan
penyuluhan dengan informasi yang penting bagi ibu, keluarga dan masyarakat
mengenai pelayanan kesehatan Ibu dan anak termasuk rujukannya dan paket
(standar) pelayanan KIA, gizi, imunisasi, dan tumbuh kembang balita.
d. Bahwa sehubungan dengan huruf a,b, dan c diatas perlu ditetapkan Buku
Kesehatan Ibu dan Anak dengan keputusan Menteri Kesehatan.
1. Kesehatan Ibu, meliputi informasi ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan
dilengkapi catatan pelayanan kesehatan ibu, riwayat ibu bersalin, rujukan
serta keterangan lahir.
2. Kesehatan Anak, meliputi informasi kesehatan anak, imunisasi, perawatan
balita dan KMS anak, cara merangsang perkembangan anak, dll, serta
dilampiri catatan pelayanan kesehatan anak.
Buku ini digunakan sebagai pelayanan yang berkesinambungan mulai dari rumah,
posyandu, poskesdes, pustu, puskesmas, serta rumah sakit.
Dengan buku KIA pemeriksaan dapat dilakukan dimana saja, mulai dari
posyandu, poskesdes, pustu, puskesmas, rumah sakit dan klinik-klinik swasta
sesuai dengan registrasi kohort ibu hamil.
1. Sebagai alat untuk meningkatkan kualitas pelayanan KIA yang terdiri dari :
Tanda2 Persalinan
Di luar persiapan selama kehamilan, sebetulnya ada persiapan lain yang tak kalah
penting yang harus diketahui para calon ibu yaitu mengetahui tanda-tanda
persalinan yang benar. Dengan mengetahui tanda-tanda persalinan yang benar,
calon ibu dapat menjalani kehamilannya dengan lebih tenang. Yang pertama,
gerakan janin harus dipantau. Bila janin sudah tidak bergerak seperti biasanya, ibu
harus berhati-hati, kemungkinan terjadi sesuatu dengan janin. Kalau perlu, segera
periksa. Proses persalinan berbeda-beda pada tiap individu, namun ada beberapa
tanda yang dapat membantu ibu untuk memperkirakan kapan waktu persalinan
tiba. (Hal 8-9...)