Anda di halaman 1dari 14

II.

URAIAN UMUM PROYEK

2.1 Latar Belakang Proyek

Suatu daerah yang sedang berkembang untuk menunjang perkembangan

tersebut pastinya akan melakukan yang namanya pembangunan yang mencakup

berbagai bidang kehidupan secara berkesinambungan. Pembangunan ekonomi juga

diartikan sebagai suatu proses yang menghasilkan peningkatan pendapatan

perkapita penduduk disuatu Negara atau daerah dalam jangka panjang.

PT PP Properti Tbk terus melakukan terobosan dalam mengembangkan

bisnis propertinya, salah satunya dengan menciptakan diferensiasi produk dan jasa

yang dikemas dengan tag line ′Beyond Space′. PT PP Properti Tbk yang semula

adalah divisi properti PT PP (Persero) Tbk, kemudian resmi dipisahkan (spin off)

dan berdiri sebagai anak perusahaan PT PP (Persero) Tbk pada 12 Desember 2013.

PT PP Properti Tbk berinovasi menciptakan design dan konsep arsitektur bangunan

yang dapat diterapkan baik untuk proyek hunian, perkantoran, ritel dan komersial.

Bukan sekedar menyediakan ruang dan tempat, tetapi berusaha agar setiap

bangunan yang dikembangkan perusahaan akan menjadi tempat yang nyaman,

memberikan ketenangan dan kesejukan bagi penghuninya, yang dapat

menyelaraskan kehidupan dengan alam di sekitarnya, dan membuat penghuninya

sehat lahir dan batin.

Oleh karena itu PT. PP Properti Tbk merealisasikan pembangunan

Apartemen Begawan, yang berlokasi di Jalan Raya Tlogomas No.1, Tlogomas,

Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, yang dirancang sebagai

bangunan hunian bagi mahasiswa sekitar kampus dan masyarakat umum.

Metode Pelaksanaan dan Perencanaan Pelat-6


Proyek pembangunan Apartemen Begawan Malang ini terdiri dari beberapa

tahap pembangunan yaitu Pembangunan Basement Floor yang dipergunakan untuk

parkir kendaraan baik roda 4 maupun roda 2, Pembangunan 2 lantai Comercial Area

yang menjadi unit bisnis,meeting point, dan menjadi titik temu para penghuni

Apartemen Begawan, serta Unit Floor yang terdiri dari 954 unit Premium Student

Apartment, dan beberapa bangunan fasilitas seperti comercial area,roof top

garden,roof top futsal,gym and fitnes,yoga,swimming.

2.2 Tujuan Proyek

Adapun tujuan dari proyek pembangunan Apartemen Begawan adalah

sebagai berikut :

1. Membuka lapangan kerja bagi masyarakat Malang maupun pendatang.

2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan PDRB Malang.

3. Untuk mengembangkan pembangunan di Kabupaten Malang sebagai salah

satu pusat berbagai ekonomi, pendidikan, dan perdagangan.

4. Membantu Pemerintah kabupatan Malang dalam mengembangkan sektor

pembangunan hunian yang lebih berkembang yang merupakan basis utama

kegiatan ekonomi daerah yang nantinya mampu meningkatkan potensi

daerah kabupaten Malang.

2.3 Manfaat

Dengan dibangunnya Apartemen Begawan beserta sarana dan prasarananya

ini manfaat yang bisa di peroleh antara lain :

Metode Pelaksanaan dan Perencanaan Pelat-7


1. Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat kabupaten Malang sehingga

bisa meningkatkan taraf hidup mereka. Hal ini berarti dengan di dirikannya

bangunan apartemen baru maka turut andil membantu pemerintah dalam

mengurangi angka penggangguran.

2. Saat ini bangunan hunian seperti apartemen di Malang sangatlah besar

potensinya menjadi salah satu yang dicari bagi kebutuhan masyarakat pada

umumnya termasuk mahasiswa yang berada di kota Malang. Dan tak lupa

dilengkapi dengan Area Komersial yang turut mendukung pertumbuhan

ekonomi Kota Malang. Artinya kontribusi pembangunan tempat hunian

sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan PDRB Malang

3. Dapat Membantu upaya Pemerintah kabupatan Malang dalam

mengembangkan sektor pembangunan untuk menjadi salah satu sarana bagi

pemerintah kabupaten Malang dalam hal ekonomi dan perkembangan di

Kota Malang sendiri dengan demikian kondisi ini mampu meningkatkan

potensi daerah kabupaten Malang.

2.4 Lokasi Dan Situasi Proyek

Lokasi proyek pembangunan Apartemen Begawan, terletak di Jalan Raya

Tlogomas No.1, Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.

Owner dari mega project ini adalah PT. PP Properti dengan menunjuk

beberapa komponen penunjang proyek seperti Konsultan Perencana, Konsultan

Pengawas serta Kontraktor Pelaksana, untuk Konsultan Perencana terbagi menjadi

dua ini yaitu Konsultan Perencana Struktur yaitu PT. Adinata Surya Pratama dengan

Konsultan Perencana Arsitektur yaitu PT. Aboday. Sedangkan untuk Konsultan

Metode Pelaksanaan dan Perencanaan Pelat-8


Pengawas nantinya akan diisi oleh PT. Gamma Beta Alpha dan Kontraktor

Pelaksana yaitu PT. PP Persero. Proyek ini memiliki luas tanah 10.787 m2

sedangkan luas bangunan 39.464 m2. Juga didukung oleh keharmonisan antara

pekerja, pelaksana, yang ada serta lingkungan sekitar yang kondusif sehingga

pekerjaan proyek dapat berjalan dengan lancar.

Lokasi
Proyek

Gambar 2.1.Lokasi Proyek Pembangunan Apartemen Begawan Yang

Berada Di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.

Metode Pelaksanaan dan Perencanaan Pelat-9


Lokasi Proyek

Gambar 2.2. Lokasi Proyek Pembangunan Pabrik Apartemen

Begawan Berada Di Jalan Raya Tlogomas No.1, Tlogomas

Gambar 2.3. Prespektif Tampak Depan Proyek Pembangunan

Apartemen Begawan Yang Berada Di Jalan Raya Tlogomas No.1,

Tlogomas

III. Data Umum Proyek

Proyek Pembangunan Apartemen Begawan.

Data-Data Administrasi Proyek Sebagai - Berikut :

Metode Pelaksanaan dan Perencanaan Pelat-10


 Nama Proyek : Pembangunan Apartemen Begawan

 Lokasi Proyek : Jalan Raya Tlogomas No.1, Tlogomas,

Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur

 Nilai Kontrak :-

 Pemilik Proyek : PT. PP Properti

 Kontraktor Pelaksana : PT. PP (Persero) Tbk

 Konsultan Perencana Arsitek : ABODAY

 Konsultan Perencana Struktur : PT. ASP (Adinata Surya Pratama)

Data-Data Spesifikasi Teknis Proyek Yaitu :

 Kontraktor Pelaksana : PT. PP (Persero) Tbk

 Type : Bangunan Gedung (Konstruksi Baja)

 Jenis Pondasi : Pondasi Pancang

IV. Struktur Organisasi Proyek

Kata proyek berasal dari kata Latin projectum dari kata kerja proicere Latin,

“sebelum tindakan” yang pada gilirannya berasal dari pro-, yang menunjukkan

prioritas, sesuatu yang datang sebelum sesuatu yang lain pada waktunya dan iacere,

“ melakukan”. Kata “proyek” dengan demikian awalnya berarti “sebelum suatu

tindakan”. Sesuatu yang dilakukan sesuai dengan proyek dikenal sebagai

“objek”. Setiap proyek memiliki fase pengembangan tertentu. Dalam bahasa

Indonesia, kata Proyek merupakan serapan dengan cara penerjemahan dari bahasa

asing Project. Sehingga mungkin kosakata ini akhirnya masuk kedalam Daftar

kosakata bahasa Indonesia yang sering salah dieja menjadi “projek”. Proyek

Metode Pelaksanaan dan Perencanaan Pelat-11


konstruksi : suatu rangkaian kegiatan yang hanya dilaksanakan satu kali dan

umumnya mempunyai waktu yang pendek (awal dan akhir proyek relatif pasti).

Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifat nya tidak

rutin, memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumberdaya serta

memiliki spesifikasi tersendiri atas produk yang akan dihasilkan. Dengan adanya

keterbatasan-keterbatasan dalam mengerjakan suatu proyek, maka sebuah

Organisasi proyek dapat dibutuhkan untuk mengatur sumberdaya yang dimiliki

agar dapat melakukan aktifitas-aktifitas yang sinkron sehingga tujuan proyek bisa

tercapai.

Dalam pelaksanaan suatu pekerjaan harus memiliki suatu sistem kordinasi

yang menyeluruh dan mempunyai hubungan yang jelas antar unsur unsur pengelola

pekerjaan, termasuk adanya pembagian tugas, kewajiban, wewenang dan tanggung

jawab serta tata administrasi yang teratur.

Dengan adanya pengaturan dan pembagian kerja yang baik dan jelas,

diharapkan segenap pihak yang terlibat dapat bekerja sesuai dengan tugas dan

tanggung jawabnya sehingga dapat dicapai hasil akhir yang memuaskan seluruh

pihak yang terlibat didalam proyek tersebut. Begitupun dengan adanya sistem

koordinasi yang teratur, dan ditunjang oleh manajemen yang handal, dedikasi yang

tinggi serta loyalitas dari masing-masing individu didalam unsur pengelolaan suatu

pekerjaan, maka diharapkan setiap pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan

jadwal waktu yang telah direncanakan tanpa adanya hambatan-hambatan yang

dapat mengganggu jalannya suatu pekerjaan.

Metode Pelaksanaan dan Perencanaan Pelat-12


Pihak-pihak yang terlibat dalam Proyek Pembangunan “Apartemen

Begawan” adalah sebagai berikut :

a. Pemilik Proyek (Owner) : PT. PP Properti

b. Konsultan Perencana Arsitek : ABODAY

c. Konsultan Perencana Struktur : PT. ASP (Adinata Surya Pratama)

d. Kontraktor Pelaksana : PT. PP (Persero) Tbk

Ada 4 pihak menurut Soeharto (1995) yang terlibat dalam pembangunan

dimulai dari tahap ide hingga tahap pelaksanaan secara garis besar adalah sebagai

berikut:

 Owner/Pemilik proyek

 Pihak konsultan perencana

 Pihak konsultan pengawas

 Pihak kontraktor pelaksana

Berikut ini merupakan penjelasan tentang empat pihak dalam tahap

pelaksanaan.

1. Owner/Pemilik Proyek

Owner atau pemberi tugas adalah orang/badan yang memiliki dan

memberikan pekerjaan kepada pihak penyedia jasa dan membayar biaya

pekerjaan tersebut.

Wewenang yang dimiliki oleh pemilik proyek antara lain:

1) Memberitahukan hasil lelang secara tertulis kepada masing-masing

kontraktor.

Metode Pelaksanaan dan Perencanaan Pelat-13


2) Dapat mengambil alih pekerjaan secara sepihak dengan cara memberitahu

secara tertulis kepada kontraktor jika terjadi hal-hal diluar kontrak yang

ditetapkan.

Hak dan kewajiban yang dimiliki oleh pemilik proyek antara lain:

1) Menunjuk penyedia jasa, konsultan dan kontraktor.

2) Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang

telah dilakukan penyedia jasa.

3) Menyediakan fasilitas baik berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan

oleh pihak penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan.

4) Menyediakan lahan untuk pelaksanaan pekerjaan.

5) Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak penyedia jasa

sejumlah biaya yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah bangunan.

6) Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan dengan

jalan menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang untuk bertindak

atas nama pemilik.

2. Pihak Konsultan Perencana

Konsultan perencana merupakan orang/badan yang merencanakan

bangunan secara lengkap, baik dari bidang: arsitektur, sipil, maupun bidang

lainnya yang membentuk suatu sistem bangunan.

Berikut merupakan wewenang dari konsultan perencana:

1) Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa dan pihak

kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan.

2) Mengubah rancangan bangunan, perencanaan secara tertulis.

Metode Pelaksanaan dan Perencanaan Pelat-14


3) Memerintahkan pemborong memulai pengawasan terpadu dan

mengadakan perubahan.

4) Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan.

5) Mengajukan permintaan pembayaran kepada pemilik proyek sesuai

dengan kontrak yang ditetapkan bila pembayaran masih belum dilunasi.

3. Pihak Konsultan Pengawas

Konsultan pengawas ialah orang/badan yang ditunjuk pengguna jasa

demi membantu pengelolaan pelaksanaan pekerjaan pembangunan mulai dari

awal hingga akhir pekerjaan.

Berikut ini merupakan wewenang dari konsultan pengawas:

1) Meminta kontraktor untuk mengadakan pengetesan terhadap bahan dan

peralatan.

2) Membatalkan contoh bahan apabila tidak sesuai dengan apa yang diminta.

3) Mengesahkan permintaan dari kontraktor tentang pekerjaan-pekerjaan

4) proyek, misal konsultan pengawas mengesahkan pekerjaan pengecoran

yang akan dilakukan oleh kontraktor.

5) Mengadakan rapat untuk pengevaluasian pekerjaan proyek.

6) Mengevaluasi laporan pekerjaan yang telah diselesaikan oleh kontraktor

Sedangkan dalam hak dan kewajiban, konsultan pengawas memiliki

tanggung jawab sebagai berikut:

1) Membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik dalam

pelaksanaan pekerjaan.

2) Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan konstruksi serta aliran

informasi antar berbagai bidang agar pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar.

Metode Pelaksanaan dan Perencanaan Pelat-15


3) Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin serta

menghindari pembengkakan biaya.

4) Mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul di lapangan agar

dicapai hasil akhir sesuai dengan yang diharapkan dengan kualitas,

kuantitas, serta waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan.

4. Pihak Kontraktor Pelaksana

Kontraktor pelaksana adalah orang/badan yang menerima dan

menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah

ditetapkan berdasarkan perencanaan gambar dan peraturan serta syarat-syarat

yang berlaku.

Wewenang yang dimiliki oleh konsultan antara lain:

1) Mengerjakan pekerjaan sesuai dengan gambar dan spesifikasi.

2) Melakukan pekerjaan tambahan dengan catatan mendapatkan ijin/tugas

dari Manajemen Konstruksi..

3) Melaksanakan pekerjaan yang diserahkan pemilik sesuai dengan tender.

4) Mengajukan permintaan pembayaran atas presentasi pekerjaan yang

dicapai sesuai dengan yang telah ada.

5) Membuat rencana kerja, jadwal pelaksanaan dan teknik pelaksanaan yang

kemudian diajukan kepada pemilik untuk mendapatkan persetujuan.

Berikut ini merupakan hak dan kewajiban yang dimiliki oleh kontraktor

pelaksana:

1) Menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang telah ditetapkan.

2) Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana, peraturan dan

Metode Pelaksanaan dan Perencanaan Pelat-16


syarat-syarat, risalah penjelasan pekerjaan, dan syarat-syarat tambahan

yang telah ditetapkan oleh pengguna jasa.

3) Menyediakan alat keselamatan pekerjaan seperti yang diwajibkan dalam

peraturan untuk menjaga keselamatan pekerja dan masyarakat.

4) Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan harian, mingguan,

bulanan (time schedulle).

Metode Pelaksanaan dan Perencanaan Pelat-17


V. Struktur Organisasi Kontraktor Pelaksana

Gambar 2.4. Struktur Organisasi Kontraktor Pelaksana

Metode Pelaksanaan dan Perencanaan Pelat-18


VI. Sistem Kerja

Pelaksanaan kerja di PT. PP Properti dilakukan secara fleksibel, namun ada

aturan yang diterapkan oleh perusahaan. Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan

selama 7 hari dalam seminggu dan mendapatkan libur pada hari Minggu. Jam kerja

yang digunakan 9 (sembilan) jam termasuk jam istirahat selama satu jam. Berikut

ini merupakan aturan jam kerja:

- Masuk kerja : 09.00 WIB

- Istirahat : 12.00 – 13.00 WIB

- Pulang kerja : 17.00 WIB

Apabila dihendaki lembur dapat dilakukan hingga pekerjaan selesai atau

dibatasi sampai pukul 22.00 WIB, dengan adanya jam istirahat pada pukul 17.30 –

19.00 WIB.

Untuk seragam yang dikenakan pegawai merupakan seragam khusus, yakni

seragam biru bertuliskan PP di bagian punggung dan menggunakan helm proyek

berwarna putih yang bertuliskan PP. Khusus pekerja di lapangan mengenakan APD

lengkap setiap hari pada saat bekerja.

PT. PP Properti sendiri merupakan perusahaan yang berupaya mendukung

pemerintah Indonesia menetapkan kebijakan di bidang Kualitas, Kesehatan, dan

Keselamatan Kerja (K3) dan Lingkungan yang berlaku bagi unit kantor pusat, divisi

operasi, cabang dan proyek.

Metode Pelaksanaan dan Perencanaan Pelat-19

Anda mungkin juga menyukai